PROPOSAL
LESTARI
A 241 17 021
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA 26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
pembelajaran fisika siswa tidak hanya dituntut untuk mampu memahami konsep,
prinsip, maupun hukum, akan tetapi juga dituntut untuk memiliki kemampuan
siswa. Salah satu diantaranya yaitu mereka cenderung mengalami kesulitan pada
mata pelajaran fisika. Hal ini dikarenakan pada mata pelajaran fisika banyak
bingung untuk memilih rumus mana yang harus digunakan. Selain itu tidak sedikit
pula siswa yang mengalami kesulitan dalam menerima materi yang diajarkan dan
tidak dapat memahami konsep fisika dengan baik, serta lemahnya kemampuan
oleh pemahaman yang lemah tentang prinsip dan aturan fisika, kekurangan dalam
memahami soal, dan tidak cukup motivasi dari siswa. Pemecahan masalah dapat
1
2
ilustrasi matematika serta hubungan saling keterkaitan antar objek (Adolphus dan
Aderonmu, 2012).
langkah tidak ditempuh padahal merupakan langkah yang menentukan hasil akhir
jawaban (Rahmad dkk., 2015). Selain itu, ketika siswa diberikan soal latihan hanya
sebagian kecil siswa tersebut yang dapat menyelesaikan soal dengan baik
sedangkan yang lainnya tidak tahu apa yang harus dilakukan, dikarenakan siswa
pemecahan yang tuntas. Pemecahan ini dapat ditempuh dengan cara menganalisis
soal. Dengan diketahuinya jenis kesulitan yang dihadapi siswa, maka guru dapat
mengatasi kesulitan belajar siswa yang berdampak pada peningkatan hasil belajar
ini mengajarkan siswa untuk berpikir, menemukan masalah dalam keseharian dan
memecahkannya berdasarkan teori dan konsep yang relevan. Materi fluida statis
dipilih sebagai materi yang diteliti karena masih banyak ditemukan kesulitan siswa
dan terapung dan tidak dapat mengidentifikasi gaya yang diberikan pada objek oleh
zat cair. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Azizah, dkk. (2015) tentang
analisis pemecahan masalah fisika pada siswa SMA, menunjukkan hasil bahwa
langkah yang lebih rinci dan sistematis sehingga dapat dengan mudah menganalisis
huruf yang membentuk IDEAL yang terdiri dari 5 tahapan pemecahan masalah
“Analisis Kesulitan Siswa SMA Negeri 4 Palu Dalam Menyelesaikan Soal Fisika
fisika berdasarkan tahapan IDEAL Problem Solving pada materi fluida statis di
fisika pada materi Fluida Statis ditinjau dari setiap langkah penyelesaian.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan
dengan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal fisika dan dapat dijadikan
5
1. Kesulitan siswa pada penelitian ini yaitu kesulitan yang dialami oleh siswa
dalam menyelesaikan soal fisika dalam bentuk essay pada materi Fluida Statis
(Melaksanakan strategi), dan L-Look back and Evaluate (Melihat kembali dan
3. Fluida statis adalah fluida yang tidak bergerak atau berada dalam keadaan
diam.
BAB II
PEMIKIRAN
masalah dan juga penerapan dari pemecahan masalah yang sudah dipilih sehingga
siswa masih terkendala pada tahapan pelaksanaan strategi yaitu terdapat kesalahan
dalam melakukan perhitungan. Selain itu, siswa juga mengalami kesulitan dalam
menuliskan informasi yang ada pada soal dan sebagian besar siswa tidak mengkaji
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu minat mereka terhadap mata pelajaran
fisika, materi yang dipelajari, kegiatan pembelajaran yang dialami siswa, dan gaya
mengajar guru.
masalah fisika. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa siswa belum memiliki
6
7
Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana peserta didik tidak dapat
belajar dengan baik, disebabkan karena adanya gangguan, baik berasal dari faktor
internal siswa di batasi faktor intelegensi maupun faktor eksternal siswa. Faktor-
kapasitasnya.
kesulitan yang dialami tersebut dapat dilakukan usaha-usaha untuk mencegah agar
tidak terjadinya kesulitan belajar, baik sebelum maupun sesudah belajar. Oleh
karena itu, guru terlebih dahulu perlu memahami kesulitan belajar siswa sebelum
Kesulitan yang dihadapi siswa pada penelitian ini yaitu kesulitan siswa
dalam menyelesaikan soal fisika berdasarkan tahapan IDEAL Problem Solving pada
menemukan jawaban atau penyelesaian atas suatu persoalan dengan terlebih dahulu
mengetahui gambaran dan karakteristik masalah yang dihadapi. Menurut Chi dan
diperlukan dalam bidang fisika, namun demikian tidak semua siswa memiliki
setiap siswa berbeda-beda, untuk itu perlu dilakukan latihan sehingga kemampuan
dikenalkan oleh Bransford dan Stein (1993). IDEAL adalah singkatan dari I-
Identify the problem, D-Define and represent the problem, E-Explore possible
strategies, A-Act on the strategies, L-Look back and evaluate the effects. Bransford
ini merupakan tahap awal dalam menyelesaikan masalah. Pada tahap identify the
identifikasi yang dimaksud dapat berupa mendaftar data-data pada persoalan atau
Tahap kedua dari IDEAL yaitu siswa harus menyaring segala informasi
yang telah diketahui dan menganalisisnya untuk menentukan tujuan dari persoalan
yang diberikan. Menentukan tujuan merupakan hal yang sangat penting, karena
kesalahan dalam langkah ini akan berdampak pada hasil dalam menyelesaikan
masalah. Perbedaan dalam penentuan tujuan dapat menjadi penyebab yang sangat
menyelesaikan masalah.
