Anda di halaman 1dari 20

Mini Riset

PENGEMBANGAN INTELEKTUAL PADA REMAJA AKHIR SMA


SWASTA AN – NIZAM MEDAN

Dosen Pengampu: Suri Handayani Damanik S.Psi, M.Psi

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4 :

 NITA KUSUMA SARI (4153111049)

 PUTRI KESUMA DARMA (4151111074)

 RAHMAH ITSNA HAYATI (4153111053)

 RIA LESTARI (4151111078)

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... 1

DAFTAR ISI ............................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 3

1.1. Latar Belakang .............................................................................. 3

1.2. Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 3

BAB II KERANGKA PEMIKIRAN ATAU GAMBARAN UMUM ........ 5

2.1. Uraian Permasalahan .................................................................... 5

2.2. Subjek Penelitian .......................................................................... 5

2.3. Assesment Data ............................................................................. 5

BAB III METODE PELAKSANAAN ....................................................... 6

3.1. Metode Penelitian ......................................................................... 6

3.2. Langkah Penelitian ....................................................................... 6

3.3. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 6

BAB IV PEMBAHASAN ........................................................................... 7

4.1. Analisis Pembahasan atau Penyelesaian Masalah ........................ 7

4.2. Kekuatan Penelitian ..................................................................... 14

4.3. Kelemahan Penelitian ................................................................... 15

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 16

3.1. Kesimpulan ................................................................................... 16

3.2. Saran ............................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 17

LAMPIRAN BIODATA .............................................................................. 18

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Manusia dalam rentang kehidupannya di dunia ini harus melalui berbagai
macam masa perkembangan usia mereka. Dalam setiap masa memiliki tugas –
tugas perkembangan masing – masing dan menghadapi bagaimana perubahan
yang terjadi dalam perkembangan usianya. Setiap individu di tuntut untuk dapat
menyelesaikan perkembangannya dan mengetahui ciri dan karakteristik sesuai
dengan tahapan masa yang dilaluinya dan rentang usia yang sudah ditentukan
pada tiap masa tersebut.
Seorang individu dikatakan berhasil jika tugas perkembangannya telah
terlewati dengan baik dan menyelesaikannya dengan waktu yang tepat. Apabila
seorang individu tersebut mendapatkan hambatan dalam perkembangannya, maka
individu tersebut akan mengalami hambatan gangguan dalam aspek fisik, kognitif,
emosi, sosial, maupun spiritualnya.
Perkembangan Intelektual / Kognitif merupakan salah satu perkembangan
yang perlu diperhatikan dalam perkembangan masa remaja. Pada masa remaja
akhir, para siswa SMA memiliki berbagai tahapan perkembangan kognitif yang
berbeda – beda. Dari tahapan yang berbeda itulah muncul rasa ingin tahu
kelompok kami apa saja yang mendasarinya perbedaan tingkat kognitif pada SMA
Swasta AN – NIZAM Medan.

1.2. Tujuan
Adapun Tujuan dalam mini riset ini :
1. Mengetahui penyebab yang mendasari perbedaan tingkat
perkembangan Intelektual / Kognitif siswa .
2. Mengetahui peranan Wali Kelas, Guru Bidang Studi, PKS III, Kepala
Sekolah, Orangtua, Kakak/Abang, Sahabat dalam perkembangan
Intelektual/Kognitif Remaja Akhir.
3. Mengetahui Solusi yang tidak merugikan siswa dalam membentuk
perkembangan Intelektual siswa.

3
1.3. Manfaat
Adapun manfaat pada mini riset ini adalah :
1. Mampu memberikan informasi bagi para pendidik dan orangtua dalam
upaya penyelesaian hambatan perkembangan inltelektual si peserta
didik.
2. Meningkatkan kecerdasan, kedisplinan, dan keterampilan belajar
peserta didik menghadapi persaingan antar sekolah.

