Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KHAT KUFI
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kaligrafi
Dosen Pengampu : Hasan Basri, M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 3 PAI 3-F


 Alvi Aulia
 Asep Bahrul Ulum
 Kaniawati
 Muhammad Wildan Nabil
 Silfiya Wina agustin
 Yuda Santosa

PROGRAM SUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG
TASIKMALAYA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji milik Allah SWT,Rabb semesta alam yang senantiasa


mencurahkan karunia dan limpahan kasih sayang-Nya kepada seluruh
penghuni alam semesta. Shalawat beserta salamnya semoga tercurah
limpahkan kepada Uswah Hasannah yakni Rasulullah Muhammad SAW, juga
kepada Ahlul baitnya, sahabatnya dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Ucapan rasa syukur yang mendalam kami panjatkan kepada Allah
SWT,yang senantiasa memberikan kekuatan kepada kami untuk menggali
sebagian kecil dari luasnya ilmu Allah yang bertebaran di semesta ini, atas
taufik-Nya pula makalah ini bisa terselesaikan dengan lancar.
Kami juga ucapkan terima kasih khususnya kepada dosen pengampu mata
kuliah Kaligrafi. Alhamdulillah, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Adapun isi dari makalah ini kami kutip dari buku ataupun dari
situs-situs internet. Semoga menjadi amal ibadah dan bermanfaat makalah yang
di susun ini.

Tasikmalaya, Maret 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................1
C. TUJUAN.......................................................................................................1
BAB II ISI................................................................................................................3
A. SEJARAH PERKEMBANGAN KHAT KUFI............................................3
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KHAT KUFI..................................8
C. KEGUNAAN KHAT KUFI..........................................................................8
D. LANGKAH PEMBUATAN KHAT KUFI...................................................9
BAB III PENUTUP...............................................................................................19
A. KESIMPULAN...........................................................................................19
B. SARAN.......................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

3
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Khat Kufi merupakan kaligrafi Arab tertua dan sumber seluruh kaligrafi
Arab. Dinamakan Kufi karena berasal dari kota Kufah di Iraq kemudian tersebar
ke seluruh jazirah Arab. walaupun skrip ini diguna di Zaman Mesopotamia
sekurang-kurangnya 100 tahun sebelum pembinaan Kufa. Skrip ini diguna pakai
di semenanjung Arab sebelum datangnya Islam. Pada zaman permulaan penulisan
di Kufah, Al-Quran ditulis menggunakan tulisan Kufi tanpa ada baris, tidak
seperti apa yang kita baca pada hari ini. Masyarakat Arab berusaha mengolah dan
mempercantik gaya Kufi dengan menyisipkan unsur-unsur ornamen sehingga
lahirlah beragam corak Kufi yang baru.

Kufi ialah skrip yang berunsur geometri iaitu bergaris dan bersudut,
lazimnya dengan garis tegak dan melintang serta memanjang. Bentuknya yang
berunsur geometri amat sesuai diukir di mozek-mozek, jubin dan batu pada
bangunan-bangunan seperti masjid dan seumpamanya. Selanjutnya Kufi berubah
menjadi seni yang berdiri sendiri sebagai alat ekspresi para seniman kaligrafi.
Setiap huruf dilukis seringkas yang mungkin untuk membentuk karakter asal dan
dalam masa yang sama mudah difahami dan dibaca meskipun oleh orang yang
tidak terlibat dengan bidang seni khat. Huruf-huruf tunggal Kufi daripada alif
hingga ya mempunyai ukuran, nisbah, kadar, dan bentuk yang pelbagai tetapi
masih menunjukkan sifat-sifat huruf yang asli. Ketinggian dan panjang huruf
ditulis oleh khattat mengikut kedudukan yang sesuai dalam teks.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah perkembangan khat kufi ?


2. Apa kelebihan dan kekurangan khat kufi ?
3. Apa kegunaan khat kufi ?
4. Bagaimana langkah pembuatan khat kufi ?

C. TUJUAN

1. Mengetahui sejarah perkembangan khat kufi

1
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan khat kufi
3. Mengetahui kegunaan khat kufi
4. Mengetahui langkah pembuatan khat kufi

