Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR ILMU GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

DAVID N. KADIR
811419074
KELAS 3C

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2019
PRAKTIKUM I

A. Judul
Penilaian Konsumsi Makanan Individu
B. Tujuan Praktikum
1. Dapat menggunakan metode dietary record untuk mengukur kandungan
gizi yang biasa dikonsumsi.
2. Dapat menilai kebiasaan makan berdasarkan angka kecukupan gizi yang
dianjurkan.
C. Cara Pengukuran
1. Estimated food record (Mencatat makanan dengan menaksir )
2. Subjek diminta mancatat, pada saat mengkonsumsi, seluruh makanan dan
minuman (termasuk snack) yang dikonsumsi padsa periode waktu tertentu.
3. Dekskripsi detail tentang seluruh makanan dan minuman yang dikonsumsi
(termasuk nama dagangnya) dan metode pembuatannya dicatat.
4. Makanan campuran seperti “Gado-gado” harus diketahui masing-masing
bahannya, dan berat/jumlah terakhir setelah dimasak harus dicatat, apabila
memungkinkan.
5. Ukuran porsi dapat ditaksir oleh responden dengan menggunakan
beberapa cara tergantung dari presi (tingkat ketepatan) yang diinginkan,
6. Ukuran RT yang sudah terstandarisasi seperti mangkok, sendok, serta luas
(dalam sentimeter) dari daging atau kue cake dapat digunakan.
7. Pengukuran biasanya dirubah ke gram oleh peneliti sebelum menghitung
intake zat gizi.
8. Kesalahan dapat terjadi bila ketidakmampuan responden menghitung
ukuran porsi yang dikonsumsi dan akibat kesulitan yang berhubungan
dengan konversi penaksiran volume untuk jumlah dalam gram.
9. Biasanya subjek (orang tua anak, pengasuh anak) dapat melengkapi
formulir yang diberikan, walaupun pada negara berkembang seorang
petugas lapangan dapat mengerjakannya.
10. Jumlah hari yang diperlukan pada umumnya 3,5,6 hari.
11. Hari diakhir pekan (sabtu dan ahad) harus dimasukan dalam penelitian.
12. Balum ada kesepakatan, berapa hari yang diperlukan untuk mencatat
sehingga memberikan enstimasi yang paling tepat untuk intake rata-rata.
D. Dasar Teori
A) Pengertian Status Gizi
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan seimbang dalam bentuk variabel
tertentu atau dapat dikatakan bahwa status gizi merupakan indikator baik-
buruknya penyediaan makanan sehari-hari.
Penilaian status gizi dari suatu kelompok individu atau masuarakat prlu
memperhatikan dua masalah dasar, yaitu pertam, memekriksa bagaimana
hubungan antara tingkat hidup keluaraga dengan status gizi masyarakat. Kedua,
masalah tingkat gizi secara individu atau perseorangan (Kahirina, Dessy 2008).
Didalam menilai status gizi perlu memperoleh keterangan-keterangan melalui
penyelidikan yang dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Penilaian Langsung
a. Antropometri
Antropometri adalah ilmu yang mempelajari berbagai ukuran tubuh
manusia. Dalam bidang ilmu gizi digunakan untuk menilai status gizi, ukuran
yang sering digunakan tubuh lainnya seperti limgka lengan atas, lapisan lemak
bawah kulit , tinggi lutut ,lingkaran perut, lingkaran pinggul secara umum
antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi,
maka antropometri gizi berhubungan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh
dan komposisi dari berbagai tingkat umur dan tingat gizi (Sandjaja.dkk.,2010)
b. Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai
status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang
terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcakupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat
pada jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan organ-organ yang dekat
dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid (Achmadi,2009)
c. Biokimia
Pemeriksaan biokimia disebut juga cara labolatorium. Pemeriksaan
biokimia yang digunakan untuk mendektesi adanya defisiensi zat gizi pada
kasusu yang lebih parah lagi , dimana dilakukan pemeriksaan dalam uatu bahan
diopsi sehingga dapat diketahui kadar gizi atau adanya simapanan diharingan
yang lebih sensitive terhadap deplesi, uji ini disebut biokimia statis. ( Baliwati,
2004)
d. Biofisik
Pemeriksaan biofisik merupakan salah satu penilaian status gizi dengan
melihat kemampuan fungsi jaringan dan melihat perubahan struktur jaringan
yang dapat digunakan dalam keadaan tertentu, seperti kejadian buta senja
(Suyanto, 2009).
B) Pengukuran Energi
Komponen utama yang menentukan Angka Metabolisme Basal (AMB).
Atau dikenal juga dengan Basal Metabolic Rate dan aktifitas fisik, komponen
yang lain adalah pengaruh theremic makanan atau Specific Dynamic Action Of
Food (SDA) yang jumlahnya sedikit sehingga dapat dia abaikan. AMB sendiri
dipengaruhi faktor umur, usia, jenis kelamin, berat badan dan tinggu badan.
Ada beberapa cara untuk menghitung AMB ini, adalah perhitungan AMB
menggunakan rumus Harris Bennedict (1919):
a. Laki-laki= 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)
b. Perempuan = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
Keterangan :
BB = Berat Badan kg
TB = Tinggi Badan dalam cm
U = Umur
dalam tahun Berikut ini adalah faktor aktifitas untuk mengetahui
kebutuhan energi total setelah diketahui nilai AMB :
1. Laki-laki Aktifitas sangat ringan = 1,3 Aktifitas ringan = 1,65 Aktifitas
sedang = 1,76 Aktifitas berat = 2,10
2. Perempuan Aktifitas sangat ringan = 1,3 Aktifitas ringan = 1,55Aktifitas
sedang = 1,70 Aktifitas berat = 2,00
C) Survei
 Digunakan untuk menentukan data dasar (database) gizidan/atau
menentukan status gizi kelompok populasitertentu/menyeluruh, dgn cara
survei crross--secttiionall.
 Dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi dan mendiskripsikan sub
kelompok populasi yang “at risk” thd malnutrisi kronik.
 Hasil survei gizi nasional dapat berguna untuk mengalokasikan
sumberdaya pada kelompok yang membutuhkan dan untuk
memformulasikan kebijakan bagi peningkatan status gizi pada keseluruhan
populasi.
 Survei juga dapat digunakan untuk mengevaluasi intervensi gizi dengan
membandingkan antara baseline data sebelum dan setelah intervensi.
D) Surveilen
 Ciri khas yaitu monitoring berkelanjutan dari status gizi populasi tertentu,
dimana datadikumpulkan, dianalisis dan digunakan untuk jangka waktu
yang panjang, sehingga dapatmengidentifikasi penyebab malnutrisi kronik
dan akut.
 Hasil surveilen dapat digunakan untuk menyusun tindakan intervensi,
selain juga dapat digunakan untuk memonitor pengaruh kebijakan
pemerintah dan mengevaluasi efikasi dan efektivitas program intervensi
gizi.
 Program Surveilen di AS yang terkenal adalah National Health and
Nutrition Esssxamination Survey (NHANES)
E) Intervensi Gizi
 Ditargetkan pada sub-kelompok populasi yang ‘atrisk’
 Ada 3 type intervensi gizi: suplementation,fortification dan dietary
approaches