mungkin atau straegi yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Beberapa
strategi dalam penyelesaian masalah sangatlah umum dan dapat digunakan hampir
semua masalah yang ada. Pada tahap ini merupakan kelanjutan pada tahap
adalah mencari dan menyeleksi strategi yang cocok dan yang bisa digunakan untuk
Pada tahap ini siswa melihat kembali dan mengevaluasi efek dari pekerjaan
persoalan menggunakan strategi yang telah dipilih. Tahap ini perlu dilakukan guna
mengkoreksi kembali apa yang telah siswa kerjakan. Selain itu langkah ini juga
yang diberikan.
Tahapan Indikator
Identify the Problem Menuliskan apa yang diketahui dalam
(Identifikasi Masalah) soal
Define and represent the problem Menuliskan apa yang ditanyakan dalam
(Menentukan Tujuan Masalah) soal
Explore Possible strategies Menuliskan strategi untuk
(Mengeksplorasi Strategi yang menyelesaikan
mungkin)
Act on the strategies Mensubsitusi nilai besaran yang
(Melaksanakan Strategi) diketahui ke dalam persamaan dan
melakukan perhitungan dengan
menggunakan persamaan yang dipilih
Lock back and evaluate the effect Melakukan evaluasi terhadap hasil
(Melihat kembali dan mengevaluasi pekerjaannya
hasil pekerjaan)
(Maharani, 2018)
11
1. Fluida Statis
Fluida statis adalah fluida yang tidak bergerak atau berada dalam keadaan
diam atau dapat dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan
pahami bekerja tegak lurus terhadap permukaan A atau dapat di tulis persamaan
Satuan SI untuk tekanan adalah newton per meter persegi (N/m2 ), yang
1 Pa = 1 N/m2 . (2.2)
Satuan tekanan lain yang biasa digunakan adalah atmosfer (atm), yang mendekati
batas udara-air. Para pendaki, tekenan menurun bersamaan dengan ketinggian saat
biasa disebut tekanan hidrostatis, karena berhubungan dengan fluida statis (diam).
𝑃 = 𝑃0 + 𝜌𝑔ℎ (2.4)
12
Keterangan :
a) Hukum pascal
Bunyi hukum pascal adalah tekanan yang diberikan pada fluida dalam
suatu ruangan tertutup akan di teruskan kesegala arah dengan sama besar.
pascal seperti rem hidrolik, lift hidrolik, pompa hidrolik, dan lain-lain. Pada
kasus lift hidrolik sebuah gaya kecil dapat digunakan untuk memberikan gaya
besar dengan membuat luas satu piston lebih besar dari luas piston yang lainnya.
𝑷𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓 = 𝑷𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌
𝑭𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓 𝑭𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌
=
𝑨𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓 𝑨𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌
𝑭𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓 𝑨𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓
= (2.5)
𝑨𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌 𝑨𝒎𝒂𝒔𝒖𝒌
b) Hukum Archimedes
yang tercelup baik keseluruhan maupun sebagian dalam fluida akan menerima
13
dorongan gaya ke atas (atau gaya apung). Besarnya gaya apung yang diterima
nilainya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh benda (berat = massa
benda x percepatan gravitasi) dan memiliki arah gaya yang bertolak belakang
Fa = ρf g Vb (2.6)
Keterangan :
Akibat adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan berkurang. Benda
yang diangkat dalam zat cair akan terasa lebih ringan dibandingkan diangkat di
darat. Hal ini karena adanya gaya ke atas yang ditimbulkan oleh air dan diterima
benda. Resultan gaya antara gaya berat dengan gaya ke atas merupakan berat benda
dalam air. Hubungan antara berat benda di udara (Wu), gaya ke atas (Fa) dan berat
Wa = Wu – Fa (2.7)
14
a. Keadaan Benda
• Apabila sebuah benda padat dicelupkan ke dalam zat cair, maka ada tiga
Benda dikatakan tenggelam, jika benda berada di dasar zat cair. Sebuah benda
akan tenggelam ke dalam suatu zat cair apabila gaya ke atas yang bekerja pada
𝑉𝑏 𝜌𝑏 g > 𝑉𝑏 𝜌𝑓 g (2.8)
• Benda melayang
Benda dikatakan melayang jika seluruh benda tercelup ke dalam zat cair,
tetapi tidak menyentuh dasar zat cair. Sebuah benda akan melayang dalam zat cair
apabila gaya ke atas yang bekerja pada benda sama dengan berat benda.
