Anda di halaman 1dari 125

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI

SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA


PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA KELAS IV SWATO
TATAKAN II KABUPATEN TAPIN

SKRIPSI

OLEH

MUHAMMAD SALIHIN
NPM 3061756038

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA BANJARMASIN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JULI 2021
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI
SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA
PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA KELAS IV SWATO
TATAKAN II KABUPATEN TAPIN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar


Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH
MUHAMMAD SALIHIN
NPM 3061756038

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA BANJARMASIN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JULI 2021
MOTTO PERSEMBAHAN

“VISI TANPA SEBUAH AKSI ADALAH MIMPI”

“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik

dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap

apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal

yang diwajibkan (oleh Allah).”

(Terjemahan Surah Al-Luqman 17)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk seluruh keluargaku khususnya ibu dan ayahku

yang selalu mendukung dan mendoakanku, dan juga untuk Alm. Saudaraku Ahmad

Sairi yang selalu memotivasiku selama beliau masih hidup. Serta untuk dosen

pembimbingku yaitu Ibu aminah Ekawati, M.Sc. dan Ibu Hajjah Rafiah M.Pd. yang

tidak pernah jenuh dalam mengarahkan ku menjadi lebih baik.

1
ABSTRAK

Salihin, Muhammad 2021. Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Terhadap
Hasil Belajar Matematika pada Pembelajaran Jauh pada Kelas IV SDN Swato
Tatakan II Kabupaten Tapin. Skripsi, STKIP PGRI Banjarmasin. Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pembimbing: (I) Aminah Ekawati, S.Pd.
M.Sc. (II) Hajjah Rafiah, M.Pd.
Kata Kunci: Perhatian Orang Tua, Motivasi, Hasil Belajar Matematika
Pada pembelajaran jarak jauh atau yang sering kita sebut pembelajaran daring
ini terkesan medadak karena adanya wabah covid-19 menyebabkan persiapan yang
tidak optimal. Sehingga baik dari siswa, guru dan orang tua merasa tidak siap dalam
pelaksanaannya. Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah
melakukan kegiatan pembelajaran. Hasil belajar dipengaruhi dua faktor yaitu internal
dan eksternal. Salah satu faktor eksternalnya adalah orang tua (keluarga) dan internal
adalah motivasi siswa. Berdasarkan hal tersebut karena tidak adanya kesiapan yang
matang dari semua pihak terkait maka peneliti berasumsi bahwa orang tua siswa
masih acuh tak acuh dalam kegiatan pembelajaran anak dan motivasi siswa juga
menurun. Sehingga hal dapat menyebabkan hasil belajar matematika siswa menjadi
tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. adapun tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh dari perhatian orang tua dan motivasi terhadap hasil
belajar matematika pada pembelajaran jauh pada kelas IV SDN Swato Tatakan II
Kabupaten Tapin
Metode penelitian ini adalah dengan pendekatan kuantitatif, populasi yang
digunakan adalah siswa kelas IV SDN swato Tatakan II. Teknik pengumpulan data
melalui angket dan dokumentasi. Dan pada teknik analisis data dilakukan dengan cara
analisis deskriptip, uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji
autokorelasi, uji regregasi linear berganda, dan pengujian hipotesis.
Berdasarkan hasil penelitian secara simultan terdapat pengaruh dari variabel
perhatian orang tua dan motivasi siswa terhadap hasil belajar matematika siswa kelas
IV SDN Swato Tatakan II Kabupaten Tapin. Hal ini dibuktikan dari
F hitung(75.900)> F tabel(6.94). Hasil belajar matematika dipengaruhi oleh perhatian
orang tua dan motivasi siswa sebesar 96.1%. Sedangkan sisanya 100% - 96.1%
adalah 3.9% dipengaruhi oleh variabel lain. Berdasarkan hasil penelitian ini maka
peneliti berharap untuk peneliti selanjutnya bisa menggunakan variabel lain selain
perhatian orang dan motivasi yang mempengaruhi hasil belajar matematika.

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan

Karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul

“Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Matematika

pada Pembelajaran Jarak Jauh pada Kelas IV SDN Swato Tatakan II Kabupaten

Tapin”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan di STKIP PGRI Banjarmasin. Penyusunan skripsi ini tidak

lepas dari dukungan berbagai pihak. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Selaku Ketua STKIP PGRI Banjarmasin.

2. Selaku Ketua Program Studi PGSD STKIP PGRI Banjarmasin.

3. Aminah Ekawati, S.Pd. M.Sc. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberi

petunjuk, bimbingan, serta arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Hajjah Rafiah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberi

petunjuk, bimbingan, serta arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Sa’adah Erliani, M.Pd.I. selaku Dosen Pembimbing Akademik

6. M. Saufi, M.Pd. selaku validator pertama dari angket yang digunakan dalam

penelitian ini.

7. Winda Agustina, M.Pd. validator kedua dari angket yang digunakan dalam

penelitian ini

3
8. Syuriani, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN Swato Tatakan II yang telah

memberikan izin untuk melaksanakan penelitian skripsi ini.

9. Siswa/i Kelas IV SDN Swato Tatakan II yang telah mengisi angket dalam rangka

sebagai bahan penyusunan penelitian skripsi ini

10. Orang tua yang selalu mendoakan serta memberikan dukungan secara moril dan

material dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman Asrama Marurata I yaitu M.Zaini, S.Pd., Noval Pandani, S.Pd.,

Muhammad Birin Ikhsani, S. Kep., dan Ricky Fransisco yang selalu mendukung

dan mensupport dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Teman-teman satu Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yaitu, Marsiah

Fitriani, Rijali, Winda Juliani NG, Wahyu Bagus Endang RN, Aprin Farah Aulia

dan Anggi Lokitu yang selalu membantu saya dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan kepada peneliti

menjadi amal baik yang terus mengalir dan diterima disisi Allah SWT, Amin Ya

Rabbal Alamin. Demikian yang dapat saya sampaikan, atas perhatiannya saya

mengucapkan terima kasih.

Banjarmasin, 4 Agustus 2021

Peneliti.

Muhammad Salihin

NPM. 3061756038

4
DAFTAR ISI

Halaman

MOTTO PERSEMBAHAN i
ABSTRAK ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Rumusan Masalah 6
1.3. Tujuan Penelitian 6
1.4. Manfaat Penelitian 6
1.5. Definisi Operasional 7
BAB II 9
KAJIAN PUSTAKA 9
2.1 Perhatian Orang Tua 9
3.1.1 Pengertian Perhatian Orang Tua 9
3.1.2 Bentuk Dari Perhatian Orang Tua 10
2.2 Motivasi 16
2.2.1 Pengertian Motivasi 16
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi 17
2.2.3 Fungsi Motivasi dalam Belajar 19
2.2.4 Indikator Orang yang Memiliki Motivasi 20
2.3 Hasil Belajar Matematika 21
2.3.1 Hasil Belajar Matematika 21

5
2.3.2 Ranah Hasil Belajar Matematika 23
2.3.3 Indikator Hasil Belajar Matematika 24
2.3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika 26
2.4 Penelitian yang Relevan 30
2.5 Hipotesis Penelitian 31
BAB III 32
METODE PENELITIAN 32
3.1 Rancangan Penelitian 32
3.1.1 Pendekatan Penelitian 32
3.1.2 Jenis Penelitian 32
3.1.3 Variabel Penelitian 33
3.1.4 Instrumen Penelitian 34
3.2 Populasi 37
3.3 Teknik Pengumpulan Data 37
3.3.1 Angket 38
3.3.2 Dokumentasi 38
3.4 Teknik Analisis Data 39
3.4.1 Analisis Deskriptif 39
3.4.2 Uji Normalitas 40
3.4.3 Uji Multikolinearitas 41
3.4.4 Uji Heteroskedastisitas 41
3.4.5 Uji Autokorelasi 42
3.4.6 Analisis Regregasi Linear Berganda 43
3.4.7 Pengujian Hipotesis 43
BAB IV 46
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46
4.1. Hasil Penelitian 46
4.1.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian 46
4.1.2. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian 47
4.1.3. Analisis Deskriptif 51
4.1.4. Uji Normalitas 59

6
4.1.5. Uji Multikolinearitas 61
4.1.6. Uji Heteroskedastisitas 63
4.1.7. Uji Autokorelasi 64
4.1.8. Regregasi Linear Berganda 65
4.1.9. Uji Hipotesis 66
4.2. Pembahasan 70
BAB V 73
5.1. Kesimpulan 73
5.2 Saran 74
DAFTAR PUSTAKA 75
LAMPIRAN - LAMPIRAN 77

7
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Kisi-Kisi Instrumen Angket Perhatian Orang Tua 36
2 Kisi-Kisi Instrumen Angket Motivasi Siswa 37
3 Kriteria Nilai Uji Durbin-Watson 42
4 Hasil Validasi dari Validator ke-1 47
5 Hasil Validasi dari Validator Ke-2 47
6 Angket Perhatian Orang Tua Sesudah Validasi 49
7 Angket Motivasi Siswa Sesudah Validasi 50
8 Alternatif Jawaban 51
9 Hasil Tabulasi Angket Perhatian Orang Tua 52
10 Statistics Perhatian Orang tua 52
11 Rumus Kategori Angket Perhatian Orang Tua 53
12 Hasil Kategori Angket Perhatian Orang Tua 53
13 Alternatif Jawaban 55
14 Hasil Tabulasi Angket Motivasi Siswa 55
15 Statistics Motivasi Siswa. 56
16 Rumus Kategori Motivasi Siswa 56
17 Hasil Kategori Motivasi Siswa 57
18 Hasil belajar Matematika 58
19 Statistik Hasil belajar Matematika 59
20 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 61
21 Hasil Uji Multikolinearitas 62
22 Uji Heteroskedastisitas 63
23 Kriteria Durbin-Watson 64
24 Tabel Hasil Uji Autokorelasi 64
25 Hasil Koefisien Regresi 65
26 Hasil Uji F 67
27 Uji T (Parsial) 68
28 Hasil Uji Determinasi 69

8
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1 Hasil Kategori Perhatian Orang Tua (X1) 54
2 Hasil Kategori Motivasi Siswa 57
3 Normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual 60

9
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1 SK Bimbingan Skripsi 78
2 Surat Izin Penelitian Dari STKIP PGRI Banjarmasin 79
3 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin 80
4 Surat Pernyataan Telah Selesai Melaksanakan Penelitian 81
5 Hasil Validasi Angket Dari Validator 1 82
6 Hasil Validasi Angket dari Validator 2 88
7 Hasil Tabulasi Angket Perhatian Orang Tua dan Motivasi Siswa 94
8 Persentase Angket Perhatian Orang Tua dari Setiap Pernyataan 95
9 Persentase Angket Motivasi Siswa dari Setiap Pernyataan 99
10 Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV 103
11 Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas¸ Uji Heteroskedastisitas dan Uji
Autokorelasi 105
12 Hasil Regregasi Linear Berganda, Uji F, Uji T dan Uji Determinasi 107
13 Titik Persentase Distribusi F 108
14 Titik Persentase Distribusi T 109
15 Dokumentasi penelitian 110
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan suatu bangsa di masa sekarang dan masa datang akan sangat

ditentukan generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa itu sendiri. Generasi

muda yang berkualitas dihasilkan dari adanya sistem pendidikan yang berkualitas

10
pula. Tidak mungkin akselerasi kemajuan bangsa dapat terwujud di masa datang

tanpa didukung oleh kemajuan di bidang pendidikan. Pendidikan merupakan investasi

jangka panjang yang sangat berharga dan bernilai luhur, terutama bagi generasi muda

yang akan menentukan maju mundurnya suatu bangsa.

Menurut UU RI No 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional

Indonesia Bab I Pasal I ayat I menyebutkan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Menurut Prof. H. Mahmud Yunus dan Martinus Jan Langeveld (dalam

Haryanto 2012) mengatakan pendidikan adalah suatu usaha yang dengan sengaja

dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan meningkatkan ilmu

pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak

kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi. Agar anak tersebut memperoleh

kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukannya dapat bermanfaat bagi dirinya

sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya. Dari pendapat tersebut maka

pendidikan memiliki peran untuk menolong anak untuk dapat melakukan tugas

hidupnya secara mandiri dan bertanggung jawab. Pendidikan merupakan usaha

manusia dewasa dalam membimbing manusia yang belum dewasa menuju

kedewasaan.

Pendidikan dapat didefinisikan sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh

keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau

11
latihan yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah sepanjang hayat untuk

mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai

lingkungan secara tepat di masa yang akan datang. Sekolah adalah institusi sosial

yang didirikan oleh masyarakat untuk melaksanakan tugas-tugas pendidikan kepada

generasi muda. Dalam konteks ini pendidikan dimaknai sebagai proses untuk

memanusiakan manusia untuk menuju kepada kemanusiaannya yang berupa

pendewasaan diri. Melalui pendidikan disampaikan pola pikir, nilai-nilai, dan norma-

norma masyarakat dan selanjutnya ditransformasikan dari generasi ke generasi untuk

menjamin keberlangsungan hidup sebuah masyarakat.

Sejak awal tahun 2020 hingga sekarang banyak terjadi perubahan di berbagai

bidang di indonesia, salah satunya di bidang pendidikan. Pendidikan yang semula

berlangsung secara tatap muka kini berubah menjadi pembelajaran daring.

Pembelajaran daring dilaksanakan di seluruh daerah di Indonesia tidak hanya di

perguruan tinggi bahkan SD, SMP, dan SMA juga menerapkan pembelajaran daring

ini selama satu tahun lebih. Pembelajaran daring ini dilaksanakan di seluruh

Indonesia setelah adanya Corona Virus atau yang lebih dikenal dengan Covid-19

yang masuk dan menyebar di Indonesia.

Pada bidang pendidikan pemerintah secara resmi telah menginformasikan

bahwa segala bentuk kegiatan pendidikan mulai dari pendidikan sekolah dasar sampai

dengan perguruan tinggi dihentikan mulai tanggal 16 maret 2020 sampai dengan

waktu yang belum ditentukan. Namun, kegiatan pembelajaran tetap dilakukan dengan

menerapkan pembelajaran secara daring. Pengajar dan peserta didik berada pada

12
lokasi yang berbeda dengan menggunakan media internet sebagai akses komunikasi

dalam pembelajaran.

Pada pembelajaran jarak jauh atau yang sering kita sebut pembelajaran daring

ini terkesan mendadak karena adanya wabah covid-19 menyebabkan persiapan yang

tidak optimal. Sehingga menyebabkan siswa merasa tidak siap dalam

pelaksanaannya. Kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan pembelajaran jarak

jauh adalah guru tidak mampu mengontrol dan menjaga iklim belajar karena terbatas

ruang virtual. Hal ini dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar

setelah mengalami aktivitas belajar. Perubahan perilaku ini disebabkan oleh beberapa

faktor yang mempengaruhi. Adapun faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut

Slameto (2012) adalah faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal

adalah motivasi siswa dan salah faktor eksternalnya adalah orang tua (keluarga).

Keluarga merupakan lingkungan utama yang memberikan pengajaran dalam

segala sesuatunya dan nantinya akan diperkuat dalam pengajaran di sekolah.

Keluarga dalam hal ini adalah orang tua yang memiliki andil yang besar dalam

keberhasilan belajar anak. Pada pembelajaran jarak jauh peran orang tua sangat

dibutuhkan untuk untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Karena orang tua

merupakan tempat belajar pertama bagi mereka selain sekolah orangtua sepenuhnya

bertugas untuk mengawasi serta memenuhi semua kebutuhan anak ketika belajar

dirumah. Saputri (2019) mengatakan bahwa orang tua yang kurang atau tidak

memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar

anaknya, tidak memperhatikan sama sekali. Kepentingan dan kebutuhan anaknya

13
dalam belajar, Seperti tidak mengatur waktunya belajar, tidak menyediakan atau

melengkapi alat belajarnya, tidak memperhatikan apakah anaknya belajar atau tidak,

tidak mau tau bagaimanakah kemajuan belajar anaknya, kesulitan yang dialami dalam

belajar dan lain-lain, hal itu dapat mempengaruhi anak dalam mencapai hasil belajar

yang diinginkan. Sehingga dalam hal ini perhatian yang diberikan oleh orang juga

menjadi penentu dalam keberhasilan siswa dalam belajar.

Faktor penentu keberhasilan siswa selain perhatian orang tua adalah motivasi.

Motivasi merupakan sebuah dorongan agar seseorang mampu mencapai tujuan yang

diharapkan. Menurut Kompri (2017) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu

dorongan dari dalam individu untuk melakukan suatu tindakan dengan cara tertentu

sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Motivasi belajar pada siswa tidak sama

kuatnya, ada siswa yang motivasinya bersifat intrinsik dimana kemauan belajarnya

lebih kuat dan tidak tergantung pada faktor di luar dirinya. Sebaliknya dengan siswa

yang motivasi belajarnya bersifat ekstrinsik, kemauan untuk belajar sangat tergantung

pada kondisi di luar dirinya.

14
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti dilapangan terkait siswa

SDN Swato Tatakan II selama kegiatan KKN, pembelajaran jarak jauh yang terkesan

mendadak sehingga orang tua masih belum mampu menjalankan peran nya dalam

memberikan perhatian terhadap anak dan pembelajaran jarak jauh ini sangat

mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar sehingga peneliti berasumsi bahwa

orang tua siswa masih acuh tak acuh terhadap pembelajaran anak dirumah dan

motivasi anak dalam belajar juga menurun, hal ini sangat berdampak kepada hasil

belajar siswa pada pembelajaran jarak jauh yang saat sedang diterapkan. Sehingga

perhatian dari orang tua dan motivasi siswa dalam belajar menjadi penentu dalam

keberhasilan belajar siswa.

Penelitian yang relevan dipandang memiliki kesamaan topik dengan penelitian

yang diangkat peneliti yaitu diantaranya Saputri (2019) yang berjudul “Pengaruh

Perhatian Orang Tua dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar”. Berdasarkan

penelitiannya bahwa perhatian orang tua yang bersifat demokratis dan motivasi siswa

yang baik dalam belajar maka maka hasil belajarnya tinggi. Kartika Rismawati (2015)

dalam jurnal skripsi yang berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua Dalam Kegiatan

Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Di Daerah Binaan III

Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan”. Berdasarkan Hasil Penelitiannya

terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap hasil belajar

siswa kelas IV SD Negeri daerah Binaan III Kecamatan Kandangserang Kabupaten

Pekalongan.

Peneliti tertarik untuk mengangkat pengaruh perhatian orang tua dan motivasi

siswa terhadap hasil belajar matematika. Adapun judul yang dibuat peneliti yaitu
“Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Siswa Terhadap Hasil Belajar

Matematika pada Saat Pembelajaran jarak Jauh Di Kelas IV SDN Swato Tatakan II

Kabupaten Tapin”.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, bagaimana pengaruh dari

perhatian orang tua dan motivasi siswa terhadap hasil belajar matematika pada saat

pembelajaran jarak jauh di kelas IV SDN Swato Tatakan II Kabupaten Tapin?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh dari perhatian orang tua dan motivasi siswa terhadap hasil

belajar matematika siswa kelas IV SDN Swato Tatakan II Kabupaten Tapin selama

pembelajaran jarak jauh.

1.4. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian pasti memiliki manfaat, adapun manfaat dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1.4.1. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis khususnya mengenai

dari pengaruh perhatian orang tua dan motivasi siswa terhadap hasil belajar

matematika pada saat pembelajaran jarak jauh di kelas IV SDN Swato Tatakan II

Kabupaten Tapin.
1.4.2. Bagi Pengembangan dan Ilmu Pengetahuan

Agar dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai perhatian orang tua

dan motivasi siswa dalam belajar terhadap hasil belajar matematika pada saat

pembelajaran jarak jauh, serta dijadikan dapat dijadikan landasan teori untuk

kegiatan-kegiatan penelitian selanjutnya.

1.4.3. Bagi Pihak Lain

Sebagai referensi dan masukan bagi pihak-pihak yang memerlukan

informasi mengenai pengaruh motivasi siswa dan perhatian orang tua siswa

terhadap hasil belajar matematika pada saat pembelajaran jarak jauh.

1.5. Definisi Operasional

Dalam penelitian yang akan dilakukan ini, peneliti akan memberikan

gambaran dari indikator-indikator variabel yang akan diteliti oleh peneliti, yaitu

sebagai berikut:

1.5.1. Perhatian Orang Tua

Bentuk perhatian orang tua yang menjadi indikator penelitian ini yaitu:

pemberian bimbingan belajar, pengawasan terhadap belajar anak, memberi

penghargaan dan hukuman, memenuhi kebutuhan belajar anak, menciptakan

suasana belajar yang tenang dan aman, serta memperhatikan kesehatan anak.

1.5.2. Motivasi

Motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong,

merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan

yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya. Motivasi siswa yang


akan diteliti peneliti yaitu tekun dalam belajar, ulet menghadapi kesulitan,

senang bekerja mandiri, senang mencari dan memecahkan masalah, kuatnya

kemauan dalam belajar, dan siswa selalu menyediakan waktu untuk belajar

1.5.3. Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar matematika yang akan digunakan peneliti adalah hasil

penilaian akhir semester yang diperoleh oleh siswa pada semester genap tahun

ajaran 2020/2021 pada pembelajaran matematika. Peneliti mendapatkan hasil

belajar matematika ini dari dokumen peserta didik berbentuk rapor yang

diberikan guru kelas IV SDN Swato Tatakan II Kabupaten Tapin.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Perhatian Orang Tua

3.1.1 Pengertian Perhatian Orang Tua

Perhatian merupakan penghargaan yang berarti dan tak adanya perhatian

yang didapatkan oleh anak bisa menghentikan perilaku tertentu. Waktu yang

dilewatkan berdua dengan anak merupakan saat yang tepat untuk memberikan

perhatian positif bagi mereka. Sesuatu yang secara diam-diam direncanakan

sangat efektif untuk membuat anak mau melakukan tugas. Sehingga dengan

adanya perhatian yang diberikan kepada anak diharapkan anak dapat

meningkatkan perkembangan dalam diri anak.

Menurut Slameto (2010) perhatian adalah kegiatan yang dilakukan

seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari

lingkungannya. Berikut ini beberapa prinsip penting yang berkaitan dengan

perhatian.

1) Perhatian seseorang tertuju atau diarahkan pada hal-hal yang baru, hal-hal

yang berlawanan dengan pengalaman yang baru saja diperoleh atau dengan

pengalaman yang didapat selama hidupnya.

2) Perhatian seseorang tertuju dan tetap berada dan diarahkan atau tertuju pada

hal-hal yang dianggap rumit, selama kerumitan tersebut tidak melampaui

batas kemampuan orang tersebut.


20

3) Orang mengarahkan perhatiannya pada hal-hal yang dikehendakinya yaitu

hal-hal yang sesuai dengan minat, pengalaman dan kebutuhannya.

Sedangkan yang dimaksud dengan orang tua adalah setiap orang yang

bertanggungjawab dalam suatu keluarga atau rumah tangga, yang dalam

kehidupan sehari-hari lazimnya disebut dengan ayah dan ibu. Menurut

Martsiswati, dkk (2014) orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik,

mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang

menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat.

Dari definisi diatas maka perhatian dan orang tua sangat berkaitan

terhadap perkembangan anak menuju kedewasaan. Sehingga perhatian orang tua

merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk seorang anak dalam membantu

perkembangannya. Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh dengan

pintar, cerdas, berguna bagi nusa bangsa dan agama. Hal tersebut dapat tercapai

apabila anak berhasil dalam proses belajarnya. Salah satu yang menentukan dan

dapat membantu keberhasilan belajar anak adalah perhatian orang tua. Dengan

adanya perhatian orang tua, maka anak akan merasa diperhatikan dan juga

dibutuhkan oleh orang tuanya. Sehingga sebagai timbal balik dari itu, maka anak

akan memberikan yang terbaik untuk orang tuanya.

3.1.2 Bentuk Dari Perhatian Orang Tua

Sebagai orang tua yang bertanggung jawab terhadap anaknya maka orang

tua memegang fungsi dan peranan penting dalam meningkatkan pendidikan

anaknya. Perhatian orang tua terlihat dari usaha orang tua untuk menyediakan
21

fasilitas belajar yang secukupnya. Namun kelengkapan fasilitas belajar anak tidak

mutlak menjamin keberhasilan belajar anak apabila tidak diikuti adanya perhatian

dari orang tua yang ditunjukkan setiap hari. Cahyani (2017) memberikan

gambaran tentang bentuk perhatian orang tua yaitu:

1) Memberikan peringatan

Peran orang tua dalam hal ini adalah memberikan peringatan terhadap

perilaku anaknya. Orang tua memberikan nasihat kepada anak agar tidak

melakukan perilaku yang menyimpang. Sehingga orang tua memiliki hak untuk

memperingati anak agar mengetahui tentang waktu belajar, bermain dan istirahat.

2) Memberikan teguran

Orang tua menegur tindakan anak yang salah dan memberikan penjelasan

kepada anak mengapa hal tersebut salah serta menunjukkan hal yang benar.

Orang tua memiliki kewajiban untuk mengontrol perilaku anak dan membimbing

anak apabila anak melakukan kesalahan.

3) Memperhatikan penyediaan belajar

Sarana prasarana belajar merupakan komponen yang penting dalam proses

belajar anak. Apabila sarana prasarana tidak memadai maka proses belajar anak

akan terhambat. Orangtua memiliki kewajiban untuk menyediakan sarana dan

prasarana yang dibutuhkan anak untuk belajar. Sehingga proses belajar anak

berjalan dengan lancar.

Sedangkan menurut Slameto (2015) tentang bentuk perhatian orang tua

yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar anak, yaitu pemberian bimbingan

belajar, pengawasan terhadap belajar anak, pemberian penghargaan dan


22

hukuman, pemenuhan kebutuhan belajar, menciptakan suasana belajar yang

tenang dan tenteram, memperhatikan kesehatan anak.

1) Pemberian bimbingan belajar

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu tertentu.

Dari definisi bimbingan tersebut dapat dikaitkan dengan bimbingan orang tua

kepada anak, bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan orang tua

kepada anaknya untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

Bimbingan belajar terhadap anak berarti pemberian bantuan kepada anak

dalam menghadapi segala masalah dalam belajarnya. Anak sangat

memerlukan bimbingan dari orang tua, terlebih lagi dalam masalah belajar.

Seorang anak mudah sekali putus asa karena masih labil, untuk itu orang tua

perlu memberikan bimbingan pada anak selama belajar.

2) Pengawasan terhadap belajar anak

Orang tua perlu mengawasi pendidikan anak-anaknya, sebab tanpa

adanya pengawasan yang ketat dari orang tua maka besar kemungkinan

pendidikan anak tidak akan berjalan lancar. Pengawasan orang tua berarti

mengontrol semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh anak baik

secara langsung maupun tidak langsung. Dengan memberikan pengawasan

terhadap belajar anak, maka orang tua akan mengetahui kesulitan apa yang

dialami anak, kemunduran atau kemajuan belajar anak, serta apa saja yang

dibutuhkan anak sehubungan dengan aktivitas belajarnya.

Pengawasan orang tua bukanlah berarti pembatasan terhadap

kebebasan anak tetapi lebih ditekankan pada pengawasan kewajiban anak


23

yang bebas dan bertanggung jawab. Ketika anak sudah mulai menunjukan

tanda-tanda penyimpangan, maka orang tua yang bertindak sebagai pengawas

harus segera mengingatkan anak. Kelalaiannya disini contohnya adalah

ketika anak malas belajar, maka tugas orang tua untuk mengingatkan anak

akan kewajiban belajarnya dan memberi pengertian kepada anak akan akibat

jika tidak belajar. Dengan demikian anak akan terpacu untuk belajar sehingga

hasil belajarnya akan meningkat.

Selain itu pengetahuan orang tua tentang pengalaman anak di sekolah

sangat membantu orang tua agar dapat memotivasi belajar anak dan

membantu anak menghadapi masalah-masalah yang dihadapi anak di sekolah

serta tugas-tugas sekolah. Ketika anak merasa bahwa orang tuanya perhatian

terhadap kegiatannya di sekolah maka anak akan merasa nyaman untuk

menceritakan segala kegiatannya kepada orang tua.

3) Pemberian penghargaan dan hukuman

Orang tua sebaiknya memberikan pujian dan penghargaan pada

kemampuan atau prestasi yang diperoleh anak. Pujian dimaksudkan untuk

menunjukan bahwa orang tua menilai dan menghargai usaha yang dilakukan

anak. Bentuk lain penghargaan orang tua selain memberikan pujian adalah

dengan memberikan semacam hadiah atau yang lain. Hadiah ini

dimaksudkan untuk memberikan motivasi pada anak, membuat anak

gembira, serta untuk mempererat hubungan orang tua dengan anak.

Namun kadang kala orang tua juga dapat menggunakan hukuman.

Hukuman diberikan jika anak melakukan sesuatu yang buruk, misalnya


24

ketika anak malas belajar atau malas masuk ke sekolah. Tujuan diberikan

hukuman ini adalah untuk menghentikan tingkah laku yang kurang baik, dan

tujuan selanjutnya adalah mendidik dan mendorong anak untuk

menghentikan sendiri tingkah laku yang tidak baik. Di samping itu hukuman

yang diberikan tidak boleh melebihi batas apalagi sampai menimbulkan

trauma pada anak.

4) Pemenuhan kebutuhan belajar

Kebutuhan belajar adalah segala alat dan sarana yang diperlukan untuk

menunjang kegiatan belajar anak. Kebutuhan tersebut bisa berupa ruang

belajar anak, seragam sekolah, buku-buku, alat-alat belajar dan lain-lain.

Pemenuhan kebutuhan belajar ini sangat penting bagi anak, karena akan

dapat mempermudah belajarnya.

Tersedianya fasilitas dan kebutuhan belajar yang memadai akan

berdampak positif dalam aktivitas belajar anak. Anak yang tidak terpenuhi

kebutuhan belajarnya seringkali tidak memiliki semangat belajar. Lain

halnya jika segala kebutuhan belajarnya tercukupi, maka anak tersebut lebih

bersemangat dan termotivasi dalam belajar.

Kebutuhan belajar, seperti buku termasuk unsur yang sangat penting

dalam upaya meningkatkan hasil belajar anak. Pada dasarnya buku

merupakan salah satu sumber belajar, sehingga dengan tercukupinya

kebutuhan anak akan buku dapat memperlancar proses belajar mengajar di

dalam kelas dan mempermudah dalam belajar di rumah. Dengan demikian


25

sudah sepatutnya bagi para orang tua untuk memperhatikan dan berusaha

memenuhi kebutuhan belajar anak.

