Anda di halaman 1dari 79

USULAN PENELITIAN

PROFILPEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERIFUNGSI


INVERS DI SMA LABSCHOOL UNTAD PALU BERDASARKAN
TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA

Oleh
Rahmi Agus Setiawati
(A 231 16 087)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2023
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

PROFILPEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERIFUNGSI


INVERS DI SMA LABSCHOOL UNTAD PALU BERDASARKAN
TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA

Oleh
Rahmi Agus Setiawati
(A 231 16 087)

Telah diperbaiki dan disetujui oleh Pembimbing untuk ujian akhir skripsi
Palu, 2023
Pembimbing

Drs. Gandung Sugita,M.Si


Nip.19661203 199103 1 002
Pembahas I Pembahas II

Dr. Nurhayadi, M.Si Drs. Ibnu Hadjar, M.Si


NIP. 19670425 199603 1 002 NIP. 19670301 199203 1 002

Mengetahui,
Koordinator Program Studi
Pendidikan Matematika

Dr. Pathuddin, S.Pd.,M.Si


Nip.19690805 199403 1 006

i
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.4 Manfaat Penelitian 4
1.5 Batasan Istilah 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 7
2.1 Kajian Pustaka 7
2.2 Penelitian Relevan 16
2.3 Kerangka Pemikiran 19
BAB III METODE PENELITIAN 21
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian 21
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 21
3.3 Subjek Penelitian 22
3.4 Jenis Data 22
3.5 Teknik Pengumpulan Data 23
3.6 Instrumen Penelitian 25
3.6.1 Instrumen Utama 25
3.6.2 Instrumen Pendukung 25
3.7 Kredibilitas Data 26
3.8 Teknik Analisis Data 27
3.8.1 Kondensasi Data 27
3.8.2 Penyajian Data 27
3.8.3 Penarikan Kesimpulan 28
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Indikator Pemahaman Konsep 6

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Fungsi Invers 7

Gambar 2.2 Diagram Alur Kerangka Pemikiran 14

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan


teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan
memajukkan daya pikir manusia. Beragam persoalan sehari-hari yang kita
temukan mulai dari berhitung, mengoprasikan suatu bilangan, memahami
aritmatika sosial, kemudian mengolah dan menyajikan data statistik, yang
mana semua hal itu dapat diselesaikan menggunakan pembelajaran matematika
yang kita dapat di sekolah (Masnia & Amir 2019). Pentingnya matematika tidak
serta-merta membuat semua peserta didik menyukai pelajaran tersebut
(Agustina, 2018).
Salah satu masalah yang sering muncul dalam pembelajaran matematika
adalah rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika
dalam bentuk soal yang lebih menekankan pada pemahaman konsep dalam suatu
pokok bahasan tertentu (Elza 2018). Siswa yang telah memahami konsep dengan
baik dalam proses pembelajaran dimungkinkan memiliki prestasi belajar yang
tinggi karena lebih mudah mengikuti pembelajaran, sedangkan siswa yang kurang
memahami konsep cenderung lebih sulit mengikuti pembelajaran (Elza 2018).
Dengan demikian, sudah sepantasnya siswa menguasai pelajaran matematika,
terutama dalam pemahaman konsep. Penelitian sejalan dengan data tersebut
juga dilakukan oleh Febriani (2019) yang menyebutkan bahwa rendahnya
kemampuan pemahaman konsep matematis adalah faktor utama rendahnya mutu
hasil belajar matematika siswa.

Tujuan matapelajaran matematika dalam kurikulum 2013 (Kemendikbud,


2017) adalah agar siswa dapat (1) memahami konsep matematika mencakup
kompetensi dalam menjelaskan keterkaitan antar konsep dan menggunakan

1
2

konsep ataupun algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam
pemecahan masalah, (2) menggunakan pola sebagai dugaan dalam penyelesaian
masalah dan mampu membuat generalisasi berdasarkan fenomena atau data yang
ada, (3) Menggunakan penalaran pada sifat, melakukan manipulasi matematika,
baik dalam penyederhanaan, maupun menganalisis komponen yang ada dalam
pemecahan masalah dalam konteks matematika ataupun diluar matematika
(kehidupan nyata, ilmu dan teknologi), (4) Mengkomnikasikan gagasan, penalaran
serta mampu menyusun bukti matematika dengan menggunakan kalimat lengkap,
simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah,
(5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah, (6) Memiliki sikap
dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dalam matematika dan
pembelajarannya seperti taat azas, konsisten, menjunjung tinggi kesepakatan,
toleran. Satu diantara tujuan tersebut yaitu agar siswa memahami konsep
matematika. Hal ini menunjukkan bahwa memahami konsep matematika sangat
penting yang harus dimiliki oleh setiap siswa.

Hakekatnya, agar pembelajaran matematika lebih berarti bagi siswa,


kemampuan pemahaman konsep sangat penting sebagai dasar dalam
pembelajaran matematika (Yulianty, 2019). Pemahaman konsep tersebut
menjadi landasan bagi siswa untuk mengajarkan kembali kepada orang lain
secara lebih mendalam (Sari, 2019). Begitu eratnya hubungan antara satu
konsep dengan yang lainnya dalam belajar matematika, membuat kemampuan
pemahaman konsep sangat penting (Sari, 2019). Siswa dengan kemampuan
pemahaman konsep yang mumpuni dapat mendukung proses belajarnya
sehingga mampu menyelesaikan persoalan matematika yang dihadapi (Sari,
2019). Dengan memahaman konsep matematika siswa juga diantar kepada
kemampuan-kemampuan berfikir tingkat tinggi lainnya (Wahidah dkk,2018).
Maka penting agar kemampuan pemahaman konsep ini dikembangkan
sehingga siswa dapat terlatih mengelola masalah secara logis, menganalisa
3

masalah yang ada kemudian menyelesaikan permasalahan menurut pemahaman


yang sudah dipelajarinya (Masnia, 2019).
Belajar matematika merupakan proses untuk menghubungkan materi yang

dipelajari dengan pemahaman yang dimiliki, pemahaman merupakan aspek

penting dalam belajar dan setiap pembelajaran matematika harus lebih fokus

untuk menanamkan konsep berdasarkan pemahaman, jika hanya memberikan

keterampilan saja tanpa memahami pembelajaran maka akan mengalami kesulitan

dalam belajar materi yang selanjutnya. Kemampuan pemahaman matematika

adalah salah satu tujuan penting dalam pembelajaran yang akan memberikan

pengertian bahwa materi yang diajarkan pada peserta didik tidak hanya hafalan

semata namun lebih dari itu agar peserta didik dapat mengerti akan konsep materi

yang diajarkan. Penyebab kesalahan yang biasa terjadi dalam menyelesaikan soal

matematika adalah kurangnya pemahaman konsep materi prasyarat atau  materi

pokok yang telah dipelajari siswa, kurangnya penguasaan bahasa matematika,

siswa keliru dalam menafsirkan dan menerapkan rumus matematika, siswa tidak

teliti dalam perhitungan matematika (Badaruddin dan Kadir. 2016)

Satu diantara materi matematika yang dipelajari siswa di tingkat SMA

adalah fungsi invers. Aspek penting yang harus diketahui guru untuk dapat

mengajarkan fungsi invers dengan baik adalah perlu untuk mengetahui

karakteristik dari masing-masing siswa dalam memahami konsep. Untuk

mengetahui karakteristik dari masing-masing siswa dalam memahami konsep,

guru perlu untuk mengetahui gambaran pemahaman konsep siswa. Gambaran

pemahaman konsep dipengaruhi oleh tingkat kemampuan seseorang. Hal ini

berarti gambaran pemahaman konsep siswa yang berkemampuan matematika


4

tinggi kemungkinan berbeda dengan siswa yang berkemampuan rendah. Sehingga

guru dalam merancang pembelajaran matematika harus mempertimbangkan

kemampuan masing-masing siswanya.

Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu adanya suatu perhatian khusus

terhadap pemahaman konsep siswa. Sehingga calon peneliti bermaksud

melakukan penelitian yang berjudul “Profil Pemahaman Konsep Siswa pada

Materi Fungsi Invers di SMA Labschool Untad Palu berdasarkan Tingkat

Kemampuan Matematika”. 

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah“Bagaimana profil pemahaman konsep siswa pada materi

fungsi invers di SMA Labschool Untad Palu berdasarkan tingkat kemampuan

matematika?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah

memperoleh deskripsi pemahaman konsep siswa pada materi fungsi invers di

SMA Labschool untad Palu berdasarkan tingkat kemampan matematika.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
5

1. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dalam pemahaman konsep matematika pada materi fungsi

invers

2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan acuan bagi guru

dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan pemahaman konsep

siswa dalam menyelesaikan soal fungsi invers.

3. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan

dalam membuat suatu kebijakan untuk memperbaiki dan meningkatkan

kualitas pembelajaran di sekolah dalam pemahaman konsep.

4. Bagi calon peneliti, keterlibatan langsung calon peneliti pada pengambilan

data dapat menambah wawasan bagi peneliti tentang pemahaman

konseptual siswa dalam menyelesaikan soal fungsi invers.  

1.5 Batasan Istilah

Untuk menghindari terjadinya penafsiran yang berbeda terhadap istilah

yang digunakan pada penelitian ini, maka diberikan batasan istilah sebagai

berikut:

1. Profil yang dimaksud dalam penelitian ini adalah deskripsi gambaran

tentang sesuatu dengan kenyataan yang sebenarnya dan diungkapkan baik

berupa kata-kata atau tulisan.

2. Pemahaman yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil proses

berfikir yaitu kemampuan mengidentifikasi, menguraikan,menjelaskan,

mengaitkan suatu konsep dengan konsep lainnya melalui kata-kata sendiri.


6

3. Pemahaman konsep adalah hasil proses berpikir siswa tentang ide abstrak

matematika yang memungkinkan siswa dapat menjelaskan kembali suatu

definisi, ciri khusus, inti dengan menggunakan  kata-kata sendiri, namun

tidak mengubah makna dari ide abstrak, serta dapat mengklasifikasikan

dan menentukan objek-objek yang merupakan contoh atau bukan dari ide

abstrak tersebut.

4. Profil pemahaman konsep adalah gambaran atau deskripsi hasil proses

berpikir siswa tentang ide abstrak matematika berdasarkan indikator

pemahaman konsep.

5. Fungsi invers adalah suatu fungsi matematika yang merupakan kebalikan

dari fungsi asalnya. 


BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pengertian Profil


Kata profil berasal dari bahasa Italia, profile dan profilare yang berarti

gambaran garis besar. Arti profil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

adalah pandangan dari samping (tentang wajah orang); lukisan (gambar) orang

dari samping; sketsa biografis; penampang (tanah, gunung, dan sebagainya);

grafik atau ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus.

Ada berbagai pendapat dari para ahli tentang hakikat profil. Profil adalah

pandangan sisi, garis besar, atau biografi dari diri seseorang atau kelompok yang

memiliki usia yang sama Mulyani dalam Wijayanto (2015). Profil merupakan

grafik, diagram, atau tulisan yang menjelaskan suatu keadaan yang mengacu pada

data seseorang atau sesuatu Neufeld dalam Wijayanto (2015). Profil adalah

pandangan mengenai seseorang Alwi dalam Wijayanto (2015). Dari berbagai

pengertian dan pendapattentang profil yang diungkapkan oleh para ahli dapat

dimengerti bahwa pendapat-pendapat tersebut tidak jauh berbeda bahwa profil

adalah suatu gambaran secara garis besar tergantung dari segi mana

pemandangannya. Misalkan dari segi seninya profil dapat diartikan sebagai

gambaran atau sketsa tampang atau wajah seseorang yang dilihat 2 dari samping.

