Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KILNIS (PPK) KEPERAWATAN

HAEMORHOID

1. Pengertian (Definisi) Hemorroid adalah bagian vena yang berdilatasi


dalam kanal anal. Hemorroid adalah pelebaran
pembuluh darah/flexus vena. Hemorroid sangat
umum terjadi. Pada usia 50-an, 50% individu
mengalami berbagai tipe hemorroid berdasarkan
luasnya vena yang terkena. Kehamilan diketahui
mengawali atau memperberat adanya hemorroid.

2. Masalah Keperawatan 1. Nyeri akut


2. Resiko infeksi sekunder
3. Kurang Pengetahuan tentang Haemorhoid
4. Konstipasi
3. Diagnosa Kepereawatan 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri
fisik (insisi pembedahan)
2. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan
invasive, insisi post pembedahan, imunitas
tubuh primer menurun
3. Kurang pengetahuan tentang Haemorhoid
dan pilihan pengobatan berhubungan dengan
kurang paparan sumber informasi
4. Resiko konstipasi berhubungan dengan
obstruksi post pembedahan

4. Intervensi Keperawatan 1. Kaji skala nyeri


2. Ajarkan tekhnik relaksasi distraksi
3. Kaji tanda-tanda infeksi
4. Beri Eduksi tentang haemorhoid dan cara
penanganan
5. Kaji pola eliminasi
6. Motivasi diet tinggi serat

5. Observasi 1. BAB berdarah, biasanya berupa darah segar


yang menetes pada akhir defekasi.
2. Prolaps:
a. Grade I : prolaps (-), perdarahan (+)
b. Grade II : prolaps (+), masuk
spontan
c. Grade III : prolaps (+), masuk dengan
manipul
d. Grade IV : prolaps (+), inkarserata
3. BAB berlendir, timbul karena iritasi mukosa
rectum, pruritus ani sampai dermatitis, proctitis
4. Kaji Skala Nyeri ( 1-10 )

6. Evaluasi 1. Monitor Skala Nyeri


2. Monitor tanda Infeksi
3. Monitor Eliminasi : Konstipasi, perdarahan
7. Informasi Dan Edukasi 1. Personal Hygiene, Hand Hygiene
2. Diet tinggi serat
3. Perawatan luka haemorhoid
8. Discharge Planning 1. Discharge Planning Normal

9. Nasihat pulang/instruksi kontrol 1. Higiene personal yang baik dan menghindari


mengejan berlebihan selama defekasi.
2. Diet tinggi serat yang mengandung buah dan
sekam, bila gagal dibantu dengan
menggunakan laksatif yang berfungsi
mengabsorbsi air saat melewati usus.
3. Tindakan untuk mengurangi pembesaran
dengan cara: rendam duduk dengan salep,
supositoria yang mengandung anestesi,
astringen (witch hazel) dan tirah baring
10. Prognosis Hemorroidektomi tampaknya lebih efektif dan
permanen, tetapi mempunyai kerugian kompliksi
post operasi.
11. Penelaah Kritis Ketua Tim

12. Indikator  Hari rawat sesuai PPK


 Skala Nyeri
 Tidak timbul infeksi sekunder
 Tidak terjadi Konstipasi
 Pengetahuan pasien dan keluarga tentang
Haemorhoid baik dan mampu mengambil
keputusan tentang penanganan Haemorhoid

13. Kepustakaan Diagnosa NANDA (NIC&NOC) 2007-2008

Anda mungkin juga menyukai