Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA USIA PERTENGAHAN

DOSEN PEMBIMBING:
Aszrul AB, S.Kep, Ns, M.Kes

DISUSUN OLEH:
Kelompok 4
1. Siska Cahyati Fatimah (A.18.10.057)
2. Nurani Wulandari (A.18.10.046)
3. Musdalifah Nasrun (A.18.10.042)
4. Sri Ramadani(A.18.10.058)
5. Yuyu Husnul Khatimah (A.18.10.068)

STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA


S1 KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita sampai kan kepada Tuhan yang maha esa, karena rahmat dan hidayahnya lah
penyusun mampu menyelesaikan Asuhan Keperawatan “KELUARGA USIA
PERTENGAHAN” shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Adapun tujuan penyusun membuat Asuhan Keperawatan ini, untuk menyelelesaikan
tugas mata kuliah “KEPERAWATAN KELUARGA”. Penyusunan Asuhan Keperawatan
ini tidak luput dari pihak-pihak yang membantu baik dari segi moril dan materil oleh karena
itu kami ucapkan  terima kasih.
Dan dalam pembuatan Asuhan Keperawatan ini penyusun menyadari mungkin
banyak kesalahan dan kekeliruan maka dari itu penyusun mengaharapkan kritik dan saran
demi perbaikan Asuhan Keperawatan ini di masa yang akan datang.        
 

Bulukumba, 20 Oktober 2021

penyusun

i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN KELUARGA USIA PERTENGAHAN
A. Definisi............................................................................................................................. 3
B. Upaya Meningkatkan Keluarga Bahagia Pada Usia Pertengahan................................... 4
C. Karakteristik Keluarga Dewasa Pertengahan................................................................... 4
D. Masalah Yang Biasa Di temukan Oleh Keluarga Usia Pertengahan .............................. 5
E. Tugas Perkembangan Usia Pertengahan ......................................................................... 5
ASKEP KELUARGA USIA PERTENGAHAN
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................................... 17
B. Saran................................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA

ii
Lampiran 1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik yang dilakukan perawat untuk
mengetahui keadaan keluarga tersubut baik yang sehat maupun sakit yang berada dalam
satu rumah. Keluarga adalah sekumpulan orang yang berikatan dengan tali perkawinan
yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya baik anak kandung maupun adopsi.
Keluarga mempunyai fungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara Bio-
Psiko -Sosio-kultur-spritual dan juga memenuhi fungsi reproduksi untuk menuruskan
kelangsungan menambah  SDM.
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada tahap ini adalah perawat memberikan
perawatan dan melakukan pengkajian langsung dengan keluarga, apakah keluarga sudah
memenuhi tugas perkembangan anak pada usia ini atau belum, serta mejelaskan kepada
keluarga tugas perkembangan anak usia sekolah, selain itu perawat juga melakukan
pengkajian disekitar lingkungannnya, apakah tempat keluarga yang ditempati keluarga
layak untuk ditempati atau tidak, serta melakukan perawatan dan memberi solusi kepada
keluarga untuk mencegah terjadinya penyakit
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana konsep dasar askep keluarga usia pertengahan?
b. Bagaimana pengkajian keperawatanya?
c. Bagaimana diagnosa keperawatannya?
d. Bagaimana intervensi?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Dalam penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu mengenal dan
mengetahui tahap perkembangan keluarga usia pertengahan dalam asuhan
keparawatannya
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah
a. Mengatahui tugas keluarga usia pertengahan
b. Mengetahui asuahan keprawatan keluarga dengan tahap perkembangan usia
pertengahan
Lampiran 1

BAB II

PEMBAHASAN
KELUARGA USIA PERTENGAHAN
PERKEMBANGAN KELUARGA USIA PERTENGAHAN
A. Definisi
Dewasa pertengahan merupakan usia sekitar 35-40 & berakhir sekitar 60-65 tahun
(Schaie & Willis,1996) dlm Psikologi Perkembangan). Dewasa pertengahan adalah masa
menyesuaikan diri & kesedaran bahwa ia bukan lagi muda & masa depannya tidak lagi di
penuhi dengan kemungkinan-kemungkinan yang terhadap,hasilnya membawa satu masa
krisis,(Craig,19760. Usia dewasa tengah (Middle adulthood) di sebut sebagai periode
perkembangan yang di mulai kira-kira 35-45 tahun hingga memasukki usia 60an tahun.
(Santrock,1995) WHO 2013 usia pertengahan/middle age yaitu kelompok usia 45-54
tahun.
Keluarga dewasa pertengahan merupakan salah satu tahap usia pertengahan bagi
orangtua,di mulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
pensiun atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya di mulai ketika orangtua
memasuki usia 45-55 tahun da berakhir pada saat seorang pasangan pensiun,biasanya 16-
18 tahun kemudian. Biasanya pasangan suami istri dalam usia pertengahan merupakan
sebuah keluarga ini meskipun masih berinteraksi dengan orangtua mereka yang lanjut
usia dan anggota keluarga lain dari keluarga asal mereka dan juga anggota keluarga dari
hasil perkawinan keturunanya
Pasangan Pastparental (pasangan yang anak-anaknya telah meninggalkan
rumah)biasanya tidak terisolasi lagi saat ini,semakin banyak pasangan usia pertengahan
hidup hingga menghabiskan sebagian masa hidupnya dalam fase postparental,dengan
hubungan ikatan keluarga hingga empat generasi,yang merupakan hal yang biasa
(Troll,1971,dalam Friedman,1988,hal 130)
Dari definisi tentang keluarga usia dewasa pertengahan di atas,dapat di tarik
kesimpulan bahwa keluarga usia dewasa pertengahan adalah keluarga yang usianya 40-60
tahun,di mulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun
atau kematian salah satu pasangan di adakan keluarga
Lampiran 1

