Askeb Keluarga Bu Naimah KB
Askeb Keluarga Bu Naimah KB
Oleh :
DIAH DINANTI
16.2.057
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya,
Asuhan Keluarga ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan asuhan keluarga pada Ny “I” dengan masalah “Kurangnya
Pengetahuan tentang KB” di RT 03 RW 06 Dusun Blau Desa Permanu
Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang Tanggal 10 April – 02 Mei 2019 ini,
merupakan salah satu target untuk memenuhi nilai Praktek Kebidanan
Komunitas yang dilakukan pada tanggal 10 April – 02 Mei 2019 oleh Politeknik
Kesehatan dr. Soepraoen Malang khususnya program studi kebidanan Malang.
Dalam penyusunan asuhan keluarga ini, penyusun merasa sangat
berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya asuhan keluarga ini, beliau-beliau ini antara lain :
1. Letkol Ckm.Arif Efendi SMPh,SH,S.Kep,Ners,MM,M.Kes selaku direktur
Poltekkes RS dr Soepraoen
2. Rani Safitri S.ST.M.keb selaku Kaprodi Kebidanan dan Dosen Pembimbing
Akademik
3. Rifzul Maulina,S.ST,M.Keb selaku dosen pembimbing dalam penulisan
laporan asuhan kebidanan keluarga
4. Bidan Desa Permanu Mukhlis Intamah. Amd.Keb sekaligus pembimbing
dalam penyusunan askeb kebidanan keluarga
5. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Poltekkes dr. Soepraoen Malang
yang ikut membantu penyeleseian asuhan kebidanan keluarga ini.
Penyusun menyadari, dalam penyusunan asuhan keluarga ini pasti
masih ada kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi tercapainya kesempurnaan di asuhan keluarga
yang selanjutnya. Semoga laporan asuhan keluarga ini dapat bermanfaat bagi
penyusun dan keluarga “I” pada khususnya dan bagi mahasiswi pada umumnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan kebidanan pada
keluarga yang mempunyai masalah kesehatan khusunya pelayanan kesehatan
yang berhubungan dengan bidang kebidanan secara menyeluruh.
I.2.2 Tujuan Khusus
Dengan melaksanakan praktek kebidanan komunitas, mahasiswa
diharapkan mampu dalam :
Melakukan pengkajian data keluarga Ny. “I”
Megidentifikasi masalah pada keluarga Ny. “I”
Mengembangkan rencana tindakan pada keluarga Ny. “I”
b. Fungsi psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2) Memberikan perhatian diantara anggota keluraga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identitas keluarga
c. Fungsi sosialisasi
1) Membina sosialaisasi pada anak
2) Membentuk norma-norma tingka laku sesuai dengan tingkat perkembangan
anak
3) Meneruskan nilai-nilai budaya kelurga
d. Fungsi Ekonomi
1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
2) Pengaturan penggunakan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang
akan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dan
sebagainya.
e. Fungsi pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan, dan
membentuk prilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilinya.
2) Mempersiapkan anak untuk hidup dewasa yang akan datang dalam
memenuhi perananya sebagai orang dewasa
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
Ahli lain membagi fungsi keluarga sebagai berikut:
1. Fungsi Pendidikan
Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak
untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak
dewasa nanti.
2. Fungsi Sosialisasi Anak
Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga
mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan
yan tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindungi dan merasa
aman.
4. Fungsi Perasaan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak
dan anggota yang lain dalam kehidupan beragama dan tugas kepala
keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada kekuatan lain yang
mengatur kehidupan ini dan kehidupan lain setelah didunia ini.
5. Fungsi Religius
Tugas keluarga dalam fungsi adalah memperkenalkan dan mengajak anak
dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama dan tugas
kepala keluarga untuk menanamkan kenyakinan bahwa ada kekuatan lain
yang mengatur kehidupan ini dan kehidupan lain setelah didunia ini.
6. Fungsi Ekonomi
Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber
kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala
keluarga bekerja untuk memperoleh penghasilan, mengatur penghasilan
tersebut sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif
Tugas keluarga dalam funsi rekreasi ini tidak selalu harus pergi ketempat
rekreasi, tetapi yang pentin
g bagaimana menciptkan suasana yang menyenamgkan dalam keluarga
sehingga dapat mencapai keseimbangan kepribadian masing-masing
anggotanya. Rekrasi dapat dilakukan dirumah dengan cara nonton TV
bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing dan sebaginya.
8. Fungsi Biologis
Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan
keturunan sebagai generasi penulis.
2.2.4 Macam-macam KB
1. Metode amenorrhea
laktasi
Yaitu kontrasespi yang mengandalkan pemberian ASI (Air susu ibu)
a. Cara kerja
Penundaan atau penekanan evaluasi
b. Keterbatasan
1) Perlu persiapan sejak peraatan kehamilan agar segera
menyusui 30 menit pasca persalinan
2) Mungkin sulit diaksanakan karena kondisi social
3) Hanya digunakan sampai 6 bulan
4) Tidak melindungi dari IMS
3. Senggama terputus
a) Cara kerja
Penarikan penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi, dengan
demikian air mani sengaja ditumpahkan diluar liang senggama
untuk mencegah sel mani memasuki area fertilisasi.
b) Efek samping
Menyebabkan penyakit giekologi, neurologoy kejiwaan, keluhan
prostate, dll
4. Kondom
a) Cara kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan ovum
dengan cara mengeas sperma diujung selubung karet yang
dipasang dipenis sehingga sperma tidak tercurah ke dalam salura
reproduksi wanita
b) Efek samping
Kondom tertinggal dalam vagina selama beberapa waktu
menyebabkan wanita mengeluh keputihan dan infeksi ringan.
5. Diaframa
a) Cara kerja
Menahan sperma agar tida mendapatkan akses mencapai saluran
alat reproduksi bagian atas (uterus dan tubo fallopi) dan sebagai
alat tempat spermisida
b) Efek samping
Kadang akan bertambah banyaknya keputihan dan banyaknya
cairan yang keluar dari vagina
6. Spermisida
a) Cara kerja
Menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat
pergerakan sperma, dan menurunkan kemampuan pembuahan
sel telur
b) Efek samping
Iritasi vagina, iritas penis dan tidak nyaman, ganguan rasa panas
divagina dan kegagalan tablet yang tidak bisa larut.
7. Pil Kontrasepsi
a. Cara kerja
1) Menekan ovulasi
2) Mencegah ovulasi
3) Lendir serbiks mengental, sehingga sulit dimasuki sperma
b. Cara pemakaian pil KB
1) Setiap saat selagi haid, untuk menyakinkan kalau perempuan
tersebut tidak hamil
2) Hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
3) Setelah melahirkan :
1) Setelah 6 bulan pemberian ASI siklus
2) Setelah 3 bulan dan tidak menyusui
3) Pasca keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari)
c. Petunjuk pemakaian pil KB
1) Minumlah pil KB dengan teratur
2) Bila lupa, maka pil KB yang harus diminum menjadi 2 buah
3) Bila perdarahan, tidak memerlukan perhatian karena belum
beradaptasi
4) Gangguan ringan dalam berbentuk : mual, muntah, sebaiknya
diatasi
d. Keuntugan Pil KB
1) Bila diminum sesuai dengan aturan diamin berhasil 100 %
2) Dapat dipakai pengobatan beberapa masalah:
a) Ketegangan menjelang menstruasi
b) Perdarahan menstruasi yang tidak teratur
c) Nyeri saat menstruasi
d) Pengobatan pasangan yang mandul
3) Pengobatan penyakit endometriosis
4) Dapat meningkatkan libido
e. Kerugian Pil KB
1) Harus minum pil secara teratur
2) Dalam waktu panjang menekan fungsi ovarium
3) Penyakit ringan
4) Berat badan bertambah
5) Rambut rontok
6) Tumbuh jerawat
7) Mual sampai muntah
8. Suntik KB
a. Cara kerja
1) Menekan ovulasi
2) Membuat lender serviks menjadi kental
3) Perubahan pada endometrium (atrofi)
4) Menghambat transportasi gamet oleh tuba
b. Jadwal waktu suntikan
1) Depoproevera : interval 12 minggu
2) Norigest : interval 8 minggu
3) Cyclopem : interval 4 minggu
c. Keuntungan
1) Pemberiannya sederhana setiap 8 – 12 minggu
2) Tingkat efektifitas sangat tinggi
3) Hubungan seks dengan suntikan KB bebas
4) Pada KB cyciofem KB akan mendapatkan menstruasi
d. Kerugian
1) Perdarahan yang tidak menentu
2) Terjadi amenorhea berkepanjangan
3) Terjadi kemungkinan hamil
e. Suntikan KB dapat diberikan :
1) Pasca persalinan : segera ketika dirumah sakit dan jadwal
suntikan berikutnya.
