KALIMAT EFEKTIF
Disusun oleh:
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia dengan Kalimat Efektif.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada jungjungan kita Nabi
Besar Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabat-Nya yang telah
menyelamatkan kita dari alam jahiliyah menuju ke alam yang penuh barokah ini.
Penulis menyadari betul bahwa sebagai penulis tidak luput dari kesalahan, maka
dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya kontruktif untuk
kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan......................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk bekomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama
anggota mansyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahsa itu berisi pikiran, keinginan , atau
perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahsa yang digunakan itu
hendaknya dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipirkan, diinginkan,
atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengan atau pembaca.kalimat yang dapat
mencapai sasarannya dengan baik disebut dengan kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya
secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau
gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran
tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau
pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada
sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau
yang dituliskan supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya
secara tepat, unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-
unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur
yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan
semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan
kaidah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kalimat dan Kalimat Efektif ?
2. Bagaimana Ciri–ciri Kalimat Efektif ?
3. Apa Unsur-unsur Kalimat Efektif ?
iii
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara
naik turun, dank eras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam
wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan
tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!). Kalau dilihat dari hal predikat,
kalimat-kalimat dalam bahasa Indonesia ada dua macam, yaitu:
Akan tetapi, dalam pemakaian sehari-hari kalimat yang berpredikat kata kerja
lebih besar jumlahnya dari pada yang berpredikat bukan kata kerja. Hal ini membantu
kita dengan mudah untuk menentukan sebuah kalimat. Oleh sebab itu, kalau ada kata
kerja dalam suatu untaian kalimat, kata kerja itu dicadangkan sebagai predikat dalam
kalimat itu.
Kata kerja dalam kalimat ini ialah dikerjakan.kata dikerjakan adalah predikat
dalam kalimat ini. Setelah ditemukan predikat dalam kalimat itu, subjek dapat
ditemukan dengan cara bertanya menggunakan predikat sebagai berikut :
Apa yang dikerjakan oleh para mahasiswa?
1
Jawaban pertanyaan itu ialah tugas itu,kata “ tugas itu “ merupakan subjek
kalimat. Kalau tidak ada kata yang dapat dijadikan jawaban pertanyaan itu, hal itu
berarti bahwa subjek tidak ada. Dengan demikian, pernyataan dalam bentuk deretan
kata-kata itu bukanlah kalimat.
2. Kalimat Efektif
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah
dipahami orang lain secara tepat.
3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan
kaidah, ringkas, dan enak dibaca.
2
5. Kalimat efektif di pahami sebagai sebuah kalimat yang dapat membantu
menjelaskan sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas padat dan mudah di mengerti
serta di artikan.
Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif
yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah
kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar
atau pembaca.
Pada intinya, kalimat efektif tidak akan menimbulkan salah faham atau
perbedaan pengertian antara pembicara atau penuis atau pendengar atau pembaca. Oleh
karena itu kalimat efektif harus dapat mengungkapkan gagasan pembicara atau penulis
secara tepat.
Baik tidaknya atau menarik tidaknya sebuah tulisan tidak hanya disebabkan oleh
masalah yang disajikan, tetapi lebih dari itu, adalah disebabkan oleh kemampuan
penulis menyajikan masalah tersebut kepada pembaca. Bahkan dapat dikatakan, faktor
penyajian ini amat menentukan berhasil tidaknya sebuah tulisan. Faktor penyajian ini
terdiri dari bagaimana gagasan tersebut didata dan diorganisasikan, dan bagaimana
pemanfaatan perangkat kebahasaan oleh penulis. Didalam masalah perangkat
kebahasaan ini, tercakup dua hal pokok, yakni ejaan dan kalimat efektif.
3
Jadi, daya tarik sebuah tulisan berada sepenuhnya pada kalimat yang digunakan,
apalagi bila ditambah oleh isinya yang menarik serta cara mengorganisasikan gagasan
yang baik pula.
Mengapa diperlukan persyaratan efektivitas itu? Tidak lain, karena kalimat itu
terlibat dalam proses penyampaian dan penerimaan. Apa yang disampaikan dan apa
yang diterima itu mungkin berupa ide, gagasan, pesan, pengertian, informasi, atau
peristiwa dalam bentuk yang kompleks, yang kadang-kadang tidak hanya beban pikiran
tetapi juga perasaan dan suasana. Oleh sebab itu, diperlukan pemakaian kalimat yang
efektif. Artinya, kalimat itu harus memenuhi sasaran, mampu menimbulkan pengaruh,
meninggalkan kesan, atau menerbitkan selera baca.