2
BAB II
ISI
A. SEJARAH PERKEMBANGAN KHAT KUFI

Khat Kufi atau kaligrafi Arab dengan gaya Kufi merupakan gaya kaligrafi
yang dikenal paling tua dalam peradaban Islam. Dari segi zaman pemakaian, gaya
ini sudah dipakai sejak jaman Nabi Muhammad SAW. Pada masa itu tulisan
bergaya Kufi telah dipakai oleh para sahabat untuk merekam ayat-ayat Al-Qur’an
yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu juga
surat-surat yang dikirimkan kepada para penguasa yang berisi ajakan untuk masuk
agama Islam. Bahkan dalam usaha pengumpulan mushaf Al-Qur’an pada masa
khalifah Abu Bakar sampai pada penyalinan mushaf pada masa khalifah Utsman
bin Affan, mushaf tersebut juga menggunakan khat Kufi. Sampai pada era
berikutnya selain pada mushaf Al-Qur’an khat ini juga digunakan untuk menghias
bangunan dan tembikar. Melalui fungsi menghias tersebut, akhirnya khat Kufi
dikembangkan terus menerus oleh penduduk Kuffah. Dari tempat ini seni kaligrafi
mulai berkembang dengan pesat dengan gaya Kufinya. Bahkan nama Kufi sendiri
diambil dari tempat ia berkembang yaitu Kuffah. Mushaf yang dipercaya sebagai
mushaf tertua. Mushaf tersebut menggunakan khat Kufi yang sederhana, tidak ada
titik, tidak ada harakat.

Gaya penulisan Kufi atau khat Kufi merupakan pengembangan dari bentuk
naskah kuno sebelumnya yaitu bentuk Nabatean. Kufi mulai berkembang dan
dikenal secara luas sebagai gaya penulisan indah pada abad ke 7 masehi. Gaya
penulisan kaligrafi ini banyak digunakan untuk penyalinan Alquran periode awal.
Karena itulah, gaya penulisan Kufi ini disebut sebagai model penulisan paling tua
diantara semua gaya penulisan kaligrafi Islam.

Nama kufi itu sendiri dipercaya disadur dari nama tempat berkembangnya
kaligrafi jenis ini, yaitu di sebuah daerah di Irak bernama Kufa. Khat Kufi
memiliki ciri-ciri bentuk huruf yg khas didominasi oleh bentuk garis yang kaku,
patah-patah, siku-siku, dan terkesan formal.

Diantara jenis Khat Kufi yang berkembang antara lain :

3
1. Kufi Musyajjar (Floriated Kufi), yaitu model Kufi di mana garis
Vertikalnya diperluas ke bentuk dedaunan dan bunga dalam berbagai
ukuran.
2. Kufi Mudhaffar (Plaited Kufi), yaitu jenis tulisan tulisan Kufi dengan
huruf-huruf vertikalnya didominasi oleh persinggungan huruf yang saling
berkait dan bersilang dalam jalinan antara satu huruf dengan huruf yang
lain.
3. Kufi murabba (Squared Kufi), yaitu komposisi bentuk huruf terdiri dari
garis-garis lurus horizontal yang dihubungkan dengan garis-garis vertikal
hingga tercipta sudut atau bersiku-siku berbentuk persegi empat. Jika
diamati secara seksama, Kufi Muraaba terkesan komposisi hurufnya selalu
membentuk persegi dengan tingkat kerapatan huruf dan spasi huruf
lainnya saling mengisi.
4. Kufi Muzakhraf (Illuminated Kufi), adalah khat Kufi yang dipadukan
dengan zukhrufiyah yang ragam ornamen bunga berbentuk geometris.
5. Kufi Mushafi, yaitu jenis penulisan Kufi yang sering digunakan untuk
penyalinan Alquran periode awal.

Khat Anbar sebagai sejarah awal Khat Kufi

Sejarah kodifikasi Al-Qur’an dimulai sejak masa pemerintahan Abu Bakar


Ash-Shidiq atas usulan Umar bin Khattab melihat banyaknya para qurra yang
meninggal pada perang Yamamah. Jauh sebelum itu, pada awal datangnya Islam,
Rasullullah telah memilih beberapa shohabah untuk menjadi kuttabul wahyi yang
bertugas untuk menuliskan wahyu sesuai dengan apa yang diterima oleh
Rasullullah. Perlu diketahui bahwa kuttabul wahyi merupakan tugas mulia dan
istimewa, mengingat banyaknya masyarakat yang tidak bisa menulis pada saat itu.
Untuk itu, makalah ini mencoba membahas sejarah tulisan (khat) dan perannya
terhadap penulisan Al-Qur’an pada kodifikasi awal.