Sedangkan bila dilihat dari segi statistiknya profil adalah sekumpulan data yang

7
8

menjelaskan sesuatu dalam bentuk grafik atau tabel. Dalam penelitian ini yang

dimaksud dengan profil adalah gambaran tentang pemahaman konsep siswa yang

dipandang dari segi kemampuannya.

2.1.2 Pemahaman
Pemahaman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemahaman berarti

mengerti atau mengetahui dengan tepat. Pemahaman merupakan salah satu aspek

yang terdapat dalam taksonomi Bloom. Pemahaman menurut Bloom diartikan

kemampuuan untuk menyerap arti atau materi atau bahan yang dipelajari.

Pemahaman menurut Bloom dalam Asmudik (2016) ini merujuk pada seberapa

besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang

diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta

mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa

hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.

Menurut Fauziyyah dan Kriswandani (2017) pemahaman tentang

matematika adalah salah satu keterampilan atau kecakapan yang diharapkan dapat

dicapai dalam pembelajaran matematika. Skemp dalam Husniati, dkk (2020)

menngemukakan bahhwa, pemahaman adalah pengetahuan khusus yang diperoleh

dengan menemukan hubungan antara satu konsep dengan konsep lainnya.

Menurut Yudhanegara dan Karunia (2017) kemampuaan pemahaman

matematis adalah kemampuan menyerap dan memahami ide-ide matematika yaitu

mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh,menerjemahkan dan

menafsirkan makna simbol, tabel, diagram, gambar, grafik, serta kalimat


9

matematis, memahami dan menerapkan ide matematis, dan membuat suatu

ekstrapolasi (perkiraan).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah

hasil proses berfikir yaitu kemampuan mengidentifikasi, menguraikan,

menjelaskan, mengaitkan suatu konsep dengan konsep lainnya melalui kata-kata

sendiri, serta menerapkan hasil proses berfikir tersebut ke dalam kehidupan

sehari-hari.

2.1.3 Pemahaman Konsep


Matematika sebagai ilmu yang objek kajiannya abstrak, tidak dapat

dipisahkan dari konsep. Secara umum telah diketahui bahwa untuk menguasai

materi matematika, maka pertama kali yang harus dipahami adalah konsep

matematika itu sendiri. Marlis (2015) mengemukakan bahwa pemahaman konsep

merupakan kemampuan seorang siswa untuk tidak sekedar mengingat, tapi dapat

menjelaskan kembali suatu definisi, ciri khusus, hakikat, inti dan isi dengan

menggunakan kata-kata sendiri, namun tidak mengubah kandungan dan makna

dari informasi yang diterima.

Pratiwi (2017) menyatakaan bahwa pemahaman konsep merupakan proses

seseorang dalam menerima dan memahami informasi melalui kemampuan

bersikap, berpikir, dan bertindak serta kemampuan dalam memilih menggunakan

prosedur secara efisien dan tepat. Satu diantara tujuan pembelajara matematika

dalam Kurikulum 2013 Kemendikbud (2017), yaitu agar siswa dapat memahami

konsep matematika. Sehingga belajar matematika harus diperkuat pada

pemahaman konsep yang akan mengantarkan individu untuk berfikir secara


10

matematis dan jelas dan pasti berdasarkan aturan-aturan yang logis dan sistematis

(Wahyuningsih, dkk 2019).

Berdasarkaan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman

konsep adalah kemampuan berpikir siswa dalam menerima dan menangkap

makna dari suatu ide abstrak yang memungkinkan siswa dapat menggolongkan

atau mengklasifikasikan sekumpulan objek, serta dapat menjelaskan kembali

suatu definisi, ciri khusus, inti dengan menggunakan kata-kata sendiri tetapi tidak

mengubah makna.

Indikator-indikator pemahaman konsep berdasarkan Kurikulum 2013

(Abdur dkk., 2017), yaitu:

1. Menyatakan ulang konsep

2. Mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan

yang membentuk konsep

3. Mengidentifikasikan sifat-sifat operasi atau konsep

4. Menerapkan konsep secara logis

5. Memberikan contoh atau bukan contoh dari konsep yang dipelajari

6. Menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis

(tabel, grafik, diagram, sektsa, model matematika, atau cara lainnya)

7. Mengaitkan berbagai konsep dalam matematika ataupun di luar matematika

8. Mengembangkan syarat perlu dan/atau syarat cukup suatu konsep

Berdasarkan Kurikulum 2013 bahwa indikator pemahaman yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1) mengklasifikasi fungsi invers, 2)

menerapkan konsep secara logis serta menjelaskan dengan menggunakan bahasa


11

sendiri, 3) memberi contoh dan bukan contoh dari fungsi invers, 4) menyajikan

suatu masalah fungsi invers dalam berbagai bentuk representasi matematis, 5)

mengaitkan berbagai konsep dalam matematika ataupun diluar matematika.

Alasan peneliti hanya mengambil 5 dari 8 indikator pemahaman konsep yaitu,

karena 5 indikator pemahaman konsep sudah dapat mewakili 3 indikator

pemahaman konsep lainnya.

Adapun 3 indikator pemahaman konsep yang tidak digunakan dalam

penelitian ini yaitu: 1) menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari, indikator

ini tidak digunakan karena sudah terwakili oleh indikator mengklasifikasi fungsi

invers. 2), mengklasifikasi fungsi invers indikator ini tidak digunakan karena

sudah terwakili oleh indikator menerapkan konsep secara logis serta menjelaskan

dengan bahasa sendiri. 3) Mengembangkan syarat perlu dan/atau syarat cukup

suatu konsep, indikator ini tidak digunakan karena sudah terwakili oleh indikator

memberi contoh serta bukan contoh dari fungsi invers.

2.1.4 Profil Pemahaman Konsep


Suatu contoh objek stimulus disajikan bersama dengan suatu noncontoh.

Ketika mengajarkan lingkaran, guru dapat menyajikan suatu gambar lingkaran

dan segitiga dan berkata pada siswa: “perlihatkan pada saya suatu lingkaran”. Jika

siswa itu memberikan respons yang benar maka siswa tersebut telah paham

konsep lingkaran. Gurupun dapat mengubah perolehan konsep dengan bertanya

pada siswa untuk menunjukkan contoh-contoh lainnya yang belum digunakan

sebelumnya misalnya dalam kehidupan sehari-hari, kemungkinan siswa akan

menunjukkan lubang alat penajam pensil (Dahar, 2011).


12

Berdasarkan Kurikulum 2013 bahwa indikator pemahaman konsep yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Tabel 2.0.1 Indikator Pemahaman Konsep

Indikator Pemahaman
No Indikator Operasional
Konsep Fungsi Invers
Mengklasifikasi fungsi Menentukkan bagian-bagian pada
1 invers. fungsi invers berdasarkan ciri-ciri
yang terdapat pada fungsi invers
Menerapkan konsep Mengaplikasikan suatu konsep dalam
secara algoritma pemecahan masalah yang berkaitan
2
dengan fungsi invers berdasarkan
langkah-langkah yang benar
Memberikan contoh Memberikan argumen dalam
3 atau non contoh dari membedakan manakah yang fungsi
konsep fungsi invers invers dan bukan fungsi invers
Menyajikan konsep dari Menyajikan konsep fungsi invers
4 fungsi invers dalam kedalam bentul model matematika
berbagai representasi secara berurutan dan sistematis
Mengaitkan berbagai Menjelaskan langkah-langkah
konsep dalam perhitungan dalam fungsi invers
5
matematika ataupun
diluar matematika

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa profil

pemahaman konsep adalah gambaran atau deskripsi hasil proses berfikir siswa

tentang ide abstrak matemaatikaa berdasarkan indikator pemahaman konsep.


13

2.1.5 Tinjauan Materi


1. Definisi

Gambar 2.Error! Use the Home tab to apply 0 to the text that you want to appear
here..1 Fungsi Invers
Perhatikan gambar di atas, agar lebih memahami konsep invers suatu

fungsi. Berdasarkan gambar, diketahui beberapa hal sebagai berikut. Pertama,

fungsi f memetakan x ∈ A ke y ∈ B. Pelajaran tentang menyatakan fungsi ke

dalam bentuk pasangan terurut, makadapat ditulis sebagai berikut.

f = {( x , y )| x ∈ A dan y ∈ B }

Pasangan terurut (x,y) merupakan unsur dari fungsi f. Kedua, fungsi invers

f atau f -1memetakan y ∈ B ke x ∈ A , jika fungsiinvers f dinyatakan ke dalam

pasangan terurut, maka dapat ditulis f −1= {( y , x )| y ∈ B dan x ∈ A } . Pasangan

terurut (y,x) merupakan unsur dari fungsi invers f.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat didefinisikan invers suatu fungsi

sebagai berikut.
14

a. Jika fungsi f pemetaan dari A ke B dinyatakan dalam pasangan terurut

f = {(x , y )| x ∈ A dan y ∈ B }, maka invers fungsi f (dilambangkan f -1) adalah

relasi yang memetakan B ke A, dimana dalam pasangan terurut dinyatakan

dengan f −1= {( y , x )| y ∈ B dan x ∈ A } .

b. Jika fungsi f : D f → R f adalah fungsi bijektif, maka invers fungsi f adalah fungsi

yang didefinisikan sebagai f −1 : R f → D f dengan kata lain f-1 adalah fungsi dari

Rf ke Df. Df adalah daerah asal fungsi f.

Perhatikan kembali definisi di atas. Fungsi f : D f → R f adalah fungsi

bijektif, jika y ∈ R f merupakan peta dari x ∈ Df maka hubungan antara y dengan f

(x) didefiniskan dengan y = f (x). Jika f -1 adalah fungsi invers dari fungsi f, maka

untuk setiap x ∈ Rf −1 adalah peta dari y ∈ Df −1. Hubungan antara x dengan f-1 (y)

didefinisikan dengan rumus x=f −1 ( y ).

