Anda di halaman 1dari 16

Aplikasi Proses Keperawatan

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metodologi Keperawatan dosen pengampu Dr.Linda Amalia,S.Kp.,MKM.

oleh :
Andini 2009650

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdullillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang


yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah mengenai “Aplikasi Proses Keperawatan” yang diajukan
untuk tugas mata kuliah Metodologi Keperawatan.
Penulis merasakan banyak sekali kendala dan kesulitan dalam penyusunan
makalah ini, namun berkat bantuan berbagai pihak akhirnya makalah ini bisa
diselesaikan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat ibu Dr.Linda Amalia, S.Kp., MKM. Selaku dosen pengampu mata
kuliah Metodologi Keperawatan, kepada keluarga tercinta terimakasih atas doa
dan motivasi yang diberikan kepada penulis, dan kepada rekan seperjuangan yang
telah meberikan motivasi dalam penyelesaian tugas ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap pembaca dapat memberikan
saran dan kritik yang membangun untuk penulis agar mampu menyusun makalah
yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pengembanagan ilmu Metodologi
Keperawatan. Akhir kata, penilis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat
bagi semua pihak.

Banjar, 28 Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan penelitian.............................................................................. 2
D. Manfaat Penelitian............................................................................ 2
E. Metode Penelitian ............................................................................ 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................ 3
A. Pengertian Keperawatan .................................................................. 3
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................. 4
A. Proses Keperawatan ...................................................................... 4
B. Tahap Pengkajian .......................................................................... 4
C. Tahap Diagnosa............................................................................. 6
D. Tahap Perencanaan........................................................................ 7
E. Tahap Implementasi....................................................................... 8
F. Tahap Evaluasi............................................................................... 9
G. Penerapan Proses Keperawatan .................................................... 10
BAB IV PENUTUP........................................................................................ 12
A. Kesimpulan ..................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan keterampilan hidup
sehat untuk setiap masyarakat supaya dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal sebagai di antara unsure kesejahteraan umum dari
destinasi nasional. Tujuan pembangunan bidang kesehatan bisa ditempuh
melewati pelayanan kesehatan yang diserahkan perawat dalam memberi
asuhan keperawatan.
Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan, pekerjaan perawatan
memiliki peranan dalam menilai keberhasilan kesehatan secara keseluruhan.
Mutu asuhan keperawatan sangat diprovokasi oleh kualitas pelayanan
kesehatan dan bahkan tidak jarang menjadi di antara factor penentu citra
institusi pelayanan di mata masyarakat.Proses keperawatan adalahmetode
ilmiah yang dipakai dalam menyerahkan asuhan keperawatan yang
profesional.
Perawat, dimana saja ia meminta, menangani klien dengan segala macam
masalah, dan melayani klien pada seluruh tingkat usia pun harus memakai
proses keperawatan. Perawat diinginkan dapat mengevaluasi dan mengamini
konsep proses keperawatan yang terdiri dari Pengkajian, Diagnosa
Keperawatan, Implementasi, Evaluasi.
Tujuan proses keperawat membantu mengerjakan tindakan dalam
menyerahkan asuhan keperawatan dengan hasil yang diinginkan sesuai
dengan intervensi penyelesaikan masalah yang tepat menurut diagnosa.
Metode penerapan proses keperawatan yang benar-benar terdiri atas
Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Implementasi, Evaluasi. Hasil Penerapan
proses keperawatan dapat mempermudah asuhan keperawatan yang
menyerahkan solusi masalah yang baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian proses keperawatan?
2. Apa yang dimaksud dengan tahap pengkajian?
3. Apa itu tahap diagnosa?
4. Apa yang dimaksud dengan tahap perencanaan?
5. Apa yang dimaksud dengan tahap implementasi?
6. Apa pengertian dari tahap evaluasi? pe
7. Apa manfaat penerapan proses keperawatan?

1
2

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari proses keperawatan
2. Untuk mengetahui dan memahami tahap pengkajian
3. Untuk mengetahui dan memahami apa itu tahap diagnose
4. Untuk mengetahui dan memahami apa itu tahap perencanaan
5. Untuk mengetahui dan memahami apa itu tahap implementasi
6. Untuk mengetahui dan memahami apa itu tahap evaluasi
7. Untuk mengetahui dan memahami penerapan proses keperawatan

D. Manfaat Penelitia
1. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi yang
dapat mendeskripsikan Aplikasi Proses Keperawatan.
2. Tulisan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman
tentang Aplikasi Proses Keperawatan.

E. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah dengan
menggunakan metode deskriptif. Prosedur penelitian diawali dengan kegiatan
penyusunan dan pengembangan pendahuluan. Kegiatan studi pendahuluan
diawali secara terencana. Artinya, sebagai persepsi, ide, dan bahan-bahan
yang diperlukan untuk penyusunan dan pengembangan penelitian
tergambarkan dalam pikiran penyusun. Adapun tinjauan yang penulis ambil
dari beberapa sumber yang kompeten dalam permasalahan Aplikasi Proses
Keperawatan. Tinjauan yang diambil dari jurnal, literatur dan internet.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Proses Keperawatan
Proses keperawatan adalahmetode ilmiah yang digunakan dalam
menyerahkan asuhan keperawatan yang profesional. Perawat, dimana saja
ia bertugas, menghadapi klien dengan segala macam kasus, dan melayani
klien pada seluruh tingkat usia pun harus memakai proses keperawatan.
Perawat diinginkan memahami mengenai konsep proses keperawatan dan
dapat menerapkan serta menyusunannya dalam suatu dokumen kedudukan
kesehatan klien (Rohmah, N dan Walid, S. 2009).
Selama mengemban proses keperawatan, perawat memakai dasar
pengetahuan yang komprehensif guna mengkaji kedudukan kesehatan
klien, menciptakan penilaian yang budiman dan mendiagnosa,
mengidentifikasi hasil akhir kesehatan klien dan merencanakan,
merealisasikan dan mengevaluasi perbuatan keperawatan yang tepat guna
menjangkau hasil akhir itu (Dermawan, 2012).

3
BAB III
PEMBAHASAN

A. Proses Keperawatan
Proses keperawatan adalah serangkaian tindakan yang sistematis
berkesinambungan meliputi tindakan untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan individu atau kelompok baik yang actual maupun potensial
kemudian merencanakan tindakan untuk menyelesaikan, mengurangi, atau
mencegah terjadinya masalah baru dan melaksanakan tindakan atau
menugaskan orang lain untuk melaksanakan tindakan keperawatan serta
mengevaluasi keberhasilan dari tindakan yang dikerjakan.

B. Tahap Pengkajian
Tahap pengkajian adalah pemikiran dasar dalam menyerahkan
asuhan keperawatan sesuai dengan keperluan orang. Pengkajian yang
lengkap, akurat, sesuai realitas, kebenaran data sangat urgen untuk
merumuskan sebuah diagnosa keperawatan dan dalam menyalurkan
asuhan keperawatan cocok dengan responorang.
Tujuan Pengumpulan Data yakni mendapat informasi tentang
suasana kesehatan klien, Bagi menilai persoalan keperawatan dan
kesehatan klien, Bagi menilai suasana kesehatan klien. Untuk menciptakan
keputusan yang pas dalam meyakinkan langah- tahapan selanjutnya. Fokus
pengkajian keperawatan ditujukan pada respon klien terhadap masalah-
masalah kesehatan yang bersangkutan dengan pemenuhan keperluan dasar
manusia.Misalnya dapatkah klien melaksanakan pekerjaan tiap hari,
sehingga konsentrasi pengkajian klien adalahreaksi klien yang nyata
maupun potensial terhadap masalah- masalah kegiatan setiap hari.
Data yang dikoleksi merupakan, lengkap, nyata serta relevan.
Sumber Informasi dapat diperoleh dari sumber informasi primer (utama)
yakni klien, Sumber data sekunder yakni Orang terdekat klien (jika klien
hadapi tantangan keterbatasan dalam berkata ataupun pemahaman yang
menyusut, contohnya klien bayi atau kanak- kanak, atau klien dalam
situasi tidaksiuman.)
Sumber data lainnya semacam daftar medis dan anggota
kesebelasan kesehatan lainnya (biasa terjadi pada pasien yang dirujuk),
riwayat penyakit pemeriksaan raga yang didapatkan dari terapis. Tipe Data
yakni Data Subjektif dandata objektif. Data Subjektif ialah data yang
diperoleh dari klien sebagai sebuah pendapat terhadap suatu kondisi dan
peristiwa. Misalnya mengenai perih, perasaan lemah, ketakutan,
kecemasan, frustrasi, mual, perasaan malu. Informasi Objektif ialah data