B. Upaya Meningkatkan Keluarga Bahagia Pada Usia Pertengahan


Sangat di perlukan pasangan suami istri agar mampu menjalani salah satu periode
perkawinan tersebut dengan sukses untuk kemudian menuju usia lanjut,cukup banyak
pasangan yang merasakan ganjalan atau konflik,baik usia dewasa maupun periode
menjelang usia lanjut. Bila konflik itu di biarkan,katanya,kmeungkinan besar pertengahan
ini juga,sebagian pasangan akan terus berjuang untuk mengatasi konflik mereka,tetapi
sebagian nya lagi akan tetap membiarkan terbengkalai tanpa penyelesaian hingga
meninggal inilah alasannyasehingga kita perlu mempelajari lebih mendalam dan meluas
mengenal perkembangan perkawinan,khususnya di tinjau dari seksologi. Kita harapkan
suami istri akan mampu memjalani periode ini dengan sukses untuk menuju usia lanjut
Ada banyak faktor yang di perlukan pasangan suami istri untuk mendapatkan
kebahagiaan pada usia pertengahan,salah satuya adalah faktor fisik. Karena itu,tiap
pasangan di sarankan untuk memeriksakan kesehatannya kepada dokter secara teratur
sehingga ada keyakinan bahwa mereka tidak mengalami gangguan penyakit,seperti
jantung coroner,hipertensi,dan diabetes mellitus.
Pola hidup yang baik sesuai dengan aturan kesehatan dan kebahagiaandan penting
untuk di lakukan. Psikoseksual,juga salah satu faktor penting untuk mereka perhatikan
karena pada usia menjelang lanjut,mereka sering januh dalam hubungan suami istri
“ Ketertarikan yang dulu di rasakan besar belakangan menjadi dingin. Ini penting
di cari penyebabnya,apakah fisik,psikologis,atau seksual,hingga kehangatan antara
mereka berdua dapat di pulihkan.”
C. Karakteristik Keluarga Dewasa Pertengahan
Tahun pertengahan meliputi perubahan-perubahan pada penyesuaian perkawinan
(sering kali lebih baik),pada distribusi kekuasaan antara suami dan istri (lebih merata),dan
pada peran (diferensi peran perkawinan meningkat) (leslie dan korman,1989,dlm
Friedman,1988).
Pada tahun-tahun ini umunya sulit dan berat,karena masalah-masalah
penuaan,hilangnya anak,dan adanya suatu perasaan dalam diri mereka bahwa mereka
gagal menjadi membesarkan anak dan usaha kerja. Selanjutnya,tidak jelas apa yang
terjadi dengan kepuasan perkawinan dan keluarga melewati siklus-siklus kehidupan
berkeluarga. Beberapa study tentang kepuasaan perkawinan memperlihatkan bahwa
kepuasan perkawinan menurun tajam setelah perkawinan berlangsung dan terus menurun
hingga tahun pertengahan (leslie dan korman,1989,dlm Friedman 1988).
D. Masalah Yang Biasa Di temukan OLeh Keluarga Usia Pertengahan
Lampiran 1

Menurut Friedman (1998,hal 123) pasa fase ini,masalah kesehatan yang dapat
terjadi pada keluarga dewasa pertengahan yaitu :
a. Kebutuhan promosi kesehatan,,istirahat yang tidak cukup,kegiatan waktu luang dan tidur
yang kurang,nutrisi yang tidak baik,program olahraga yang tidak teratur,pengurangan
berat badan hingga berat badan yang optimum,berhenti merokok,berhenti atau
mengurangi penggunaan alcohol,pemeriksaan screening kesehatan preventif
b. Masalah-masalah hubungan perkawinan.
c. Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak,ipar,dan cucu, dan orangua yang berusia
berlanjut.
d. Masalah yang berhubungan dengan perawatan : membantu perawatan orangtua yang
lanjut usia atau tidk mampu merawat diri.
e. Tugas perkembangan
Usia pertengahan yang merupakan usia rata-rata di mana para orangtua melepaskan anak
mereka yang terakhir di tandai sebagai masa kehidupan yang “ terperangkap “ yaitu
terperangkap antara tuntutan kaum-kaum muda dan terperangkap antara dunia kerja dan
tuntutan yang bersaing dan keterlibatan keluarga,di mana sering kali tampaknya tidak
mungkin memenuhi tuntutan dari kedua bidang tersebut.
E. Tugas Perkembangan Usia Pertengahan
a. Pertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan
Dalam masa ini upaya untuk melaksakan gaya hidup sehat menjadi lebih
menonjol bagi pasien ,meskipun kenyataan nya bahwa mungkin mereka telah
melakukan kebiasaan-kebiasaan yang sifatnya merusak diri selama 45-64 tahun.
Meskipun dapat di anjurkan sekarang,karena “ lebih baik sekarang dari pada tidak
pernah “ adalah selalu benar,agaknya terlalu terlambat untuk mengembalikan begitu
banyak perubahan-perubahan psikologis yang telah terjadi seperti tekanan darah
tinggi akibat kurangnya olahraga,stress yang berkepanjangan,menurunnya kapasitas
vital akibat merokok.

Motivasi utama orang usia pertengahan untuk memperbaiki gaya hidup


mereka adalah karena adanya perasaan rentang terhadap penyakit yang di bangkitkan
bila seorang teman atau anggota keluarga mengalami serangan jantung,strok atau
kanker. Selain takut, keyakinan bahwa pemeriksaan yang teratur dan kebiasaan hidup
yang sehat merupakan cara-cara yang efektif untuk mengurangi kerentanan terhadap
berbagai penyakit juga merupakan kekuatan pendorong yang ampuh. Penyakit
Lampiran 1

hati,kakner dan strok merupakan 2/3 dari semua penyebab kematian antara usia 46-64
tahun dan sebagai penyebab kematian urutan ke4.
b. Hubungan serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya yang sebayanya
Dengan menerima dan menyambut cucu-cucu mereka dalam keluarga dan
meningkatkan hubungan antar generasi,tugas perkembangan ini mendatangkan
penghargaan yang tinggi (Duvall,1977 dlm Friedman,1988, hal 131). Tugas
perkembangan ini memungkinkan pasangan usia pertengahan terus merasa seperti
keluarga dan mendatangkan kebahagiaan yang berasal dari posisi sebagai kakek
nenek tanpa tanggung jawab sebagai orangtua selama 24 jam. Karena umur harapan
hidup meningkat,menjadi seorang kakek nenek secara khusus terjadi pada tahap siklus
kehidupan ini (Sprey dan Matthews,1982, dlm Friedman,1988, hal 123). Kakek nenek
memberikan dukungan besar kepada anak dan cucu mereka pada saat skrisis dan
membantu anak-anak mereka melalui pemberian dorongan dan dukungan (Bangston
dan Robertson,1985, dlm Friedman,1988, hal 132).
Peran yang lebih problematic adalah yang berhubungan dengan dan membantu
orangtua lansia dan kadang-kadang anggota keluarga besar lain yang lebih tua. 86%
pasangan usia pertengahan minimal memiliki 1 orangtua masih hiddup
( Hagestad,1988, dlm Friedman,1988, hal 132). Jadi, tanggungjawab memberi
perawatan bagi orangtua lansia yang lemah dan sakit-sakitan merupakan yang tidak
asing. Banyak wanita yang merasa berada dalam “ himpitan generasi “ dalam upaya
mereka mengimbangi kebutuhan-kebutuhan orangtua mreka yang berusia lanjut,anak-
anak,dan cuc-cucu mereka. Berbagai peran antara generasi kelihatannya lebih bersifat
ekslusif di kalangan minoritas seperti keluarga-keluarga asia dan America latin.

c. Meningkatkan keakraban pasangan atau hubungan perkawinan


Sekarang perkembangan tersebut benar-benar sendirian setelah bertahun-tahun
di kelilingi oleh anggota keluarga dan hubungan-hubungan. Meskipun muncul sebagai
sebutan kelengahan,bagi kebanyak pasangan merupakan pengalaman yang
menyulitkan untuk berhubungan satu sama lain sebagai pasangan menikah dari pada
sebagai orangtua. Wright dan Leahey (1984, dlm Friedman, 1988, hal 132)
melukiskan tugas perkembangan ini sebagai “ reinfestasi identitas pasangan dengan
perkembangan keinginan independen yang terjadi secara bersamaan. Keseimbangan
Lampiran 1

dependensi independensi antara pasangan perlu di uji kembaki,seperti keinginan


independen lebih besar dan juga perhatian satu sama lain yang penuh arti.
Bagi pasangan yang mengalami masalah,tekanan hidup yang menurun dalam
tahun-tahun post parental tidak mendatangkan kebahagiaan perkawinan,melainkan
menimbulkan “ kebohongan “. Menurut Kerckhoff 1976, dlm Friedman,1988,hal
132),para konselor perkawinan telah lama mengamati bahwa ketika timbul
perselisihan dalam perkawinan selama tahun-tahun pertengahan,sering kali berkaitan
dengan jemunya ikatan,bukan karena kualitas traumaticnya. Karakteristik umum dari
masa ini,berkaitan dengan kepuasan diri sendiri dan berada dalam kebahagiaan yang
membosankan.
Tugas-tugas perkembangan itu tadi pada dasar nya merupakan tuntutan atau
harapan sosio-kultural di mana manusia itu hidup dalam masyarakat kita sejak dulu
hingga kini tetap memiliki harapan sesuai di atas bagian menentu sebagai orang
dewasa pertengahan. Khusus mengenai hidup berkeluarga dalam masa usia
pertengahan terdapat dua hal pokok yang mendorong terciptanya hubungan hidup
sekeluarga,kebutuhan individu pada suatu pihak dan tugas perkembangan pada lain
pihak. Pemanduan antar keduanya menimbulkan energy yang membangkitkan geraak
bagi individu orang dewasa untuk bersatu dalam satu jalinan hubungan berkeluarga.
Lampiran 1

FORMAT PENGKAJIAN DATA KELUARGA

A. IDENTITAS KELUARGA
1. Kepala Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Tn. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur/tanggal lahir : 35 Tahun / 15 agustus 1986
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Sat Pop PP
Alamat :Ujungloe

2. Susunan Anggota Keluarga

No Nama Umur Gender Agama Hub.dgn KK Pendidikan Pekerjaan Ket


1. Ny.N 63 P Islam Ibu Tn.A SD -
2. Ny.H 33 P Islam Menantu DIII Guru
3. An.A 6 L Islam Cucu TK Pelajar

3. Genogram

60 50
57 6
5

63

45 35

Keterangan: = laki-laki
= perempuan
= sakit
… = tinggal serumah
G1 : merupakan orang tua klien, ibu klien sudah meninggal 4 tahun yang lalu karena jatuh di
WC, sedangkan ayah klien meninggal 1 bulan yang lalu karena sakit perut.
Lampiran 1

G2 : Klien itu sendiri, klien merupakan anak pertama dari 4 bersaudara, suami klien sudah
meninggal 2 tahun yang lalu karena sakit perut.
G3 : anak kandung klien, anak klien berjumlah 2 orang anak pertama berjenis kelamin
perempuan sudah menikah dan tidak tinggal bersama dengan klien lagi, sedangkan anak
ke 2 klien masih tinggal bersama dengan klien
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahap Perkembangan keluarga saat ini :


Keluarga Ny.N Berada di tahap perkembangan di tahap ke-VII yaitu keluarga usia
pertengahan. Dimana tugas tugas perkembangan di usia ini yaitu:
1. Tetap sehat
2. Menjaga hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak
3. Tingkatkan keintiman pasangan
2. Tugas keluarga yang belum terpenuhi/terlaksana pada tahap perkembangan :
Keluarga mengatakan tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, tingkat
keintiman pasangan tidak lagi di jalankan karena suami Ny.N sudah meninggal.
3. Riwayat keluarga Inti :
Keluarga Ny.N dengan suku yang berasal dari suku bugis,Suami Ny.N yaitu Tn.R
sudah meninggal 2 tahun yang lalu, keluarga Ny.N Di karuniai 2 orang anak, anak
pertamanya perempuan dan sudah berkeluarga dan tidak tinggal dengan Ny.N lagi
sedangkan anak ke 2nya laki-laki juga sudah berkeluarga dan memiliki anak dan
masih tinggal dengan Ny.N.
4. Tipe keluarga
Tipe keluarga Ny.N adalah Keluarga besar yang terdiri dari ibu, anak, cucu dan menantu
C. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi dalam Keluarga
Komunikasi Keluarga Ny.N berfungsi dengan baik, pola interaksi paling sering terjadi di pagi
hari dan malam hari, interaksi biasanya terjadi pada saat makan bersama dan nonton TV, tidak
ada masalah keluarga dalam berinteraksi, anggota keluarga yang paling dominan berbicara
adalah Ny.N Komunikasi yang sering diterapkan adalah komunikasi langsung dan terbuka,
bahasa yang digunakan adalah bahasa bugis.
2. Struktur Keluarga
Dalam pengambilan keputusan keluarga dengan musyawarah, dan pengambilan keputusan
dalam keluarga adalah Tn. A tapi tidak menutup kemungkinan suatu ketika istri Tn. A
mengambil keputusan sendiri misalnya pada kebutuhan rumah tangga, Ny.N juga kadang
mengambil keputusan tetapi di bicaran terlebih dahulu apa lagi masalah kesehatan. Hubungan
anggota keluaraga sejauh ini sangat harmonis, Ny.N dan menantunya memiliki hubungan
yang sangai baik.
3. Struktur nilai/values
Suku Ny.N berasal dari suku Bugis Bone, budaya yang paling dominan dalam keluarga adalah
budaya bugis. Apa bila terjadi masalah kesehatan pada keluarga Ny.N seperti pilek dan
demam,sakit kepala keluarga Ny.N hanya membeli obat di warung, keluarga Ny.N
Lampiran 1

mengatakan jika setelah meminum obat warung selama 2 hari tapi tidak ada perubahan
mereka memeriksakan diri ke klik terdekat atau ke puskesmas.
4. Struktur peran
Peran Ny.N dalam keluarga yaitu sebagai ibu, mertua dan nenek, yang mencari nafkah dalam
rumah yaitu anak Tn.A yang bekerja sebagai Sat Pop PP dan memiliki pekerjaan sampingan
yaitu nelayan Ny.N kadang membantu pekerjaan anaknya sperti mengikat rumput laut serta
menantu Ny.N yang bekerja sebagai guru di SD, dan cucu Ny.N sebagai pelajar
D. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Menurut keterangan keluarga, dalam kehidupan sehari-harinya mereka selalu damai dan saling
menjaga kepentingan bersama, tidak ada masalah antara satu dengan yang lain dan saling
mendukung dalam pengambilan keputusan, jika ada yang sakit saling merawat dan
membantunya memeriksakan ke pelayanan kesehatan.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Ny.N tidak ada yang mengikuti organisasi masyarakat, keluarga Ny.N tidak
mempunyai konflik atau masalah dengan tetangga atau warga disekitar rumahnya, Dalam
keluarga Ny.N, tidak ada yang tidak bisa membaca.
3. Fungsi Reproduksi
Ny. N dikaruniahi 2 orang anak. Dalam keluarga Ny.N tidak ada yang menggunakan alat
kontrasepsi..
4. Fungsi Ekonomi
Pendapatan utama keluarga ini adalah anak Ny.N yaitu Tn. A yang bekerja sebagai Sat Pol PP
dan juga sebagai nelayan rumput laut, Ny.N sering membantu anaknya seperti mengikat
rumput laut begitupun juga dengan Ny.H yang bekerja sebagai guru juga kadang membantu
suaminya.
5. Fungsi pemeliharaan kesehatan
Dalam hal kesehatan keluarga Ny.N memanfaatkan pemeriksaan di pelayanan kesehatan
terdekat apabila salah satu anggota keluarganya mengalami gangguan kesehatan,
komposisi jenis makanan sehari-hari
Ketersediaan
Komposisi Selalu ada kadang-kadang Tidak pernah
a. Makanan pokok 
b. Lauk-pauk

- protein hewani
- protein nabati 
c. Sayuran 
d. Buah-buahan 
e. Susu 

Penyajian makanan dalam kelurga Ny.N tertutup, keluarga Ny.N mengatakan


makanan pantang untuk Ny.N adalah ikan asin karena beradasarkan pengalaman ketika
Ny.N makan ikan asin kepalanya sakit dan lehernya tegang, sehingga Ny.N menghindari
makanan tersebut,.dan untuk anggota keluarga yang lain tidak memiliki makanan
pantangan,untuk air minum keluarga menggunakan air galon, dan kebiasaan makan
keseringan makan dengan bersama-sama pada pagi hari.
Pemenuhan kebutuhan istrahat tidur keluarga Ny.N kadang tidur pada siang hari,
Untuk kebutuhan rekreasi keluarga Ny.N jarang melakukan rekreasi. Untuk pemenuhan
kebersihan diri keluarga Ny.N mandi 2 kali sehari, sikat gigi 2 kali sehari, cuci rambut dua
kali dalam seminggu, mereka menggunakan sabun mandi, odol dan shampo.
Lampiran 1

E. STRESSOR DAN KOPING


Stressor yang dihadapi keluarga saat ini tidak ada, jika terdapat masalah Ny.N akan
melaluinya bersama-sama, dan jika tidak bisa di atasi akan meminta bantuan orang lain. Jika salah
satu anggota keluarga ada yang bermasalah maka akan membantu mencari jalan keluar.
Ny.N memiliki makanan pantangan yaitu ikan asin, Ny.N mengatakan hal tersebut tidak
menjadi hambatan bagi keluarganya, keluarga Ny.N tidak sulit untuk mengelolah masalah
kesehatan dengan baik, dengan tidak mengomsumsi makanan pantangan, pilihan hidup sehari-hari
baik untuk kesehatan Ny.N dan tidak ada ditemukannya masalah kesehatan yang tidak terduga
dengan keluarga Ny.N.
G. KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Perumahan
Keluarga Ny.N tinggal di rumah sendiri, jenis bangunan permanen, dengan luas rumah 12x10
m2, luas pekarangan ±3 m2, atap rumah spandek , mempunyai ventilasi, cahaya masuk pada
siang hari, mempunyai penerangan listrik, lantai ubin, kondisi rumah bersih.
1.1. Keadaan bagian rumah

Keadaan rumah
Bagian Rumah Tidak ada Kotor Bersih
a. Halaman 
b. Ruang tamu 
c. Ruang tidur 
d. Ruang makan 
e. Dapur 
f. Kamar mandi 
g. WC 
Lampiran 1

