Anda di halaman 1dari 10

98

PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU)


KABUPATEN TAKALAR DALAM PENYELENGGARAAN
SISTEM PEMILIHAN UMUM

Oleh:
YULIANA
Mahasiswa Jurusan PPKn FIS Universitas Negeri Makassar
LUKMAN ILHAM
Dosen FIS Universitas Negeri Makassar

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk : (1). Untuk mengetahui sejauh mana
peran KPU Kabupaten Takalar dalam penyelenggaraan sistem pemilihan umum,
2). Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung yang mempengaruhi kinerja KPU
Kabupaten Takalar dalam penyelenggaraan pemilu, serta untuk mengetahui
faktor-faktor penghambat KPU Kabupaten Takalar dalam penyelenggaraan
pemilu, Penelitian ini adalah penelitian yng dirancang secara deskriptif. Penelitian
ini menggunakan metode eks post facto yang disainnya dirancang dengan
menggunakan Disain Deskriptif Kualitatif. Dan populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh anggota dan pimpinan KPU Kabupaten Takalar, sementara
penarikan sampelnya menggunakan purposive sampling yakni penentuan sampel
untuk tujuan tertentu saja yang dianggap memiliki keterkaitan dengan obyek yang
diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). Peran KPU Kabupaten Takalar
dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum telah terlaksana sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, hal tersebut dapat ditinjau dari segi Perencanaan,
memimpin dan melaksanakan seluruh tahapan kegiatan Pemilihan Umum,
sebagaimana ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku; Membentuk, memberi arahan dan mengkoordinasikan Pelaksanaan
Pemilihan Umum ke tingkat Provinsi, menyusun dan menetapkan tata cara serta
tata laksana Pemilihan Umum sebagai penjabaran teknis peraturan perundaang-
undangan; Merencanakan, memimpin, dan menyelenggarakan pengadaan dan
pendistribusian logistik pelaksanaan Pemilihan Umum; Mengumpulkan,
mensistematisasi, mengolah dan mempublikasikan bahan serta data hasil
Pemilihan Umum; (2). Faktor pendukung kinerja KPU Kabupaten Takalar dalam
proses penyelenggaraan pemilihan umum adalah (a). Integritas (b). Netralitas (c).
Independensi; Adapun Faktor penghambat kinerja KPU Kabupaten Takalar dalam
proses penyelenggaraan pemilihan umum adalah : (a). Mekanisme Kerja, (b).
Kontribusi Partai Politik dan Caleg yang kurang memadai, (c) kurangnya
pemahaman dan pengetahuan terhadap sistem, cara dan mekanisme pemilu yang
berlandaskan peraturan UU.