4
5

yang bisa diobservasi dan diukur, dapat didapatkan menggunakan panca


indera (amati, dengar, cium, raba) sepanjang pemeriksaan raga. Misalnya
frekuensi nadi, pernafasan, desakan darah, edema, berat tubuh, tingkat
pemahaman. Metode pendataan data dapat lewat wawancara, observasi,
pemeriksaan raga, penelitian Dokumentasi.
1. Tata teknik dokumentasi dalam pengkajian keperawatan bertujuan
buat:
a) Hasil arsip pada pengkajian berkeinginan jadi dasar
penyusunan rencana asuhan keperawatan.
b) Mengenali keperluan serta respons klien terhadap masalah-
masalah yang dirasakan klien.
c) Informasi yang didapatkan dari klien dapat terdokumentasi
dengan baik sampai-sampai dapat digabungkan serta
diorganisasikan sesuai hasil pengkajian.
d) Membagikan keyakinan tentang data dasar mengenai
kesehatan klien, guna dijadikan rujukan kedudukan
kesehatannya dikala ini ataupun yang lalu
e) Membagikan informasi yang lumayan bikin meyakinkan
strategi perawatan yang cocok dengan keperluan klien.
2. Tipe Informasi pada Pengkajian
Dalam mengemban pengkajian kita mengetahui informasi tersebut
jadi 2 merupakan informasi subjektif serta informasi objektif.
a) Data Subjektif
Informasi subjektif didapatkan dari hasil pengkajian
terhadap penderita dengan tehnik wawancara, keluarga,
konsultan, serta tenaga kesehatan yang beda dan riwayat
keperawatan. Informasi ini berbentuk keluhan ataupun
anggapan subjektif penderita terhadap kedudukan
kesehatannya.
b) Data Objektif
Data informasi obyektif didapatkan dari hasil
observasi, pemeriksaan raga, hasil pemeriksaan penunjang
serta hasil laboratorium. Fokus dari pengkajian informasi
obyektif berbentuk: kedudukan kesehatan, pola koping,
guna kedudukan respons penderita terhadap pengobatan,
resiko untuk persoalan potensial, dukungan terhadap
penderita. Ciri informasi yang didapatkan dari hasil
pengkajian sepatutnya memiliki ciri yang lengkap, akurat,
nyata serta relevan. Data yang menyeluruh sanggup
mengenali seluruh persoalan keperawatan pada penderita.
6

C. Tahap Diagnosa
Berdasarkan keterangan dari North American Nursing Diagnosis
Association (NANDA) (1990, dalam Carpenito, 1997) diagnosa
keperawatan ialah keputusan klinis tentang seorang, family atau
masyarakat sebagai dampak dari masalah- masalah kesehatan/ proses
kehidupan yang aktual atau resiko.
Tujuan langkah diagnosa ialah untuk mengidentifikasi keperluan
perawatan kesehatan, bikin merumuskan diagnose keperawatan. Diagnosa
keperawatan menyalurkan dasar- dasar pemilihan intervensi bikin
menggapai hasil yang jadi tanggung gugat perawat. Ada pula persyaratan
dari diagnosa keperawatan ialah perumusan mesti jelas dan singkat dari
respons klien terhadap keadaan ataupun situasi yang dialami, eksklusif
serta akurat, menyalurkan arahan pada asuhan keperawatan,dapat
dilakukan oleh perawat dan mencerminkan suasana kesehatan klien.
Penaksiran yang telah ditegakkan perlu terbuat sasaran luaran guna
menuntaskan permasalahan keperawatan dengan mengatasi pemicu
ataupun ciri gejalanya, sampai-sampai tujuan yang tercipta wajib
bersumber pada penaksiran. Tujuan yang telah terbuat itu kemudian diteliti
buat penciptaan rencana intervensi yang diperlukan buat menggapai
tujuan. Sistematika analisis pada proses tersebut memperlihatkan
berartinya serta krusialnya penaksiran yang ditegakkan oleh perawat
ataupun selaku produk/ hasil analisis perawat terhadap proses kajian
bersumber pada ciri indikasi yang dirasakan ataupun timbul pada
penderita. Kedudukan kritis penaksiran hendak berdampak pada penetapan
destinasi serta perencanaan intervensi yang berorientasi pada solusi
permasalahan keperawatan
1. Tujuan Dokumentasi Diagnosa Keperawatan
Tujuan arsip diagnosa keperawatan merupakan:
a) Mengantarkan persoalan klien dalam sebutan yang dapat dipahami
semua perawat.
b) Mengidentifikasi masalah- masalah utama klien pada pengkajian.
c) Mengenali perkembangan keperawatan.
d) Permasalahan dimana terdapatnya respons klien terhadap kedudukan
kesehatan ataupun penyakit.
e) Faktor- hal yang menyokong ataupun memunculkan sesuatu
permasalahan (etiologi).
f) Keahlian klien bikin menghindari ataupun menyelesaikan
permasalahan.
7