1. Sifat-sifat Fungsi Invers

Beberapa sifat fungsi invers, antara lain.

a. Suatu fungsi f : A → B dikatakan memiliki fungsi invers f −1 : B → A jika dan

hanya jika fungsi f merupakan bijektif.

b. Misalkan f −1 adalah fungsi invers fungsi f. Untuk setiap x ∈ D f dan y ∈ R f

maka berlaku y=f (x ) jika dan hanya jika f −1 ( y ) =x

c. Misalkan f sebuah fungsi bijektif dengan daerah asal Df dan daerah hasil R f ,

sedangkan I(x) merupakan fungsi identitas. Fungsi f −1 merupakan fungsi

invers dari fungsi f jika dan hanya jika ( f ° f −1 ) ( x ) =x=I untuk setiap x ∈ Df ,

dan ( f −1 ° f ) ( x ) =x=I ( x )untuk setiap x ∈ Rf


15

d. Jika f sebuah fungsi bijektif dan f −1 merupakan fungsi invers f, maka fungsi

invers dari f −1 adalah fungsi f itu sendiri, dan dapat disimbolkan dengan
−1
( f −1 ) =f

Untuk lebih memahami konsep fungsi invers, perhatikan contoh berikut:

1. Diketahui f: R→R dengan f(x)= 10-2x. Tentukan f −1(x)


Penyelesaian:
f(x)= 10-2x
Misalkan f(x) = y, maka x = f −1(y)
y = 10 - 2x
2x = 10 - y
10− y
x=
2

−1 10− y
f (y) =
2
10−x
Sehingga invers fungsi f(x) dari variabel x adalah f −1(x) =
2
6 x−3
2. Tentukan invers fungsi dari f(x) =
x+ 2
Penyelesaian:
6 x−3
f(x) =
x+ 2
Misalkan f(x) = y, maka x = f −1(y)
6 x−3
y=
x+ 2
y (x +2) = 6x – 3
xy + 2y = 6x – 3
xy - 6x = -3 - 2y
x (y – 6) = -3 – 2y
−3−2 y
x=
y −6
−(3+ 2 y )
x=
−(6− y)
3+2 y
x=
6− y
16

3+2 y
f −1(y) =
6− y
3+2 y
Sehingga invers fungsi f(x) dari variabel x adalah f −1(x) =
6− y

3. Salah satu sumber yang diperoleh klub sepak bola adalah hasil penjualan
tiket penonton ketika timnya sedang bertanding. Besarnya dana yang
diperoleh bergantung pada banyaknya penonton yang menyaksikan
pertandingan tersebut. Suatu klub memberikan informasi bahwa besar
pendapatan yang diperoleh klub berasal dari penjualan tiket penonton
mengikuti fungsi f(x) = 500x + 20.000, dengan x merupakan banyak
penonton yang menyaksikan pertandingan. Tentukanlah fungsi invers
pendapatan dari tiket penonton klub sepak bola.
Penyelesaian:
f(x) = 500x + 20.000
Misalkan f(x) = y, maka x = f −1(y)
y = 500x + 20.000
-500x = -y + 20.000 (kalikan dengan -1)
500x = y – 20.000

y−20.000
x=
500

−1 y−20.000
f (y) =
500
y−20.000
Sehingga invers fungsi f(x) dari variabel x adalah f −1(x) =
500

2.2 Penelitian Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Nurani, dkk. (2021) yang berjudul

“Pemahaman konsep matematika ditinjau dari Self Efficacy. Hasil penelitian yang

diperoleh menunjukkan siswa yang memiliki self efficacy tinggi menguasai

seluruh indikator pemahaman konsep matematika. Hal ini terjadi karena siswa
17

dengan self efficacy tinggitidak mudah menyerah saat dihadapkan dengan

permasalahan yang sulit. Kemudian untuk siswa yang memiliki self efficacy

sedang, hanya menguasai menyatakan ulang sebuah konsep, mengklasifikasi

objek menurut sifat-sifat tertentu dan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk

representasi matematis. Hal ini terjadi karena siswa dengan self efficacy sedang,

ragu akan kemampuannya saat dihadapkan dengan permasalahan matematika.

Sedangkan siswa self efficacy rendah hanya menguasai indikator menyatakan

ulang sebuah konsep. Hal ini terjadi karena siswa dengan self efficacy rendah

cenderung tidak mengerjakan saat dihadapkan dengan permasalahan yang sulit.

Relevansi penelitian Nurani, dkk (2021) dengan penelitian ini yaitu

terletak pada fokus penelitian yaitu pemahaman konsep siswa. Sedangkan

perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu penelitian tersebuut

meninjau pemahaman konsep siswa berdasarkan self efficacy, sedangkan

penelitian ini meninjau pemahaman konsep siswa berdasarkan kemampuan

matematikanya.

Penelitian yang dilakukan oleh Fadzilah dan Wibowo (2016) yang

berjudul “Analisis Kesulitan Pemahaman Konsep Matematika Siswa kelas VII

SMP” menunjukkan bahwa kesulitan pemahaman konsep matematika siswa yang

memiliki keaktifan tinggi pada materi persamaan linear satu variabel sebagai

berikut: (1) siswa masih mengalami kesulitan pada saat menentukan model

matematika, sehingga siswa belum mampu untuk menyajikan konsep secara

representasi matematis, (2) siswa masih mengalami kesulitan pada saat

mengaplikasikan konsep menggunakan algoritma yang tepat, (3) siswa belum


18

mampu mengaitkan konsep-konsep yang terdapat pada soal. Relevansi penelitian

tersebut dengan penelitian ini yakni pada fokus peneliatan yang mengkaji

pemahaman konsep siswa. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini

yakni penelitian tersebut berusaha untuk mengungkapkan kesulitan pemahaman

konsep matematika siswa kelas VII, sedangkan peneliatan ini berusaha untuk

mengungkapkan pemahaman konsep siswa dalam memecahkan masalah.

Penelitian yang dilakukan oleh Komariyah, dkk (2018) yang berjudul

“Analisis Pemahaman Konsep dalam Mememcahkan Masalah Matematika

Ditinjau dari Minat Belajar Siswa” menunjukkan bahwa pemahaman konsep

siswa yang memiliki minat belajar tinggi dalam memecahkan masalah yaitu siswa

mampu menyatakan ulang sebuah konsep yang diketahui dan mengklarifikasikan

menurut sifat tertentu dengan tepat, mampu menerapkan konsep secara algoritma

serta menyajikannya dalam bentuk representasi yang benar dan untuk memperoleh

jawaban siswa mengaitkan berbagai konsep yang telah ditentukan, sehingga siswa

yang memiliki minat belajar tinggi mampu memecahkan masalah dengan runtut

dan benar. Pemahaman siswa yang memiliki minat belajar sedang dalam

memecahkan masalah yaitu siswa mampu menyatakan ulang konsep yang

diketahui dan mengklasifikasikannya menurut sifat-sifat tertentu, siswa belum

mampu menerapkan konsep secara algoritma. Siswa cenderung melakukan

strategi yang mereka ingat tanpa mengaitkan dengan konsep-konsep himpunan.

Pemahaman konsep siswa yang memiliki minat belajar rendah dalam

memecahkan masalah yaitu siswa cenderung hanya menyatakan ulang konsep

dengan menjelaskan apaa yang diketahui dan ditanyakan pada soal. Siswa merasa
19

kesulitan dan kebingungan pada merencanakan strategi dan melaksanakan

strategi, sehingga siswa tidak dapat melanjutkan pemecahan masalah tersebut.

Relevansi penelitian Komariyah, dkk (2018) dengan penelitian ini yaitu

pada fokus penelitian yang mengkaji pemahaman konsep siswa. Perbedaan

penelitian tersebut dengan penelitian ini yakni penelitian tersebut berusaha untuk

mengungkap pemahaman konsep siswa yang memiliki minat belajar (tinggi,

sedang dan rendah) dalam memecahkan masalah, sedangkan penelitian ini

berusaha untuk mengungkap pemahaman konsep siswa dalam memecahkan

masalah berdasarkan kemampuan matematika siswa.

2.3 Kerangka Pemikiran

Pemahaman konsep sangat penting dalam proses pembelajaran

matematika, karena pemahaman merupakan kemampuan mendasar yang harus

dimiliki siswa dalam belajar konsep-konsep matematika. Tidak adanya

pemahaman matematika yang tersimpan dengan baik pada siswa maka akan

membuat siswa memandang matematika sebagai pelajaran yang sulit. Salah satu

tujuan pembelajaran matematika adalah memahami konsep matematika

mencangkup kompotensi dalam menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

menggunakan konsep maupun algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat

dalam pemecahan masalah. Kemampuan pemahaman konsep akan membantu

siswa dalam memecahkan masalah matematika.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini yaitu calon peneliti

mendeskripsikan pemahaman konsep siswa berdasarkan kemampuan matematika


20

siswa. Kemampuan matematika siswa dibedakan menjadi tiga, yaitu kemampuan

matematika tinggi, sedang dan rendah. Pengkategorian kemampuan matematika

ini didasarkan pada tes kemampuan matematika, yang masing-masing diambil

satu subjek. Setelah mendapat subjek yang diteliti, peneliti mendeskripsikan

pemahaman konsep siswa berdasarkan kemampuan matematika.

Kerangka penelitian pada penelitian ini disajikan secara singkat pada

gambar berikut ini:


Kemampuan
Matematika Siswa

Nilai Rapor

Kemampuan Kemampuan Kemampuan


matematika tinggi matematika sedang matematika rendah

Tes Pemahaman
konsep siswa

Profil pemahaman konsep


siswa berdasarkan
kemampuan matematika
siswa

Gambar 2

Gambar 2.2 Diagram Alur Kerangka Pemikiran


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan penelitian ini adalah deskriptif dengan

pendekatan kualitatif.Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti secara objektif, dan

bertujuan menggambarkan fakta secara sistematis dan karakteristik objek serta

frekuensi yang diteliti secara tepat, (Zellatifanny & Mudjiyanto, 2018).

Pengambilan jenis penelitian disesuaikan dengan pendekatan kualitatif yang

digunakan oleh peneliti, sehingga data yang dimunculkan hanya akan berbentuk

kata-kata dan gambar bukan angka-angka. Jenis penelitian ini lebih

memungkinkan untuk mendapatkan data yang mendetail karena peneliti

menuliskan data-data yang diperoleh tanpa akumulasi-akumulasi seperti pada

penelitian kuantitatif.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Labschool Untad Palu, Jalan Setia

Budi No. 14 Besusu Tengah Kecamatan Palu Timur, Provinsi Sulawesi Tengah.

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2022/2023.

21
22

3.3 Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, subjek penelitian yang diteliti yaitu 3 orang siswa

kelas X SMA Labschool Untad Palu. Tiga orang dipilih sebagai subjek penelitian

terdiri dari seorang siswa berkemampuan matematika tinggi, seorang siswa

berkemampuan matematika sedang, dan seorang siswa berkemampuan

matematika rendah.

Pengelompokan tingkat kemampuan matematika mengacu pada (Arikunto,

2013) yaitu dengan menggunakan skor siswa ( x ), nilai rata-rata ( x ) dan standar

deviasi (SD) nilai semester siswa. Kriterianya sebagai berikut :

x > x + SD : kategori kemampuan matematika tinggi

x−¿SD≤ x ≤ x + SD : kategori kemampuan matematika sedang

x < x−¿ SD : kategori kemampuan matematika sedang.

3.4 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu berupa data

deskripsi tentang pemahaman konsep siswa yang kemampuan matematikanya

tinggi, sedang, dan rendah dalam menyelesaikan tes kemampuan matematika.

Data dalam penelitian ini berasal dari hasil tes, hasil wawancara, serta hasil

observasi yang diolah sedemikian rupa sehingga diketahui pemahaman konsep

siswa pada materi fungsi invers. Data yang terkumpul yaitu sebagai berikut:

a. Jawaban tertulis dari siswa dalam menyelesaikan soal materi fungsi invers

yang diberikan.

22
23

b. Transkrip hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa siswa yang

menjadi subjek penelitian.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data. Teknik-teknik yang

digunakan yaitu:

1. Tes

Peneliti memberikan suatu tes untuk mengumpulkan informasi tentang

anak didik terhadap proses penyelesaian materi fungsi invers dengan begitu dapat

dilihat cara pengerjaan anak didik pada materi tersebut. Bentuk tes yang

rencananya digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian (Esay) karena dapat

mempermudah peneliti dalam mengidentifikasi permasalahan yang menjadi fokus

penelitian. Dari tes uraian ini peneliti mampu mengidentifikasi permasalahan anak

didik menemukan jawaban dari soal yang diberikan secara runtut lengkap dengan

pengerjaannya. Sehingga anak didik akan bisa terlihat kalau memang benar-benar

paham dengan apa yang sedang dikerjakannya itu.

Pertama peneliti memberikantes pemahaman konsep siswa pada materi

fungsi invers kepada subjek untuk melihat pemahaman konsep matematika siswa

pada materi fungsi invers. Sebelum soal digunakan untuk penelitian, terlebih

dahulu soal tersebut diuji validitas. Validitas instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah validitas isi. Salah satu cara untuk memperoleh validitas isi

adalah dengan melihat soal-soal yang membentuk tes itu. Validitas isi

mempermasalahkan sejauh mana suatu tes mengukur tingkat penguasaan terhadap

23
24

isi atau materi tertentu yang seharusnya dikuasai sesuai dengan tujuan pengajaran

dan validitas isi tidak mempunyai besaran (Matondang, 2009). Validitas isi

berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang

seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau

variabel yang hendak diukur. Uji validitas dilakukan dengan penelaahan atau

pengkajian butir-butir tes oleh validator yang telah ditentukan. Validator yang

dipilih dalam penelitian ini adalah orang-orang yang ahli dalam bidang

matematika.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu (Moleong, 2000).

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara adalah metode pengumpulan data yang

bersifat luwes, sebab hubungan baik dengan orang yang diwawancarai dapat

memberikan suasana kerjasama, sehingga memungkinkan diperolehnya informasi

yang benar. Pada penelitian ini dilakukan wawancara secara mendalam untuk

menggali informasi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman anak didik

secara umum, kesulitan-kesulitan yang dialami anak didik dalam menyelesaikan

soal. Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan 3 anak didik yang

diantaranya berkemampuan tinggi, sedang, dan anak didik memiliki kemampuan

rendah. Pengambilan subjekwawancara ditentukan berdasarkan nilai tes, hasil

wawancara dan pertimbangan peneliti dengan guru mata pelajaran matematika

kelas X mengenai siswa yang mudah diajak komunikasi. Hal ini dilakukan dengan

24
25

pertimbangan bahwa beberapa anak tersebut sudah mewakili dari objek yang

diteliti.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data guna hasil yang lebih baik, lebih cermat, lengkap, dan

sistematis. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam suatu penelitian, data tersebut dibutuhkan untuk

menjawab rumusan masalah/pertanyaan peneliti (Lestari & Yudhanegara, 2018).

Dengan demikian pemilihan instrumen sangat menentukan hasil data yang

diperoleh dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

dibedakan menjadi dua jenis, yaitu instrumen utama dan instrumen pendukung.

3.6.1 Instrumen Utama

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri karena

peneliti berperan langsung sebagai pengumpul data, analisator, penafsir data, dan

pelapor penelitian selama proses penelitian serta penganalisis dari penelitian ini.

Instrumen utama dalam penelitian merupakan instrumen atau alat yang digunakan

untuk memperoleh data yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah atau

pertanyaan (Lestari, K.E. & Yudhanegara, 2018).

3.6.2 Instrumen Pendukung

Selain memusatkan manusia sebagai instrumen yang paling berpengaruh

dalam proses pengumpulan data, penelitian juga membutuhkan instrumen

pendukung yang dapat membantu kinerja peneliti dalam proses penelitiannya.

25
26

Instrumen pendukung dalam penelitian ini adalah testertulis. Soal tes tertulis

dirancang oleh peneliti dalam bentuk uraian yang disajikan dalam bentuk soal

fungsi invers untuk mengetahui pemahaman konsep siswa. Selanjutnya,

instrumen ini dikonsultasikan dan divalidasi. Validasi yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan validasi kualitatif. Validator yang dipilih dalam

penelitian ini adalah orang-orang yang ahli dalam bidang matematika.

3.7 Kredibilitas Data

Menurut Sugiyono (2019) menjelaskan bahwa terdapat lima cara dalam

pemeriksaan kredibilitas data yaitu (1) melakukan perpanjangan pengamatan, (2)

peningkatan ketekunan dalam penelitian, (3) diskusi dengan teman sejawat, (4)

triangulasi, dan (5) membercheck. Agar data dalam penelitian kualitatif dapat

dipertanggung jawabkan sebagai penelitian ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan

data. Dalam penelitian ini, uji keabsahan data yan digunakan yaitu membercheck.

Membercheck merupakan suatu proses pengecekan data kepada sumber data.

Adapun dilakukannya membercheck yaitu agar informasi yang diperoleh dalam

laporan penelitian memiliki kesesuaian dengan apa yang dimaksudkan oleh

sumber data atau informan. Membercheck dapat dilakukan setelah berakhirnya

satu periode pengumpulan data. Mekanismenya dapat dilakukan secara individual,

yaitu peneliti menemui sumber data atau bertemu dalam forum diskusi kelompok.

Pada proses ini data dapat ditambah, dikurangi, ataupun ditolak oleh sumber data

hingga diperolehnya kesepakatan bersama, dapat berupa dokumen yang telah

ditanda-tangani.

26
27

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini mengacu pada teknik analisis

model (Miles, dkk, 2014) yang terdiri dari tiga tahap, yaitu:

3.8.1 Kondensasi Data

Kondensasi data merujuk pada proses pemilihan, memfokuskan,

menyederhanakan, mengabstraksikan, dan mentransformasikan data yang

mendekati keseluruhan bagian dari catatan lapangan secara tertulis, transkrip

wawancara, dokumen-dokumen dan materi-materi empiris. Kesimpulannya bahwa

proses kondensasi data ini diperoleh setelah peneliti melakukan wawancara dan

mendapatkan data tertulis yang ada di lapangan, yang nantinya transkrip

wawancara tersebut dipilah-pilah untuk mendapatkan fokus penelitian yang

dibutuhkan oleh peneliti. Kondensasi data dalam penelitian ini memfokuskan pada

data profil pemahaman konsepsiswa soal fungsi invers ditinjau dari perbedaan

kemampuan matematika pada siswa kelas X SMA Labschool Untad Palu.

3.8.2 Penyajian Data

Penyajian data yang telah diperoleh ke dalam sejumlah daftar kategori

setiap data yang didapat, penyajian data biasanya digunakan berbentuk teks

naratif. Biasanya dalam penelitian, peneliti mendapatkan data yang banyak. Data

yang peneliti dapat tidak mungkin peneliti paparkan secara keseluruhan. Untuk

itu, dalam penyajian data dapat dianalisis oleh peneliti untuk disusun secara

sistematis sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab

masalah yang diteliti. dalam display data, peneliti disarankan untuk tidak gegabah

mengambil kesimpulan. Sehingga sajian data merupakan sekumpulan informasi

27
28

yang tersusun secara sistematis yang memberikan kemungkinan untuk ditarik

kesimpulan. Dalam penelitian ini, data disajikan dalam bentuk narasi yaitu data

yang disajikan berupa pengetahuan konsep matematika siswa pada materi fungsi

invers yang berupa hasil tes dan hasil wawancara yang telah dikondensasi.

3.8.3 Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data, baik

yang berupa hasil tes observasi, wawancara maupun catatan lapangan sehingga

data dapat disimpulkan, dan peneliti masih berpeluang untuk menerima masukan.

Penarikan kesimpulan masih dapat diuji kembali dengan data dilapangan, dengan

cara peneliti dapat bertukar pikiran dengan teman sejawat, triangulasi, sehingga

kebenarannya dapat tercapai. Bila proses ini berjalan dengan baik maka hasil

penelitiannya dapat diterima. Setelah hasil penelitian diuji kebenarannya, maka

peneliti dapat menarik kesimpulan dalam bentuk deskriptif sebagai laporan

penelitian. Kesimpulan dapat diambil ketika data-data mengenai kecenderungan

siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah dalam menyelesaikan soal fungsi

inverskredibel.

28
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Penentuan Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Labschool UNTAD

Palu. Penentuan subjek pada penelitian ini berdasarkan kategori kemampuan

matematika siswa, yaitu kemampuan matematika tinggi, kemampuan matematika

sedang dan kemampuan matematika rendah. Pengelompokkan siswa ke dalam

kategori kemampuan matematika dilihat berdasarkan nilai rapor matematika

semester ganjil tahun ajaran 2022/2023 selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

8, adapun pengelompokkan tingkat kemampuan siswa berdasarkan

pengelompokan yang dikemukakan Arikunto, (2013) yaitu dengan menggunakan

skor siswa (x), nilai rata-rata ( x ) dan standar deviasi (SD) nilai siswa. Kriterianya

sebagai berikut :

x > x + SD : kategori kemampuan matematika tinggi

x−¿ SD≤ x ≤ x + SD : kategori kemampuan matematika sedang

x < x−¿ SD : kategori kemampuan matematika sedang

Berdasarkan data yang telah dihitung pada lampiran 8 diperoleh nilai rata-

rata matematika siswa adalah 81,407 dengan standar deviasi 1,5696. Batas

pengelompokkan siswa yang kemampuan tinggi, sedang dan rendah mengacu

pada kriteria sebagai berikut:

29
30

x ≥ 83 : Kategori kemampuan matematika tinggi

81¿ x <¿ 82 : Kategori kemampuan matematika sedang

x ≤ 80 : Kategori kemampuan matematika rendah

Selanjutnya data mengenai jumlah siswa kelas X MIA 1 SMA Labschool

Untad Palu untuk kategori kemampuan disajikan pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.2 Jumlah siswa tiap kategori

Tingkat kemampuan Tinggi Sedang Rendah Jumlah


Banyak siswa 4 17 6 27

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa siswa yang berkemampuan

matematika tinggi sebanyak 4 orang, siswa yang berkemampuan matematika

sedang 17 orang dan siswa yang berkemampuan matematika rendah sebanyak 6

orang. Selanjutnya dipilih satu subjek dari masing-masing tingkat kategori

kemampuan matematika. Penentuan subjek berdasarkan rekomendasi dari guru

matematika dengan acuan subjek dapat berkomunikasi dengan baik dan kesediaan

siswa menjadi subjek penelitian. Data mengenai subjek dengan kemampuan

matematika tinggi, sedang dan rendah disajikan pada tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2 Kode Subjek Penelitian

No. Kode Subjek Nilai Rapor Tingkat Kemampuan Matematika


1 RU 86 Tinggi
2 MN 82 Sedang
3 RF 78 Rendah

Setelah subjek penelitian ditentukan, kemudian subjek diberi tes pada

tanggal 16 Juni 2023. Tes tersebut diberikan untuk memperoleh data mengenai

30
31

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal. Beberapa saat setelah diberikan tes,

subjek diwawancarai oleh peneliti untuk memperoleh informasi lebih dalam dari

subjek mengenai jawaban dan pemahaman subjek terhadap permasalahan yang

diberikan.

4.1.2 Pengembangan Instrumen

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis.

Instrumen tes tertulis adalah tes tentang masalah fungsi invers yang terdiri dari 1

masalah yaitu masalah 1 (M1) tugas terdiri dari 1 soal. Sebelum tes digunakan,

tes tersebut divalidasi terlebih dahulu oleh seorang dosen Program Studi

Pendidikan Matematika FKIP Universitas Tadulako yaitu Dr. Anggraini, M.Si.

Pemilihan seorang dosen sebagai validator karena dipandang sebagai pakar dan

praktisi yang telah ahli dan berpengalaman dalam bidang matematika. Adapun

hasil validasi instrumen tes tertulis yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.3 hasil validasi instrumen penelitian

M1
Sebuah perusahaan memberikan gaji yang berbeda kepada salesnya. Semakin
banyak produk yang dapat dijual oleh seorang sales, maka semakin besar
penghasilan yang ia dapatkan. Gaji pokok bulanan setiap sales sebesar Rp
1.000.000,00 ditambah bonus Rp 10.000,00 untuk setiap produk yang dapat ia
jual. Jika Seorang sales ingin mendapatkan gaji lebih dari Rp 2.000.000,00,
berapakah minimal produk yang harus ia jual? Bisakah permasalahan ini
diselesaikan dengan konsep invers? Jelaskan alasanmu! Tentukan domain dan
rangenya pada diagram panah!

