Anda di halaman 1dari 5

Diabetes Melitus (DM)

Pengertian Diabetes

Diabetes adalah penyakit kronis atau yang berlangsung jangka panjang berupa gangguan
metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia (meningkatnya kadar gula darah
(glukosa) hingga di atas nilai normal). Kadar glukosa yang tinggi ini dapat merusak
pembuluh darah kecil di ginjal, jantung, mata, dan sistem saraf, sehingga mengakibatkan
berbagai macam komplikasi. Gangguan metabolisme ini disebabkan oleh penurunan
sekresi insulin atau sensitivitas insulin.

Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.

❖ DM Tipe 1 disebut juga dengan Insulin Dependent Diabetes Mellitus

Yaitu DM yang muncul pada masa anak-anak sampai dewasa muda yang
disebabkan oleh berkurangnya sekresi insulin akibat kerusakan sel Beta pankreas
yang didasari oleh proses autoimun.

❖ DM Tipe 2 disebut juga dengan Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus

Yaitu DM yang ditandai dengan defisiensi dan resistensi insulin. DM tipe 2


disebabkan karena gaya hidup yang salah yaitu ‘diabetogenik lifestyle', yaitu
konsumsi kalori berlebih, kurang olahraga, dan obesitas. Selain itu, dipengaruhi
juga oleh faktor genetik.
Faktor Risiko Diabetes

Faktor risiko diabetes tipe 1, antara lain:

• Faktor riwayat keluarga atau keturunan, yaitu ketika seseorang akan lebih
memiliki risiko terkena diabetes jika ada anggota keluarga yang mengidap
penyakit yang sama, karena berhubungan dengan gen tertentu.

• Faktor geografi, orang yang tinggal di daerah yang jauh dari garis khatulistiwa,
seperti di Finlandia dan Sardinia, berisiko terkena diabetes tipe 1. Hal ini
disebabkan karena kurangnya vitamin D yang bisa didapatkan dari sinar
matahari, sehingga akhirnya memicu penyakit autoimun.

• Faktor usia. Penyakit ini paling banyak terdeteksi pada anak-anak usia 4-7 tahun,
kemudian pada anak-anak usia 10-14 tahun.

• Faktor pemicu lainnya, seperti mengonsumsi susu sapi pada usia terlalu dini, air
yang mengandung natrium nitrat, sereal dan gluten sebelum usia 4 bulan atau
setelah 7 bulan, memiliki ibu dengan riwayat preeklampsia, serta menderita
penyakit kuning saat lahir.

Faktor risiko diabetes tipe 2, antara lain:

• Berat badan berlebih atau obesitas.

• Distribusi lemak perut yang tinggi.

• Gaya hidup tidak aktif dan jarang beraktivitas atau berolahraga.

• Riwayat penyakit diabetes tipe 2 dalam keluarga.

• Ras kulit hitam, hispanik, Native American, dan Asia-Amerika, memiliki angka
pengidap lebih tinggi dibandingkan dengan ras kulit putih.

• Usia di atas 45 tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi


sebelum usia 45 tahun.
• Kondisi prediabetes, yaitu ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tapi
tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes.

• Riwayat diabetes saat hamil.

• Wanita dengan sindrom ovarium polikistik, yang ditandai dengan menstruasi


tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebihan, dan obesitas.

Gejala Diabetes

Beberapa gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2, antara lain:

• Sering merasa haus, banyak minum (polidipsi)

• Frekuensi buang air kecil meningkat (poliuria) terutama pada malam hari.

• Rasa lapar yang terus-menerus, banyak makan (polidipsi)

• Berat badan turun tanpa sebab yang jelas.

• Lemas dan merasa lelah.

• Pandangan yang kabur.

• Luka yang lama sembuh.

• Sering mengalami infeksi pada kulit, saluran kemih, gusi, atau vagina.

Diagnosis Diabetes

Dokter akan mendiagnosis diabetes pada seseorang dengan melakukan wawancara


medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah dan
urine. DM ditandai dengan hasil pemeriksaan gula darah menunjukkan :

▪ Gula darah sewaktu ( acak) : ≥ 200 mg/dL

▪ Gula darah puasa : ≥ 126 mg/ dL

▪ Gula darah 2 jam sesudah makan : ≥200 mg/ dL


▪ HbA1c : ≥ 8%

Komplikasi Diabetes

Baik diabetes tipe 1 maupun 2 dapat menyebabkan komplikasi berupa kerusakan retina
mata, kerusakan saraf, penyakit stroke dan jantung koroner, kerusakan ginjal, disfungsi
seksual, keguguran, atau bayi lahir mati dari ibu yang mengidap diabetes.

Pengobatan Diabetes

Pengobatan diabetes antara lain:

1. Terapi Non Farmakologi / Perubahan pola hidup sehat, antara lain:

o Menghindari makanan berkadar glukosa tinggi atau berlemak tinggi.

o Meningkatkan makanan tinggi serat.

o Melakukan olahraga secara teratur, minimal 3 jam setiap minggu.

o Menurunkan dan menjaga berat badan tetap ideal.

o Menghindari atau berhenti merokok.

o Menghindari atau berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.

o Menjaga kesehatan kaki dan mencegah kaki terluka.

o Memeriksa kondisi kesehatan mata secara rutin.

2. Terapi Farmakologi / Pemberian obat-obatan Antidiabetika

1) Insulin
Saat ini sudah dapat dibuat dengan cara dia sintesa atau DNA rekombinan menggunakan
bakteri Escherichia coli atau ragi Saccharomyces cerevisiae. Mekanisme kerja insulin
adalah menurunkan kadar gula darah dengan stimulasi pengambilan glukosa perifer
dan menghambat produksi glukosa hepatik.
Tugas ! Carilah informasi terkait insulin berikut :
Indikasi :
Peringatan :
Efek samping :
Klasifikasi insulin (berdasarkan lama kerja) :
Spesialite Insulin (dalam tabel berisi nama generik, nama dagang, sediaan dan nama
pabrik)

2) Antidiabetika Oral
Materi ini kita lanjutkan Minggu depan yaa...

Anda mungkin juga menyukai