1.2. Denah rumah (dengan ukurannya dan mata angin)

W
C

Dapur Kamar

kamar

w Ruang tamu
c
kamar

2. Pengolahan sampah
Keluarga Ny.N memiliki tempat sampah yang tetap, Ny.N Mengatakan apabila sampahnya
sudah banyak keluarga Ny.N mengolah sampah dengan cara membakar di samping rumahnya.
3. Sumber air
Keluarga Ny.N mempunyai sumur sebagai sumber air yang menggunakan mesin pompa air,
untuk air minum Keluarga Ny.N minum air galon,
4. Jamban Keluarga
Keluarga Ny.N mempunyai 2 wc sendiri jenis leher angsa, jarak dari tempat penampungan
dengan sumber air > 10 m
H. FASILITAS SOSIAL DAN FASILITAS KESEHATAN
terdapat fasilitas pelayanan yaitu Poskesdes dan posyandu, pelayanan kesehatan tersebut dapat
dijangkau dengan naik motor.
Lampiran 1

H. PEMERIKSAAN FISIK ANGGOTA KELUARGA

No Pemeriksaan Fisik Ny.N T.n A Ny.H An.A


1 Keadaan Umum - Baik - Baik - Baik - Baik
- Kulit putih - Kulit hitam - Kulit sawo mateng - Kulit sawo mateng
- Tampak tidak - Tampak tidak - Tampak tidak - Tampak tidak kurus dan tidak
gemuk kurus dan tidak gemuk gemuk
gemuk
2 Tanda – tanda Vital
TD : mmHg 130/ 80 120/70 110/70
Nadi :: x/Menit 85 82 80 83
0
Suhu : c 36,6 36,5 36,5 36,7
RR : x/menit 24 22 20 22
3 Antropometri
BB : Kg 58 Kg 60 Kg 57 Kg 20 kg
TB : CM 157 cm 165 cm 155 cm 113 cm

4 Kepala Kepala simetris, tidak Kepala simetris, terdapat Kepala simetris, kulit Kepala simetris, kulit kepala bersih
Bentuk terdapat ketombe ketombe distribusi kepala bersih tidak tidak berketombe, rambut sedang agak
Rambut distribusi rambut merata/ rambut merata/ berketombe, rambut suram,lembut distribusi rambut merata/
Kulit Kepala menyebar,warna rambut menyebar,warna rambut sedang agak suram,lembut menyebar,warna rambut hitam tekstur
Kelainan hitam campur uban, hitam campur uban, distribusi rambut merata/ rambut lurus tidak mudah dicabut
tekstur rambut lurus tidak tekstur rambut lurus menyebar,warna rambut sehingga rambut tidak terlihat rontok,
Lampiran 1

mudah terlihat rontok, terlihat rontok, klien hitam tekstur rambut lurus klien mencuci rambut 2 hari sekali,tidak
klien mencuci rambut 2 mencuci rambut 2 hari tidak mudah dicabut ada benjolan
hari sekali,tidak ada sekali,tidak ada benjolan sehingga rambut tidak
benjolan terlihat rontok, klien
mencuci rambut 2 hari
sekali,tidak ada benjolan
5 Mata : Mengalami rabun dekat, Konjuctiva tidak anemis, Konjuctiva tidak anemis, Konjuctiva tidak anemis,
tidak adakatarak simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada cekungan pada mata,
menggunakan kaca mata cekungan pada mata, cekungan pada mata, reaksi cahaya pupil (+/+)
reaksi cahaya pupil (+/+) reaksi cahaya pupil (+/+) klien dimana klien dapat mengikuti
klien dimana klien dapat klien dimana klien dapat telunjuk perawat mendekati hidung
mengikuti telunjuk mengikuti telunjuk klien, bisa baca dengan jarak 30
perawat mendekati perawat mendekati hidung cm.Lapang pandang klien tidak
hidung klien, bisa baca klien, bisa baca dengan menyempit.
dengan jarak 30 jarak 30 cm.Lapang
cm.Lapang pandang pandang klien tidak
klien tidak menyempit. menyempit.menyempit.
6 Hidung Tidak bengkok Tidak bengkok Tidak bengkok Tidak bengkok
Tulang Hidung Tampak jelas Tampak jelas dan tidak Tampak jelas dan tidak Tampak jelas dan tidak berdarah
Septum Nasi Tidak terdapat adanya berdarah berdarah Tidak terdapat adanya polip
Lubang Hidung polip Tidak terdapat adanya Tidak terdapat adanya
polip polip
7 Telinga Daun telinga simetris kiri Daun telinga simetris kiri Daun telinga simetris kiri Daun telinga simetris kiri dan
Lampiran 1

Ukuran dan kanan,bersih,tidak dan kanan,bersih,tidak dan kanan,bersih,tidak ada kanan,bersih,tidak ada benjolan
Lubang telinga ada benjolan ada benjolan benjolan
Pendengaran
8 Mulut dan Faring
Bibir Tidak terdapat sianosis Tidak terdapat sianosis Tidak terdapat sianosis Tidak terdapat sianosis
Gigi Menggunaka gigi palsu Tidak terdapat gigi depan tanggal gigi masih utuh
Tidak terdapat peradangan Tidak terdapat perdarahan Tidak terdapat perdarahan
Gusi perdarahan Tidak terdapat peradangan Tidak terdapat peradangan
Tonsil Tidak terdapat
peradangan
9 Leher Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat pembengkakan pada
Kelenjar Tyroid pembengkakan pada pembengkakan pada pembengkakan pada kelenjar tyroid
Vena Jugularis kelenjar tyroid kelenjar tyroid kelenjar tyroid Tidak terdapat pembesaran pada vena
Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat pembesaran jugularis
pembesaran pada vena pembesaran pada vena pada vena jugularis
jugularis jugularis
10 Integunen dan kuku Tidak terdapat adanya Tidak terdapat adanya Tidak terdapat adanya Tidak terdapat adanya luka, tidak
Integument luka, tampak kulit bagian luka, tidak terdapat luka, tidak terdapat terdapat penyakit kulit
lengan warna putih penyakit kulit penyakit kulit Kuku Tampak bersih
Kuku Kuku tampak bersih kukuTampak bersih Kuku Tampak bersih
11 Thoraks Tampak simetris, ,tidak Tampak simetris, ,tidak Tampak simetris, ,tidak Tampak simetris, ,tidak terdapat nyeri
Paru terdapat nyeri tekan terdapat nyeri tekan terdapat nyeri tekan tekan
12 Abdomen Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan, Terdengar
Lampiran 1