5) Mencipkan suasana belajar yang tenang dan aman

Orang tua harus menciptakan ruang dan suasana rumah yang aman dan

nyaman ketika anak sedang belajar, sehingga anak tidak merasa terganggu.

Suasana rumah yang gaduh dan ramai tidak akan memberi ketenangan

kepada anak yang sedang belajar. Rumah yang bising dengan suara radio,

tape recorder, TV, suara penghuni rumah yang rebut, maupun suara

pertengkaran orang tua pada waktu belajar, dapat mengganggu konsentrasi

belajar anak.

Suasana rumah yang tenang dan tentram akan membuat anak merasa

betah tinggal di rumah, dapat berkonsentrasi dalam belajar, sehingga akan

mendukung belajar anak. Sebaliknya suasana rumah yang gaduh dan tidak

kondusif akan membuat anak susah konsentrasi dalam belajar.

6) Memperhatikan kesehatan anak

Orang tua harus memperhatikan makanan yang dimakan anak, gizi

makanan yang diberikan, istirahat anak, dan kesehatan badan yang lainnya.

Selain itu juga memeriksakan anak ke dokter atau Puskesmas terdekat ketika

anak sakit. Saat kesehatan anak baik maka kegiatan belajar anak pun akan

berjalan dengan baik dan memungkinkan anak mendapatkan hasil belajar

yang maksimal.

Dari kedua pendapat ahli tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa

bentuk perhatian perhatian orang tua siswa sangat dibutuhkan untuk


26

menunjang proses belajar agar mendapat hasil belajar yang memuaskan

sesuai dengan keinginan orang tua siswa.

2.2 Motivasi

2.2.1 Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan suatu dorongan yang membuat orang bertindak atau

berperilaku dengan cara–cara motivasi yang mengacu pada sebab munculnya

sebuah perilaku, seperti faktor–faktor yang mendorong seseorang untuk

melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Motivasi dapat diartikan sebagai

kehendak untuk mencapai status, kekuasaan dan pengakuan yang lebih tinggi

bagi setiap individu.

Erjati Abbas (2014) menyatakan bahwa motivasi adalah daya pendorong

yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela untuk

mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan tenaga dan

waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung

jawabnya serta menunaikan kewajibannya dalam rangka mencapai tujuan yang

telah ditentukan sebelumnya.

Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang

merangsang untuk melakukan tindakan-tindakan. Pengertian ini menyimpulkan

bahwa motivasi merupakan rangsangan yang bersumber dari keinginan individu

untuk melaksanakan tindakan. Pada dasarnya motivasi ini berangkat dari motif-

motif yang dimiliki oleh seseorang, Marno dan Triyo (2013)


27

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Dilihat dari dasar pembentukannya, motivasi ada dua macam yaitu

motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang akan

menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam

diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh

seseorang yang senang membaca, tidak usah menyuruh atau mendorongnya dia

sudah rajin mencari buku untuk dibaca. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah

motif-motif suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta

sekaligus untuk membangkitkan harga diri. Dimyati (1994:97) ada beberapa

faktor yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain.

1) Cita-cita atau Aspirasi Siswa

Dari segi emansipasi kemandirian, keinginan, yang terpuaskan dapat

memperbesar kemauan dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran,

penguatan dengan hadiah atau juga hukuman akan dapat keinginan menjadi

kemauan dan kemudian kemauan menjadi cita-cita.” Motivasi Belajar”

nampak pada keinginan anak sejak kecil misal keinginan belajar membaca,

dari keinginan itu maka anak akan giat untuk belajar, bahkan kemudian hari

menimbulkan cita-cita dalam hidupnya.

2) Kemampuan Siswa

Kemampuan siswa akan memperkuat motivasi anak, kemampuan

siswa tinggi maka nilai hasil belajar yang diperoleh tinggi, hal ini didukung
28

adanya motivasi belajar siswa yang tinggi. Sedangkan kemampuan siswa

kategori rendah maka hasil belajar yang diperoleh rendah, hal ini disebabkan

oleh tingkat motivasi belajar siswa rendah.

3) Kondisi Siswa

Kondisi siswa meliputi jasmani dan rohani yang akan mempengaruhi

motivasi belajar, anak yang sedang sakit akan enggan untuk belajar.

4) Kondisi Lingkungan Siswa

Kondisi lingkungan siswa meliputi keadaan alam, lingkungan tempat

tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Dengan

lingkungan yang aman, tentram, indah maka semangat dan motivasi belajar

siswa dengan mudah diperkuat.

5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

Pengalaman dengan teman sebaya berpengaruh pada motivasi dan

perilaku belajar siswa. Guru diharapkan mampu memanfaatkan surat kabar,

majalah, radio, TV dan sumber belajar disekitar untuk memotivasi belajar.

6) Upaya guru dalam pembelajaran siswa

Upaya guru membelajarkan siswa terjadi di sekolah dan luar sekolah.

Di Sekolah guru harus selalu memberi motivasi pada siswa agar lebih

meningkatkan belajarnya sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.

Jika faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut mendukung dalam arti

cita-cita, maka kemampuan siswa tinggi, kondisi siswa optimal dan kondisi

lingkungan siswa memadai, maka motivasi belajar siswa mampu dalam tahap

optimal (motivasi belajar tinggi). Tapi jika tidak mendukung dalam arti cita-cita
29

atau inspirasi rendah atau tidak ada kemauan, kemampuan siswa kurang atau

pas-pasan, kondisi siswa menjadi tidak optimal, dan kondisi lingkungan tidak

memadai untuk belajar, maka motivasi belajar siswa akan rendah. Sehingga

hasil belajarnya juga tidak sesuai dengan apa yang telah diharapkan oleh orang

tua dan guru.

2.2.3 Fungsi Motivasi dalam Belajar

Belajar sangat diperlukan adanya motivasi, hasil belajar akan menjadi

optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang digunakan, akan makin

berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas

usaha belajar bagi para siswa. Sehubungan dengan hal itu ada tiga fungsi

motivasi dalam belajar yaitu:

1. Mendorong siswa untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepas energi.

2. Menentukan arah perbuatan, yakni arah tujuan yang hendak dicapai

siswa. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan

yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menyeleksi perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat.


30

2.2.4 Indikator Orang yang Memiliki Motivasi

Motivasi yang ada pada diri seseorang memiliki kekuatan yang berbeda-

beda. Motivasi yang kuat biasanya bersumber dari diri sendiri (intrinsik).

Motivasi yang paling kuat adalah motif yang menjadi sebab utama tingkah laku

individu pada saat tertentu. Motif yang lemah hampir tidak mempunyai pengaruh

terhadap tingkah laku individu. Indikator orang yang memiliki motivasi tinggi

dalam belajar menurut Sardiman (2018) adalah sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam jangka waktu

lama, tidak berhenti sebelum selesai).

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

3) Lebih senang bekerja mandiri.

4) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

5) Kuatnya kemauan dalam belajar

Dengan adanya motivasi yang tinggi diharapkan siswa akan lebih giat

dalam belajar dan mampu mendapatkan hasil belajar yang diharapkan.

Sedangkan menurut Sedangkan menurut Handoko (2014), indikator motivasi

belajar adalah sebagai berikut:

1. Kuatnya kemauan untuk berbuat

2. Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar

3. Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain

4. Ketekunan dalam mengerjakan tugas.


31

Berdasarkan dari beberapa pendapat ahli di atas tentang indikator dari

motivasi, maka peneliti dalam penelitian ini merumuskan indikator yang akan

diberikan kepada responden terkait motivasi dalam belajar yaitu sebagai berikut:

1. Tekun dalam belajar

2. Ulet menghadapi kesulitan

3. Lebih senang bekerja mandiri

4. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

5. Kuatnya kemauan dalam belajar

6. Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar

2.3 Hasil Belajar Matematika

2.3.1 Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah

proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik

pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih

baik dari sebelumnya. Desy, Dkk (2014), “hasil belajar adalah kemampuan yang

diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar”. Hasil belajar yang dicapai

siswa melalui proses belajar mengajar cenderung menunjukkan hal-hal sebagai

berikut:

1) Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi pada diri

sendiri.
32

2) Menambah keyakinan dalam memahami sesuatu dari kemampuan yang

dimiliki.

3) Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dalam membentuk perilaku dan

digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan yang

lain.

4) Kemampuan siswa untuk menilai dan mengendalikan diri dalam usaha dan

proses belajarnya.

Dari pendapat di atas maka hasil belajar adalah perubahan yang terjadi

pada diri individu yang belajar, bukan saja perubahan yang mengenai

pengetahuan tetapi juga kemampuan untuk membentuk kecakapan dalam

bersikap maupun bertindak, dan hasil belajar siswa juga dapat dilihat dari

keberhasilan siswa menguasai semua materi mata pembelajaran.

Salah satu mata pembelajaran yang dipelajari siswa di sekolah adalah

matematika. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di

lembaga pendidikan formal. Matematika mempunyai peran penting dalam

berbagai disiplin ilmu sehingga dapat memajukan daya pikir manusia. Mata

pelajaran matematika diberikan kepada siswa mulai dari sekolah dasar hingga

perguruan tinggi. Mutmainnah (2016) mengatakan bahwa matematika

merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logis dan masalah yang

berhubungan dengan bilangan. Sedangkan menurut Suherman (2016)

mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang bilangan dan ruang,

matematika adalah ilmu yang mempelajari hubungan pola bentuk, dan struktur,

matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif, matematika adalah aktivitas
33

manusia. Maka dari itulah matematika merupakan suatu ilmu yang penting

dipelajari oleh setiap orang terutama dipelajari di sekolah karena matematika

dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-

hari.

Dari pengertian dan beberapa pendapat para ahli diatas terkait tentang

hasil belajar dan mata pelajaran matematika adalah dua hal yang tidak

terpisahkan. Matematika adalah mata pelajaran yang dipelajari di sekolah

sedangkan hasil belajar adalah nilai akhir yang didapat siswa setelah melakukan

pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Untuk mengetahui hasil belajar

matematika siswa dapat mengetahui dari nilai rapor yang didapat siswa setelah

melalui tes atau ujian yang diberikan guru.

2.3.2 Ranah Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar digunakan sebagai acuan atau patokan guru untuk

mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap bahan ajar atau materi dengan

melakukan evaluasi pada setiap akhir proses pembelajaran. Benyamin Bloom

dalam Kartika (2015) ia mengklasifikasikan hasil belajar secara garis besar

kepada tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.

1. Ranah Kognitif

Ranah ini berkenaan dengan hasil belajar Intelektual yang terdiri

dari enam aspek, yakni aspek pengetahuan atau ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut


34

kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif

tingkat tinggi. Pada intinya aspek kognitif ini mengajarkan seorang anak

untuk berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah.

2. Ranah Afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar

afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti

perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai

guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan hubungan sosial. Dalam

ranah afektif terbagi dalam 5 kategori yaitu penerimaan (Receiving),

menanggapi (Responding), penilaian (Valuing), mengorganisasikan

(Organization), dan mengkarakteristikan (Characterization).

3. Ranah Psikomotor

Ranah ini meliputi kompetensi melakukan pekerjaan dengan

melibatkan anggota badan serta kompetensi yang berkaitan dengan gerak

fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan refleks, keterampilan gerakan

dasar, kemampuan perseptual, ketepatan, keterampilan kompleks, serta

ekspresif dan interpretatif. Kategori yang termasuk dalam ranah ini adalah

meniru, memanipulasi, pengalamiahan, dan artikulasi.

2.3.3 Indikator Hasil Belajar Matematika


35

Indikator hasil belajar ada tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Hal tersebut dapat dikembangkan ke dalam mata pelajaran dan

hasilnya ditunjukkan berupa nilai rapor. Rapor adalah laporan kemajuan belajar

peserta didik dalam kurun waktu satu semester. Rapor berisi informasi tentang

pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum tingkat satuan

pendidikan. Masing-masing sekolah boleh menetapkan sendiri rapor yang

dikehendaki.

Nilai rapor adalah nilai mata pelajaran yang menggambarkan kemampuan

peserta didik. Nilai tersebut diperoleh dengan cara menggabungkan nilai proses

(nilai harian, tugas, pengamatan) dan nilai akhir (nilai UTS dan UAS). Rapor

merupakan dokumen yang menjadi penghubung komunikasi baik antara sekolah

dengan orangtua peserta didik maupun dengan pihak-pihak lain yang ingin

mengetahui tentang hasil belajar anak pada kurun waktu tertentu. Sehingga dapat

dikatakan rapor merupakan hasil evaluasi dari kegiatan siswa selama satu

semester. Laporan hasil belajar siswa yang pada hakikatnya memberikan

informasi hasil penilaian, dapat dimanfaatkan siswa untuk:

1) Mengetahui kemajuan hasil belajar siswa

2) Mengetahui konsep-konsep atau teori-teori yang belum dikuasai

3) Memotivasi diri untuk belajar lebih baik (bagi siswa)

4) Memperbaiki strategi belajar.

Oleh karena itu, rapor harus komunikatif, informatif, dan komprehensif

(menyeluruh) memberikan gambaran tentang hasil belajar peserta didik. Dalam

hal ini peneliti menggunakan rapor siswa untuk mengetahui hasil belajar pada
36

mata pelajaran matematika yang akan dihubungkan dengan pengaruh perhatian

orang tua dan motivasi dalam belajar.

2.3.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Matematika

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah faktor

internal dan faktor eksternal Slameto (2012). Faktor internal adalah kondisi

fisiologi dan kondisi psikologis yaitu kecerdasan, bakat, minat, motivasi,

kemampuan kognitif. Faktor eksternal adalah faktor lingkungan, faktor

instrumen yaitu kurikulum, program, sarana dan prasarana, guru dan tenaga

pengajar.

a) Faktor Internal

1. Faktor Fisiologi

Faktor ini berkaitan dengan kondisi pada organ-organ tubuh

manusia yang mempengaruhi pada kesehatan manusia. Siswa yang

mengalami kelainan pada tubuhnya akan sulit menyerap informasi pelajaran

yang diterimanya. Sehingga menyebabkannya tidak paham apa yang

dijelaskan gurunya. Maka dari itu, penting bagi siswa menjaga kebugaran

tubuhnya dengan mengkonsumsi sesuatu yang menyehatkan dan hidup

bersih. Hal ini yang menyebabkan kondisi fisiologi pada umumnya sangat

berpengaruh terhadap belajar seseorang, jika seseorang belajar dalam

keadaan jasmani yang segar akan berbeda dengan seseorang yang belajar

dalam keadaan sakit.


37

2. Kondisi Psikologi

Faktor ini berasal dari sifat bawaan siswa dari lahir maupun dari apa

yang telah diperoleh dari belajar. Berikut ini yang mencakup dalam faktor

psikologis yaitu sebagai berikut:

1) Intelegensi (kecerdasan)

Intelegensi merupakan salah satu aspek yang penting dan sangat

menentukan berhasil tidaknya seorang anak dalam belajar. Intelegensi

adalah kecakapan yang terdiri dari 3 jenis, yaitu kecakapan untuk

menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat

dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak

secara efektif dan mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

Intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai

dengan tingkat perkembangan sebaya. Perkembangan ini ditandai dengan

kemajuan-kemajuan yang berbeda dari anak satu dengan anak lainnya.

Sehingga seorang anak pada usia tertentu kecerdasannya lebih tinggi dari

anak lainnya. Oleh karena itu, kecerdasan merupakan salah satu faktor

penting untuk hasil belajar siswa.

Inteligensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar siswa

dilihat dari siswa yang memiliki intelegensi yang rendah terhadap belajar
38

maka hasil belajarnya juga akan rendah sebaliknya jika intelegensi anak

itu tinggi maka hasil belajarnya sangat memuaskan. Jadi tingkat

kecerdasan masing-masing individu sangat menentukan berhasil atau

gagalnya siswa dalam mengikuti suatu kegiatan belajar.

2) Bakat

Selain kecerdasan, bakat juga besar pengaruhnya terhadap proses

dan hasil belajar siswa. Bakat merupakan potensi bawaan yang masih

perlu dikembangkan atau dilatih. Bakat biasanya bukan menentukan

mampu atau tidaknya seseorang dalam suatu bidang, melainkan lebih

banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan seseorang dalam suatu

bidang. Apabila mendapat pelatihan bakat yang memadai, maka bakatnya

akan berkembang dengan baik. Sedangkan apabila bakat tersebut tidak

dikembangkan atau dibiarkan begitu saja, bakat tidak akan berkembang

atau lenyap. Maka dari itu, perlu adanya pengembangan bakat peserta

didik, agar bakat yang dimiliki tidak lenyap begitu saja.

3) Minat

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar dan hasil belajar,

karena bila materi pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat

siswa maka hasil belajar siswa tidak akan tercapai secara maksimal.

Sedangkan pelajaran yang menarik minat siswa akan lebih mudah

dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar.

Apabila seorang anak memiliki minat yang tinggi terhadap sesuatu hal,
39

maka akan terus berusaha untuk melakukan, sehingga apa yang

diinginkannya akan tercapai sesuai apa yang diinginkannya.

4) Motivasi

Motivasi merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya

proses belajar. Agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, maka

harus diciptakan suasana belajar yang menggembirakan. Jika guru dan

orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada anak-anak maka

timbulah dalam diri anak itu dorongan dan hasrat untuk belajar lebih

baik. Anak dapat menyadari apa gunanya belajar dan apa tujuan yang

hendak dicapai dalam pelajaran itu, jika diberi motivasi yang baik dan

sesuai. Sehingga perlu adanya motivasi dalam diri siswa, agar menjadi

pendorong siswa dalam kegiatan belajar.

5) Kemampuan Kognitif

Kemampuan kognitif merupakan kemampuan digunakan untuk

memasukkan, menyimpan, dan mengeluarkan kembali suatu kesan

dengan tiga kemampuan dasar yaitu persepsi, mengingat, dan berpikir.

6) Konsentrasi

Konsentrasi yang lemah dapat menjadi penyebab rendahnya

kualitas dan hasil belajar siswa, sedangkan konsentrasi yang kuat akan

mampu meningkatkan kualitas dan hasil belajarnya. Konsentrasi

seharusnya diciptakan dan direncanakan sebagai suatu kebiasaan belajar.

b) Faktor Eksternal
40

Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yang

dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Beberapa faktor luar adalah faktor

lingkungan dan faktor instrumen. Faktor Lingkungan Adalah faktor-faktor yang

dipengaruhi oleh lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,

lingkungan masyarakat. Sedangkan faktor Instrumen Adalah faktor-faktor yang

ada dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.

Faktor-faktor tersebut seperti kurikulum, program, sarana dan fasilitas, serta

tenaga pengajar.

Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku

yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perubahan

perilaku ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi. Baik dari

segi minat belajar, motivasi, perhatian orang tua dan kemampuan yang dimiliki

anak itu sendiri intelegensi serta lingkungan disekitar anak tersebut.

2.4 Penelitian yang Relevan

Adapun penelitian relevan terkait penelitian yang diangkat oleh peneliti ini

yaitu sebagai berikut:

1. Kartika Rismawati (2015) dalam jurnal skripsi yang berjudul “Pengaruh

Perhatian Orang Tua dan Motivasi Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa

Kelas IV Sekolah Dasar Di Daerah Binaan III Kecamatan Kandangserang

Kabupaten Pekalongan”. Penelitian ini membahas terkait faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internalnya (motivasi) dan


41

eksternalnya (perhatian Orang tua). Berdasarkan Hasil Penelitiannya terdapat

pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua dan motivasi terhadap

hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri daerah Binaan III Kecamatan

Kandangserang Kabupaten Pekalongan.

2. Desy Indah Saputri (2019) berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua dan

Motivasi Terhadap Hasil Belajar”, mendapatkan hasil bahwa perhatian orang

tua yang bersifat demokratis dan motivasi siswa yang baik dalam belajar,

maka maka hasil belajarnya tinggi.

3. Elis Warti (2016) yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap

Hasil Belajar Matematika Siswa di SD Angkasa 10 Halim Perdana Kusuma

Jakarta Timur”. Berdasarkan hasil penelitiannya terdapat hubungan positif

antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika (r=0,974) pada taraf

α= 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar dapat

mempengaruhi hasil belajar matematika siswa SD Angkasa 10 Halim

Perdana Kusuma Jakarta Timur.

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka diatas maka hipotesis dari penelitian ini adalah

ada pengaruh dari perhatian orang tua dan motivasi siswa terhadap hasil belajar

matematika pada saat pembelajaran jarak jauh pada siswa kelas IV SDN Swato

Tatakan II Kabupaten Tapin.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

3.1.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang di dalam

penelitiannya bertujuan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji data

statistik yang akurat. Larry B. Christensen (Ahlan, Fauzi Ully 2014:48),

pendekatan kuantitatif merupakan yang menekankan pada data-data angka yang

diolah dengan statistika untuk menjawab suatu penelitian tertentu.

3.1.2 Jenis Penelitian

Jenis dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian

deskriptif kuantitatif yang dimaksud peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan

dan memberi gambaran melalui data kuantitatif. Data kuantitatif ini diperoleh dari

hasil skor jawaban yang telah dijawab oleh responden (siswa). Suci, W. (2020)

mengatakan bahwa penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menganalisis,

dan mendeskripsikan fenomena yang ada menggunakan angka-angka.

Penggunaan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dalam penelitian ini

diharapkan mampu memberikan gambaran melalui perhitungan data-data yang

telah didapatkan peneliti untuk mengetahui pengaruh dari perhatian orang tua dan
43

motivasi siswa terhadap hasil belajar matematika pada saat pembelajaran jarak

jauh di kelas IV SDN Swato Tatakan II Kabupaten Tapin.

3.1.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek

penelitian sering pula dinyatakan variabel penelitian sebagai faktor-faktor yang

berperan dalam peristiwa yang akan diteliti. Variabel penelitian juga disebut

sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini menggunakan paradigma

sederhana yakni hanya mempunyai dua variabel independen (bebas) dan satu

variabel dependen (terikat).

Menurut Sugiyono (2015) mengatakan bahwa variabel independen

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel dependen, sedangkan variabel dependen merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam

penelitian ini meliputi 2 variabel bebas yaitu Pengaruh Perhatian Orangtua (X1)

dan Motivasi siswa (X2) serta 1 variabel terikat yaitu hasil belajar matematika

(Y). Berikut adalah skema hubungan variabel tersebut.

(X1)

PERHATIAN ORANG TUA

(Y)

HASIL BELAJAR MATEMATIKA


(X2)

MOTIVASI
44

Sumber Skema: Sugiyono (2012)

Keterangan:

Variabel Bebas (X1) = Pengaruh Perhatian Orangtua

Variabel Bebas (X2) = Motivasi

Variable Terikat (Y) = Hasil Belajar Matematika

1. Variabel bebas (X) dapat disebut juga variabel independen yaitu

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variabel dependen (terikat). Pengaruh Perhatian

Orangtua (X1) Dan Motivasi (X2).

2. Variabel terikat (Y) atau variabel dependen sering disebut variabel

output, kriteria, konsekuen yakni variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y):

Hasil Belajar Matematika.

3.1.4 Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya, meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada

alat ukur yang baik. Alat ukur penelitian dinamakan dengan instrumen penelitian.

Sugiyono (2015) mengatakan bahwa instrumen penelitian digunakan untuk

mengukur variabel yang akan diteliti. Pada instrumen penelitian ini ada dua buah

variabel bebas yang akan diteliti untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel

terikat yaitu hasil belajar matematika. Adapun instrumen yang digunakan yaitu

indikator variabel perhatian orang tua dan motivasi yang telah di jelaskan dari

tinjauan pustaka. Indikator ini nantinya akan digunakan menjadi kisi-kisi dalam
45

membuat pertanyaan maupun pernyataan yang akan diajukan kepada responden

(siswa) untuk mengetahui pengaruh dari perhatian orang tua dan motivasi siswa

terhadap hasil belajar matematika siswa pada pembelajaran jarak jauh di kelas IV

SDN Swato Tatakan II Kabupaten tapin. Adapun instrumen penelitian ini sebelum

dibagikan kepada siswa akan diuji terlebih dahulu untuk menentukan apakah

instrumen tersebut mampu mengukur atau tidak. Uji instrumen penelitian adalah

uji soal. Sebelum soal dibagikan kepada siswa, soal terlebih dahulu harus

dilakukan uji validitas ahli agar dapat membuktikan tingkat kevalidan dari soal

yang akan dibagikan kepada siswa. Adapun yang menjadi validitas dari angket

yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berjumlah 2 orang validator ahli.

a. Instrumen Variabel Perhatian Orang Tua

Instrumen variabel perhatian orang tua ini digunakan untuk

mengetahui dan memperoleh data terkait perhatian yang diberikan orang tua

siswa kelas IV SDN Swato Tatakan II Kabupaten Tapin. Adapun indikator

perhatian orang yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pemberian

bimbingan belajar, pengawasan terhadap belajar anak, pemberian

penghargaan dan hukuman, pemenuhan kebutuhan belajar, menciptakan

suasana belajar yang tenang dan tenteram, serta memperhatikan kesehatan

anak. Berdasarkan indikator tersebut, maka disusunlah kisi-kisi instrumen

angket perhatian orang tua pada Tabel 1.


46

No Soal

Variable Indikator Jumlah (+) (-) Sumber


(X1) Soal

1. Pemberian bimbingan belajar 4 1 2


anak
4 3

2. Pengawasan terhadap belajar anak 4 5 7 Peserta

Perhatian 6 8 Didik
Orang Tua
Siswa 3. Pemberian penghargaan dan 4 9 11
hukuman
10 12

4. Pemenuhan Kebutuhan Belajar 3 13 14


Anak
15

5. Mencipkan suasana belajar yang 2 16 17


tenang dan aman

6. Memperhatikan kesehatan anak 3 20 18

19

Tabel 1 Kisi-Kisi Instrumen Angket Perhatian Orang Tua

Sumber Tabel: Diadaptasi dari Dwi Cahyani (2014

b. Instrumen Variabel Motivasi

Instrumen variabel motivasi ini digunakan untuk mengetahui dan

memperoleh data terkait motivasi belajar siswa kelas IV SDN Swato Tatakan

II Kabupaten Tapin. Adapun indikator motivasi yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu tekun dalam belajar, ulet menghadapi kesulitan, senang

bekerja mandiri, senang mencari dan memecahkan masalah, kuatnya kemauan

dalam belajar, dan siswa selalu menyediakan waktu untuk belajar.

Berdasarkan indikator tersebut, maka disusunlah kisi-kisi instrumen angket

motivasi ini pada Tabel 2.


47

Tabel 2 Kisi-Kisi Instrumen Angket Motivasi Siswa

No Soal Sumber

Variable Indikator Jumlah (+) (-)


Soal
(X2)

1 3
1. Tekun dalam belajar 4 2 4
Peserta
5 8 Didik
2. Ulet menghadapi kesulitan 4 6
7

3. Lebih senang bekerja mandiri 3 10 9


11
Motivasi
4. Senang mencari dan memecahkan 3 12 13
masalah 14

5. Kuatnya kemauan dalam belajar 4 15 17


16 18

6. Jumlah waktu yang disediakan 2 19 20


dalam belajar

Sumber Tabel: Diadaptasi dari Dwi Cahyani (2014)

3.2 Populasi

Menurut Sugiyono (2015) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah

ditetapkan oleh peneliti. Adapun populasi yang sekaligus menjadi objek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Swato Tatakan II Kabupaten Tapin yang

berjumlah 7 orang siswa/responden. Penelitian ini tergolong penelitian populasi, hal

ini dikarenakan peneliti tidak menggunakan sampel pada penelitian ini.


48

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah pokok dalam penelitian, karena

tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan 2 teknik pengumpulan data yakni berupa angket dan dokumentasi.

3.3.1 Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan daftar

pertanyaan atau pernyataan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti. Menurut Sugiyono (2015) angket adalah teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini angket yang digunakan

adalah angket tertutup yaitu responden (siswa) hanya memilih alternatif

jawaban yang telah disediakan oleh peneliti atas

pertanyaan yang diajukan kepada responden. Angket ini

menggunakan skala likert rentang 1 sampai 5 dengan

memberi tanda centang (√) pada kolom yang tersedia.

Adapun angket yang digunakan terdiri dari 2 angket yaitu

angket pertama terkait variabel perhatian orang tua (X1)

dan angket kedua terkait variabel motivasi siswa (X2).

3.3.2 Dokumentasi
49

Menurut Rismawati (2015) dokumentasi digunakan untuk mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa, catatan, transkrip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dalam

penelitian ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh data berkaitan dengan

hasil belajar berupa nilai akhir siswa (rapor) pada semester genap tahun ajaran

2020/2021 dan daftar nama siswa yang akan diteliti.

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden

terkumpul. Kegiatan dalam analisis data meliputi pengelompokkan data, mentabulasi

data, menyajikan data, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan

menguji hipotesis.

Penelitian ini meneliti populasi tanpa menggunakan sampel untuk menguji

pengaruh antar variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan teknik

analisis data kuantitatif. Dengan tujuan untuk menjawab rumusan masalah yang telah

dibuat oleh peneliti dengan langkah-langkah sebagai berikut:

3.4.1 Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul.

Sugiyono (2015) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk


50

menganalisis dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul. Dalam konteks penelitian ini analisis data yang dimaksud peneliti

adalah memberikan gambaran berupa besarnya persentase dari angket yang

dijawab siswa (responden). Adapun rumus yang digunakan ialah:

f × 100 %
p=
N
Keterangan:

P = Angka Persentase

F = Frekuensi Yang Sedang Dicari Persentasenya

N = Banyaknya Individu/Responden

Sumber: (Setiawan, Karyadi 2010)

3.4.2 Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa

data yang akan dianalisis berdistribusi normal sebagai prasyarat analisis data. Uji

normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan IBM SPSS 22 for

windows yang menghasilkan gambar pada Probability Plot. Gambar Probability

Plot akan menunjukkan sebaran titik-titik pada garis yang dapat menunjukan

bahwa data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Nasrum, A. (2018),

mengatakan bahwa apabila sebaran titik-titik tersebut mendekati atau rapat pada

garis lurus (diagonal) maka dikatakan bahwa (data) residual terdistribusi normal,

namun apabila sebaran titik-titik tersebut menjauhi garis maka tidak berdistribusi

normal. Serta dalam pengujian normalitas data untuk membuktikan data tersebut
51

berdistribusi dengan normal selain melalui gambar Probability Plot juga

dilakukan melalui Uji Kolmogorov-Smirnov Test. Menurut Nurudin (2014)

mengatakan bahwa keunggulan uji kolmogorov-Smirnov dibandingkan dengan uji

normalitas lainnya adalah uji ini dapat digunakan untuk data yang sangat kecil

tanpa harus menggabungkan data yang akan diuji terlebih dahulu, sehingga hasil

yang diperoleh lebih akurat. Adapun ketentuan Uji Kolmogorov-Smirnov Test

yaitu:

1. Jika nilai signifikansi > 0.05 maka nilai residual berdistribusi dengan

normal

2. Jika nilai signifikansi < 0.05 maka nilai residual tidak berdistribusi dengan

normal

3.4.3 Uji Multikolinearitas

Erna (2021) Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi yang berbentuk korelasi yang tinggi atau sempurna di antara

variabel bebas atau tidak, maka regresi tersebut dinyatakan mengandung gejala

multikolinier. Jadi uji multikolinearitas ini merupakan bentuk pengujian asumsi

klasik dalam analisis regresi berganda. Asumsi multikolinearitas menyatakan

bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala multikolinearitas. Adapun

cara yang digunakan untuk menguji asumsi Multikolinearitas dalam penelitian ini

yaitu dengan pengambilan keputusan dari nilai tolerance. Adapun untuk

menentukan nilai tolerance dengan menggunakan bantuan software MB SPSS 22.