Jika merujuk pada zaman munculnya tulisan Arab, maka tidak ada satupun
literatur yang dapat menyebutkan secara pasti akan tanggal maupun tahunnya.
Akan tetapi, beberapa literatur mengatakan bahwa tulisan (khat) Arab pertama
kali dibentuk oleh Basyar bin Abdil Malik (saudara ipar Abu Sufyan) dengan

4
model Khat Nabati. Dari Khat Nabati inilah muncul tiga pencetus pertama tulisan
Arab yang memodifikasi ulang dari Khat Nabati. Ketiga pencetus ini lebih dikenal
dengan sebutan “Al-Yad Al-Ulaa”, mereka adalah Maromiroh bin Marroh (‫مرامرة‬
‫)بن مرة‬, Aslam bin Sadroh (‫ )أسلم بن سدرة‬dan ‘Amir bin Hadroh (‫ )عامر بن حدرة‬yang
semuanya berasal dari Anbar. Sejak saat itulah kota Anbar menjadi kota pertama
munculnya tulisan Arab, dan tulisan Arab dikenal dengan Khat Anbari
dinisbatkan pada tempat munculnya khat ini.

Bertahun-tahun setelahnya, khat Anbari dipelajari oleh Utsman bin Affan


dan Marwan bin Hakam sebelum datangnya Islam dalam satu kelas yang sama.
Khat yang sama juga dipelajari oleh Mu’awiyyah bin Abi Sufyan, Ali bin Abi
Thalib dan Zaid bin Tsabit. Merekalah yang nantinya akan menjadi kuttabul
wahyi pilihan Rasullullah.

Rasullullah sebagai penggerak penyebaran Khat dalam Islam

Ketika Islam datang, Rasullullah sangat memperhatikan kemajuan


umatnya dalam hal tulis-menulis mengingat bahwa masyarakat Jahiliyyah sangat
awam dengan tradisi menulis. Tidak heran, karena peralatan tulis-menulis jarang
ditemukan pada masa Jahiliyyah di samping adat, budaya dan kebiasaan
Jahiliyyah yang memang belum membutuhkan tulisan. Bukan hanya itu, dalam
pendapat lain mengatakan bahwa Rasulullah juga berperan dalam estetika Al-Khat
Al-Islamy.

Dukungan Rasullullah dalam gerakan khat dapat dilihat sejak Rasullullah


hijrah ke Madinah. Hal pertama yang dilakukan Rasul adalah membangun masjid
dan mengadakan halaqoh “tulis menulis”, untuk itu secara khusus Rasullulah
memilih sendiri guru yang akan mengajarkan halaqoh ini, salah satunya adalah
‘Abdullah bin Sa’id bin ‘As dan ‘Ubadah bin Shomit. Bukan hanya itu, tetapi
Rasullullah juga menjadikan tebusan bagi tawanan perang yang dapat menulis dan
membaca untuk mengajarkannya kepada umat muslim di Madinah.

Proses pembelajaran tulis-menulis ternyata tidak hanya terfokus pada laki-


laki saja, tetapi Rasullullah juga mendukung dan menyemangati para wanita
muslim untuk belajar dan mengajarkan khat. Seperti Asy-Syifa binti ‘Abdillah,

5
Hafshoh ummul mu’minin, Ummu Kultsum binti Uqbah dan ‘Aisyah binti Sa’ad
bin ‘Ibadah.

Untuk itulah Rasullullah memerintahkan Hafshoh ra. untuk belajar


menulis (khat) kepada Asy-Syifa binti ‘Abdillah, agar ia dapat mengajarkan para
wanita muslim akan tulis-menulis. Maka disebutkan dalam sejarah bahwa
Hafshoh merupakan salah satu wanita pertama yang mempelajari khat. Al-
khatthatah al-ulaa fil Islam.

Berbeda dengan bentuk tulisan sebelum datangnya Islam, karena ketika


Islam datang dengan semangatnya terhahap tulisan (khat) maka banyak umat
muslim yang mulai memperindah bentuk dan huruf dalam khat. Hal tersebut
dimulai sejak Rasullullah memilih sendiri para kuttab –sebutan untuk penulis-
untuk menuliskan wahyu dan surat-surat penting yang akan disampaikan para
raja-raja sekitar. Sejak saat itu, para kuttab berlomba-lomba untuk memperindah
khat masing-masing, karena Rasullullah hanya memilih Ajwad Kuttab, penulis
terbaik dengan tulisan yang terindah.

Khat Kufi dan sejarah penulisan awal Al-Qur’an

Tradisi tulis-menulis pun dimulai sejak saat itu. Terlebih ketika


Rasullullah memilih beberapa sahabatnya untuk menjadi kuttabnya. Baik penulis
wahyu maupun penulis surat untuk diberikan kepada raja-raja sekitar. Kuttab,
sebutan untuk penulis, seperti sekertaris pada masa sekarang. Disebutkan dalam
sejarah bahwa Rasullullah memiliki 42 orang Kuttab. Dan salah satu kuttabul
wahyi yang terkenal adalah Zaid bin Tsabit.

