Anda di halaman 1dari 6

BAJA LOGAM DAN BETON

A.BAJA
KEKUATAN TEKAN (EY).
BAJA
TEGANGAN TARIK BATAS.

KEUNTUNGAN BAJA SECARA STRUKTUR


1. Kekuatan Tinggi
2. Kemudahan Pemasangan
3. Keseragaman
4. Daktilitas : Sifat dari baja yang dapat mengalami diformasi besar di bawah pengaruh
tegangan Tarik yang tinggi tanpa hancur dan putus.

KEUNTUNGAN BAJA LAINYA


1. Pemasangan di lapngan berlangsung cepat
2. Dapat di las
3. Komponen lain dapat di gunakan Kembali
4. Struktur yang di hasilkan bersifat permanen

KELEMAHAN BAJA
1. Butuh Biaya Pemeliharaan untuk mencegah adanya Karat
2. Tidak Bisa mencegah terjadinya pergeseran Horisontal

SIFAT – SIFAT MEKANIS BAJA STRUKTURAL


1. STIFNESS ( KEKAKUAN)
 Sifat bahan yg dapat renggang terhadap tegangan tinggi tanpa diikuti regangan yg
besar.
2. STRENGTH (KAPABILITAS)
Sifat bahan yg ditentukan oleh tegangan paling besar material bisa renggang sebelum
rusak (failure). 
3. ELASTICITY (ELASTIS)
Sifat material yg bisa kembali ke dimensi awal sesudah beban dihilangkan

4. DUCTILITY ( KEULETAN)
Sifat bahan yg dapat deformasi pada beban tarik sebelum benar-benar patah (rupture).
Material ulet yaitu material yg dapat ditarik jadi kawat tipis panjang dgn gaya tarik
tanpa rusak. 
5. BRITTLENESS( KEGETASAN)
Menunjukkan tak adanya deformasi plastis sebelum rusak. Material yg getas dapat
tiba-tiba rusak tanpa adanya tanda terlebih dulu

6. MALEA ( KELUNAKAN)
Sifat bahan yg mengalami deformasi plastis kepada beban tekan yg bekerja sebelum benar-
benar patah. Rata Rata material yg amat sangat liat merupakan pula cukup lunak.

7.  TOUGHNESS (KETANGGUHAN)
Sifat material yg dapat menahan beban impack tinggi atau beban kejut. Apabila sebuah benda
mendapat beban impack, sehingga sebahagian energi diserap & sebahagian energi
dipindahkan

8. RESILIENCE ( KELENTURAN)
Sifat material yg bisa menerima beban impack tinggi tanpa memunculkan tegangan lebih
terhadap batas elastis.

B. LOGAM.

SIFAT – SIFAT MEKANIK LOGAM


1. STRENGHT (KEKUATAN)

2. HARDNESS( KEKERASAN)

3. ELASTICITY ( KEKENYALAN)

4. STIFFNESS(KEKAKUAN)

5. PLASTICITY ( PLASTISITAS)

6. TOUGHNESS ( KETANGGUHAN)

7. FACTIAUL ( KELELAHAN)

8. CRACK ( KERETAKAN)
C.BETON
Beton Merupakan campuran antara semen porland atau semen Hidrolic yang lain agregat
halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat
Beton Menurut SNI 03-2897-2002 :
1. BETON BERTULANG
Beton bertulang adalah beton yang di kasi dengan jumlah tulangan tidak kurang
dengan nilai minimum

2. BETON NORMAL
Beton normal beton yang mempunyai nilai satuan 2220 Kg/M3 s/d 2500 kg/m3 dan
di buat mengunakan agregrat alam yang di pecah atau tidak di pecah

3. BETON POLOS
Beton polos adalah beton tanpa tulangan atau yang memiliki tulangan kurang dari
ketentuan minimum
4. BETON PRACETAK
Beton bertulang yang telah di berikan tulangan tulangan yang di cetak terl;ebih dahulu
sebelum di jadikan bangunan

5. BETON PRATEGANG
Beton prategang elemen atau komponen beton yang telah di berikan tegangan tekanan
untuk mengurangi tengangan Tarik potensial dalam beton akibat beban kerja

6. BETON RINGAN
Beton yang mengandung agregat ringan dan mengurangi berat satuan tidak lebih dari
1100 kg/m3

7. BETON RINGAN PASIR ` `


Beton ringan pasir yaitu beton yang semua agregat halusnya mempunyai pasir berat
normal
8. BETON RINGAN TOTAL
Beton ringan total yaitu beton yang agregat halusnya bukan merupakan pasir alami