 Monitoring dan evaluasi menjadi komponen esesial pada semua program
intervensi gizi
 Monitoring digunakan untuk mengukur syaratpelayanan, utilisasi,
cakupan, dan juga biaya program
 Type evaluasi:
a) adequacy evaluation: menggunakan ‘within-group design’ dengan
membandingkan antara hasil vs target.
b) plausibility evaluation: dg between-group quasi experimental design (
ada kelompok intervensi dankontrol), tanpa randomisasi
c) probability evaluation: dg randomized trials, controlled, double blind
experimental trial
F) Langkah Penilaian Konsumsi Gizi Perorangan
Ada tiga langkah yang dilakukan dalam melakukan penilaian konsumsi
gizi perorangan.
a) Pertama, adalah mengumpulkan informasi tentang asupan
makanan/minuman dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
b) Kedua, adalah mengukur nilai gizi pada setiap jenis makanan yang
dikonsumsi oleh pasien.
c) Ketiga, adalah membandingkan nilai gizi yang dikonsumsi dan kebutuhan
yang diperlukan oleh pasien.
1. Mengukur asupan makanan dan faktor yang mempengaruhinya
Pengukuran asupan makanan individu dapat dilakukan dengan
berbagai macam metode. Metode biasanya dipilih berdasarkan pada
tujuan yang ingin diperoleh dan adanya dana atau fasilitas yang
tersedia. Diantara metode yang sering digunakan ada yang mencari
faktor-faktor yang mempengaruhi asupan makana seseorang. Oleh
karena itu, apabila tujuan yang ingin diperoleh ingin mendapatkan
gambaran faktor yang mempengaruhi asupan makanan seseorang maka
metode yang harus dilakukan adalah metode seperti ini, tentu harus
disertai dana serta petugas yang tersedia. Dibaswah ini akan diberikan
beberapa metode yang sering digunakan yaitu 24-jam Recall, food
frequency, food diary, dan diet history.
1) 24-jam Recall
Metode merupakan metode yang paling sering sederhana dan
mudah dilakukan yaitu dengan meminta kepada individu untuk
mengingat seluruh makanan yang dikonsumsi selama 24 jam
sebelumnya. Dengan keahlian wawancara yang baik semua makanan
yang dikonsumsi sehari sebelumnya termasuk metode memasak dan
nama dagang, sekaligus supplement seperti vitamin dan mineral,
dicatat oleh pewawancara (petugas gizi). Pada umumnya digunakan
suatu formulir standar untuk mempermudah pewawancara.
Untuk mempermudah pewawancara dan responden dalam
memberikan jumlah makanan yang dikonsumsi maka digunakan “food
model”. Kadang-kadang “food model” ini diganti dengan “potret” dari
makanan tersebut. Hal ini memudahkan dalam hal pelaksanaan
wawancara di tempat yang jauh karena tidak perlu membawa “model”
tersebut kemana-mana, walaupun dalam kegiatannya di lapangan tetap
“food model” yang lebih baik.
2) Food diary (food record)
Metode ini ingin memperoleh kebiasaan makan yang lebih akurat
dari individu. Dengan metode ini seseorang diminta mencatat semua
makanan yang dikonsumsi pada periode tertentu, umumnya 3-5 hari.
Seperti halnya metode sebelumnya, pasien diminta mencatat makanan
yang dikonsumsi dengan menggunakan ukuran rumah tangga. Metode
ini lebih akurat dari metode 24-jam recall apabila ingin diketahui rata-
rata asupan makan individu. Pada metode ini tempat dari setiap
makanan dikonsumsi harus dicatat. Seringkali kebiasaan-kebiasaan
seperti ini dapat dihubungkan dengan asupan kalori ata zat gizi tertentu
yang berlebihan atau berpengaruh negative pada kesehatan. Dengan
mengetahui kebiasaan ini aka dilakukan terapi perilaku agar mereka