Terdengar peristaltik Terdengar peristaltik Terdengar peristaltik usus, peristaltik usus, terdengar bunyi
usus, terdengar bunyi usus, terdengar bunyi terdengar bunyi tympani, tympani, tidak terdapat adanya nyeri
tympani, tidak terdapat tympani, tidak terdapat tidak terdapat adanya nyeri tekan
adanya nyeri tekan adanya nyeri tekan tekan
13 Genitalia - - -
14 Ekstremitas atas dan Mampu melakukan fleksi Mampu melakukan fleksi Mampu melakukan fleksi Mampu melakukan fleksi dan ekstensi
bawah dan ekstensi secara dan ekstensi secara dan ekstensi secara normal secara normal dengan kekuatan otot
Kekuatan Otot normal dengan kekuatan normal dengan kekuatan dengan kekuatan otot penuh
otot penuh otot penuh penuh
Ny.N : keadaan umum baik, pemeriksaan TTV normal, tidak ada penyakit keturunan, tetapi pada fungsi pengelihatan tidak berfungsi dengan
normal lagi Ny.N mengalami gangguan pengelihatan rabun dekat, tidak ada katarak, Ny.N menggunakan kaca mata. Memiliki makanan
pantangan, menggunakan gigi palsu.

Tn. A : keadaan umum baik, pemeriksaan TTV normal, tidak ada penyakit keturunan, tidak ada keluhan fisik.

Ny.H : keadaan umum baik, pemeriksaan TTV normal, tidak ada penyakit keturunan, tidak ada keluhan fisik.

An. A : keadaan umum baik, pemeriksaan TTV normal, tidak ada penyakit keturunan, tidak ada keluhan fisik.
Lampiran 1

PENJAJAKAN TAHAP II
1. Mengenal Masalah kesehatan keluarga :
Tidak ada masalah serius yang terjadi pada keluarga Ny.N, keluarga mengatakan setelah makan ikan
asin, kepalanya jadi sakit dan lehernya menjadi tegang.
2. Bagaimana cara bapak/ibu memberikan perawatan terhadap anggota keluarga dengan masalah
tersebut diatas atau apa upaya penanggulangan yang dilakukan keluarga. Keluarga Ny.N mengatakan
mereka mengelola dengan baik makanannya terutama Ny.N tidak memakan makanan yang
menimbulkan penyakit. Tapi untuk anggota keluarga yang lain tidak ada pantangan menggenai
makanan.
3. Bagaimana cara bapak/ibu menata lingkungan yang dapat meningkatkan keberhasilan penyelesaian
masalah.
Keluarga Ny.N mengatakan untuk melakukan modifikasi lingkungan terutama makanan yang
tersedia di rumah tidak begitu sulit , pola makan dengan mengurangi makanan pantangan misalnya,
ikan asin.
4. Apakah bapak/ibu memanfaatkan sarana/fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat untuk mengatasi
masalah tersebut diatas. Keluarga Ny.N memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di kampungnya
yaitu dengan memeriksaan kesehatan ke pelayanan kesehatan tedekat apa bila mengalami masalah
kesehatan,

Bulukumba , 25 November 2021


Mahasiswa,

(kelompok 4)
Lampiran 1

PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


KELUARGA Ny.N
No Data Fokus Masalah Kemungkinan
Etiologi
1 DS: Kesiapan peningkatan Program kesehatan
 Ny.N mengatakan tidak menejemen kesehatan pada sehari – hari untuk
mengkomsumsi makanan ikan keluarga Ny.N, dapat pemenuhan
asin mengekspresikan keinginan kesehatan
 Ny.N mengatakan tidak untuk mengelola masalah
mengkomsumsi ikan asin kesehatan , tidak adanya
bukan menjadi hambatan hambatan dalam program
baginya untuk mengatasi dan
 Ny.N mengurangi makanan berkurangnya factor resiko
pantangan terjadinya masalah
DO: kesehatan, dan tidak adanya

 Pilihan hidup sehari – hari masalah penyakit yang tidak


tepat dalam untuk memenuhi terduga.
tujuan program Kesehatan
 Tidak ditemukan adanya
gejala masalah Kesehatan atau
penyakit yang tidak di duga

2 DS : Kesiapan peningkatan Meningkatkan


 Keluarga Ny.N mengatakan pengetahuan pada keluarga pengetahuan
setelah mengkomsumsi ikan Ny. N, dapat menjelaskan mengenai kesehatan
asin kepalanya menjadi sakit pengetahuan dan
dan lehernya tegang pengelamanya mengenai
 Keluarga Ny.N menjelaskan masalah kesehatannya.
berdasarkan pengalaman
sebelumnya setelah
mengkomsumsi makanan asin
Lampiran 1

kepalanya sakit .
Menggambarkan pengalaman
sebelumnya yang sesuai
dengan topik
DO:
 Ny.N tidak lagi memakan
makanan pantangan. Perilaku
sesuai dengan kebutuhan
DS: Kesiapan peningkatan Pola adaptasi
 Keluarga Ny.N mengatakan koping keluarga pada keluarga dalam
setelah mengkomsumsi ikan keluarga Ny.N kerena mengatasi situasi
asin kepalanya menjadi sakit anggota keluarga dapat yang di alami
dan lehernya tegang menetapkan tujuan untuk sebelumnya
 Ny.N mengurangi makanan meningkatkan gaya hidup
pantangan sehat dan dapat
 Keluarga Ny.N menjelaskan meningkatkan kesehatan
berdasarkan pengalaman dan menjelaskan
sebelumnya setelah pengalaman mengenai
mengkomsumsi makanan asin kesehatan sebelumnya
kepalanya sakit

Bulukumba, 25 oktober 2021


Mahasiswa

( )
Lampiran 1

NO Diagnosa Keperawatan

1. Kesiapan pengkatan manajemen kesehatan

2. Kesiapan peningkatan pengetahuan

3. Kesiapan peningkatan koping keluarga


22

22
23

SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN


Diagnosa Keperawatan 1 : kesiapan peningkatan manajemen kesehatan pada keluarga
Ny.N
Pemben
Kriteria dan Skor Scoring Total
aran
Sifat Masalah: 1/3x1 1/3
1. Aktual (Tidak/kurang
sehat)

2. Ancaman kesehatan

3. Keadaan sejahtera

Kemungkinan Masalah 2/2x1 1


dapat Diubah:
1. Mudah (2)