BAB II

KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Uraian Permasalahan

4
Mengacu pada permasalahan peserta didik yang memiliki tingkat
kecerdasan yang berbeda – beda, perlunya mengetahui karakteristik yang
melatarbelakangi perilaku peserta didik yang acuh – tak acuh dalam tingkah
kepemahaman, tidak pedulinya dengan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh
sekolah tersebut. Setelah diketahui, dapat dikatakan bahwa perilaku yang
mendasari hambatan dalam perkembangan intelektual peserta didik di SMA
Swasta AN – NIZAM Medan dipengaruhi berbagai aspek yang berasal dari aspek
kedisplinan peserta didik, kurangnya motivasi tentang dampak yang sangat
berharga dalam mengikuti seluruh pembelajaran di sekolah, pengaruh teman
sebaya yang berperilaku negatif, dan orangtua yang mengabaikan perkembangan
intelektual anaknya.
2.2. Subjek Penelitian
Siswa – siswi SMA Swasta AN – NIZAM Medan.
2.3. Assesment Data
Penelitian ini menggunakan teknik penelitian lapangan (field research)
yang bermaksud untuk mengetahui permasalahan yang ada di lokasi. Sumber data
dalam penelitian ini meliputi:
1. Narasumber
Narasumber dalam mini riset yang kami buat adalah Kepala Sekolah SMA
Swasta AN – NIZAM Medan, PKS III SMA Swasta AN – NIZAM Medan,
Wali Kelas SMA Swasta AN – NIZAM Medan, Guru Bidang Study SMA
Swasta AN – NIZAM Medan, Ibu Rossi Alinda Sebagai Orangtua siswa,
Triana Adrianti sebagai Kakak siswa, Mitra Setya Darma sebagai teman
sebaya.
2. Peristiwa
Data yang diambil dari aktivitas sekolah yang berkaitan dengan sasaran mini
riset.

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1. Metode Penelitian


Metode yang dilakukan dalam mini riset ini berbentuk metode Wawancara
yang mempunyai tujuan menggali pemikiran konstruktif seorang informan, yang
menyangkut peristiwa, pengalaman. Merekonstruksi pemikiran ulang tentang hal
yang dialami informan pada masa lalu atau sebelumnya. Mengumpulkan
keterangan tentang peristiwa warga lingkungan sekolah.

5
3.2. Langkah Penelitian
Adapun langkah – langkah dalam penelitian ini :
a. Menyusun daftar pertanyaan sebagai pedoman di lapangan.
b. Mempersiapkan Alat Recording
c. Pencatatan langsung, pencacatan dari ingatan, pencacatan dengan alat
recording.
d. Penarikan kesimpulan.

3.3. Teknik Pengumpulan Data


Adapun teknik pengumpulan data dalam mini riset ini meliputi wawancara
yang dilakukan dengan mempersiapkan garis besar pertanyaan. Dalam metode ini
dilakukan secara formal dan informal sehingga data yang diperoleh cukup lengkap
dan mendalam.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Analisa Pembahasan / Penyelesaian Masalah


4.1.1. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Intelektual /
Kognitif pada Remaja
(Kemali syarif. 2017) Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi
perkembangan intelektual / kognitif yaitu :
1. Faktor Hereditas
Sejak dalam kandungan, setiap anak memiliki sifat – sifat yang menentukan
daya kerja intelektualnya.
2. Faktor Lingkungan
Ada dua unsur lingkungan yang sangat penting peranannya dalam
mempengaruhi perkembangan intelektual anak yaitu keluarga dan sekolah.

a. Keluarga
Intervensi yang paling penting dilakukan oleh keluarga atau orangtua adalah
memberikan pengalaman kepada anak dalam berbagai bidang kehidupan sehingga
anak memiliki informasi yang relevan.

6
Berikut ini merupakan ungkapan dari salah satu orang tua, yaitu Ibu Rossi
yang menanggapi wawancara kelompok 4 “sudah pasti orangtua sangat berperan
penting dalam mendidik anak. Salah satu cara ibuk, ibuk dan bapak selalu
menceritakan pengalaman kami ke anak ibuk. Mereka pasti merespon cerita kami
dengan segala pertanyaan – pertanyaan aneh. Dari situ orang itu kan dapet
pelajaran dari pengalaman ibuk sama bapak mana yang baik mana yang jelek”.
(wawancara minggu, 26 November 2017). Dari hasil wawancara ini, faktor
keluarga memang sangat mendukung dalam hal positif perkembangan si anak.

b. Sekolah
Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk
meningkatkan perkembangan anak termasuk perkembangan berpikir anak. Dalam
hal ini guru hendaknya menyadari bahwa perkembangan intelektual anak terletak
di tangannya.
Berikut ini salah satu ungkapan kepala sekolah SMA Swasta AN – NIZAM
Medan yang menanggapi wawancara dari kelompok 4 “memang betul selain
peranan orangtua dalam perkembangan anak, sekolah itu juga berperan aktif
dalam perkembangan kecerdasan dan meningkatkan rasa ingin tahu peserta
didik. Di dalam sekolahlah tugas guru – guru berusaha keras dalam mendidik
anak agar bersikap baik, dan mempunyai kemampuan baik dalam bidang
akademik dan non akademik. Karena di sekolahlah guru yang melatih
kecerdasan peserta didik. Dan dari sekolahlah anak – anak menjadi orang yang
berhasil dan suskses di masa depan”. (wawancara kamis, 23 November 2017).
Dari hasil wawancara ini dapat diketahui bahwa peranan sekolah sangat berperan
penting dalam meningkatkan kecerdasan peserta didik.
Maka, telah terbukti bahwa pihak keluarga dan pihak sekolah harus
berperan penting dalam perkembangan kecerdasan remaja. Pihak keluarga dan
sekolah harus selalu memperhatikan tingkatan perkembangan kognitif si anak
yang tumbuh menjadi remaja. Karena masa remaja, perkembangan kognitifnya
sensitif. Harus benar – benar di bimbing dari keluarga dan pihak sekolah.

4.1.2. Peranan Wali Kelas, Guru Bidang Studi, PKS III, Kepala Sekolah,
Orangtua, Kakak/Abang, Sahabat dalam perkembangan
Intelektual/Kognitif Remaja Akhir

7
1. Peran Wali Kelas dalam Perkembangan Intelektual Remaja
Jabatan wali kelas adalah jabatan yang sangat penting dalam peningkatan
belajar di kelas. Wali kelas adalah guru yang paling dekat hubungannya dengan
seluruh siswa yang ada di kelas. Salah satu tugas wali kelas adalah memberikan
arahan yang positif terhadap anak didiknya di kelas. Wali kelas juga bertugas
dalam mengisi raport dan membagikannya kepada siswa. Wali kelas itu
sesungguhnya wakil orangtua di sekolah. Pengganti orangtua di sekolah berkaitan
dengan perkembangan belajar anak.
Berikut ini adalah ungkapan dari salah satu wali kelas yang bernama
Bapak Jamaluddin di SMA Swasta AN – NIZAM Medan yang menanggapi
wawancara dari kelompok 4 “siswa yang masuk di sekolah ini bervariasi artinya
ada siswa yang berkemampuan di atas rata – rata dan di bawah rata – rata. Jadi
kemampuan menyerap pelajaran itu juga berbeda – beda ada yang cepat , sedang
maupun agak lambat gitu. Nah jadi kita memang diadakan rapat untuk wali kelas
disetiap bulan, itu membahas tentang siswa – siswa inilah. Kebetulan saya wali
kelas MIA 2 kita tidak hanya membahas tentang pengetahuannya saja. Kenapa ?
terkadang kenapa dia tidak cepat nangkap atau lain – lain, itu ada faktor lain
seperti terlambat datang. Terlambat datang itu juga mempengaruhi segi
kesiapannya untuk menerima pelajaran. Jadi kita akan memutus mata rantai
mengapa dia sulit meneri pelajaran. Ada juga karena siswa yang tidak suka
dengan mata pelajaran tersebut dan guru mata pelajarannya. Nah solusi dalam
penganan siswa yang bandal dan tidak peduli dengan hukuman adalah
memberitahu kepada orangtua dalam solusi pertama. Kemudian dengan cara
memanggil orangtua siswa dengan membicarakan permasalahan anaknya. Jika
orangtuanya juga peduli, maka intinya siswa inilah yang tidak ingin masuk di
sekolah ini dan siswa ini tidak siap untuk kita bina, mungkin pilihan dia
bervariasi, dia pasti menginginkan sekolah yang dia inginkan sesuai dengan
karakter sekolah yang dia inginkan. Artinya tidaklah kita mengorbankan siswa
yang banyak hanya demi 1, 2 orang. Bukan sistem yang harus mengikuti anak –
anak, tetapi anak – anak yang harus mengikuti sistem sekolah”. (Wawancara
Kamis, 23 November 2017). Dari hasil wawancara kepada salah satu wali kelas,
peran wali kelaslah yang sangat berperan di dalam lingkungan sekolah. Karena
wali kelas merupakan orang yang terdekat bagi siswa – siswa.

