DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan
dan mencurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Mini
Riset pada Mata kuliah DASAR DASAR BK. Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas
Mini riset pada mata kuliah DASAR DASAR BK Program Studi S1 PGSD pada
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak MISWANTO, S.PD., M.PD selaku
Dosen Pengampu Mata Kuliah DASAR DASAR BK dan segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan kepada saya selama penulisan Mini Riset ini.
Saya menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan Mini riset ini,
maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran dari para Pembaca demi kesempurnaan
Makalah Mini Riset ini.
KELOMPOK 10
2
DAFTAR ISI
BAB I
3
PENDAHULUAN
RAIHANIFAH
BAB II
LANDASAN TEORI
4
2.1 PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING
2.2 BIDANG BIDANG PELAYANAN BK
2.3 LAYANAN LAYANAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
2.4 LAYANAN BK DI SATUAN PENDIDIKAN
2.5 PELAKSANAAN LAYANAN DALAM BK
RAIHANIFAH &
NURPAUJIAH
BAB III
METODE PENELITIAN
5
3.1 Tempat dan Waktu
1. Tempat : MAPN 4 MEDAN, jln. Jala Raya, Besar, Kec. Medan
Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara
2. Hari/Tanggal : Rabu/01 Desember 2021
3. Waktu : 11.00-11.30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
6
MAPN 4 MEDAN didirikan pada tahun 2010 yang berada dibawah naungan
kementerian agama. MAPN 4 MEDAN terletak didalam sebuah komplek perumahan.
Dilihat dari segi fisik, bangunan MAPN 4 MEDAN ini cukup baik terdapat 11 ruangan
kelas,1 Musholla,1 ruang perpustakaan,1 ruangan kepala sekolah, 1 ruangan BK dan
aula
MAPN 4 MEDAN merupakan madrasah ibtidaiyah yang mengedepankan
pengetahuan akademik tanpa meninggalkan karakter akhlakul karimah adalah akhlak
yang mulia. Saat pandemic covid-19 lagi marak maraknya, semua akses seperti
penutupa sekolah dan penutup tempat tempat wisata ditutup. Pemerintah langsung
mengatasi kasus ini dengan memberlakukannya pembelajaran daring. Hal ini yang
membuat MAPN 4 MEDAN pernah melakukan pembelajaran daring.
Saat ini, pemerintah sudah memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
terbatas bagi anak sekolah dimasa pandemi. Di bulan oktober 2021 kemarin, MAPN 4
MEDAN telah memberlakukan pembelajaran tatap muka. Tetapi tetap melakukan
pembelajaran bergelombang dan tetap mereka menerapkan 3M (Mencuci tangan,
Memakai masker dan Menjaga jarak).
7
dengan cara menanyakan apa kabar kepada siswa itu juga termasuk
pendekatan kami.
3. Apakah pernah ada kasus yang tidak bisa diatasi oleh BK kemudian di alih
tangan
kasus?
Kasus yang tidak bisa kami atasi baru baru ini yaitu menghisap lem.
Sebelumnya kami tidak mengetahui kenapa siswa tersebut melakukan
hal tersebut. Hal ini disebakan karena siswa tersebut dari dulu sudah
suka untuk menghisap lem. Kemudian kami atasi dengan wali kelas dan
guru BK, hal ini kami tidak bisa atasi maka kami alih tangan
kasuskanlah masalah ini ke kepeala sekolah. Maka kepala sekolah
mengambil keputusan dengan mengembalikan siswa tersebut ke orang
tuanya. Dan dia juga dalam masa perobatan agar dia pulih kembali
mengizinkan siswa ini untuk mencari sekolah lain.
4. Apa saja masalah masalah siswa yang sering ibu atasi?
=> Yang sering terjadi itu adalah masalah kehadiran siswa yang berkurang
dan motivasi belajarannya juga sangat rendah. Hal itu mungkin disebabkan
karena selama ini belajarnya terlalu santai dirumah dan sekarang ini
pembelajaran dilakukan dua gelombang, mungkin itulah menjadi penyebab
5. Dari permasalahan tersebut, apa solusi yang ibu berikan?
=> Untuk masalah kehadiran, mungkin kami dari guru BK yaitu
memberikan panggilan kepada siswa. Kalau nggak bisa kami hubungi maka
kami akan hubungi orang tuanya. Inilah yang dihadapi pada guru BK tetapi
dibalik itu semua guru BK tetap memberikan jalan masukan dalam
mengatasi masalah tersebut dan mendekatkan siswa secara pribadi. Dan
untuk membangkitkan semangat siswa itu perlu kerja keras dari guru BK
dalam membangkitkan semangat belajar mereka yang sebelum sebelumnya
belajaranya tidak dipantau sama guru biang studi secara langsung.
4.2 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil Observasi dan wawancara yang telah dilakukan maka penulis
meanrik kesimpulan bahwa masalah ketidak hadiran dan motivasi belajar siswa yang
sangat kurang. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu dimasa pandemic pasti mereka
8
belajaranya kurang dan tidak dipantau dengan guru bidang studi secara langsung dan
kurangnya perhatian dari orang tua. Karena pendidikan dirumah atau informal adalah peran
yang paling sangat mendukung tumbuh kembang siswa dimulai dari pembentukan karakter
dan kepribadian siswa, memotivasi belajar anak dan membantu meningkatkan hasil belajar
anak.
Pada kalangan para pelajar terutama bagi mereka yang berada pada bangku SMP
juga SMA umumnya diawali dengan perkenalannya dengan rokok dan terlanjur kebiasaan
sebab kebiasaan merokok ini, menjadi hal yg wajar di kalangan pelajar saat ini kemudian
berlanjut mengonsumsi NAPZA. Ngelem termasuk aktivitas napza, yaitu zat-zat kimiawi
yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia, baik ditelan melalui mulut, dihirup melalui
hidung, maupun disuntikkan melalui urat darah. Banyak beragama penyebab kenapa para
remaja mengomsumsi NAPZA. Menurut (Alya, 2016) hal ini disebabkan oleh penawaran,
bujukan, atau tekanan seorang atau sekelompok orang kepadanya, kurangnya perhatian
orang tua, broken home dan sekaligus didorong rasa ingin memahami, atau ingin
menggunakannya.
Masalah yang paling sering dan umum yang terjadi pada siswa yaitu masalah
ketidkhadiran mereka. Sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mengatasi
setiap masalah yang dihadapi peserta didik serta keberhasilan siswa dalam belajar.
Sehingga peran dan program dari BK yang dilaksanakan di sekolah memungkinkan siswa
untuk memperolah berbagai layanan pada bidang bimbingan langsung, belajar, sosial dan
karier, keluarga dan bidang keagamaan. Hal tersebut bisa terwujud dalam layanan
bimbingan dan konseling. Menurut (Roni dkk ,2019), Pengajar pembimbing ialah guru yg
mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam aktivitas
bimbingan terhadap siswa.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
9
5.2 SARAN
NURPAUJIAH
JANGAN LUPA
MENGISI
DAFPUSNYA!!!!!!
DAFTAR PUSTAKA
Nurmaya, A. (2016). Penyalahgunaan napza di kalangan remaja (studi kasus pada 2 Siswa
di MAN 2 Kota Bima). Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling: Jurnal Kajian
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling, 2(1), 26-32.
10
Fitriadi, R., Nurhasanah, N., & Yahya, M. (2019). Analisis faktor-faktor penyebab
ketidakhadiran siswa di sekolah dan upaya guru BK dalam mengatasinya (Suatu
penelitian pada MAN 4 Kabupaten Aceh Besar). JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Bimbingan & Konseling, 4(3).
11