Anda di halaman 1dari 12

Accelerat ing t he world's research.

MAKALAH BAHASA INDONESIA


"Pentingnya Bahasa Indonesia
terhadap Karakter Mahasiswa"
Alizka Nur Karunia

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Makalah REVISI 3.docx


Winda Sulist yarini

pendidikan karakt er.docx


fajar ramadhan alfarisi

BUKU T OLERANSI MAHASISWA


Jerremy sanders
MAKALAH BAHASA INDONESIA
“Pentingnya Bahasa Indonesia terhadap Karakter
Mahasiswa”

Alizka Nur Karunia


11119329
Manajemen

Universitas Dian Nusantara


Tahun 2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas
ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan terselesaikannya tugas ini dapat
memberi pelajaran positif bagi kita semua.
Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada Bapak dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas makalah ini kepada kami sehingga dapat
memicu motifasi kami untuk senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam
khususnya mengenai “Pentingnya Bahasa Indonesia terhadap Karakter Mahasiswa”
.sehingga dengan kami dapat menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui.
Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga kami
dapat menyelasaikan tugas makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin. Terima kasih
pula atas dukungan para pihak yang turut membantu terselesaikannya laporan ini, Ibu
Ayah, teman-teman serta semua pihak yang penuh kebaikan dan telah membantu penulis.
Terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha sekuat
tenaga dalam penyelesaian makalah ini, tetapi tetap saja tak luput dari sifat manusiawi
yang penuh khilaf dan salah, oleh karena itu segenap saran penulis harapkan dari semua
pihak guna perbaikan tugas-tugas serupa di masa datang.

Bekasi, Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan .......................................................................................................... 1
2.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
2.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
2.3 Tujuan Pembahasan ........................................................................................... 2
BAB II Pembahasan ......................................................................................................... 3
2.1 Pentingnya Bahasa Indonesia Bagi Karakter Mahasiswa .................................. 3
2.2 Macam-macam Karakter .................................................................................... 4
2.3 Korelasi Bahasa Indonesia dengan Karakter ..................................................... 5
BAB III Penutup ............................................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 7
3.2 Saran ....................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 8

iii
BAB I Pendahuluan

2.1 Latar Belakang


Bahasa merupakan sistem media yang digunakan anggota suatu kelompok
sosial untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan sebagai identitas diri. Sesuai dengan
pengertian yang terdapat pada KBBI Bahasa merupakan sistem lambing bunyi yang
arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Bahasa dapat menggiring kita menembus
ruang dan waktu. Melalui bahasa, kita dapat mempelajari ilmu pengetahuan, sejarah,
maupun adat istiadat suatu bangsa dalam masa tertentu. Bahasa mampu merekam
berbagai hal tersebut dalam bentuk lisan maupun tulisan. Semua itu merupakan
fungsi bahasa yang telah lama diemban oleh bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia yang dikrarkan
sejak 28 Oktober 1928 oleh para pejuang bangsa sampai dengan saat ini masih tetap
eksis. Bahasa Indonesia sampai dengan saat ini masih dirasakan perannya dalam
berbagai sendi kehidupan, antara lain sebagai alat komunikasi antarwarga dan
antarmasyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia masih tetap memegang peranan
penting dan masih tetap merupakan kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya.
Bukti menunjukkan bahwa bahasa Indonesia masih lebih dominan digunakan
di dalam berbagai kegiatan, seperti rapat-rapat, siaran radio, TV, pidato kenegaraan,
pidato politik, pelaksanaan administrasi kedinasan, dan bahasa pengantar pada setiap
level pendidikan. Bahkan saat ini, sebagian besar komunikasi tidak resmi
antarwarga pun sudah sering menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan dengan
bahasa daerah masing-masing. Bahasa Indonesia yang seharusnya menjadi bahasa
kedua setelah bahasa daerah (bahasa ibu), kini justru bahasa Indonesia sudah menjadi
bahasa pertama, sedangkan bahasa daerah telah menjadi bahasa kedua bahkan telah
menjadi bahasa ketiga (bahasa asing) bagi pemilikinya.
Sesuai dengan yang amanat pada UU 24 Tahun 2009. Bahasa Indonesia adalah
bahasa nasional Negara Indonesia yang merupakan bahasa pemersatu. Bahasa
Indonesia sudah diajarkan sejak tingkat SD, SMP, dan SMA. Oleh karena itu
seharusnya setelah jenjang SMA Bahasa Indonesia sudah dikuasai atau minimal
mempunyai pengetahuan yang memadai tentang Bahasa Indonesia. Namun faktanya,

1
masih sedikit mahasiswa yang memiliki kemampuan berbahasa Indonesia secara
maksimal. Berdasarkan Progamme International Student Achievement (PISA)
peringkat literasi anak-anak Indonesia masih rendah, hal tersebutlah yang hingga kini
masih sangat memprihatinkan membuat Bahasa Indonesia seakan sulit bagi
penggunanya sendiri.
Alasan inilah yang membuat Dirjen depdiknas RI memutuskan memasukan
Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata kuliah yang wajib diajarkan di seluruh
perguruan tinggi dan seluruh jurusan. Tujuannya untuk mengasah kemampuan
berbahasa dan mengembangkan kepribadian para mahasiswa. Sudah menjadi suatu
kewajiban bagi kita selaku Warga Negara Indonesia (WNI) untuk menguasai dan
menerapkan bahasa Indonesia dalam kehidupan seharihari dengan baik dan benar,
sehingga bahasa Indonesia dapat terjaga keasliannya.

2.2 Rumusan Masalah


a. Mengapa Bahasa Indonesia penting bagi karakter mahasiswa ?
b. Bagaiamana korelasi Bahasa Indonesia dengan ciri-ciri Karakter Mahasiswa ?

2.3 Tujuan Pembahasan


a. Memahami pentingnya Bahasa Indonesia bagi karakter mahasiswa.
b. Memahami berbagai macam karakter mahasiwa
c. Memahami korelasi Bahasa Indonesia dengan Karakter Mahasiswa.

2
BAB II Pembahasan

2.1 Pentingnya Bahasa Indonesia Bagi Karakter Mahasiswa


Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional negara Indonesia yang merupakan
bahasa pemersatu. Di perguruan tinggi bahasa Indonesia yang diajarkan tidak jauh
berbeda dengan yang pernah diajarkan di sekolah menengah atas. Namun bahasa
Indonesia diperguruan tinggi diajarkan lebih spesifik dan mendalam lagi oleh dosen
mata kuliah bahasa Indonesia. Dimana dalam proses pembelajaran itu kita dituntut
untuk mempertahankan bahasa Indonesia, agar bahasa Indonesia tidak luntur dengan
adanya pengaruh budaya asing yang cenderung mempengaruhi pikiran generasi
muda. Selain itu bahasa Indonesia itu penting untuk dipelajari diperguruan tinggi,
dikarenakan di universitas setiap mahasiswa berasal dari berbagai daerah di
Indonesia. Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai panduan untuk penyusunan dan
penggunaan tata bahasa yang baik dan benar dalam pembuatan artikel ilmiah,
praktikum, skripsi, thesis, disertasi, dll.
Elviana mengungkapkan Alasan Dirjen depdiknas RI memutuskan memasukan
Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata kuliah yang wajib diajarkan di seluruh
perguruan tinggi dan seluruh jurusan. Tujuannya yaitu untuk mengasah kemampuan
berbahasa dan mengembangkan kepribadian para mahasiswa. Sudah menjadi suatu
kewajiban bagi kita selaku Warga Negara Indonesia (WNI) untuk menguasai dan
menerapkan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari–hari dengan baik dan benar,
sehingga bahasa Indonesia dapat terjaga keasliannya.
Di dalam mata kuliah bahasa Indonesia, kita diajarkan untuk memahami arti
pentingnya tata bahasa dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Setelah kita
memahami arti pentinggnya mempelajari tata bahasa dan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD) dengan baik dan benar, kita akan bisa mengetahui konsep
penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dimanapun kita berada.
Sebagai seorang mahasiswa, selayaknya kita menambah kosakata yang sesuai
dengan keilmuan yang kita tekuni di perguruan tinggi. Kita harus bisa menggunakan
diksi-diksi yang baik dan kalimat-kalimat yang efektif sesuai jenjang pendidikan,
bukan seperti anak SMA dan SMP lagi.

3
Bahasa Indonesia tidak hanya sebagai media pengantar dalam berkomunikasi,
Bahasa Indonesia menjadi pilar dalam berkembangnya karakter mahasiswa. Bahasa
yang digunakan oleh Mahasiswa menunjukkan karakter mahasiswa itu sendiri. Selain
itu, sesuai dengan amanat yang diikrarkan pada saat Sumpah Pemuda Bahasa
Indonesia menjadi Bahasa pemersatu yang wajib digunakan oleh seluruh Warga
Negara Indonesia.

2.2 Macam-macam Karakter


Karakter adalah nilai-nilai yang khas, baik watak, akhlak atau kepribadian
seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebijakan yang diyakini
dan dipergunakan sebagai cara pandang, berpikir, bersikap, berucap dan bertingkah
laku dalam kehidupan sehari-hari. Orang berkarakter berarti orang yang
berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, atau berwatak. Dengan makna seperti
itu berarti karakter identik dengan kepribadian atau akhlak. Menurut beberapa tokoh
kepribadian merupakan ciri, karakteristik, atau sifat khas diri seseorang yang
bersumber dari bentukanbentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga
pada masa kecil dan bawaan sejak lahir (Koesoema, 2007).
Florence Litteur, penulis buku terlaris “Personality Plus” seperti dikutip
Fauzone (2009) menguraikan, ada empat pola watak dasar atau karakter manusia.
Keempat karakter tersebut adalah sanguinis, koleris, melankolis dan plegmatis.
Keempat karakter tersebut masing-masing memiliki nilai positif dan negatif.
Manusia jarang hanya memiliki satu model karakter, acapkali merupakan kombinasi
dari dua, tiga, atau bahkan keempat karakter tersebut. Yang membedakan antara satu
dengan lainnya adalah karakter mana yang lebih menonjol atau mendominasi.
Sementara itu, Yunmar dan Phoa (2013) menyatakan bahwa teori tentang pembagian
keempat karakter atau watak atau tempramen manusia tersebut, awalnya diciptakan
oleh Hippocrates. Menurut Yunmar dan Phoa (2013) masing-masing karakter
tersebut memiliki ciri khas tersendiri, seperti diuraikan berikut.
a. Sanguinis
Golongan ini cenderung ingin populer, ingin disenangi orang lain. Hidupnya
penuh dengan warna. Mereka senang bicara. Emosinya meledak-ledak dan
transparan. Pada suatu saat ia bisa berteriak, beberapa saat kemudian bisa

4
menangis. Orang sanguinis sedikit pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung
berpikir pendek, dan hidupnya tak teratur.
b. Koleris
Golongan ini suka mengatur dan memerintah orang. Akibat sifat ini, banyak
dari mereka yang tidak punya teman. Orang koleris senang tantangan dan
petualangan. Mereka goal oriented, tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan
sesuatu. Baginya tidak ada istilah tidak mungkin. Kalau sudah mengobarkan
semangat, maka hampir dapat dipastikan apa yang akan dilakukannya akan
tercapai seperti yang diidamkan. Golongan koleris tidak mudah menyerah dan
mengalah.
c. Melankolis
Berbeda dengan sanguinis. Golongan melankolis cenderung teratur, rapi,
terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka suka dengan fakta, data, angka
dan memikirkan segala sesuatu mendalam. Bila dalam sebuah pertemuan, orang
sanguinis mendominasi pembicaraan, orang melankolis cenderung menganalisa,
memikirkan, mempertimbangkan. Kalau berbicara apa yang ia katakan telah
dipikirkan secara mendalam. Selalu ingin serba sempurna dan tertata.
d. Plegmatis
Kelompok ini tidak suka konflik, karena itu apa saja akan dilakukan,
sekalipun mereka tidak suka. Baginya kedamaian adalah segala-galanya. Jika
timbul masalah, ia akan berusaha mencari solusi damai. Mereka mau merugi
bahkan rela sakit, asalkan masalahnya tidak berkepanjangan. Kaum plegmatis
kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin. Cenderung diam, kalem,
dan bila memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar
ia mau menjadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil
keputusan mereka cenderung menunda-nunda.

2.3 Korelasi Bahasa Indonesia dengan Karakter


Berdasarkan definisi karakter yang berkaitan dengan norma sosial. Oleh karena
itu, erat kaitannya karakter dengan interaksi sosial. Sebagai mahkluk social manusia
tentu melibatkan Bahasa saat berinteraksi dengan sesamanya. Bahasa merupakan
unsur penting dari kebudayaan. Perkembangan budaya saat ini juga dipengaruhi oleh

5
penggunaan Bahasa. Melalui Bahasa dapat diketahui budaya dan pola pikir dari suatu
masyarakat. Karakter seseorang tampak dari perilaku berbahasanya, sebagaimana
ditegaskan oleh Effendi (2009: 75) bahwa cara berpikir seseorang tercermin dalam
bahasa yang digunakannya. Jika cara berpikir seseorang itu teratur, bahasa yang
digunakannya pun teratur pula. Melalui data kebahasaan, kita dapat mengetahui
karakter bangsa ini. Secara umum masyarakat Indonesia sangat mementingkan kasih
sayang terhadap sesamanya.
Bahasa merupakan salah satu pilar penting dalam menumbuhkan karakter yang
positif. Terutama Bahasa Indonesia yang mejadi pilar dalam Pendidikan Karakter.
Pemerintah sangat intensif dalam menangani hal tersebut. Hal itu dibuktikan dengan
kurikulum Bahasa Indonesia yang didesain menyesuaikan dengan kebutuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan. Selain itu, Bahasa Indonesia terus didorong untuk
digunakan dalam berbagai macam bidang. Salah satunya adalah penggunaan dalam
pidato pejabat Negara sesuai dengan Perpres No 16 Tahun 2019 tentang Penggunaan
Bahasa Indonesia. Hal tersebut adalah upaya untuk terus meningkatkan karakter rasa
kebangsaan melalui Bahasa Indonesia.
Pertumbuhan dan perkembangan Bahasa Indonesia ditunjang salah satunya
adalah dengan bertambahnya pemakai dan penggunaan yang tidak hanya di dalam
negeri. Namun juga digunakan di dunia Internasional. Hal tersebut merupakan salah
satu bentuk Pendidikan karakter untuk dapat menumbuhkan karakter kebangsaan
dengan menggunakan Bahasa Indonesia di kancah Internasional.

6
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan
Bahasa Indonesia menjadi pilar dalam proses Pendidikan Karakter. Karakter
dari setiap orang dapat tergambar dari Bahasa yang digunakan. Apabila bahas yang
digunakan baik dan benar kemungkinan besar karakter juga mengikuti. Karakter
terdiri dari beberapa tipe, setiap karakter memiliki ciri khasnya masing-masing.
Namun karakter utama yang harus terus dikembangkan adalah karakter mencintai
Bangsa sendiri dengan semangan Kebangsaan. Salah satunya adalah dengan
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam setiap kesempatan.

3.2 Saran
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini.
Kekurangan tersebut baik dari segi penulisan atau lainnya. Penulis berharap
mendapatkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Sehingga dapat
memperbaiki makalah berikutnya. Penulis juga berharap makalah ini dapat
bermanfaat untuk setiap pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ekhsan, M. (2019). PENGARUH KOMPENSASI, PELATIHAN DAN MOTIVASI


TERHADAP KINERJA FRONTLINER PADA PT BANK RAKYAT
INDONESIA (PERSERO), TBK CABANG BEKASI. Jurnal Ilmiah Manajemen
Bisnis, 5(2), 249.
Ekhsan, M. (2019). Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja
Karyawan. Optimal: Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, 13(1), 1-13.
Sobarna, cece. Bahasa Sebagai Pendidikan Karakter. www.badanbahasa.kemdikbud.go.
id/lamanbahasa/node/319, Akses: 7 Februari 2020; 06:00 PM.
Pemerintah. Presiden Teken Perpres Penggunaan Bahasa Indonesia. https://kominfo.go.
id/content/detail/22038/presiden-teken-perpres-penggunaan-bahasa-
indonesia/0/berita, Akses: 7 Februari 2020; 07:00 PM.
Yudha, Manggala. 2016. Penguasaan Bahasa Indonesia Kalangan Muda Dinilai Lemah.
https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/16/07/23/oar5cn284-
penguasaan-bahasa-indonesia-kalangan-muda-dinilai-lemah, Akses: 8 Februari
2020; 07:00 PM.
--. UU 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan. https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-24-2009-bendera-bahasa-
lambang-negara-serta-lagu-kebangsaan, Akses: 10 Februari 2020; 07:00 PM.
Sadra, Nyoman. Implementasi Pendidikan Karakter Bangsa Pada Mahasiswa di
Perguruan Tinggi. https://fkh.unud.ac.id/uploads/wp/2014/09/Pnddkn-Karakter-
Bngs-NS-Dharmawan-2014.pdf. Akses: 11 Februari 2020; 08:00 PM.

Anda mungkin juga menyukai