2. Tata teknik Dokumentasi


Tata teknik dokumentasi diagnosa keperawatan meliputi:
a) Tuliskan permasalahan/ problem penderita ataupun peralihan status
kesehatan penderita.
b) Permasalahan yang dialami penderita didahului terdapatnya
pemicu serta dua-duanya dihubungkan dengan kata" berkaitan
dengan ataupun bersangkutan dengan".
c) Sehabis permasalahan (problem) serta pemicu (etiologi), setelah
tersebut diiringi dengan tanda serta indikasi (symtom) yang
dihubungkan dengan kata" diisyarati dengan".
d) Tulis sebutan ataupun perkata yang universal digunakan. Pakai
bahasa yang tidak memvonis
e)
D. Tahap Perencanaan
Merupakan pedoman tertulis guna perawatan klien. Tujuannya
adalah untuk mengidentifikasi destinasi klien, menilai prioritas asuhan,
merancang strategi keperawatan untuk menjangkau tujuan perawatan.
Dalam perencanaan keperawatan, perawat menetapkannya menurut hasil
pendataan data dan rumusan diagnosa keperawatan yang merupakan
petunjuk dalam menciptakan tujuan dan asuhan keperawatan guna
menghindari, merendahkan, ataupun mengeliminasi persoalan kesehatan
klien.
Rencana perawatan terorganisasi sampai-sampai setiap perawat
bisa dengan cepat mengenali perbuatan perawatan yang diberikan.
Rencana asuhan keperawatan yang di rumuskan dengan pas memfasilitasi
konyinuitas asuhan perawatan dari satu perawat ke perawat yang lain.
Selaku hasil, semua perawat mempunyai peluang buat menyalurkan
asuhan yang berbobot besar serta tidak berubah- ubah. Rencana asuhan
keperawatan tertulis mengendalikan pertukaran data oleh perawat dalam
laporan pertukaran dinas.
Rencana perawatan tertulis pun mencakup keperluan klien jangka
panjang (potter, 1997) Intervensi keperawatan tercipta buat menggapai
destinasi serta kriteria hasilyang diinginkan guna mengatasi etiologi serta
menyelesaikan permasalahan keperawatan. Intervensi tercipta secara
eksklusif serta operasional yang terdiri dari pekerjaan apa yang
berkeinginan dicoba, gimana, seberapa kerap, serta lebih baik lagi bila
teridentifikasi siapa yang melaksanakan.
Prinsip tersebut perlu dicoba biar masing- masing perawat yang
menyaksikan perencanaan keperawatan mudah buat melaksanakannya
ataupun mengaplikasikan rencana tersebut. Sehabis aksi telah dicoba,
8

masing- masing intervensi dievaluasi bersumber pada respon penderita


terhadap masing- masing aksi yang telah diimplementasikan serta
mengacu atau berorientasi pada kriteria hasil yang telah diresmikan
(Abdelkader, Othman, 2017).
1. Tujuan
Tujuan arsip perencanaan keperawatan keperawatan merupakan:
a) Buat mengenali konsentrasi keperawatan untuk klien ataupun
kelompok
b) Buat memisahkan tanggungjawab perawat dengan profesi
kesehatan lainnya
c) Buat sediakan sesuatu kriteria guna duplikasi serta evaluasi
Keperawatan
d) Buat sediakan kriteria klasifikasi klien
e) Sediakan sesuatu pedoman dalam penyusunan.
2. Tahap- etape Perencanaan Keperawatan
Dalam menciptakan rencana keperawatan, ada sebagian perihal yang perlu
untuk diamati selaku berikut:
a) Memastikan Prioritas Permasalahan.
b) Memastikan Tujuan serta Kriteria Hasil.
c) Memastikan Rencana Aksi.
d) Dokumentasi.

