Anda di halaman 1dari 6

MEMOTIVASI PEGAWAI

1. KONSEP MOTIVASI (Salmaa)


Motivasi pegawai merupakan suatu bagian penting dalam suatu lembaga organisasi.
Para pegawai akan bekerja dengan sungguhsungguh apabila memiliki motivasi yang
tinggi. Motivasi juga berguna sebagai daya dorong yang mengakibatkan seorang
anggota organisasi mau dan rela untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya. Hal ini menjelaskan
bahwa motivasi merupakan penggerak pegawai dalam mencapai tujuan suatu
organisasi.
2. TUJUAN MOTIVASI (Salmaa)
- Mendorong gairah dan semangat kerja pegawai
Gairah dan semangat pegawai sangat penting hal ini dapat meningkatkan kinerja
pegawai. Namun sebaliknya jika pegawai dalam bekerja tidak mempunyai gairah
atau semangat sulit untuk mengharapkan hasil yang baik dan maksimal.
- Meningkatkan produktivitas pegawai
Meningkatkan produktivitas kerja pegawai sangat penting dalam rangka mencapai
target yang telah ditentukan sebelumnya. Langkah ini sekaligus dapat mengukur
sejauh mana kinerja pegawai yang telah dicapai dalam kurun waktu tertentu.
- Meningkatkan kreativitas dan partisipasi pegawai.
Pegawai dilibatkan dalam pertemuan-pertemuan penting yang membahas
kebijakan kerja, sehingga pegawai merasa diperhatikan.
- Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
manajemen dapat menciptakan hubungan kerja yang baik dengan membangun
komunikasi pada seluruh unsur pegawai.
- Meningkatkan disiplin pegawai
dapat dilakukan dengan cara mengajarkan pada pegawai arti penting menghargai
waktu serta memahami apa yang menjadi penyebab absensi pegawai.

3. PRINSIP MOTIVASI (Salmaa)


- Prinsip partisipasi
Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut
berpastisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai
- Prinsip komunikasi
Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha
pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas.
- Prinsip mengakui andil bawahan
Pemimpin mengakui andil bawahan (pegawai) sehingga mempunyai andil didalam
usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan mudah
dimotivasi kerjanya. 
- Prinsip pendelegasian wewenang
Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai bawahan
untuk sewaktu – waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang
dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk
mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin.
- Prinsip memberi perhatian
Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai bawahan,
akan memotivasi pegawai bekerja apa yang diharapkan oleh pemimpin.

4. MODEL-MODEL MOTIVASI (Winuri)


- Model Tradisional
Model motivasi tradisional dikaitkan dengan aspek penting pekerjaan pimpinan
adalah memastikan bahwa para bawahan melakukan tugasnya yang membosankan
dan berulang-ulang dengan cara paling efisien. Pimpinan menentukan bagaimana
pekerjaan itu dilakukan dan menggunakan suatu sistem perangsang upah untuk
memotivasi para bawahan. Makin banyak yang mereka hasilkan, makin besar upah
yang mereka peroleh.
- Model hubungan manusiawi (Human Relations Model)
dalam model motivasi ini, pimpinan dapat memotivasi bawahan dengan mengakui
kebutuhan sosialnya dan membuat mereka merasa berguna dan penting. Dalam
model hubungan antar manusia ini, karyawan diharapkan menerima wewenang
pimpinan karena adanya perlakuan yang penuh tenggang rasa dan perhatian
terhadap kebutuhan mereka.
- Model Sumber Daya Manusia (Human Resources Management Model)
Dalam model sumber daya manusia ini pimpinan harus membagi tanggung jawab
untuk mencapai sasaran organisasi dan individu dengan setiap orang yang
memberikan sumbangan atas dasar minat dan kemampuannya.

5. PROSES MOTIVASI (Winuri)


Kebutuhan merupakan faktor utama dalam motivasi. Kebutuhan yang belum
terpenuhi menciptakan tegangan yang merangsang dorongan-dorongan dari dalam
individu untuk mencapai tujuan dimaksud. Dorongan ini menimbulkan suatu perilaku
pencarian untuk menemukan tujuan-tujuan tertentu yang bila tercapai akan
terwujud pemenuhan kebutuhan dan mendorong pada pengurangan tegangan.
Proses motivasi ini dapat dilihat dalam skema disamping

