DOSEN PEMBIMBING:
Aszrul AB, S.Kep, Ns, M.Kes
DISUSUN OLEH:
Kelompok 4
1. Siska Cahyati Fatimah (A.18.10.057)
2. Nurani Wulandari (A.18.10.046)
3. Musdalifah Nasrun (A.18.10.042)
4. Sri Ramadani(A.18.10.058)
5. Yuyu Husnul Khatimah (A.18.10.068)
Puji syukur kita sampai kan kepada Tuhan yang maha esa, karena rahmat dan hidayahnya lah
penyusun mampu menyelesaikan Asuhan Keperawatan “KELUARGA USIA
PERTENGAHAN” shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Adapun tujuan penyusun membuat Asuhan Keperawatan ini, untuk menyelelesaikan
tugas mata kuliah “KEPERAWATAN KELUARGA”. Penyusunan Asuhan Keperawatan
ini tidak luput dari pihak-pihak yang membantu baik dari segi moril dan materil oleh karena
itu kami ucapkan terima kasih.
Dan dalam pembuatan Asuhan Keperawatan ini penyusun menyadari mungkin
banyak kesalahan dan kekeliruan maka dari itu penyusun mengaharapkan kritik dan saran
demi perbaikan Asuhan Keperawatan ini di masa yang akan datang.
penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN KELUARGA USIA PERTENGAHAN
A. Definisi............................................................................................................................. 3
B. Upaya Meningkatkan Keluarga Bahagia Pada Usia Pertengahan................................... 4
C. Karakteristik Keluarga Dewasa Pertengahan................................................................... 4
D. Masalah Yang Biasa Di temukan Oleh Keluarga Usia Pertengahan .............................. 5
E. Tugas Perkembangan Usia Pertengahan ......................................................................... 5
ASKEP KELUARGA USIA PERTENGAHAN
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................................... 17
B. Saran................................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA
ii
Lampiran 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik yang dilakukan perawat untuk
mengetahui keadaan keluarga tersubut baik yang sehat maupun sakit yang berada dalam
satu rumah. Keluarga adalah sekumpulan orang yang berikatan dengan tali perkawinan
yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya baik anak kandung maupun adopsi.
Keluarga mempunyai fungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara Bio-
Psiko -Sosio-kultur-spritual dan juga memenuhi fungsi reproduksi untuk menuruskan
kelangsungan menambah SDM.
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada tahap ini adalah perawat memberikan
perawatan dan melakukan pengkajian langsung dengan keluarga, apakah keluarga sudah
memenuhi tugas perkembangan anak pada usia ini atau belum, serta mejelaskan kepada
keluarga tugas perkembangan anak usia sekolah, selain itu perawat juga melakukan
pengkajian disekitar lingkungannnya, apakah tempat keluarga yang ditempati keluarga
layak untuk ditempati atau tidak, serta melakukan perawatan dan memberi solusi kepada
keluarga untuk mencegah terjadinya penyakit
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana konsep dasar askep keluarga usia pertengahan?
b. Bagaimana pengkajian keperawatanya?
c. Bagaimana diagnosa keperawatannya?
d. Bagaimana intervensi?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Dalam penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu mengenal dan
mengetahui tahap perkembangan keluarga usia pertengahan dalam asuhan
keparawatannya
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah
a. Mengatahui tugas keluarga usia pertengahan
b. Mengetahui asuahan keprawatan keluarga dengan tahap perkembangan usia
pertengahan
Lampiran 1
BAB II
PEMBAHASAN
KELUARGA USIA PERTENGAHAN
PERKEMBANGAN KELUARGA USIA PERTENGAHAN
A. Definisi
Dewasa pertengahan merupakan usia sekitar 35-40 & berakhir sekitar 60-65 tahun
(Schaie & Willis,1996) dlm Psikologi Perkembangan). Dewasa pertengahan adalah masa
menyesuaikan diri & kesedaran bahwa ia bukan lagi muda & masa depannya tidak lagi di
penuhi dengan kemungkinan-kemungkinan yang terhadap,hasilnya membawa satu masa
krisis,(Craig,19760. Usia dewasa tengah (Middle adulthood) di sebut sebagai periode
perkembangan yang di mulai kira-kira 35-45 tahun hingga memasukki usia 60an tahun.