E. Tahap Implementasi
Adalah inisiatif dari rencana perbuatan untuk menjangkau tujuan
yang khusus. Sesi pelaksanaan dibuka setelah rencana tindakan dibentuk
dan ditujukan pada nursing orders buat menolong klien menjangkau tujuan
yang diharapkan. Oleh karena tersebut rencana perbuatan yang khusus
dilakukan untuk memodifikasi faktor- hal yang mempengaruhi
permasalahan kesehatan klien. Ada pula tahap- etape dalam aksi
keperawatan adalah selaku berikut: Sesi 1: Persiapan.
Sesi dini aksi keperawatan ini menuntut perawat bikin
mengevaluasi yang diindentifikasi pada sesi perencanaan. Sesi 2:
Intervensi. Focus etape pelaksanaan perbuatan perawatan ialah kegiatan
dan pelaksanaan perbuatan dari perencanaan bikin penuhi keperluan raga
serta emosional. Pendekatan aksi keperawatan mencakup aksi:
independen, dependen, serta interdependen. Sesi 3: Dokumentasi.
Pelaksanaan perbuatan keperawatan mesti dibuntuti oleh pendaftaran yang
menyeluruh dan akurat terhadap sesuatu peristiwa dalam proses
keperawatan.
9

1. Tata teknik Implementasi


Tata teknik implementasi keperawatan antara lain:
a) Menolong Dalam Kegiatan Kehidupan Tiap hari.
Kegiatan Kehidupan Tiap hari (AKS) merupakan pekerjaan
yang umumnya dilaksanakan sejauh hari/ wajar, pekerjaan tersebut
mencakup: ambulasi, makan, berpakaian, mandi, menggosok gigi
serta berhias. Keadaan yang menyebabkan keperluan AKS dapat
bertabiat kronis, kronis, temporer, permanen. Selaku contoh, klien
pascaoperatif yang tidak sanggup guna secara berdikari
menuntaskan semua AKS. Sedangkan terus bergeser melalui
periode pascaoperatif, klien secara bertahap ketergantungan pada
perawat menurun untuk menyelesaikan AKS.
b) Konseling
Konseling merupakan metoda implementasi yang
membantu klien memakai proses solusi permasalahan bikin
mengelani serta mengatasi tekanan benak serta yang
mempermudah ikatan interpersonal diantara klien, keluarganya,
serta rombongan perawatan kesehatan. Klien dengan diagnosa
psikiatris membutuhkan pengobatan oleh perawat yang mempunyai
keahliandalam keperawatan psikiatris oleh pekerja sosial, psikiater
serta psikolog.
c) Penyuluhan
Digunakan menyajikan prinsip, formalitas serta cara yang
pas mengenai perawatan kesehatan bikin klien serta bikin
menginformasikan klien mengenai ststus kesehatannya.
d) Membagikan asuhan keperawatan langsung
Buat menggapai destinasi terapeutik klien, perawat
mengemban intervensi guna kurangi respon yang merugikan
dengan menggunakan aksi penangkalan dan preventive dalam
menyalurkan asuhan

F. Tahap Evaluasi
Evaluasi memuat kriteria keberhasilan proses dan keberhasilan aksi
keperawatan. Keberhasilan proses dapat disaksikan dengan jalan
mencocokkan antara proses dengan pedoman/ rencana proses tersebut.
Sebaliknya keberhasilan aksi dapat dilihatdengan mencocokkan antara
tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan sehari- hari dan tingkatan
peradaban kesehatan penderita dengan destinasi yang telah di rumuskan
tadinya. Tahapan dalam penilaian yaitu mencocokkan respons klien
10

dengan kriteria, meneliti alibi bikin hasil konklusi, memodifikasi rencana


asuhan.
1. Tata teknik Evaluasi
Tata teknik yang dipakai dalam evaluasi antara lain:
a) Observasi langsung merupakan meneliti secara langsung peralihan
yangterjadi dalam keluarga.
b) Wawancara keluarga, yang sehubungan dengan peralihan perilaku,
apakah telah mengemban anjuran yang diserahkan perawat.
c) Mengecek laporan, dapat dilihat dari rencana asuhan keperawatan yang
tercipta dan aksi yang dilaksanakan sesuai dengan rencana.
d) Latihan stimulasi, berfungsi dalam meyakinkan perkembangan
kesanggupan melaksanakan asuhan keperawatan.