6. DIMENSI MOTIVASI (Ica)


- Dimensi motivasi internal
“Motivаsi intеrnаl аdаlаh suаtu dorongаn yаng bеrаsаl dаri dаlаm diri sеsеorаng.
Motivаsi intеrnаl bеrpеrаn sаngаt pеnting dаlаm mеnciptаkаn prеstаsi kеrjа yаng
tinggi dаn kinеrjа yаng optimаl sеcаrа tеrusmеnеrus. Motivаsi intеrnаl ini sеndiri
sudаh tеrbеntuk dаlаm diri sеsеorаng. Bаnyаk hаl yаng dаpаt dilаkukаn untuk
mеningkаtkаn motivаsi intеrnаl dаlаm diri sеsеorаng sеpеrti mеmbеrikаn rеwаrd
аtаu pеnghаrgааn kеpаdа kаryаwаn yаng mеmbеrikаn kinеrjа yаng optimаl dаn
diаtаs stаndаr pеrusаhааn, mеmbеrikаn promosi jаbаtаn kеpаdа kаryаwаn
bеrprеstаsi, sеrtа mеmbеrikаn kеsеmpаtаn mеlаnjutkаn pеndidikаn kеpаdа
kаryаwаn yаng bеrpotеnsi, dаn sеbаgаinyа.
- Dimensi motivasi eksternal
motivаsi еkstеrnаl аdаlаh suаtu dorongаn аtаu kеkuаtаn yаng аdа di dаlаm diri
sеsеorаng yаng dipеngаruhi olеh fаktor intеrnаl yаng dikеndаlikаn olеh mаnаgеr,
sеpеrti pеnghаrgааn, kеnаikаn pаngkаt dаn tаnggung jаwаb. Motivаsi еkstеrnаl jugа
mеliputi fаktor pеngеndаliаn yаng dilаkukаn olеh mаnаjеr dаn yаng mеliputi hаl-hаl
sеpеrti gаji аtаu upаh, kеаdааn kеrjа dаn kеbijаksаааn pеrusаhааn. Mаnаjеr pеrlu
mеngеnаl motivаsi еkstеrnаl untuk mеndаpаtkаn tаnggаpаn positif dаri kаryаwаn.
Tаnggаpаn yаng positif ini аkаn mеnunjukkаn bаhwа kаryаwаn bеkеrjа untuk
kеmаjuаn pеrusаhааn. Mаnаjеr suаtu pеrusаhааn jugа dаpаt mеnggunаkаn motivаsi
еkstеrnаl yаng positif аtаupun nеgаtif. Motivаsi positif mеrupаkаn pеnghаrgааn
yаng dibеrikаn аtаs prеstаsi yаng sеsuаi, sеdаngkаn motivаsi nеgаtif mеrupаkаn
pеmbеriаn sаnksi jikа prеstаsi tidаk dаpаt dicаpаi.

7. SINTETIS TEORI MOTIVASI (Ica)

Teori Abraham H. Maslow

1. Kebutuhan fisiologis. Merupakan kebutuhan yang paling dasar, paling kuat dan
paling jelas antara kebutuhan manusia untuk mempertahankan hidup secara fisik.

2. Kebutuhan rasa aman. Merupakan kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni
merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan
pekerjaan

3. Kebutuhan kasih saying. Kebutuhan sosial, teman, afiliasi, interaksi, dicintai dan
mencintai, serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat
lingkungannya. Karena manusia adalah makhluk sosial

4. Kebutuhan akan penghargaan. Kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan


serta penghargaan prestise dari karyawan dan lingkungannya.

5. Kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan ini gambaran sebagai hasrat untuk menjadi
diri sendiri dengan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal
untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan.

Teori Douglas Mc. Gregor

a. Teori X (pandangan tradisional yang melihat sisi negative dari suat individu)

1. Pada umumnya manusia tidak senang bekerja.

2. Pada umumnya manusia tidak berambisi, tidak ingin tanggung jawab dan lebih suka
diarahkan.

3. Pada umumnya manusia harus diawasi dengan ketat dan sering harus dipaksa untuk
memperoleh tujuan-tujuan organisasi.
4. Motivasi hanya berlaku sampai tingkat lower order needs

b. Teori Y (Pandangan modern tentang hal positif individu dalam organisasi)

1. Bertanggung jawab penuh atas semua pekerjaannya dan memiliki motivasi yang
kuat untuk mengerjakan semua pekerjaan yang diberikan kepadanya.

2. Hanya memerlukan sedikit bimbingan atau bahkan tidak memerlukan bimbingan


dalam menyelesaikan tugasnya.

3. Beranggapan bahwa pekerjaan adalah bagian dari hidupnya.

4. Dapat menyelesaikan tugas dan masalah dengan kreatif dan imajinatif.

Teori Federich Hezeberg

a. Faktor Motivator

1. Achievement (prestasi)

2. Recognition (pengakuan)

3. The work it self (pekerjaan itu sendiri)

4. Responsibilities (tanggung jawab)

5. Advancement (pengembangan)

b. Faktor hygine

1. Company policy and administration (kebijaksanaan dan admistrasi perusahaan).

2. Technical supervisior (supervisi)

3. Interpeerdonsl supervision (hubungan antarpribadi)

4. Working condition (kondisi kerja)

5. Wages (gaji)

Teori David Mc. Clelland

1. Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)


motivasi untuk berprestasi, dengan tujuan karyawan akan berusaha mencapai
prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang,
dan kemajuan dalam pekerjaan.

2. Need for power (kebutuhan akan kekuasaan)

Karyawan memiliki motivasi untuk berpengaruh terhadap lingkungannya, memiliki


karakter kuat
untuk memimpin dan memiliki ide-ide untuk menang. Ada juga motivasi untuk
peningkatan status dan prestise pribadi.

3. Need for affiliation (kebutuhan akan kelompok pertemanan/bersahabat)


Kebutuhan akan afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah
dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat,
kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai