Anda di halaman 1dari 7

Siswa Mampu Menjelaskan Jenis, Fungsi, dan Menganalisis Data Dengan Rumus Finansial

Dalam Aplikasinya , penggunaan Fungsi Finansial dibagi dalam :


1. Future Value
Berdasarkan Sejumlah nilai tertentu sekarang, akan dihitung berbagai kemungkinan nilai uang di masa
mendatang pada berbagai tingkat suku bunga dan waktu.

2. Present Value
Berdasarkan sejumlah uang pada masa mendatang pada berbagai tingkat bunga , akan dihitung nilai
uang tersebut sekarang.

Fungsi Finansial Exel Antara Lain:


 PV = Present Value menunjukkan berapa nilai uang pd saat ini untuk nilai tertentu di masa mendatang.

 FV = Future Value (FV) digunakan untuk menghitung nilai di masa mendatang dari suatu nilai saat ini
yang besarnya tetap pada setiap periode selama jangka waktu tertentu.

 PMT = digunakan untuk menentukan nilai Total Angsuran

 NPV = NPV menghitung nilai saat ini untuk setiap rangkaian arus kas dan menjumlahkannya untuk
mendapat nilai bersih saat ini.

 IRR = Mengembalikan tingkat pengembalian internal untuk serangkaian arus kas yang dinyatakan
oleh angka dalam nilai.

 MIRR = Mengembalikan laba atas investasi internal yg dimodifikasi u/ serangkaian arus kas periodik.

FV (Future Value)
Formula : =FV(Rate; NPer; -PMT; [PV]; [Type])
 Rate : suku bunga per periode
 NPer : jumlah periode
 –PMT : nilai angsuran tetap/annuitas. Dibuat negatif, agar hasil akhir formula
bernilai positif.
 Nilai [PV] dan [Type] bersifat opsional artinya bisa anda abaikan jika tidak diperlukan/
tidak didefinisikan.

Contoh : Yami mendepositkan uangnya di bank setiap tahun sebesar Rp 2.000.000 dengan bunga
sebesar 10% pertahun. Berapa total uang Yami setelah 5 tahun?

Penjelasan`:
a. Saldo Awal = jumlah tabungan di awal periode.
b. Bunga = Saldo awal (B10) * Bunga (C1).
c. Anuitas/Setoran = Rp 2.000.000 (C3)
d. Saldo Akhir = Saldo Awal (B10) + Bunga (C10) + Anuitas (D10)
e. Saldo Awal periode ke 2 sama dengan Saldo Akhir periode 1 (E10)
PV (Present Value)
Formula : =PV(Rate; NPer; PMT; -[FV]; [Type])
 Rate : besarnya bunga setiap periode.
 NPer : jumlah periode
 PMT : nilai angsuran tetap/annuitas anda buat negatif, agar hasil akhir formula bernilai
positif.
 Nilai -[FV] dan [Type] bersifat opsional artinya bisa anda abaikan jika tidak diperlukan
(tidak terdefinisikan).

Contoh : Yami mendepositkan uangnya di bank setiap tahun sebesar Rp 2.000.000, dengan bunga
sebesar 10% pertahun. Setelah 5 tahun, ia berharap uangnya menjadi Rp 15.000.000. Berapa
saldo awal yang harus ada di rekeningnya?

Penjelasan :
a. Saldo Awal = Rp 2.000.000 diambil dari nilai PV (K6)
b. Bunga = Saldo awal (J10) * Bunga (K1)
c. Annuitas/Setoran = Rp 2.000.000 (K3)
d. Saldo Akhir = Saldo Awal (J10) + Bunga (K10) + Anuitas (L10)
e. Saldo Awal periode ke 2 sama dengan saldo akhir periode 1 (M10)
PMT (Periodic Payment for an Annuity)

Formula : =PMT(Rate; NPer; -PV; [FV]; [Type])


 Rate : besarnya bunga setiap periode
 NPer : jumlah periode
 –PV : nilai Present Value, anda buat negatif agar hasil akhir formula memiliki nilai
positif.
 Nilai [FV] dan [Type] bersifat opsional artinya bisa anda abaikan jika tidak diperlukan.

Contoh : Yami membeli sebuah HP Samsung seharga Rp 5.000.000 secara kredit dgn bunga 10%
pertahun. Dicicil selama 3 tahun. Yami membayar angsuran secara tetap, berapa besar
angsuranya?

Penjelasan :
a. Saldo Awal = Rp 5.000.000 (Q1)
b. Anuitas = Rp 2.010.574 (Q6)
c. Bunga = Saldo Awal (P10) * Bunga per periode (Q2)
d. Angsuran Pokok = Anuitas (R8) – Bunga (Q10)
e. Saldo Akhir = Saldo Awal (P10) – Angsuran Pokok (R10)
f. Saldo Awal periode ke 2 sama dengan Saldo Akhir periode 1 (S10)

Formula PMT adalah untuk mencari nilai angsuran tetap (anuitas). Dalam pengembanganya angsuran
tetap (Anuitas) terbagi menjadi dua yaitu:
Bunga Angsuran/Interest Payment (IPMT)
=IPMT(Rate; Per; NPer; -PV; [FV]; [Type])
IPMT : Bunga pada Periode ke-n

Angsuran Pokok/Principal Payment (PPMT)


=PPMT(Rate; Per; NPer; -PV; [FV]; [Type])
PPMT : Angsuran Periode ke-n

IPMT dan PPMT memiliki Formula yang sama dengan hasil akhir yang berbeda
Contoh : Yami membeli sebuah HP Samsung seharga Rp 5.000.000 secara kredit dengan bunga 10%
pertahun. Dicicil selama 3 tahun. Yami membayar angsuran secara tetap. Berapa besar bunga dan angsuran
pokok pada periode ke 2.

