A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, gotong royong, percaya diri,
peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.
3.8 Mengidentifikasi bentuk dan tata 3.8. Menjelaskan sejarah ragam aksara
cara penulisan aksara Sunda 1 Sunda.
sesuai dengan kaidah-kaidahnya. Menunjukkan bentuk aksara
3.8. Sunda.
2 Mengidentifikasi tata cara
3.8. penulisan aksara Sunda dasar.
3 Mengidentifikasi tata cara
penulisan rarangkén dalam aksara
3.8. Sunda.
4
4.8 Menyusun dan menyajikan teks 4.8. Menulis aksara Sunda dasar.
aksara Sunda dengan 1 Menyusun kalimat sederhana
memperhatikan ketepatan bentuk 4.8. menggunakan aksara Sunda.
dan kaidah penulisannya. 2 Menyusun teks kompleks
menggunakan aksara Sunda.
4.8. Menyajikan teks aksara Sunda
3 dalam berbagai media dan bentuk.
4.8.
4
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Melalui diskusi dan tanya jawab, secara penuh rasa bangga akan kekayaan
budayanya sendiri peserta didik dapat:
1) menjelaskan sejarah ragam aksara Sunda dengan tepat;
2) menunjukkan bentuk aksara Sunda dengan benar;
3) mengidentifikasi tata cara penulisan aksara Sunda dasar dengan benar; dan
4) mengidentifikasi tata cara penulisan rarangkén dalam aksara Sunda dengan
tepat.
Pertemuan Kedua
Melalui unjuk kerja, secara individual dan penuh rasa bangga akan kekayaan
budayanya sendiri peserta didik dapat:
1) menulis aksara Sunda dasar dengan benar;
2) menyusun kalimat sederhana menggunakan aksara Sunda dengan tepat; dan
3) menyusun teks kompleks menggunakan aksara Sunda dengan tepat.
Pertemuan Ketiga
Melalui unjuk kerja, secara bergotong royong peserta didik dapat menyajikan teks
aksara Sunda dalam berbagai media dan bentuk dengan kreatif.
D. Materi Pembelajaran
Fakta
Aksara Swara:
Aksara Kaganga:
Tanda Vokalisasi:
Angka:
Rarangkén
Lambang vokalisasi aksara Sunda ngawengku kana 13 rupa anu cara nuliskeunna
saperti ieu di handap.
4.2 vokalisasi anu ditulis “di handapeun” lambang aksara dasar jumlahna 3 rupa,
nyaéta:
4.3 vokalisasi anu ditulis “sajajar” jeung aksara dasar jumlahna 5 rupa,
nyaéta
Konsep
Pengertian aksara sunda
Aksara sunda mangrupa sistem tinulis hasil penyesuaian tina aksara sunda kuno nu
dipaké pikeun nuliskeun aksara sunda kontemporer. Abad XII masarakat sunda mimiti
kenal jeung aksara pikeun nuliskeun basa nu dipake. Tapi dina mangsa kolonial
masarakat dipaksa ku pangawasa jeung kaayaan sangkan ninggalkeun aksara sunda
kuno nu jadi salasahiji ciri identitas budaya. Ieu kaayaan lumangsung nepi ka mangsa
kamerdekaan bangsa indonesia nu jadi sabab punahna aksara sunda kuno tina tradisi
tinulis masarakat sunda.
Prinsip
Jenis Aksara Sunda
Aksara sunda jumlahna aya 32 nu ngawengku 7 aksara swara ‘vokal mandiri’ (a, é, i, o, u,
e, jeung eu) sarta 23 aksara ngalagena ‘konsonan’ (ka-ga-nga, ca-ja-nya, ta-da-na, pa-ba-ma,
ya-ra-la, wa-sa-ha, fa-va-qa-xa-za,). Aksara sunda dibagi jadi tilu jenis nya éta aksara swara
atawa vokal mandiri, aksara ngalagena atawa konsonan, jeung aksara wilnagan atawa
bilangan.
Prosedur
Léngkah-léngkah Nulis Aksara Sunda
1) Kenal jeung apal naon aksara sunda
2) Apal kana jenis aksara sunda
3) Apal kana rarangken dina aksara sunda
4) Nulis aksara sunda dinakalimah nu sederhana
5) Nulis aksara sunda dina wangun wacana
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific dan Komunikatif
2. Metode : Inquiry
3. Teknik : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Unjuk Kerja
2. Bahan
2.1 Beberapa teks yang ditulis dalam aksara Sunda
2.2 Beberapa gambar penggunaan aksara Sunda dalam berbagai media dan bentuk
2.3 Lembar Kerja Siswa
3. Alat
Komputer, LCD proyektor, kertas tempel, spidol, dan doubletape
G. Sumber Belajar
Ayatrohaédi. 1997. “Pemasyarakatan Aksara Sunda: Pilihan, Siasat, dan Kiat”
(Makalah Lokakarya Aksara Sunda). Jatinangor: Fakultas Sastra UNPAD.
Casparis, J.G. de. 1975. Indonesian Palaeography: A History of Writing in Indonesian
from the Beginnings to C. A.D. 1500. Leiden/Kö ln: E.J. Brill. Handbuchder
Orientalistik. Dritte Abteilung. Vierter Band, erste Leiferung.
Danadibrata, R.A. 2006. Kamus Basa Sunda. Bandung: Kiblat.adibrata, R.A. 2006.
Kamus Basa Sunda. Bandung: Kiblat.
Ekadjati, Edi S. & Undang A. Darsa. 1997. “Aksara Sunda: Lambang Jatidiri dan
Kebanggaan Jawa Barat” (Makalah “Lokakarya Aksara Sunda 21 Oktober 1997”).
Jatinangor: Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat kerjasama Fakultas
sastra Universitas Padjadjaran.
Hadi, Ahmad, Drs. 1991. Peperenian. Bandung: Geger Sunten.
Hidayat, Rahmat Taufiq, spk. 2005. Peperenian Urang Sunda. Bandung: Kiblat Buku
Utama.
Lembaga Basa jeung Sastra Sunda. 2007. Kamus Umum Basa Sunda. Bandung:
Geger Sunten.
Risnawati, Dadang Nurjaman, Susi Budiwati. 2017. Rancagé Diajar Basa Sunda.
Bandung Duania Pustaka Jaya.
Rukmana, Setiadi, spk. 2017. Wanda Basa Sunda. Bandung: Thursina Media Utama.
Sudaryat, Yayat, H. Abud Prawirasumantri, jeung H. Karna Yudibrata. 2007. Tata
Basa Sunda Kiwari. Bandung: Yrama Widya.
Tim Unicode Aksara Sunda. 2008. Direktori Aksara Sunda untuk Unicode. Bandung:
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Website:
http://unicode.org
http://su.wikipedia.org
http://www.microsoft.com/typography/unicode/cscp.htm
http://kairaga.com
Pertemuan Kedua
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan 1) Guru membuka pembelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam, kemudian
mengecek kehadiran peserta didik;
2) Guru memotivasi peserta didik dengan
mendoakan agar pembelajaran yang
akan dilakukan berlangsung baik dan
bermanfaat;
3) Untuk menggali konsepsi awal peserta
didik guru melakukan apersepsi dengan
menggali informasi dan mengaitkan
dengan materi pada pertemuan
sebelumnya;
4) Peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok kecil beranggotakan 4-5 orang.
5) Peserta didik menerima informasi
tentang keterkaitan antara lingkungan
alam dengan dengan materi
pembelajaran;
6) Guru memotivasi peserta didik untuk
berperan aktif dalam pembelajaran; dan
7) Guru menyampaikan tehnik penilaian.
Inti 1) Peserta didik membaca kalimat yang 60 menit
menggunakan aksara Sunda.
2) Peserta didik menyusun kalimat
sederhana menggunakan aksara Sunda.
3) Peserta didik menyusun kalimat
kompleks menggunakan aksara Sunda.
4) Peserta didik menuliskan kalimat
sederhana menggunakan aksara Sunda
yang baik dan benar dengan tanggung
jawab.
5) Peserta didik menuliskan kalimat
kompleks menggunakan aksara Sunda.
Penutup 1) Guru bersama peserta didik berdiskusi 10 menit
untuk membuat kesimpulan kelas
tentang materi pembelajaran;
2) Guru bersama peserta didik melakukan
refleksi pembelajaran yang telah
dilakukan;
3) Guru memberitahukan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
4) Guru memberikan tugas individual
kepada peserta didik untuk menyusun
grafis menggunakan aksara Sunda; dan
5) Guru menutup pembelajaran dengan
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
mendoakan agar pembelajaran yang
telah dilakukan bermanfaat bagi peserta
didik.
Pertemuan Ketiga
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan 1) Guru membuka pembelajaran dengan 10 menit
mengucapkan salam, kemudian
mengecek kehadiran peserta didik;
2) Guru memotivasi peserta didik dengan
mendoakan agar pembelajaran yang
akan dilakukan berlangsung baik dan
bermanfaat;
3) Untuk menggali konsepsi awal peserta
didik guru melakukan apersepsi dengan
menggali informasi dan mengaitkan
dengan materi pada pertemuan
sebelumnya;
4) Peserta didik menerima informasi
tentang keterkaitan antara lingkungan
alam dengan dengan materi
pembelajaran;
5) Guru memotivasi peserta didik untuk
berperan aktif dalam pembelajaran; dan
6) Guru menyampaikan tehnik penilaian.
Inti 1) Peserta didik menyusun kalimat 60 menit
kompleks menggunakan aksara Sunda
dalam bentuk grafis.
2) Peserta didik menyampaikan perbaikan
kesalahan penulisan kalimat
menggunakan aksara Sunda yang
dilakukan temannya dengan jujur,
tanggung jawab dan santun.
Penutup 1) Guru bersama peserta didik berdiskusi 10 menit
untuk membuat kesimpulan kelas
tentang materi pembelajaran;
2) Guru bersama peserta didik melakukan
refleksi pembelajaran yang telah
dilakukan;
3) Guru memberitahukan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
4) Guru memberikan tugas individual
kepada peserta didik untuk membaca,
dan mengamati informasi menggunakan
sumber-sumber pengetahuan dalam
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu
bentuk cetak, visual, digital, dan auditori
berkaitan dengan materi pembelajaran
selanjutnya; dan
5) Guru menutup pembelajaran dengan
mendoakan agar pembelajaran yang
telah dilakukan bermanfaat bagi peserta
didik.
2. Pengetahuan
No Teknik Bentuk Butir Instrumen Waktu Ket.
Instrumen Pelaksanaan
2. Tes Lisan Soal Tes 1. Aya sabaraha Saat Penilaian
Lisan hiji aksara pembelajaran untuk
berlangsung pembelajaran
Swara? Pék
(assess-ment
sebutkeun for learning)
hiji-hijina!
2. Aya sabaraha
hiji aksara
Ngalagena?
Pék
sebutkeun
hiji-hijina!
3. Aya sabaraha
hiji
rarangkén
dina aksara
Sunda?
jéntrékeun
ngaran tur
pungsina!
3. Keterampilan
No Teknik Bentuk Butir Instrumen Waktu Ket.
Instrumen Pelaksanaan
1. Penugasan Portofolio (Lihat lampiran) Saat Penilaian
pembelajaran untuk
berlangsung pembelajaran
(assess-ment
for learning)
2. Unjuk (Lihat lampiran) Saat Penilaian
Kerja pembelajaran untuk
berlangsung pembelajaran
(assess-ment
for learning)
4. Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi siswayang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk pengayaan yaitu Aksara
Sunda dalam Komputer dan Smartphones.
5. Remedial
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi siswayang belum mencapai ketuntasan
belajar diberikan kegiatan pembelajaran ngan bentuk remedial, yaitu:
a. Pembelajaran ulang, jika 50% atau lebih siswabelum mencapai ketuntasan.
b. Pemanfaatan tutor sebaya, jika 11-49% siswabelum mencapai ketuntasan.
c. Bimbingan perorangan, jika 1-10% siswabelum mencapai ketuntasan.