dapat merubah kebiasaan tersebut sehingga memperoleh jumlah atau
komposisi makanan yang seimbang , adekuat, atau yang tidak
merugikan kesehatan.
3) Food Frequency
Metode ini merupakan perolehan informasi kualitatif dari pola
makan dalam jangka waktu yang lama. Daftar jenis makanan diberikan
dan individu atau pasien diminta member jawaban frekuensi
mengkonsumsi dari makanan tersebut apakah setiap hari, setiap
minggu, setiap bulan atau setiap tahun. Metode ini dapat dilakukan
dengan cepat baik diisi sendiri oleh pasien atau dengan wawancara.
Disamping itu tidak merepotkan pasien disbanding metode lainnya.
Kadang – kadang frekuensi konsumsi dari setiap jenis makanan
diberikan skor dan dengan skor dapat dilekukan perhitungan asupan
sehingga dapat diketahui estimas asupan dari orang tersebut.
Disamping itu dari metode ini dapat dibedakan mereka yang
mengkonsumsi suatu makanan tertentu, pada tingkat yang rendah,
sedang atau tinggi. Cara seperti ini yang paling sering digunakan oleh
para ahli epidemiologi gizi dalam melihat hubungan asupan makanan
dengan terjadinya suatu penyakitpada suatu populasi. Untuk itu jenis
makanan yang ditanyakan pada setiap kuesioner berbeda tergantung
dari tujuan peneliti.
4) Diet history
Metode ini paling baik digunakan apabila ingi mengetahui
informasi kebiasaan asupan makanan serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Ada tiga komponen yang tercakup dari metode ini
yaitu 24 jam recall, food frekuensi, dan wawancara mendalam. Seperti
yang dikemukakan sebelumnya bahwa metode 24 jam recall
merupakan metode sederhana untuk memperoleh gambaran pola
makan secara umum dan food frekuensi disini digunakan untuk
melakukan “cross check” tentang informasi yang diperoleh dari
metode sebelumnya dengan menanyakan frekuensi konsumsi jenis
makanan yang diketahui dari metode 24 jam recall.
2. Estimasi nilai gizi makanan
Dengan melakukan estimasi ini dapat diketahui apakah pasien
mempunyai resiko mallnutrisi untuk zat gizi tertentu. Ada dua metode
yang sering digunakan untuk estimasi ini yaitu pertama dengan
menggunakan daftar penukar bahan makanan dan dengan menggunakan
daftar komposisi bahan makanan
Cara pertama adalah dengan menggunakan sistem
pengelompokkan makanan yang mengandung nilai gizi yang hampir
sama dan fungsinya terhadap tubuh. Cara kedua adalah dengan
menggunakan daftar komposisi bahan makanan. Cara ini lebih banyak
digunakan saat ini karena dengan bantuan komputer hasil analisis
dengan cepat dapat diperoleh.
3. Evaluasi kecukupan diet
Apabila nilai gizi yang terkandung dalam makanan telah diketahui,
aka tibalah saatnya untuk mengetahui apakah asupan makanan pasien
sesuai dengan kebutuhannya. Pada pasien dengan kondisi normal dapat
digunakan angka kecukupan energi yang direkomendasi sesuai dengan
umur, jenis kelamin dan aktivitasnya. Pada pasien yang memerlukan
asuhan nutrisi khusus maka hasil evalusai ini akan digunakan dalam
perencanaan asuhan nutrisi.
E. Bahan
1. Formulir pencatatan makanan (dietary record) 3 buah
2. Formulir penilaian konsumsi makanan
3. Formulir penilaian rata-rata konsumsi
4. Daftar komposisi bahan makanan
5. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan
F. Hasil Pengamatan
1. Hari pertama pengamatan : Kamis, 08 Oktober 2020
Tabel 1 Menu Makanan Yang Dikonsumsi
Menu sarapan pagi 08.30 s.d 10.00 WITA
No
Jenis makanan Gambar