KATA KUNCI: Peran KPU, Sistem Pemilu


99

PENDAHULUAN Kabupaten secara independen tanpa interpensi


baik dalam internal pemerintah maupun
Salah satu bentuk partisipasi politik rakyat eksternal dari tatanan pemerintah kabupaten
dalam pemerintahan yang demokratis adalah takalar.
keikutsertaan anggota masyarakat dalam
pemilihan umum. Dalam sistem politik TINJAUAN PUSTAKA
semacam ini pemilihan umum tak dapat terlepas
dari lembaga negara yang menjadi pondasi Sejarah Lahirnya Komisi Pemilihan Umum.
dalam penyelenggaraan pemilu yang disebut
sebagai Komisi Pemilihan Umum, baik dalam Komisi pemilihan umum (KPU) adalah
tingkat provinsi maupun tingkat daerah. lembaga negara yang menyelenggarakan
Penyelenggara pemilu berpedoman kepada asas pemilihan umum (pemilu) di Indonesia.
mandiri, jujur, adil, kepastian hukum, tertib Pemilihan umum yang diselenggarakan oleh
penyelenggara Pemilu, kepentingan umum, Komisi Pemilihan Umum meliputi Pemilihan
keterbukaan, profesionalitas, akuntabilitas, Umum Anggota DPR/DPD/DPRD, Pemilihan
efisiensi dan efektivitas agar melahirkan Umum Presiden dan Wakil Presiden, serta
pemilihan umum yang bersifat demokratis. Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil
Dalam rangka pembangunan politik yang Kepala Daerah.
diarahkan pada terwujudnya tatanan politik Pada awal dibentuknya, Komisi
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, perlu Pemilhan Umum (KPU) terdiri atas anggota-
ditingkatkan kemampuan dan kualitas organisasi anggota yang merupakan anggota partai politik
sosial politik sebagai wadah untuk menyalurkan dan elemen pemerintah. Akan tetapi, pada tahun
dan memperjuangkan aspirasi masyarakat, 2000, setelah dikeluarkannya Undang-Undang
sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal ini (UU) Nomor 4 Tahun 2000, Komisi Pemilihan
menunjukkan bahwa tingkat partisipasi Umum harus beranggotakan anggota-anggota
masyarakat dalam mensukseskan pemilihan non partai poltik.
umum sangat terlihat jelas dengan antusiasme Secara institusional Komisi Pemilhan
masyarakat dalam mengikuti proses Umum (KPU) periode (2007-2012) merupakan
penyelenggararaan sistem pemilihan umum, Komisi Pemilihan Umum ketiga yang dibentuk
baik dalam tingkat Pusat, Provinsi maupun setelah Pemilu Demokratis sejak era reformasi
Daerah. 1998. Untuk pertama kalinya, Komisi Pemilihan
Komisi pemilihan umum (KPU) adalah Umum dibentuk pada 1999. Komisi Pemilihan
lembaga negara yang menyelenggarakan Umum yang pertama memiliki masa jabatan
pemilihan umum di Indonesia, yang bersifat periode 1999-2001.
nasional, tetap, dan mandiri yang bertugas
melaksanakan pemilu, yakni meliputi Pemilihan Komisi Pemilihan Umum Daerah Sebagai
Umum Presiden dan Wakil Presiden, Pemilihan Penyelenggara Pemilihan Umum.
umum Anggota DPR/DPD/DPRD, Pemilihan
umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Di dalam pelaksanaan pemilu kepala
Daerah. daerah tidak dapat dilepaskan keterkaitannya
Pelaksanaan kinerja KPU Kabupaten dalam dengan (aparat) pelaksana pemilu itu sendiri,
penyelenggaraan pemilu dengan proses khususnya yang telah berlangsung pada masa
menciptakan pemilihan umum yang bersifat sebelum pergeseran dari rezim pemilihan kepala
demokratis, hal ini terlihat dari pemerintahan daerah ke rezim Pemilihan Umum. Untuk itu,
yang menolak sistem dinasti politik, sehingga pencermatan yang dilakukan terhadap
dalam pencalonan kepala daerah, KPU pelaksanaan Pemilu kepala daerah senantiasa
100

diawali dan menjadi bagian tak terpisahkan dari KPU sebagaimana dimaksud diatas
perjalanan Pemilu di tanah air beserta adalah sebuah Badan penyelenggara Pemilihan
penyelenggara atau pelaksanaannya untuk Umum yang independen dan non partisan,
waktu yang lama dijalankan oleh pemerintah. berkedudukan di Ibukota Negara di bentuk
Baru dalam beberapa tahun belakangan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia
dilaksanakan oleh lembaga yang bersifat Nomor 70 Tahun 2001 tentang Pembentukan
mandiri. Komisi Pemilihan Umum. Tentang kelembagaan
Di dalam pelaksanaanya, penyelenggara Kepres sebagai dasar pembentukan KPU,
Pemilu oleh pemerintah, secara teknis sebenarnya banyak dikritik karena Kepres
diselenggarakan oleh kementerian dalam negeri dipandang kurang kuat sebagai dasar hukum.
yang dengan demikian dipimpin oleh Menteri Keberadaan Keputusan dipandang sebagai
Dalam Negeri, yang kedudukannya adalah beschiking atau keputusan, bukan bersifat
sebagai pembantu Presiden. Netralitasnya pengaturan atau releging yang idealnya menjadi
dipertanyakan ketika peran pemerintah pada dasar substantif masalah yang mengatur
bidang politik begitu besar karena kepentingan kepentingan rakyat secara luas.
untuk melanggengkan kekuasaan tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa pemilu
Bahkan sebelum Pemilu dilaksanakan sudah merupakan sarana untuk menwujudkan
dapat ditebak bahwa pemenangnya adalah partai kedaulatan rakyat dalam pemerintahan Negara
pemerintah. Kesatuan Republik Indonesia seperti
Dari perjalanan kinerja KPU, dengan diamanatkan dalam UUD Tahun 1945. Sesuai
merunut pada perjalanan KPU, yaitu pada masa dengan tuntunan dan perkembangan dinamika
Pemilu tahun 1999 kinerja KPU masih masyarakat seperti yang tercermin dalam
dikesankan menghambat proses Pemilu 1999. perubahan UUD Tahun 1945, pemilihan umum
Dinyatakan demikian karena pengalaman diselenggarakan bertujuan untuk memilih wakil
pertama kali kelembagaan partai politik rakyat dan wakil daerah, serta untuk membentuk
bersama-sama pemerintah menyelenggarakan pemerintahan yang demokratis, kuat dan
Pemilu pasca Orde Baru. Terlepas dari memperoleh dukungan rakyat. Hal menjadi
pengalaman pertama kali atau tidak, kehadiran dasar filosofis penyelenggaraan Pemilu yang
tokoh-tokoh parpol yang semula diyakini harus dijadikan sebagai dasar KPU dan KPU
kredibilitasnya semsestinya mampu bekerja dan Kabupaten baik pada tingkat provinsi maupun
menunjukkan komitmen politiknya bagi kabupaten/kota.
peningkatan kualitas Pemilu itu sendiri ternyata Dengan perjuangan panjang, yang
tidak sesuai dengan harapan. ditandai dengan tarik ulur kepentingan di
Di dalam Pasal 22E ayat (5) UUD NRI parlemen, lahirlah kemudian lembaga yang
1945, menentukan bahwa “Pemilihan umum diharapkan menyelenggarakan Pemilu dengan
diselenggarakan oleh suatu Komisi Pemilihan objektif, kredibel dan adil. Lahirlah Komisi
umum yang bersifat nasional, tetap dan Pemilihan Umum (KPU) tersebut yang
mandiri”. Berdasarkan ketentuan itu, tegas dilahirkan untuk menyelenggarakan Pemilu
dinyatakan kemandirian penyelenggara Pemilu yang sesuai dengan asas yang ditetapkan di
tidak lagi bersifat ad hoc, yang secara temporer dalam UU tentang Pemilu. Demikian pula
melaksanakan tugasnya dan senantiasa terkait person penyelenggaranya diharapkan pula
pemerintah dalam arti dikontrol oleh melaksanakan kinerja yang mencerminkan asas
pemerintah. Dalam ketentuan ini menjadi dasar penyelenggara Pemilu sebagaimana diatur
bahwa pemerintah terlepas dari KPU yang dalam Undang-Undang tentang Penyelenggara
bertugas menyelenggarakan Pemilu sebagai Pemilu. ( terakhir diatur dalam UU No. 22
organ yang mandiri di dalam kinerjanya. Tahun 2007 tersebut ).
101