Kecuali tulisan yang berbentuk karya sastra, maka semua tulisan harus
menggunakan kalimat efektif. Kalau tidak, tulisan tersebut akan menjadi tulisan yang
tidak akurat, jelas, dan singkat. Bila suatu tulisan itu tidak akurat, jelas, dan singkat
maka syarat pokok tulisan yang baik sudah tidak dimilikinya lagi.
Sesuai dengan tuntutan bahasa baku Artinya, kalimat itu ditulis dengan
memperhatikan cara pemakaian ejaan yang tepat, menggunakan kata atau istilah yang
baku atau sudah umum digunakan, sesuai dengan kaidah tata bahasa, dan lain-lain;
- Jelas.
Artinya, kalimat itu mudah ditangkap maksudnya yang diterima pembaca sama
dengan maksud yang dikandung oleh penulis. Lawannya, adalah kalimat yang
membingungkan, yang maksudnya sukar ditangkap.
4
Hal ini sering terjadi disebabkan oleh penggunaan kalimat yang tidak lengkap,
penggunaan unsur penjelas yang tidak pada tempatnya, pemakaian tanda baca yang
keliru, pemilihan kata yang tidak tepat untuk mendukung gagasan, dan pencampuran
anak kalimat yang tidak sejajar
Ringkas atau lugas.
- Adanya hubungan yang baik (koherensi) antara satu kalimat dengan kalimat
yang lain, antara satu paragraf dan paragraf yang lain.
Menghidupkan tulisan itu penting, agar pembaca tidak cepat letih dan bosan
membaca tulisam tersebut. Bila suatu tulisan dibuat dengan menggunakan pola atau
gaya yang sama terus-menerus, walaupun naik, namun akan dirasakan tidak enak karena
adanya monotonitas. Sesuatu yang monoton, yang selalu sama dalam waktu yang
panjang, akan memancing kejenuhan dan kebosanan. Artinya, kalimat-kalimat yang
digunakan adalah kalimat-kalimat yang bervariasi.
5
Ada variasi tentang :
a. Pilihan kata
b. Urutan kata dalam kalimat
c. Bentuk kalimat
d. Gaya bahasa
e. Perumpamaan dan perbandingan
f. Panjang pendek kalimat
g. Tidak ada unsur yang tidak berfungsi.
Artinya, setiap kata yang digunakan ada fungsinya. Setiap kalimat yang
digunakan dalam paragraf mempunyai fungsi tertentu. Jangan ada bagian yang tidak ada
fungsi dimunculkan di dalam kalimat. Misalnya: “Kepada para penonton diharap diam.”
Kata “kepada” di sini tidak mempunyai fungsi apa-apa, malahan dapat merusak kalimat,
sehingga mengaburkan subjek kalimat.
- Kesatuan
Kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat, dengan satu
ide pokok pokok boleh panjang atau pendek, menggabungkan lebih dari satu
kesatuan,bahkan dapat mempertentangkan satu dengan yang lainya,asalkan ide atau
gagasan kalimatnya tunggal. Penutur tidak boleh menggabungkan dua kesatuan yang
tidak mempunyai hubungan sama sekali kedalam sebuah kalimat.
- Kepaduan
- Kesejajaran
Kesejajaran adalah terdapatnya unsur- unsur yang sama derajatnya, sama pola
atau susunan kata dan frasa yang dipakai didalam kalimat.
6
- Pemfokusan
- Penghematan
Unsur-unsur kalimat efektif menurut Yanti ada tujuh ciri-ciri yang menandakan
sebuah kalimat efektif. Tujuh ciri tersebut adalah: kesepadanan struktur, kepararelan
bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan,
kelogisan bahasa.
Menurut Widjono ada sembilan ciri kalimat dikatan efektif bila memenuhi syarat:
memiliki kesatuan, keutuhan, kelogisan, keepadanan makna dan struktur, kesejajaran
bentuk kata, kefokusan pikiran, kehematan penggunaan unsur kalimat, kecermatan dan
kesatuan, keberfariasian kata. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Arifin,
bahwa kalimat efektif memiliki ciri-ciri: Adanya kesepadanan struktur, kepararelan,
ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan kelogisan.