Seiring berjalannya waktu, Khat Anbar semakin berkembang. Dapat


dilihat dari bentuknya yang memiliki perkembangan di setiap waktunya. Khat
inilah yang dipakai dalam penulisan ayat Al-Qur’an masa kodifikasi awal. Pada
masa itulah, Rasullullah menyuruh para penulis istimewa untuk menuliskannya di
hadapan Rsaulullulah ketika ayat diturunkan, jika terdapat kesalahan dalam
penulisan, maka Rasulullah memberitahukannya.

Dari Zaid bin Tsabit ia berkata bahwa ia pernah menuliskan wahyu pada
masa Rasulullah SAW. Ketika itu Rasulullah mendiktekannya, dan ketika ia telah

6
selesai menulis maka Rasulullah memerintahkan Zaid untuk membacakannya,
maka Zaid pun membacakan tulisannya dihadapan Rasulullah, jika terdapat
kesalahan, maka Rasulullah akan memberitahukannya. Ketika itu ayat-ayat Al-
Qur’an masih ditulis dalam lembaran-lembaran kulit, daun, tulang pipih, serta
pelepah kurma yang berbeda-beda sesuai dengan situasi turunnya ayat.

Pada masa pemerintahan Abu Bakar Ash-Shiddiq, dimulailah periode


kedua kodifikasi Al-Qur’an atas usulan Umar bin Khattab melihat banyaknya
qurra’ dan huffadz (penghafal Al-Qur’an) yang meninggal pada perang
Yamamah. Pada masa inilah, Al-Qur’an yang dituliskan para kuttabul wahyi lalu
dikumpulkan menjadi satu dan disimpan oleh Abu Bakar hingga ia wafat.

Beberapa lembaran ditulis menggunakan Khat Anbar, dan lembaran


lainnya ditulis menggunakan Khat Makki dan Khat Madani sesuai tempat
ditulisnya tiap-tiap lembaran. Dari Khat Anbar inilah yang menjadi asal muasal
Khat Kufi dan menjadi asas tulisan dalam penulisan Al-Qur’an hingga akhir
kekhilafahan Khulafa Rosyidin. Penamaan khat Kufi dikenal sejak
ditaklukkannya Iraq oleh Sa’ad bin Abi Waqqosh pada masa kekhalifah Umar bin
Khattab pada tahun 18 H.

Ketika itu, Umar mengirim sebagian umat muslim untuk menempati kota
Bashroh dan Kufah tepat setelah kota itu ditaklukkan. Pendapat lain mengatakan
bahwa para pendatang dari Madinah mengenalkan khat yang mereka kenal ke
Kufah hingga terjadi perkembangan bentuk dan keindahan di dalamnya hingga
setelahnya disebut sebagai Khat Kufi. Sejak saat itulah, khat Arabi muncul dan
berkembang di Khufah mengikuti perkembangan pemerintahan Islam yang
berpusat di Kufah.

Seperti penamaan khat lainnya, disebut “Khat Kufi” karena letaknya di


Kufah. Bahkan kemudian Khat Kufi mampu mengungguli keindahan Khat Makki
dan Khat Madani pada saat itu. Maka, tidak dapat dipungkiri jika khat Kufi
menduduki peringkat teratas, bahkan nama khat ‘Arabi lebih dikenal dengan nama
“Khat Kufi” karena tradisi menulis lebih banyak menyebar di Kufah dan tersebar
melalui Kufah di samping banyaknya para khattat dari Kufah yang sangat

7
memperhatikan keindahan, bentuk, gaya dan seni dari setiap hurufnya melebihi
Khat Madani dan Khat Makki.

Disebukan dalam buku ‘Tarikhul Khat wa Gharaib Rasmihi’ bahwa


mushaf pada abad pertama hingga abad kelima hijriyah dituliskan dengan Khat
Kufi, dengan pusat penulisan mushaf yang berpusat di masjid Kufah. Salah satu
contoh mushaf tertua yang ditulis menggunakan khat Kufi dapat dilihat di
museum seni Islam Kairo, ditulis di atas lembaran kulit kijang dengan tinta hitam.

