Anda di halaman 1dari 7

Tanjung Pinang, 14 Mei 2008

Nomor : 384/Pdt.G/2009/PN.TPG
Lamp. : Surat Kuasa
PERIHAL : Surat Gugatan Perbuatan Melawan Hukum
Lingkungan
Kepada Yth,
Ketua Pengadilan Negeri
Tanjung Pinang
di
Kepulauan Riau

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini Kami:
DEWI WAHYUNI, SH,.MH.

Advokat dan Penasihat hukum di KANTOR PENGACARA DAS


SEIN ADVOKASI No. Reg. Izin Praktek :
07/5432/PPP/Perp/XII/2002 berkantor di Jalan Pete No. 2711
Pangkal Pinang. Berdasarkan surat kuasa khusus yang bernomor
1111 tertanggal 07 Mei 2008 terlampir, bertindak untuk atas nama;

SISWONO, umur 40 tahun, pekerjaan nelayan, agama hindu,


bertempat tinggal di Dusun Senggarang Rt 04 Rw 08 Kel.
Senggarang, Kec. Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang;
Dalam hal ini telah memilih tempat kediaman hukum (domisili) di
kantor kuasanya tersebut di atas, hendak  mengajukan surat gugatan
ini, selanjutnya akan disebut
----------------------------------------------------------------------PENGG
UGAT
Dengan ini penggugat hendak mengajukan gugatan terhadap :
1. Direktur Utama PT. S&B INVESTAMA: alias PT. SBI yang
bernama NICOLAS JANSEN, L.L.M, umur 35 tahun, pekerjaan
wiraswasta, agama kristen, bertempat tinggal di Jalan Ahmad
Yani nomor 132 Kota Kelurahan Tepi Kota Tanjungpinang dalam
hal ini diwakili oleh kuasanya AYU KRISTINA, P.Hd, Advokat,
berkantor di Jl. Patemon Tanjung Pinang
Untuk selanjutnya disebut sebagai--------------------------------------
TERGUGAT

Adapun mengenai DUDUK PERKARA persoalannya adalah


sebagai berikut :
1. Bahwa PT. S&B Investama alias PT.. SBI, merupakan sebuah
Badan Usaha Yang bergerak di bidang pembangunan pelabuhan
petikemas beralamat di Jl.Tanjung Geliga Kampung Bebek, Kel.
Senggarang, Kec. Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang;
2. Bahwa Penggugat merupakan penduduk nelayan yang bertempat
tinggal di Dusun Senggarang, Kel. Senggarang, Kec. Bukit Bestari,
Kota Tanjung Pinang;
3. Bahwa Penggugat telah memenuhi persyaratan tersebut di atas,
yakni Penggugat merupakan penduduk nelayan yang bertempat
tinggal di Dusun Senggarang, Kel. Senggarang, Kec. Bukit Bestari,
Kota Tanjung Pinang yang terkena kerugian karena adanya
pembangunan pelabuhan bebas atau pelabuhan petikemas dari PT.
S & B Investama;
4. Bahwa yang menjadi objek gugatan aquo adalah perbuatan para
Tergugat yang merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia
khususnya di bidang hak-hak ekonomi, sosial dan budaya
masyarakat;
5. Bahwa sejak 14 Februari 2008 hingga saat gugatan ini didaftarkan
telah terjadi kerusakan lingkungan di laut yang berada pada daerah
Senggarang Tanjung Pinang yang bersumber dari areal
pembangunan pelabuhan bebas atau pelabuhan petikemas yang
dilaksananakan oleh perusahaan PT. S & B Investama yang
merupakan Tergugat diwakili oleh NICOLAS JANSEN, L.L.M,
sebagai Direktur Utama dalam hal ini diwakili oleh kuasanya AYU
KRISTINA, P.Hd;
6. Bahwa penggugat merasa terganggu dengan adanya pencemaran air
laut yang di sebabkan karena pembangunan pelabuhan bebas atau
pelabuhan petikemas yang beralamat di Jl. Tanjung Geliga
Kampung Bebek Kel. Senggarang, Kec. Bukit Bestari, Kota
Tanjung Pinang yang didirikan oleh PT. S & B Investama;
7. Bahwa tergugat pada tanggal 14 Februari 2008 PT. S & B Investama
mendirikan pelabuhan bebas atau pelabuhan petikemas yang
digunakan untuk pengangkutan hasil tambang dari PT. Cahaya
Bintan Abadi dan PT. Perjuangan;
8. Bahwa untuk modal pembangunan pelabuhan bebas atau pelabuhan
petikemas Tergugat bekerjasama dengan Bank Maju Jaya pada
tanggal 27 januari 2008 dengan meminjam modal sebesar Rp
10.000.000.000,- ( 10 miliar rupiah ) dan tanggal 28 januari 2008
Tergugat bekerjasama dengan bank suka duka sebesar Rp
20.000.000.000,- ( 20 miliar rupiah );
9. Bahwa yang mengurus keuangan dari perusahaan PT. S & B
Investama adalah AGUSTIN NUR INDAH, SE. sebagai manager
keuangan;
10. Bahwa adanya pembangunan perusahaan PT. S & B Investama
mengakibatkan air laut menjadi keruh hingga ekosistem yang di
bawah pantai rusak;
11. Bahwa adanya lalu lalang kapal pengangkutan hasil tambang dari
PT. Cahaya Bintan Abadi dan PT. Perjuangan mengakibatkan
tempat nelayan mencari ikan menjadi tercemar, karena limbah
lumpur sisa pertambangan minyak, oli, dan solar. Ekosistem laut
seperti ikan, udang, dan lain-lain menjadi lari dan stress, sehingga
tidak dapat berkembang biak dan bertelur;
12. Bahwa dampak adanya pelabuhan tersebut mulai di rasakan warga
sekitar seperti keruhnya air pantai yang berimbas pada sulitnya
ekosistem dalam pantai untuk berkembang biak;
13. Bahwa rusaknya ekosistem pantai untuk berkembang biak, yang
berimbas pada sulitnya melakukan penangkapan ikan, udang dan
hasil laut lainnya berdampak bagi Penggugat karena mempersulit
mata pencahariannya;