8
2. Peran Guru Bidang Study dalam Perkembangan Intelektual Remaja
Guru bidang study adalah guru yang bertanggung jawab melaksanakan
pembelajaran untuk mata pelajaran tertentu pada satuan pendidikan Sekolah Dasar
dan yang sederajad, Sekolah Menengah Pertama dan yang sederajat, Sekolah
Menengah Atas dan yang sederajat, serta Sekolah Menengah Kejuruan atau
Madrasah Aliyah Kejuruan. Tugasnya adalah membantu guru kelas dan guru
pembimbing khusus dalam pelaksanaan pembelajaran yang efektif bagi siswa.
Berikut ini adalah ungkapan salah satu wali kelas yang bernama Mrs. Ira
di SMA Swasta AN – NIZAM Medan yang menanggapi wawancara dari
kelompok 4 “secara keseluruhan intelektual masing – masing anak berbeda –
beda. Ada yang di tingkat tinggi ada yang masih rendah. Jadi sebenarnya peran
guru bidang study itu mampu memotivasi anak untuk meningkatkan
intelektualnya. Karena perbedaan – perbedaan siswa guru bidang study itu harus
mampu mengetahui mana intelektual yang tinggi dan rendah untuk dapat
menyesuaikan materi yang akan di bahas. Salah satu solusi saya sebagai guru
bidang study memberika soal – soal ujian itu dengan tingkatan yang bervariasi
sesuai dengan kemampuan intelektualnya”. (Wawancara Kamis, 23 November
2017). Jadi, dari hasil wawancara kita ketahui bahwa guru bidang study juga
mempunyai peranan yang besar dalam perkembangan intelektual peserta didik,
guru bidang study harus bekerja sama dengan wali kelas dalam perkembangan
anak. Maka dari itu guru bidang study harus mengetahui tingkatan intelektual
anak agar dapat menyesuaikan dengan materi dan soal – soal yang di berikan
kepada peserta didik.

3. Peran PKS III dalam Perkembangan Intelektual Remaja


Tugas PKS III adalah menyusun program kesiswaan, melaksanakan
bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa/OSIS dalam rangka
menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah / siswa serta pemilihan pengurus
OSIS.
Berikut ini adalah ungkapan dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
yang bernama Bapak Andi Darmadi di SMA Swasta AN – NIZAM Medan yang
menanggapi wawancara dari kelompok 4 “Perkembangan Intelektual di sekolah
ini cukup baik, namun dengan proses untuk menghasilkan hasil yang baik. Peran
saya dalam hal ini yang saya lakukan adalah memetakan kemampuan setiap