1 Nasi Kuning

2 Air Putih

3 Minuman Pop Ice

Menu makan siang 11.00 s.d 13.00 WITA


1
Nasi, Acar Ikan

2 Air Putih

Menu makan malam 19.00 s.d 22.00 WITA

Nasi, Daging Ayam, Sayur


1
Kangkung

2 Air Putih

3. Minuman Nutrisari

Tabel 2 Formulir 24-Jam Recall


N Waktu Jumlah
Jenis makanan Pengolahan/cara masak
o dikonsumsi (ukuran RT)
Makan pagi - Nasi Kuning - Beras dinanak -
- Air Putih - Air Isi Ulang (RO) - 18 L
1
-Minuman Pop - Diblender -
Ice
- Nasi - Beras dinanak -
Makan - Acar Ikan - Digoreng
2 siang - Air Putih - Air Isi Ulang (RO) -
- 18 L

3 Makan - Nasi -Beras dinanak -


malam - Daging - Ayamnya di goreng -
Ayam - Sayurnya ditumis -
- Sayur - Air Isi Ulang (RO) -
Kangkung - Diaduk dan dicampur es -
- Air Putih batu
- Minuman
Nutrisari   

Pola makan diatas merupakan pola makanan saya sehari-hari. Makanan-


makanan yang sering saya makan merupakan olahan rumahan yang dimasak
sendiri dan untuk minuman merupakan olahan air isi ulang (RO) dan minuman
berwarna yaitu pop ice yang di dibeli. Pada hari ini saya memakan makanan yang
menurut saya sedikit mencakup gizi yaitu nasi kuning dan air putih dipagi hari
karena saya anak kost jadi makan pagi seadanya. Pada siang hari saya hanya
mengonsumsi nasi dengan acar ikan dan minum air putih. kemudian Untuk
malam harinya saya makan nasi dengan lauknya yaitu daging ayam dan sayur
kangkung dengan minumannya segelas air putih dan nutrisari.

Tabel 3 Formulir Food Diary


Makanan dan
Tempat
Waktu minuman yang Nama dagang Jumlah
makan
dikonsumsi
Kost Pagi - Nasi Kuning - Beras - 110 gr
08.00 s.d - Air Putih - Air isi ulang - 30 gr
10.00 - Minuman Pop Ice (RO) - 0,40 L
- Pop Ice
Kost Siang - Nasi - Beras - 100 gr
11.00 s.d - Acar Ikan - Ikan - 40 gr
13.00 - Air Putih - Air isi ulang - 0,31 L
(RO)
Kost Malam - Nasi - Beras - 100 gr
19.00 s.d - Daging ayam - Ayam - 50 gr
22.00 - Sayur kangkung - Kangkung - 10 gr
- Air putih - Air isi ulang - 0,32 L
- Minuman nutrisari (RO) - 0,35 L
- Nutrisari

2. Hari Kedua pengamatan : Jum’at, 09 Oktober 2020


Tabel 4 Menu Makanan Yang Dikonsumsi
Menu sarapan pagi 08:00 s.d 10:10 WITA
No
Jenis makanan Gambar

1 Nasi Kuning

2. Air putih

Menu makan siang 11.00 s.d 13.00 WITA


1
Nasi, acar ikan

2 Air putih

Menu makan malam 19.00 s.d 22.00 WITA

2 Air Putih

3. Nasi, acar ikan

Tabel 5 Formulir 24-Jam Recall

Jumlah
Waktu Pengolahan/cara
No Jenis makanan (ukuran
dikonsumsi masak
RT)
Makan pagi - Nasi kuning - Beras dinanak -
- Air putih -Air isi ulang (RO). -1L
1

- Nasi - Beras dinanak -


Makan - Air Putih - Air isi ulang (RO) - 1 L
2 Siang - Acar ikan - Ikan digoreng -

-Beras dinanak
- Nasi -
- Ikan digoreng
3 -Acar ikan -
Makan - Air isi ulang (RO)
- Air putih -1L
malam

Pola Makan diatas merupakan pola makanan saya sehari-hari. Makanan-


makanan yang sering saya makan merupakan olahan rumahan yang dimasak
sendiri dan untuk minuman merupakan olahan air isi ulang (RO). Pada hari ini
saya memakan makanan yang menurut saya belum mencakup gizi yaitu nasi
kuning dan air putih untuk mengawali kegiatan pada pagi hari. Pada siang hari
saya makan nasi, acar ikan, dan air putih. Untuk malam harinya saya
mengonsumsi nasi, dan acar ikan dan segelas air putih.

