Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS PENULIS TERHADAP BUKU AL-FALSAFAH AL-SHUFIYAH FI AL-

ISLAM
(Karangan Abdul Qadir Mahmud)

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kulia : Studi Naska Filsafat
Dosen Pengampu : Farid Adnir, Lc.M,A

Oleh :
Kiki Rimayanti H. 0401181005

Ade Fitriani N. 0401182015


Ria Parwati 0401182018
Siti MasAysah 0401183021
Syahrul Maulana 0401183027

PPROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN

2021

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Wr.Wb. Puji syukur atas kehadiran Allah


SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayat-nya yang telah memberi jalan dan pemikiran
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ”STUDI NASKA FILSAFAT ” dengan judul
ANALISIS PENULIS BUKU AL-FALSAFAH AL-SHUFIYAH FI AL-ISLAM (Karangan
Abdul Qadir Mahmud) dengan cukup baik, meskipun dengan bentuk dan isinya yang sangat
sederhana.

Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada rosulullah SAW yang telah
membimbing dan mengarahkan umatnya kejalan kehidupan yang penuh dengan rahmat ini. serta
telah membawa kita dari zaman gelap sampai menuju zaman terang benderang, membawa
revolusi kehidupan minadzulumaati ila nuur yakni rasulullah SAW dan sampai saat ini tetap
menjadi Uswah Al-Hasanah bagi seluruh umat manusia di seluruh dunia. Kepada keluarganya,
para sahabatnya dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca. Pada kesempatan kali ini tidak lupa penulis mengucapkan terimah kasih kepada
rekan tim yang telah berkerja sama dengan baik untuk menyelesaikan makalah ini. Para penulis
juga meminta para pembaca agar dapat memberikan saran juga komentar atas makalah kami
tersebut. Sehingga kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah mendatang
akan sangat membantu penulis. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 4 November 2021

Tim Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR.......................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1

A. Latar belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan masalah .................................................................... 1

C. Tujuan ....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 2

A. Bagian Pertama Asal Usul dan Sumber Filsafat Sufi ......... 3

a. Gnostisme timur ..................................................... 7

b. Gnostisme Barat ..................................................... 8

c. Sumber Islam ......................................................... 8

BAB III PENUTUP ............................................................................. 10

A. Kesimpulan .............................................................................. 10

B. Saran ........................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita pahami dulu pengertiannya.


Sistematika penulisan merupakan sebuah metode atau urutan dalam menyelesaikan
sebuah tulisan maupun karya tulisan lainnya. Hal ini harus lebih di perhatikan agar
penulisan yang di hasilkan bisa tersusun secara berruntut dan rapi.

Penulisan jika mencoba agar bisa sistematis dalam penulisan buku ada beberapa
teknik dan metode dalam penulisan agar bisa sistematis dalm penulisan baik buku
atau karya penulisan yang lainnya.

Dalam buku al-falsafah al-shufiyah fi al-islam yang menarik perhatian dia mendorong
untuk meneliti subjek filsafat sufi dalam islam, seperti yang disebutkan oleh beberapa
profesor, bahwa peneliti tasawuf memasukan berbagai teori-teori di dalamnya yang
masih dalam penelitian. Karena tidak diherakan lagi faktor sejarah dan urutan
kronologis dalam pengembangan ide tidak dilakukan lagi pada mereka.

B. Rumusan masalah

1. Asal-usul sumber filsafat sufi ?


2. Bagaimanah genertisme timur dan barat ?

3. Bagaiamanah sumber islam nya ?


C. Tujuan

1. Mengetahui asal usul filsafat sufi


2. Memahami genertisme barat dan laut
3. Mengetahui sumber islamnya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Asal Usul dan sumber filsafat sufi.

Kami menyebutkan bahwa beni pertama asketisme di temukan di setiap


agama ilahi dan non-surgawi, bukan disetiap kepercayaan pagan dan non-pagan. Jika
kita mengatakan bahwa benih-benih asketisme di temukan dalam al-qur’an,
kehadiran mereka dalam al-kitab, kehadiran mereka dalam taurat, kehadiran mereka
dalam buddhisme, kehadiran mereka dalam veda dalam manikhesme,
zoroastrianisma, dalam agama-agama firaun dan aqidah kami akan mengkonfirmasi
kesalahan orang yang mengaitkan asketisme islam dengan monastisisme kristen atau
lainnya. Dan jika mereka menyatakan bahwa tasawuf yang berkembang dari
asketisme dengan teori-teori filososis luarnya adalah kecelakaan dari setiap kejadian
dalam agama islam, dan berada di luar kurikulum islam, dan berasal dari gnostisme
timur dan barat.

Kesimpulan dari apa yang peneliti katakan tentang teori-teori filososfis adalah
bahwa itu adalah hasil dari reaksi terhadap pemberlakuan keyakinan islam di negara-
negara arab. Salah satu hasil terpentingnya adalah menyingkirkan doktrin tahuid
absolut, dan menghilangkan biaya hukum, dan mereka yang melihat pandangan ini
berbeda di bangsa arya, yang memperkaya teori-teori filosofis para sufi dalam islam.
Beberapa dari mereka mengatakan bahwa asal-usulnya adalah india, dan yang lain
mengatakan bahwa itu adalah persia, dan mereka mendasarkan ini pada kenyataan
bahwa banyak dari para sarjana adalah persia atau tinggal Persia

atau dari dinasti persia, sementara yang lain melihat bahwa teori-teori ini adalah
perpanjangan dari plotinisme.1

1 Coklat Sejarah Sastra Pesria Vol 1, h. 410.

2
Jika profesor brown melihat ini, dia menegaskan dalam memang benar bahwa
plotinisme sendiri memiliki sumber gnostik persia timur. Bahkan, pemikiran subur
yang memperkarya filsafat gnostik adalah antara abad kenam dan kempat sebelum
masehi. Ritual keagagaman berada di india, di muammar di mesopotamia, di persia
dan cina, dan kemudian di yunani. Karena ritual mendahului pertimbangan intelektual
murni, dan secara efektif, tidak ada diskusi tentang penyebab dan penyebabnya. Tapi
ketika ritual menjadi subjek kontrovensi, dan ketika pemiliknya mulai memikirkanya
alih-alih terus bekerja denganya, agama itu berubah menjadi filsafat pengetahuan
gnostik yang melaluinya ia menjadi mistisme atau paneshad. Dan zarathustra, mitra,
gina, buddha, mani, yesus, dan plotinus, sampai agama penjaga atau rasa muncul
sebagai solusi untuk konflik akal dan kepercayaan, dan teori metafisik keberadaan,
keberadaan, keselamatan dan kebebasan, dan sementara hellenisme mempercantik
pemikiran berdasarkan sakina, dan menginginkan kehidupan yang identik. Dengan
alam, yaitu pikiran, abad pertengahan telah dibebani dengan beban dosa pertama dan
menemukan perlunya belas kasihan ilahi. Itu telah dibuat. Kehidupan mistik itu
berusaha membuat segala sesuatu yang dicapainya dan melakukan sesuatu yang
supernatural.

Adapun tasawuf india, ia berusaha untuk mencapai semacam transmisi alam.


Penghinaan terhadap kenyataan sementara tasawuf cina menacari keselarasan atara
manusia dan alam, meskipun tidak naik melalui alam gaib. Semua ini membawa kita
merinci asal-usul dan sumber teori-teori filososfis para sufi dalam islam berdasrkan
kajian gnotisme tiimur dan barat.

Gnostik adalah kata yunani yang berati pengetahuan, tetapi telah berkembang dan
telah mengabil makna idiomatik, yang mencapai dengan semacam wahyu ke
pengetahuan yang lebih tinggi, atau untuk langsung merasakan pengetahuan, dengan
melemparkan itu, sehingga tidak didasarkan pada penalaran atau pembuktian
rasional. Yang memberi arti kata gnosis adalah sekelompok pemikir yang hidup pada

3
abad pertama sampai abad ke empat masehi, sebagian dari mereka beragama kristen,
dan sebagian mereka lagi adalah yahudi. 2

Adapun pendukung sejati sekte, seperti marcion, adalah mereka yang


mencampur adukan iman dengan campuran pemikiran persia oriental kuno, teologi
syiria, yahudi, dan beberapa sekte platonis, pythagoras dan stoic, dan dari mereka
membangun semacam mistisisme. Jurang diantara mereka diserahkan kepada para
mediator. Jadi, gnotisme menjalankan rencana umum keberadaan dan menepatkan di
atasnya tuhan suatu keberadaanyang memisahkan materi, dan dari keberadaan ini ion-
ion di pancarkan secara berurutan satu demi satu dalam urutan pasangan pria dan
wanita.

Adapun keberadaan kejahantan di alam semesta, itu berasal dari ion, yang
tidak dimurnikan oleh gnosis, dan darinya sumber dunia material. Tetapi ketika jiwa-
jiwa, menurut kodrat ilahi mereka, mencoba untuk naik ke asalnya, konflik muncul
antara kekuatan jahat dan baik, keinginan untuk keselamatan. Di timur dan barat.

Masalah persia tentang keberadaan kejahatan dan kebutuhannya dari tuhan


dengan menemukan dua dewa, dewa yang baik dan dewa yang jahat, yaitu terang dan
gelap. Adalah perlu bagi mediator untuk menghubungkan antara tuhan dan materi ke
atas dan kebawah, dan para modiator ini dalam gnostisme yang berkembang dengan
yudaisme, kristen dan islam dikenal dengan nama-nama sinonim ini : kata roh kudud,
pikiran aktif, dan imam yang sempurna. Dan ketika teori-teori para filosofis tulus di
mazhab peripatetic islam menemukan bahwa mereka berbenturan dengan keyakinan
agama dalam bentrokan kekerasan, mereka melarikan diri ka arena tasawuf, dan
muncul dalam teori persatuan solusi, kesatuan keberadaan, polaritas dan manusia
seutuhnya diantara para sufi dalam islam. Sudah bukan hal baru jika dikatakan secara
keliru bahwa bahwa teori-teori filosofis para sufi dalam islam adalah yang

2 Abd Al-Rahman Badawi, Dalam Bukunya The Greek Heritage In Islamic Civilization,
Ma’arafa,Ibezig, 1931, h. 218-241.

4
menghancurkan mediasi dan mediasi antara tuhan dan materi. Kapada kristus dan
kekristenan melalui logika yang sama dari gnostisme meskipun faktanya kekristenan
itu sendiri adalah agama gnostik. 3

Begitulah gnosis masuk ke dalam lingkaran teori-teori filsafat dalam islam,


dan menyebar dalam teori-teori sufi, dan gnosis menjadi penyebab munculnya teologi
dan musketlisin, khususnya kaum mu’tazilah yang menyerang para sahabatnya di
bawah pimpinan wasil, al-aalaf, al-nazzam, al-khayat dan al-jahiz. Asy’aris
membantah pendapat mereka, terutama dalam kitab imam al-baqillani “dalam
pendahuluan” dan kemudian imam al-ghazali dalam bukunya.

“skandal-skandal esoterik” dan qisas lurus”. Saya telah menegaskan dalam


buku saya atas otoritas imam jafar al-sadiq bahwa pesan tahuidnya dianggap sebagai
pelanggaran terhadap doktrin ini, dan bahwa pesannya terhadap sekolah, terutama
dengan hisham bin al-haskam, menyerang doktrin itu dalam bukunya “refutation of
the companions of the two”.

4
Al-ghazali membenarkan kelemahan hadits ini. sebelum saya masuk ke
detail objektif gnosis timur dan barat, saya harus mengutip fakta penting, yaitu bahwa
semua yang terkandung dalam gnostisme barat dalam hellenisme dan keturunannya
tampaknya menyatu dengan gnosis timur dalam filosofis mesir, india, asyhur, babel,
persia, dan mesopotamia ini berati bahwa para pemimpin peradaban berasal dari
timur atau mesir, siprus atau kreta sebelum munculnya keajaiban yunani.5 jika kita
membuat perbandingansekilas, kita menemukan bahwa dewa-dewa “veda” dan
evesta “mesimulasikan” mama, “panyon of olymulasikan”, dan ide-ide stoa dan
peakor antara sempurna meniru ide-ide peternak lebah timur. Yang mencari

3 Al- Nashar, The Origin Of Thought, Sumber Sebelumnya Edisi Kedua, 1961, h. 85.
4 Al-Ghazali Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama, Jilid 1.074
5 Mason Urcel, Filsafat Di Timur Diterjemahkan Oleh Muhammad Yusuf Musa T. , 1913, h, 26.

5
keselamatan dan kebahagian melalui ilmu yang bercahaya, dan barat, serta pengaruh
gnostisme secara umum terhadap teori-teori filsfat tasawuf dalam islam.

Filsafat illuminasinya (isyraq) menyebutkan sumber dan hasil iluminasi


sama-sama menggunakan istilah nur cahaya. Istilah susunan dan cahaya-cahaya
disamakan juga dengan susunan kemalaikatan, cahaya-cahaya adalah nama lain dari
akar-akar, nur-al-nur untuk menyebut allah, al-jauhar al-ghasiq sebaga tubuh dan
alam barzah-barzah sebagai alam tubuh-tubuh. 6

Inti dari filsafat iluminasi adalah sifat dan peyebaran cahaya, karena allah sendiri
menyebutkan dirinya pada QS: an nur : 35 sebagai cahaya langit dan bumi :

“allah pemberi cahaya kepadalangit dan bumi, perumpamaan cahaya allah, seperti
sebuah lubang yang tak tembus, 7yang didalamnya ada pelita besar. Pelita itu
didalam kaca dan kaca itu seakan akan bintang yang bercahaya seperti mutiara,
yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, yaitu pohon zaitun yang
tumbuh tidak di sebelah timur sesuatu dan tidak pula di sebelah baratnya. 8

B. Gnostisme timur

Gnostisme berasal dari kata bahasa yunani gnosis yang berati mengetahui,
para gnostik yang dikatakan bahwa mereka memiliki pengetahuan yang lebih
tinggi, bukan dari ak-kitab, namun diperoleh melalui alam mistis lain yang lebih
tinggi.

6 Abd Al-Qadir Mahmud, Al Falsafah Al-Shufiyah Fi Al Islam (Bairut Dar Fikr Al Arabi, 1966), h.
459.
7
Yang Dimaksud Lubang Yang Tidak Tembus (Misyakat)Ialah Suatu Lobang Di Dinding Rumah
Yang Tidak Tembus Sampai Kesebelahnya, Biasanya Digunakan Untuk Tempat Lampu, Atau Barang Barang
Lain.
8 Maksundya Pohon Zaitun Itu Tumbuh Di Puncak Bukit Ia Dapat Sinar Matahari Baik Diwaktu

Matahari Terbit Maupun Diwaktu Matahari Akan Terbenam, Sehingga Pohonya Subur Dan Buahnya
Menghasilkan Minyak Yang Baik.

6
Gnostisme timur pertama sumber mesir sumber tertua dari doktrin hak ilahi suci
dari mana gagasan syiah tentang imam yang sempurna dan rantai ritus suci
muncul, dan gagasan persatuan dan pegabungan dengan cahaya pertama dalam
platonisme dan iluminasi, gagasan tentang trinitas kristen, dan gagasan kata atau
logos yang berkembang menjadi gagasan tentang manusia lengkap semua ini
memiliki asal usul mesir kuno. Ini menjadi jelas bagi kita ketika kita kembali ke
dinasti tiga di mesir kuno dengan para pendeta heliopolis, yang memuja “ra” yang
artinya matahari, piringan matahari melambangkanya. Tapi disini menjelaskan
firaun mati.

Faktor agama yang berbahaya yaitu campur tanggan yaitu pemujaan osiris,
dewa kebaikan, tetapi saudaranya (duduk), dewa kejahatan , memiliki dendam
terhadapnya, jadi dia membunuhnya dan memotong tubuhnya menjadi beberapa
bagian. Membawa kehidupan kembali ke osiris melalui rahasia suci di mana kata
itu setalah kami menyadari sumber filosofis logos kristen, saat kami menyadari
efek tritunggal mesir kuno dalam tiga pribadi osiris sang bapa 4 isis roh kudus,
dan horus sang putra, dan kita tahu dari itu sinonim dari hipotesa mesir dalam
kekristenan dengan allah bapa dan roh kudus maria, dan putra yesus.