Ketentuan yang digunakan dalam nilai tolerance yaitu sebagai berikut:


52

1) Nilai Tolerance > 0.10 Maka tidak terjadi Multikolinearitas

2) Nilai Tolerance < 0.10 Maka telah terjadi Multikolinearitas

3.4.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Untuk mengetahui terjadi heteroskedastisitas atau tidak,

dalam penelitian ini menggunakan metode Glejser. Menurut Juliandi, et.al (2014)

metode Glejser dilakukan dengan cara meregresikan variabel-variabel bebasnya

terhadap nilai absolut residualnya. Tahap selanjutnya, melihat nilai t variabel

independen pada level signifikansi 5%.

1) Jika Jika nilai signifikansi dari variabel independen > 0,05, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika nilai signifikansi dari variabel independen < 0,05, maka terjadi

heteroskedastisitas.

3.4.5 Uji Autokorelasi

Pada penelitian ini, peneliti juga menggunakan uji autokorelasi. Menurut

Basuki dan Yuliadi (2014) uji autokorelasi dapat digunakan untuk menguji

apakah dalam model terdapat ada atau tidaknya suatu masalah yang terjadi antara

residual pada suatu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini maka

dilakukan pengujian melalui program software IBM SPSS 22 dengan ketentuan


53

dari Durbin-Watson (DW). Adapun ketentuan Durbin-Watson ini dapat dilihat

pada Tabel 3.3

Tabel 3 Kriteria Nilai Uji Durbin-Watson

No Nilai DW Kesimpulan

1 d < dl atau d > 4-dl Terjadi autokorelasi

2 du < d < 4-du Tidak terjadi autokorelasi

3 Dl < d < du atau 4-du < d < 4-dl Tidak dapat disimpulkan

Sumber Tabel: Ratnawati (2016)

3.4.6 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis linear berganda digunakan untuk mengetahui hubungan atau

pengaruh dua buah variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat. Dengan

menggunakan rumus dibawah ini.

Y =a+b1 X 1 +b 2 X 2 + …+ bn X n

Keterangan

Y = Hasil Belajar Matematika

α = Konstanta

b 1 dan b 2 = Koefisien Regresi

X1 = Perhatian Orang Tua


54

X2 = Motivasi

Sumber: (Yuliara, I Made 2016)

3.4.7 Pengujian Hipotesis

Untuk mempermudah perhitungan peneliti lebih lanjut dalam menguji

hipotesis bahwa ada pengaruh dari variabel perhatian orang tua dan motivasi

siswa terhadap variabel hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN Swato

Tatakan II Kabupaten Tapin, maka peneliti juga melakukan Uji T dan Uji F serta

Uji Koefisien Determinasinya dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS

22 dengan taraf kesalahan 5%.

1. Uji F (Simultan)

Priyatno (2013) Uji F atau uji koefisien regresi secara serentak, yaitu

untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel

dependen. Dalam penelitian ini, Uji stimulan dilakukan untuk mengukur pengaruh

variabel perhatian orang tua (X1) dan motivasi siswa (X2) terhadap hasil belajar

matematika (Y), dengan menggunakan nilai probabilitas (sig). Kriteria pengujian

dalam skripsi ini jika F hitung > F tabel maka ada pengaruh secara simultan dari

variabel perhatian orang tua (X1) dan motivasi siswa (X2) terhadap hasil belajar

matematika (Y). Sedangkan jika F hitung < F tabel maka tidak ada pengaruh dari secara
55

stimulan dari variabel perhatian orang tua (X1) dan motivasi siswa (X2) terhadap

hasil belajar matematika (Y).

2. Uji T (Parsial)

Menurut Suliyanto (2011), uji t adalah pengujian yang bertujuan untuk

mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau tidak, t dihitung digunakan

untuk menguji pengaruh secara parsial (per variabel) terhadap variabel terikatnya,

apakah variabel tersebut memiliki pengaruh yang berarti terhadap variabel

terikatnya atau tidak. Adapun ketentuan uji F yaitu

1) Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0.05 dengan kriteria

T hitung >T tabel maka terdapat pengaruh variabel x terhadap variabel Y secara

parsial (individu).

2) Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0.05 dengan kriteria

T hitung <T tabel maka terdapat pengaruh variabel x terhadap variabel Y secara

parsial (individu).

3. Uji Koefisien Determinasi

Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji tingkat keeratan atau

keterkaitan antar variabel independen yang bisa dilihat dari besarnya nilai

koefisien determinasi (adjusted R-square). Priyadi (2016) mengatakan jika nilai

determinasi adjusted R-square yang mendekati 1 menandakan bahwa variabel-

variabel bebas memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel terikat.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif karena data yang

akan dijabarkan oleh peneliti melalui kegiatan analisis data akan berbentuk angka-

angka. Pada kegiatan analisis data peneliti menggunakan bantuan SPSS type 22 for

windows. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh dari perhatian orang tua dan motivasi siswa terhadap hasil belajar

matematika pada pembelajaran jarak jauh di kelas IV SDN Suatu Tatakan II

Kabupaten Tapin. Data yang didapatkan peneliti ini berasal dari angket yang

disebarkan oleh peneliti kepada 7 orang siswa/responden. Penyebaran angket ini

dilakukan secara tertutup dengan menggunakan skala likert rentang 1-5.

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di SDN Swato Tatakan II yang terletak

Di Kabupaten Tapin Kecamatan Tapin Selatan tepatnya Desa Hatiwin. Adapun waktu

yang digunakan peneliti untuk mengurus surat izin penelitian yaitu terhitung dari

tanggal 19 juli 2021 dan pelaksanaan pengambilan data penelitian dimulai pada

tanggal 23-26 juli 2021. Adapun yang menjadi subjek sekaligus populasi dari

penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 7 orang siswa.


57

4.1.2. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Tahapan yang dilakukan dalam uji instrumen penelitian adalah uji soal.

Sebelum soal dibagikan kepada siswa, soal terlebih dahulu harus dilakukan uji

validitas ahli agar dapat membuktikan tingkat kevalidan dari soal yang akan

dibagikan kepada siswa. Adapun yang menjadi validitas dari angket yang digunakan

peneliti dalam penelitian ini berjumlah 2 orang yaitu validator pertama Bapak M.

Saufi M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dari

Instansi STKIP PGRI Banjarmasin dan Ibu Winda Agustina M.Pd. Selaku Dosen dari

Instansi STKIP PGRI Banjarmasin. Setelah soal divalidasi oleh ahli, kemudian soal

akan di uji cobakan kepada siswa. Berikut hasil validasi dari validator untuk angket

perhatian orang tua dan motivasi dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5

Tabel 4 Hasil Validasi dari Validator ke-1

Angket Valid Tidak Valid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
Perhatian Orang Tua 20. -

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
Motivasi Siswa 20. -

Tabel 5 Hasil Validasi dari Validator Ke-2

Angket Valid Tidak Valid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
Perhatian Orang Tua 20. -

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
58

Motivasi Siswa 20. -

Berdasarkan hasil validasi diatas terlihat bahwa pada validator pertama dari

angket perhatian orang tua dan motivasi siswa semua soal dikategorikan valid dengan

nilai 80 sedangkan pada validator 2 pada angket perhatian orang tua terdapat

pernyataan atau soal yang cukup valid yaitu no 4 dan dan pernyataan no 11 dengan

keterangan kurang sesuai dengan indikator penelitian. Namun karena peneliti tetap

ingin menggunakan 20 soal dalam penelitian ini agar mempermudah proses

perhitungan maka peneliti merubah soal/pernyataan nomor 4 dari angket perhatian

orang tua (indikator pemberian bimbingan belajar anak), yang semula kalimatnya

“Orang tua selalu mengingatkan saya untuk tidak bermain handphone ketika sedang

belajar” menjadi” Orang tua selalu mengajarkan dan melatih saya untuk selalu

bertanya apabila ada materi pembelajaran yang masih belum dipahami”. Dan pada

angket motivasi (indikator lebih senang bekerja mandiri) soal/pernyataan nomor 11

yang semula kalimatnya “Saya malas mempelajari kembali materi-materi

pembelajaran yang telah disampaikan guru” menjadi “Saya lebih senang mengerjakan

tugas bersama teman dari pada mengerjakannya sendirian”. Jadi berdasarkan putusan

peneliti akhirnya peneliti menggunakan 20 soal/pernyataan yang akan dibagikan

kepada masing-masing siswa untuk menjawabnya. Berikut angket yang digunakan

peneliti sesudah melakukan validasi ahli dapat dilihat pada Tabel 6 Angket Perhatian

Orang Tua dan Tabel 7 Motivasi siswa.


59

Tabel 6 Angket Perhatian Orang Tua Sesudah Validasi

No Pernyataan Alternatif Jawaban

STS KS CS S SS

1 Orang tua membantu saya belajar ketika ada


materi pembelajaran yang tidak dipahami.

2 Orang tua tidak pernah membantu saya dalam


mengerjakan PR.

3 Orang tua tidak peduli ketika saya bertanya


tentang materi pembelajaran yang tidak saya
pahami.

4 Orang tua selalu mengajarkan dan melatih saya


untuk selalu bertanya apabila ada materi
pembelajaran yang masih belum dipahami

5 Orang tua menemani saya ketika belajar


dirumah.

6 Ketika dirumah orang tua menanyakan apakah


tugas/PR saya sudah dikerjakan atau belum.

7 Orang tua tidak pernah menanyakan nilai tugas


yang saya kerjakan setiap hari.

8 Orang tua acuh tak acuh ketika saya sedang


belajar dirumah.

9 Orang tua memberikan pujian ketika


mendapatkan nilai yang tinggi.

10 Orang tua memarahi saya ketika tidak mau


disuruh untuk belajar dan mengerjakan tugas.

11 Orang tua tidak pernah memarahi dan menegur


saya ketika mendapatkan peringkat paling akhir
dikelas.

12 Orang tua saya tidak pernah memberikan pujian


dan hadiah ketika saya mendapat juara kelas.

13 Ketika pulpen dan buku saya habis, orang tua


saya memberikan uang untuk membelinya.
60

14 Orang tua tidak membelikan buku pelajaran


yang diperlukan untuk belajar, ketika saya
memintanya.

15 Orang tua membelikan kuota internet untuk saya


belajar.

16 Orang tua meminta saya untuk belajar ditempat


yang terang agar merasa nyaman, aman dan
tenang.

17 Orang tua berbicara keras dan memutar musik


ketika saya sedang belajar.

19 Orang tua tidak pernah meminta saya


menggunakan masker ketika keluar rumah.

19 Orang tua tidak pernah bertanya tentang kondisi


kesehatan saya.

20 Orang tua melarang saya berangkat kesekolah


untuk mengumpulkan tugas ketika saat saya
tidak enak badan (kurang sehat).

Tabel Angket Motivasi Siswa Sesudah Validasi

No Pernyataan Alternatif Jawaban

STS KS CS S SS

1 Saya tidak pernah malas dalam mengerjakan


tugas.

2 Saya bertanya kepada guru ataupun orang tua


ketika ada materi pembelajaran yang tidak saya
pahami.

3 Saya tidak pernah semangat untuk belajar.

4 Saya sering terlambat mengumpulkan tugas


yang diberikan guru.

5 Saya senang mengerjakan soal-soal yang sulit


dan berusaha untuk menemukan jawabannya.

6 Ketika ketinggalan materi pembelajaran, maka


saya meminta teman untuk mengajari saya.
61

7 Saya tidak pernah terbebani dari tugas yang


diberikan guru.

8 Saya sering mengeluh ketika guru memberikan


tugas yang sulit.

9 Saya suka mencontek tugas teman.

10 Saya berusaha mengerjakan tugas secara


mandiri tanpa bantuan orang lain.

11 Saya lebih senang mengerjakan tugas bersama


teman dari pada mengerjakannya sendirian
12 Saya selalu mencari pembelajaran tambahan di
internet ataupun buku terkait tugas yang
diberikan guru.

13 Saya tidak menyukai pembelajaran yang


berkaitan dengan hitung-hitungan, salah satunya
pada pembelajaran matematika.

14 Saya sering merasa kesal ketika guru terlalu


banyak memberikan tugas/PR.

15 Ketika guru menjelaskan materi pembelajaran


saya selalu mendengarkannya dengan baik.

16 Saya selalu mencatat apa yang disampaikan


guru.

17 Saya tidak pernah bertanya ketika ada materi


pembelajaran yang tidak dipahami.

18 Saya lebih senang bermain dari pada harus


belajar dirumah.

19 Setiap hari saya menyisihkan waktu 1 jam untuk


mengulang pembelajaran yang telah dipelajari.

20 Saya tidak memiliki jadwal belajar dirumah

4.1.3. Analisis Deskriptif

Untuk analisis deskriptif, peneliti akan mendeskripsikan variabel bebas yaitu

perhatian orang tua (X1) dan motivasi siswa (X2) serta variabel terikatnya yaitu hasil

belajar matematika (Y) berdasarkan data yang diperoleh peneliti di lapangan. Berikut

deskripsi masing-masing variabel yaitu dalam uraian penjelasan dibawah ini:


62

a. Variabel perhatian orang tua (X1)

Untuk mengetahui variabel perhatian orang tua peneliti menggunakan

instrumen angket berjumlah 20 soal pernyataan, masing-masing skor dari setiap

pernyataan yang dibagikan kepada siswa/responden memiliki skor 1 sampai 5,

sehingga nilai maksimal dari jawaban masing-masing siswa/responden adalah 100

dan nilai minimal dari seluruh jawaban responden adalah 20. Adapun alternatif

jawaban dan skor dari masing masing soal/pernyataan-pernyataan yang akan

dijawab oleh siswa dapat dilihat pada Tabel 8 Alternatif Jawaban.