2) Pasca abortus : segera setelah perawatan dan jadwal waktu
suntikan diperhitungkan
3) Interval : hari kelima mensturasi dan jadwal waktu suntikan
diperhitungkan.
11. TUBEKTOMI
a. Cara kerja
Dengan mengoklusi tuba falopi (mengikat dan memotong atau
memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan
ovum.
b. Jenis
1) Minilaparatomi
2) Laparaskopi
c. Keuntungan
1) Kontrasepsi
a) Sangat efektif (0,24-4 kehamilan per 100 perempuan selama
tahun pertama penggunaan).
b) Permanen
c) Tidak mempengaruhi proses menyusui (Breast feeding).
d) Tidak tergantung pada faktor senggama
e) Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi resiko
kesehatan yang serius
f) Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anastesi
lokal.
g) Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
h) Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek
pada reproduksi hormon ovarium.
2) Non Kontrasepsi
a) berkurangnya resiko kanker ovarium
d. Keterbatasan
1) Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini
(tidak dapat dipulihkan kembali), kecuali dengan operasi
rekanulasi.
2) Klien dapat menyesal di kemudian hari
3) Resiko komplikasi kecil (meningkat apabila digunakan anastesi
umum).
4) Rasa sakit ketidakamanan dalam jangka pendek setelah
tindakan
5) Dilakukan oleh dokte r yang terlatih (dibutuhkan dokter spesialis
ginekologi atau dokter spesialis bedah untuk proses
Laparaskopi.
6) Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS
e. Waktu Penggunaan
1) Setiap waktu selama siklus menstruasi
apabila diyakini secara rasional klien tersebut tidak hamil.
2) Hari ke-6 sampai ke-13 dari siklus
menstruasi (fase proliferasi)
3) Pasca persalinan
a) Minilap: di dalam waktu 2 hari
atau setelah 6 minggu atau 12 minggu
b) Laparaskopi: tidak tepat untuk
klien-klien pasca persalinan
4) Pasca keguguran
a) Triwulan pertama: dalam waktu 7 hari
sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik (minilap atau
laparaskopi)
b) Triwulan kedua: dalam waktu 7 hari sepanjang
tidak ada bukti pelvik (minilap saja).
f. Petunjuk Bagi Klien
1) Jagalah luka operasi tetap kering hingga pembalut dilepaskan.
Mulailagi aktivitas secara bertahap (sebaiknya dapat kembali ke
aktivitas normal dalam waktu 7 hari setelah pembedahan).
2) Hindari hubungan intim hingga merasa cukup nyaman
3) Hindari mengangkat benda berat-berat dan bekerja keras
selama 1 minggu
4) Kalau sakit minumlah 1 atau 2 tablet analgesik setiap 4 hingga
6 jam
5) Jadwalkan sebuah kunjungan pemeriksaan secara rutin antara
7 dan 14 hari setelah pembedahan.
6) Kembalilah setiap waktu apabila terdapat tanda-tanda dan
symptom-symptom yang tidak biasa.
12. Vasektomi
a. Cara kerja
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas
reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasdeferensia
sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi
tidak terjadi.
b. Keuntungan
1) Sangat efektif dan permanen
2) Tidak ada efek samping jangka panjang
3) Tindak bedah yang aman dan sederhana
4) Efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan
c. Indikasi
Vasektomi merupakan upaya untuk menghentikan fertilitas dimana
fungsi reproduksi merupakan ancaman atau gangguan terhadap
kesehatan pria dan pasangannya serta melemahkan ketahanan
dan kualitas keluarga.
d. Kondisi yang memerlukan perhatian khusus
1) Infeksi kulit pada daerah operasi
2) Infeksi sistematis yang sangat mengganggu kondisi kesehatan
klien
3) Hidrokel atau varikokel yang besar
4) Hernia Inguinalis
5) Filariasis (elephantiasis)
6) Undesensus testikularis
7) Massa Introshotalis
8) Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang
menggunakan anti koagulansia
e. Informasi bagi klien
1) Pertahankan band aid selama 3 hari
2) Luka yang sedang dalam penyembuhan jangan ditarik-tarik
atau digaruk
3) Boleh mandi setelah 24 jam, asal daerah luka tidak basah
setelah 3 hari luka boleh dicuci dengan sabun dan air.