9
siswa dengan berbagai tes, dari situ kita bisa melihat mana siswa yang lemah
dan berkemampuan tinggi yang masuk di sekolah ini. Ya sebagai mana kita
ketahui karena disini adalah Sekolah Swasta yang biasanya swasta itu pioritas
kedua, kita tidak bisa pungkiri ini. Maka yang masuk ke sekolah swasta itu tentu
saja masih banyak yang berkemampuan intelektualnya masih rata – rata bahkan
dibawah rata – rata. Saya sebagai wakasek berupaya membuat program –
program sekolah untuk mengupgrade kemampuan mereka sehingga mereka bisa
menaikkan kemampuan mereka sesuai yang guru – guru inginkan dengan
kemampuan mereka agar bisa bersaing dengan sekolah – sekolah yang menjadi
favorit seperti sekolah - sekolah negeri. Ya sejauh ini program ini sudah
berhasil”. (Wawancara Kamis, 23 November 2017). Jadi, dari hasil wawancara
kita ketahui bahwa Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan mempunyai solusi
dalam meningkatkan perkembangan pengetahuan atau intelektual siswa dengan
berbagai program – program sekolah yang berkaitan dengan meningkatkan
keaktifan siswa dalam belajar dan meningkatkan siswa dalam rasa ingin tahu yang
besar dalam pelajaran – pelajaran di sekolah.

4. Peran Kepala Sekolah dalam Perkembangan Intelektual Remaja


Peran kepala sekolah dalam bidang akademik salah satunya adalah
membina peserta didiknya, menumbuhkan minat membaca peserta didik, mandiri,
kreatif dan berprestasi. Mendorong siswa – siswanya dalam kegiatan lomba
bidang studi, olimpiade dan ekstrakulikuler.
Berikut ini adalah ungkapan dari Kepala Sekolah yang bernama Bapak
Sularno di SMA Swasta AN – NIZAM Medan yang menanggapi wawancara dari
kelompok 4 “Awal tahun ajaran baru, sekolah selalu menyelenggarakan
kegiatan penyusunan kurikulum tingkat sekolah. Untuk semua bidang
pengembangan yang diajarkan di sekolah kami, semuanya sudah tersedia dalam
silabus yang memuat kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator. Dalam hal
inilah kami merancang indikator disesuaikan dengan tingkatan kepemahaman
yang sistematis. Saya selaku kepala sekolah akan berdiskusi langsung dengan
wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dalam merancang program – program
perkembangan kognitif siswa. Dalam hal ini saya sering melakukan diskusi atau
rapat langsung dengan semua wali kelas dan guru – guru lain dalam
menjalankan program – program kami. Sebagai pemotivasinya setiap siswa yang

10
berprestasi dalam akademik dan ekstrakulikuler kami berusaha memfasilitasi
segala kebutuhan – kebutuhan siswa tersebut”. (Wawancara Kamis, 23 November
2017). Jadi dari hasil wawancara bapak kepala sekolah kita simpulkan bahwa
kepala sekolah adalah pihak sekolah harus menyusun strategi – strategi yang akan
di kembangkan untuk mengetahui kemampuan intelektual siswa. Salah satu untuk
memotivasi siswa dalam mengembangkan intelektual siswa yaitu pihak sekolah
memfasilitasi kebutuhan – kebutuhan siswa dalam mendukung kemampuan –
kemampuan siswa yang berprestasi.