7
Indikator kalimat efektif Menurut Wijayanti ada 11 indikator ,yaitu :
a. Kesatuan gagasan
Kalimat efektif hanya mengandung satu gagasan. Baik didalam kalimat maupun
di dalam paragraf syarat yang harus dipeneuhi adalah adanya kesatuan gagasan.
Kesatuan gagasan ini akan memiliki arti bahwa di dalam sebuah kalimat hanya ada satu
ide/gagasan.
b. Kesepadanan
Dengan adanya Subjek dan Predikat yang jelas akan memberikan kejelasan pula
dalam penyampaian ide/pesan dari kalimat tersebut. Apa atau siapa dalam sebuah
kalimat memberikan kejelasan dalam kalimat tersebut.
Subjek yang ganda dalam sebuah kalimat dapat menimbulkan pemahaman yang
ganda/lebih dari satu (ambigu). Oleh karena itu, dalam kalimat efektif subjek harus
memiliki satu makna yang jelas agar tidak menimbulkan kealahan pemahaman yang
berbeda.
c. Keparalelan (kesejajaran)
Keparalelan adalah kesamaan bentuk atau makna yang digunakan dalam kalimat.
Contoh:
8
“ Atika memetiki setangkai bunga. (tidak paralel makna). Kalimat tersebut tidak
memiliki kepararelan bentuk karena bila digunakan kata memetiki berarti bukang hanya
setangkai namun memiliki makna jamak, seharusnya memetik “.
d. Kehematan
Contoh:
e. Kelogisan
Contoh:
“ Waktu dan tempat kami persilakan. (tidak logis). Pemakaian kata dipersilakan
tidak tepat/tidak logis karena yang dapat dipersilakan adalah orang. Maka kalimat
tersebut akan menjadi efektif apabila kata tersebut diganti menjadi waktu dan tempat
kami serahkan atau kami berikan “.
f. Kecermatan
Kalimat efektif ditulis secara cermat, tepat dalam diksi sehingga tidak
menimbulkan tafsir ganda. Penempatan unsur-unsur kalimat yang tepat akan membantu
pembaca untuk memahami makna kalimat secara jelas tanpa menimbulkan tafsir ganda.
Contoh :
1. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menjadi Putri Indonesia tahun ini.
(tidak cermat)
2. Mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi yang terkenal itu menjadi Putri
Indonesia tahun ini. (cermat )
9
g. Kebervariasian
Ciri kalimat efektif yang lain adalah tidak monoton. Kalimat sebaiknya
bervariasi dengan memanfaatkan jenis-jenis kalimat yang ada dalam bahasa Indonesia.
h. Ketegasan
i. Ketepatan
Diksi yang digunakan perlu dipilih secara tepat dan cermat sehingga dapat
mewakili tujuan, maksud, atau pesan. Pemakain kata yang memiliki makana ganda, kata
yang berhomonim, homofon, homograf juga akan memiliki pengaruh dalam kalimat
tersebut.
j. Kebenaran struktur
Contoh:
10
k. Keringkasan
Dalam menulis ditemukan pemakaian kata dan kelompok kata yang sebenarnya
memiliki makna yang sama. Dalam hal ini kelompok kata merupakan bentuk panjang,
sedangkan kata merupakan bentuk ringkas/pendek.
Contoh:
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara
naik turun, dank eras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Kalau
dilihat dari hal predikat, kalimat-kalimat dalam bahasa Indonesia ada dua macam, yaitu:
d) Adanya hubungan yang baik (koherensi) antara satu kalimat dengan kalimat
yang lain, antara satu paragraf dan paragraf yang lain.
12
3. Unsur-unsur Kalimat Efektif
1. Kesatuan gagasan.
2. Kesepadanan.
3. Keparalelan (kesejajaran).
4. Kehematan.
5. Kelogisan.
6. Kecermatan.
7. Kebervariasian.
8. Ketegasan.
9. Ketepatan.
11. Keringkasan.
B. Saran
Di dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan baik dari segi
isi maupun penulisan, untuk itu diharapkan kepada pembaca untuk dapat memberikan
berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
14