4) Pakailah penunjang skrotum, usahakan daerah operasi kering
5) Jika ada nyeri, berikan 1-2 tablet analgesik seperti parasetamol
atau ibuprofen setiap 4-5 jam
6) Hindari mengangkat barang berat dan kerja keras untuk 3 hari
7) Boleh senggama sesudah hari ke 2-3. Namun untuk mencegah
kehamilan, pakailah kondom atau cara kontrasepsi lain selama
3 bulan atau sampai ejakulasi 15-20 kali
8) Periksa semen 3 bulan pascavasektomi atau sesudah 15-20
kali ejakulasi.
BAB III
ASUHAN KELUARGA
DENGAN MASALAH KEBIDANAN
I. PENGKAJIAN
Dilakukan pada tanggal pukul 14 April 16.00 WIB
A. Biodata Keluarga
Nama KK : Tn. A Nama Istri : Ny. I
Umur : 34 tahun Umur : 31 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : IRT
Penghasilan : Rp. 1000.000– Rp. 1.500.000 Penghasilan :-
Alamat : Gang Singa RT 35 RW 09 Dusun Karangjuwet desa Donowarih
B. Susunan Keluarga
No Nama L/ P Hub. Umur Status Pendidikan Agama Peker jaan
Keluarga
1. Ahmad L KK 34 Kawin SMP Islam Swasta
2. Indah P Istri 31 Kawin SMP Islam IRT
3. Cahya P Anak 13 Belum SMP Islam Pelajar
4. Aldi L Anak 6 Belum SD Islam Pelajar
Genogram
34 3
1
6
1
3
Keterangan :
Laki- laki Meninggal
Perempuan Tinggal 1 rumah
Meninggal
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarga suami tidak ada yang menderita
penyakit keturunan seperti (darah tinggi, kencing manis, asma), menular seperti
(batuk yang lama, penyakit kuning), menahun seperti jantung dan tidak ada yang
cacat. Ibu mengatakan bahwa dalam keluarga ibu tidak ada yang menderita
penyakit keturunan seperti (darah tinggi, kencing manis, asma), menular seperti
(batuk yang lama, penyakit kuning), menahun seperti jantung dan tidak ada yang
cacat.
Tipe keluarga:
Termasuk dalam keluarga Nukler (Dalam keluarga terdiri dari ayah, ibu
dan anak)
Keluarga Tn.A ini termasuk keluarg sejahtera karena dapat mencukupi
kebutuhan pokok
C. Pengambilan Keputusan
Ibu mengatakan pengambilan keputusan dan memutuskan masalah dalam
keluarga lebih banyak dipegang oleh suami sebagai KK, tapi bila KK sedang
bekerja apabila membutuhkan keputusan yang darurat maka istri yang
mengambil keputusan atau menghubungi suami terlebih dahulu.
E. Kebutuhan Sehari-hari
1. Kebutuhan Nutrisi
o Frekuensi makan dalam satu hari 2-3x sehari.
o Menu dalam sehari: nasi, dengan lauk tempe/tahu, telur (jarang-jarang),
daging 1x seminggu. Anak masih minum susu.
2. Kebutuhan Istirahat
Ibu mengatakan kebiasaan istirahat keluarga tidak teratur tergantung pada
kemauan dan kesibukan masing-masing:
o Ny ”I” pada siang hari jarang tidur dikarenakan harus mengurus urusan
rumah tangga dan mengurus anak sedang pada malam hari ibu mulai tidur
mulai sektar pukul 21.00 WIB dan bangun pagi ketika subuh.
o Tn “A” jarang dan hampir tidak pernah tidur siang karena bekerja. Dan
biasanya malam tidur mulai pukul 22.00 malam sampai subuh.
o An. “C” tidur siang 2-3 jam sehari. Sedang tidur malam mulai pukul 21.00
WIB sampai pukul 05.00 WIB.
o An “A” tidur siang 2-3 jam sehari. Sedang tidur malam mulai pukul 20.00 WIB
sampai pukul 05.00 WIB
3. Kebersihan Diri
Ibu mengatakan dalam sehari anggota keluarga mandi 2 x sehari, gosok gigi
2 x sehari menggunakan pasta gigi, anggota keluarga mengganti pakaian 2 x
sehari.