KPU Kabupaten direpsentasikan sebagai dan Kode Etik Pelaksana Pemilu yang
instansi yang tugasnya menyelenggarakan ditegakkan secara obyektif dan profesional.
Pemilu yang bebas, mandiri, demokratis, dan
trasparan dengan asas langsung, umum, bebas, Faktor-faktor Penunjang dan Penghambat
rahasia, jujur dan adil di daerah. Untuk Kinerja KPU Kabupaten Takalar
melaksanakan Pemilihan Umum, yang tentu
saja juga termasuk pemilu Kepala Daerah maka Kinerja KPU Kabupaten Takalar dapat
KPU dan KPU Kabupaten/Kota mempunyai dilihat dari faktor penunjang dan faktor
tugas dan kewenangan: penghambat dari kinerja KPU Kabupaten
a. Merencanakan, memimpin dan Takalar, dinilai berdasarkan tiga faktor yaitu
melaksanakan seluruh tahap kegiatan sumber daya manusia, struktur organisasi dan
Pemilihan Umum, sebagaiman ditentukan sistem kepemimpinan KPU Kabupaten dalam
dalam perundang-undangan yang berlaku; proses penyelenggaraan pemilihan umum di
b. Membentuk, memberi arahan dan Kabupaten Takalar.
mengkoordinasikan organisasi Pelaksanaan Ketiga faktor tersebut menjadi bahan
Pemilihan Umum di tingkat Provinsi, dan kajian peneliti dimana antara faktor satu dengan
kabupaten/kota, serta panitia Pemilihan faktor lainnya memiliki korelasi. Pertama,
Luar Negeri (PPLN); sumber daya manusia yaitu unsur manusia
c. Menyusun dan menetapkan tata cara serta seperti keberadaan aparatur di KPU Kabupaten
tata laksana Pemilihan Umum sebagai Takalar. Aparatur ini terdiri dari komisioner
penjabaran teknis peraturan perundaang- yaitu seluruh anggota KPU yang berkewajiban
undangan; merealisasikan hasil rapat pleno ke dalam tugas-
d. Merencanakan, memimpin, dan tugas dalam suatu kelompok kerja atau divisi.
menyelenggarakan pengadaan dan Sekretariat yaitu aparatur yang memiliki jabatan
pendistribusian logistik pelaksanaan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
Pemilihan Umum; ditugaskan di KPU Kabupaten Takalar yang
e. Mengumpulkan, mensistematisasi, kewajiban utamanya yaitu memberi dukungan
mengolah dan mempublikasikan bahan terhadap komisioner dalam bentuk dukungan
serta data hasil Pemilihan Umum; teknis dan administrasi, salah satunya yaitu
Dipilihnya KPU Kabupaten sebagai pemberian dana terhadap kegiatan-kegiatan
penyelenggara secara mandiri dimaksudkan yang akan di lakukan oleh komisioner yang
bukan hanya untuk efisiensi dan telah ditetapkan melalui hasil rapat pleno.
profesionalisme semata. Akan tetapi yang paling Komisioner dan sekretariat dalam
mendasar adalah di dalam kerangka melaksanakan tugas-tugasnya beracuan pada
menciptakan lebih independensi dan imparsial. aturan yang dituangkan kedalam petunjuk
Adapun yang dimaksud dengan sifat independen pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis
dan imparsial adalah di dalam (juklis). Aturan tersebut yaitu berupa peraturan
menyelenggarakan Pemilu kepala daerah dan yang dibuat oleh KPU pusat yang berlaku secara
wakil kepala daerah, penyelenggara dan semua hierarkis bagi KPU Kabupaten Takalar. Terdapat
pelaksana yang terkait tidak berada di bawah pula aturan yang berasal dari pemerintah pusat
kendali suatu golonggan, kelompok preman berupa peraturan perundang-undangan.
yang menjadi tim sukses, pasangan calon atau Kedua, struktur organisasi dimana
tim kampanye, partai politik, pemerintahan struktur organisasi ini secara hierarkis mengatur
daerah, dan DPRD melainkan sepenuhnya setiap kegiatan atau pekerjaan yang akan
berdasarkan peraturan perunndang-undangan dilakukan aparatur secara sistematis. Faktor
kedua ini berkaitan satu dengan yang lainnya
102

karena apabila suatu organisasi atau lembaga justru yang berperan yaitu kekuasaan.
negara seperti KPU Kabupaten Takalar tidak Kekuasaan inilah yang sering disalahgunakan
memiliki struktur organisasi maka aparatur KPU sehingga mengakibatkan keputusan yang
tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diambil menjadi tidak adil bagi sebagian orang.
diembannya secara sistematis dan teratur sesuai Jangan sampai suatu lembaga negara seperti
dengan fungsinya masing-masing. Struktur KPU Kabupaten Takalar membuat keputusan
organisasi merupakan gambaran tentang tugas yang merugikan masyarakat. Karena
dan fungsi aparatur. seyogyanya KPU Kabupaten Pandeglang
Masalah yang ditemukan di lapangan lembaga negara yang bekerja untuk rakyat dan
terkait dengan struktur organisasi komisioner mewujudkan misi KPU secara hierarkis tadi
KPU Kabupaten Takalar bahwa adanya garis yaitu meningkatkan penyelenggaraan
perintah berupa rantai komando. Padahal sifat pemilukada yang bersih, efisien dan efektif.
komisioner dalam menjalankan kewajiban Jadi, faktor penunjang dan penghambat
utamanya yaitu melaksanakan rapat pleno yang dari kinerja KPU Kabupaten Takalar, terlihat
bersifat kolektif kolegial dimana menurut dari sejauh mana faktor dinilai berdasarkan tiga
peneliti struktur yang tepat dipakai yaitu faktor yaitu sumber daya manusia, struktur
struktur commite atau panitia. Struktur commite organisasi dan sistem kepemimpinan KPU
akan menggambarkan kedudukan yang sejajar. Kabupaten dalam proses penyelenggaraan
Ketua yang ada dalam komisioner pemilihan umum di Kabupaten Takalar.
kedudukannya sejajar dengan empat orang
anggota lainnya karena sesungguhnya istilah METODE PENELITIAN
ketua hanya ada untuk mengarahkan jalannya
sebuah rapat pleno. Struktur commite ini Penelitian ini mengkaji suatu variabel
sifatnya sementara dalam konteks yang menjadi inti dalam penelitian. Variabel
kewenanganketua dalam memimpin hanya yang dimaksud adalah Peran KPU Kabupaten
berlaku pada waktu tertentu. Takalar dalam penyelenggaraan Sistem
Ketiga, yaitu kepemimpinan dimana Pemilihan Umum. Penelitian ini menggunakan
dalam suatu organisasi faktor desain deskriftif kualitatif yang dirancang untuk
kepemimpinan ini sering diabaikan, padahal mendeskripsikan seberapa besar peran KPU
pengaruhnya juga sangat menentukan sebuah Kabupaten Takalar dalam penyelenggaraan
kinerja yang dihasilkan KPU Kabupaten Takalar Sistem Pemilihan Umum.
dalam penyelenggaraan pemilihan umum. Peran yang dimaksud adalah seluruh
Kepemimpinan itu sendiri yang menentukan rangkaian tahapan kegiatan pemilihan umum
keberhasilan suatu program yang akan pihak KPU kabupaten takalar dalam
ditetapkan atau dilaksanakan. Unsur pemimpin menjalankan fungsi, tugas, dan kewenangannya
yang terdapat dalam kepemimpinan itulah yang berdasarkan ketentuan yang berlaku. KPU
menggerakkan setiap bawahan yang ada dalam Kabupaten yang dimaksud adalah lembaga
suatu lembaga negara seperti KPU Kabupaten negara yang menyelenggarakan pemilihan
Takalar. umum (pemilu) dalam wilayah Kabupaten
Pada kepemimpinan terdapat unsur Takalar.
pemimpin. Pada akhirnya unsur Faktor penunjang dari kinerja KPU
pemimpin ini lah yang akan mengeksekusi Kabupaten Takalar yang dimaksud adalah
sebuah keputusan yang akan diambil. Dalam pengalaman kerja, integritas, netralitas,
mengambil sebuah keputusan juga ada unsur independensi serta fasilitas dan perlengkapan
koordinasi dan kekuasaan. Biasanya yang sering kerja, sedangkan faktor penghambat kinerja
terjadi yaitu koordinasi yang dilakukan kurang, KPU Kabupaten Takalar yng dimaksud adalah
103

