1
D. Nyeri (Vas Scale) :
2
G. RESIKO JATUH (Morse Scale)
Resiko Jatuh (Morse Scale) √ (Cheklist) Skor
pada kotak skor
Riwayat Jatuh yang baru atau dalam 3 Tidak 0= 0
bulan terakhir Ya 25=
Diagnosis medis sekunder >1 Tidak 15=
Ya 0=0
Alat bantu jalan Bed rest 0=
Penompang tongkat 15= 15
Furnitur 30=
Memakai terapi heparin lock/iv Tidak 0=
Ya 20= 20
Cara berjalan/ Berpindah Normal/bedrest/imobilisasi 0=
Lemah 10= 10
Terganggu 20=
Status mental Orientasi sesuai kemampuan 0= 0
H. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan (Pengetahuan tentang penyakit/
perawatan; obat yang biasa dikonsumsi, faktor risiko tentang penyakit,
seperti: riwayat keluarga, kebiasaan, dll.; perlindungan kesehatan;
kebiasaan dalam menangani sakit, seperti: pilihan pengobatan; kebutuhan
akan edukasi kesehatan/ discharge planning).
Tidak Terkaji
Intake cairan: Tidak terkaji
3. Pola eliminasi
a. Buang Air Besar (frekuensi, warna, jumlah, konsistensi,
ketidaknyamanan, kontrol saat defekasi, apakah ada perubahan
khusus)
c. Balance Cairan
Tidak terkaji
4. Pola Aktivitas dan latihan
e. Fungsi Cardiovascular:
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
5. Pola Tidur dan Istirahat (lama tidur, gangguan tidur; penggunaan obat bantu
tidur; faktor terkait, seperti nyeri, kenyamanan lingkungan, suhu):
Sebelum MRS : Klien mengatakan sebelum sakit klien sering begadang
Setelah MRS : Tidak terkaji
11. Sistem Nilai dan Keyakinan (budaya terkait kesehatan; pandangan klien
tentang agama; kegiatan agama, dll.):
I. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kelulahan yang dirasakan saat ini:
Klien mengatakan mengeluh nyeri dada kiri menjalar ke punggun seperti
diremas-remas dengan skala nyeri 6 serta nyeri nya kadang terasa kadang
hilang. Kien mengatakan nyeri tersebut hilang saat digunakan untuk
beristirahat.
2. Pemeriksaan Umum (TTV Dasar)
a. Kesadaran : Composmentis
b. GCS : 4,5,6
c. Suhu : 36O
d. Nadi : 100x/menit
e. Tekanan Darah : 130/80mmHg
f. RR : 28x/menit
g. BB/ TB : Tidak terkaji
3. Pemeriksaan Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala bulat, ukuran kepala normacephali,
kondisi kepala simetris, kulit kepala tidak ada luka,bersih,
tidak berbau, tidak ada ketombe, wajah pucat, wajah
simetris, tiadak sembab,
Palpasi : Ubun-ubun datar, tidak ada benjolan
4. Pemeriksaan Leher
Inspeksi dan palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak
ada pembesaran kelenjar limfe, vena jugularis
tidak ada bendungan, denyut nadi carotis adekuat
5. Pemeriksaan Thoraks
Pemeriksaan paru
Inspeksi : Bentuk thorak normal chest, pola napas irreguler, ada
retraksi dinding dada, ada dyspneu, menggunakan alat
bantu napas NRBM 10 lpm
Palpasi : Fokal fremitus : Tidak terkaji
Perkusi : Suara perkusi : Tidak terkaji
Auskultasi : Suara auskultasi : terdapat suara wheezing
Pemeriksaan jantung
Inspeksi dan palpasi perikardium : Ictu cordis tidak terlihat
Perkusi : Tidak ada suara murmur, Batas jantung : kanan atas :
SIC linea parasternalis dextra, kanan bawah SIC IV linea
parasternalis dextra kiri atas : SIC II linea parasternalis
sinistra kiri bawah : SIC IV linea media clavikula sinistra
Kesimpulan ukuran jantung : Jantung normal
Auskultasi : S I dan S II : Tunggal
6. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen flat, tidak ada benjolan, spindernevi
tidak ada
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, hepar tidak
teraba, tidak ada acites,
Perkusi : Tidak ada masalah
Pemeriksaan Anus
Inspeksi : Lubang anus ada, tidak ada pendarahan, hemoroid tidak
ada, tumor tidak ada, polip tidak ada, fissura ani tidak ada.
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, kontraksi sfingter adekuat, rectak
touch tidak ada
8. Ekstremitas:
Inspeksi : Tampak retraksi dinding dada, bentuk veterbrae normal,
Edema pada ekstremitas bawah kanan dan kiri
Palpasi : CRT <3 detik
9. Pemeriksaan Neurologi
Tidak ada masalah
2. Foto Rongen/USG/ECG/dll
Tidak ada
3.
S: Intoleransi Aktivitas
Klien mengatakan tubuhnya
terasa lemah
O:
RR : 28x/menit
CK-MB 366,3 mg/dL
Troponin 11,400 mg/mL
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN URUTAN
PRIORITAS
NO PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan pencedera fisiologis (D.0077)
3. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas (D.0005)
4.
Dst
INTERVENSI KEPERAWATAN
EVALUASI
STANDAR (PERBANDINGAN SKOR AKHIR
JAM
DIAGNOSA IMP TERHADAP SKOR AWAL DAN SKOR
NO KEPERAWATAN LENTASI TARGET)
INDONESIA (SDKI)
A:
Kriteria Hasil SA ST SC
Melaporkan nyeri 4 2 4
terkontrol
Kemampuan 3 1 1
menggunakan teknik non
farmakologis
Keluhan nyeri 2 5 5
14
Masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan internvensi
1. Ajurkan melakukan teknik relaksasi napas
dalam secara mandiri
2. Anjurkan untuk istrihat
3. Kolaborasi pemberian analgesik
INTERVENSI KEPERAWATAN
15
STANDAR DIAGNOSA STANDART LUARAN
STANDAR INTERVENSI
NO TANGGAL KEPERAWATAN KEPERAWATAN INDONESIA
KEPERAWATAN INDONESIA
INDONESIA (SDKI) (SLKI)
(SIKI)
25 Agustus Pola napas tidak efektif Tujuan : Manajemen jalan napas (1.01011)
2021 berhubungan dengan hambatan Setelah dilakukan asuhan keperawatan Tidakan
upaya napas (D.0005) selama 2x24 jam masalah teratasi. O:
Kriteria : Monitor pola napas
Pola napas (L.01004) Monitor bunyi napas tambahan
Kriteria Hasil SA ST T:
Dispnea 2 4 Posisikan semi fowler
Penggunaan otot bantu 2 5 Berikan oksigen
napas E:
Frekuensi napas 2 4 Anjurkan teknik batuk efektif
Keterangan 1,2: K:
1 : meningkat Kolaborasi pemberian
2 : cukup meningkat bronkodilator, ekspektoran,
3 : sedang mukolitik
4 : cukup menurun
5 : menurun
Keterangan 3:
1 : memburuk
2 : cukup memburuk
3 : sedang
4 : cukup membaik
5 : membaik
16
IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
EVALUASI
STANDAR (PERBANDINGAN SKOR AKHIR
JAM
DIAGNOSA IMP TERHADAP SKOR AWAL DAN SKOR
NO KEPERAWATAN LENTASI TARGET)
INDONESIA (SDKI)
P : Lanjutkan intervensi
1. Anjurkan untuk memposisikan semi fowler
2. Anjurkan untuk tetap menggunakan oksigen
3. Berkolaborasi dengan tim medis