Tabel 8 Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Cukup Setuju (CS) 3

Kurang Setuju (KS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Setelah angket dari perhatian orang tua dikumpulkan, peneliti melakukan

analisis persentase dari jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), cukup setuju (CS),

kurang setuju (KS) dan sangat tidak setuju (STS) untuk setiap pernyataan yang

telah dijawab siswa menggunakan bantuan program SPSS 22 For windows dan

dapat dilihat pada bagian lampiran. Adapun penjabaran hasil pada angket perhatian

orang tua ini adalah skor total yang didapatkan Masing-masing siswa setelah

menjawab soal pernyataan yang telah dibagikan peneliti. Berikut skor total dari
63

masing-masing siswa dapat dilihat pada Tabel 9 Skor Hasil Tabulasi Angket

Perhatian Orang Tua

Tabel 9 Hasil Tabulasi Angket Perhatian Orang Tua

Inisial Siswa Skor Total

R 58

I 61

H 65

N 63

A 75

G 55

S 69

Berdasarkan Tabel 9 hasil tabulasi angket perhatian orang tua, diperoleh

siswa R mendapatkan skor 58, siswa 1 mendapatkan skor 61, siswa H

mendapatkan skor 65, siswa N mendapatkan skor 63, siswa A mendapatkan skor

75, siswa G mendapatkan skor 55, dan siswa S mendapatkan skor 69. Berdasarkan

data tersebut maka diperoleh nilai Mean, Modus, dan Standar Deviation dari

angket perhatian orang tua yaitu dibawah ini pada Tabel 4.7 Statistics Perhatian

Orang tua.

Tabel 10 Statistics Perhatian Orang tua

N Valid 7
Missin
0
g
Mean 63.71
Median 63.00
Std. Deviation 6.751
Minimum 55
Maximum 75
Sumber: Output IBM SPSS 22 For windows
64

Dari hasil uji statistik diatas diketahui bahwa nilai/skor tertinggi yang

didapatkan siswa adalah 75 dan nilai/skor terendah yang didapatkan siswa adalah

55. Hasil analisis statistik juga menunjukan nilai Mean (M) sebesar 63.71 dan

median (ME) sebesar 63 serta standar deviasi yaitu sebesar 6.751. Berdasarkan

pemerolehan nilai mean dan standar deviasi maka setiap siswa dapat

dikelompokkan dengan kategori rendah, sedang dan tinggi untuk masing-masing

siswa yang telah menjawab angket perhatian orang tua. Adapun rumus yang

digunakan untuk menentukan kategori tersebut dapat dilihat pada Tabel 11 Rumus

Kategori Angket Perhatian Orang Tua.

Tabel 11 Rumus Kategori Angket Perhatian Orang Tua

Kategori Rumus Hasil Kategorisasi

Tinggi M + 1 SD X ≥ 71

Sedang M – 1 SD ≤X< M +1 SD 57 ≤ X < 71

Rendah X < M – 1SD X < 57

Sumber: Adaptasi Harahap, Dkk 2020

Berdasarkan rumus tersebut maka diperolehlah kategori masing-masing

siswa beserta persentasenya dengan rincian pada tabel dibawah ini, Tabel 12 Hasil

Kategori Angket Perhatian Orang Tua

Tabel 12 Hasil Kategori Angket Perhatian Orang Tua

Frequenc Valid Cumulative


y Percent Percent Percent

Vali rendah 1 14.3 14.3 14.3


d
sedang 5 71.4 71.4 85.7

tinggi 1 14.3 14.3 100.0

Total 7 100.0 100.0


65

Sumber: Output IBM SPSS 22 For windows

Gambar 1 Hasil Kategori Perhatian Orang Tua (X1)

Sumber Gambar: Output IBM SPSS 22 For windows

Dilihat berdasarkan tabel 12 dan gambar 1 diperoleh bahwa banyak siswa

dengan kategori rendah yaitu sebanyak 1 orang dengan persentase 14.3% dan

kategori sedang sebanyak 5 orang dengan persentase 71.4% serta kategori tinggi

sebanyak 1 orang dengan persentase 14.3%. Maka dapat disimpulkan bahwa

hampir seluruh siswa mendapatkan perhatian orang tua dengan kategori dominan

sedang.

b. Variabel Motivasi Siswa (X2)

Variabel motivasi siswa dalam penelitian ini diukur melalui angket

motivasi siswa, dengan jumlah 20 soal pernyataan untuk masing-masing siswa.

Untuk setiap soal pernyataan yang dijawab siswa memiliki skor 1 sampai 5 untuk

setiap pernyataan, sehingga skor maksimal yang mungkin didapatkan siswa adalah

serratus serta nilai maksimumnya adalah 20. Adapun alternatif jawaban dan skor
66

dari masing masing soal/pernyataan-pernyataan yang akan dijawab oleh siswa

dapat dilihat pada Tabel 4.10 Alternatif Jawaban.

Tabel 13 Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Cukup Setuju (CS) 3

Kurang Setuju (KS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Setelah angket dari motivasi siswa dikumpulkan, peneliti melakukan

analisis persentase dari jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), cukup setuju (CS),

kurang setuju (KS) dan sangat tidak setuju (STS) untuk setiap pernyataan yang

telah dijawab siswa menggunakan bantuan program Software SPSS 22 dan dapat

dilihat pada bagian lampiran. Adapun penjabaran hasil dari angket motivasi siswa

ini adalah skor total yang didapatkan Masing-masing siswa setelah menjawab soal

pernyataan yang telah dibagikan peneliti. Berikut skor total dari masing-masing

siswa dapat dilihat pada Tabel 14 Skor Hasil Tabulasi Angket Motivasi Siswa.

Tabel 14 Hasil Tabulasi Angket Motivasi Siswa

Inisial Siswa Skor Total

R 63

I 65

H 66

N 76

A 70
67

G 66

S 72

Berdasarkan Tabel 14 dari hasil tabulasi angket motivasi siswa diperoleh

nilai/skor dari masing-masing siswa yaitu siswa R memperoleh skor 63, siswa I

memperoleh skor 65, siswa H memperoleh skor 66, siswa N memperoleh skor 76,

siswa A memperoleh skor 70, siswa G memperoleh skor 66 dan siswa S

memperoleh skor 72. Berdasarkan data tersebut maka diperoleh nilai Mean (M),

Median (Me), dan Standar Deviation (SD) dari motivasi siswa yaitu dibawah ini

pada Tabel 15 Statistics Motivasi Siswa.

Tabel 15 Statistics Motivasi Siswa.

N Valid 7
Missin
0
g
Mean 68.29
Median 66.00
Std. Deviation 4.572
Minimum 63
Maximum 76
Sumber: Output IBM SPSS 22 For windows

Dari hasil uji statistik pada Tabel 15 diperoleh bahwa nilai/skor tertinggi

yang didapatkan siswa adalah 76 skor terendahnya yaitu 63. Berdasarkan uji

statistik juga diperoleh bahwa nilai Mean (M) sebesar 68.29, Median (Me) sebesar

66 dan standar deviasi (SD) yaitu sebesar 4.572. Berdasarkan pemerolehan nilai

mean dan standar deviasi maka setiap siswa dapat dikelompokkan dengan kategori

rendah, sedang dan tinggi untuk masing-masing siswa yang telah menjawab
68

motivasi siswa. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan kategori

tersebut dapat dilihat pada Tabel 16 Rumus Kategori Angket Motivasi Siswa.

Tabel 16 Rumus Kategori Motivasi Siswa

Kategori Rumus Hasil Kategorisasi

Tinggi M + 1 SD ≤ X 73 ≤ X

Sedang M – 1SD ≤ X < M + 1 SD 63 ≤ X < 73

Rendah X < M – 1SD X < 62

Sumber: Adaptasi Harahap, Dkk 2020

Berdasarkan rumus tersebut maka diperolehlah kategori masing-masing

siswa beserta persentasenya dengan rincian pada tabel dibawah ini, Tabel 17 Hasil

Kategori Angket Motivasi Siswa.

Tabel 17 Hasil Kategori Motivasi Siswa

Frequen Percen Valid Cumulative

cy t Percent Percent

Val Sedan
6 85.7 85.7 85.7
id g

Tingg
1 14.3 14.3 100.0
i

Total 7 100.0 100.0

Sumber: Output IBM SPSS 22 For windows

Gambar 2 Hasil Kategori Motivasi Siswa


69

Sumber Gambar: Output IBM SPSS 22 For windows

Berdasarkan Tabel 17 dan gambar 2 hasil kategori motivasi siswa diperoleh

banyak siswa dengan kategori sedang sebanyak 6 orang dengan persentase 85.7%

serta kategori tinggi sebanyak 1 orang dengan persentase 14.3%. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa seluruh siswa memiliki motivasi dalam belajar, dominan

motivasi setiap siswa tersebut yaitu kategori sedang.

c. Hasil Belajar Matematika (Y)

Pada variabel hasil belajar peneliti menggunakan hasil belajar matematika

untuk mengetahui pengaruh dari variabel perhatian orang tua dan motivasi siswa

terhadap hasil belajar matematika. Hasil belajar matematika yang digunakan dalam

penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN Swato Tatakan

II Kabupaten Tapin. Hasil belajar ini didapatkan nilai rapor pada pelajaran

matematika yang diberikan guru kelas IV. Dan data hasil belajar matematika yang

digunakan dalam penelitian ini tergolong data lampau dikarenakan siswa kelas IV
70

sudah naik kelas. Adapun hasil belajar matematika siswa kelas IV dapat dilihat

pada tabel 18 Tabel Hasil belajar Matematika.

Tabel 18 Hasil belajar Matematika

Inisial Siswa Nilai

R 70

I 70

H 73

N 80

A 80

G 70

S 80

Berdasarkan Tabel 18 diperoleh hasil belajar matematika siswa inisial R

sebesar 70, inisial I sebesar 70, siswa inisial H sebesar 73, inisial N sebesar 80,

inisial A sebesar 80, Inisial G sebesar 70, dan inisial S sebesar 80. Dari data

tersebut maka diperoleh nilai Mean, Modus, dan Standar Deviation dari hasil

belajar matematika. Data tersebut dapat dibawah ini pada Tabel 19 Statistik Hasil

belajar Matematika

Tabel 19 Statistik Hasil belajar Matematika

N Valid 7
Missin
0
g
Mean 74.71
Median 73.00
Std. Deviation 5.057
Minimum 70
Maximum 80
71

Sumber: Output IBM SPSS 22 For windows

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 19 diperoleh nilai mean (M) dari

hasil belajar matematika sebesar 74,71 dan median (Me) sebesar 73, Standar

Deviasi (SD) sebesar 5,057 serta nilai minimum yaitu sebesar 70 dan

maksimumnya sebesar 80.

4.1.4. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data residual yang telah

dilakukan pada model regresi dapat terdistribusi dengan normal. Nasrum, a. (2018),

mengatakan bahwa apabila sebaran titik-titik tersebut mendekati atau rapat pada garis

lurus (diagonal) maka dikatakan bahwa (data) residual terdistribusi normal, namun

apabila sebaran titik-titik tersebut menjauhi garis maka tidak berdistribusi normal.

Adapun hasil uji normalitas dari penelitian ini menggunakan kurva normal

probability plot dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini.

Gambar 3 Normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual


72

Sumber Gambar: Output IBM SPSS 22 For windows

Pada gambar 3 diatas diketahui bahwa data dari variabel perhatian orang tua

dan motivasi siswa terhadap hasil belajar matematika dengan menggunakan kurva

normal Probability Plot dapat dinyatakan berdistribusi normal. Hal dikarenakan titik-

titik pada gambar distribusi tersebut terlihat menyebar atau mendekati di sekitar garis

diagonal dan penyebaran titik-titik data searah dengan mengikuti garis diagonal

sehingga data tersebut sudah dapat disimpulkan berdistribusi normal. Adapun langkah

kedua yang dapat digunakan untuk membuktikan data tersebut normal atau tidak

dengan menggunakan ketentuan Uji Kolmogorov-Smirnov Test. Adapun syarat

dalam Uji Kolmogorov-Smirnov Test yaitu:

1) Jika nilai signifikansi > 0.05 maka nilai residual berdistribusi dengan normal

2) Jika nilai signifikansi < 0.05 maka nilai residual tidak berdistribusi dengan

normal

Berikut hasil uji Kolmogorov-Smirnov Test menggunakan software IBM

SPSS 22 For windows secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 20 One-Sample

Kolmogorov-Smirnov Test.
73

Tabel 20 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Perhatian Motivasi Hasil Belajar
Orang tua Siswa Matematika
N 7 7 7
Normal Parametersa,b Mean 63.71 68.29 74.71
Std.
6.751 4.572 5.057
Deviation
Most Extreme Absolute .139 .263 .281
Differences Positive .139 .263 .253
Negative -.098 -.124 -.281
Test Statistic .139 .263 .281
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .155c .102c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Output IBM SPSS 22 For windows

Berdasarkan Tabel 20 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. diperoleh nilai

Asymp. Sig. (2-tailed) dari variabel perhatian orang tua (0.200) dan motivasi siswa

(0.155) serta variabel hasil belajar matematika (0.102), Karena nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) dari ketiga variabel tersebut lebih besar dari 0.05 (0.200 > 0.05, 0.155 > 0.05,

dan 0.102 >0.05) maka dapat diambil kesimpulan bahwa data dari variabel perhatian

orang tua dan motivasi siswa serta hasil belajar matematika terdistribusi dengan

normal.

4.1.5. Uji Multikolinearitas

Uji ini dilakukan untuk menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara

variabel bebas, maka yang diuji hanya variabel X1 dengan variabel X2 dalam suatu

model regresi linear berganda. Model regresi yang baik adalah tidak adanya
74

Multikolinearitas. Uji Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan

nilai variance inflation factor (VIF). Adapun dasar pengambilan keputusannya yaitu

a. Berdasarkan nilai tolerance

3) Tolerance > 0.10 Maka tidak terjadi Multikolinearitas

4) Tolerance< 0.10 Maka telah terjadi Multikolinearitas

b. Berdasarkan nilai VIF

1) Nilai VIF < 10.00 Maka tidak terjadi Multikolinearitas

2) Nilai VIF > 10.00 Maka telah terjadi Multikolinearitas

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan nilai tolerance dalam

pengambilan keputusan untuk mengetahui tidak terjadinya multikolinearitas pada

model regresi. Berikut hasil Uji Multikolinearitas dengan menggunakan bantuan

program Software IBM SPSS 22 for Windows dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 21 Hasil Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Perhatian Orang tua (X1) .766 1.305
Motivasi Siswa (X20 .766 1.305
Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika (Y)
Sumber: Output IBM SPSS 22 For windows

Dari tabel hasil uji multikolineritas diatas diperoleh nilai tolerance dari

perhatian orang tua sebesar 0.766 dan nilai motivasi siswa yaitu 0.766. Berdasarkan

pengambilan keputusan melalui nilai tolerance maka nilai tolerance dari variabel

perhatian orang tua (X1) 0.766 > 0.10 dan motivasi siswa (X2) 0.766 > 0.10, maka

dapat diambil kesimpulan dari variabel perhatian orang tua (X1) dan variabel
75

motivasi siswa (X2) tidak terjadi gejala multikolinearitas, sehingga penelitian ini

dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya.