31
32

4.1.3 Uji Kredibilitas Data

Bagian ini memaparkan data hasil tes tertulis dan hasil wawancara setiap

subjek. Agar lebih mudah memahami data yang dianalisis maka transkrip

wawancara diberikan kode, digit pertama dan kedua berupa huruf yaitu RU yang

merupakan kode untuk subjek kemampuan matematika tinggi, MN merupakan

kode untuk subjek kemampuan matematika sedang dan RF merupakan kode untuk

subjek kemampuan matematika rendah. Dua digit selanjutnya merupakan angka

yang menyatakan nomor urutan pada transkrip wawancara (01, 02, 03, ...).

Kemudian digit terakhir berupa huruf P yang menyatakan peneliti dan S

menyatakan subjek penelitian. Sebagai contoh RU 01 P artinya subjek penelitian

RU pada soal percakapan pertama. Paparan data dilanjutkan dengan uji

kredibilitas data menggunakan metode membercheck. Membercheck dilakukan

dengan subjek penelitian diberi tes pemahaman konsep untuk masalah 1 pada

tanggal 16 juni 2023, setelah itu dilakukan wawancara dengan subjek penelitian.

Tes tersebut diberikan untuk memperoleh data kemampuan pemahaman konsep

siswa.

Tabel 4.4 Uji kredibilitas data dan hasil jawaban tertulis dan hasil wawancara

RU

MEMBER CHECK
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Rizki Utami
Kelas : X MIA 1

32
33

Menyatakan bahwa jawaban tertulis dan hasil wawancara sebagai berikut


dibawah ini adalah benar adanya.
a. Jawaban tertulis

b. Hasil wawancara
RU 01 P : Assalamu’alaikum

33
34

RU 01 S : Wa’alaikumsalam kak
RU 02 P : Bagaimana kabarnya dek?
RU 02 S : Alhamdulillah baik kak
RU 03 P : Nah adik sudah menyelesaikan soal ini, apa yang adik pahami dari
soal ini?
RU 03 S : Tentang perusahaan yang memberikan gaji berbeda kepada
salesnya kak.
RU 04 P : Masih ada lagi yang adik pahami?
RU 04 S : Masih ada kak
RU 05 P : Apa lagi yang adik pahami?
RU 05 S : Gaji pokok bulanan sales sebesar 1 juta ditambah bonus 10 ribu,
untuk setiap produk yang dapat ia jual
RU 06 P : oke, masih ada lagi yang adik pahami?
RU 06 S : Mmm, kalau salesnya ingin dapat gaji lebih dari 2.000.000,
minimal yang harus dijual itu, bisa diselesaikan dengan konsep
invers, dan disuruh tentukan domain dan rangenya pada diagram
panah
RU 07 P : Apa rencana adik untuk menyelesaikan soal ini?
RU 07 S : Pake konsep fungsi invers kak.
RU 08 P :Apakah konsep fungsi invers dapat digunakan untuk
menyelesaikan soal ini?
RU 08 S : Iya bisa kak
RU 09 P : Bagaimana caranya?
RU 09 S : Kan diketahui f(x)nya itu= 1000.000 + 10000x, terus saya
misalkan f(x) nya itu = y
RU 10 P : Darimana kamu mendapatkan fungsi f(x) = 1.000.000 + 10.000x?
RU 10 S : Karena 1.000.000 itu gaji pokoknya ditambah bonus 10.000 dari
setiap produk yang dijual kak.
RU 11 P : Jelaskan langkah penyelesaian adik pada soal ini?
RU 11 S : Nah itu, tadi saya sudah misalkan f(x) = y nah kemudian y itu =
1.000.000 + 10.000x karena yang dicari x nya jadi saya pindahkan

34
35

ruas jadi -10.000x = -y + 1.000.000 terus jadinya 10.000x = y -


y−1.000 .000
1.000.000 jadinya x = sehingga didapat inversnya
10.000
x−1.000.000
10.000

RU 12 P : Apakah kamu tau ini bentuk apa? (menunjuk fungsi f −1(x)


RU 12 S : Fungsi invers kak
RU 13 P : Kenapa dikatakan fungsi invers?
RU 13 S : Karena fungsi kebalikan dari fungsi asalnya kak yaitu f(x)
.
RU 14 P : kapan dia dikatakan bukan fungsi invers?
RU 14 S : anu kak, apa e itu kalau ndak ada pangkat -1 nya kak
RU15 P : Kalau begitu ini fungsi apa? (sambil menunjuk fungsi f(x))
RU 15 S : fungsi linear kayaknya kak

RU 16 P : Karena?
RU 16 S : x nya berpangkat 1
RU 17 P : Kemudian langkah selanjutnya dalam menyelesaikan soal ini apa?
RU 17 S : itu kak, dicari hasil dari f −1(2.000.000) = 100
RU 18 P : kenapa bisa f −1(2.000.000)?
RU 18 S : karena yang diminta disoal jika sales ingin mendapatkan gaji lebih dari
2.000.000 berapa produk minimal harus terjual
RU 19 P : Kemudian?
−1 x−1.000 .000
RU 19 S : dimasukkan f ( x )= , kemudian x nya diganti dengan
10.000
2.000.000−1.000 .000
2.000.000 kemudian f −1(2.000.000) = ,sehingga diperoleh
10.000
hasilnya 100 kak.
RU 20 P : Apa yang kamu ketahui mengenai domain dan range?
RU 20 S : Apa e, domain itu daerah asal kak kalau range itu daerah hasil
RU 21 P : Kalau dalam soal ini yang mana dikatakan domain dan rangenya?

35
36

RU 21 S : Domainnya itu 2.000.000, rangenya itu100


RU 22 P : Kenapa bisa demikian dek?
RU 22 S : karena itu, e karena (sambil berfikir) untuk memperoleh gaji 2.000.000,
si sales harus menjual produk 100. Didapat hasilnya 100 itu rangenya sedangkan
2.000.000 itu domain atau daerah asalnya kak.
RU 23 P : jadi apa yang kamu ketahui dari fungsi invers?
RU 23 S : fungsi kebalikan dari fungsi asalnya kak
RU 24 P : kalau dalam soal ini bagaimana itu fungsi invers?
RU 24 S : kebalikan dari ini kak (sambil menunjuk) f(x)
RU 25 P : f (x) nya apa?
−1 x−1.000 .000
RU 25 S : f (x) = 1.000.000 + 10.000x kalau inversnya f ( x )= ,
10.000

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.


Palu, 16 Juni 2023
Yang membuat pernyataan

Rizki Utami
Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa jawaban tertulis dan
hasil wawancara RU pada soal fungsi invers kredibel.

Tabel 4.5 Uji kredibilitas data dan hasil jawaban tertulis dan hasil wawancara

MN

MEMBER CHECK
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Monalisya
Kelas : X Mia 1

36
37

Menyatakan bahwa jawaban tertulis dan hasil wawancara sebagai berikut


dibawah ini adalah benar adanya.
a. Jawaban tertulis

b. Hasil wawancara
MN 01 P : Assalamu’alaikum
MN 01 S : Wa’alaikumsalam
MN 02 P : Bagaimana kabarnya de?
MN 02 S : baik kak
MN 03 P : Oke, adik sudah mengerjakan soal ini, apa yang adik pahami dari

37
38

soal tersebut
MN 03 S : mmmm, saya paham cara kerjanya kak
MN 04 P : Bagaimana cara kamu mengerjakannya?
MN 04 S : Disoal itu diketahui gaji pokok bulanan sales itu 1 juta kak,
ditambah bonus 10 ribu untuk setiap produk yang dijual. Jadinya itu f(x) =
1000.000 + 10.000x, terus saya kerjakan
MN 05 P : Apa rencana adik menyelesaikan soal ini?
MN 05 S : Pake konsep fungsi invers kak
MN 06 P : Apakah bisa menggunakan konsep fungsi invers dalam
menyelesaikan soal ini?
MN 06 S : Iya bisa kak, kayaknya hehehe
MN 07 P : Terus langkah selanjutnya apa yang adik lakukan?
MN 07 S : kan f(x) = 1.000.000 + 10.000x berarti dimisalkan f(x) = y, jadinya
y = 1.000.000 + 10.000x terus saya pindahkan ruas jadi 1.000.000 + 10.000x = y
kemudian saya selesaikan untuk 1.000.000 dipindah jadi 10.000x = y – 1.000.000
y−1.000 .000 −1 x−1.000 .000
setelah itu didapat nilai x = , jadi f ( x )=
10.000 10.000
−1 x−1.000 .000
MN 08 P : kenapa didapat f ( x )= , ini kan masih dalam variabel
10.000
y−1.000 .000
y (sambil menunjuk x = )
10.000
MN 08 S : oh iya kak saya lupa, hehehe
MN 09 P : Apakah kamu tahu ini fungsi fungsi apa? (menunjuk f −1 ( x ) )
MN 09 S : Fungsi invers kak
MN 10 P : Kenapa dikatakan fungsi invers?
MN 10 S : Karena pangkatnya -1
MN 11 P :kenapa dikatakan bukan fungsi invers?
MN 11 S : Kalau tidak ada pangkat -1 na kak
MN 12 P : Kalau ini fungsi apa? (menunjuk f(x))
MF 12 S : Kalau ndak salah itu fungsi linear
MF 13 P: Kenapa?

38
39

MN 13 S : Karena x nya berpangkat 1


MN 14 P : Langkah selanjutnya, kenapa kamu tulis f −1 ( 2.000 .000 ) ?
MN 14 S: Karena diketahui disoal jika sales ingin mendapatkan gaji lebih dari
2.000.000 berapa minimal produk yang haruus dijual, jadi dicari berapa produk
yang harus dijual kak.
MN 15 P : Bagaimana kamu menyelesaikannya?
−1 x−1.000 .000
MN 15 S : Tadi sudah didapat f ( x )= nah jadi, saya masukkan
10.000
2.000.000−1.000 .000
nilai x = 2.000.000 kak, jadinya f −1 ( 2.000 .000 ) =
10.000
1.000.000
=
10.000
= 100 jadi hasilnya 100
MN 16 P : Terus kenapa kamu tulis disini x = 100?
MN 16 S: Oh iya lupa kak seharusnya f −1 ( 2.000 .000 ) =100
MN 17 P : Apa yang kamu ketahui tentang domain dan range?
MN 17 S : Kalau domain itu daerah asal, kalau range itu hasilnya kak. Begitu
kalau ndak salah kak hehehe
MN 18 P : kalau dalam soal ini yang mana dikatakan domain dan range
MN 18 S : Domain 2 juta range 100
MN 19 P : kenapa bisa demikian?
MN 19 S : karena 2.000.000 itu daerah asal dari untuk memperoleh gaji,
sedengkan 100 itu hasilnya kalau menjual produknya kak, begitu kayaknya kak.
MN 20 P : Apa yang kamu ketahui dari fungsi invers
MN 20 S : fungsi kebalikan dari fungsi asalnya kak.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.


Palu, 16 Juni 2023
Yang membuat pernyataan

39
40

Monalisya
Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa jawaban tertulis dan
hasil wawancara MN pada soal fungsi invers kredibel.

Tabel 4.6 Uji kredibilitas data dan hasil jawaban tertulis dan hasil wawancara

RF

MEMBER CHECK
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Rafli
Kelas : X MIA 1
Menyatakan bahwa jawaban tertulis dan hasil wawancara sebagai berikut
dibawah ini adalah benar adanya.
a. Jawaban tertulis

b. Hasil wawancara

40
41

RF 01 P: Assalamu’alaikum
RF 01 S: Wa’alaikumsalam kak
RF 02 P: Bagaimana kabar de?
RF 02 S: baik kak
RF 03 P: Sudah siap diwawancarai?
RF 03 S: Siap ka
RF 04 P: Tadi kan sudah kerjakan soal ini, apa yang adik pahami dari soal ini?
RF 04 S: jadi, disini (menunjuk jawaban) diketahui gaji pokok bulanannya itu
1.000.000, bonus 10.000 per produk. Jadi 10.000x = 2.000.000,
RF 05 P: terus
RF 05 S: x = 2.000.000
2.000.000
x=
10.000
jadi hasilnya 200

RF 06 P: Masih ada lagi yang adik pahami?