4. Eliminasi
Ibu mengatakan pola BAB masing-masing anggota keluarga sama yaitu 1 x
sehari dan tidak gangguan ataupun keluhan BAK 4-5 x sehari tidak ada
gangguan ataupun keluhan.
5. Olah Raga
Ibu menganggap bahwa pekerjaan rumah yang dilakukan merupakan olah
raga bagi ibu. Demikian halnya dengan suami.
6. Rekreasi
Ibu beserta seluruh anggota keluarga jarang berekreasi.
7. Aktivitas lain
Ibu mengatakan suaminya terlalu banyak merokok, sehari bisa
menghabiskan 1 kotak rokok.
8. Faktor Sosial, Budaya dan Ekonomi
o Penghasilan
Setiap bulan Tn “A” mendapat penghasilan Rp. 1000.000 – Rp. 1.500.000
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
o Pendidikan
Tn. “A” dan Ny. “I”, mengenyam bangku sekolah hingga tamat SMP, An.“C”
sebagai pelajar tingkat SMP dan AN. “A” sebagai pelajar tingkat SD
o Suku dan Agama
Tn. “A” dan Ny. “I”, sama-sama suku Jawa dan beragama Islam anaknya
beragama Islam.
o Hubungan dengan Keluarga
Ibu mengatakan Hubungan dengan tetangga sangat baik jarang bertengkar.
Jika bertengkar tidak sampai berlarut-larut.
9. Faktor Lingkungan
a. Perumahan
Rumah yang ditempati keluarga Tn “A” adalah milik sendiri, dengan luas
bangunan 50 m2, terdiri dari 3 kamar tidur, ruang tamu, dapur. Ventilasi rumah
berupa jendela tertutup dengan sirkulasi udara dan cahaya sinar matahari cukup.
Kamar mandi dan WC leher angsa milik sendiri.
Denah rumah
Kamar Kamar dapur Kamar
tidur kosong mandi
b. Jenis Bangunan
Lantai rumah berupa tegel, dinding terbuat dari tembok, ventilasi jendela
terbuka, penerangan listrik, cahaya masuk.
c. Kebersihan
Keadaan rumah cukup bersih karena tiap pagi dan sore selalu disapu.
d. Pemakaian Air
Air berasal dari air sumber, jernih, tidak berbau dan tidak berasa, milik sendiri.
e. Jamban Keluarga
Jamban keluarga adalah leher angsa dengan jarak sumber air >10meter
dengan status milik sendiri.
f. Pembuangan Limbah
Pembuangan limbah rumah melalui selokan
g. Pembuangan Sampah
Pembuangan sampah dibuang dilubang sampah kemudian dibakar.
h. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Keluarga Tn “A” biasa berobat ke tenaga kesehatan bila ada yang sakit.
Melahirkan ditolong oleh bidan.
F. Psikologis
Dalam keluarga ibu dan suaminya sering nonton tv bersama sambil bercerita.
G. Status Kesehatan Keluarga
Ny “I” tidak pernah sakit hingga harus di rawat di Rumah Sakit. Hanya sering
merasa sakit pada pinggang/pegel-pegel yang apabila dibuat istirahat rasa
sakit sedikit berkurang.
Tn “A” juga tidak pernah sakit, hanya batuk pilek biasa
An “C” juga tidak pernah sakit hingga harus dirawat di Rumah Sakit
An “A” juga tidak pernah sakit hingga harus dirawat di Rumah Sakit
H. Riwayat Kehamilan
Pada kehamilan pertama dan kedua ibu tidak mengalami keluhan apapun,
kehamilan berjalan normal dan periksa kehamilanya ke bidan.
I. Riwayat Persalinan
Proses persalinan ditolong oleh bidan, bayi lahir langsung menangis dan
tidak ada komplikasi.
J. Riwayat Nifas
Ibu mengatakan tidak pernah terjadi keluhan yang berat saat nifas, hanya
mules-mules biasa. ASI diberikan sampai bayi berusia 2 tahun.