5. Peran Orangtua dalam Perkembangan


Peran orangtua sangat berpengaruh dalam perkembangan sikap mental,
perkembangan kognitif dan perilaku anak dan anak itu sendiri sangat memerlukan
perhatian yang lebih dari orangtua. Orangtua dalam mengasuh, membesarkan dan
mendidik anak dituntut untuk memberikan yang terbaik, hal ini merupakan suatu
tugas mulia yang tentu tidak lepas dari berbagai halangan dan rintangan.
Dengan peranan (tanggung jawab) tersebut, jelas orangtua merupakan
pendidikan pertama bagi anak. Peran orangtua tersebut sangat diperlukan untuk
membantu keberhasilan anak dalam pendidikan terutama perkembangan perilaku
anak saat berada di sekolah karena perilaku anak sangat di pengaruhi oleh
orangtua di lingkungan keluarga. Orangtua memiliki tanggung jawab penuh dalam
perkembangan perilaku dan pendidikan anak, maka orangtua tidak dapat
menyerahkan pendidikan sepenuhnya kepada sekolah.
Berikut ini merupakan ungkapan dari salah satu orangtua yang bernama
Ibu Rossi Alinda yang menanggapi wawancara dari kelompok 4 “sudah pasti ibuk
dan bapak sebagai orangtua sangat berperan penting dalam perkembangan
intelektual anak ibuk. Karena kami adalah sumber pendidikan pertama dari anak
ibuk. Salah satu peranan ibuk yang tidak hentinya memotivasi anak
ibuk,memperhatikan apapun aktivitas yang dilakukan anak ibuk baik di dalam
rumah maupun di sekolah. Bapak memberikan kebebasan untuk anak ibuk karena
sudah remaja, tetapi tetap ada pengawasan, dan tetap memberi batasan kepada
anak ibuk. Jika anak ibuk asik dengan PSnya,ibuk selalu memarahinya
menyuruhnya untuk belajar bukan untuk bermain terus. Ibuk juga menyuruhny
untuk mengikuti bimbingan kelas seperti LES Bimbel, Les privat Bahasa Inggris
dan Matematika”. (Wawancara Minggu, 26 November 2017). Dari hasil

11
wawancara ini sudah jelas kita ketahui bahwa peran orangtualah yang sangat
berperan penting dalam perkembangan intelektual anaknya. Tetapi harus tetap ada
komukasi terus menerus dengan pihak sekolah untuk memperhatikan
perkembangan dari anaknya.

6. Peran Kakak dalam Perkembangan Intelektual Remaja


Kakak merupakan saudara yang lebih tua yang berstatus anak kandung
dari orangtua. Jika seorang kakak memiliki adik yang masih berusia remaja, kakak
merupakan orang yang terdekat setelah orangtua. Peranan kakak ialah menjaga
adiknya, membimbing adiknya, dan menegur adiknya. Dalam perkembangan
kognitif remaja, peranan saudara kandung bisa seperti menegur adiknya yang
tidak belajar, mengajari pelajaran – pelajaran. Membantu mengerjakan tugas.
Berikut ini merupakan ungkapan dari saudara kandung (kakak) yaitu
Triana Adrianti yang menanggapi wawancara kelompok 4 dalam perkembangan
intelektual adiknya yang berusia remaja “peran saya sebagai kakak terhadap
perkembangan intelektual adik saya, saya akan berusaha semaksimal mungkin
untuk membuat adik saya lebih pintar lagi itu sudah pasti. Jadi, dengan cara
membuat dia supaya pintar saya akan mengajarinya di rumah setelah dia pulang
sekolah atau malam harinya. Agar perkembangan kognitifnya bertambah dan
memiliki wawasan yang lebih luas lagi”. (Wawancara Minggu, 26 November
2017). Dari hasil wawancara kita ketahui bahwa peran saudara kandung (kakak)
berperan penting dalam perkembangan kognitif remaja. Kakak bisa berperan
sebagai guru privat dalam mengajari adiknya yang sedang kesusahan dalam
materi pelajaran yang tidak diketahui adiknya.

7. Peran Teman Sebaya dalam Perkembangan Intelektual Remaja


Teman sebaya adalah anak – anak dengan tingkat kematangan atau usia
yang kurang lebih sama. Salah satu fungsi terpenting dari kelompok teman sebaya
adalah untuk memberikan sumber informasi dan komparasi tentang dunia di luar
keluarga. Melalui kelompok teman sebaya anak – anak menerima umpan balik
dari teman – teman mereka tentang kemampuan mereka.
Berikut ini merupakan ungkapan dari teman sebaya yaitu Mitra Setya
Darma yang menanggapi wawancara kelompok 4 dalam perkembangan
intelektual temannya “Menurut saya selaku teman, pada masa seperti kami ini

