2020
BAB I
PENDAHULUAN
I.2. Tujuan
Pembentukan UPTD Air Limbah Domestik ini dimaksudkan untuk membentuk lembaga
operator yang akan mengoptimalkan kinerja pemerintah Daerah khususnya Bidang Cipta Karya,
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sigi, yang berperan sebagai regulator dalam
pengelolaan urusan bidang air limbah domestik yang baik dan berwawasan lingkungan sesuai
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sigi Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Air Limbah
Domestik. Pembentukan UPTD Air Limbah Domestik bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat dan kualitas lingkungan di Kabupaten Sigi, khususnya di wilayah yang ditetapkan
sebagai kawasan pengembangan, meliputi 4 (empat) kecamatan yakni kawasan
pengembangan Biromaru, Marawola, Palolo, dan Kulawi, yang mana dari empat kawasan
pengembangan ini dikembangkan dari Rencana pengembangan sarana Sistem Pengolahan Air
Limbah Domestik (SPALD) Kabupaten Sigi yang membagi 4 zona sistem penanganan air limbah:
Zona 1: wilayah yang menggunakan sistem on site dengan tangki septik individual;
Zona 2: wilayah yang menggunakan sistem komunal (MCK Komunal);
Zona 3: wilayah yang menggunakan sistem off site dengan IPAL kawasan; dan Zona 4: wilayah
yang menggunakan sistem off site dengan kepadatan sedang.
BAB II
KRITERIA PEMBENTUKAN UPTD
Fungsi 1. Perumusan dan penyusunan Fungsi UPTD Sistem Pengelolaan Air Limbah
kebijakan Domestik (SPALD) adalah menjaga hubungan baik
2. Pemberian petunjuk teknis dengan pelanggan yang mencakup:
3. Pelaksanaan koordinasi dan 1. Pelayanan informasi dan aduan.
sinkronisasi penerapan 2. Mengajak masyarakat/pelanggan untuk ikut
kebijakan. mempromosikan pelayanan UPTD.
4. Pelaksanaan, pengawasan, 3. Memberikan penghargaan kepada masyarakat
dan pembinaan serta yang peduli terhadap (persampahan/air
pengembangan. limbah).
5. Pelaksanaan monitoring dan 4. Meminta umpan balik atas pelayanan melalui
evaluasi pelaksanaan survei kepuasan pelanggan.
kegiatan.
6. Penyusunan laporan
pelaksanaan kebijakan.
7. Pelaksanaan fungsi lain yang
diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
8. Pemberian saran dan
pertimbangan kepada
pimpinan tentang langkah-
langkah dan tindakan yang
perlu diambil dalam bidang
Cipta Karya.
II.1.3 Bukan merupakan kegiatan lintas perangkat daerah dan bukan pembinaan kepada unit
kerja lain
Sistem layanan Air Limbah Domestik di Kabupaten Sigi dilaksanakan melalui Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan, meski dalam pelaksanaannya, karena belum terbentuk UPTD
sebagai operator, dinas yang berperan sebagai regulator belum mampu melayani Air Limbah
Domestik secara menyeluruh, terutama untuk daerah perdesaan yang jauh dari kawasan
prioritas sanitasi.
Konsentrasi untuk pelayanan air limbah domestik diupayakan dalam jangka waktu yang
pendek adalah untuk melayani penyedotan tinja di kantor/instansi dan baru akan berkisar di
wilayah atau zona yang memiliki tingkat kepadatan penduduk terbesar. Dalam dokumen
rencana induk Air Limbah Domestik Kabupaten Sigi, disebutkan tentang rencana pengembangan
sarana Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) di Kabupaten Sigi yang dibagi menjadi 4
zona sistem penanganan air limbah yaitu:
Zona 1: wilayah yang menggunakan sistem on site dengan tangki septik individual;
Zona 2: wilayah yang menggunakan sistem komunal (MCK Komunal);
Zona 3: wilayah yang menggunakan sistem off site dengan IPAL kawasan; dan Zona
4: wilayah yang menggunakan sistem off site dengan kepadatan sedang.
Selain pembagian zona, yang menjadi pertimbangan layanan berdasarkan karakter ruang
dan sumber daya adalah 4 (empat) kawasan pengembangan di Kabupaten Sigi yang meliputi
kawasan pengembangan Biromaru, Marawola, Palolo, dan Kulawi. Pembentukan UPTD Air
Limbah Domestik pada Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan diharapkan
akan meningkatkan pelayanan Air Limbah Domestik di Kabupaten Sigi. Berikut adalah struktur
organisasi dinas:
II.1.4. Memerlukan arahan, pengaturan dan pembagian kerja, pengawasan dan/atau
pengambilan keputusan dalam pelaksanaannya
Pembentukan UPTD Air Limbah Domestik di Kabupaten Sigi memerlukan arahan,
pengaturan, pembagian kerja dan mekanisme pengambilan keputusan. Berikut adalah tugas
dan fungsi UPTD Air Limbah Domestik dan uraian rincian tugas dari setiap jabatan dalam
UPTD air Limbah Domestik.
Tabel Tugas, Fungsi, Rincian Tugas Jabatan dalam UPTD Air Limbah Domestik
Jabatan Tugas Uraian Tugas
Kepala UPTD Memimpin, merencanakan, Uraian tugas Kepala UPTD Air Limbah
melaksanakan, mengendalikan, Domestik meliputi:
mengevaluasi dan melaporkan a. melaksanakan penyiapan bahan
penyusunan rencana teknis operasional
penyelenggaraan kegiatan
UPTD;
teknis operasional UPTD sesuai
b. mengawasi setiap kegiatan pengelolaan air
kebijakan yang ditetapkan oleh limbah domestik;
Kepala Dinas Pekerjaan Umum c. mengawasi kebersihan peralatan Instalasi
dan Perumahan berdasarkan Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT);
peraturan perundang- d. melakukan kerja sama dengan instansi
undangan atau unit kerja terkait untuk melakukan
pengelolaan air limbah domestik;
e. mengendalikan pengelolaan administrasi
UPTD;
f. mengendalikan pelaksanaan tugas dan
fungsi UPTD;
g. melaksanakan evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas dan fungsi UPTD; dan
h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya
yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas
dan fungsinya.
Kepala Sub Menyiapkan bahan dan data Uraian tugas Kepala Subbagian Tata Usaha
Bagian Tata dalam rangka UPTD Air Limbah Domestik meliputi:
Usaha penyelenggaraan kegiatan a. melaksanakan pengelolaan administrasi
dan menyusun rencana kegiatan serta
Subbagian Tata Usaha yang
pengelolaan keuangan UPTD;
meliputi penyusunan program,
b. menghimpun peraturan perundang-
kepegawaian, keuangan, undangan, pedoman dan petunjuk teknis
perlengkapan, aset dan umum pelaksanaan kegiatan UPTD;
serta pengelolaan naskah c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi
dinas dalam rangka pelaksanaan kegiatan UPTD;
d. melaksanakan pengelolaan urusan surat
masuk/keluar dan kearsipan;
e. melaksanakan pengelolaan administrasi
kepegawaian;
f. melaksanakan pengumpulan dan
menyiapkan bahan penyusunan rencana
anggaran dan pengelolaan keuangan
UPTD;
g. melaksanakan pengumpulan dan
menyiapkan bahan penentuan kebutuhan,
pengadaan, distribusi dan pemeliharaan
perlengkapan kantor;
h. melaksanakan urusan rumah tangga,
keamanan dan kebersihan di lingkungan
UPTD;
i. memberikan pelayanan teknis
administratif kepada semua unsur di
lingkungan UPTD;
j. melaksanakan penyiapan bahan dan data,
menyusun dan menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha
dan UPTD; dan
k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya
yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas
dan fungsinya.
Kelompok Melaksanakan sebagian tugas Unit Pelaksana Teknis Daerah sesuai dengan
Jabatan keahlian dan kebutuhan.
Fungsional
II.2. Bentuk/jenis barang/jasa yang disediakan bagi masyarakat atau perangkat daerah lain
dan frekuensi penerima barang/jasa
II.2.1. Barang/jasa yang diberikan bersifat kongkrit dan terukur baik barang/jasa kolektif
maupun barang/jasa individu
Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) adalah serangkaian
kegiatan dalam melaksanakan pengembangan dan pengelolaan prasarana dan sarana untuk
pelayanan air limbah domestik. SPALD terdiri atas:
1. SPALD-S yakni sistem pengelolaan yang dilakukan dengan mengolah air limbah domestik
di lokasi sumber, yang selanjutnya lumpur hasil olahan diangkut dengan sarana
pengangkut ke Sub-sistem Pengolahan Lumpur Tinja.
2. SPALD-T adalah sistem pengelolaan yang dilakukan dengan mengalirkan air limbah
domestik dari sumber secara kolektif ke Sub-sistem Pengolahan Terpusat untuk diolah
sebelum dibuang ke badan air permukaaan.
Studi perencanaan terkait pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Sigi telah
dilaksanakan bersamaan dengan terbangunnya sarana dan prasarana Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT) di Desa Ngatabaru, Kecamatan Sigi Biromaru. Studi perencanaan
tersebut didukung oleh dokumen penunjang lainnya yang terkait penyusunan kajian
akademis dalam rangka pembentukan UPTD Air Limbah Domestik di Kabupaten Sigi.
Sistem pengolahan air limbah yang ada di Kabupaten Sigi hampir sepenuhnya
menerapkan sistem on-site di mana pada tiap rumah atau bangunan memiliki sarana
pengolahan sendiri dalam bentuk tangki septik (septic tank) dan cubluk atau penampung
tinja. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, jumlah penggunaan tangki septik sekitar 24 persen.
Kebocoron tangki septik karena tidak pernah disedot akan menjadi penyebab tercemarnya
tanah dan air tanah permukaan yang tercemari bakteri tinja yakni Coliform dan Salmonella.
Penanganan air limbah domestik di Kabupaten Sigi sejauh ini didasarkan dengan
penyesuaian wilayah pengembangan pada RTRW. Direncanakan setiap wilayah
pengembangan mempunyai satu IPLT yang mengolah lumpur tinja di beberapa kecamatan.
Untuk target penanganan air limbah diprioritaskan pada daerah dengan angka BABS yang
masih tinggi. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya atau minimnya akses sanitasi.
Rencananya daerah yang masih minim akses sanitasi tersebut ditangani dengan sistem
setempat dan terpusat tergantung dari kepadatan dan karakter kawasan. Setelah terbentuk
sistem penanganan maka lumpur yang dihasilkan dari sistem setempat dan terpusat nantinya
akan dilakukan pengolahan lanjutan di IPLT masing-masing wilayah pengembangan. Skenario
dilakukan untuk mengetahui cara yang tepat dalam penanganan air limbah domestik yang
memiliki sifat dan karakteristik tertentu di setiap kawasan perencanaan. Namun hal ini belum
bisa direalisasikan karena Kabupaten Sigi baru dan hanya mempunyai 1 (satu) Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Tabel penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air tanah (Waterborne Disease)
No. Penyakit
1. Diare
2. Demam Berdarah
3. Hepatitis A dan Hepatitis E
4. Lesi Kulit
5. Typhoid
6. Disentri
7. Cholera
8. Keracunan Timbal
9. Polio
Hasil identifikasi lapangan diperoleh data sekunder dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Sigi bahwa penyakit yang berhubungan dengan pencemaran air tanah (waterborne disease)
menunjukkan angka yang tinggi. Semua kecamatan di Kabupaten Sigi memiliki kasus penyakit
berbasis sanitasi lingkungan. Diare menempati ranking sepuluh besar penyakit di Kabupaten
Sigi. Kecamatan Lindu merupakan kecamatan endemik penyakit dengan kasus waterborne
diseases tinggi. Prevalensi waterborne disease untuk setiap kecamatan menunjukkan adanya
permasalahan sanitasi yang harus ditangani. Terdapat korelasi antara cakupan pelayanan
sanitasi dengan waterborne diseases. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa beberapa
kecamatan memiliki angka kasus waterborne disease tinggi. Wilayah dengan angka penyakit
tinggi digunakan sebagai dasar penentuan skala prioritas penanganan.
Tabel wilayah dengan kasus penyakit berbasis sanitasi tinggi di Kabupaten Sigi
No Kecamatan Penyakit Penderita Incident Rate
(Jiwa) (%)
Dermatitis 240 2,91
1 Pipikoro
Diare 313 3,79
Diare 100 1,12
2 Kulawi Selatan
Penyakit Kulit Alergi 152 1,70
Diare 413 2,76
Penyakit Kulit Alergi 398 2,66
3 Kulawi
Abses 7 0,05
Dermatitis 73 0,49
Diare 92 1,89
Penyakit Kulit Alergi 60 1,21
4 Lindu
Penyakit Kulit Karena 9 0,18
Jamur
Kapasitas Pengolahan
Berdasarkan jumlah penduduk Kabupaten Sigi dan ketersediaan tangki septik yang
dimiliki penduduk maka perkiraan timbulan Lumpur tinja Kabupaten Sigi adalah sebagai
berikut:
Jumlah Penduduk dengan Jiwa 13.600 34.031 35.482 38.962 42.009 45.125
Tangki Septik
Jumlah Penduduk dengan Jiwa 1.043 9.723 9.995 10.674 11.354 12.033
Sistem Komunal
% IPAL % 0 5 5 5 5 5
Lumpur Tinja yang diolah di m3/Tahun 0,0 281,0 729,6 1113,7 1709,5 2745,1
IPLT
m3/hari 0,0 0,8 2,0 3,1 4,7 7,5
Kecamatan Dolo
Tahun Proyeksi
Uraian Satuan
2016 2019 2021 2026 2031 2036
Jumlah Penduduk dengan Jiwa 6.571 16.503 17.246 19.037 20.620 22.240
Tangki Septik
Jumlah Penduduk dengan Jiwa 504 4.715 4.858 5.216 5.573 5.931
Sistem Komunal
% IPAL % 0 5 5 5 5 5
Lumpur Tinja yang diolah di m3/tahun 0,0 136,2 283,7 466,4 671,3 901,9
IPLT
m3/hari 0,0 0,4 0,8 1,3 1,8 2,5
Total Debit Lumpur Tinja m3/hari 0 3,4 8,3 13,0 19,6 30,0
Lumpur Tinja yang diolah m3/hari 0,0 1,1 2,8 4,3 6,5 10,0
Sumber: SOP IPLT SIGI, 2016 Tahapan Pengolahan Air Limbah Domestik (ALD)
Gambaran tentang data eksisting pengelolaan air limbah domestik yang telah diuraikan
sebelumnya menunjukkan bahwa pembentukan UPTD Air Limbah Domestik di Kabupaten
Sigi adalah kebutuhan. Lingkup pengelolaan UPTD air limbah domestik yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan itu adalah UPTD Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat
(SPALD-S) Kelas A.
II.3. Kontribusi dan Manfaat Langsung dan Nyata Kepada Masyarakat dan/atau dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan (Penerima Manfaat)
II.3.1. Layanan kepada masyarakat menjadi Lebih dekat, murah, dan cepat Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) Sistem Pengelolaan Air lImbah Domestik
Setempat (SPALD-S) Kabupaten Sigi akan berada di lokasi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
(IPLT) di Desa Ngatabaru, Kecamatan Sigi Biromaru. Kantor UPTD lokasinya jauh dari kantor
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sigi di Kawasan Perumahan Kelapa
Gading, Kalukubula. Pembentukan UPTD yang berkantor di lokasi IPLT membuat layanan
akan menjadi dekat, cepat, dan murah.
Peta Jarak IPLT Ngatabaru ke Kantor Dinas PU dan Perumahan kabupaten Sigi
II.3.2. Layanan yang diberikan UPTD merupakan layanan pemerintah yang dibutuhkan oleh
masyarakat, sehingga jika tidak tersedia akan mengganggu kehidupan masyarakat
atau penyelenggara pemerintahan
Sub urusan air limbah domestik merupakan urusan wajib pemerintah sebagaimana
yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah,
termasuk dalam lampiran undag-undang tersebut. Urusan tersebut harus tersedia bagi
masyarakat. Terlebih air limbah adalah urusan wajib berkaitan dengan layanan dasar dimana
pemerintah daerah harus memenuhi Standar Pelayanan Minimal dalam pelaksanaannya.
Pengelolaan air limbah yang tidak terkelola dengan baik sesuai standar sanitasi akan
berdampak pada pencemaran lingkungan sehingga berpotensi menjadi wabah penyakit dan
merugikan masyarakat. Pengelolaan air limbah oleh Pemerintah Daerah tidak hanya telah
menjadi kewajiban, tetapi juga kebutuhan bagi masyarakat.
II.3.3. Layanan yang diberikan belum disediakan oleh BUMN, BUMD, swasta atau penyedia
lainnya
Sejauh ini, hingga telah terbangunnya Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Desa
Ngatabaru, Kecamatan Sigi Biromaru, belum ada layanan air limbah domestik di Kabupaten
Sigi, baik yang disediakan oleh BUMN, BUMD, swasta atau penyedia lainnya. Terbangunnya
IPLT yang juga dilengkapi sarana dan prasarana penunjangnya diharapkan dapat memberikan
layanan pengelolaan air limbah domestik.
Peran pemerintah daerah dalam pengelolaan air limbah dengan menginisiasi
terbentuknya UPTD SPALD-S akan menjawab kebutuhan pengelolaan air limbah di
Kabupaten Sigi sebagaimana satu dari misinya yakni meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Jumlah SDM yang bekerja pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sigi adalah
berjumlah 193 orang dengan klasifikasi sebagai berikut:
Tabel Sumber Daya Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sigi
NO URAIAN JUMLAH (orang)
.
1 Jumlah Total Pegawai 193
2 Pejabat Struktural
a. Jumlah pejabat Eselon I
b. Jumlah pejabat Eselon II
c. Jumlah pejabat Eselon III 5
d. Jumlah pejabat Eselon IV 16
3 Staf dan Fungsional
a. Staf 59
b. Fungsional
c. Pegawai Non PNS
4 Pegawai yang langsung menangani air limbah 18
a. Unsur PNS 5
b. Unsur Non PNS 8
c. Tenaga Harian Lepas 5
Dari uraian tabel di atas menjelaskan ketersediaan Sumber Daya Manusia dari dinas
untuk operasional UPTD SPALD-S, termasuk operasional IPLT dan bahwa tidak akan
mengganggu tugas dari dinas lain yang pegawainya diambil.
II.4.3. Belanja pegawai dan biaya operasional kantor tidak mengurangi belanja publik Sub
bab ini mengurai apa saja kebutuhan biaya operasional dan pemeliharaan apabila UPTD
dibentuk di dinas, meski secara detail akan menjadi rinci pembahasannya pada Bab Analisis
Rasio Belanja Pegawai. Sebagai gambaran awal, berikut adalah besaran belanja pegawai dan
belanja barang/jasa dinas tahun terakhir (2019).
II.4.4. Tersedia sarana dan prasarana kerja berupa kantor dan perlengkapannya
Sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Sigi ditandai dengan
terbangunnya Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Tahun renovasi : -
Foto sebelumnya :
(Mei 2018)
1. Fasilitas Utama:
No Fasilitas Utama Foto Kondisi Saat Ini
.
Kolam Sludge Separation
1. Baik
Chamber (SSC)
3. Fakultatif
4. Maturasi Baik
5. Wetland
2. Fasilitas Pendukung
No Fasilitas Pendukung Foto Kondisi
.
II.6. Jabatan teknis yang tersedia sesuai tugas dan fungsi UPTD dan nama pegawai (tenaga)
teknis
Tenaga yang dibutuhkan ketika dibentuk UPTD SPALD-S adalah tenaga-tenaga yang
memiliki kompetensi sesuai dengan keahlian di bidangnya masing-masing. Jika di Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sigi tidak ada kelompok Jabatan
fungsional/tenaga teknis yang dibutuhkan maka dapat diambil dari dari jabatan fungsional
dari dinas lain yang tersedia namun tetap harus memperhatikan bahwa pengambilan jabatan
fungsional/tenaga teknis tersebut tidak mempengaruhi kinerja dari asal jabatan fungsional
tersebut. Jika memperhatikan pembagian jabatan fungsional maka dapat dibagi atas jabatan
fungsional tertentu dan jabatan fungsional umum. Jabatan fungsional tertentu adalah
jabatan yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya memiliki butir-butir capaian angka
kredit sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan fungsional berdasarkan keahlian dan
keterampilan yang dimiliki. Jabatan fungsional umum adalah jabatan yang dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya tidak memiliki angka kredit sesuai bidang teknis
dan/atau administrasi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Adapun gambaran Kebutuhan SDM apabila dibentuk UPTD adalah sebagai berikut:
1. Kepala UPTD
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
3. Administrasi Umum
4. Administrasi Keuangan
5. Tenaga Laboratorium
6. Tenaga Supervisi
7. Tenaga Mekanik
8. Tenaga Administrasi
9. Tenaga Pembelian
10. Pramu Bakti (Cleaning Service)
11. Sekuriti
12. Sopir Truk
BAB III
ANALISIS BEBAN KERJA
Analisis beban kerja digunakan untuk mengetahui jumlah jam beban kerja efektif UPTD
per tahun. Pada bagian ini akan diuraikan tugas dari Kepala UPTD, Kasubag tata Usaha dan
Pelaksana, menghitung beban kerja masing-masing jabatan tersebut, dan total keseluruhan
jam kerja efektif.
Pada bagian ini analisa beban kerja juga terkait dengan SOP dan uraian tugas yang akan
dilakukan dalam operasional UPTD sebagai berikut:
Jam
Norma Jumlah
Hasil Satuan Kerja Beban
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Waktu Jam Kerja
Kerja Hasil Efektif Kerja Jumlah
(menit) Efektif
Kerja pertahun Pegawai
10 = 5 x 7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11
x9
1 Kepala Memimpin, merencanakan, 1 Mengumpulkan bahan
UPTD melaksanakan, dan menyusun draft 1 Dokumen 3000 72000 10 30000 0,417
mengendalikan, renana strategis UPTD
mengevaluasi dan 2 Mengkaji dan mengusulkan
melaporkan draft rencana strategis
1 Dokumen 36 72000 5 180 0,003
penyelenggaraan kegiatan UPTD kepada kepala
teknis operasional UPTD dinas
sesuai kebijakan yang 3 Mengumpulkan bahan dan
ditetapkan oleh Kepala menyusun RKA dan DPA 1 Dokumen 180 72000 4 720 0,010
Dinas PUPR berdasarkan UPTD
peraturan perundang- 4 Membahas RKA dan DPA 1 Kegiatan 600 72000 15 18000 0,250
UPTD
undangan
5 Mengumpulkan bahan
dan menyusun
pembagian jadwal
1 Dokumen 600 72000 10 6000 0,083
kegiatan
Pengelolaan Air Limbah
Domestik
6 Mengkaji dan menyetujui
pembagian jadwal kegiatan
1 Dokumen 120 72000 52 6240 0,087
Pengelolaan Air Limbah
Domestik
7 Mengkoordinasikan
pegawai dalam
1 Kegiatan 90 72000 52 4680 0,065
pelaksanaan Pengelolaan
Air Limbah Domestik
8 Mengarahkan pegawai
dalam pelaksanaan
Pengelolaan Air Limbah 1 Kegiatan 20 72000 30 600 0,008
Domestik
9 Melakukan koordinasi
kegiatan Pengelolaan Air
Limbah Domestik dengan 1 Kegiatan 120 72000 12 1440 0,020
dinas dan pihak terkait
diluar dinas
10 Melakukan pemantauan
pelaksanaan kerja UPTD
1 Dokumen 45 72000 52 2340 0,033
Pengelolaan Air Limbah
Domestik
11 Menyusun dan
melaporakan pelaksanaan
kegiatan UPTD 1 Dokumen 30 72000 15 450 0,006
Pengelolaan Air Limbah
Domestik kepada dinas
12 Menilai kinerja pegawai
UPTD Pengelolaan Air 1 Dokumen 60 72000 15 900 0,013
Limbah Domestik
13 Melaksanakan tugas lain
yang diberikan oleh Kepala 1 Dokumen 60 72000 3 180 0,003
Dinas
Menit 71730 0,996
Jumlah Jam Kerja Efektif Jam 1195.5 1 Orang
Norm Jam
Hasi a Kerja Jumla
Satuan Jumlah
N Jabata Tugas l Wakt Efektif Beban h
Uraian Tugas Hasil Jam Kerja
o n Jabatan Kerj u pertahu Kerja Pegaw
Kerja ( meni Efektif
a n ai
t)
10 = 5 x 7 x
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11
9
5 Pramu Melakukan 1 Menyiapkan,
Bakti kegiatan membersihkan dan Kegiata
5 180 72000 78 70200 0,975
penyiapan merapikan ruangan kantor n
peralatan dan UPTD
penyajian 2 Menyiapkan ruangan rapat Kegiata
1 90 72000 78 7020 0,098
kebutuhan dan kelengkapannya n
untuk 3 Melakukan perawatan
pelaksanaan tanaman di lingkungan Kegiata
5 60 72000 78 23400 0,325
kegiatan di kantor n
kantor UPTD
4 Merawat peralatan Kegiata
5 30 72000 78 11700 0,163
kebersihan kantor n
5 Mengisi lembar checklist Kegiata
5 15 72000 78 5850 0,081
kebersihan kantor n
6 Menyiapkan kebutuhan
pelaksana kegiatan Kegiata
5 30 72000 78 11700 0,163
kentor ( makan dan n
minum )
7 Melakukan pengiriman
surat Kegiata
5 60 72000 78 23400 0,325
atau barang kepentinga n
UPTD
8 Melakukan tugas lain yang Kegiata
5 60 72000 78 23400 0,325
diberika oleh pimpinan n
Menit 176670 2,5
Jumlah Jam Kerja Efektif Jam 2944.5 1
Orang
Tabel analisis beban kerja Petugas Keamanan (Sekuriti)
Norma Jam
Satuan
Hasil Waktu Kerja Beban Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Hasil
Kerja ( menit Efektif Kerja Kerja Efektif Pegawai
Kerja
) pertahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 5 x 7 x 9 11
Jam
Satuan Norma Jumlah
Hasil Kerja Beban Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Hasil Waktu Jam Kerja
Kerja Efektif Kerja Pegawai
Kerja (menit) Efektif
pertahun
10 = 5 x 7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11
x9
7 Pengemudi Melaksanakan 1 Mempelajari data
operasi pelanggan yang
penyedotan, akan disedot dan 5 Kegiatan 15 72000 52 3900 0,054
pengankutan membuat rute
dan perjalanan
pembuangan
2 Mengisi kartu kendali
lumpur tinja 5 Kegiatan 15 72000 52 3900 0,054
transportasi
3 Menyiapkan truk tinja 5 Kegiatan 10 72000 52 2600 0,036
4 Memeriksa oli pada
kompresor udara 5 Kegiatan 10 72000 52 2600 0,036
pompa penyedotan
5 Memeriksa klem
penjepit selang
penyedot dan
pembuangan serta 5 Kegiatan 10 72000 52 2600 0,036
klem
oli pelumas ke pompa
vakum
6 Memeriksa oli truk dan
5 Kegiatan 10 72000 52 2600 0,036
ban kendaraan
7 Memeriksa mesin truk 5 Kegiatan 10 72000 52 2600 0,036
8 Menjalankan truk tinja
sesuai rencana dan
rute 5 Kegiatan 120 72000 52 31200 0,433
perjalanan di data
pelanggan
9 Membersihkan truk
tinja
5 Kegiatan 30 72000 52 7800 0,108
dan peralatan sedot
tinja
10 Menyerahkan kartu
kendali
5 Kegiatan 5 72000 52 1300 0,018
transportasi lumpur
tinja
Menit 61100 0 , 85
Jumlah Jam Kerja Efektif
Jam 1018.3 1 Orang
Tabel analisis beban kerja Teknisi Keciptakaryaan (sub sistem SPALD-S)
Jam
Norma
Satuan Kerja
Tugas Hasil Waktu Beban Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Uraian Tugas Hasil Efektif
Jabatan Kerja ( menit Kerja Kerja Efektif Pegawai
Kerja pertahun
)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 = 5 x 7 x 11
9
9 Teknisi Melaksanaka 1 Melakukan pengecekan lumpur tinja
Keciptakaryaan n operasi di di truk tinja yang akan dibuang di unit
(Petugas di instalasi pengumpul pengolahan lumpur tinja 5 Kegiatan 5 72000 52 1300 0,018
IPLT/Sub pengolahan dan mengarahkan truk tinja ke unit
sistem lumpur tinja pembuangan yang sudah ditentukan
pengolahan air 2 Memeriksa waktu tinggal air limbah
lumpur tinja) domestik di dalam bak mengumpul
sesuai dengan perencanaan pada 5 Kegiatan 5 72000 52 1300 0,018
bak pengumpul di unit pengumpul
pengolahan lumpur tinja
3 Mencatat akumulasi lumpur pada
bak pengumpul di unit pengumpul 5 Kegiatan 5 72000 52 1300 0,018
pengolahan lumpur tinja
4 Memeriksa kelancaran aliran
cairan lumpur tinja di setiap unit 5 Kegiatan 5 72000 52 1300 0,018
instalasi pengolahan lumpur tinja
5 Membersihkan sampah atau kotoran
3 Kegiatan 5 72000 52 780 0,011
di unit penyaringan
6 Melakukan pembersihan pasir dan
kenkil yang terkumpul di bak unit 3 Kegiatan 30 72000 52 4680 0,065
pemisahan partikel diskrit
7 Melakukan pengurasan lumpur pada
5 Kegiatan 60 72000 52 15600 0,217
unit pemekatan
8 Memindahkan lumpur dari unit
pemekatan ke unit pengeringan 1 Kegiatan 15 72000 52 780 0,011
lumpur
9 Melakukan pengurasan lumpur pada
1 Kegiatan 60 72000 52 3120 0,043
unit stabilisasi
10 Memindahkan lumpur dari unit
1 Kegiatan 60 72000 52 3120 0,043
stabilisasi ke unit pengeringan lumpur
11 Mengontrol kecukupan material kenkil
1 Kegiatan 15 72000 52 780 0,011
dan pasir pada unit pengering lumpur
12 Menyusun laporan pelaksanaan 1 Dokume 30 72000 52 1560
pengolahan lumpur tinja n
Menit 35620 0,473
Jumlah Jam Kerja Efektif
Jam 594 1 Orang
Tabel analisis beban kerja Penata Penyehatan
Nor Jam
Has Satua ma Kerja Jumla
Beba Jumlah
N Tugas il n Wakt Efektif h
Jabatan Uraian Tugas u n Jam Kerja
o Jabatan Kerj Hasil pertahu Pegaw
Kerja ( me Kerja Efektif
a n ai
nit )
10 = 5 x 7 x
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11
9
1 Teknisi Melaksanakan 1 Membersihkan sampah/kotoran
Kegiata
1 keciptakarya operasi dan yang menyumbat di House Inlet 5 30 72000 52 7800 0,018
pemeliharaan n
an (petugas (HI)
pad sub- pada sub- 2 Memperbaiki/mengganti House Kegiata
sistem Inlet (HI) yang rusak 5 15 72000 52 3900 0,054
sistem n
pelayanan dan
pelayanan 3 Membersihkan sampah/kotoran
pengumpulan
dan yang menyumbat pipa-pipa Kegiata
si sistem 5 15 72000 52 3900 0,054
pengumpulan pada n
Pengelolaan
) jaringan pipa lateral
Air
Limbah 4 Mengganti pipa yang rusak pada 5 Kegiata 15 72000 52 3900 0,054
Domestik jaringan pipa lateral n
Terpusat 5 Membersihkan bak penangkap 5 Kegiata 30 72000 52 7800 0,108
(SPALD-T) lemak secara rutin n
6 Membersihkan bak kontrol
bebas dari sampah agar tidak Kegiata
5 30 72000 52 7800 0,108
terjadi penyumbatan di n
dalamnya
7 Memeriksa dan membersihkan
Kegiata
lubang inspeksi di sub-sistem 5 30 72000 52 7800 0,108
pengumpulan n
8 Membersihkan sampah/kotoran
dari luar agar tidak masuk ke
dalam pipa (jaringan pipa 5 Unit 15 72000 52 3900 0,054
retikulasi
dan pipa induk)
9 Membersihkan saluran pipa
(jaringan pipa retikulasi dan pipa
Kegiata
induk) secara 5 60 72000 52 15600 0,217
n
rutinMenginventarisasi bagian
jalur
1 pipa yang sering mengalami Kegiata
1 15 72000 52 780 0,011
0 gangguan n
1 Menyusun jadwal pemeliharaan 1 Kegiata 15 72000 52 780 0,011
1 pipa pengumpul n
1 Memeriksa lubang kontrol
Kegiata
2 (manhole) dalam keadaan 5 5 72000 52 1300 0,018
n
selalu tertutup dan dikunci
1 Memeriksa area sekitar manhole Kegiata
1 10 72000 52 520 0,007
3 agar tidak terjadi kebocoran n
1 Memeriksa dan memelihara
Kegiata
4 prasarana dan sarana 1 15 72000 52 780 0,011
n
pelengkap
1 Memastikan tidak ada
5 sampah/lemak yang Kegiata
5 15 72000 52 3900 0,054
menyebabkan tersumbatnya n
aliran air limbah
1 Memeriksa dan memelihara stasiu n pomp a
6
a Memeriksa operation panel ( Kegiata
2 15 72000 52 1560 0,022
kontrol panel pompa ) n
b Memeriksa power indicator
Kegiata
lamp (lampu indikator) tidak 2 5 72000 52 520 0,007
menyala n
c Memeriksa listrik yang Kegiata
5 5 72000 52 1300 0,018
disalurkan ke pompa n
d Memeriksa tangki/wadah
Kegiata
lemak yang sudah diisi dan 3 5 72000 52 780 0,011
n
dibersihkan secara teratur
e Memeriksa tangki/wadah
Kegiata
lemak yang sudah diisi dan 5 5 72000 52 1300 0,018
n
dibersihkan secara teratur
Norm Jam
Satuan a Kerja
Hasil Beban Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Hasil Waktu Efektif
Kerja Kerja Kerja Efektif Pegawai
Kerja ( menit pertahun
)
1 2 3 5 6 7 8 9 10 = 5 x 7 x 9 11
BAB IV
ANALISIS RASIO BELANJA PEGAWAI
KETERANGAN:
RASIO 0,2
Hasil analisis dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa anggaran belanja pegawai
akibat pembentukan UPTD tidak melebihi dari total belanja pegawai dari dinas induk yang
bersangkutan. Penambahan belanja pegawai pada perangkat daerah sebagai akibat dari
adanya struktur baru pada UPTD tidak melebihi 0,5 persen dari total belanja pegawai
perangkat daerah atau dinas yang bersangkutan.
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari Kajian Akademis ini adalah sebagai berikut:
1. Kondisi eksisting pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten Sigi saat ini bila dilihat
dari segi kualitas maupun kuantitas infrastruktur masih belum memadai dibandingkan
dengan luas wilayah Kabupaten Sigi yang begitu besar. Sistem layanan Air Limbah
Domestik Kabupaten Sigi belum mampu melayani Air Limbah Domestik secara
menyeluruh, terutama untuk daerah perdesaan yang jauh dari pusat kota. Penanganan
Air Limbah Domestik belum dapat dilakukan secara optimal karena berbagai faktor di
antaranya yakni keterbatasan kendaraan operasional, sehingga jangkauan pelayanan
masih terbatas dan belum dioperasionalkannya Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
di Desa Ngatabaru, Kecamatan Sigi Biromaru di Kabupaten Sigi. Target 100 persen
universal access terhadap sanitasi membutuhkan upaya yang lebih untuk mencapai target
tersebut. Olehnya memaksimalkan pelayanan Air Limbah Domestik di Kabupaten Sigi
penting untuk dibentuk UPTD Air Limbah Domestik.
2. Manfaat utama dari pembentukan UPTD Air Limbah Domestik untuk Pemerintah Daerah
nantinya adalah optimalnya pelaksanaan pengelolaan Air Limbah Domestik di Kabupaten
Sigi. Regulator dan Operator akan terpisah, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
nantinya hanya akan berfungsi sebagai regulator, sedangkan UPTD akan berfungsi
sebagai operator. Sedangkan manfaatnya secara khusus yakni:
a. Pelayanan penyedotan lumpur tinja dapat segera dilakukan dan Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT) Ngatabaru dapat segera dioperasionalkan.
b. Tingkat pelayanan air limbah domestik meningkat (dari sumber ke IPLT).
c. Masyarakat memiliki lingkungan permukiman yang lebih bersih dan sehat karena air
limbah domestik yang dihasilkan dapat tertangani secara baik dan benar.
V.2. Rekomendasi
Berdasarkan hasil dari analisis dalam draft kajian akademis di atas maka hal-hal yang
dapat direkomendasikan adalah:
1. Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi diharapkan segera menyusun rancangan/draf
Peraturan Bupati untuk pembentukan UPTD Air Limbah Domestik Kelas A.
2. Diharapkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi agar memberikan dukungan
terhadap kelengkapan perangkat organisasi UPTD dan SDM yang memenuhi kualifikasi
yang diharapkan.
3. Diharapkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi untuk mendukung secara
berkelanjutan dan bertahap untuk berfungsinya UPTD Air Limbah Domestik dalam
memberikan pelayanan pengelolaan air limbah domestik kepada masyarakat.