(Santrock,1995) WHO 2013 usia pertengahan/middle age yaitu kelompok usia 45-54
tahun.
Keluarga dewasa pertengahan merupakan salah satu tahap usia pertengahan bagi
orangtua,di mulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
pensiun atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya di mulai ketika orangtua
memasuki usia 45-55 tahun da berakhir pada saat seorang pasangan pensiun,biasanya 16-
18 tahun kemudian. Biasanya pasangan suami istri dalam usia pertengahan merupakan
sebuah keluarga ini meskipun masih berinteraksi dengan orangtua mereka yang lanjut
usia dan anggota keluarga lain dari keluarga asal mereka dan juga anggota keluarga dari
hasil perkawinan keturunanya
Pasangan Pastparental (pasangan yang anak-anaknya telah meninggalkan
rumah)biasanya tidak terisolasi lagi saat ini,semakin banyak pasangan usia pertengahan
hidup hingga menghabiskan sebagian masa hidupnya dalam fase postparental,dengan
hubungan ikatan keluarga hingga empat generasi,yang merupakan hal yang biasa
(Troll,1971,dalam Friedman,1988,hal 130)
Dari definisi tentang keluarga usia dewasa pertengahan di atas,dapat di tarik
kesimpulan bahwa keluarga usia dewasa pertengahan adalah keluarga yang usianya 40-60
tahun,di mulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun
atau kematian salah satu pasangan di adakan keluarga
Lampiran 1
Menurut Friedman (1998,hal 123) pasa fase ini,masalah kesehatan yang dapat
terjadi pada keluarga dewasa pertengahan yaitu :
a. Kebutuhan promosi kesehatan,,istirahat yang tidak cukup,kegiatan waktu luang dan tidur
yang kurang,nutrisi yang tidak baik,program olahraga yang tidak teratur,pengurangan
berat badan hingga berat badan yang optimum,berhenti merokok,berhenti atau
mengurangi penggunaan alcohol,pemeriksaan screening kesehatan preventif
b. Masalah-masalah hubungan perkawinan.
c. Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak,ipar,dan cucu, dan orangua yang berusia
berlanjut.
d. Masalah yang berhubungan dengan perawatan : membantu perawatan orangtua yang
lanjut usia atau tidk mampu merawat diri.
e. Tugas perkembangan
Usia pertengahan yang merupakan usia rata-rata di mana para orangtua melepaskan anak
mereka yang terakhir di tandai sebagai masa kehidupan yang “ terperangkap “ yaitu
terperangkap antara tuntutan kaum-kaum muda dan terperangkap antara dunia kerja dan
tuntutan yang bersaing dan keterlibatan keluarga,di mana sering kali tampaknya tidak
mungkin memenuhi tuntutan dari kedua bidang tersebut.
E. Tugas Perkembangan Usia Pertengahan
a. Pertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan
Dalam masa ini upaya untuk melaksakan gaya hidup sehat menjadi lebih
menonjol bagi pasien ,meskipun kenyataan nya bahwa mungkin mereka telah
melakukan kebiasaan-kebiasaan yang sifatnya merusak diri selama 45-64 tahun.
Meskipun dapat di anjurkan sekarang,karena “ lebih baik sekarang dari pada tidak
pernah “ adalah selalu benar,agaknya terlalu terlambat untuk mengembalikan begitu
banyak perubahan-perubahan psikologis yang telah terjadi seperti tekanan darah
tinggi akibat kurangnya olahraga,stress yang berkepanjangan,menurunnya kapasitas
vital akibat merokok.
hati,kakner dan strok merupakan 2/3 dari semua penyebab kematian antara usia 46-64
tahun dan sebagai penyebab kematian urutan ke4.
b. Hubungan serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya yang sebayanya
Dengan menerima dan menyambut cucu-cucu mereka dalam keluarga dan
meningkatkan hubungan antar generasi,tugas perkembangan ini mendatangkan
penghargaan yang tinggi (Duvall,1977 dlm Friedman,1988, hal 131). Tugas
perkembangan ini memungkinkan pasangan usia pertengahan terus merasa seperti
keluarga dan mendatangkan kebahagiaan yang berasal dari posisi sebagai kakek
nenek tanpa tanggung jawab sebagai orangtua selama 24 jam. Karena umur harapan
hidup meningkat,menjadi seorang kakek nenek secara khusus terjadi pada tahap siklus
kehidupan ini (Sprey dan Matthews,1982, dlm Friedman,1988, hal 123). Kakek nenek
memberikan dukungan besar kepada anak dan cucu mereka pada saat skrisis dan
membantu anak-anak mereka melalui pemberian dorongan dan dukungan (Bangston
dan Robertson,1985, dlm Friedman,1988, hal 132).
Peran yang lebih problematic adalah yang berhubungan dengan dan membantu
orangtua lansia dan kadang-kadang anggota keluarga besar lain yang lebih tua. 86%
pasangan usia pertengahan minimal memiliki 1 orangtua masih hiddup
( Hagestad,1988, dlm Friedman,1988, hal 132). Jadi, tanggungjawab memberi
perawatan bagi orangtua lansia yang lemah dan sakit-sakitan merupakan yang tidak
asing. Banyak wanita yang merasa berada dalam “ himpitan generasi “ dalam upaya
mereka mengimbangi kebutuhan-kebutuhan orangtua mreka yang berusia lanjut,anak-
anak,dan cuc-cucu mereka. Berbagai peran antara generasi kelihatannya lebih bersifat
ekslusif di kalangan minoritas seperti keluarga-keluarga asia dan America latin.
A. IDENTITAS KELUARGA
1. Kepala Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Tn. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur/tanggal lahir : 35 Tahun / 15 agustus 1986
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Sat Pop PP
Alamat :Ujungloe
3. Genogram
60 50
57 6
5
63
45 35
Keterangan: = laki-laki
= perempuan
= sakit
… = tinggal serumah
G1 : merupakan orang tua klien, ibu klien sudah meninggal 4 tahun yang lalu karena jatuh di
WC, sedangkan ayah klien meninggal 1 bulan yang lalu karena sakit perut.
Lampiran 1
G2 : Klien itu sendiri, klien merupakan anak pertama dari 4 bersaudara, suami klien sudah
meninggal 2 tahun yang lalu karena sakit perut.
G3 : anak kandung klien, anak klien berjumlah 2 orang anak pertama berjenis kelamin
perempuan sudah menikah dan tidak tinggal bersama dengan klien lagi, sedangkan anak
ke 2 klien masih tinggal bersama dengan klien
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
mengatakan jika setelah meminum obat warung selama 2 hari tapi tidak ada perubahan
mereka memeriksakan diri ke klik terdekat atau ke puskesmas.
4. Struktur peran
Peran Ny.N dalam keluarga yaitu sebagai ibu, mertua dan nenek, yang mencari nafkah dalam
rumah yaitu anak Tn.A yang bekerja sebagai Sat Pop PP dan memiliki pekerjaan sampingan
yaitu nelayan Ny.N kadang membantu pekerjaan anaknya sperti mengikat rumput laut serta
menantu Ny.N yang bekerja sebagai guru di SD, dan cucu Ny.N sebagai pelajar
D. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Menurut keterangan keluarga, dalam kehidupan sehari-harinya mereka selalu damai dan saling
menjaga kepentingan bersama, tidak ada masalah antara satu dengan yang lain dan saling
mendukung dalam pengambilan keputusan, jika ada yang sakit saling merawat dan
membantunya memeriksakan ke pelayanan kesehatan.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Ny.N tidak ada yang mengikuti organisasi masyarakat, keluarga Ny.N tidak
mempunyai konflik atau masalah dengan tetangga atau warga disekitar rumahnya, Dalam
keluarga Ny.N, tidak ada yang tidak bisa membaca.
3. Fungsi Reproduksi
Ny. N dikaruniahi 2 orang anak. Dalam keluarga Ny.N tidak ada yang menggunakan alat
kontrasepsi..
4. Fungsi Ekonomi
Pendapatan utama keluarga ini adalah anak Ny.N yaitu Tn. A yang bekerja sebagai Sat Pol PP
dan juga sebagai nelayan rumput laut, Ny.N sering membantu anaknya seperti mengikat
rumput laut begitupun juga dengan Ny.H yang bekerja sebagai guru juga kadang membantu
suaminya.
5. Fungsi pemeliharaan kesehatan
Dalam hal kesehatan keluarga Ny.N memanfaatkan pemeriksaan di pelayanan kesehatan
terdekat apabila salah satu anggota keluarganya mengalami gangguan kesehatan,
komposisi jenis makanan sehari-hari
Ketersediaan
Komposisi Selalu ada kadang-kadang Tidak pernah
a. Makanan pokok
b. Lauk-pauk
- protein hewani
- protein nabati
c. Sayuran
d. Buah-buahan
e. Susu
Keadaan rumah
Bagian Rumah Tidak ada Kotor Bersih
a. Halaman
b. Ruang tamu
c. Ruang tidur
d. Ruang makan
e. Dapur
f. Kamar mandi
g. WC
Lampiran 1
W
C
Dapur Kamar
kamar
w Ruang tamu
c
kamar
2. Pengolahan sampah
Keluarga Ny.N memiliki tempat sampah yang tetap, Ny.N Mengatakan apabila sampahnya
sudah banyak keluarga Ny.N mengolah sampah dengan cara membakar di samping rumahnya.
3. Sumber air
Keluarga Ny.N mempunyai sumur sebagai sumber air yang menggunakan mesin pompa air,
untuk air minum Keluarga Ny.N minum air galon,
4. Jamban Keluarga
Keluarga Ny.N mempunyai 2 wc sendiri jenis leher angsa, jarak dari tempat penampungan
dengan sumber air > 10 m
H. FASILITAS SOSIAL DAN FASILITAS KESEHATAN
terdapat fasilitas pelayanan yaitu Poskesdes dan posyandu, pelayanan kesehatan tersebut dapat
dijangkau dengan naik motor.
Lampiran 1
4 Kepala Kepala simetris, tidak Kepala simetris, terdapat Kepala simetris, kulit Kepala simetris, kulit kepala bersih
Bentuk terdapat ketombe ketombe distribusi kepala bersih tidak tidak berketombe, rambut sedang agak
Rambut distribusi rambut merata/ rambut merata/ berketombe, rambut suram,lembut distribusi rambut merata/
Kulit Kepala menyebar,warna rambut menyebar,warna rambut sedang agak suram,lembut menyebar,warna rambut hitam tekstur
Kelainan hitam campur uban, hitam campur uban, distribusi rambut merata/ rambut lurus tidak mudah dicabut
tekstur rambut lurus tidak tekstur rambut lurus menyebar,warna rambut sehingga rambut tidak terlihat rontok,
Lampiran 1
mudah terlihat rontok, terlihat rontok, klien hitam tekstur rambut lurus klien mencuci rambut 2 hari sekali,tidak
klien mencuci rambut 2 mencuci rambut 2 hari tidak mudah dicabut ada benjolan
hari sekali,tidak ada sekali,tidak ada benjolan sehingga rambut tidak
benjolan terlihat rontok, klien
mencuci rambut 2 hari
sekali,tidak ada benjolan
5 Mata : Mengalami rabun dekat, Konjuctiva tidak anemis, Konjuctiva tidak anemis, Konjuctiva tidak anemis,
tidak adakatarak simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada cekungan pada mata,
menggunakan kaca mata cekungan pada mata, cekungan pada mata, reaksi cahaya pupil (+/+)
reaksi cahaya pupil (+/+) reaksi cahaya pupil (+/+) klien dimana klien dapat mengikuti
klien dimana klien dapat klien dimana klien dapat telunjuk perawat mendekati hidung
mengikuti telunjuk mengikuti telunjuk klien, bisa baca dengan jarak 30
perawat mendekati perawat mendekati hidung cm.Lapang pandang klien tidak
hidung klien, bisa baca klien, bisa baca dengan menyempit.
dengan jarak 30 jarak 30 cm.Lapang
cm.Lapang pandang pandang klien tidak
klien tidak menyempit. menyempit.menyempit.
6 Hidung Tidak bengkok Tidak bengkok Tidak bengkok Tidak bengkok
Tulang Hidung Tampak jelas Tampak jelas dan tidak Tampak jelas dan tidak Tampak jelas dan tidak berdarah
Septum Nasi Tidak terdapat adanya berdarah berdarah Tidak terdapat adanya polip
Lubang Hidung polip Tidak terdapat adanya Tidak terdapat adanya
polip polip
7 Telinga Daun telinga simetris kiri Daun telinga simetris kiri Daun telinga simetris kiri Daun telinga simetris kiri dan
Lampiran 1
Ukuran dan kanan,bersih,tidak dan kanan,bersih,tidak dan kanan,bersih,tidak ada kanan,bersih,tidak ada benjolan
Lubang telinga ada benjolan ada benjolan benjolan
Pendengaran
8 Mulut dan Faring
Bibir Tidak terdapat sianosis Tidak terdapat sianosis Tidak terdapat sianosis Tidak terdapat sianosis
Gigi Menggunaka gigi palsu Tidak terdapat gigi depan tanggal gigi masih utuh
Tidak terdapat peradangan Tidak terdapat perdarahan Tidak terdapat perdarahan
Gusi perdarahan Tidak terdapat peradangan Tidak terdapat peradangan
Tonsil Tidak terdapat
peradangan
9 Leher Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat pembengkakan pada
Kelenjar Tyroid pembengkakan pada pembengkakan pada pembengkakan pada kelenjar tyroid
Vena Jugularis kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar tyroid Tidak terdapat pembesaran pada vena
Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat pembesaran jugularis
pembesaran pada vena pembesaran pada vena pada vena jugularis
jugularis jugularis
10 Integunen dan kuku Tidak terdapat adanya Tidak terdapat adanya Tidak terdapat adanya Tidak terdapat adanya luka, tidak
Integument luka, tampak kulit bagian luka, tidak terdapat luka, tidak terdapat terdapat penyakit kulit
lengan warna putih penyakit kulit penyakit kulit Kuku Tampak bersih
Kuku Kuku tampak bersih kukuTampak bersih Kuku Tampak bersih
11 Thoraks Tampak simetris, ,tidak Tampak simetris, ,tidak Tampak simetris, ,tidak Tampak simetris, ,tidak terdapat nyeri
Paru terdapat nyeri tekan terdapat nyeri tekan terdapat nyeri tekan tekan
12 Abdomen Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan, Terdengar
Lampiran 1
Terdengar peristaltik Terdengar peristaltik Terdengar peristaltik usus, peristaltik usus, terdengar bunyi
usus, terdengar bunyi usus, terdengar bunyi terdengar bunyi tympani, tympani, tidak terdapat adanya nyeri
tympani, tidak terdapat tympani, tidak terdapat tidak terdapat adanya nyeri tekan
adanya nyeri tekan adanya nyeri tekan tekan
13 Genitalia - - -
14 Ekstremitas atas dan Mampu melakukan fleksi Mampu melakukan fleksi Mampu melakukan fleksi Mampu melakukan fleksi dan ekstensi
bawah dan ekstensi secara dan ekstensi secara dan ekstensi secara normal secara normal dengan kekuatan otot
Kekuatan Otot normal dengan kekuatan normal dengan kekuatan dengan kekuatan otot penuh
otot penuh otot penuh penuh
Ny.N : keadaan umum baik, pemeriksaan TTV normal, tidak ada penyakit keturunan, tetapi pada fungsi pengelihatan tidak berfungsi dengan
normal lagi Ny.N mengalami gangguan pengelihatan rabun dekat, tidak ada katarak, Ny.N menggunakan kaca mata. Memiliki makanan
pantangan, menggunakan gigi palsu.