Jenis khat juga dikategorikan berkaitan dengan masa, yaitu:

1. Khat Kufi Andalusia – Jenis kaligrafi ini berkembang pada masa


pendudukan Arab di kawasan Andalusia yaitu sekitar tahun 752 M
2. Khat Kufi Fatimi – Jenis yang kedua ini berkembang di masa
pemerintahan Fatimiyah di kawasan Mesir yaitu tahun 909 – 1171 M
3. Khat Kufi Ayubi – Jenis ini berkembang di tahun 1169 – 1260 M yaitu
pada masa pemerintahan Ayubiyah yang menduduki kawasan Mesir,
Syiria, dan Yaman.
4. Khat Kufi Mamluki – Sesuai namanya jenis kaligrafi ini berkembang di
masa pemerintahan Mamluk yang menguasai Mesir di tahun 1250 – 1517
M
5. Khat Kufi Modern – Jenis kaligrafi kufi yang terakhir ini berkembang
pada awal tahun 2001 M.

B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KHAT KUFI

1. Kelebihan
a. Cenderung lebih mudah dibuat
b. Hanya terdiri dari unsur geometri lurus dan sudut
c. Tidak banyak bentuk
2. Kekurangan
a. Tidak ada syakal
b. Pembuatannya memerlukan penggaris agar lurus
c. Diperlukan kefokusan dalam menyelaraskan garis dan sudut

C. KEGUNAAN KHAT KUFI

8
Khat Kufi ini begitu lama dipakai oleh umat Islam kala itu untuk
keperluan ibadah maupun keperluan untuk menuangkan ekspresi keindahan
sehingga terciptanya sebuah karya seni berupa kaligrafi. Melalui karya-karya
tersebut terbentuklah sebuah peradaban Islam yang begitu terkenal sampai-sampai
para orientalis begitu terpesona dengan karya seni tersebut. Mungkin sebuah
pertanyaan mengapa kaligrafi arab dengan gaya Kufi yang cenderung berbentuk
menyudut, lurus, dan tegak bisa terlihat begitu indah. Maka dari itu melalui
tulisan ini akan diuraikan beberapa rahasia-rahasia keindahan pada kaligrafi gaya
Kufi.

Sebagian besar rumah masyarakat di tanah air yang beragama Islam pasti
mempunyai pajangan kaligrafi rangkaian kalimat-kalimat dalam bahasa Arab
yang ditulis dengan indah. Terdapat beragam jenis kaligrafi Arab sesuai metode
penulisannya dan bentuk-bentuk hurufnya, salah satunya adalah kaligrafi kufi.
Inilah kaligrafi Arab yang paling tua dan seringkali dinyatakan sebagai sumber
seluruh kaligrafi Arab. Asal mula nama kufi sesungguhnya berasal dari nama kota
Kufah tempat seni kaligrafi yang satu ini pertama kali dibuat hingga akhirnya
menyebar ke seluruh jazirah Arab.

Pada masa tersebut penduduk Arab mempercantik corak kufi dengan cara
memasukkan unsur-unsur ornament dan ternyata melahirkan trend penulisan
kaligrafi terbaru. Corak tersebut kemudian digunakan untuk menyalin potongan
ayat Al-Quran pada masjid-masjid, dinding-dinding bangunan dan istana, bahkan
nisan. Lambat laun seni kufi ini menjadi suatu teknik tersendiri bagi para seniman
sebagai sarana ekspresi seni dan kreatifitas. Karena pembuatan kaligrafi kufi lebih
tergantung pada alat bantu seperti penggaris dan pena maka pembuatannya
menjadi lebih mudah dan fleksibel. Artinya, hampir semua orang dapat membuat
sendiri jenis kaligrafi yang satu ini meskipun bukan seorang ahli.

D. LANGKAH PEMBUATAN KHAT KUFI

Proses pembuat kaligrafi Kufi sama seperti kaligrafi Arab pada umumnya
akan tetapi ada jenis kaligrafi Kufi yang memiliki cara penulisan atau
pembacaan yang berbeda karena jika tidak tahu aturannya maka akan sulit di
baca yaitu kaligrafi Kufi Musattar. Langkah-langkah dalam pembuatanya

9
yaitu;
a. Membiasakan Menulis Huruf Arab
Dalam tahapan ini harus dibiasakan, proses ini harus dilakukan jika ingin
membuat kaligrafi Kufi bukan hanya kaligrafi Kufi saja tetapi kaligrafi yang
lain karena jika tidak dibiasakan dalam menulis bahasa Arab maka akan
kesulitan. Proses ini bisa dilakukan dengan cara menulis penggalan ayat-ayat
al-quran atau hadist. Cara penulisan huruf Arab pun berbeda dengan tulisan
latin yaitu penulisan bahasa Arab dari kanan ke kiri tidak seperti tulisan latin
yang menulis dari kiri ke kanan.
b.Media Tulis
Dalam tahapan ini harus diperhatikan karena media yang dipakai bisa
mempengaruhi proses belajar menulis kaligrafi. Media tulis yang dipilih dapat
mempengaruhi hasil yang dibuat dan juga setiap media yang dipakai belum
tentu sesuai dengan orang lain dan juga sebaliknya.