Tabel 6 Formulir Food Diary


Makanan dan
Tempat
Waktu minuman yang Nama dagang Jumlah
makan
dikonsumsi
Kost Pagi - Nasi kuning - Beras - 100gr
08:00 s.d - Air putih - Air isi ulang - 0,28 L
10:00 (RO)

Kost Siang - Nasi - Beras - 100 gr


11.00 s.d - Acar ikan - Ikan - 5 gr
13.00 - Air Putih - Air isi ulang - 0,34 L
(RO)

- Beras
Malam - Nasi - 120 gr
- Ikan
Kost 19.00 s.d - Acar ikan - 4 gr
- Air isi ulang
22.00 - Air Putih - 0,34 L
(RO)
3. Hari Ketiga pengamatan : Sabtu, 10 Oktober 2020
Tabel 7 Menu Makanan Yang Dikonsumsi
Menu sarapan pagi 08.00 s.d 10.15 WITA
No
Jenis makanan Gambar

1 Nasi kuning

2 Air putih

Menu makan siang 11.00 s.d 13.15 WITA

Nasi, acar ikan


1

2 Es Nutrisari 15 gr
Menu makan malam 19.00 s.d 22.00 WITA

1 Nasi, acar ikan

2 Air Putih

Tabel 8 Formulir 24-Jam Recall

Jumlah
Waktu
No Jenis makanan Pengolahan/cara masak (ukuran
dikonsumsi
RT)
Makan pagi -Nasi kuning -Beras dinanak -
-1 gelas air putih - Digoreng -
1
-Air isi ulang (RO). -
-1 L
2 - Nasi - Beras dinanak -
Makan - Acar ikan - Ikan digoreng -
Siang - Air putih - Air isi ulang -
-
-
-
Makan -Nasi - Beras dinanak - 150 gr
malam - Acar ikan -Di goreng - 35 gr
3
- Air putih -Air isi ulang (RO) -1 L
- Di rebus
Pola Makan diatas merupakan pola makanan saya sehari-hari. Makanan-
makanan yang sering saya makan merupakan olahan rumahan yang dimasak
sendiri dan untuk minuman merupakan olahan air isi ulang (RO). Pada hari ini
saya mengonsumsi makanan yang menurut saya mencakup gizi yaitu nasi kuning
dan air putih untuk mengawali kegiatan pada pagi hari. Pada siang hari saya hanya
mengosumsi nasi dengan acar ikan dan air putih. Pada malam harinya saya makan
nasi dan acar ikan dan segelas air.
Tabel 9 Formulir Food Diary
Makanan dan
Tempat
Waktu minuman yang Nama dagang Jumlah
makan
dikonsumsi
Kost Pagi - Nasi kuning - Beras - 120 gr
08.00 s.d - Acar ikan - Ikan - 4 gr
10.20 - Air putih - Air isi ulang - 0,34 L
(RO)
Kost Siang - Nasi - Beras - 100 gr
11.00 s.d - Acar ikan - Ikan - 5 gr
13.00 - Air putih - Air isi ulang - 0,30 L
(RO)

- Beras
- Nasi
Malam - Ikan - 105 gr
- Acar ikan
Kost 19.00 s.d - Air isi ulang - 7 gr
- Air putih
22.00 (RO) - 0,29 L