9. BETON PRACETAK
Beton Pracetak yaitu beton bertulang yang telah diberikan tulangan yang dicetak terlebih
dahulu sebelum di jadikan bangunan
PERENCANAAN CAMPURAN BETON
Slump – Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa kental adukan beton yang telah di
produksi
Perlatan Campuran beton
1. Timbangan
2. Peraltan membuat adukan

Bahan Bahan Campuran Beton


1. Air
2. Semen
3. Agregat Halus
4. Agregat Kasar
Tahapan :
1. Mempersiapkan bahan campuran beton sesuai Rencana
2. Mempersiapkan Wadah
3. Memasukan Agregat kasar dan halus ke dalam wadah
4. Memcampurkan agregat dengan mengunakan alat pengaduk
5. Menambahkan pada agregat dan campuran dan mengulangi proses campuran sehingga di
peroleh adukan kering agregat dan semen merata
6. Menambahkan sepertiga ke dalam wadah dan lakukan pencampuran sampai terlihat
konsistensi adukan merata
7. Menambhakan Kembali 1/3 jumlah air ke dalam wadah dan mengulangi seperti point 6
8. Pemeriksaan Slump
9. Memasukan campuran uji slinder beton dan kubus bila nilai slum kubus belum tercapai maka
di laukan pencampuran Kembali
10. Melakukan perhitungan berat jenis beton
11. Membuat benda uji slinder dan beton uji kubus
12. Mencatat hal hal yang menyimpang dari perencanaan terutama air dan nilai slum

Pelaksnaan Beton :
Pekerjaan pembetonan meliputi Pekerjaan :
Pembesihan /Penulangan
Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan Pouring / pembetonan
Bekisting adalah sarana struktur beton untuk mencetak beton baik ukuran dan betuknya bekisting
harus mampu sebagai struktur sementara yang bisa memikul berat sendiri , beton basah , beban
hidup, dan peralatan kerja
Poren/Pembetonan adalah pelaksnaan penuangan beton segar kedalam cetakan acuan ke dalam wadah
Sifat dan karateristik beton keras dan beton Segar :
Sifat :
Beton segar adalah sifat sifat yang dipengaruhi besar pada pengerjaan dan pemadatan beton yang
meliputi tekanan , kestabilan dan Keawetan

Beton keras meliputi sifat sifat :

 Kekuatan Tekanan
 Rangkak
 Susut
 Keawetan yang tinggi
 Reaksi thd pemperatur
 Kekedapan terhadap air
Karateristik :
1. Mempunyai tegagangan Tekan yang tinggi
2. Mempunyai tegangan Tarik yang rendah
3. Tidak bisa menahan momen lengkung
4. Akan terjadi keretakan bila memikul gaya Tarik
5. Air dan semen sbg kekuatan beton
6. Akan mempuyai kekuatan penuh setelah ber umur 28 hari
7. Bisa menahan beban tekan
8. Memiliki titik kekauan yang tinggi
9. Memilik ketahanan yang baik terhadap api
10. Tidak memerlukan perawatan yang isnentif
11. Volume beton akan berkurang seiring akibat susut dan rangkak
12. Memiliki bobot
13. Struktur beton bisa bertahan > 50 thn
14. Pada masa pengerasan beton rentang terhadap keretakan

Berdasarkan Berat Jenis Beton


Beton Ringan (1900 Kg/M3) Dipakai Untuk elemen non Struktural
Beton Normal (2200 – 2500 kg/m3) dipakai Sebagian besar struktur
Beton Berat > 2500 kg / m3 Dipakai untuk struktur teretntu yang tahan terhadap radiasi atom

Berdasarkan fungsi :
1.Beton Non structural (beton Mutu rendah) Tidak untuk memikul beban Contoh : plesteran
2. Beton structural (beton mutu lebih tinngi) : Beton, Kolom , Pondasi.
2 jenis Pengujian Beton :
1. Steadry Wading adalah jenis pengujian yang dilakukan untuk mengontrol pembenanan
2. Controled Stream Mengontrol regangan

Aspal Emulsi Terdiri dari :


1. Aspal emulsi anionic
2. Aspal Emulsi Kationik

Menurut Jenisnya terbentuknya aspal


1. Aspal Alam
2. Aspal Minyak
Bahan Galian Ada 3 Golongan
1. Bahan Galian Strategis (Gol A)
Minyak Bumi , Gas alam, bitumen Cair
2. Bahan Galian Vital ( Gol B)
Besi, Mangan Titan , Tembaga , Seng , Emas
3. Bahan Galian Bukan strategis dan Vital ( Gol C)
Nitrat, Fosfat, Asbes , Mika, Granit

Anda mungkin juga menyukai