RF 06 S : Tidak ada lagi selain itu kak
RF 07 P: Kenapa bisa jadi 10.000x = 2.000.000
RF 07 S: Tidak tau kak, saya sembarang
RF 08 P: Adik tau fungsi invers itu apa?
RF 08 S: tidak kak
FY 09 P: Jadi itu saya yang adik tahu?
FY 09 S: iya kak
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Palu, 16 Juni 2023
Yang membuat pernyataan

Rafli
Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa jawaban tertulis dan

41
42

hasil wawancara RF pada soal fungsi invers kredibel.

4.2 Penyajian Data dan Hasil Analisis Data Penelitian

Pada bagian ini penyajian data hasil tes tertulis dan hasil wawancara setiap

subjek dengan berdasar pada indikator pemahaman konsep dan Analisis data

disesuaikan dengan indikator pemahaman konsep yang digunakan dalam

penelitian ini. Analisis data bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep yang

dapat dicapai siswa dalam indikator pemahaman konsep fungsi invers. Data dan

hasil wawancara pada soal fungsi invers harus menunjukkan kemaknaan yang

sama sehingga data tersebut kredibel.

4.2.1 Penyajian Data dan Analisis Data Subjek Berkemampauan Tinggi RU

1) Penyajian Data dan Analisis Data Subjek Berkemampuan Tinggi RU Dalam

Mengklasifikasikan Fungsi Invers Berdasarkan Ciri-Ciri Pada Fungsi Invers

Berikut ini penyajian data hasil jawaban subjek berkemampuan

matematika tinggi, yaitu RU terhadap tes tertulis. Hasil tes tertulis dan wawancara

sesuai dengan indikator pemahaman konsep di paparkan sebagai berikut:

a) Peyajian data pemahaman konsep RU dalam mengklasifikasikan fungsi invers

berdasarkan ciri-ciri pada fungsi invers

Hasil tes tertulis RU dalam mengklasifikasikan fungsi invers berdasarkan

ciri-ciri pada fungsi invers dipaparkan sebagaimana gambar 4.1

42
43

Gambar 4.1 Jawaban RU dalam mengklasifikasikan fungsi invers.

Berdasarkan gambar 4.1 RU menjelaskan fungsi invers yaitu ya, bisa

karena fungsi invers adalah kebalikan dari fungsi asalnya, dan sudah diketahui

f(x)nya dalam bentuk gaji, tinggal kita yang harus memahami soal yag diberikan.

Berikut ini adalah petikan hasil wawancara peneliti dengan RU dalam

mengklasifikasikan fungsi invers untuk memmperoleh informasi lebih lanjut:

RU 07 P : Apa rencana adik untuk menyelesaikan soal ini?


RU 07 S : Pake konsep fungsi invers kak.
RU 08 P :Apakah konsep fungsi invers dapat digunakan untuk menyelesaikan
soal ini?
RU 08 S : Iya bisa kak
RU 12 P : Apakah kamu tau ini bentuk apa? (menunjuk fungsi f −1(x)
RU 12 S : Fungsi invers kak
RU 13 P : Kenapa dikatakan fungsi invers?
RU 13 S : Karena fungsi kebalikan dari fungsi asalnya kak yaitu f(x)
Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkann bahwa RU

mengidentifikasi ciri-ciri yang terdapat pada fungsi invers yaitu bisa

menyelesaikan soal menggunakan konsep fungsi invers (RU 07 S), menjelaskan

definisi fungsi invers (RU 13 S) dan bentuk fungsi invers f −1(x) (RU 12 P).

b) Analisis Data Pemahaman Konsep Ru dalam Mengklasifikasikan Fungsi

invers

43
44

Sesuai hasil tes tertulis dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan RU

dalam mengklasifikasikan fungsi invers sudah kredibel. RU dalam

mengklasifikasikan fungsi invers yaitu menentukan bagian-bagian pada fungsi

invers. Berdasarkan ciri-ciri yang terdapat pada fungsi invers yaitu bahwa fungsi

invers adalah kebalikan dari fungsi asalnya dan . Sehingga dapat dikatakan bahwa

RU mengklasifikasikan fungsi invers secara lisan dan tertulis dalam memahami

masalah.

2) Penyajian Data dan Analisis Data Subjek Berkemampuan Tinggi RU Dalam

Menerapkan Konsep Secara Logis

a) Peyajian data pemahaman konsep RU dalam menerapkan konsep secara logis

Hasil tes tertulis RU dalam menerapkan konsep secara logis pada tes

tertulis ditunjukkan pada gambar 4.2

Gambar 4.2 jawaban RU dalam menerapkan konsep secara logis

Informasi lebih mendalam terkait hasil jawaban tertulis subjek RU

diperoleh melalui wawancara. Transkip wawancara peneliti dengan subjek RU

untuk soal menerapkan konsep secara logis adalah sebagai berikut:

RU 06 P : oke, masih ada lagi yang adik pahami?


RU 06 S : Mmm, kalau salesnya ingin dapat gaji lebih dari 2.000.000,
minimal yang harus dijual itu, bisa diselesaikan dengan konsep invers, dan
disuruh tentukan domain dan rangenya pada diagram panah
RU 09 P : Bagaimana caranya?

44
45

RU 09 S : Kan diketahui f(x)nya itu= 1000.000 + 10000x, terus saya


misalkan f(x) nya itu = y
Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa RU

menerapkan konsep secara logis yaitu mengaplikasikan suatu konsep dalam

pemecahan masalah yang berkaitan dengan fungsi invers berdasarkan langkah

yang benar (RU 06 S), dan (RU 09 S).

b) Analisis Data pemahaman konsep RU dalam menerapkan konsep secara logis

Sesuai dengan data tes dan hasil wawancara peneliti dengan RU dalam

menerapkan konsep secara logis sudah kredibel, RU dalam menerapkan konsep

secara logis yaitu menjelaskan apa yang diketahui dalam soal berdasarkan

langkah-langkah yang benar, sehingga RU dapat mengaplikasikan suatu konsep

dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan fungsi invers berdasarkan

langkah-langkah yang benar.

3) Penyajian Data dan Analisis Data Subjek Berkemampuan Tinggi RU Dalam

Memberikan Contoh dan Bukan Contoh Dari Konsep Fungsi Invers.

a) Peyajian data pemahaman konsep RU dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep fungsi invers

RU 13 P : Kenapa dikatakan fungsi invers?


RU 13 S : Karena fungsi kebalikan dari fungsi asalnya kak yaitu f(x).
RU 14 P : kapan dia dikatakan bukan fungsi invers?
RU 14 S : anu kak, apa e itu kalau ndak ada pangkat -1 nya kak
Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa RU memberi

contoh fungsi invers yaitu menjelakan definisi fungsi invers (RU 13 S) dan untuk

bukan contoh fungsi invers yaitu tidak terdapat pangkat -1 (RU 14 S).

45
46

b) analisis data pemahaman konsep RU dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep fungsi invers

4) Penyajian Data dan Analisis Data Subjek Berkemampuan Tinggi RU Dalam

Menerapkan Konsep Secara Logis

a) Peyajian data pemahaman konsep RU dalam menyajikan konsep dari fungsi

invers dalam berbagai representasi

Hasil tes tertulis RU dalam menyajikan konsep dari fungsi invers dalam

berbagai representasi ditunjukkan pada gambar 4.3

Gambar 4.3 Jawaban RU dalam menyajikan konsep dari fungsi invers

dalam berbagai representasi

Berdasarkan gambar 4.3 RU menuliskan apa yang diketahui disoal yaitu

f(x) = 1.000.000 + 10.000 dan x jumlah produk yang terjual keudian menggambar

diagra panah dan menentukan domain dan rangenya. Hasil wawancara dengan RU

dalam menyajikan konsep dari fungsi invers dalam berbagai representasi sebagai

berikut:

46
47

RU 05 P : Apa lagi yang adik pahami?


RU 05 S : Gaji pokok bulanan sales sebesar 1.000.000 ditambah bonus
10.000, untuk setiap produk yang dapat ia jual
RU 10 P : Darimana kamu mendapatkan fungsi f(x) = 1.000.000 + 10.000x?
RU 10 S : Karena 1.000.000 itu gaji pokoknya ditambah bonus 10.000 dari
setiap produk yang dijual kak.
RU 20 P : Apa yang kamu ketahui mengenai domain dan range?
RU 20 S : Apa e, domain itu daerah asal kak kalau range itu daerah hasil
RU 21 P : Kalau dalam soal ini yang mana dikatakan domain dan rangenya?
RU 21 S : Domainnya itu 2.000.000, rangenya itu100
RU 22 P : Kenapa bisa demikian dek?
RU 22 S : karena itu, e karena (sambil berfikir) untuk memperoleh gaji 2.000.000,
si sales harus menjual produk 100. Didapat hasilnya 100 itu rangenya sedangkan
2.000.000 itu domain atau daerah asalnya kak.

Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa RU membuat

model matematika untuk menyelesaikan masalah fungsi invers (RU 05 S) dan

(RU 10 S), kemudian RU juga menyajikan konsep dalam diaram panah.

b) Analisis data pemahaman konsep RU dalam menyajikan konsep dari fungsi

invers dalam berbagai representasi

5) Penyajian Data dan Analisis Data Subjek Berkemampuan Tinggi RU Dalam

Menerapkan Konsep Secara Logis

a) Peyajian data pemahaman konsep RU dalam mengaitkan berbagai konsep

dalam matematika ataupun diluar matematika.

47
48

Hasil tes tertulis RU dalam mengaitkan berbagai konsep dalam

matematika ataupun diluar matematika pada tes tertulis ditunjukkan pada gambar

Gambar 4.4 jawaban RU dalam mengaitkan berbagai konsep dalam matematika


ataupun diluar matematika.

Berdasarkan gambar 4.4 RU terlebih dahulu memisalkan f(x)=y,

RU 11 P : Jelaskan langkah penyelesaian adik pada soal ini?

RU 11 S : Nah itu, tadi saya sudah misalkan f(x) = y nah kemudian y itu =
1.000.000 + 10.000x karena yang dicari x nya jadi saya pindahkan
ruas jadi -10.000x = -y + 1.000.000 terus jadinya 10.000x = y -
y−1.000 .000
1.000.000 jadinya x = sehingga didapat inversnya
10.000
x−1.000.000
10.000

RU 17 P : Kemudian langkah selanjutnya dalam menyelesaikan soal ini apa?

RU 17 S : itu kak, dicari hasil dari f −1(2.000.000) = 100

RU 18 P : kenapa bisa f −1(2.000.000)?

48
49

RU 18 S : karena yang diminta disoal jika sales ingin mendapatkan gaji lebih dari
2.000.000 berapa produk minimal harus terjual

RU 19 P : Kemudian?

−1 x−1.000 .000
RU 19 S : dimasukkan f ( x )= , kemudian x nya diganti dengan
10.000
2.000.000−1.000 .000
2.000.000 kemudian f −1(2.000.000) = ,sehingga diperoleh
10.000
hasilnya 100 kak.

Berdasarkan transkip wawancara diatas, dapat disimpulkan bahwa subjek

RU dapat menjelaskan bagaimana cara menyelesaikan soal dengan benar.

b) Analisis data pemahaman konsep RU dalam mengaitkan berbagai konsep

dalam matematika ataupun diluar matematika.