Tabel 10 Formulir Food Frequency


Jumlah per Jumlah per Tidak
Jenis Makanan Jarang
hari minggu pernah
Nasi 3 kali 21 kali - -
Jagung - -  -
Ubi – ubian - -  -
Kentang - -  -
Roti - -  -
Ikan besar - -  -
Ikan kecil - -  -
Udang/shellfish 1 kali 1 kali  -
lainnya
Daging - -  -
Kambing/sapi/lainny - -  -
a
Dagiang ayam - -  -
Jeroan/hati - - - 
Ikan kering - -  -
Telur 1 kali 4 kali  -
Tempe 1 kali 4 kali  -
Tahu 1 kali 7 kali  -
Kacang-kacangan - -  -
Susu 1 4 kali  -
Ice-cream 1 1  -
Mentega - -  -
Sayuran daun hijau 2 kali 8 kali  -
Sayuran warna - -  -
kuning
Sayuran lainnya 1 kali 4 kali  -
Buah-buahan 1 kali 2 kali  -
Permen 2 kali 6 kali  -
Kopi - -  -
Teh 1 kali 7 kali  -
Soft drink 1 3 kali  -
Alcohol - - - 

Hari pertama : Rabu, 25 September 2019


Tabel 11 Formulir Penilaian Konsumsi Makanan
Jenis
Jumlah Fraks
makanan/minuman Energy Protein Lemak Iron Vit A Vit C
URT i
yang dikonsumsi
Kue pia 2 biji 1x 0 0 0 0
Frenta 1 sachet 1x 0 0 0 0 0 0
Risoles 4 biji 1x 0 0
ES buah 1 liter 1x 0 0 0
Bubur ayam 1 sdm 1x 0 0 0 0 0 0
Air 1 gls 10x
Jumlah 1077 16.2 0 0 241.5 0

Hari kedua : Kamis, 26 September 2019


Tabel 12 Formulir Penilaian Konsumsi Makanan
Jenis
Jumlah
makanan/minuman Fraksi Energy Protein Lemak Iron Vit A Vit C
URT
yang dikonsumsi
Nasi putih 1 gls 3x 0 0 0 0
Pisang goreng 6 biji 1x 0 0
Acar 1 sdm 1x
Sayur kangkung 2 sdm 1x 0
Ikan 1 ptg 1x 0 0
Tahu 2 sdm 1x 0 0
Air 1 gls 12x 0 0 0 0 0 0
Martabak 4 biji 1x
Susu 1 gls 1x
sJumlah 1066 52 12.5 0 5653.1 28.8

Hari ketiga : Jumat, 27 September 2019

Tabel 13 Formulir Penilaian Konsumsi Makanan


Jenis
Jumlah Vita
makanan/minuman Fraksi Energy Protein Lemak Iron Vit A
URT C
yang dikonsumsi
Nasi Putih 1 gls 2x 0 0 0 0
Acar 1 sdm 2x
Pisang goreng 3 biji 2x 0
Bakwan 1 biji 1x
Telur rebus 1 butir 1x 0 0 0
Ikan 1 ptg 1x 0 0 0 0 0 0
Sayur 2 sdm 1x
Sambal 1 sdm 2x
Air 1 gls 10x
Mie 1 bks 1x
Es nutrisari 1 gls 1x
Es kelapa muda 1 gls 1x
Jumlah 1194 94.5 5 0 241.5 6

Formulir Rata-Rata Konsumsi Makanan


Jenis
maknan/minuman Energy Protein Lemak Iron Vitamin A Vitamin C
yang diakonsumsi
Hari I 1077 16.2 0 0 241.5 0
Hari II 1066 52 12.5 0 5653.1 28.8
Hari III 1194 94.5 5 0 241.5 0
Rata-rata 1112 54.2 5.8 0 2045 28.8