14. Bahwa dampak dan kerugian yang terjadi setiap harinya semakin
bertambah besar seiring dengan meluasnya pencemaran air pantai
dan tidak ada penanganan yang seharusnya dilakukan oleh Tergugat;
15. Bahwa tragedi pencemaran air laut ini dan tidak adanya penanganan
dari Tergugat telah mengakibatkan dampak yang besar dan penting
bagi lingkungan serta menimbulkan jumlah kerugian amat besar
bagi lingkungan hidup dan masyarakat sekitar Dusun Senggarang
Senggarang, Kec. Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang;
16. Bahwa dampak dan kerugian ini telah dikategorikan sebagai dampak
dan kerugian yang luar biasa karena telah memporak-porandakan
kelangsungan lingkungan hidup manusia maupun ekosistem di laut
dan sumber-sumber penghidupan mayarakat Dusun Senggarang
Senggarang, Kec. Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang ;
17. Bahwa pihak Penggugat tidak pernah menerima izin gangguan untuk
melakukan kegiatan penimbunan tanah merah ke arah laut maupun
sosialisasi dari pihak Tergugat;
18. Bahwa pihak Tergugat melakukan pemalsuan dokumen izin
gangguan, dengan dalih agar mempercepat proses pembangunan
pelabuhan bebas atau pelabuhan petikemas.
19. Bahwa Tergugat meminta bantuan oleh oknum keamanan setempat
yang diketuai oleh Sasongko;
20. Bahwa tindakan Tergugat yang membangun pelabuhan bebas atau
pelabuhan petikemas untuk pengangkutan hasil tambang dari PT.
Cahaya Bintan Abadi dan PT. Perjuangan di Jl. Tanjung Geliga
Kampung Bebek Kel. Senggarang, Kec. Bukit Bestari, Kota
Tanjung Pinang merupakan perbuatan melanggar hukum;
21. Bahwa jumlah dan besarnya kerugian yang luar biasa akibat
peristiwa pencemaran air pantai yang dipicu oleh kegiatan para
Tergugat dan akibat lambatnya penanganan para Tergugat
merupakan hal yang telah diketahui secara luas dan telah menjadi
pengetahuan umum (notoire feiten) bahkan telah menjadi pusat
perhatian nasional dan dunia internasional;
22. Bahwa Penggugat berkumpul untuk bermusyawarah mengenai
dampak pelabuhan, dan hasil keputusannya, adalah meminta ganti
rugi kepada PT. S & B Investama. Selain itu, penggugat meminta
untuk melakukan pengajuan penutupan pelabuhan;
23. Bahwa tindakan Tergugat yang mendirikan lahan yang di gunakan
untuk pelabuhan bebas atau pelabuhan petikemas tanpa hak yang
sah dan mendapatkan izin dari penduduk Dusun Senggarang, Kel.
Senggarang, Kec. Bukit Bestari, Kota Tanjung Pinang merupakan
perbuatan melanggar hukum yang telah menimbulkan kerugian bagi
Penggugat baik material maupun immaterial sebagaimana diperinci
dalam gugatan;
24. Bahwa kerugian materiil dan immateriil yang di derita Penggugat
yaitu sebesar..... dengan rincian bahwa hasil laut yang di tangkap
oleh Penggugat adalah ikan kakap, ikan kembung dan ikan teri;
25. Bahwa ikan kakap setiap harinya mendapatkan 2 ton, jika di hitung
2 ton berisi sekitar 500 ekor per ekor seharga Rp 50.000,00 ( Lima
Puluh Ribu Rupiah ), jadi 500 x Rp 50.000,00 = Rp 25.000.000,-
( Dua Puluh Lima Juta Rupiah ). Ikan kembung setiap harinya
mendapatkan 1 ton, jika di hitung 1 ton berisi 650 ekor, per ekornya
seharga Rp 20.000,00 ( Dua Puluh Ribu Rupiah ), jadi 650 x Rp
20.000,00 =Rp 13.000.000,- ( Tiga Belas Juta Rupiah ). Sedangkan
ikan teri per harinya mendapatkan 1 ton di jual dengan per kantong
