Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KHAT NASKI

Dosen Pengampu : Dr.HENDRIYADI,M.Pd.I

Disusun Oleh:

1. SRI WAHYUNI : 07.221.0081


2. RANDI SAPUTRA : 07.221.0080
3. NADIA : 07.22.0076

JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM ( IPA )

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM YASNI BUNGO

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis ucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah KHAT NASKI.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada jungjungan kita
Nabi Besar Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabat-Nya yang telah
menyelamatkan kita dari alam jahiliyah menuju ke alam yang penuh barokah ini.

Penulis menyadari betul bahwa sebagai penulis tidak luput dari kesalahan,
maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya
kontruktif untuk kesempurnaan makalah ini.Penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Penulis.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...........................................................................................iii

B. Identifikasi Masalah ....................................................................................iii

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Pengertian Khat Naski .............................................................1

B. Macam – macam Khat Naski ......................................................................1

C. Contoh – Contoh Khat Naski ......................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................11
B. Saran ...........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Khat Naskhi adalah tulisan yang sampai ke wilayah Arab Hijaz daam
bentuknya yang paling akhir, setelah lepas dari bentuknya yang kuno sebelum
masa kenabian. Selanjutnya, gaya tulisan yang semakin sempurna tersebut
digunakan untuk urusan administrasi perkantoran dan surat menyurat di zaman
kekuasaan islam. Pada abad ke-3 dan ke-4 hiriyah, pola-pola Naskhi bertambah
indah bekat kodifikasi yang dilakukan Ibnu Muqlah (272-328 H). Para ahli sejarah
beranggapan, bahwa Ibnu Muqlahlah peletak dasar-dasar khat Naskhi dalam
bentuknya yang sempurna di zaman Bani Abbas.
Di zaman kekuasaan Atabek Ali (545 H), usaha memperindah khat Naskhi
mencapai puncaknya, sehingga terkenallah gaya yang disebut Naskhi Atabeki
yang banyak digunakan untuk menyalin mushaf Alquran di abad pertengahan
Islam, menggeser posisi khat Kufi kuno yang banyak digunakan sebelumnya.
Khat ini disebut Naskhi karena para khatta atau kaligrafer dan pengarang menulis
(yunassikhun) mushaf Alquran dan berbagai buku dengannya. Naskhi adalah gaya
tulisan yang sangat lentur dengan banyak putaran dan hanya memiliki sedikit
sudut yang tajam seperti sudut-sudut kufi. Sekatang huruf-huruf Haskhi menyebar
di aneka penerbitan untuk mencetak buku, koran, dan majalah, bahkan meluas
menjadi huruf-huruf komputer.
Dibandingkan gaya khat lain, Naskhi lebih mudah digunakan untuk
mengajari pembaca para pemula. Ada kesepakatan, bahwa Naskhi membantu
penulis menggoreskan penanya dengan sepat dibandingkan sulus, karena ukuran
hurufnya yang kecil dan pertemuan secara jelas goresan-goresan memanjangnya,
didukung oleh harmoni huruf-huruf dan keindahan posturnya.

B. Identifikasi Masalah
Dalam makalah ini, penulis mengidentifikasikan masalah menjadi :
 Sejarah dan PengertianKhat Naskhi
 Macam-macam Khat Naskhi
 Contoh-Contoh Khat Naskhi

iii
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Pengertian Khat Naskhi


Khat Naskhi adalah tulisan yang sampai ke wilayah Arab Hijaz dalam
bentuknya yang paling akhir, setelah lepas dari bentuknya yang kuno sebelum
masa kenabian. Selanjutnya gaya tulisan yang semakin sempurna tersebut
digunakan untuk urusan administrasi perkantoran dan surat-menyurat di zaman
kekuasaan Islam. Pada abad ke-3 dan ke-4 hijriyah, pola-pola Naskhi bertambah
indah berkat kodifikasi yang dilakukan Ibnu Muqlah (272-328 H).
Para ahli sejarah beranggapan, bahwa Ibnu Muqlah adalah peletak dasar lhat
Naskhi dalam bentuknya yang sempurna di zaman Bani Abbas. Di zaman
kekuasaan Atabek Ali (545 H), usaha memperindah khat Naskhi mencapai
puncaknya sehingga terkenallah gaya yang disebut Naskhi Atabeki yang banyak
digunakan untuk menyalin mushaf al-Qur’an di abad pertengahan Islam, dan
menggeser posisi khat Kufi kuno yang banyak digunakan sebelumnya. Khat ini
disebut Naskhi karena para Khattat menulis mushaf al-Qur’an dan berbagai buku
dengan menggunakan gayanya.
Naskhi adalah tulisan yang sangat lentur dengan banyak putaran dan hanya
memiliki sedikit sudut yang tajam seperti sudut-sudut Kufi. Sekarang huruf-huruf
Naskhi menyebar di aneka penerbitan untuk mencetak buku, koran, dan majalah
bahkan meluas menjadi huruf-huruf komputer.
Dibandingkan dengan gaya lain, Naskhi lebih mudah digunakan untuk
mengajari membaca para pemula. Ada kesepakatan, nahwa Naskhi membantu
penulis menggoreskan penanya dengan cepat dibandingkan kaligrafi bergaya
rumit semisal Sulus, karena huruf-hurufnya yang kecil dan pertemuan secara jelas
goresan-goresan memanjangnya, didukung oleh harmoni huruf-huruf dan
keindahan posturnya.