c. Meniru Karya Orang Lain Tanpa Sketsa


Cara ini mungkin cara yang baik karena dapat menyalurkan kreatifitas yang
dimiliki disisi lain juga melatih tangan dalam bergerak.
d. Gunakan Tekanan Untuk Mengendalikan Lebar Garis
tahap ini berfungsi untuk membuat panjang dan juga lebar dari kaligrafi
dengan mengikuti kaidah penulisannya dengan cara tersebut berguna
untuk mengendalikan sudut alat tulis dengan metode penekanan hal itu
bertujuan untuk mendapatkan hasil yang baik.

Gambar II.16 Contoh Tahapan Penulisan Huruf Arab “Ba”

10
Sumber; https://cara.pro/cara-membuat-kaligrafi-arab-yang-bagus-di-kertas-
dengan- pensil/ (diakses tanggal 05-04-2020)

e. Gunakan urutan Gerakan Yang Benar


Proses ini harus dipakai atau digunakan agar mendapatkan hasil yang bagus akan
tetapi untuk mendapatkan tulisan yang bagus maka harus menggunakan kaidah
yang benar karena di setiap huruf memiliki kaidah gerakan tersendiri dalam
penulisannya. (Sonjaya. 2018.) (Cara.pro. 2015. dalam situs
https://cara.pro/cara-membuat- kaligrafi-arab-yang-bagus-di-kertas-dengan-
pensil/ Diakses 3 April 2020).

Gambar II.17 Contoh Tahapan Penulisan Huruf Arab

Sumber; https://haurgeulis.com/kaligrafi-arab/ (diakses tanggal 05-04-2020)

II.4.1. Cara Membaca Kaligrafi Kufi Pada Tekniknya


Sudah disebutkan sebelumnya kaligrafi Kufi yang susah untuk dibaca dan
sulit untuk dipahami yaitu kaligrafi Kufi Musattar. Meski begitu jika melihat
kaligrafi Kufi ini tidak terlihat membosankan, dan berikut ini adalah gambar
cara membaca Kufi Musattar tetapi jika di paparkan membaca Kufi Musattar
ini dari kanan bawah dan melingkar kedalam tengah. Contoh aturan membaca
dalam kaligrafi Kufi Musattar;

11
Gambar II.18 Aturan Membaca Kufi Musattar
Sumber; https://www.facebook.com/miqrodesignkufi/posts/452252928267397
(diakses tanggal 05-04-2020)

Gambar II.19 Cara Membaca Kufi Musattar

Sumber; https://www.facebook.com/miqrodesignkufi/posts/452252928267397
(diakses tanggal 05-04-2020)

II.4.2. Aturan Kaligrafi Kufi Musattar


Kaligrafi Kufi musattar memiliki jenis huruf yang cukup unik hal itu bisa
dilihat dari setiap huruf Arab dalam kaligrafi ini memiliki jenis penulisannya
yang berbeda beda sebagai contoh berikut ini;

12
Gambar II.20 Contoh Penulisan Huruf Arab Pada Kaligrafi Kufi Musattar
Sumber; https://design.tutsplus.com/id/tutorials/creative-arabic-calligraphy-
square-kufic--

cms-23012 (diakses tanggal 05-04-2020)

Gambar II.21 Contoh Penulisan Huruf Arab Pada Kaligrafi Kufi Musattar
Sumber; https://design.tutsplus.com/id/tutorials/creative-arabic-calligraphy-
square-kufic--
cms-23012 (diakses tanggal 05-04-2020)
a. Titik
Tanda titik dalam kaligrafi Kufi Musttar bukan lah sebagai tanda atau bagian
dari skrip huruf tersebut melainkan sebagai atau berfungsi untuk mengisi

13
ruang kosong yang ada ketika terdapat ruang kosong yang mengakibatkan
bentuk kaligrafi Kufi Musattar terlihat penuh sebagai contoh berikut ini;
Gambar II.22 Contoh Penggunaan Titik Pada Kaligrafi Kufi Musattar
Sumber; https://design.tutsplus.com/id/tutorials/creative-arabic-calligraphy-
square-kufic-- cms-23012 (diakses tanggal 05-04-2020)