Tn. A : keadaan umum baik, pemeriksaan TTV normal, tidak ada penyakit keturunan, tidak ada keluhan fisik.
Ny.H : keadaan umum baik, pemeriksaan TTV normal, tidak ada penyakit keturunan, tidak ada keluhan fisik.
An. A : keadaan umum baik, pemeriksaan TTV normal, tidak ada penyakit keturunan, tidak ada keluhan fisik.
Lampiran 1
PENJAJAKAN TAHAP II
1. Mengenal Masalah kesehatan keluarga :
Tidak ada masalah serius yang terjadi pada keluarga Ny.N, keluarga mengatakan setelah makan ikan
asin, kepalanya jadi sakit dan lehernya menjadi tegang.
2. Bagaimana cara bapak/ibu memberikan perawatan terhadap anggota keluarga dengan masalah
tersebut diatas atau apa upaya penanggulangan yang dilakukan keluarga. Keluarga Ny.N mengatakan
mereka mengelola dengan baik makanannya terutama Ny.N tidak memakan makanan yang
menimbulkan penyakit. Tapi untuk anggota keluarga yang lain tidak ada pantangan menggenai
makanan.
3. Bagaimana cara bapak/ibu menata lingkungan yang dapat meningkatkan keberhasilan penyelesaian
masalah.
Keluarga Ny.N mengatakan untuk melakukan modifikasi lingkungan terutama makanan yang
tersedia di rumah tidak begitu sulit , pola makan dengan mengurangi makanan pantangan misalnya,
ikan asin.
4. Apakah bapak/ibu memanfaatkan sarana/fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat untuk mengatasi
masalah tersebut diatas. Keluarga Ny.N memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di kampungnya
yaitu dengan memeriksaan kesehatan ke pelayanan kesehatan tedekat apa bila mengalami masalah
kesehatan,
(kelompok 4)
Lampiran 1
kepalanya sakit .
Menggambarkan pengalaman
sebelumnya yang sesuai
dengan topik
DO:
Ny.N tidak lagi memakan
makanan pantangan. Perilaku
sesuai dengan kebutuhan
DS: Kesiapan peningkatan Pola adaptasi
Keluarga Ny.N mengatakan koping keluarga pada keluarga dalam
setelah mengkomsumsi ikan keluarga Ny.N kerena mengatasi situasi
asin kepalanya menjadi sakit anggota keluarga dapat yang di alami
dan lehernya tegang menetapkan tujuan untuk sebelumnya
Ny.N mengurangi makanan meningkatkan gaya hidup
pantangan sehat dan dapat
Keluarga Ny.N menjelaskan meningkatkan kesehatan
berdasarkan pengalaman dan menjelaskan
sebelumnya setelah pengalaman mengenai
mengkomsumsi makanan asin kesehatan sebelumnya
kepalanya sakit
( )
Lampiran 1
NO Diagnosa Keperawatan
22
23
2. Ancaman kesehatan
3. Keadaan sejahtera
2. Sebagian (1)
2. Sedang (2)
3. Rendah (1)
2. Menyadari adanya
masalah tetapi
menganggap tidak
perlu segera ditangani
(1)
3. Masalah Tidak
dirasakan.