mekanisme sistem kerja dan kontibusi partai daerah, KPU Kabupaten Takalar secara
politik yang kurang memadai independen tanpa interpensi, baik dalam internal
Populasi adalah anggota KPU pemerintah maupun eksternal dari pemerintah
Kabupaten Takalar yang berjumlah 22 orang, kabupaten takalar.
penarikan sampelnya menggunakan tehnik Dalam melaksanakan tugas Komisi
purposive sampling, yakni penentuan sampel Pemilihan Umum Kabupaten Takalar
untuk tujuan tertentu saja yang dianggap berpedoman pada Program, Tahapan dan Jadwal
memiliki keterkaitan dengan obyek yang diteliti Waktu Penyelenggaraan Pemilu yang
pada saat penelitian di KPU Kabupaten Takalar. dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umu Pusat.
Untuk kepentingan data dari Secara umum seluruh rangkaian
permasalahan yang akan diteliti, maka Penyelenggaraan Pemilu Kabupaten Takalar
pengumpulan dilakukan dengan tehnik dapat berjalan lancar, masalah-masalah yang
observasi, wawancara, dan tehnik dokumentasi. timbul sebagai perkembangan dinamika dalam
Dalam penelitian ini tehnik analisis yang setiap penyelenggaraan kegiatan dapat
digunakan adalah tehnik deskriftif kualitatif diselesaikan secara baik dengan mengedepankan
dengan menggambarkan data yang diperoleh langkah koordinasi dengan semua pihak yang
mengenai Peran KPU Kabupaten Takalar dalam terkait.
Penyelenggaraan Sistem Pemilihan Umum. Bagi instansi yang terkait, setiap selesai
melaksanakan tahapan kegiatan mempunyai
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN kewajiban membuat laporan
pertanggungjawaban tentang pelaksanaan
Peran KPU Kabupaten Takalar dalam kegiatan, hal itu pun berlaku bagi Komisi
Penyelenggaraan Sistem Pemilihan Umum Pemilihan Umum Kabupaten Takalar. Agar
dalam Membangun Kesadaran Politik setiap kegiatan yang diselenggarakan dapat
Masyarakat berdaya dan berhasil guna, transparan Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Takalar selalu
Dalam negara demokrasi, lambaga KPU berupaya menjalin komunikasi, koordinasi
Kabupaten Takalar merupakan lembaga yang dengan pihak yang terkait sehingga semua
bersifat Independen dan Imparsial. Adapun yang proses kegiatan dapat terlaksana sesuai jadwal
dimaksud dengan sifat Independen dan yang telah ditetapkan. Untuk itu ada beberapa
Imparsial adalah dalam penyelenggaraan peraturan yang menjadi dasar Penyelenggara
pemilihan umum dan setiap pelaksanaanya yang Pemilihan Umum, adalah: Peraturan KPU
terkait tidak berada pada kendali suatu tentang Penyelenggara Pemilihan Umum :
golongan, dan di bawah pengaruh kelompok- a. UUD Nomor 9 Tahun 2012 tentang
kelompok kepentingan yang menjadi tim Pedoman Teknis Pencalonan Pemilihan
sukses, pasangan calon atau tim kampanye, Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala
partai politik, pemerintah daerah, melainkan Daerah.
sepenuhnya berdasarkan peraturan perundang- b. UUD Nomor 18 Tahun 2010 tentang
undangan dan kode etik pelaksana pemilu yang Pedoman Pelaporan Dana Kampanye
diteggakkan secara objektif dan profesional. Peserta Pemilu dalam Penyelenggara
Perjalanan kinerja KPU Kabupaten Pemiliu Kepala Daerah.
Takalar dalam penyelenggaraan pemilu dengan c. UUD Nomor 17 Tahun 2010 tentang
proses menciptakan pemilihan umum yang Penetapan Norma, Standar, Prosedur, dan
bersifat demokratis, hal ini terlihat dari kebutuhan pengadaan serta pendistribusian
pemerintahan yang menolak sistem dinasti Logistik.
politik, sehingga dalam pencalonan kepala
104