1
Khat Naskhi, atau juga disebut khat badi', khat muqawwar, dan khat
mudawwar, merupakan salah satu jenis kaligrafi yang sangat indah. Sesuai
namanya (naskh artinya menyalin merupakan asal dari kata nuskhah atau naskah),
khat naskhi banyak digunakan oleh para penulis naskah kitab kitab, dan mushaf
mushaf .
Ibnu Muqlah yang hidup pada abad ke 4 Hijriyah / 9 masehi, disebut sebut
sebagai orang pertama yang meletakkan dan menyempurnakan dasar dasar khat
naskhi. Setelah beliau, khat naskhi terus disempurnakan oleh para khattat dan
Arab. Diantara tokoh tokohnya antara lain : Hafidz Usman yang telah
membuatkan timbangan timbangan bagi keserasian huruf hurufnya, Muhammad
Aziz Rifa'i yang memperkenalkan khat naskhi ke Mesir, Majid al Zuhri yang
memperkenalkannya ke Irak. Dari Irak kemudian lahirlah kaligrafer besar Hasyim
Muhammad al Baghdady, yang tulisan tulisannya banyak ditiru oleh kaligrafer
masa kini.
Diantara kelebihan Khat Naskhi adalah kejelasan bentuk bentuk hurufnya
sehingga mudah dibaca, serta kemudahan dan kecepatannya dalam penulisan.
Khat Naskhi pada masa kini menjadi font standar untuk pengetikan, majalah-
majalah, koran, dan mushaf mushaf Al Qur'an.
Dalam pengajaran kaligrafi diseluruh dunia, khat naskhi adalah yang paling
pertama diajarkan kepada para murid. Menguasai Khat Naskhi, dijadikan standar
sebelum si murid mempelajari khat lainnya. Di Indonesia, Khat Naskhi menjadi
tulisan wajib MKQ yaitu, cabang mushaf dan naskah.

B. Macam-macam Khat Naskhi


Khat Naskhi mempunyai dua macam bentuk, yaitu :
1. Khat Naskhi Qadim
Naskhi Qadim atau kuno adalah gaya tulisan yang sampai kepada
kita dari Zaman Bani Abbas, kemudian diperindah oleh Ibnu Muqlah,
diperindah lagi oleh masyarakat atabek, lalu diolah menjadi karya seni
yang semakin sempurna oleh orang-orang turki dan lebih indah, hingga
sampai kepada kita dalam bentuknya yang penuh pesona.

2
Para khatat sekarang secara tradisional menulis dengan gaya ini
semata karena mengikuti kaedah dan asal muasalnya yang lama, yang
telah di letakkan dasar-dasarnya oleh kakek kita dahulu, mencakup ukuran,
ketinggian ( lima titik ), tipis tebal, garis horizontal, vertical sampai
bentuk-bentuk lengkungannya.
2. Khat Naskhi Suhufi
Naskhi Suhufi atau jurnalistik merupakan gaya tulisan yang terus
berkembang bentuk hurufnya. Dinamakan suhufi karena penyebarannya
yang luas di lapangan jurnalistik. Berbeda dengan Naskhi Qadim yang
lebih lentur dengan banyak putaran, Naskhi Suhufi cenderung kaku dan
pada beberapa bagian mendekati bentuk Kufi karena memiliki sudut-sudut
yang tajam. Makanya gaya ini kerap disebut Naskhi-Kufi atau perpaduan
Naskhi dan Kufi dengan ciri-ciri umum sapuan horizontalnya sangat tebal
dan sapuan vertikalnya sangat tipis dan pendek.
Naskhi-Kufi yang banyak digunakan di lapangan advertensi, papan
nama, poster, dan judul-judul tulisan koran dan majalah telah masuk dalam
dunia komputer sehingga jarang atau bahkan tidak pernah digoreskan
langsung oleh tangan.

C. Contoh-contoh Khat Naskhi

3
BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan
Khat Naskhi, atau juga disebut khat badi', khat muqawwar, dan khat
mudawwar, merupakan salah satu jenis kaligrafi yang sangat indah. Sesuai
namanya (naskh artinya menyalin merupakan asal dari kata nuskhah atau naskah),
khat naskhi banyak digunakan oleh para penulis naskah kitab kitab, dan mushaf
mushaf .
Ibnu Muqlah yang hidup pada abad ke 4 Hijriyah / 9 masehi, disebut sebut
sebagai orang pertama yang meletakkan dan menyempurnakan dasar dasar khat
naskhi. Setelah beliau, khat naskhi terus disempurnakan oleh para khattat dan
Arab. Diantara tokoh tokohnya antara lain : Hafidz Usman yang telah
membuatkan timbangan timbangan bagi keserasian huruf hurufnya, Muhammad
Aziz Rifa'i yang memperkenalkan khat naskhi ke Mesir, Majid al Zuhri yang
memperkenalkannya ke Irak. Dari Irak kemudian lahirlah kaligrafer besar Hasyim
Muhammad al Baghdady, yang tulisan tulisannya banyak ditiru oleh kaligrafer
masa kini.
Khat Naskhi pada masa kini menjadi font standar untuk pengetikan, majalah-
majalah, koran, dan mushaf mushaf Al Qur'an.

4
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.noqtahcalligraphy.com/2008/06/khat-naskhi.html
 http://qoisdzul.man8-jkt.sch.id/2012/04/14/sejarah-perkembangan-kaligrafi-
di-dunia-islam/
 Dr. Sirojudin, AR, Koleksi Karya Master Kaligrafi Islam, cet. Ke-I, Jakarta, Darul
Ulum Press, 2007
 Al-Farisi, Mutholib, Mausu’ah Manhajil Khaththathin, Langitan, Combi Primagama
Grafika,2000
 http://loemboeng-artha.blogspot.com/2011/07/definisi-kaligrafi-dan-khat.html

Anda mungkin juga menyukai