K. Riwayat KB
Ibu mengatakan dulu setelah anak pertamanya lahir umur 3 bulan ibu
memakai KB pil khusus ibu menyusui, tapi ibu mengeluh BBnya naik lalu ibu
ganti KB IUD. Setelah 2 bulan pemakaian suami mengeluh merasa tidak nyaman
waktu berhubungan dan ibu juga mengeluh haidnya terlalu deras. Akhirnya
menggunakan KB suntik 3 bulan, sampai ibu melakukan progam hamil. Dan
setelah anak kedua lahir ibu menggunakan KB suntik 3 bulan sampai setelah
menyusui namun saat menggunakan KB suntik 3 bulan ibu mengeluh di
wajahnya terdapat flek hitam. Akhirnya ibu tidak menggunakan karena takut atas
perubahan fisik yang dialami ibu.
DATA OBYEKTIF
1. Ny “K”
Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Umum : Baik
TD : 120/80 mmHG
Nadi : 88 x/mnt
Pernafasan : 20 x/mnt
Suhu : 36,5 C
Pemeriksaan fisik
Kepala : rambut hitam, bersih, tidak rontok
Muka : tidak pucat, tidak oedem
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : bersih, tidak ada sekret
Mulut : gigi tidak ada caries, bibir lembab, tidak stomatitis
Leher : tidak ada bendungan vena jugularis dan pembesaran kelenjar
tiroid
Dada : simetristdk terdengar suara ronchi, wheezing
Ekstermitas: oedem (-), varises (-)
2. An “C”
Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Umum : Baik
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/mnt
Pernafasan : 24 x/mnt
Suhu : 36,5 C
3. An “A”
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Umum : Baik
Nadi : 90 x/mnt
Pernafasan : 24 x/mnt
Suhu : 36,5 C
Pemeriksaan fisik
Kepala : rambut hitam, bersih tidak rontok
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : bersih tidak ada sekret
Mulut : bersih, gigi tidak ada caries, bibir basah, tidak pucat
Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid
Dada : simetris tidak ronchi dan wheezing
Ekstermitas : oedem (-), varises (-)
4. Tn “A”
Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Umum : Baik
TD : 120/80 mmHG
Nadi : 88 x/mnt
Pernafasan : 20 x/mnt
Suhu : 36,5 C
Pemeriksaan fisik
Kepala : rambut hitam, bersih, tidak rontok
Muka : tidak pucat, tidak oedem
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : bersih, tidak ada sekret
Mulut : gigi tidak ada caries, bibir lembab, tidak stomatitis
Leher : tidak ada bendungan vena jugularis dan pembesaran
kelenjar tiroid
Dada : simetris, tidak ronchi dan wheezing
Ekstermitas : oedem (-), varises (-)
BAB IV
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Pengertian KB adalah suatu usaha yanng disengaja untuk menunda,
menjarangkan dan mengakhiri kehamilan agar terewujud keluarga kecil bahagia
dan sejahtera.
Tujuan KB : menurunkan angka kehamilan, mengurangi kepadatan
penduduk, menunjang peningkatan pendidikan dan kesejahteraan, dan
meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Ada banyak macam metode KB, semua metode ini diharapkan mampu
menjauhkan ibu dari kehamilan resiko tinggi, yang masih merupakan sebab
utama kematian ibu.
Asuhan Kebidanan Keluarga ini dimaksudkan untuk mendeteksi segala
masalah yang ada di dalam keluarga, dalam hal ini keluarga tuan “A” yang
bertempat tinggal di dusun Blau desa Permanu, dengan masalah kurangnya
pengetahuan tentang KB.
Setelah dilakukan intervensi, masalah yang ada di keluarga Tn. “A” akhirnya
bisa diatasi.
B. SARAN
Saran yang bisa diberikan penyusun adalah :
Seharusnya setiap tempat pelayanan kesehatan mempunyai jadwal rencana
untuk mengadakan penyuluhan
Pendekatan yang lebih intensif dan merakyat sangat dibutuhkan dalam
mencari informasi dari masyarakat
Pelayan kesehatan harus lebih terampil mencari daerah binaan yang
sekiranya dianggap kurang dalam masalah kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Bari Abdul, S. dkk. 2014. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
YBPSP
Depkes RI. 2010. Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga. Jakarta:
Depkes RI
Depkes RI. 2008. Pedoman Kerja Puskesmas, Jilid I. Jakarta: EGC
Effendy, Nasrul. 2008. Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC
Hartanto, Hanafi. 2010. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan