Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sari Enjelina sirait

Nim : 1213311024
Kelas : I PGSD 2021
Mata kuliah : Konsep Dasar Biologi
Dosen Pengampuh :Imelda Free Unita.S.Pd,M.Pd

1. Roma kelapa

Komposisi : Tepung terigu, Minyak nabati (mengandung antioksidan BHA),


Tapioka,Whey bubuk, Tepung kelapa,Kalsium karbonat,Garam, Gula,
Pengemulsi lesitin kedelai, pengembang, pengatur keasaman, perisa kelapa,
vitamin B1,B2,B6,B12 dan E

Informasi Nilai Gizi


Jumlah Sajian Per Kemasan ± 11
Jumlah Per Sajian (27 g)
%AKG*
Energi 130 kkal 6.05 %
Lemak total 5g 7.46 %
Lemak jenuh 2g 10 %
Gula 6g -
Vitamin B12 0 mcg 0%
Kolesterol 0 mg 0%
Karbohidrat total 19 g 5.85 %
Protein 2g 3.33 %
Natrium 90 mg 6%

Manfaat dari komposisi

1. Tepung Terigu
Bahan utama yang digunakan dalam proses pembuatan biskuit adalah
tepung terigu yang dibuat dari biji gandum (Triticum vulgare) yang digiling.
Tepung terigu memiliki kandungan gluten sebesar 31% dan gula pentosa
sebesar 0,5-0,8%. Tepung terigu yang baik memiliki warna yang putih, bau
yang tidak masam, tidak menggumpal, serta tidak mengandung foreign body.
Tepung terigu yang digunakan dalam produksi biskuit roma
kelapa adalah soft wheat yang mengandung sekitar 8-9% gluten dan
kemampuannya untuk menyerap air sangat rendah sehingga adonan yang
dihasilkan tidak mengembang dan elastisitasnya sangat rendah
2. Tepung Tapioka
Tepung tapioka sebagian besar terdiri dari karbohidrat yaitu granula-granula
pati yang banyak terdapat di dalam sel umbi ketela pohon (Manihot utilisima),
akan tetapi terdapat juga komponen lemak, protein, dan lainnya. Tepung
tapioka berfungsi sebagai bahan perekat dan apabila dibandingkan dengan
tepung terigu, kandungan gizi tepung tapioka lebih baik .
3. Lesitin
Lesitin berperan sebagai emulsifier yang secara alami terdapat pada kacang
kedelai dalam bentuk gliserofosfoslipid, fosfatidilkolin, atau fosfatidilinositol.
Pada umumnya emulsi bersifat tidak stabil sehingga terjadi pemisahan
komponen lemak dan air yang sangat dipengaruhi oleh keadaan
lingkungannya. Adonan yang sudah ditambahkan emulsifier seperti lesitin
akan tercampur dengan rata, mudah mengembang, lebih stabil,
dan karakteristiknya tidak mudah dipengaruhi oleh lingkungan. Lesitin pada
umumnya berwarna kecoklatan dan mengandung protein, enzim, vitamin,
serta mineral.
4. Bubuk Whey
Bubuk whey dihasilkan dari proses pemisahan bagian protein dari kasein
dalam proses koagulasi atau penggumpalan susu seperti pada pembuatan
keju dan biasanya dipisahkan sebagai limbah. Sebanyak 20% protein yang
tidak terkoagulasi oleh enzim rennet terdapat dalam whey, selain itu whey
juga mengandung sebagian kecil lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin.
Whey bubuk juga memiliki beberapa kandungan asam amino essensial
seperti valin, leusin, isoleusin yang dapat membentuk otot dengan
bantuan glikogen. Menurut Keaton (1999), penambahan whey akan
berpengaruh untuk modifikasi tekstur, meningkatkan flavor, dan
meningkatkan nilai gizi pada produk.
5. Minyak Nabati
Penambahan minyak nabati berperan dalam pembentukan rasa gurih dan
sebagai penghantar panas. Minyak nabati tersusun dari trigliserida sebanyak
95% dan sisanya adalah asam lemak bebas (FFA). Karakteristik minyak
nabati yang baik adalah tidak berbau tengik, memiliki warna bening, dan tidak
berbuih saat digunakan untuk proses
penggorengan. Kondisi penyimpanan sangat mempengaruhi kualitas dari
minyak nabati. Kesalahan penanganan dalam penyimpanan minyak nabati
dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya reaksi oksidasi dimana oksigen
mengalami kontak dengan
minyak sehingga dihasilkan minyak dengan bau yang tengik

Anda mungkin juga menyukai