Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA

ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT X

Disusun Oleh :

Cristien Ernieati

NIM 17.01.2441

STIE SATRIA PURWOKERTO


I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perseroan terbatas (PT) adalah suatu bentuk perusahaan yang dimana modalnya terbagi
atas saham-saham, tanggung jawab dari para pemegang saham Perseroan Terbatas
berdasarkan pada jumlah saham yang dia miliki.
Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh PT X adalah kinerja karyawan. Menurut
Simamora (2001), kinerja karyawan adalah tingkat hasil kerja dalam mencapai persyaratan
pekerjaan yang diberikan.
Kinerja karyawan PT X dipengaruhi oleh banyak faktor.Salah satunya adalah Disiplin
kerja. Singodimedjo (2002), mengatakan disiplin kerja adalah sikap kesediaan dan kerelaan
seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya.
Disiplin kerja yang baik akan mempengaruhi tingkat kinerja karyawan
Motivasi kerja juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Luthan (2006)
mendefinisikan motivasi sebagai proses yang dimulai dengan defisiensi fisiologis atau
psikologis yang menggerakan perilaku atau dorongan yang ditunjukan untuk tujuan atau
intensif. Dengan adanya motivasi yang tinggi diharapkan akan berdampak baik kepada kinerja
karyawan yang lebih baik.
Faktor lain yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan adalah
Budaya organisasi. Menurut. Schermerhorn (2003), budaya organisasi adalah budaya yang
diyakini sebagai system nilai-nilai, kepercayaan dan norma-norma yang ditetapkan dalam
organisasi untuk membentuk perilaku kayawan mampu beradaptasi dengan lingkungan dalam
bekerja yang terus dikembangkan secara berkesinambungan.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang faktor – faktor
yang mempengaruhi kinerja karyawan. Maka peneliti mengambil judul penelitian “ Pengaruh
Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja PT X “

B. Perumusan Masalah

1. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT X?


2. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT X?
3. Apakah Budaya Organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT X?
C. Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian, penulis membatasi permasalahan antara lain :


1. Variabel dependen atau variable terikat yang diteliti yakni kinerja karyawan.
2. Variabel independen atau variabel bebas yaitu disiplin kerja, motivasi kerja, dan
budaya organisasi.
3. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2020.
4. Lokasi penelitian pada PT X.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian
a. Untuk menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT X.
b. Untuk menganalisis pengaruh mottivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT X.
c. Untuk mengetahui pengaruh Budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PT X.
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi PT X
Dengan adanya penelitian ini,diharapkan mahasiswa dapat memberikan saran dari
hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT tersebut yang bersifat membangun
bagi kemajuan PT X.
b. Bagi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satria Purwokerto
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk kelengkapan
penelitian oleh mahasiswa berikutnya dalam menyusun skripsi.
c. Bagi Peneliti
Sebagai tambahan pengetahuan dan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Satria Purwokerto.
II. TELAAH PUSTAKA, PENGEMBANGAN HIPOTESIS, DAN
MODEL PENELITIAN

A. Telaah Pustaka dan Pengembangan Hipotesis


B.
1. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Menurut menurut A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2000) adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
2. Disiplin kerja
a. Pengertian Displin Kerja
Menurut Siagian (2002) disiplin kerja adalah tindakan yang diambil dengan
penyeliaan untuk mengoreksi perilaku dan sikap yang salah pada sementara
karyawan.
b. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Devi Febrianti (2019), menyatakan
disiplin kerja berpengaruh positif hal ini terlihat dari thitung (3,396) > ttabel (2,329)
maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini, hipotesis kesatu yang
penulis ajukan sebagai berikut :
Hipotesis 1. Disiplin Kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan PT X
3. Motivasi Kerja
a. Pengertian Motivasi Kerja
Menurut Mathis & Jackson (2006) motivasi adalah Hasrat di dalam diri
seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan suatu tindakan.
b. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dody Chrisnanda (2017), menyatakan
motivasi kerja berpengaruh positif hal ini terlihat dari thitung (3,310) > ttabel (1,684)
Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini, hipotesis kedua yang
penulis ajukan sebagai berikut :
Hipotesis 2. Motivasi Kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan PT X
4. Budaya Organisasi
a. Pengertian Budaya Organisasi
Menurut Nawai (2003) budaya organisasi adalah suatu kepercayaan dan
nilai – nilai yang menjadi falsafah utama yang dipegang teguh oleh anggota
organisasi dalam menjalankan atau mengoperasionalkan kegiatan organisasi
b. Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Illa Sustiana (2019), menyatakan
budaya organisasi berpengaruh positif hal ini terlihat dari thitung (6,257) > ttabel
(2,012) maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini, hipotesis ketiga yang
penulis ajukan sebagai berikut :
Hipotesis 3. Budaya Organisasi Berpengaruh Terhadap Kinerja Karyawan
PT X

C. Model Penelitian

Disiplin Kerja
(X1)

Motivasi Kerja Kinerja


(X2) (Y)

Budaya
Organisasi
(X1)

Gambar 1. Kerangka Pemikiran


III. METODE PENELITIAN DAN ANALISIS

A. Metode penelitian
1. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian survey
b. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah disiplin kerja, motivasi kerja, budaya organisasi, dan
kinerja
c. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Karyawan PT X
d. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah PT X
2. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Wawancara
Adalah metode pengumpulan data dengan cara wawancara langsung baik
terstruktur maupun tidak terstruktur (Sugiyono,2001).
b. Metode Kuisoner
Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya ( Sugiyono, 2017 )
3. Sumber data
a. Data primer
Yaitu sumber data yang langung memberikan data kepada pengumpul data
(Sugiyono, 2017 )
b. Data sekunder
Yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data, misalnya lewat dokumen ( Sugiyono, 2017 )
4. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas 0byek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiyono, 2012 ). Populasi dalam
penelitian ini berjumlah 120 orang
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut ( Sugiyono, 2017 ). Data Sampel dalam penelitan ini diambil dengan metode
random sampling yaitu anggota populasi dipilih secara acak.
Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus slovin dengan
tingkat kesalahan 10% ( Sugiono, 2008 ) :
N
n=
1+ ( N e 2 )
Keterangan :
n = Jumlah sampel minimal
𝖭 = Jumlah populasi
e = Standar eror
Hasil :
120
n=
1+120 ( 10 % 2 )
= 54,54545 = 55
Dengan menggunakan rumus slovin maka jumlah sampel adalah sebesar 55 karyawan.

B. Metode Analisis

1. Definisi Konseptual dan Operasional


a. Kinerja karyawan
1) Definisi Konseptual
Menurut Hasibun (2002), kinerja adalah suatu hasil yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas – tugas yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu menurut standar dan
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
2) Definisi Operasional
Kinerja karyawan adalah suatu hasil yang telah dicapai yang dapat
dilihat dan dinilai berdasarkan standar kerja yang telah ditetapkan oleh
perusahaan
Indikator kinerja karyawan :
a) Waktu yang dipergunakan dalam menyelesaikan pekerjaan
b) Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan
c) Tingkat kemampuan dalam bekerja
d) Pekerjaan yang dilakukan dari waktu kewaktu semakin baik
e) Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja
b. Disiplin kerja (X1)
1) Defnisi Konseptual
Menurut Beach ( 2002 ), disiplin kerja adalah sikap hormat terhadap
peraturan dan ketetapan perusahaan yang ada dalam diri karyawan, yang
menyebabkan ia dapat menyesuaikan diri dengan sukarela pada peraturan dan
ketetapan perusahaan.
2) Definisi Operasional
Disiplin kerja adalah sikap dan kesukarelaan masing-masing karyawan
dalam menaati peraturan dan ketetapan yang telah dibuat perusahaan
Indikator disiplin kerja :
a) Tujuan dan Kemampuan
b) Teladanan pimpinan
c) Balas jasa
d) Ketegasan
e) Hubungan kemanusiaan
c. Motivasi kerja (X2)
1) Definisi Konseptual
Menurut Wexley & Yukl (2012), motivasi kerja adalah sebagai suatu
proses dengan mana perilaku didorong dan diarahkan.
2) Definisi Operasional
Motivasi kerja adalah suatu dorongan dan arahan dari dalam diri sendiri
ataupun dari orang lain untuk mencapai suatu tujuan
Indikator motivasi kerja :
a) Tingkat tanggung jawab
b) Melakukan pekerjaan dengan sebaik baiknya
c) Berani mengambil dan memikul resiko
d) Melakukan pekerjaan yang lebih baik dari orang lain
e) Tindakan selalu terarah pada tujuan
d. Budaya organisasi
1) Definisi Konseptual
Menurut Endratomo (2003), budaya organisasi adalah suatu
kepercayaan, keyakinan dan nilai-nilai yang menjadi falsafah utama yang
dikembangkan dalam suatu organisasi sebagai pedoman perilaku anggotanya.
2) Definisi Operasional
Budaya organisasi adalah suatu nilai-nilai dan norma-norma yang
ditetapkan perusahaan untuk dijalankan oleh karyawan dalam melaksanaan
tugasnya.
Indikator budaya organisasi :
a) Ketanggapan
b) Dorongan
c) Kepemimpinan
d) Keramahan
e) Kemampuan
2. Cara memperoleh data
Data diperoleh dengan cara menyebarkan kuisoner yang menggunakan skala
jawaban berdasar skala likert dengan lima pilihan jawaban, antara lain :
a. Sangat setuju (SS) skor 5
b. Setuju (S) skor 4
c. Netral (N) skor 3
d. Tidak setuju (TS) skor 2
e. Sangat tidak setuju (STS) skor 1
3 Pengukuran Tingkat Persepsi terhadap Variable yang Diteliti
Untuk mengukur seberapa tinggi nilai persepsi karyawan terhadap variabel X1,
X2, X3, dan Y digunakan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2014)
Ʃskor jawaban
a. Nilai rata−rata=
Ʃresponden × Ʃpertanyaan
Dengan ketentuan sebagai berikut :
Nilai 1 - < 3 adalah rendah (R)
Nilai 3 - < 4 adalah sedang (S)
Nilai 4 – 5 adalah tinggi (T)
b. Presentase nilai sempurna :
Nilai rata−rata
X 100%
Nilai tetinggi jawabanresponden
4 Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Cara yang digunkan
adalah dengan analisis item dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir
pertanyaan dikorelasikan dengan nilai total seluruh pertanyaan untuk suatu
variable dengan menggunakan rumus korelasi product moment (Sugiyono, 2003).
NƩ xʏ −( Ʃx ) ( Ʃy )
r xy =
√ {NƩ x2 −¿ ¿ ¿
Keterangan :
r xy : Koefisien korelasi product moment
X : Nilai dari jawaban kuisoner
Y : Nilai dari total jawaban
N : Jumlah sampel
Dengan menggunakan derajat kebebasan (n-2) dan a = 0,05 maka apabila :
r hitung > r table berarti kuisoner dinyatakan valid.
r hitung < r table berarti kuioner dinyatakan tidak valid.
b. Uji Reabilitas
Uji reabilitas adalah pengukuran relatif apabila pengukuran diulang lebih
dari satu kali. Uji ini menggunakan rumus Alpha Cronbach menurut Arikunto
(2006) :
Ʃ σ 2b
r i=[ ][
k
k−1
1− 2
σ1 ]
Keterangan :
r i=¿ Reliabilitas instrument
k =¿ Banyaknya butir pertanyaan
σ 2b = Varian total
σ 12=¿ Jumlah varian total
Dengan taraf signifikan 5% maka bila :
r hitung > r tabel , maka item yang digunakan reliabel
r hitung < r tabel , maka item yang digunakan tidak reliabel

5. Uji Asumsi Klasik


Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah linier
dan dapat digunakan (valid) untuk mencari peramalan, maka akan dilakukan pengujian
asumsi normalitas, multikolineritas, heteroskedastisitas dan linieritas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai
sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data
tersebut berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data digunakan
uji One Sampel Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi
0,05. Apabila hasil uji One Sampel Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari
tingkatan signifikansi yang digunakan 0,05, maka distribusi data menyebar
dengan normal dan sebaliknya (Sulisyanto)
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah suatu korelasi antara variabel-variabel bebas,
pengujian ini untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendapati adaya multikolinearitas,
dilakukan pengujian Variance Inflation Factor (VIF) dan matrik korelasi antara
variabel bebas. Kriteria pengujian (VIF) adalah sebagai berikut (Santoso, 2002) :
VIF > 5, berarti terdapat gejala multikolinearitas
VIF < 5. berarti tidak terdapat gejala multikolinearitas
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas adalah uji yang menilai apakah ada ketidaksamaan
dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi linear. Untuk
mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas digunakan Glesjer test
(Gurajati,2006).
Kriteria pengujian :
1) Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya adalah
tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.
2) Jika nilai signifikansi (Sig.) lebih kecil dari 0,05, maka kesimpulannya adalah
terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi.
d. Uji Liniearitas
Uji linearitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui model yang
dibuktikan merupakan model linier atau bukan. Pengujian linear dilakukan dengan
menggunakan Mac Kimon White Davision Test (MWI test) (Suliyanto, 2003).
Kriteria pengujian :
1) t-test untuk Z1 < t-table atau Sig Z1 > α model dikatakan linear
2) t-test untuk Z1 > t-table atau Sig Z1 < α model dikatakan non linear
3) t-test untuk Z2 > t-table atau Sig Z2 < α model dikatakan linear
4) t-test untuk Z2 < t-table atau Sig Z2 > α model dikatakan non linear
5) jika Z1 dan Z2 Linear : Model menggunakan persamaan linear
berganda
6) jika Z1 dan Z2 non linear : model menggunakan persamaan non linear
berganda
7) jika salah satu non linear : model dapat menggunakan persamaan linier atau
non linear
6. Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk mengetahui pengaruh disiplin keja, motivasi kerja dan budaya organisasi
digunakan analisis regresi linear berganda dengan persamaan sebagai berikut
(Suliyanto, 2011).
Y =a+b1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3+ e
Keterangan :
Y = Kinerja
X1 = Disiplin kerja
X2 = Motivasi kerja
X3 = Budaya organisasi
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi variabel disiplin kerja
b2 = Koefisien regresi variabel motivasi kerja
b3 = Koefisien regresi variabel budaya organisasi
e = Standar error
7. Analisis Koefisien Determinasi ( R2 )
Untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat digunakan rumus koefisien determinasi (Supranto. J, 1994)
2 b1 Ʃ x 1 Y + b2 Ʃ x 2 Y +b3 Ʃ x 3 Y
R=
Ʃ Y2
Keterangan :
R2 = Koefisien determinasi
b 1 b2 b3 = Koefisien untuk X1,X2,X3
Y = Nilai kinerja
x1 = Nilai disilpin kerja
x2 = Nilai motivasi kerja
x3 = Nilai budaya organisasi
8. Uji t
Untuk menguji keberartian koefisien regresi secara parsial dari masing-masing
variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan uji t, dengan rumus sebagai berikut
(Supranto, 2003) :
bj
t=
Sbi
Keterangan :
t = Nilai t hitung
bj = Nilai koefisien variabel j
Sbi = Nilai koefisien standar error
Hipotesis :
a. H 0 : β j = 0 artinya secara parsial tidak ada pengaruh antara variabel disipin kerja,
variabel motivasi kerja dan variabel budaya organisasi, terhadap variabel kinerja
karyawan.
b. H a : β j ≠ 0 artinya secara parsial ada pengaruh antara variabel disipin kerja,
variabel motivasi kerja dan variabel budaya organisasi, terhadap variabel kinerja
karyawan.
Kriteria pengujian :
H 0 diterima dan H a ditolak apabila -t tabel < t hitung < t tabel. Artinya variabel bebas tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
H 0 ditolak dan H a diterima apabila -t hitung < t tabel atau t hitung > t tabel. Artinya variabel
bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
Cara mencari t table menggunakan distribusi t dengan degree of freedom 5%
N, Sora. 2015. http://www.pengertianku.net/2015/12/pengertian-pt-atau-perseroan-terbatas-
dan-ciri-cirinya.html (Online) diakses tanggal 17 Maret 2020.

Febrianti, Devi. 2019. Pengaruh Disiplin Kerja, Kemampuan Kerja dan Iklim Organisasi
terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Banyumas.
STIE Satria Purwokerto

Suparyadi. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia Menciptakan Keunggulan Bersaing


Berbasis Kompetensi SDM. CV. Andi Offset, Yogyakarta

Sutrisno, Edy. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia. Prenadamedia Group, Jakarta

Prabu Mengkunegara., Anwar. 2019. Evaluasi Kinerja SDM. PT Refika Adilama, Bandung

Sustiana, Illa. 2019. Pengaruh Pelatihan Kerja, Komunikasi, Budaya Organisasi Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT BPR Gunung Slamet Cilacap. STIE Satria Purwokerto.

Chrisnanda, Dody. 2017. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di PT Mas
Sumbiri. http : ///repository.usd.ac.id

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta, Bandung

Marsono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Langkah-Langkah Menyusun Skripsi,Tesis,


Atau Disertai Menggunakan Teknik Analisis Jalur Dilengkapi Contoh Aplikasinya. In media,
Bogor

Hasibun. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta

Prabu Mengkunegara, Anwar. 2017. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. PT Remaja


Rosdakarya, Bandung

Febriana, Misna. 2016. http://misnafebrianta.blogspot.com/2016/11/pengertian-budaya-


organisasi-indikator.html?m=1 (Online) diakses tanggal 12 April 2020.

Anda mungkin juga menyukai