12
masa yang sangat menentukan kehidupan kami kedepannya. Teman sebaya begitu
berperan dalam perkembangan intelektual sesama remaja. Karna apabila
seseorang memilih teman atau sahabat yang salah atau berteman dengan orang
yang berkemampuan intelektual rendah dan hanya bermain saja dia bakal terikut
dan bisa jadi intelektualnya akan menurun juga. Namun kalau seseorang
berteman dengan yang memiliki kemampuan rata-rata atau diatasnya bisa jadi
kita akan termotivasi dan meningkatkan belajar sesama kita dan mengembangkan
intelektualnya menjadi lebih baik lagi.” (Wawancara Senin, 27 November 2017).
Dari hasil wawanara diatas dapat kita ketahui bahwa, selain walikelas dan orang
tua, teman sebaya juga mempunyai peranan dalam meningkatkan dan memacu
intelektual seseorang. Karena pada teman sebaya seseorang dapat lebih terbuka
dan membantu temannya apabila kesulitan dalam pembelajaran.

4.2. Kekuatan Penelitian


Adapun kekuatan/kelebihan dari penelitian metode wawancara yaitu :

1. Pewancara dapat secara luwes mengajukan pertanyaan sesuai dengan situasi


yang dihadapi pada waktu itu. Dan jika ingin memperoleh informasi
tambahan, maka pewancara dapat mengajukan pertanyaan tambahan. Bahkan
jika sebuah pertanyaan dianggap kurang tepat ditanyakan pada waktu itu
2. Pertanyaan yang telah disiapkan dapat dijawab oleh narasumber dengan
penjelasan-penjelasan tambahan.
3. Setiap pertanyaan dapat dikembangkan lebih lanjut
4. Informasi yang diperoleh langsung dari sumber pertama
5. Spontaneity. Pewawancara dapat merekam jawaban-jawaban yang
spontan. Dalam hal tertentu jawaban spontan dapat lebih jujur dan
informative, kurang normative.

4.3. Kelemahan Penelitian


Adapun kelemahan dari penelitian metode wawancara yaitu :

1. Mengadakan wawancara dengan individu satu persatu memerlukan banyak


waktu dan tenaga dan juga mungkin biaya.

13
2. Interview Bias. Walau dilakukan secara tatap muka, namun kesalahan
bertanya dan kesalahan dalam menafsirkan jawaban, masih bisa terjadi. Sering
atribut (jenis kelamin, etnik, status sosial, jabatan, usia, pakaian, penampilan
fisik, dsb) responden dan juga pewawancara mempengaruhi jawaban.
3. Keberhasilan wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara
dalam melakukan hubungan antar manusia (human relation).
4. Sangat tergantung pada kesediaan, kemampuan dan keadaan sementara dari
subyek wawancara, yang mungkin menghambat ketelitian hasil wawancara.
5. Jangkauan responden relatif kecil dan memakan waktu lebih lama dari pada
angket dan biaya yang relatif yang lebih mahal.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Penyebab yang mendasari perbedaan tingkat perkembangan Intelektual /
Kognitif siswa adalah faktor hereditas yang sudah di bawak sejak dalam

14
kandungan dan faktor lingkungan yang terbagi atas faktor keluarga dan faktor
sekolah. Perkembangan intelektual remaja memang harus di perhatikan dari pihak
keluarga dan sekolah. Pihak keluarga harus ada komunikasi dan berdiskusi dengan
pihak sekolah tentang sejauh mana perkembangan anak remaja tersebut. Keluarga
dan sekolahlah yang berperan penting dalam perkembangan intelektual anak
remaja.
Salah satu solusi yang tidak merugikan siswa dalam membentuk
perkembangan Intelektual siswa adalah memberikan hukuman yang tidak keras
tetapi memberi hukuman dengan cara mendidik seperti hukuman hapalan suatu
materi pelajaran, tugas yang banyak, mengahapal surah – surah pendek Al –
Qur’an dan lain – lain. Intinya tetap dengan cara mendidik.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil mini riset, dari simpulan di atas maka di dapat saran
bagi orangtua, agar tetap menerapkan solusi yang tepat dalam perkembangan
kognitif anak sehingga anak akan menjadi pribadi yang cerdas, pintar dan
bertanggung jawab.