d. UUD Nomor 16 Tahun 2010 tentang mendorong pada peningkatan


Pedoman Tata Cara Pelaksanaan produktifitas anggota KPU dalam
Rekapitulasi Perolehan Suara Pemilihan merealisasikan pelaksanaan pemilu.
Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala 2. Integritas, Netralitas dan
Daerah oleh Panitia Pemilihan Kecamatan, Independensi
Panitia Pemungutan Suara dan kelompok Integritas, Netralitas dan Independesi
panitia suara. merupakan bagian yang tak dapat
e. UUD Nomor 12 Tahun 2010 tentang dipisahkan dan saling terkait satu
Pedoman Tata Cara Pemutakhiran Data dan sama lainnya yang menjadi faktor
Daftar Pemilihan dalam Pemilu Kepala utama sebagai penunjang dalam
Daerah dan Wakil Kepala Daerah. mensukseskan setiap tahapan
f. UUD Nomor 9 Tahun 2010 tentang pemilihan umum. Adapun yang
Pedoman Penyusunan Tahapan, Program dimaksud dengan integritas, netralitas
dan Jadwal Penyelenggara Pemilihan dan independensi, akan diuraikan
Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala berikut ini :
Daerah. a. Integritas, adalah suatu
konsep yang menunjukkan
Faktor Penunjang Kinerja KPU Kabupaten konsistensi antara tindakan
Takalar dalam Proses Penyelenggaraan dengan nilai dan prinsip.
Sistem Pemilihan Umum. b. Netralitas, adalah suatu
konsep yang menunjukkan
Salah satu upaya untuk menwujudkan sikap dan menunjukkan
tujuan pembangunan dan pemerintah dalam suatu legal dari suatu badan
kerangka pelaksanaan sistem atau perseorangan, yang
penyelenggaraan pemilihan umum adalah mencakup hak dan
meningkatkan kemampuan profesionalisme kewajiban dalam
sumber daya manusia dan kinerja lembaga, menjalankan tugas dan
termasuk kinerja lembaga KPU Kabupaten. kewenangan tersebut.
KPU Kabupaten Takalar merupakan motor c. Independensi, adalah suatu
penggerak demokrasi yang menjadi proses keadaan atau posisi dimana
pelaksanaan tahapan penyelenggaraan sebuah badan atau
pemilu. perseorangan tidak terikat
Oleh karena itu, peran aktif lembaga dengan pihak manapun,
KPU sangat ditentukan oleh peran aktif KPU artinya keberadaan sebuah
Kabupaten dalam melaksanakan fungsinya, badan atau perseorangan
terutama dalam pelaksanaan berbagai tersebut bersifat mandiri
tahapan penyelenggaraan pemilu. dalam menjalankan tugas
Untuk menunjang upaya KPU dan kewenangannya.
Kabupaten Takalar dalam penyelenggara 3. Fasilitas dan Perlengkapan Kerja
pemilihan umum, maka anggota KPU Selain adanya ketiga faktor di atas yang
Kabupaten perlu didukung oleh : menjadi salah satu penunjang kinerja
1. Pengalaman Kerja. KPU Kabupaten Takalar, anggota KPU
Optimalisasi kinerja anggota KPU Kabupaten Takalar juga memiliki hak
Kabupaten sangat didukung oleh memperoleh fasilitas yang layak
tingkat pengalaman anggota KPU. sebagai penunjang optimalisasi
Pengalaman yang banyak akan pelaksanaan tugas dan wewenang
105