G. Penerapan Proses Keperawatan


1. Menggunakan metode solusi masalah
Pendekatan proses keperawatan memungkinkan perawat guna
mengidentifikasi seluruh keperluan yang diperlukanklien. Kebutuhan
ini mencerminkan masalah yang terjadi pada klien baik actual maupun
risiko. Identifikasi masalah keperawatan yang terdapat adalahdasar
untuk perawat untuk memutuskan desain solusi masalahnya. Sehingga
perbuatan yang dilaksanakan terhadap klien adalahtindakan yang
bertujuan guna memecahkan masalah yang terjadi pada klien.
2. Menggunakan standar guna praktek keperawatan.
Standar praktek dibutuhkan untuk mengawal mutu asuhan yang
diserahkan pada klien. Perawat yang bertugas di lokasi pelayanan
dengan strata apapun, dan mengasuh klien dengan sekian banyak
macam kasus, selalu memakai standar yang sama, yakni proses
keperawatan. Standar ini sangat urgen untuk memastikan bahwa klien
sudah mendapatkan pelayanan yang memadai. Memperoleh cara yang
bakudansesuai, rasional (logis) dansistematis (urut, rapi).
3. Memperolehmetode yang dapat digunakan dalam segalasituasi.
Sifat dari proses keperawatan yang luwes memungkinkan
dipakainya pendekatan ini dalam segala situasi. Klien dalam situasi
gawat, darurat, gawatdarurat, akut, kronis, cito, maupu nelektif dapat
memakai pendekatan ini. Proses keperawatan dalam suasana tertentu
dapat dilangsungkan secara imajiner lantas pencatatan/
dokumentasinya dilaksanakan setelah tindakan berlalu dilakukan.
Tetapi untuk permasalahan biasa proses mesti mengekor alur
pendokumentasian yang lazim.
11

4. Mempunyai hasil asuhan keperawatan yang berkualitas tinggi.


Hasil asuhan bergantung pada sejauh mana masalah yang terjadi
pada klien bisa diidentifikasi, lantas dari masalah yang timbul laksana
mana desain perencanaan yang diputuskan dapat menolong
mengatasinya. Pendekatan proses keperwatan menolong perawat secara
lebih teliti mengemban tugas identifikasi masalah dan penetapan desain
perencanaan yang ilmiah, sampai-sampai hasil asuhan yang dilakukan
dapat berkualitas.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Proses keperawatan mendukung tingkat penyelesaian masalah yang
mendukung kesembuhan klien dan peningkatan mutu kesehatan yang akan
datang. Proses keperawatan yang benar memberi manfaat dalam
pelaksanaan tindakan asuhan keperawatan yang menjamin mutu
peningkatan derajat kesehatan yang baik.

B. Saran
Makalah ini masih mesti dibetulkan kembali diperbanyak dengan
sumber jurnal yang lebih tidak sedikit lagi supaya makalah ini menjadi
lebih baik lagi dan isi yang merangkum di dalam nya dapat menjadi lebih
valid lagi dari sebelumnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hanhara, R. (2019, September 27).Konsep Berfikir Kritis dan karakteristik


Berfikir Kritis dalam Keperawatan. Osf. Io.

Potter, P.A & Perry, A.G. (2009).Keperawatan Dasar. Ed. 4.Alih bahasa: Renata
dkk. Jakarta: EGC.

Rohmah, N&Walid, S. (2009). Proses keperawatan, teori dan aplikasi dilengkapi


dengan petunjuk praktis penyususnan proses keperawatan dan
dokumentasi NANDA-NOC NIC.
Harahap, T. H. (2019, october 04). Fungsi Proses Keperawatan Dalam Melakukan
Tindakan Keperawatan. OSF Preprints, 1-6. doi:10.31219/osf.io/tajnf
Jannah, M. (2019, October 05). Aplikasi Teori Keperawatan Dalam Memberikan
Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit. INA-Rxiv, 1-10.
doi:10.31227/osf.io/ebazh
Koerniawan, D., Daeli, N. E., & Srimiyati. (2020, Juni). Aplikasi Standar Proses
Keperawatan: Diagnosis, Outcome, Dan Intervensi Pada Asuhan
Keperawatan. Jurnal Keperawatan Silampari, 3, 1-13.
doi:https://doi.org/10.31539/jks.v3i2.1198

13

Anda mungkin juga menyukai