Dari table ditas dapat diketahui makanan yang sering saya konsusmsi adalah ikan
dan nasi. Sedangkan makanan yang tidak pernah saya konsumsi adalah hati/jeroan
dan minuman yang tidak pernah saya konsumsi adalah alcohol/minuman
beralcohol.
G. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan diatas pola konsumsi selama 3 hari yang
dikonsumsi sebagian besar makanan dan minuman jarang dikonsumsi. Seperti
sudah terpapar diatas pada hari pertama dan kedua makanan yang saya
konsumsi sebagian besar mie padahal pada keyataannya biasa jarang makan
mie. Makanan tersebut hanya dikonsumsi pada hari-hari tertentu. Makanan
makanan yang saya makan selama tiga hari adalah olahan rumah yang
dimasak sendiri, namun ada juga yang dikonsumsi adalah olahan pabrik
seperti air mineral (aqua). Untuk suplemen vitamin saya sangat jarang
mengkonsumsinya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 tahun 2013 tentang Angka Kecukupan gizi yang di anjurkan bangsa
Indonesia. Pada perempuan dengan usia 19-29 tahun harus memiliki energy
kalote 2725, protein 62, lemak 91, Vitamin A 600 mcg dan vitamin C 90 mg.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan selama 3 hari berturut-turut
menunjukkan bahwa Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat,
Serat dan Air saya belum memenuhi standar dengan status gizi normal
berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 dan 2010. Hal ini dapat
dilihat dari berat badan hanya 41 kg dan tinggi badan 148 cm.
Berdasarkan hasil yang telah didapat menunjukan bahwa energi yang
diperoleh selama 3 hari belum memenuhi syarat dan yang anjurkan untuk
setiap individu adalah 2675 kkal. Untuk energi hari pertama 1077 kkal, hari
kedua 1066 kkal, hari ketiga 1194 kkal. Lalu pada protein juga belum
memenuhi syarat yang di anjurkan 62. Protein pada hari pertama 16.2 gram,
hari kedua 52 gram dan hari ketiga 94.5 gram.
Angka kecukupan lemak yang dianjurkan setiap individu adalah 91 gram.
Sedangkan angka kecukupan lemak yang diperoleh belum memenuhi syarat
dengan hari pertama 0 gram, hari kedua 12.5 gram, dan hari ketiga 5 gram.
Angka kecukupan vitamin A yang dianjurkan setiap individu adalah 600 mcg
telah memenuhi syarat dengan hari pertama 241.5mcg, hari kedua 56531
mcg, dan hari ketiga 241.5 mcg. Angka kecukupan vitamin C yang dianjurkan
setiap individu adalah 90 mcg namun belum memenuhi syarat dengan hari
pertama 0 mcg, hari kedua 28.8 mcg, dan hari ketiga 0 mcg.
H. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan selama 3 hari dari hari Rabu, Kamis sampai
dengan Jumat. Bahwa makanan yang telah dikonsumsi belum memenuhi syarat
yang telah ditetapkan. Oleh karena itu diperlukan makan dan minuman yang
bergizi, berimbang dan beragam. Dari hasil yang diamati bahawa selama 3 hari
tidak mengonsumsi buah-buahan, padahal buah-buahan memiliki nilai vitamin
yang tinggi dan berguna untuk tubuh.
Makanan yang dikonsumsi selama 3 hari merupakan makanan yang sering
saya konsumsi, makanan tersebut adalah makanan olahan rumahan yang dimasak
sendiri. tetapi ada beberapa makanan yang pada hari tertentu saja saya konsumsi
contohnya seperti mie kuah. Selain olahan rumahan ada juga bahan makanan
instan dan olahan pabrik.
Daftar Pustaka

Achmadi.2009.Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Status Gizi, ketersediaan


dan Produksi Pangan.Jakarta.EGC.

Baliwati,Yayuk Farida dkk.2004.Pengantar Pangan dan Gizi. Depok:Penebar


Swadya

Kadir, Sunarto, 2015. Penuntun praktikum. Gizi kesmas. Universitas negeri


gorontalo.

Kahirina, Dessy. Jurnal Faktor faktor yang mempengaruhi status gizi. Universitas
Indinesia. 2008

Sandjaja.dkk.2009.Kamus Gizi.Jakarta.PT Kompas Media Nusantara

Suyanto. Jurnal Survei Berbagai Indikator status gizi. Universitas diponegoro


semarang. 2009.

Anda mungkin juga menyukai