Anda di halaman 1dari 4

Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Kejadian Pneumonia Pada Balita

Usia 6-24 Bulan Di Mataram Periode Bulan Januari – Mei Tahun 2021

Oleh:
Nama: Ardhitio Musthafa Akmal
NIM: H1A019006

Pembimbing:
Dr. Cut Warnaini, MPH

Fakultas Kedokteran Universitas Mataram


Nusa Tenggara Barat
2020
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pneumonia merupakan penyakit infeksi pernapasan yang menyebabkan paru-paru terisi
pus yang dapat berbahaya bagi balita. Pneumonia umumnya terjadi pada balita kurang gizi
atau kondisi lingkungan tidak sehat. Gejala utama pneumonia adalah demam tinggi, sesak
napas, batuk berdahak, napas cepat (>50 kali/menit pada balita), pada pneumonia berat
terdapat tarikan dinding dada ke dalam, dan diikuti gejala lain (sakit kepala, gelisah, dan
nafsu makan berkurang).[2] Pneumonia ini menjadi masalah kesehatan yang tinggi pada balita
di Indonesia dengan ditemukan 505,331 kasus balita 0-4 tahun pada tahun 2018 dan Kota
Mataram sebesar 2,292 kasus dengan prevalensi 0.06.[3]
ASI eksklusif adalah pemberian ASI, termasuk kolostrum tanpa bahan makanan lain,
pada saat bayi berumur 0-6 bulan. Faktor risiko kematian dan terkena penyakit bayi yang
diberi ASI eksklusif lebih rendah daripada yang tidak diberi ASI. ASI ini berperan sebagai
pemenuhan gizi utama seperti laktosa, kalori, protein, enzim, untuk membantu mencerna
makanan, serta meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung antibodi. Besar cakupan
pemberian ASI eksklusif di Kota Mataram adalah 70.30% lebih rendah dari rata-rata provinsi
NTB, yaitu 80.20%.[3]
Pada penelitian yang dilakukan oleh Choyron (2015) didapatkan hubungan pemberian
ASI eksklusif dengan kejadian pneumonia pada balita. Akan tetapi, penelitian yang dilakukan
Maysyaroh et al. disimpulkan pemberian ASI eksklusif tidak memiliki hubungan berarti
dengan kejadian pneumonia.[1]
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin lebih lanjut meneliti hubungan
pemberian ASI eksklusif dengan kejadian pneumonia pada sampel balita 6-24 bulan di
Mataram. Diharapkan penelitian ini dapat berkontribusi mengembangkan ilmu pengetahuan
dan penelitian yang sudah ada serta bagi petugas kesehatan data yang ditemukan dapat
menjadi dasar untuk membentuk program pelaksanaan mengatasi kasus Pneumonia balita di
Kota Mataram.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemberian ASI eksklusif berpengaruh terhadap kejadian pneumonia pada
balita usia 6-24 bulan di Kota Mataram?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
 Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh pemberian ASI eksklusif
terhadap kejadian pneumonia pada balita 6-24 bulan di Kota Mataram.

2. Tujuan Khusus
 Mengetahui riwayat frekuensi pemberian ASI eksklusif pada balita 6-24 bulan di
Mataram.
 Mengetahui karateristik ibu (pendidikan dan pengetahuan tentang ASI) dan balita
(tingkat keparahan pneumonia, umur, dan jenis kelamin) 6-24 bulan di Kota Mataram.
D. Manfaat
1. Manfaat Praktis
 Dapat dijadikan masukan dan peningkatan pelayanan kesehatan di Kota Mataram.
 Dapat meningkatkan pencegahan kejadian pneumonia balita 6-24 bulan dengan
program pemberian ASI eksklusif.

2. Manfaat teoritis
 Dapat dijadikan informasi awal dan referensi untuk peneliti lain dalam meneliti
kejadian pneumonia.
 Diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peneliti dan mengembangkan
pengetahuan tentang hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian pneumonia
pada balita usia 6-24 bulan di Kota Mataram.

METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observational analitik karena memerlukan analisis data untuk
menghubungan dua variabel. Pendekatan penelitian ini adalah case-control retrospective,
yaitu semua individu dibagi 2 kelompok, yaitu kelompok sakit (case), dan kelompok tidak
sakit (control). Kemudian, didata riwayat pemberian ASI eksklusif pada balita.
B. Populasi
Kelompok Kasus:

Inklusi: Balita menderita pneumonia saat berusia 6-24 bulan di Kota Mataram.

Eksklusi: Balita di luar usia 6-24 bulan di Kota Mataram, balita 6-24 bulan tidak
menetap di Kota Mataram, menderita penyakit kronis dan riwayat kongenital.

Kelompok Kontrol:

Inklusi: Balita usia 6-24 bulan di Kota Mataram dan belum pernah menderita
pneumonia.

Eksklusi: Balita di luar usia 6-24 bulan di Kota Mataram, balita 6-24 bulan tidak
menetap di Kota Mataram, atau menderita penyakit kronis dan riwayat kongenital.

C. Sampel
Sampel penelitian ini didapat dengan non-probability metode consecutive sampling, yaitu
pemilihan sampel dengan mengikutkan semua individu yang memenuhi kriteria dan dapat
dijangkau pada kurun waktu yang tertentu.
D. Besar Sampel
Besar sampel penelitian ini menggunakan rumus analitik kategorik berpasangan dengan
tambahan 10% responden.

(Zα +Zβ )2 π
n=
(P 1−P 2)2

E. Variabel Penelitian
Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi variabel lain apabila mengalami
perubahan. Dalam penelitian ini adalah pemberian ASI eksklusif.
Variabel terikat merupakan variabel yang berubah akibat perubahan variabel bebas. Dalam
penelitian ini adalah kejadian pneumonia.
F. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini

Daftar Pustaka

1. Choyron AG, Raharjo B, Werdani KE. Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan
kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja puskesmas pedan klaten [skripsi on the
internet]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2015 [Cited 2020 Des 8].
Available from: http://eprints.ums.ac.id/37861/
2. Dinas Kesehatan Provinsi NTB. Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat 2018
[Internet]. Mataram: Dinas Kesehatan Provinsi NTB; 2018. Chapter 5, Kesehatan
Keluarga. [Cited 2020 Des 8]. Available From:
https://ntb.bps.go.id/publication/2019/11/29/9de5363d3fa35dc6474d950b/profil-
kesehatan-provinsi-nusa-tenggara-barat-2018.html
3. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2018 [Internet]. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2018. Chapter 6, Pengendalian Penyakit. [Cited 2020 Des 8].
Available from: https://pusdatin.kemkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-data-
pusat-data-dan-informasi.html

4. Maysyaroh, Tanuwidjaya S, Suryani YD. Hubungan pemberian ASI eksklusif dengan


kejadian pneumonia pada balita rawat inap RSUD Al-Ihsan bandung maret-april tahun
2015. Prosiding 2 sivitas akademika unisba (kesehatan); 2015 Aug 18; Bandung.
Bandung: Sekretariat SPeSIA-UNISBA:2015. Available from:
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/view/1507

Anda mungkin juga menyukai