Total 3
23
Diagnosa Keperawatan 1 : kesiapan peningkatan koping keluarga Ny.N
Scori
Kriteria dan Skor Total Pembenaran
ng
Sifat Masalah: 1/2x1 ½
1. Aktual
(Tidak/kurang sehat)
2. Ancaman kesehatan
3. Keadaan sejahtera
25
26
26
resiko terjadinya 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
masalah esehatan informasi
DO: 2. Identifikasi faktor – faktor yang dapat meningkatkan
Pilihan hidup sehari dan menurunkan motivasi mengetahui tentang penyakit
– hari tepat dalam Terapeutik
untuk memenuhi 3. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai dengan
tujuan program kesepakatan
Kesehatan Edukasi
Tidak ditemukan 4. Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi
adanya gejala kesehatan
masalah Kesehatan 5. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
atau penyakit yang Edukasi Penyakit
tidak di duga 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
2. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya
3. Anjurkan melapor jika merasakan tanda dan gejala
penyakit
Kesiapan 1. mengidentifikasi S:
pengkatan Keluarga Ny.N
metode penyelesaian
manajeme Mengespresikan keinginan
masalah yang biasa
n
untuk mengelolah masalah
kesehatan digunakan
Kesehatan dan
2. mengidentifikasi
pencegahanya
kemungkinan
perkembangan atau Keluarga Ny.N
4. memfasilitasi Kesehatan
31
peningkata pemahaman tentang S:
n kondisi kesehatan saat Keluarga Ny.N mengatakan
pengetahu
ini setelah mengkomsumsi ikan
an
2. mengidentifikasi asin kepalanya menjadi
kesiapan penerimaan sakit dan lehernya
informasi tegang .Menjelaskan
3. meliibatkan pengetahuan tentang suatu
pengambilan topic
keputusan dalam Keluarga Ny.N menjelaskan
keluarga untuk berdasarkan pengalaman
menerima informasi sebelumnya setelah
4. mengidentifikasi mengkomsu makanan asin
faktor-faktor yang kepalanya sakit .
dapat meningkatkan Menggambarkan
dan menurunkan pengalaman sebelumnya
motivasi prilaku hidup yang sesuai dengan topik
bersih dan sehat O:
5. Berikan kesempatan Ny.N tidak lagi memakan
untuk bertanya makanan pantangan.
Perilaku sesuai dengan
kebutuhan
A : tidak terjadi masalah kesehatan
P:lanjutkan intervensi
Kesiapan 1. mengidentifikasi S:
peningkata kepuasan pasien Keluarga Ny.N mengatakan
n koping
antara harapan pasien, setelah mengkomsumsi ikan
keluarga
keluarga dan tenaga asin kepalanya menjadi
kesehatan sakit dan lehernya tegang
2. menengarkan Ny.N mengurangi makanan
masalah, pertanyaan pantangan
dan masalah keluarga Keluarga Ny.N menjelaskan
3. Terima nilai –nilai berdasarkan pengalaman
keluarga dengan cara sebelumnya setelah
tidak menghakimi mengkomsumsi makanan
4. memfasilitasi asin kepalanya sakit
menggungkapkan O
perasaan antara pasien A:peningkatan kesehatan dapat di
dan keluarga atau lakukan
antar anggota P:Lanjutkan intervensi
keluarga
5. menidefikasikasi
kesiapan keluarga
untuk terlibat dalam
perawatan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tahap usia pertengahan merupakan tahan ke VII, tahap ini di mulai saat
terakhir kali anak meninggalkan rumah hingga pensiun atau kematian pasanganya.
Pada beberapa pasangan suloty pada tahap ini karena masalah usia tua, dan merasa
1. Tetap sehat
B. Saran
jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan kesehatan
keluarga yang optimal.Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu
perlu dukungan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga terutama
usia pertengahan.
DAFTAR PUSTAKA
36