Penjelasan :
a. Saldo Awal = Rp 5.000.000 (X1)
b. Anuitas = Bunga (X6) + Angsuran pokok (Y7)
c. Bunga = Saldo Awal (W11) * Bunga per periode (X2)
d. Angsuran Pokok = Anuitas (Y9) – Bunga (X11)
e. Saldo Akhir = Saldo Awal (W11) – Angsuran pokok (Y11)
f. Saldo Awal periode ke 2 sama dengan saldo Akhir periode 1 (Z11)

NPer (Jumlah Periode)

Formula : =NPer(Rate; -PMT; Pv; [FV]; [Type])


 Rate : besarnya bunga tiap periode
 –PMT : nilai angsuran tetap/annuitas anda buat negatif, agar hasil akhir formula
bernilai positif.
 PV : nilai Present Value.
 Nilai [FV] dan [Type] bersifat opsional artinya bisa anda abaikan jika tidak diperlukan.

4
Contoh : Yami membeli sebuah HP Samsung seharga Rp 5.000.000 secara kredit dengan bunga 10%
pertahun. Yami membayar angsuran secara tetap sebesar Rp 1.577.354 Berapa tahun cicilan
HP lunas?

Penjelasan :
a. Saldo Awal = 5000000 (AF1)
b. Anuitas = 1577354 (AF3)
c. Bunga = Saldo Awal (AE10) * Bunga per periode (AF2)
d. Angsuran Pokok = Anuitas (AG8) – AF(10)
e. Saldo Akhir = Saldo Awal (AE10) – Angsuran pokok (AG10)
f. Saldo Awal periode ke 2 sama dengan Saldo Akhir periode 1 (AH10)

RATE (Suku Bunga)


Formula : =Rate(NPer; -PMT; PV; [FV]; [Type]; [Guess])
 NPer : jumlah periode
 –PMT : nilai angsuran tetap/annuitas anda buat negatif.
 PV : nilai Present Value.
 [FV] dan [Type] bersifat opsional
 Guess merupakan nilai terkaan, berkisar antara 0 sampai 1.
Apabila nilai Guess dihilangkan maka diasumsikan nilainya 10%.

Contoh : Yami membeli sebuah HP Samsung seharga Rp 5.000.000 secara kredit dengan jangka waktu
3 tahun. Yami membayar angsuran secara tetap sebesar Rp 2.000.000. Berapa besar suku
bunganya?
Penjelasan :
a. Saldo Awal = 5.000.000 (AN1)
b. Anuitas = 2.000.000 (AN3)
c. Bunga = Saldo Awal (AM10) * Besarnya Bunga (AN6)
d. Angsuran Pokok = Anuitas (AO8) – Bunga (AN10)
e. Saldo Akhir = Saldo Awal (AM10) – Angsuran Pokok (AO10)
f. Saldo awal periode ke 2 sama dengan Saldo akhir periode 1 (AP10)
Siswa Mampu Mengidentifikasi dan Mengklasifikasi Tipe-Tipe Akun Dalam Perusahaan Dagang

1. Akun kelompok Assets (Harta) memiliki type akun sebagai berikut:

a. Akun bertype Bank, digunakan untuk akun-akun yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi
pembayaran atau penerimaan uang, seperti kas kecil, kas di bank, kas urusan gaji.

b. Akun bertype Account Receivable, digunakan untuk akun yang memiliki buku tambahan piutang
(kartu pelanggan/customer). Dengan demikian setiap terjadi mutasi akun piutang selalu dicatat dalam
kartu pelanggan.

c. Akun bertype Other Current Assets, digunakan untuk akun harta lancar selain bertype banking dan
account receivable, seperti perlengkapan, sewa dibayar dimuka, persekot gaji.

d. Akun bertype Fixed Assets, digunakan untuk akun harta tetap seperti gedung, akumulasi penyusutan
gedung, peralatan, tanah.

e. Akun bertype Other Assets, digunakan untuk akun selain harta lancar dan harta tetap. Seperti
goodwill, hak paten, hak cipta (harta tetap tidak berwujud)

2. Akun kelompok Hutang (Liabilities) memiliki type akun sebagai berikut:

a. Akun bertype Credit Card, digunakan untuk akun kartu kredit.

b. Akun bertype Account Payable, digunakan untuk akun hutang yang memiliki buku tambahan (kartu
pemasok/suppliers).

c. Akun bertype Other Current Liabilities, digunakan untuk akun hutang lancar selain bertype credit
card dn account payable.

d. Akun bertype Long Term Liabilities, digunakan untuk akun hutang jangka panjang, seperti hutang
bank, hutang hipotik, hutang obligasi.

e. Akun bertype Other Liabilities, digunakan untuk akun hutang lainnya (selain nomor 1,2 dan 3 di
atas).

Untuk akun kelompok Equity (modal), Income (pendapatan usaha), Cost of sales (harga pokok penjualan),
Other income (pendapatan lain-lain) dan Other Expense (biaya lain-lain) hanya memiliki satu jenis akun
detail saja.

Penentuan type akun untuk harta dan utang di atas digunakan dalam penyusunan laporan arus kas karena
mutasi atas harta lancar dan hutang lancar merupakan kegiatan operasi, mutasi terhadap harta tetap
merupakan kegiatan investasi dan mutasi terhadap hutang jangka panjang dan modal merupakan kegiatan
pendanaan dalam laporan arus kas.

Anda mungkin juga menyukai