Anda di halaman 1dari 6

TUGAS : RYAN SUDARGO

KELAS : C LOKAL A

MATA KUKIAH : Hk. INTERNASIONAL

SUMBER : BUKU PENGANTAR HUKUM INTERNASIONAL

OLEH : Mochtar Kusumaatmadja & Etty R. Agoes

RESUME:

BAB 1

Pengertian, Batasan, dan IStilah Hukum Internasional

Dalam bab ini akan menjelaskan pengertian hukum internasional yang selanjutnya akan

dipergunakan dalam buku ini. Penegasan pengertian yang dirumuskan dalam suatu batasan

(definition) mengenai hukum internasional bukanlah bermaksud menjelaskan sifat hakikat hukum

internasional dalam sebuah kalimat, melainkan sekedar untuk dipakai pegangan dalam pembahasan

selanjutnya.

1. Hukum Internasional : pengertian dan batasan

Yang dimaksud istilah hukum internasional disini ialah hukum internasional public, bukan hukum

internasional perdata. Hukum perdata internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang

mengatur hubungan perdata yang melintasi batas Negara. Dengan kata lain, hukum yang mengatur

hubungan hukum perdata antara para pelaku hukum yang masing-masing tunduk pada hukum

perdata nasional yang berlainan.


Hukum internasional publik adalah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan

atau persoalan yang melintasi batas Negara yang bukan bersifat perdata. Persamaan hukum

internasional publik dan hukum perdata internasional ialah bahwa keduanya mengatur hubungan

ataupersoalan yang menlintasi batas Negara (internasional).

Perbedaannya terletak dalam sifat hukum hubungan atau persoalan yang diaturnya. Cara

membedakan demikian lebih tepat daripada membedakan berdasarkan pelakunya dengan

mengatakan bahwa hukum internasional public mengatur hubungan antara Negara-negara,

sedangkan hukum perdata internasional antara orang perseorangan.

Hal ini karena suatu Negara ada kalanya melakukan hubungan perdata, sedangkan

perseorangan menurut hukum internasional modern ada kalanya dianggap memiliki hak dan

kewajiban menurut hukum internasional.

Tehadap batasan hukum internasional diatas dapat dikemukakan keberatan bahwa batasan

itu tidak tegas karena didasarkan bahwa suatu ukuran yang negative yakni hubungan atau persoalan

internasional yang tidak bersifat perdata.

Lepas dari persoalan bahwa ukuran public dalam arti kenegaraan itu sendiri sering sukar

untuk ditetapkan batasannya yang tegas, keberatan terhadap batasan demikian ialah bersifat

terbatas. Hubungan internasional pada masa sekarang tidak semuanya dapat disebut hubungan

antarnegara. Kedudukan para pejabat badan internasional dan hubungan mereka dengan badan

internasional tempat mereka bekerja tidak tercakup didalamnya.


Demikian pula pelanggaran ketentuan pidana dari konvensi-konvensi jenewa tahun 1949 oleh

perseorangan tidak dapat dikatakan merupakan persoalan antar Negara. Sebaliknya, persoalan diatas

sukar digolongkan dalam bidang hukum tata usaha Negara atau hukum pidana yang tradisional.

Untuk jelasnya, hukum internasional dapat dirumuskan sebagai berikut :

hukum internasional ialah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang

melintasi batas Negara anatara :

a. Negara dengan Negara

b. Negara dengan subjek hukum lain bukan Negara atau subjek hukum bukan Negara satu sama

lain.

Karena dengan istilah hukum internasional disini dimaksud hukum internasional public, tidak

termasuk dalam batasan diatas hubungan atau persoalan internasional yang diatur oleh hukum

perdata internasional.

2. Istilah Hukum Internasional

Selain instilah hukum internasional, orang juga mempergunakan istilah hukum bangsa-bangsa,

hukum antarbangsa atau hukum antar Negara untuk lapaangan hukum yang kita sedang bicarakan.

Istilah hukum bangsa-bangsa ( law of nations, droit de gens, voelkerrecth) berasal dari istilah

hukum romawi ius gentium yang berarti hukum yang bukan hanya berlaku antara bangsa-bangsa saja,

melainkan pula kaidah dan asas hukum yangb mengatur hubungan antara orang romawi dengan

orang bukan romawi dan antara orang romawi itu sendiri.


Baru kemudian orang membedakan benar antara hubungan antara individu dengan mengguanakn

istilah ius inter gentes. Istilah terakhir ini yang berarti hukum antar bangsa menandakan permulaan

lahirnya hukum internasional.

Hukum bangsa-bangsa akan dipergunakan untuk menunjukan pada kebiasaan dan aturan yang

berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman dulu, ketika hubungan demikian baik karena

jarangnya maupun karena sifat hubungannya, belum dapat dikatakan merupakan hubungan antara

anggota suatu masyarakat bangsa-bangsa.

Hukum antar bangsa akan akan dipergunakan untuk menunjuk pada kompleks kaidah dan asas

yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa atau Negara-negara yang kita

kenal sejak munculnya Negara dalam bentuknya yang modern sebagai Negara nasional.

3. Bentuk Perwujudan Khusus Hukum Internasional : Hukum Internasional Regional dan Hukum

Internasional Khusus (Special).

Disamping hukum internasional yang berlaku umum terdapat pula hukum internasional regional,

yang terbatas daerah lingkungan berlakunya, seperti misalnya hukum internasional amerika dan

hukum internasional amerika latin.

Adanya berbagai lembaga hukum internasional regional demikian disebabkan oleh keadaan yang

khusus terdapat dibagian dunia itu. Walaupun menyimpang, hukum internasional regional itu tidak

usah bertentangan dengan hukum internasional yang berlaku umum. Bahkam ada kalanya suatu
lembaga atau konsep hukum yang mula-mula timbul dan dan tumbuh menjadi suatu konsep atau

lembaga hukum internasional regional kemudian diterima sebagai bagian dari hukum internasional

umum.

Sebagai contoh dapat kita sebut konsep landas kontinen dan konsep perlindungan kekayaan

hayati laut yang mula-mula timbul dan tumbuh dibenua amerika. Dengan demikian hukum

internasional regional dapat member sumbangan besar kepada hukum internasional yang universal.

Bentuk perwujudan lain dari hukum internasional khusus, selain hukum internasional regional,

kita jumpai dalam bentuk konpleks kaidah yang khusus berlaku bagi Negara tertentu saja, seperti

misalnya konvensi eropa mengenai hak asasi manusia. Berbeda dengan hukum internasional regional

yang biasanya tumbuh karena kebiasaan, hukum internasional khusus demikian diaturn dalam

konvensi multilateral. Lagi pula para pesertanya tidak usah terbatas pada suatu bagian dunia tertentu.

Beberapa bentuk hukum internasional khusus yang telah diterangkan diatas merupakan

pencerminan keadaan, kebutuhan, taraf perkembangan dan tingkat integrasi yang berbeda-beda dari

bagian masyarakat internasional yang berlainan.

4. Hukum Internasional dan Hukum Dunia (World Law)

Perbedaan hukum internasional dengan hukum dunia yaitu karena hukum internasional

didasarkan atas fikiran adanya suatu masyarakat internasional yang terdiri atas sejumlah negara yang

berdaulat dan merdeka dalam arti masing-masing berdiri sendiri yang satu tidak dibawah kekuasaan
yang lain. Dengan kata lain hukum internasional merupakan suatu tertib hukum koordinasi antara

anggota masyarakat internasional yang sederajat. Anggota masyarakat internasional tunduk pada

hukum internasional sebagai suatu tertib hukum yang mereka terima sebagai perangkat kaidah dan

asas yang mengikat dalam hubungan antara mereka. Pengertian hukum dunia berpangkal pada dasar

pikiran yang lain.

Hukum dunia yaitu semacam negara dunia yang meliputi semua negara didunia ini. Negara dunia

secara hirarki berdiri diatas negara-negara nasional. Tertib hukum dunia menurut konsep ini

merupakan suatu tertib hukum subordinasi. Kedua konsep mengenai tertib hukum masyarakat dunia

tersebut diatas kedua-duanya mungkin.

Jika diantara dua kemungkinan ini kita memilih konsep yang pertama, hal ini disebabkan karena

tertib hukum internasional yang mengatur masyarakat internasional yang terdiri dari anggota yang

sederajat lebih sesuai dengan lenyataan dunia dewasa ini. Kemungkinan terwujudnya suatu negara

dunia yang diatur oleh hokum dunia merupakan suatu hal yang pada waktu sekarang masih jauh dari

kenyataan.

Namun demikian, dalam decade terakhir fenomena dini kearah terwujudnya suatu hokum dunia

adalah tidak mustahil. Fenomena ini tampak dengan terwujudnya sekumpulan kaidah-kaidah hokum

perdagangan internasional yang bersumber pada agreement establishing the world trade organizing

(WTO) pada tahun 1994.s

Anda mungkin juga menyukai