10Kg ( Sepuluh Kilogram ) total 10 kantong, perkantong seharga Rp
300.000,00 ( Tiga Ratus Ribu Rupiah ) jadi 10 x Rp 300.000,00 =
Rp 3.000.000,- ( Tiga Juta Rupiah ).
26. Bahwa kerugian materiil yang di alami Penggugat yaitu sebesar Rp
41.000.000,00 ( Empat Puluh Satu Juta Rupiah ) per hari, jadi
selama satu bulan kerugian yang di alami oleh Penggugat adalah
sebesar Rp 1.230.000.000,00 ( Satu Miliar Dua Ratus Tiga Puluh
Juta Rupiah )
27. Bahwa kerugian immaterial yang di alami oleh Penggugat yaitu
kehidupan pangan, sandang, dan papan sehari-hari Penggugat yang
setiap harinya berkurang dan susah, sejak 14 Maret 2008 yaitu satu
bulan setelah PT. S & B Investama membangun pelabuhan bebas
atau pelabuhan petikemas tersebut;
28. Bahwa terdapat pengeluaran dan tidak adanya pemasukan uang
dalam keluarga Penggugat, seperti pengeluaran biaya hidup makan
yang setiap harinya di keluarkan sebesar Rp 100.000,00 ( Seratus
Ribu Rupiah ) x 30 hari = Rp 3.000.000,00 ( Tiga Juta Rupiah ) ,
biaya sekolah perharinya Rp 30.000,00 ( Tiga Puluh Ribu Rupiah ) x
30 hari = Rp 900.000 ( Sembilan Ratus Ribu Rupiah ) dan biaya
perawatan kapal setiap hari Rp 300.000,00 ( Tiga Ratus Ribu
Rupiah ) x 30 hari = Rp 9.000.000,00 ( Sembilan Juta Rupiah ).
29. Bahwa Total immaterial yang di alami Penggugat per bulannya
adalah Rp 3.000.000,00 + Rp 900.000 + Rp 9.000.000,00 = Rp
12.900.000,00.
30. Bahwa Para Penggugat mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri
Tanjung Pinang terhadap tergugat melalui pertanggungjawaban
perdata Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana diatur dalam Pasal
1365 jo. Pasal 1366 jo. Pasal 1367 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUHPerdata);
31. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas para Penggugat mohon
kepada Pengadilan Negeri Tanjung Pinang agar terlebih dahulu
meletakkan sita jaminan atas lahan sengketa beserta benda milik
Tergugat baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak yang
letaknya tersebut dalam gugatan dan selanjutnya menuntut kepada
Pengadilan Negeri Tanjung Pinang supaya menjatuhkan putusan
yang dapat dijalankan;
Berdasarkan dalil-dalil yang sudah dikemukakan penggugat
tersebut di atas, maka dengan ini izinkanlah penggugat mengajukan
permohonan kepada Yang Mulia Ketua Pengadilan Negeri
Pangkalpinang agar berkenan kiranya memanggil para pihak pada
suatu hari yang ditetapkan untuk keperluan itu, memeriksa,
mengadili serta memberikan keputusan dengan amarnya putusan
berbunyi sebagai berikut:

PRIMAIR ;
1. Menyatakan menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk
seluruhnya;
2. Menyatakan sah dan berharga seluruh alat bukti yang diajukan
Penggugat dalam perkara ini;
3. Menyatakan/menetapkan sah dan berharga sita jaminan
( concervatoir beslaag) atas lahan atau tanah sengketa dan harta
benda milik Tergugat baik bergerak maupun tidak bergerak yang
terperkara sebagaimana yang dimaksudkan pada posita nomor 22
( dua puluh dua );
4. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada
Penggugat sebesar... ;
5. Menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara yang sudah
dikeluarkan;

SUBSIDAIR :
Mengadili perkara ini dengan seadil-adilnya (ex aquo et bono ).

Hormat Kami,

( DEWI WAHUNI, SH,.MH. )

Anda mungkin juga menyukai