Saran untuk pihak sekolah agar tetap memberikan program – program


mendidik dalam upaya mencerdaskan siswa – siswanya.

DAFTAR PUSTAKA

Endarswara, suwardi. (2006). Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan


Ideologi, Epistemologi, dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama

Syarif, kemali. (2017). Perkembangan Peserta Didik. Medan: Unimed Press

15
https://books.google.co.id/books?
id=d27VDw5TbF0C&pg=PA151&dq=metode+wawancara&hl=id&sa=X&ved=0
ahUKEwjdxuelneDXAhVEvo8KHTNRBFgQ6AEIKzAB#v=onepage&q=metode
%20wawancara&f=false

https://mellyhandayanicyrus.wordpress.com/2015/05/16/peran-dan-tanggung-
jawab-guru-kelas-guru-bidang-studi-dan-guru-pembimbing-khusus-dan-
kerjasama-dengan-orang-tua-dan-masayarakat-dalam-pendidikan-inklusif/

https://www.academia.edu/22870281/MAKALAH_PERKEMBANGAN_ANAK_
USIA_SEKOLAH_MENENGAH_PROGRAM_STUDI_S1_PGSD?
auto=download

http://www.rumpunnektar.com/2017/05/metode-penelitian-macam-macam-
dan.html

https://www.slideshare.net/opayanti/perkembangan-intelektual-pada-fase-remaja

https://www.scribd.com/document/353725649/Tugas-Dan-Wewenang-Wakil-
Kepala-Sekolah-Bidang-Kesiswaan

LAMPIRAN BIODATA

Nama : Nita Kusuma Sari

16
NIM : 4153111049

Kelas : Matematika Dik D 2015

Tempat, Tanggal, Lahir : Labuhan Batu Utara, 14 April 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat (Kos) : Jalan Tangkul 1 No. 88A, Siderejo Hilir,


Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan

Nomor Handphone : 082242003045

Gmail : nitakusuma71@gmail.com

Riwayat Pendidikan : SD Negeri 112319 Bulu Sari

SMP Negeri 1 Merbau

SMA Negeri 1 Merbau

Nama : Putri Kesuma Darma

NIM : 4151111074

Kelas : Matematika Dik D 2015

17
Tempat, Tanggal, Lahir : Sosa, 9 Juni 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat (Kos) : Jalan Tangkul 1 No. 86 , Siderejo Hilir, Kecamatan


Medan Tembung, Kota Medan

Nomor Handphone : 082363704903

Gmail : putri97962@gmail.com

Riwayat Pendidikan : SD Negeri 0722 PIR Trans Sosa VI

MTsN Sosa

SMA Swasta AN – NIZAM Medan

Nama : Rahmah Itsna Hayati

NIM : 4153111053

Kelas : Matematika Dik D 2015

18
Tempat, Tanggal, Lahir : Medan, 28 Juli 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat (Rumah) : Jalan Sukamaju Pasar VII Tembung

Nomor Handphone : 081264311429

Gmail : rahmahitsnah@gmail.com

Riwayat Pendidikan : SD Negeri 104204 Desa Samberejo Timur

MTs.S Al-Jam’iyatul Washliyah Tembung

MAN 3 MEDAN

Nama : Ria Lestari

NIM : 4151111078

Kelas : Matematika Dik D 2015

19
Tempat, Tanggal, Lahir : Tebing Tinggi, 19 Desember 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat (Kos) : Jalan Tuamang no. 172A

Nomor Handphone : 082370376183

Gmail : rialestari460@gmail.com

Riwayat Pendidikan : SD Negeri 165717 Tebing Tinggi

SMP Negeri 3 Tebing Tinggi

MAN 1 Tebing Tinggi

20

Anda mungkin juga menyukai