4.2.2 Penyajian Data dan Analisis Data Subjek Berkemampauan Sedang MN

Penyajian data dan analisis data subjek MN meliputi penyajian data dan

analisis data pemahaman konsep MN dengan berdasarkan pada indikator

pemahaman konsep yang digunakan dalam penelitian ini.

1) Penyajian Data Subjek dan Analisis Data Pemahaman Konsep MN Dalam

Mengklasifikasikan Fungsi Invers Berdasarkan Ciri-Ciri Pada Fungsi Invers

a) Peyajian data pemahaman konsep MN dalam mengklasifikasikan fungsi invers

berdasarkan ciri-ciri pada fungsi invers

Berikut ini adalah petikan hasil wawancara peneliti dengan MN dalam

mengklasifikasikan fungsi invers berdasarkan ciri-ciri pada fungsi invers

MN 09 P : Apakah kamu tahu ini fungsi fungsi apa? (menunjuk f −1 ( x ) )


MN 09 S : Fungsi invers kak

49
50

MN 10 P : Kenapa dikatakan fungsi invers?


MN 10 S : Karena pangkatnya -1
MN 11 P :kenapa dikatakan bukan fungsi invers?
MN 11 S : Kalau tidak ada pangkat -1 na kak
Berdasarkan transkip wawancara dapat disimpulkan bahwa MN

mengidentifikasi ciri-ciri yang terdapat pada fungsi invers, yaitu menetahui

bentuk fungsi invers (MN 09 S) dan terdapat pangkat -1( MN 10 S)

b) Analisis Data pemahaman konsep MN dalam mengklasifikasikan fungsi

invers berdasarkan ciri-ciri pada fungsi invers

2) Penyajian Data Subjek dan Analisis Data Pemahaman Konsep MN Dalam

Dalam Menerapkan Konsep Secara Logis

a) Peyajian data pemahaman konsep NM dalam menerapkan konsep secara logis

Hasil tes tertulis RU dalam menerapkan konsep secara logis pada tes

tertulis ditunjukkan pada gambar 4.5

Gambar 4.2 jawaban RU dalam menerapkan konsep secara logis

Informasi lebih mendalam terkait hasil jawaban tertulis subjek NM

diperoleh melalui wawancara. Transkip wawancara peneliti dengan subjek NM

untuk soal menerapkan konsep secara logis adalah sebagai berikut:

MN 07 P : Terus langkah selanjutnya apa yang adik lakukan?


MN 07 S : kan f(x) = 1.000.000 + 10.000x berarti dimisalkan f(x) = y, jadinya y
= 1.000.000 + 10.000x terus saya pindahkan ruas jadi 1.000.000 + 10.000x = y

50
51

kemudian saya selesaikan untuk 1.000.000 dipindah jadi 10.000x = y – 1.000.000


y−1.000 .000 −1 x−1.000 .000
setelah itu didapat nilai x = , jadi f ( x )=
10.000 10.000
b) Analisis Data pemahaman konsep NM dalam menerapkan konsep secara logis

3) Penyajian Data Subjek dan Analisis Data Pemahaman Konsep MN Dalam

Memberikan Contoh dan Bukan Contoh Dari Konsep Fungsi Invers

a) Peyajian data pemahaman konsep RU dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep fungsi invers

Hasil wawancara dengan MN dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep fungsi invers sebagai berikut:

MN 09 P : Apakah kamu tahu ini fungsi fungsi apa? (menunjuk f −1 ( x ) )


MN 09 S : Fungsi invers kak
MN 10 P : Kenapa dikatakan fungsi invers?
MN 10 S : Karena pangkatnya -1
MN 11 P :kenapa dikatakan bukan fungsi invers?
MN 11 S : Kalau tidak ada pangkat -1 nya kak
b) Analisis data pemahaman konsep RU dalam memberikan contoh dan bukan

contoh dari konsep fungsi invers

4) Penyajian Data Subjek dan Analisis Data Pemahaman Konsep MN Dalam

menyajikan konsep dari fungsi invers dalam berbagai representasi

a) Peyajian data pemahaman konsep RU dalam menyajikan konsep dari fungsi

invers dalam berbagai representasi

Hasil tes tertulis NM dalam menyajikan konsep dari fungsi invers dalam

berbagai representasi ditunjukkan pada gambar 4.6

51
52

Gambar 4.6 jawaban NM dalam menyajikan konsep dari fungsi invers dalam

berbagai representasi

b) Analsis Data pemahaman konsep RU dalam menyajikan konsep dari fungsi

invers dalam berbagai representasi

5) Penyajian Data Subjek dan Analisis Data Pemahaman Konsep MN Dalam

menyajikan konsep dari fungsi invers dalam mengaitkan berbagai konsep

dalam matematika ataupun diluar matematika.

a) Peyajian data pemahaman konsep RU dalam mengaitkan berbagai konsep

dalam matematika ataupun diluar matematika.

Hasil tes tertulis NM dalam mengaitkan berbagai konsep dalam

matematika ataupun diluar matematika.

52
53

Gambar 4.7 jawaban NM dalam mengaitkan berbagai konsep dalam

matematika ataupun diluar matematika.

Informasi lebih mendalam terkait hasil jawaban tertulis subjek MN

diperoleh melalui wawancara. Transkip wawancara peneliti dengan subjek MN

dalam mengaitkan berbagai konsep dalam matematika ataupun diluar matematika

adalah sebagai berikut:

MN 03 P : Oke, adik sudah mengerjakan soal ini, apa yang adik pahami dari
soal tersebut
MN 03 S : mmmm, saya paham cara kerjanya kak
MN 04 P : Bagaimana cara kamu mengerjakannya?
MN 04 S : Disoal itu diketahui gaji pokok bulanan sales itu 1 juta kak, ditambah
bonus 10 ribu untuk setiap produk yang dijual. Jadinya itu f(x) = 1000.000 +
10.000x, terus saya kerjakan

53
54

MN 05 P : Apa rencana adik menyelesaikan soal ini?


MN 05 S : Pake konsep fungsi invers kak
MN 06 P : Apakah bisa menggunakan konsep fungsi invers dalam
menyelesaikan soal ini?
MN 06 S : Iya bisa kak, kayaknya hehehe
MN 07 P : Terus langkah selanjutnya apa yang adik lakukan?
MN 07 S : kan f(x) = 1.000.000 + 10.000x berarti dimisalkan f(x) = y, jadinya y
= 1.000.000 + 10.000x terus saya pindahkan ruas jadi 1.000.000 + 10.000x = y
kemudian saya selesaikan untuk 1.000.000 dipindah jadi 10.000x = y – 1.000.000
y−1.000 .000 −1 x−1.000 .000
setelah itu didapat nilai x = , jadi f ( x )=
10.000 10.000
−1 x−1.000 .000
MN 08 P : kenapa didapat f ( x )= , ini kan masih dalam variabel
10.000
y−1.000 .000
y (sambil menunjuk x = )
10.000
MN 08 S : oh iya kak saya lupa, hehehe
MN 14 P : Langkah selanjutnya, kenapa kamu tulis f −1 ( 2.000 .000 ) ?
MN 14 S: Karena diketahui disoal jika sales ingin mendapatkan gaji lebih dari
2.000.000 berapa minimal produk yang haruus dijual, jadi dicari berapa produk
yang harus dijual kak.
MN 15 P : Bagaimana kamu menyelesaikannya?
−1 x−1.000 .000
MN 15 S : Tadi sudah didapat f ( x )= nah jadi, saya masukkan
10.000
2.000.000−1.000 .000
nilai x = 2.000.000 kak, jadinya f −1 ( 2.000 .000 ) =
10.000
1.000.000
=
10.000
= 100 jadi hasilnya 100
MN 16 P : Terus kenapa kamu tulis disini x = 100?

MN 16 S: Oh iya lupa kak seharusnya f −1 ( 2.000 .000 ) =100

b) Analisis Data pemahaman konsep MN dalam mengaitkan berbagai konsep

dalam matematika ataupun diluar matematika.

4.2.3 Penyajian Data dan Analisis Data Subjek Berkemampauan Rendah RF

1) Penyajian Data dan Analisis Data Pemahaman Konsep RF Dalam

Mengklasifikasi Fungsi Invers.

54
55

a) Peyajian data pemahaman konsep RF dalam mengklasifikasikan fungsi invers

berdasarkan ciri-ciri pada fungsi invers

Berikut ini penyajian data hasil jawaban subjek berkemampuan

matematika rendah, yaitu RF terhadap tes tertulis. Hasil tes tertulis dan

wawancara sesuai dengan indikator pemahaman konsep di paparkan sebagai

berikut:

b) Analisis Data pemahaman konsep RF dalam mengklasifikasikan fungsi invers

berdasarkan ciri-ciri pada fungsi invers

2) Penyajian Data dan Analisis Data Pemahaman Konsep RF

a) Peyajian data pemahaman konsep RF dalam mengklasifikasikan fungsi invers

berdasarkan ciri-ciri pada fungsi invers

b) Analisis Data pemahaman konsep RF dalam mengklasifikasikan fungsi invers

berdasarkan ciri-ciri pada fungsi invers

3) Penyajian Data dan Analisis Data Pemahaman Konsep RF

a) Peyajian data pemahaman konsep RF dalam mengklasifikasikan fungsi invers

berdasarkan ciri-ciri pada fungsi invers

b) Analisis Data pemahaman konsep RF dalam mengklasifikasikan fungsi invers

berdasarkan ciri-ciri pada fungsi invers

4) Penyajian Data dan Analisis Data Pemahaman Konsep RF

a) Peyajian data pemahaman konsep RF dalam mengklasifikasikan fungsi invers

berdasarkan ciri-ciri pada fungsi invers

b) Analisis Data pemahaman konsep RF dalam mengklasifikasikan fungsi invers

berdasarkan ciri-ciri pada fungsi invers

55
56

5) Penyajian Data dan Analisis Data Pemahaman Konsep RF

a) Peyajian data pemahaman konsep RF dalam mengklasifikasikan fungsi invers

berdasarkan ciri-ciri pada fungsi invers

b) Analisis Data pemahaman konsep RF dalam mengklasifikasikan fungsi invers

berdasarkan ciri-ciri pada fungsi invers

4.3 Pembahasan

4.3.1 Profil Pemahaman Konsep Subjek Berkemampuan Matematika Tinggi

4.3.2 Profil Pemahaman Konsep Subjek Berkemampuan Matematika Sedang

4.3.3 Profil Pemahaman Konsep Subjek Berkemampuan Matematika Rendah

56
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

57
58

DAFTAR PUSTAKA

Abdur, R.A, Tohir, M., Valentino, E., Imron,Z., Taufiq, I. (2017). Buku Guru
Matematika. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.

Agustina, A., & Fuadiah, N. F. (2018). Kemampuan Pemahaman Konsep


Matematika Siswa Kelas Vii Dalam Penerapan Model Penemuan
Terbimbing. Jurnal LEMMA, 5(1), 52-60

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi 2) (2 ed). Jakarta:


Bumi Aksara.

Asmudik. (2016). Profil Pemahaman Konsep pada Pembelajaran Matematika


Menggunakan Metode Ekspositori dengan Bantuan Media Flash. Thesis
UIN Ampel Surabaya.[online]. Tersedia: http://digilib.uinsby.ac.id/126640/.