Gnostisme mungkin merupakan bidat yang paling berbahaya bagi gereja


mula-mula dalam tiga abad pertama. Dipengaruhi filsuf seperti plato, gnostisme
percaya dua premis yang salah.

Pertama, gnostisisme mendukung dualisme roh dan materi, gnostik percaya


bahwa materi itu pada dasarnya jahat dan roh itu baik. Sebagai hasilnya, gnostik
percaya bahwa apa pun yang dilakukan dengan tubuh, dosa yang paling keji
sekalipun, tidak ada artinya karena hidup yang sejati hanya didapati dalam dunia
roh belaka.

Kedua, gnostik mengklaim memiliki pengetahuan yang lebih tinggi, kebenaran


yang lebih tinggi yang hanya diketahui oleh beberapa orang.

7
Para gnostik mengklaim bahwa mereka memiliki pengetahuan yang lebih tinggi,
bukan dari al-kitab, namun diperoleh melalui alam mistis lain yang lebih tinggi.
Gnostik memandang diri mereka sebagai kelas yang lebih tinggi dibandingkan
dengan orang lain, terutama karena pengetahuan mereka akan allah.

D. Gnostisme Barat

Gnostik suatu usha lain untuk mendamaikan agama kristen dengan filsafat
yunani yaitu usaha yang ingin melebur kepercayaan kristen dengan filsafat yunani
, sehingga menjadi satu sistem. Gnostik dari kata yunani gnosis, yang artinya
pengetahuan, aliran yang mengajarkan upaya kelepasan menuju tuhan dari iman
ke pengetahuan. Aliran gnosis ini merupakan hasil pelabuhan anatara berbagai
gagasan dalam filsafat yunani kuno dan suci kristen.

Fakta penting terkait dengan Dampak sumber helenistik kuno, yaitu bahwa
ia memiliki dampak yang lebih kuat di kalangan filsafatperipatetik islam dari pada
dikalangan sufi.oleh karena itu, tidak mungkin untuk membedakan anatara
sumber-sumber helenistikdalam tiga bangsanya : yunani, kristen, dan platonis
pengaruh cakrawala mistik dalam islam datang langsung dari platonisme,
meskipun orang-orang arabmenipunya menjadi helenisme kuno dari aristoteles,
kemudian, seperti yang dikatakan enge, adalah bangunan vital teologi kristen, dan
sama sekali tidak mungkin memisahkan platonisme dari kristenan tanpa
mencabik-cabikkekristenan melalui plotinus, yang dikatakan st. augustine,
seandainya plato menjalani kehidupan kedua. Jika kita kembali ke filosof sebelum
sockrates, kita menemukan teori kesatuan keberadaan seperti yang kita temui
dalam gnosis timur, dan kita menemukan para filsuf ini dalam teori ini
menegaskan kurangnya perbedaan atara tuhan dan alam, karena alam bagi mereka
adalah tuhan, dan tuhan adalah alam.

E. Sumber Islam

8
Kami menyebutkan bahwa benih pertama asketisme ditemukan di setiap
agama, bukan di setiap kepercayaan surgawi dibawah arti kesalehan, alturisme,
pengorbanan dan penebusan, bukan di setiap kepercayaan pagan atau non-pagan,
dan berdasarkan ini makna asketisme ditrasmisikan dalam al-qur’an dengan
keutamaan jiwa yang mempengaruhi akhirat sebelum dunia. Menabur di dunia ini
adalah ladang untuk akhirat, dan berdasarkan ini, tidak ada peryataan
menghubungkan yang pertama asketisme islam ke monastismekristen atau
apapun, ini adalah hal yang biasa dalam setiap keyakinan. Adapun akatisme
tentang akatisme yang keluar dari ruh agama, diambil dari gnosis umumtimur dan
barat, namun yang berkembang menjadi tasawuf yang positif, rasional dan santun,
sebagaimanah yang dikatakan al-ghazali, merupakan dasar dari falsafah tasawuf.

Tasawuf sunni khususnya lebih dari tasawuf salafi dinodai dengan


antropomorfisme dan analogi, seperti yang akan kita lihat. Saya tidak menyangkal
bahwa penelitian orientalis telah menguntukan penelitian islam meskipun
kadang-kadang umum aturanya dan intoleransi mereka di lain waktu, dan aku rasa
beberapa konsep dalam beberapa langka. Tidak diragukan lagi, jarak semua
orientalis dari semangat islam merupakan faktor penting dalam semua ini,
terutama jika kita menyebutkan bahwa studi mereka tentang mistisme islam baru
dimulai pada abad ke sembilanbalas untuk pertama kalinya, dan itu mulai
tersebardan kadang-kadang ditentang oleh seorang peneliti tunggal yang dapat
membuat keputusan berdasarkan salah satu dari mereka.

Tulisan-tulisan seorang sufi, kemudian kembali dan bertentangan karena


munculnya pendapat lain dari orang-orang penulis. Sampai saat ini masih ada
buku-buku karya imam al-ghazali, misalnya, yang dipertanyakan. Namun
demikian, beberapa pendapat al-ghazali telah dikeluarkan selama ini dalam buku-

9
bukutersebut, meskipun konfersi damaskus tahun 1961 juga belum selesai.
Penelitihanya sebagai mestinya gold zuhair. 9

9 Tawfiq Al-Aloul, Landasan Filsafat Dari 303 M Sampai 1 St.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sufisme adalah filsafat atau filsof perenial yang telah ada sebelum kehadiran
agama, ekspresi yang berkembang bersama agama islam. Kesimpulan dari apa yang
peneliti katakan tentang teori-teori filososfis adalah bahwa itu adalah hasil dari reaksi
terhadap pemberlakuan keyakinan islam di negara-negara arab. Salah satu hasil
terpentingnya adalah menyingkirkan doktrin tahuid absolut, dan menghilangkan
biaya hukum, dan mereka yang melihat pandangan ini berbeda di bangsa arya, yang
memperkaya teori-teori filosofis para sufi dalam islam. Beberapa dari mereka
mengatakan bahwa asal-usulnya adalah india, dan yang lain mengatakan bahwa itu
adalah persia, dan mereka mendasarkan ini pada kenyataan bahwa banyak dari para
sarjana adalah persia atau tinggal di persia atau dari dinasti persia, sementara yang
lain melihat bahwa teori-teori ini adalah perpanjangan dari plotinisme

gnostik barat dan timur mengatakan bahwa mereka memiliki pengetahuan yang lebih
tinggi, bukan dari al-kitab namun diperoleh melalui alam mistis yang lebih tinggi .
adapun sumber islam yang berisi tentang kaidah ibdah, aqidahperingatan, kisah yang
dijadikan acuan dan pedoman hidup bagi umat nabi muhammad.

B. Saran

Saran yang bisa penulis berikan dengan adanya meteri diatas yang telah dijelaskan
semoga bisa menjadi bekal tambahan ilmu bagi para pembaca juga sebagai upaya
peningkatan diskusi terhadap pendengar sebagai salah satu cara untuk
memaksimalkan potensi pembelajaran kita dalam bidang studi tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abd al-qadir mahmud, (1966), al-falsafah al shufiyah fi al islam, beirut : dar al fikr al arabi.

Abd Al-Rahman Badawi, (1931), Dalam Bukunya The Greek Heritage In Islamic Civilization,
Ma’arafa,Ibezig.

Al-ghazali, mihyat cahaya-cahaya, diterjemahkan oleh M. Baqir dari misykat al-anwar.

Al- Nashar, (1961), The Origin Of Thought, Sumber Sebelumnya Edisi Kedua.

Al-Ghazali, Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama, Jilid 1.074

Mason Urcel, (1913), Filsafat Di Timur Diterjemahkan Oleh Muhammad Yusuf Musa T.

Tawfiq Al-Aloul, Landasan Filsafat Dari 303 M Sampai 1 St.

12

Anda mungkin juga menyukai