2. Sebagian (1)

3. Tidak Dapat (0)

Potensial Masalah untuk 3/3x1 1


Dicegah:
1. Tinggi (3)

2. Sedang (2)

3. Rendah (1)

Menonjolnya Masalah: 1/2x1 ½


1. Menyadari masalah
berat, dan harus segera
ditangani (2)

2. Menyadari adanya
masalah tetapi
menganggap tidak
perlu segera ditangani
(1)

3. Masalah Tidak
dirasakan.

Total 3

23
Diagnosa Keperawatan 1 : kesiapan peningkatan koping keluarga Ny.N
Scori
Kriteria dan Skor Total Pembenaran
ng
Sifat Masalah: 1/2x1 ½
1. Aktual
(Tidak/kurang sehat)
2. Ancaman kesehatan
3. Keadaan sejahtera

Kemungkinan Masalah 2/2x1 1


dapat Diubah:
1. Mudah (2)
2. Sebagian (1)
3. Tidak Dapat (0)
Potensial Masalah untuk 3/3x1 1
Dicegah:
1. Tinggi (3)
2. Sedang (2)
3. Rendah (1)
Menonjolnya Masalah: 2/2x1 1
1. Menyadari masalah
berat, dan harus segera
ditangani (2)
2. Menyadari adanya
masalah tetapi
menganggap tidak
perlu segera ditangani
(1)
3. Masalah Tidak
dirasakan.
Total 2.3/1
25

Keperawatan 2 : kesiapan peningkatan pengetahuan pada keluarga Ny.N


Scori
Kriteria dan Skor Total Pembenaran
ng
Sifat Masalah: 1/3x1 1/3
4. Aktual
(Tidak/kurang sehat)
5. Ancaman kesehatan
6. Keadaan sejahtera

Kemungkinan Masalah 2/2x1 1


dapat Diubah:
4. Mudah (2)
5. Sebagian (1)
6. Tidak Dapat (0)
Potensial Masalah untuk 3/3x1 2/3
Dicegah:
4. Tinggi (3)
5. Sedang (2)
6. Rendah (1)
Menonjolnya Masalah: 0 0
4. Menyadari masalah
berat, dan harus segera
ditangani (2)
5. Menyadari adanya
masalah tetapi
menganggap tidak
perlu segera ditangani
(1)
6. Masalah Tidak
dirasakan.
Total 3.1/2

25
26

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


TN/NY :N

No Analisa data Diagnosis SLKI SIKI


1 DS: Kesiapan peningkatan Setelah dilakukan asuhan Bimbingan Antisipatif
 Mengespresikan menejemen kesehatan keperawatan selama 2x 24 Observasi
keinginan untuk jam diharapakan manajemen 1. Identifikasi metode penyelesaian masalah yang biasa
mengelolah masalah kesehatan meningkat dengan digunakan
Kesehatan dan kriteria hasil : 2. Identifikasi kemungkinan perkembangan atau krisis
perncegahanya 1. Melakukan tindakan situasional yang akan terjadi serta dampaknya pada
 Mengekspresikan untuk mengurangi faktor keluarga
tidak adanya risiko meningkat Trapeutik
hambatan yang 2. Aktivitas sehari-hari 3. Fasilitasi memutuskan siapa yang akan dilibatkan
berarti dalam efektif memenuhi tujuan dalam penyelesaian masalah
mengintrigasikan kesehatan meningkat 4. Fasuilitasi menggunakan sumber daya yang tersedia
program yang 5. Libatkan keluarga dan pihak terkait
ditetapkan untuk Edikasi
mengatasi masalah 6. Jelaskan perkembangan dan perilaku normal
Kesehatan Kolaborasi
 Menggambarkan 7. Rujuk kelembaga pelayanan kesehatan
berkurangnya factor Edukasi Kesehatan
Observasi

26
resiko terjadinya 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
masalah esehatan informasi
DO: 2. Identifikasi faktor – faktor yang dapat meningkatkan
 Pilihan hidup sehari dan menurunkan motivasi mengetahui tentang penyakit
– hari tepat dalam Terapeutik
untuk memenuhi 3. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai dengan
tujuan program kesepakatan
Kesehatan Edukasi
 Tidak ditemukan 4. Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi
adanya gejala kesehatan
masalah Kesehatan 5. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
atau penyakit yang Edukasi Penyakit
tidak di duga 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
2. Berikan kesempatan keluarga untuk bertanya
3. Anjurkan melapor jika merasakan tanda dan gejala
penyakit