anggota KPU. Apalagi dengan adanya b. Kontribusi Partai Politik yang Kurang
alat kelengkapan anggota KPU Memadai
Kabupaten sangat mendukung kinerja Keberadaan anggota KPU sebagai
anggota KPU dalam menjalankan pelaksana tahapan kegiatan pemilu
tugas, wewenang, beserta dengan dalam menciptakan pemerintahan
fungsi dan hak-hak konstitusional. yang demokratis sangat ditunjang
Selain dari alat kelengkapan KPU, juga dengan adanya kesadaran partai
adanya fasilitas seperti kendaraan dan politik dan elemen calon legislatif
fasilitas yang memadai sehingga dalam ikut berpartisipasi dan pro aktif
kinerja anggota KPU berjalan efektif. terhadap serangkaian kegiatan dalam
tahapan proses penyelenggara
Faktor Penghambat Kinerja KPU pemilihan umum
Kabupaten Takalar dalam Penyelenggaraan
Sistem Pemilihan Umum. Upaya Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Kabupaten Takalar Dalam Meningkatkan
Anggota KPU Kabupaten Takalar sering Kinerja dan mengembangkan tugas serta
mendapatkan hambatan dalam pelaksanaan kewenangan Anggota KPU Kabupaten
proses penyelenggaraan sistem pemilihan Takalar dalam penyelenggaraan pemilu.
umum. Hambatan tersebut berasal dari internal
maupun eksternal sehingga perlu diminimalisir KPU merupakan lembaga negara yang
agar anggota KPU lebih efektif dalam idealnya melaksanakan kewenangannya sebagai
menjalankan tugas dan wewenangnya. Ada proses penyelenggara pemilu. Namun masih
beberapa hambatan yang sering dihadapi banyaknya hambatan yang dihadapi oleh KPU
anggota KPU dalam pelaksanaan proses Kabupaten baik berasal dari faktor internal
penyelenggaraan pemilihan umum, yaitu maupun eksternal yang merupakan kendala
sebagai berikut : dalam penyelenggaraan pemilu. Dengan adanya
a. Mekanisme Kerja hambatan tersebut diperlukan solusi untuk
Anggota KPU Kabupaten Takalar meningkatkan kinerja anggota dan pimpinan
dalam melaksanakan tugas dan KPU Kabupaten dalam penyelenggaraan
wewenangnya sesuai dengan pemilu. Menurut Ir. Jusalim Sammak, MH,
ketentuan yang diatur dalam UU No. sebagai ketua umum KPU Kabupaten Takalar,
Tahun 2007 tentang penyelenggaraan bahwa solusi dalam meningkatkan upaya kinerja
pemilihan umum. Dilihat dari anggota KPU Kabupaten dalam
substansi aturan tersebut khususnya menyelenggarakan pemilu, adalah sebagai
mekanisme penetapan anggota berikut
sehingga anggota KPU tidak merasa
kebebasannya dalam melaksanakan Meningkatkan Pengawasan Internal KPU
hak-hak pribadinya sebagai anggota Kabupaten
KPU. Pengawasan di internal KPU Kabupaten
Mekanisme kerja telah ditentukan merupakan kewenangan dari Pimpinan KPU
dengan aturan penyelenggaraan Kabupaten yang bertugas menyelidiki dan
pemilihan umum dan anggota KPU menverifikasi terhadap anggota dan kepala sub
wajib taat pada aturan tersebut bagian KPU Kabupaten yang tidak
sebagai kendaraan politik menuju melaksanakan tugasnya dengan baik seperti
pemilu yang bersifat demokratis. tidak mengahadiri rapat sebanyak 3 (tiga) kali
secara berturut, maka akan diberikan sanksi baik
106