Akan tetapi titik tersebut bisa membingungkan karena seperti benar-benar


bagian dari bagian huruf tersebut atau dapat diartikan titik pada kaligrafi Kufi
Musattar benar benar bagian dari huruf seperti huruf Nun. Kesimpulan yang
terjadi yaitu Dalam kaligrafi Kufi Musattar jika terdapat titik di dalamnya
maka ada dua hal yaitu;

1. Fungsi dari titik di dalamnya hanya sekedar pelengkap atau menutupi


ruang kosong agar menghasilkan bentuk persegi.
2. Atau bisa juga berfungsi sebagai bagian dari huruf tersebut agar menjadi
satu kesatuan.
b. Pengulangan atau Rotasi
Di kaligrafi Kufi Musattar mengunakan pengulangan atau rotasi huruf tidaklah
aneh karena hal tersebut bertujuan untuk membuat pola besar (berlawanan
dengan teks panjang). Kaligrafi tersebut dengan bentuk persigi dapat di lipat mau
itu dengan cara pengulangan maupun dengan cara rotasi atau juga dengan cara
kombinasi keduanya. Terdapat juga cara yang dimana apabila terdapat dua
lipatan yang disatukan maka hal tersebut dapat menimbulkan satu unit yang
menjaga aturan dalam kemerataan.

Proses pengulangan maupun rotasi harus diperhatikan juga dalam bentuk persegi
panjang. Bentuk persegi panjang tidak seperti persegi apa bila ukuran
persegi panjang tidak teratur maka yang dapat dibuat dengan bentuk persegi
panjang yang tidak teratur yaitu dengan membuat memutarnya agar tercipta
bentuk persegi akan tetapi akan terjadi ruang kosong didalamnya, cara untuk
mengisinya atau membuat penuh yaitu dengan cara pengulangan tetapi dengan
ukuran di perkecil. Bersumber dari artikel yang ditulis oleh Joumana Medlej
dalam artikel blognya yang beralamat: ( Medlej, J. 2015. dalam situs
https://design.tutsplus.com/id/tutorials/creative- arabic-calligraphy-square-
14
kufic--cms-23012 Diakses 3 April 2020).

Gambar II.23 Contoh Musattar Yang Kosong Tengahnya

Sumber; https://design.tutsplus.com/id/tutorials/creative-arabic-calligraphy-
square-kufic-- cms-23012 (diakses tanggal 05-04-2020)

Hal lain yang harus diperhatikan juga rasio ukurannya yaitu 1:2, 1:3, 1:4 rasio
tersebut sangat disukai karena dengan rasio tersebut dapat dibuat bentuk persegi.
Sebagai contoh jika membuat ukuran kaligrafi Kufi Musattar pesegi panjang
dengan ukuran 11x13 maka itu akan terjadi wilayah kosong ditengahnya, akan
tetapi jika menambahkan menjadi 12x24 maka akan menjadi rasio 1:2. ( Medlej,
J. 2015 dalam situs https://design.tutsplus.com/id/tutorials/creative-arabic-
calligraphy-square- kufic--cms-23012 Diakses 3 April 2020).

Gambar II.24 Contoh rasio Kufi Musattar


Sumber; https://design.tutsplus.com/id/tutorials/creative-arabic-calligraphy-
square-kufic-- cms-23012 (diakses tanggal 05-04-2020)

c. Ruang Yang Sengaja Dibentuk

15
Aturan ini bisa saja dilakukan apa bila di tengah ruang kosong tersebut terjadi
atau terciptanya pola dalam pola. Hal tersebut seperti contoh dibawah ini;

Gambar II.25 Contoh Ruang kosong kufi Musattar


Sumber; https://design.tutsplus.com/id/tutorials/creative-arabic-calligraphy-
square-kufic-- cms-23012 (diakses tanggal 05-04-2020)

d. Grid
Kaligrafi Kufi Musattar selalu bermain dengan grid, hal itu bisa dilihat dari
jenis kaligrafi Kufi musattar ini hal itu dipengaruhi dengan permain grid yang
dilakukan selama bentuk dari kaligrafinya tidak keluar dari bentuknya. Seperti
miring, segitiga, dan juga bisa berbentuk lingkaran. Pembuatan grid miring
bertujuan untuk menghasilkan efek isometric atau ilusi.