2 DS : Kesiapan peningkatan Setelah dilakukan tindakan


Promosi kesiapan penerimaan informasi
 Menggungkapkan pengetahuan keperawatan selama 2x24 jam
Observasi
minat dalam belajar pasien mampu meningkatkan
1. Identifikasi informasi yang akan disampaikan
 Menjelaskan kesiapan pengetahuan dengan
2. Identifikasi pemahaman tentang kondisi kesehatan
pengetahuan tentang kriteria hasil : saat ini
suatu topik 3. Identifikasi kesiapan penerimaan informasi
Tingkat pengetahuan
 Menggambarkan Terapeutik
pengalaman 1. Perilaku susai ajuran 5 4. Lakukan penguatan potensi dan keluarga untuk
sebelumnya yang meningkat menerima informasi
sesuai dengan topik 2. Kemampuan 5. Libatkan pengambilan keputusan dalam keluarga
DO: menjelaskan suatu untuk menerima informasi
topik 5 meningkat 6. Fasilitasi mengenali kondisi tubuh yang
 Perilaku sesuai
3. Kemampuan membutuhkan layanan keperawatan
dengan kebutuhan
menggambarkan 7. Dahulukan menyampaikan informasi baik (positif)
masalah sebelumnya 5 sebelum menyampaikan informasi kurang baik
meningkat ( negative) terkait kondisi pasien
4. Perilaku sesuai 8. Fasilitasi askes pelayanan pada saat dibutuhkan
dengan pengetahuan 5 Edukasi Kesehatan
meningkat 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat
meningkatkan dan menurunkan motivasi prilaku
hidup bersih dan sehat
3. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
4. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
5. Berikan kesempatan untuk bertanya
6. Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
7. Ajarkan prilaku hidup bersih dan sehat
8. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat
3. DS: Kesiapan peningkatan Setelah melakukan intervensi Dukungan koping keluarga
 Keluarga Ny.N koping keluarga keperawatan dengan status Observasi
mengatakan setelah koping keluarga, maka hasil 1. Identifikasi kepuasan pasien antara harapan
mengkomsumsi ikan yang di dapatkan: pasien, keluarga dan tenaga kesehatan
asin kepalanya 1. Perilaku bertujuan 5 Terapeutik
menjadi sakit dan membaik 2. Dengarkan masalah, pertanyaan dan masalah
lehernya tegang 2. Perilaku sehat 5 keluarga
 Ny.N mengurangi membaik 3. Terima nilai –nilai keluarga dengan cara tidak
makanan pantangan menghakimi
 Keluarga Ny.N 4. Fasilitasi menggungkapkan perasaan antara pasien
menjelaskan dan keluarga atau antar anggota keluarga
berdasarkan 5. Fasilitasi pengambilan keputusan dalam
pengalaman merencanakan keperawatan jangkapanjang,jika
sebelumnya setelah perlu
mengkomsumsi 6. Fasilitasi pemenuhan kebutuha dasar
makanan asin Edukasi
kepalanya sakit 7. Informasikan fasilitas keperawatan kesehatan yang
tersedia
Pelibatan keluarga
Observasi
1) Idefikasikasi kesiapan keluarga untuk terlibat
dalam perawatan
2) Ciptakan hubungan terapeutik pasien dengan
keluarga dalam perawatan
3) Diskusikan cara perawatan dirumah
Edukasi
4) Jelaskan kondisi pasien padakeluarga
5) Informasikan harapan klien pada keluarga
6) Anjurkan keluarga terlobat dalam perawatan
31

no Diagnosa Hari,ta Iplementasi SOAP


keperawa nggal
waktu
tan

Kesiapan 1. mengidentifikasi S:
pengkatan  Keluarga Ny.N
metode penyelesaian
manajeme Mengespresikan keinginan
masalah yang biasa
n
untuk mengelolah masalah
kesehatan digunakan
Kesehatan dan
2. mengidentifikasi
pencegahanya
kemungkinan
perkembangan atau  Keluarga Ny.N

krisis situasional yang Mengekspresikan tidak

akan terjadi serta adanya hambatan yang

dampaknya pada berarti dalam

keluarga mengintrigasikan program

3. meLibatkan keluarga yang ditetapkan untuk

dan pihak terkait mengatasi masalah

4. memfasilitasi Kesehatan

memutuskan siapa  Keluarga Ny.N

yang akan dilibatkan Menggambarkan

dalam penyelesaian berkurangnya factor resiko

masalah terjadinya masalah

5. menjelaskan faktor kesehatan

risiko yang dapat O:


mempengaruhi  Pilihan hidup sehari – hari

kesehatan tepat dalam untuk


memenuhi tujuan program
Kesehatan
 Tidak ditemukan adanya
gejala masalah Kesehatan
atau penyakit yang tidak di
duga
A : tidak terjadi masalah kesehatan
P: lanjutkan intervensi
Kesiapan 1. menidentifikasi Kesiapan peningkatan pengetahuan

31
peningkata pemahaman tentang S:
n kondisi kesehatan saat  Keluarga Ny.N mengatakan
pengetahu
ini setelah mengkomsumsi ikan
an
2. mengidentifikasi asin kepalanya menjadi
kesiapan penerimaan sakit dan lehernya
informasi tegang .Menjelaskan
3. meliibatkan pengetahuan tentang suatu
pengambilan topic
keputusan dalam  Keluarga Ny.N menjelaskan
keluarga untuk berdasarkan pengalaman
menerima informasi sebelumnya setelah
4. mengidentifikasi mengkomsu makanan asin
faktor-faktor yang kepalanya sakit .
dapat meningkatkan Menggambarkan
dan menurunkan pengalaman sebelumnya
motivasi prilaku hidup yang sesuai dengan topik
bersih dan sehat O:
5. Berikan kesempatan  Ny.N tidak lagi memakan
untuk bertanya makanan pantangan.
Perilaku sesuai dengan
kebutuhan
A : tidak terjadi masalah kesehatan
P:lanjutkan intervensi

Kesiapan 1. mengidentifikasi S:
peningkata kepuasan pasien  Keluarga Ny.N mengatakan
n koping
antara harapan pasien, setelah mengkomsumsi ikan
keluarga
keluarga dan tenaga asin kepalanya menjadi
kesehatan sakit dan lehernya tegang
2. menengarkan  Ny.N mengurangi makanan
masalah, pertanyaan pantangan
dan masalah keluarga  Keluarga Ny.N menjelaskan
3. Terima nilai –nilai berdasarkan pengalaman
keluarga dengan cara sebelumnya setelah
tidak menghakimi mengkomsumsi makanan
4. memfasilitasi asin kepalanya sakit
menggungkapkan O
perasaan antara pasien A:peningkatan kesehatan dapat di
dan keluarga atau lakukan
antar anggota P:Lanjutkan intervensi
keluarga
5. menidefikasikasi
kesiapan keluarga
untuk terlibat dalam
perawatan
PENUTUP

A. Kesimpulan

Tahap usia pertengahan merupakan tahan ke VII, tahap ini di mulai saat

terakhir kali anak meninggalkan rumah hingga pensiun atau kematian pasanganya.

Pada beberapa pasangan suloty pada tahap ini karena masalah usia tua, dan merasa

gagal menjadi orang tua.

Adapun tugas perkembagan keluarga usia pertengaha

1. Tetap sehat

2. Menjaga hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak

3. Tingkatkan keintiman pasangan

B. Saran

Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan keluarga melalui

penyuluhan mengenai peran anggota keluarga dan perkembangan keluarga sesuai

jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan kesehatan

keluarga yang optimal.Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu

perlu dukungan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga terutama

usia pertengahan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/316062101/Laporan-Pendahuluan-Usia-Pertengahan (di akses


pada tanggal 20 oktober 2021).
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1 Cetakan III. Jakarta
Selatan: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1 Cetakan II. Jakarta
Selatan : DPP PPNI.
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1 Cetakan II. Jakarta Selatan:
DPP PPNI.
36

36

Anda mungkin juga menyukai