dalam bentuk teguran lisan atau tulisan maupun dan fasilitas yang memadai sehingga kinerja
sanksi pemecatan dari keanggotaan KPU anggota KPU berjalan efektif.
Kabupaten. Tetapi menurut asumsi penulis,
KPU Kabupaten khususnya pimpinan dan PENUTUP
kepala sub bagian KPU seharusnya lebih
proaktif dalam memberikan sanksi kepada Berdasarkan uraian yang telah
anggota KPU Kabupaten yang membuat dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat
pelanggaran terhadap kode etik KPU ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) KPU
Kabupaten. Kabupaten/Kota mempunyai tugas dan
Meningkatkan Integritas, Netralitas dan kewenangan: (a), memimpin dan melaksanakan
Independensi anggota KPU Kabupaten seluruh tahap kegiatan Pemilihan Umum,
Takalar sebagaiman ditentukan dalam perundang-
Integritas, Netralitas dan Independesi undangan yang berlaku; (b) Membentuk,
merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan memberi arahan dan mengkoordinasikan
dan saling terkait satu sama lainnya yang organisasi Pelaksanaan Pemilihan Umum di
menjadi faktor utama sebagai penunjang dalam tingkat Provinsi, dan kabupaten/kota, serta
mensukseskan setiap tahapan pemilihan umum. panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN); (c)
Jadi, setiap anggota dan kepala sub bagian, Menyusun dan menetapkan tata cara serta tata
dianjurkan memiliki sikap Integritas yang laksana Pemilihan Umum sebagai penjabaran
merupakan konsep dalam menunjukkan teknis peraturan perundaang-undangan; (d)
konsistensi antara tindakan dengan nilai dan Merencanakan, memimpin, dan
prinsip. Serta sikap Netralitas, merupakan menyelenggarakan pengadaan dan
konsep yang menunjukkan sikap dan suatu legal pendistribusian logistik pelaksanaan Pemilihan
dari badan atau perseorangan, yang mencakup Umum; (e) Berfungsi mengumpulkan,
hak dan kewajiban dalam menjalankan tugas mensistematisasi, mengolah dan
dan kewenangan tersebut. Dan yang terakhir mempublikasikan bahan serta data hasil
adalah sikap Independensi yang harus dimiliki Pemilihan Umum; (2) Faktor penunjang kinerja
oleh setiap anggota dan pimpinan KPU KPU Kabupaten Takalar dalam
Kabupaten, merupakan suatu keadaan atau penyelenggaraan sistem pemilihan umum, yaitu:
posisi dimana sebuah badan atau perseorangan (a) Pengalaman Kerja; (b) Integritas, Netralitas,
tidak terikat dengan pihak manapun, artinya dan Independensi; (c) Fasilitas dan
keberadaan sebuah badan atau perseorangan Perlengkapan Kerja. (3) Faktor penghambat
tersebut bersifat mandiri dalam menjalankan kinerja KPU Kabupaten Takalar dalam
tugas dan kewenangannya. penyelenggaran sistem pemilihan umum, yaitu:
Meningkatkan Fasilitas dan Perlengkapan (a) Mekanisme Kerja; (b) Kontribusi Partai
Kerja Politik yang kurang Memadai; (c) Kurangnya
Anggota KPU Kabupaten Takalar juga Pemahaman dan Pengetahuan terhadap sistem,
memiliki hak memperoleh fasilitas yang layak cara, dan mekanisme pemilu.
sebagai penunjang optimalisasi pelaksanaan Mencermati permasalahan yang telah
tugas dan wewenang anggota KPU. Apalagi dikemukakan di atas, maka disarankan sebagai
dengan adanya alat kelengkapan anggota KPU berikut: (1) Pimpinan KPU Kabupaten Takalar
Kabupaten sangat mendukung kinerja anggota perlu melakukan upaya maksimal dalam
KPU dalam menjalankan tugas, wewenang, meningkatkan kinerja tahapan proses
beserta dengan fungsi dan hak-hak pelaksanaan penyelenggaraan sistem pemilihan
konstitusional. Selain dari alat kelengkapan umum. (2) Dengan adanya fasilitas yang dapat
KPU, juga adanya fasilitas seperti kendaraan mendorong kinerja anggota KPU Kabupaten
107

diharapkan lebih efektif dalam menjalankan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15


tugas dan wewenangnya. (3) Untuk Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan
meminimalisir faktor penghambat kinerja KPU Pemilihan Umum.
Kabupaten Takalar dalam pelaksanaan tahapan Undang-Undang Keputusan Komisi Pemilihan
penyelenggara pemilu, sebagai berikut: (a) KPU Umum Nomor 105 Tahun 2003.
Kabupaten Takalar dalam melakukan verifikasi
berkas pendapatan calon legislatif (caleg) harus
dengan memperhatikan latar belakang
pendidikan dan pengalaman seseorang. (b)
Mekanisme kerja para anggota KPU harus lebih
ditingkatkan demi keprofesionalitas, intensitas
dan independensi.

DAFTAR PUSTAKA

Budiardjo Miriam. 1972. Dasar-Dasar Ilmu


Politik. PT Gramedia Pustaka. Jakarta
Fahmi Khairul. 2012. Pemilihan Umum dan
Kedaulatan Rakyat. PT. RajaGrafindo. Depok
KPU. 2014. Buku Saku Pemilu Kabupaten
Takalar.
KPU. 2014. Laporan Penyelenggaraan Pemilu
Kabupaten Takalar.
Maran Rafael. 2007. Pengantar Sosiologi
Politik. Rineka Cipta. Jakarta
Margono S. 2007. Metodologi Penelitian. PT.
Rineka Cipta. Jakarta
Rahardjo Dawam. 1996. Sistem Pemilu:
Demokratisasi dan Pembangunan. Rahman.
2007. Sistem Politik Indonesia. Graha Ilmu.
Jakarta
Sardiman. 2007. Dasar-dasar Politik. UNY
Press. Yogyakarta
Said Dzulkiah. 2007. Sosiologi Politik. CV
Pustaka Setia. Bandung
Suharizal. 2011. KPUD dan Pemilihan Umum.
PT. Rajagrafindo Persada. Depok
Suharizal. 2010. Pemilukada. PT. Rajagrafindo
Persada. Jakarta
Wahidin S. 2008. Mengawali Pemilihan Umum
Kepala Daerah. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan
Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.

Anda mungkin juga menyukai