4.1.6. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Adapun metode yang digunakan dalam uji

heteroskedastisitas ini yaitu metode Glejser, metode Gletser dilakukan dengan cara

meregresikan variabel-variabel bebasnya terhadap nilai absolut residualnya. Tahap

selanjutnya, melihat nilai signifikansi dari tabel coefficients dan menentukan apakah

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain dengan syarat yaitu jika Jika nilai signifikansi dari variabel

independen > 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan sebaliknya jika nilai

signifikansi dari variabel independen < 0,05, maka terjadi heteroskedastisitas. Adapun

hasil signifikansi dari variabel dari masing masing variabel dapat dilihat pada Tabel

22 Uji Heteroskedastisitas.

Tabel 22 Uji Heteroskedastisitas

Model Sig
1 (Constant) .223
Perhatian Orang tua .939
Motivasi Siswa .341

Sumber: Output IBM SPSS 22 For windows


76

Berdasarkan Tabel 22 diatas, diperoleh hasil nilai signifikansi 0.939 dari

variabel perhatian orang tua (X1) dan nilai signifikansi 0.304 dari variabel motivasi

siswa (X2). Karena nilai signifikansi dari variabel perhatian orang tua 0.939 > 0.05

dan variabel motivasi siswa 0.341 > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel

perhatian orang tua (X1) dan variabel motivasi (X2) tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.1.7. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model terdapat ada

atau tidaknya suatu masalah yang terjadi antara residual pada satu pengamatan

dengan pengamatan lain pada model regresi. Adapun uji autokorelasi menggunakan

uji Durbin-Watson dengan kriteria pada tabel dibawah ini, Tabel 23 Kriteria Durbin-

Watson dan Tabel 24 Hasil Uji Autokorelasi

Tabel 23 Kriteria Durbin-Watson

No Nilai DW Kesimpulan

1 d < dl atau d > 4-dl Terjadi autokorelasi

2 du < d < 4-du Tidak terjadi autokorelasi

3 Dl < d < du atau 4-du < d < 4-dl Tidak dapat disimpulkan

Sumber: Output IBM SPSS 22 For windows

Tabel 24 Tabel Hasil Uji Autokorelasi

Model Summary
Mod Adjusted R Std. Error of Durbin-
el R R Square Square the Estimate Watson
1 .987a .974 .961 .992 1.957
a. Predictors: (Constant), Motivasi Siswa, Perhatian Orang tua
77

b. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika

Sumber: Output IBM SPSS 22 For windows

Dari Tabel 24 hasil uji autokorelasi melalui output spss 22 dapat diketahui

bahwa d = 1.957, dl = 0.6472, du = 1.8964, 4-dl =3.5328 dan 4-du =2.1033 sehingga

berdasarkan data tersebut posisi d berada ditengah dengan dari du dan 4-du (1.8966 <

1.957 < 2.1033) maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model

regresi yang digunakan pada penelitian ini.

4.1.8. Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh dari variabel perhatian orang tua (X1) dan variabel motivasi

siswa (X2) terhadap hasil belajar matematika (Y). untuk menganalisis pengaruh

variabel perhatian orang tua dan motivasi terhadap hasil belajar matematika tersebut

dilihat pada Tabel 25 Hasil Koefisien Regresi.

Tabel 25 Hasil Koefisien Regresi

Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error
1 (Constant) 1.652 6.148
Perhatian Orang tua .351 .069
Motivasi Siswa .743 .101
b. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika
Sumber: Output IBM SPSS 22 For windows

Dari Tabel 25 hasil koefisien regresi menunjukan nilai koefisien dalam

persamaan linear berganda. Nilai persamaan ini digunakan untuk mengetahui


78

seberapa besar pengaruh perhatian orang tua (X1) dan Motivasi siswa (X2) terhadap

hasil belajar matematika (Y). adapun nilai persamaan yang digunakan untuk

mengetahui pengaruh tersebut terletak pada kolom B. berikut dibawah ini adalah hasil

persamaan dari koefisien regresi tersebut.

Y =1.652+ 0.351 X 1 +0.743 X 2

Berdasarkan persamaan diatas maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan persamaan tersebut didapatkan nilai konstanta dari variabel

hasil belajar matematika (Y) yaitu 1.652, jika variabel perhatian orang tua

dan motivasi siswa (nol), maka nilai konstanta dari variabel hasil belajar

matematika akan tetap 1.652 tidak berubah jika tidak mendapatkan

pengaruh dan sebaliknya jika mendapatkan pengaruh maka nilai konstanta

dari variabel hasil belajar matematika tersebut akan meningkat.

2. Berdasarkan persamaan koefisien regregasi menunjukan bahwa variabel

perhatian orang tua (X1) mempunyai arah regresi yang positif terhadap

hasil belajar matematika yaitu B = 0.351. Sehingga apabila hasil belajar

matematika siswa meningkat 1% maka perhatian orang tua meningkat

sebesar 35.1%.

3. Berdasarkan persamaan koefisien regregasi menunjukan bahwa variabel

motivasi siswa (X2) mempunyai arah regresi yang positif terhadap hasil

belajar matematika yaitu B = 0.743. Sehingga apabila hasil belajar


79

matematika meningkat 1% maka motivasi siswa dalam belajar juga

meningkat sebesar 74.3%.

4.1.9. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk melakukan pembuktian bahwa ada

pengaruh dari perhatian orang tua dan motivasi siswa terhadap hasil belajar

matematika. Dalam pengujian hipotesis ini dilakukan 3 uji yaitu uji F uji T dan

determinan.

1. Uji F

Dalam penelitian ini, Uji stimulan dilakukan untuk mengukur

pengaruh variabel perhatian orang tua (X1) dan motivasi siswa (X2) terhadap

hasil belajar matematika (Y), dengan menggunakan nilai probabilitas (sig).

Kriteria pengujian dalam skripsi ini jika F hitung > F tabel maka ada pengaruh

secara simultan dari variabel perhatian orang tua (X1) dan motivasi siswa

(X2) terhadap hasil belajar matematika (Y). Sedangkan jika F hitung < F tabel maka

tidak ada pengaruh dari secara stimulan dari variabel perhatian orang tua (X1)

dan motivasi siswa (X2) terhadap hasil belajar matematika (Y). adapun hasil

Uji F dapat dilihat pada Tabel 26 Hasil Uji F

Tabel 26 Hasil Uji F

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 149.489 2 74.745 75.900 .001b
Residual 3.939 4 .985
80

Total 153.429 6
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika
b. Predictors: (Constant), Motivasi Siswa, Perhatian Orang tua
Sumber: Output IBM SPSS 22 For windows

Berdasarkan Tabel 26 diperoleh nilai F hitungadalah sebesar 75.900.

sedangkan F tabel adalah 6.94 maka nilai tersebut menjelaskan bahwa nilai

F hitung > F tabel (75.900 > 6.94) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

secara simultan dari variabel perhatian orang tua (X1) dan motivasi siswa

(X2) terhadap hasil belajar matematika (Y).

2. Uji T (Parsial)

Uji T ini dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi pada

variabel perhatian orang tua dan motivasi siswa ada pengaruh positif terhadap

hasil belajar matematika siswa, dengan kaidah pengambilan keputusan

sebagai berikut:

3) Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0.05 dengan

kriteria T hitung >T tabel maka terdapat pengaruh variabel x

terhadap variabel Y secara parsial (individu)

4) Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0.05 dengan

kriteria T hitung <T tabel maka terdapat pengaruh variabel x

terhadap variabel Y secara parsial (individu

Tabel 27 Uji T (Parsial)

Coefficients
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
81

B Std. Error Beta


1 (Constant) 1.652 6.148 .269 .802
Perhatian Orang Tua
.351 .069 .468 5.115 .007
(X1)
Motivasi Siswa (X2) .743 .101 .672 7.336 .002
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika (Y)
Sumber: Output IBM SPSS 22 For windows

Berdasarkan Tabel 27 diperoleh nilai T hitungdari variabel perhatian

orang tua (X1) sebesar 5.115 dan nilai T hitungdari variabel motivasi siswa

sebesar 7.336 dan T tabel nya adalah 2.776. Hal ini menunjukan bahwa pada

variabel perhatian orang tua dari nilai T hitung(5.115) > T tabel(2.776) maka

disimpulkan bahwa variabel perhatian orang tua berpengaruh terhadap

variabel hasil belajar matematika secara parsial (individu). Sedangkan pada

variabel motivasi siswa juga menunjukan bahwa nilai T hitung(7.336) > T tabel

(2.776), maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi siswa juga

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika secara parsial (individu).

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui persentase

perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X).

tujuan dari determinasi adalah untuk menghitung besarnya pengaruh dari

variabel independen terhadap dependen. Berikut ini pada Tabel 28 Hasil Uji

Determinasi.

Tabel 28 Hasil Uji Determinasi

Model Summary
Mod Adjusted R Std. Error of
el R R Square Square the Estimate
82

1 .987a .974 .961 .992


a. Predictors: (Constant), Motivasi Siswa, Perhatian Orang Tua
Sumber: Output IBM SPSS 22 For windows

Berdasarkan tabel 28 diperoleh nilai dari determinasinya atau Adjusted

R Square sebesar 0.961. Hal ini menunjukan bahwa 96.1% variabel hasil

belajar matematika dipengaruhi oleh variabel perhatian orang tua dan motivasi

siswa. Sedangkan sisanya 100% - 96.1% adalah 3.9% dipengaruhi oleh

variabel lain.

4.2. Pembahasan

Setelah menghitung dan mengolah data, penulis menemukan hasil penelitian

berupa, perhatian orang tua yang didapat dari angket yang diberikan kepada siswa

yang berupa pernyataan dengan nilai maksimumnya adalah 75 dan minimumnya

adalah 55. Dari data tersebut didapat nilai rata-ratanya sebesar 63.71, median (ME)

sebesar 63 serta standar deviasi yaitu sebesar 6.751. Sehingga dapat dikategorikan

bahwa ke-7 siswa tersebut mendapatkan perhatian dari orang tua, terdiri 5 orang

kategori sedang, 1 orang kategori tinggi dan 1 orang kategori rendah. Sedangkan pada

pembahasan motivasi siswa berdasarkan angket yang telah disebar berjumlah 20

pernyataan yang telah dijawab 7 orang siswa, didapatkan nilai maksimum adalah 76

dan nilai terendah/minimum adalah 63. Kaka diperolehlah nilai rata-rata hasil siswa

setelah menjawab angket motivasi siswa tersebut sebesar 68.29, Median (Me) sebesar

66 dan standar deviasi (SD) yaitu sebesar 4.572. Sehingga berdasarkan hasil tersebut
83

dapat dikategorikan siswa yang memiliki motivasi dalam belajar dengan kategori

sedang berjumlah 6 orang dan kategori tinggi berjumlah 1 orang.

Hasil belajar matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil

belajar matematika siswa yang didapat dari raport penilaian guru kelas IV pada

semester genap tahun ajaran 202/2021. Adapun maksimum nilai matematika yang

diperoleh siswa adalah 80 dan minimumnya adalah 70. Dari data tersebut didapat

nilai rata-ratanya sebesar 74,71, dan standar deviasinya sebesar 5,051.

Berdasarkan pengujian hipotesis melalui uji F untuk mengetahui pengaruh

secara simultan vari variabel perhatian orang tua dan motivasi siswa terhadap hasil

belajar matematika, diperoleh nilai F hitungadalah sebesar 75.900, dan F tabel adalah 6.94

maka nilai tersebut menjelaskan bahwa nilai F hitung > F tabel (75.900 > 6.94). Sehingga

hal membuktikan bahwa ada pengaruh secara simultan dari variabel perhatian orang

tua (X1) dan motivasi siswa (X2) terhadap hasil belajar matematika (Y). Sedangkan

pada hasil uji T yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari

variabel perhatian orang tua (X1) dan motivasi siswa (X2) terhadap variabel hasil

belajar matematika (Y), diperoleh hasil uji T bahwa variabel perhatian orang tua dari

nilai T hitung(5.115) > T tabel(2.776), maka dapat dikatakan bahwa variabel perhatian

orang tua berpengaruh terhadap variabel hasil belajar matematika secara parsial

(individu). Dari variabel motivasi siswa juga menunjukan bahwa nilai T hitung(7.336) >

T tabel(2.776), maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi siswa juga

berpengaruh terhadap hasil belajar matematika secara parsial (individu). Setelah

dilakukan 2 uji untuk membuktikan hipotesis dari penelitian ini peneliti juga
84

melakukan uji determinasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari perhatian

orang dan motivasi siswa terhadap hasil belajar matematika. Adapun hasilnya yaitu

nilai dari determinasinya atau Adjusted R Square sebesar 0.961. Hal ini menunjukan

bahwa 96.1% variabel hasil belajar matematika dipengaruhi oleh variabel perhatian

orang tua dan motivasi siswa. Sedangkan sisanya 100% - 96.1% adalah 3.9%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh secara keseluruhan bahwa

ada pengaruh dari perhatian orang tua dan motivasi siswa terhadap hasil belajar

matematika. Maka hasil penelitian ini mendukung dan membenarkan penelitian dari

Kartika Rismawati (2015) dalam jurnal skripsi yang berjudul “Pengaruh Perhatian

Orang Tua dan Motivasi Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Di Daerah Binaan III Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan”.

Berdasarkan Hasil Penelitiannya terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian

orang tua dan motivasi terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri daerah

Binaan III Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan. Selain itu penelitian

ini juga membenarkan penelitian dari Desy Indah Safitri (2019) berjudul “Pengaruh

Perhatian Orang Tua dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar”, mendapatkan hasil

bahwa perhatian orang tua yang bersifat demokratis dan motivasi siswa yang baik

dalam belajar, maka maka hasil belajarnya tinggi. Selain itu juga penelitian ini

mendukung dan membenarkan teori dari Slameto (2012) bahwa hasil belajar

dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Adapun faktor internal salah satunya

adalah motivasi siswa dan eksternalnya adalah perhatian dari orang tua.
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya dari penelitian yang berjudul

“Pengaruh Perhatian Orang tua dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pada Pembelajaran Jarak Jauh Pada Kelas IV SDN Swato Tatakan II Kabupaten

Tapin”. Maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu:

1. Secara simultan terdapat pengaruh dari variabel perhatian orang tua dan motivasi

siswa terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN Swato Tatakan II

Kabupaten Tapin. Hal ini dibuktikan dari F hitung (75.900)> F tabel(6.94).

2. Secara Parsial besarnya pengaruh dari variabel perhatian orang tua terhadap hasil

belajar matematika yaitu ditunjukan dari nilai T hitung(5.115) > T tabel(2.776)

3. Secara parsial besarnya pengaruh dari variabel motivasi siswa terhadap hasil

belajar matematika yaitu ditunjukan dari nilai T hitung(7.336) > T tabel(2.776).

4. Apabila hasil belajar meningkat 1% maka variabel perhatian orang tua meningkat

sebesar 35.1% dan variabel motivasi siswa meningkat sebesar 74.3%.

5. Hasil belajar matematika dipengaruhi oleh perhatian orang tua dan motivasi siswa

sebesar 96.1%. Sedangkan sisanya 100% - 96.1% adalah 3.9% dipengaruhi oleh

variabel lain.
86

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini maka saran yang diajukan

sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya menggunakan satu hasil belajar yaitu hasil belajar

matematika, sehingga untuk peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan

seluruh hasil belajar siswa yang meliputi semua mata pelajaran.

2. Untuk peneliti selanjutnya dalam menggunakan metode kuantitatif dianjurkan

untuk menggunakan sampel penelitian yang banyak untuk mempermudah

perhitungan.

3. Untuk peneliti selanjutnya bisa menggunakan variabel lain selain perhatian orang

dan motivasi dalam mempengaruhi hasil belajar matematika.