Gambar II.26 Contoh Kufi Musattar Miring


Sumber; https://design.tutsplus.com/id/tutorials/creative-arabic-calligraphy-
square-kufic-- cms-23012 (diakses tanggal 05-04-2020)

Sedangkan segitiga sendiri memiliki cara untuk membuat kaligrafi Kufi


Musattar yaitu jika saat membuat kotak harus memikirkan horizontal dan

16
vertikal maka dalam proses ini juga harus memikirkan tiga arah yaitu
condong ke depan, condong ke belakang, dan horizontal dan berikut ini
aturannya atau gambaran pembuatannya, secara mudahnya dalam proses
membuat kaligrafi Kufi Musattar dengan segitiga huruf horizontal tetap
horizontal akan tetapi untuk vertikal dibuat dengan condong ke depan dan di
sisi lain di miringkan ke belakang.

Gambar II.27 Contoh Grid Segitiga

Sumber; https://design.tutsplus.com/id/tutorials/creative-arabic-calligraphy-square-
kufic-- cms-23012 (diakses tanggal 05-04-2020)

Gambar II.28 Contoh Arahan Pada Grid Segitiga

Sumber; https://design.tutsplus.com/id/tutorials/creative-arabic-calligraphy-square-
kufic-- cms-23012 (diakses tanggal 05-04-2020)

17
Gambar II.29 Contoh Tahapan Penulisan Pada Grid Segitiga

Sumber; https://design.tutsplus.com/id/tutorials/creative-arabic-calligraphy-square-
kufic-- cms-23012 (diakses tanggal 05-04-2020)

18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Kaligrafi ini sering disebut sebagai kaligrafi tertua dan menjadi awal
mulanya kaligrafi Arab jenis lain hadir. Munurut Enis Timucin Tan (1999 hal.
28) kaligrafi Kufi dari salah satu kota di Irak yaitu kota Kufa yang didirikan
di atas hira kuno. Kaligrafi Kufi saat ini berkembang dan memiliki jenisnya
seperti kaligrafi Kufi Basit, kaligrafi Kufi Muzakhrof, dan kaligrafi Kufi
Musattar.
Khat Kufi ini begitu lama dipakai oleh umat Islam kala itu untuk
keperluan ibadah maupun keperluan untuk menuangkan ekspresi keindahan
sehingga terciptanya sebuah karya seni berupa kaligrafi. Melalui karya-karya
tersebut terbentuklah sebuah peradaban Islam yang begitu terkenal sampai-sampai
para orientalis begitu terpesona dengan karya seni tersebut. Mungkin sebuah
pertanyaan mengapa kaligrafi arab dengan gaya Kufi yang cenderung berbentuk
menyudut, lurus, dan tegak bisa terlihat begitu indah. Maka dari itu melalui
tulisan ini akan diuraikan beberapa rahasia-rahasia keindahan pada kaligrafi gaya
Kufi.

B. SARAN

Tiada Gading Yang Tak Retak, begitupun dengan makalah ini. Masih ada
beberapa kesalahan yang ada tanpa disadari oleh penulis, oleh karena itu penulis
harapkan akan adanya kritik dan saran atas makalah ini yang membangun. Dan
dari penulis sendiri kami ucapkan terima kasih, dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

19
DAFTAR PUSTAKA
_____ 2015. Apa itu khat kufi. http://hanakufi.blogspot.com/p/apa-itu-khat-
kufi.html?m=1. Diakses pada tanggal 20 Februari 2022

_____, 2019. Rahasia keindahan khat kufi.

Ashari. 2017.khat kufi kaligrafi tertua sepanjang sejarah perkembangan kaligrafi


islam.. https://kalikufi.blogspot.com/2017/07/khat-kufi-kaligrafi-tertua-
sepanjang.html?m=1. Diakses pada tanggal 20 Februari 2022

Ayomi, Nindhya. 2020. Khat kufi dan perannya dalam sejarah penulisan al-
quran. https://www.google.com/amp/s/hamidionline.net/khat-kufi-dan-
perannya-dalam-sejarah-penulisan-al-quran/%3famp_markup=1 diakses
pada tanggal 20 Februari 2022

https://www.google.com/amp/asc.ukm.um.ac.id/rahasia-keindahan-khat-kufi/amp/
diakses pada tanggal 20 Februari 2022

Mujahid Taufiq Al-jundi, Tarikh al-Kitabah wa Adawatiha, Cet.1, 2008


Muhammad Thahir Abdul Qodir Al-Kurdi, Tarikh Al-Khot Al-‘Araby wa
Adabihi, Cet. 1, 1939 Muhammad Thahir Abdul Qodir Al-Kurdi, Tarikhul
Qur’an wa Gharaib Rasmihi, Cet. 1, (Jeddah: 1365) Ahmad Shobri Zayid,
Tarikh Al-Khat Al-‘Arabi wa A’lamul Khottotin (Kairo: Darul Fadhilah,
1998) ARTIKEL

20

Anda mungkin juga menyukai