Diajar aksara Sunda ceuk kuring mah napak dina dua kaparigelan basa
anu ngawengku maca jeung nulis. Luyu jeung anu biasa digunakeun dina
pasanggiri-pasanggiri, aspék-aspék anu kudu dicangking dina kaparigelan
maca di antarana kalancaran maca, akurasi, jeung gancang-kendorna maca. Ari
kaparigelan nulis mah ngawengku akurasi, karapihan, jeung éféktivitas tulisan.
Sangkan siswa bisa nyangking éta aspék-aspék, ngajarkeun aksara Sunda téh
kudu antaré, sok sanajan waktuna jadi pililaeun. Salian ti waktuna lila téh
sumber daya anu kudu disadiakeunana bisa jadi merelukeun waragad jeung
tanaga anu teu saeutik.
Sangkan tulisan aksara Sunda bisa rapih, akurat, jeung éféktif, tangtu
kudu dilatih tuluy-tumuluy. Sok sanajan, urusan karapihan tulisan mah bakal
patali ogé jeung bakat séwang-séwang siswa. Sahenteuna, ku cara dilatih tuluy-
tumuluy bisa ngadeukeutan tatacara nulis aksara Sunda anu samistina tina
jihat wangun tulisan jeung komperenahna. Latihan nulis ogé bisa mantuan
siswa ngapalkeun simbol-simbol aksara.
Nulis Informasi ku Aksara Sunda dina Rupa-rupa Média
Aksara Sunda di antarana bisa dipaké pikeun nuliskeun informasi kayaning ngaran
jalan, ngaran gedong atawa rohangan, jeung sajabana. Hidep ogé bisa ngamangpaatkeun
aksara Sunda pikeun rupa-rupa kaperluan. Geura hayu, urang diajar nuliskeun ruparupa
informasi maké aksara Sunda!
1) Tulis ngaran lengkep hidep maké aksara Sunda! Nulisna dina keretas nu kandel (art
paper), warnaan sing alus, ukuranana mah luyukeun jeung kaperluan atawa
kahayang hidep!
2) Jieun kelompok nu anggotana 5-6 urang! Unggal kelompok nyieun plang ngaran
rohangan nu aya di sabudeureun sakola! Bahan plangna mah bisa tina keretas
kandel, séng, atawa palastik kandel! Hadé ogé upama bahanna ngamangpaatkeun
bahan-bahan daur ulang.
Lampiran 3: Materi Pengayaan
Sangkan bisa maké aksara Sunda dina komputer, saméméhna dina unggal
komputer téh kudu dipasang heula font (hurup). Aya sawatara font aksara Sunda nu
geus nyampak, di antarana ngalagena, Sangkuriang Sunda, Kawali, jeung Sundanesse
Latin. Masangna mah cara sasari upama urang masang program dina komputer, ku cara
prosés instal.
alian ti masang font, dina prakna maké aksara Sunda dina komputer ogé kudu
weruh (jeung apal) kana layout keyboard (papan tombol). Umumna, komputer di
Indonésia ngagunakeun papan tombol standar US (Amérika Serikat) pikeun hurup
Latén. Sangkan papan tombol komputer bisa dipaké nulis aksara Sunda, kudu aya driver
keyboard husus nu bisa metakeun standar Latén jadi aksara Sunda. Pakakas pikeun éta
kaperluan ogé geus nyampak, di anatarana aya driver SundaKb1_i386.msi. Boh driver
boh font aksara Sunda bisa diundeur (download) dina internét.
Saupama font jeung driver aksara Sunda geus dipasang dina komputer, urang kari
prak nulis aksara Sunda dina komputer. Sangkan babari, ieu di handap aya gambar
susunan jeung posisi aksara Sunda dina papan tombol komputer.
Katerangan:
Susunan papan tombol komputer di luhur aya dina posisi normal, pikeun nulis (ngetik)
aksara Sunda dasar nu ngawengku aksara ngalagena, angka, jeung sabagian rarangkén.
Upama nuliskeun aksara latén mah nu baris muncul téh aksara leutik.
Katerangan:
Susunan papan tombol komputer di luhur aya dina posisi jungjung (SHIFT atawa CAPS
LOCK), pikeun nulis (ngetik) aksara Sunda dasar nu ngawengku aksara swara jeung
sabagian rarangkén. Upama nuliskeun aksara Latén mah nu baris muncul téh hurup
kapital.