Anda di halaman 1dari 7

Scenario 1 blok PK

Di Indonesia, penyakit jantung koroner (PJK) menyerap dana negara untuk pembiayaan kesehatan yang
sangat besar, di antaranya karena prevalensi penyakit yang masih sangat tinggi. Riset Kesehatan Dasar
2018 menunjukkan bahwa prevalensi Penyakit Jantung berdasarkan diagnosis dokter adalah sebesar
1,5%. Selain itu, biaya perawatan PJK akut memang sangat tinggi dan meningkat dari tahun ke tahun.
Beban negara terhadap penanggulangan PJK yang sangat besar seharusnya dapat dikendalikan dengan
pengendalian faktor risiko. Identifikasi faktor risiko PJK dan pengendaliannya adalah sangat penting.
Banyak penelitian berskala internasional yang telah mengungkap faktor-faktor risiko PJK. Dahulu ada
anggapan bahwa adalah normal bahwa tekanan darah naik seiring dengan usia. Namun dengan adanya
penelitian epidemiologi seperti Framingham study, terungkap bahwa tekanan darah tinggi menjadi
faktor risiko terjadinya PJK dan penyakit kardiovaskular lainnya. Penelitian juga bisa membuat prediksi
terjadinya insiden penyakit dari faktor risiko yang ada. Dengan formula prediksi tersebut pada akhirnya
juga dapat memprediksi biaya.

STEP 1:

 Jantung coroner
 Riset
 Pravelensi
 Diagnosis
 Epidemiologi
 Formula
Keyword: epidemiologi, riset, jantung koroner

STEP 2:

1. Menurut Anda, mengapa PJK dianggap sebagai suatu masalah kesehatan?


2. Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa suatu kondisi/perilaku dapat meningkatkan risiko
individu untuk mengalami penyakit tertentu?
3. Mengapa penelitian dianggap sebagai suatu metode ilmiah?
4. Bagaimana mekanisme pelaksanaan penelitian?
5. Bagaimana kriteria dalam metode ilmiah?
6. Apa saja faktor faktor resiko PJK?
7. Apa saja ruang lingkup dari epidemiologi?
8. Pada studi berikut ini (lihat halaman selanjutnya), lakukan identifikasi variabel
bebas/prediktor dan variabel terikat/kriterion (disampaikan oleh tutor pada pertemuan
kedua)

STEP 3:

 Penyakit kardiovaskular (CVD) adalah sekelompok penyakit yang meliputi jantung dan
pembuluh darah, dengan demikian termasuk penyakit jantung koroner (PJK) dan penyakit
arteri koroner (CAD), dan sindrom koroner akut (ACS) di antara beberapa kondisi lainnya.
PJK biasanya digunakan untuk merujuk pada proses patologis yang mempengaruhi arteri
koroner (biasanya aterosklerosis), sedangkan PJK mencakup diagnosis angina pektoris, MI,
dan silent myocardial ischemia. PJK merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di
negara maju. Meskipun kematian akibat kondisi ini secara bertahap menurun selama
beberapa dekade terakhir di negara-negara barat, masih menyebabkan sekitar sepertiga dari
semua kematian pada orang yang berusia lebih dari 35 tahun.
 Gatau 
 Karena penelitian adalah upaya untuk memperoleh kebenaran harus didasari oleh proses
berpikir ilmiah yang dituangkan dalam metode ilmiah. Penelitian yang dilakukan
menggunakan metode ilmiah mengandung dua unsur penting yakni pengamatan
(observation) dan penalaran (reasoning). Suatu penelitian harus memenuhi beberapa
karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah. Umumnya ada lima
karakteristik penelitian ilmiah, yaitu:

a. Sistematik; Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan
sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang
kompleks.

b. Logis; Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta
empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah
bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu
cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau
prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari
pernyataan yang bersifat umum.

c. Empirik; Artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta
aposteriori, yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang
kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.

d. Obyektif; Artinya suatu penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu tidak


mencampurkannya dengan nilai-nilai etis.

e. Replikatif; Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti
lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan
kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel
menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.

 Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-
langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau
tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah
adalah sebagai beriukut:

1. Merumuskan masalah.
2. Merumuskan hipotesis.
3. Mengumpulkan data.
4. Menguji hipotesis.
5. Merumuskan kesimpulan.
a. Merumuskan Masalah

Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah.
Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan
kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian
menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin
memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum
dirumuskan?

b. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan
pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir
ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu
mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Oleh karena itu melalui rumusan
hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar
dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis
yang telah dirumuskan.

c. Mengumpulkan Data

Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya
dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang
menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah
dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab
berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya suatu hipotesis akan bergantung
pada data yg dikumpulkan,

d. Menguji Hipotesis

Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementaradari suatu


permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses
pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak
membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut.
Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan
taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan semakin tinggi
pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf
signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.

e. Merumuskan Kesimpulan

Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan
perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah
diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara
singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan
masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak
peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak
relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya.

 1.   Berdasarkan fakta
Hal-hal yang didapatkan dari penelitian seperti berbagai keterangan, penjelasan, atau uraian
untuk digunakan dalam analisanya harus berdasarkan fakta, bukan dari khayalan, perkiraan,
legenda, atau kegiatan sejenisnya.
2.   Bebas dari prasangka
Menggunakan prasangka dan pertimbangan berdasarkan subjektif tidak termasuk dalam
metode ilmiah, oleh karena itu dalam penelitian ilmiah harus bersifat bebas dari kedua hal
tersebut serta menggunakan alasan dan bukti yang lengkap dan menggunakan pembuktian yang
objektif.
3.   Menggunakan prinsip analisa
Prinsip analisa digunakan untuk memberikan arti terhadap fenomena yang kompleks. Tidak
hanya itu semua masalah harus dicari penyebab dan pemecahannya dengan menggunakan
analisa yang logis.
4.    Menggunakan hipotesa
Hipotesa digunakan untuk menjadi pedoman penelitian dan sekaligus pedoman pemecahan
suatu masalah. Selain itu hipotesa digunakan untuk membantu dalam menentukan data yang
harus dikumpulkan sehingga hanya informasi yang relevan dengan tujuan penelitian saja yang
harus dikumpulkan.
5.   Menggunakan ukuran objektif
Penggunaan ukuran yang objektif harus ada dalam sebuah penelitian atau analisa. Karena dalam
penelitian tidak benarkan dengan menggunakan metode perkiraan, atau dengan perasaan.
6.    Menggunakan teknik kuantifikasi
Ukuran-ukuran yang dapat diperlakukan dengan teknik kuantifikasi antara lain adalah ton, mm
per detik, ohm, kilogram dan sebagainya. Kuantifikasi yang paling mudah adalah dengan
menggunakan ukuran nominal, ranking, dan rating.
6. Faktor risiko CHD (coronary heart disease):


7. Ruang lingkup epidemiologi:
 Epidemiologi didefinisikan sebagai "studi tentang distribusi dan faktor penentu keadaan
atau peristiwa terkait kesehatan dalam populasi tertentu, dan penerapan studi ini untuk
mengendalikan masalah kesehatan."
 Studi epidemiologi meliputi observasi, surveilans, metode penelitian analitik pengujian
hipotesis, dan eksperimen.
 Selama bertahun-tahun epidemiologi dianggap terbatas pada penyakit menular, epidemi,
dan endemik yang merupakan masalah kesehatan utama di masa lalu.
 Dengan perubahan pola morbiditas dan mortalitas penduduk, maka cakupan epidemiologi
semakin luas.
 Ruang lingkup epidemiologi telah berkembang pesat selama dua dekade terakhir.
 Belakangan ini, epidemiologi meluas ke penyakit menular endemik dan penyakit menular
tidak menular.
 Baru-baru ini, epidemiologi dapat diterapkan pada semua penyakit dan kejadian terkait
kesehatan lainnya.
8. Pas sstep 7

Sumber:

Yg sesuai di panblok, thx

Anda mungkin juga menyukai