DAFTAR PUSTAKA

Afpriansyah, P. (2020). Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar


Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 13 Palembang (Doctoral dissertation,
UIN Raden Fatah Palembang).
Almunawwaroh, M., & Marliana, R. (2018). Pengaruh CAR, NPF dan FDR
terhadap profitabilitas bank syariah di Indonesia. Amwaluna: Jurnal
Ekonomi Dan Keuangan Syariah, 2(1), 1-17.
Cahyani, D. (2015). Hubungan Motivasi Belajar dan Perhatian Orang Tua dengan
Kesiapan Belajar Siswa Kelas V SDN D1 Gugus II Kecamatan Galur
Kulon Progo. Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan.
Endriani, A. (2018). Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Motivasi Belajar
pada Siswa Kelas VIII SMPN 6 Praya Timur Lombok Tengah Tahun
Pelajaran 2015/2016. Realita: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 1(2).
Fadli, I., Ratnawati, V., & Kurnia, P. (2016). Pengaruh likuiditas, leverage,
komisaris independen, manajemen laba, dan kepemilikan institusional
terhadap agresivitas pajak perusahaan (Studi pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-
2013) (Doctoral dissertation, Riau University).
Harahap, A. C. P., Harahap, D. P., & Harahap, S. R. (2020). Analisis Tingkat
Stres Akademik Pada Mahasiswa Selama Pembelajaran Jarak Jauh Dimasa
Covid-19. Biblio Couns: Jurnal Kajian Konseling dan Pendidikan, 3(1),
10-14
Murdiani, M. (2018). Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Menjumlahkan
Pecahan Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match
Siswa Kelas IV SDN Hariang Kecamatan Banua Lawas Kabupaten
Tabalong. Jurnal Sagacious, 4(2), 35-40.
Nasrum, A. (2018). Uji normalitas data untuk penelitian. Jayapangus Press Books,
i-117.
Nurmala, D. A., Tripalupi, L. E., & Suharsono, N. (2014). Pengaruh motivasi
belajar dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar akuntansi. Jurnal
Pendidikan Ekonomi Undiksha, 4(1).
Nurudin, M., Mara, M. N., & Kusnandar, D. (2014). Ukuran sampel dan distribusi
sampling dari beberapa variabel random kontinu. Bimaster, 3(01).
Rismawati, K. (2015). Pengaruh Perhatian Orang Tua dalam Kegiatan Belajar
terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar di Daerah Binaan III
Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan (Doctoral dissertation,
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG).
Saputri, D. I., Siswanto, J., & Sukamto, S. (2019). Pengaruh Perhatian Orang Tua
dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar. Jurnal Pedagogi dan
Pembelajaran, 2(3), 369-376.
88

Sari, R. A. I., & Priyadi, M. P. (2016). Pengaruh leverage, profitabilitas, size, dan
growth opportunity terhadap nilai perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen (JIRM), 5(10).
Sartini, S. (2018). Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Kompetensi Guru Terhadap
Hasil Belajar matematika di MI Ma’had Islam Kopeng Kecamatan
Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019 (Doctoral
dissertation, IAIN SALATIGA).
Setiawan, K. Pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS di SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan.
Suci, W. (2020). Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Al-Islam
di SMA Muhammadiyah 1 Gisting Kabupaten Tanggamus Tahun
Pelajaran 2019/2020 (Doctoral dissertation, IAIN Metro).
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Warti, E. (2016). Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar
matematika siswa di SD Angkasa 10 Halim Perdana Kusuma Jakarta
Timur. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 177-185.
Yuliara, I. M. (2016). Regresi linier sederhana. REGRESI LINIER
SEDERHANA, 13.
Nasrum, A. (2018). Uji normalitas data untuk penelitian. Jayapangus Press Books,
i-117.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
90

Lampiran 1 SK Bimbingan Skripsi


91

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Dari STKIP PGRI Banjarmasin


92

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin


93

Lampiran 4 Surat Pernyataan Telah Selesai Melaksanakan Penelitian


94

Lampiran 5 Hasil Validasi Angket Dari Validator 1


95
96
97
98
99
100

Lampiran 6 Hasil Validasi Angket dari Validator 2


101
102
103
104
105
106
107

Lampiran 7 Hasil Tabulasi Angket Perhatian Orang Tua dan Motivasi Siswa
108

Lampiran 8 Persentase Angket Perhatian Orang Tua dari Setiap Pernyataan

X1_Pernyataan 1
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Cukup Setuju 3 42.9 42.9 42.9
d Setuju 2 28.6 28.6 71.4
Sangat Setuju 2 28.6 28.6 100.0
Total 7 100.0 100.0

X1_Pernyataan 2
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Cukup Setuju 4 57.1 57.1 57.1
d Setuju 1 14.3 14.3 71.4
Sangat Setuju 2 28.6 28.6 100.0
Total 7 100.0 100.0

_ X1_Pernyataan 3
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Sangat Tidak Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Kurang Setuju 4 57.1 57.1 71.4
Cukup Setuju 1 14.3 14.3 85.7
Setuju 1 14.3 14.3 100.0
Total 7 100.0 100.0

X1_Pernyataan 4
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Sangat Tidak Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Kurang Setuju 5 71.4 71.4 85.7
Setuju 1 14.3 14.3 100.0
Total 7 100.0 100.0

X1_Pernyataan 5
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Kurang Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Cukup Setuju 2 28.6 28.6 42.9
Setuju 2 28.6 28.6 71.4
Sangat Setuju 2 28.6 28.6 100.0
Total 7 100.0 100.0

X1_Pernyataan 6
Frequenc Percent Valid Cumulative
109

y Percent Percent
Vali Kurang Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Cukup Setuju 3 42.9 42.9 57.1
Setuju 1 14.3 14.3 71.4
Sangat Setuju 2 28.6 28.6 100.0
Total 7 100.0 100.0

X1_Pernyataan 7
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Cukup Setuju 4 57.1 57.1 57.1
d Setuju 2 28.6 28.6 85.7
Sangat Setuju 1 14.3 14.3 100.0
Total 7 100.0 100.0

X1_Pernyataan 8
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Sangat Tidak Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Kurang Setuju 4 57.1 57.1 71.4
Cukup Setuju 1 14.3 14.3 85.7
Setuju 1 14.3 14.3 100.0
Total 7 100.0 100.0

X1_Pernyataan 9
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Kurang Setuju 3 42.9 42.9 42.9
d Cukup Setuju 4 57.1 57.1 100.0
Total 7 100.0 100.0

X1_Pernyataan 10
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Kurang Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Cukup Setuju 1 14.3 14.3 28.6
Setuju 3 42.9 42.9 71.4
Sangat Setuju 2 28.6 28.6 100.0
Total 7 100.0 100.0

X1_Pernyataan 11
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Kurang Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Cukup Setuju 1 14.3 14.3 28.6
Setuju 5 71.4 71.4 100.0
Total 7 100.0 100.0

X1_Pernyataan 12
110

Frequenc Valid Cumulative


y Percent Percent Percent
Vali Cukup Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Setuju 4 57.1 57.1 71.4
Sangat Setuju 2 28.6 28.6 100.0
Total 7 100.0 100.0

X1_Pernyataan 13
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Kurang Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Cukup Setuju 5 71.4 71.4 85.7
Setuju 1 14.3 14.3 100.0
Total 7 100.0 100.0

X1_Pernyataan 14
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Sangat Tidak Setuju 2 28.6 28.6 28.6
d Kurang Setuju 2 28.6 28.6 57.1
Cukup Setuju 2 28.6 28.6 85.7
Setuju 1 14.3 14.3 100.0
Total 7 100.0 100.0

X1_Pernyataan 15
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Kurang Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Cukup Setuju 2 28.6 28.6 42.9
Setuju 1 14.3 14.3 57.1
Sangat Setuju 3 42.9 42.9 100.0
Total 7 100.0 100.0

X1_Pernyataan 16
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Cukup Setuju 2 28.6 28.6 28.6
d Setuju 3 42.9 42.9 71.4
Sangat Setuju 2 28.6 28.6 100.0
Total 7 100.0 100.0

X1_Pernyataan 17
Frequenc Percent Valid Cumulative
111

y Percent Percent
Vali Sangat Tidak Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Kurang Setuju 3 42.9 42.9 57.1
Cukup Setuju 1 14.3 14.3 71.4
Setuju 1 14.3 14.3 85.7
Sangat Setuju 1 14.3 14.3 100.0
Total 7 100.0 100.0

X1_Pernyataan 18
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Sangat Tidak Setuju 2 28.6 28.6 28.6
d Kurang Setuju 2 28.6 28.6 57.1
Cukup Setuju 3 42.9 42.9 100.0
Total 7 100.0 100.0

X1_Pernyataan 19
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Kurang Setuju 4 57.1 57.1 57.1
d Cukup Setuju 1 14.3 14.3 71.4
Setuju 1 14.3 14.3 85.7
Sangat Setuju 1 14.3 14.3 100.0
Total 7 100.0 100.0

X1_Pernyataan 20
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Cukup Setuju 4 57.1 57.1 57.1
d Setuju 2 28.6 28.6 85.7
Sangat Setuju 1 14.3 14.3 100.0
Total 7 100.0 100.0
Lampiran 9 Persentase Angket Motivasi Siswa dari Setiap Pernyataan

X2_Pernyataan 1
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Cukup Setuju 3 42.9 42.9 42.9
d Sangat Setuju 4 57.1 57.1 100.0
Total 7 100.0 100.0

X2_Pernyataan 2
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Cukup Setuju 2 28.6 28.6 28.6
d Setuju 3 42.9 42.9 71.4
Sangat Setuju 2 28.6 28.6 100.0
Total 7 100.0 100.0

X2_Pernyataan 3
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Kurang Setuju 5 71.4 71.4 71.4
d Cukup Setuju 2 28.6 28.6 100.0
Total 7 100.0 100.0

X2_Pernyataan 4
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Kurang Setuju 5 71.4 71.4 71.4
d Cukup Setuju 1 14.3 14.3 85.7
Setuju 1 14.3 14.3 100.0
Total 7 100.0 100.0

X2_Pernyataan 5
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Kurang Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Cukup Setuju 1 14.3 14.3 28.6
Setuju 3 42.9 42.9 71.4
Sangat Setuju 2 28.6 28.6 100.0
Total 7 100.0 100.0

X2_Pernyataan 6
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Cukup Setuju 4 57.1 57.1 57.1
d Setuju 1 14.3 14.3 71.4
Sangat Setuju 2 28.6 28.6 100.0
Total 7 100.0 100.0
113

X2_Pernyataan 7
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Cukup Setuju 2 28.6 28.6 28.6
d Setuju 5 71.4 71.4 100.0
Total 7 100.0 100.0

X2_Pernyataan 8
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Sangat Tidak Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Kurang Setuju 4 57.1 57.1 71.4
Cukup Setuju 1 14.3 14.3 85.7
Setuju 1 14.3 14.3 100.0
Total 7 100.0 100.0

X2_Pernyataan 9
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Kurang Setuju 3 42.9 42.9 42.9
d Cukup Setuju 4 57.1 57.1 100.0
Total 7 100.0 100.0

X2_Pernyataan 10
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Kurang Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Cukup Setuju 1 14.3 14.3 28.6
Setuju 2 28.6 28.6 57.1
Sangat Setuju 3 42.9 42.9 100.0
Total 7 100.0 100.0

X2_Pernyataan 11
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Cukup Setuju 2 28.6 28.6 28.6
d Setuju 4 57.1 57.1 85.7
Sangat Setuju 1 14.3 14.3 100.0
Total 7 100.0 100.0

X2_Pernyataan 12
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Cukup Setuju 2 28.6 28.6 28.6
d Setuju 2 28.6 28.6 57.1
Sangat Setuju 3 42.9 42.9 100.0
Total 7 100.0 100.0
114

X2_Pernyataan 13
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Kurang Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Cukup Setuju 4 57.1 57.1 71.4
Setuju 1 14.3 14.3 85.7
Sangat Setuju 1 14.3 14.3 100.0
Total 7 100.0 100.0

X2_Pernyataan 14
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Sangat Tidak Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Kurang Setuju 3 42.9 42.9 57.1
Cukup Setuju 2 28.6 28.6 85.7
Sangat Setuju 1 14.3 14.3 100.0
Total 7 100.0 100.0

X2_Pernyataan 15
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Cukup Setuju 2 28.6 28.6 28.6
d Setuju 2 28.6 28.6 57.1
Sangat Setuju 3 42.9 42.9 100.0
Total 7 100.0 100.0

X2_Pernyataan 16
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Cukup Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Setuju 4 57.1 57.1 71.4
Sangat Setuju 2 28.6 28.6 100.0
Total 7 100.0 100.0

X2_Pernyataan 17
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Sangat Tidak Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Kurang Setuju 2 28.6 28.6 42.9
Cukup Setuju 1 14.3 14.3 57.1
Setuju 2 28.6 28.6 85.7
Sangat Setuju 1 14.3 14.3 100.0
Total 7 100.0 100.0
115

X2_Pernyataan 18
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Sangat Tidak Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Kurang Setuju 2 28.6 28.6 42.9
Cukup Setuju 1 14.3 14.3 57.1
Setuju 1 14.3 14.3 71.4
Sangat Setuju 2 28.6 28.6 100.0
Total 7 100.0 100.0

X2_Pernyataan 19
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Kurang Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Cukup Setuju 2 28.6 28.6 42.9
Setuju 2 28.6 28.6 71.4
Sangat Setuju 2 28.6 28.6 100.0
Total 7 100.0 100.0

X2_Pernyataan 20
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Vali Kurang Setuju 1 14.3 14.3 14.3
d Cukup Setuju 3 42.9 42.9 57.1
Setuju 3 42.9 42.9 100.0
Total 7 100.0 100.0
Lampiran 10 Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV
Nama Siswa Nilai

Nor Rismawati 70

Siti Olivia 70

Nor Hidayah 73

Muhammad Nor Ramadhani 80

Muhammad Amin 80

Muhammad Ghazali Rahman 70

Muhammad Sya Dilah 80


Lampiran 11 Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas¸ Uji Heteroskedastisitas dan Uji
Autokorelasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual
N 7
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .81025943
Most Extreme Differences Absolute .188
Positive .188
Negative -.139
Test Statistic .188
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Collinearity Diagnostics

Variance Proportions

Mod Dimensio Eigenvalu Condition (Constant Perhatian Motivasi


el n e Index ) Orang tua Siswa
1 1 2.993 1.000 .00 .00 .00
2
.005 24.086 .20 .91 .04

3
.002 40.666 .80 .09 .96
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF


(Constant)
4.885 3.393 1.439 .223

Perhatian Orang tua


-.003 .038 -.039 -.082 .939 .766 1.305

Motivasi Siswa
-.060 .056 -.520 -1.080 .341 .766 1.305

a. Dependent Variable: RES_2

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1
.987a .974 .961 .992 1.957
a. Predictors: (Constant), Motivasi Siswa, Perhatian Orang tua

b. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika


Lampiran 12 Hasil Regresi Linear Berganda, Uji F, Uji T dan Uji Determinasi

Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF


(Constant)
1.652 6.148 .269 .802

Perhatian Orang tua


.351 .069 .468 5.115 .007 .766 1.305

Motivasi Siswa
.743 .101 .672 7.336 .002 .766 1.305

a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 149.489 2 74.745 75.900 .001b
Residual 3.939 4 .985
Total 153.429 6
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika
b. Predictors: (Constant), Motivasi Siswa, Perhatian Orang tua

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1
.987a .974 .961 .992 1.957
a. Predictors: (Constant), Motivasi Siswa, Perhatian Orang tua

b. Dependent Variable: Hasil Belajar Matematika


Lampiran 13 Titik Persentase Distribusi F
122

Lampiran 14 Titik Persentase Distribusi T


123

Lampiran 15 Dokumentasi penelitian

Anda mungkin juga menyukai