Badaruddin dan Kadir, M. A. (2016). Analisis Kesalahan Dalam Menyelesaikan


Soal–Soal Operasi Hitung Pecahan Pada Siswa Kelas Vii Smp Negeri 10
Kendari. Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika, 4(2), 43–56.
www.jppm.hol.es

Dahar (2011). Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga


Elza Nora Yuliani, Z. (2018). Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika
Siswa Kelas VIII SMPN 1 Kuok Melalui Model Pembelajaran. Jurnal
Cendekia: jurnal pendidikan matematika, 2(2), 91-100

Fadzilah, N dan Wibowo, T. (2016). Analisis KesulitanPemahaman Konsep


Matematika Kelas VII SMP. Jurnal Universitas Muhammadiyah
Purworejo.
Tersedia:http//ejournal.umpwr.ac.id/index.php/ekuivalen/article/download/
2888/27713
Fauziyyah, F.A., dan Kriswandan. (2017). Description Profil Of Understanding
Layer Concep Of Conic Section Of Mathematic Education Students 2016 of
FKIP UKSW. Tersedia:https//www.atlantis-press.com/proceedings/icomse-
17/25899-833.

Hendriana, H. E., & Sumarmo, U. (2017). Hard Skills dan Soft Skills Matematika
Siswa (Cet. 1). Bandung: Refika Aditama.

Husniati, A., Budayasa, I. K., Juniati, D., & Le Lant, C. (2020). Analysis Of Deaf
Sudents Understanding math Concepts In The Topic Of Geometry. Vol.8.
Tersedia: https://dergipark.org.tr/en/pub/jegys/article/7780213.

58
59

Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia.(2017).Matematika


Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Balitbang, Kemendikbud.
Komariyah, S., Afifah, D. S. N., & Resbiantoro, G. (2018) analisis pemahaman
konsep dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari minat belajar
siswa. Jurnal LP3M. Universitas Sarjanawijayata Tamansiswa, Vol. 4, No. 1.
Diakses dari https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/sosio/article/view/1477.

Lestari, K.E. & Yudhanegara, M. . (2018). Penelitian Pendidikan Matematika.


Bandung: Refika Aditama.

Marlis. (2015). Analisis Profil Pemahaman Konsep dan Konsistensi Konsepsi


Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tilatang Kamang pada Materi Fluida Statis.
Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS
2015) 8 dan 9 Juni 2015, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. ISBN:
978-602-19655-8-0. Diakses dari http://portal.fmipa.itb.ac
.id/snips2015/files/snips_2015_marlis s.pd_5266dcde539d86457aceeb7d0
edea5cb.pdf
Masnia, F., & Amir, Z. (2019). Pengaruh penerapan model scaffolding terhadap
kemampuan pemahaman konsep matematis berdasarkan self efficacy siswa
SMP. JURING (Journal for Research in Mathematics Learning), 2(3), 249-
256
Miles, M.B Huberman, A.M. & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis: a
methods sourcebook third edition. United States of America: Sage.

Matondang, Z. (2009). VALIDITAS DAN RELIABILITAS SUATU


INSTRUMEN PENELITIAN. Jurnal Tabularasa PPS UNIMED, 6(1),
1510–1515. https://doi.org/10.4028/www.scientific.net/AMM.496-500.1510

Moleong, L. J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Bosdakarya.

Nurani, M., Riyadi, R., & Subanti, S. (2021). Profil Pemahaman Konsep
Matematika ditinjau dari Self Efficacy. Aksioma: Jurnal Program Studi
pendidikan Matematika, 10(1), 284. Tersedia:
https//doi.org/10.24127/ajpm.v10i1.3388

Pratiwi, R. S. (2017). Pengaruh Metode Problem Posing Terhadap Pemahaman


Konsep Matematis Siwa. Universitas Lampung. Diakses dari
http://digilib.unila.ac.id/29194/2/SKRIPSI%20TANPA%20BAB
%20PEMAHASAN.pdf.

59
60

Sari, J., & Hayati, F. (2019). Analisis kemampuan pemahaman konsep matematis
siswa smp pada materi kubus dan balok. Pi: Mathematics Education
Journal, 2(1), 14-25.

Sugiyono, D (2019). Metode Penelitian Kualitatif dan tindakan. Bandung:


Alfabeta.

Wahidah, N., Hasanuddin, H., & Hartono, H. (2018). Pengembangan lembar kerja
siswa dengan model pembelajaran koperatif tipe kreatif-produktif untuk
memfasilitasi kemampuan pemahaman konsep matematis siswa SMP
Negeri 21 Pekanbaru. JURING (Journal for Research in Mathematics
Learning), 1(1), 79-90.

Wahyuningsih, H., Nissa, I. C., & Yuntawati, Y. (2019). Analisis Kemampuan


Siswa dalam Memahami Konsep Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
(SPLDV) Berdasarkan Teori Apos Siswa Kelas X IPS 1 MA Tarbiatul
Mustafid Batu Rimpang. Media Pendidikan Matematika, 7(1), 36.
Doi:10.33394/mpm.v77i1.1556

Wijayanto, S. (2015). Profil Kondisi Fisik Siswa peserta Ekstrakulikurer Sepak


Bola di SMA Negeri 7 Purworejo tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi,
fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta.
[Online].Tersedia:http//eprints.uny.ac.id/24944/1/Skripsi_Syaiful
%20Wijayanto_08601241112.

Yudhanegara, M.R dan Karunia, E.L. (2017). Penelitian Pendidikan Matematika.


Bandung: Refika Aditama.

Zellatifanny, C. M., & Mudjiyanto, B. (2018). Tipe Penelitian Deskripsi dalam


Ilmu Komunikasi. Jurnal Diakom, 1(2), 83–90

60
61

Lampiran 1
INSTRUMEN PENELITIAN (TES)
PETUNJUK :
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal.
2. Tulislah nama, kelas, hari dan tanggal pada lembar jawaban yang telah
disediakan.
3. Tuliskan apa yang anda pahami dari masalah yang diberikan.
4. Periksa kembali jawaan anda sebelum dikumpulkan.

Masalah :
Sebuah perusahaan memberikan gaji yang berbeda kepada salesnya. Semakin
banyak produk yang dapat dijual oleh seorang sales, maka semakin besar
penghasilan yang ia dapatkan. Gaji pokok bulanan setiap sales sebesar Rp
1.000.000,00 ditambah bonus Rp 10.000,00 untuk setiap produk yang dapat ia
jual. Jika Seorang sales ingin mendapatkan gaji lebih dari Rp 2.000.000,00,
berapakah minimal produk yang harus ia jual? Bisakah permasalahan ini
diselesaikan dengan konsep invers? Jelaskan alasanmu! Tentukan domain dan
rangenya pada diagram panah!

61
62

Lampiran 2
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN PENELITIAN (TES)

Jawaban Indikator penncapaian


Misalkan x: banyak produk yang terjual -Menyajikan konsep
F(x): fungsi yang menyatakan banyak gaji yang dalam berbagai
diterima representasi
Maka𝑓(𝑥) = 1000000 + 10000𝑥
Jika gaji yang ingin diterima sebesar Rp
2.000.000,00, maka banyak produk yang harus
dijual dapat ditentukan dengan konsep invers: -Menerapkan konsep
Misal 𝑓(𝑥) = 𝑦, maka x = f −1(y) secara algoritma
𝑦 = 1000000 + 1000x -mengaitkan berbagai
y−1000000 konsep matematika
1000x =
1000 secara interal maupun
y−1000000 eksternal
x=
1000
y−1000000
f −1(y) =
1000
Sehingga invers fungsi f(x) dalam variabel x
x−1000000
adalah f −1(x) =
1000
2000000−1000000
f −1(2000000) = = 100
1000
-Mengklasifikasikan
Iya, permasalahan ini dapat diselesaikan dengan
objek-objek
menggunakan konsep invers fungsi karena
berdasarkan konsep
untuk menyelesaikan soal ini, kita harus
menentukan domain berdasarkan range yang
telah diketahui. Proses ini merupakan kebalikan
dari fungsi biasa (invers fungsi).

62
63

−1 x−1000000
f (x) = 1000

-Menyajikan konsep
dalam berbagai
representasi
-menyajikan contoh
atau kontra contoh yang
dipelajari
Domain invers fungsi Range invers
fungsi f

63
64

Lampiran 3
Validasi Instrumen Penelitian Tes Tertulis Pemahaman Konsep

64
65

Lampiran 4
Daftar Nilai Matematika Siswa Kelas X SMA Labschool Untad Palu

NAMA SISWA NILA KATEGO


NO
(INISIAL) I RI
1 ANR 84 T
2 ACL 81 S
3 ACPA 81 S
4 ANSAP 84 T
5 APR 81 S
6 CL 79 R
7 CJT 81 S
8 CAA 81 S
9 IGAS 82 S
10 IBM 82 S
11 JRO 81 S
12 JGT 80 R
13 LFP 82 S
14 LA 83 T
15 MS 81 S
16 MTR 82 S
17 MNS 82 S
18 MATP 82 S
19 MSA 80 R
20 NCP 81 S
21 NAL 80 R
22 NPS 80 R
23 NVT 81 S
24 RA 81 S
25 RFT 78 R
26 RU 86 T
27 YN 82 S

65
66

Lampiran 5
Hasil Tes Tertulis Subjek Penelitian
1. Subjek Berkemampuan Tinggi

66
67

2. Subjek Berkemampuan Sedang

67
68

3. Subjek Berkemampuan Rendah

68
69

Lampiran 6
Transkip Wawancara
1. Transkip wawancara subjek berkemampuan tinggi
2. Transkip wawancara subjek berkemampuan sedang
3. Transkip wawancara subjek berkemampuan rendah

69
70

Lampiran 7
Member Check
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rizki Utami
Pekerjaan :Siswa Kelas X SMA Labschoo Untad Palu
Menyatakan benar bahwa telah dilaksanakan tes tertulis dan wawancara
untuk keperluan skripsi yang dilakukan oleh mahasiswa sebagaimana disebut di
bawah ini.
Nama : Rahmi Agus Setiawati
Stambuk : A 231 16 087
Program Studi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Adapun data yang dilampirkan adalah data yang sebenar-sebenarnya dan saya
bersedia untuk dimintai keterangan apabila terdapat kekeliruan dikemudian hari.

Palu,19 Juni 2023

(Rizki Utami)

70
71

Member Check
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Monalisya
Pekerjaan :Siswa Kelas X SMA Labschoo Untad Palu
Menyatakan benar bahwa telah dilaksanakan tes tertulis dan wawancara
untuk keperluan skripsi yang dilakukan oleh mahasiswa sebagaimana disebut di
bawah ini.
Nama : Rahmi Agus Setiawati
Stambuk : A 231 16 087
Program Studi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Adapun data yang dilampirkan adalah data yang sebenar-sebenarnya dan saya
bersedia untuk dimintai keterangan apabila terdapat kekeliruan dikemudian hari.

Palu,19 Juni 2023

(Monalisya)

71
72

Member Check
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rafli
Pekerjaan :Siswa Kelas X SMA Labschoo Untad Palu
Menyatakan benar bahwa telah dilaksanakan tes tertulis dan wawancara
untuk keperluan skripsi yang dilakukan oleh mahasiswa sebagaimana disebut di
bawah ini.
Nama : Rahmi Agus Setiawati
Stambuk : A 231 16 087
Program Studi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Adapun data yang dilampirkan adalah data yang sebenar-sebenarnya dan saya
bersedia untuk dimintai keterangan apabila terdapat kekeliruan dikemudian hari.

Palu,19 Juni 2023

(Rafli)

72
73

Lampiran 8
Surat Izin Penelitian
Lampiran 9
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 10
SK Pembimbing

Lampiran 11
Dokumentasi Penelitian
Pengambilan data tes tertulis dan wawancara
a. Subjek berkemampuan tinggi

b. Subjek berkemampuan sedang

c. Subjek berkemampuan rendah

73
74

74

Anda mungkin juga menyukai