𝑉𝑏 𝜌𝑏 g = 𝑉𝑏 𝜌𝑓 g (2.9)
15
• Benda terapung
Benda dikatakan terapung jika sebagian benda tercelup di dalam zat cair.
Sebuah benda akan terapung dalam zat cair apabila gaya ke atas yang bekerja pada
𝑉𝑏 𝜌𝑏 g < 𝑉𝑏 𝜌𝑓 g (2.10)
cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan
tipis yang elastis. Hal ini disebabkan adanya gaya kohesi, yaitu gaya tarik-menarik
dengan:
𝐹
𝛾= (2.11)
𝑙
(2.12)
Keterangan:
ℎ = kenaikan / penurunan permukaan zat cair dalam pipa (m)
𝛾 = tegangan permukaan zat cair (N/m)
𝜃𝑐 = sudut kontak
16
Viskositas ialah ukuran yang menyatakan kekentalan dari suatu cairan atau
fluida. Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan
agar mengalir. Viskositas zat cair itu dapat ditentukan secara kuantitatif yaitu
Jika sebuah bola bergerak pada fluida, bola akan mengalami gaya gesek
sebesar:
𝑓 = 6𝜋𝜂𝑟𝑣 (2.13)
Keterangan:
disebabkan oleh pemahaman yang lemah tentang prinsip dan aturan fisika, kurang
Fluida Statis peneliti memberikan tes essay kemudian dipilih dari 6 orang
responden dengan kategori yang telah ditetapkan yaitu berdasarkan kategori tinggi,
17
sedang dan rendah lalu dari jawaban yang diperoleh peneliti menganalisis
Analisis Kesulitan
Profil Kesulitan
BAB III
METODE PENELITIAN
fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa
manusia.
Adapun tahapan penelitian yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah
berikut:
Tahap akhir pada penelitian ini meliputi kegiatan pengolahan data, analisis
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA SMA Negeri 4
dalam penelitian ini yaitu berdasarkan kategori tinggi, sedang, dan rendah.
20
Penentuan ketiga kategori tersebut menggunakan hasil dari nilai rata-rata dan
standar deviasi.
𝑋̅ − 𝑆𝐷 ≤Nilai ≤ 𝑋̅ + SD (3.2)
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu jenis data primer. Data
primer merupakan data yang didapat dari responden langsung yaitu siswa dan
sumber data diperoleh dari siswa dengan cara memberikan tes yang digunakan
soal.
3.7.1 Tes
essay yang berjumlah 5 nomor dan berfokus pada materi fluida statis yang telah
di validasi.
21
3.7.2. Wawancara
kesulitan dan faktor penyebab kesulitan yang dihadapi siswa serta untuk
3.8.1 Tes
siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika pada materi Fluida statis. Tes yang
diberikan dalam bentuk essay berjumlah 5 nomor. Kemudian dari tes tersebut di
analisis kemampuan pemecahan masalah siswa per butir soal berdasarkan tahapan
IDEAL. Setiap tahapan mempunyai indikator dan skor maksimum yang berbeda-
kelulusan dari tiap tahap yang dinyatakan sebagai batas minimum ( X minimum ).
Batas minimum yang ditetapkan pada setiap tahap berdasarkan skor maksimum
dari tahapan tersebut. Siswa dianggap mengalami kesulitan pada tahap tertentu jika
pada tahap itu siswa memperoleh nilai kurang dari X minimum yang telah
3.8.2 Wawancara
dengan cara mengadakan tanya jawab baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pertanyaan dalam wawancara ini disesuaikan dengan hasil tes essay yang
telah dikerjakan siswa. Siswa yang mengikuti wawancara berjumlah 6 orang yang
penelitian
pemecahan masalah siswa kelas XI MIA saat menyelesaikan soal tes essay dan
masalah siswa per butir soal dan keseluruhan butir soal menurut tahapan IDEAL
Problem Solving
berikut .
(1) Menghitung nilai kemampuan pemecahan masalah per butir soal per tahapan
(2) Mengelompokkan siswa yang mengalami kesulitan pada setiap tahapan IDEAL
Problem Solving
tahapan IDEAL yaitu menggunakan batas lulus yang dinyatakan sebagai batas
= ½ Skor maksimum
= 1/3 X ideal
(Musiri, 2000)
(3) Menghitung persentase kesulitan siswa per butir soal pada setiap tahapan IDEAL
Problem Solving
tahap dari soal yang diberikan, maka digunakan rumus sebagai berikut .
𝑇𝑖
𝑃𝑖 = x 100%, i = 1,2,3,4,5 (3.5)
𝑁
(Musiri, 2000)
soal fisika pada materi Fluida Statis diperoleh setelah menghitung persentase.
Presentase Kriteria
(Musiri, 2000)
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, R., Yuliati, L., & Latifah, E. (2015). Kesulitan Pemecahan Masalah Fisika
Pada Siswa Sma. Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA). 5(2), 44-
50.
Bransford , J., and B.S. Stein. (1993). The IDEAL Problem Solver: A Guide for
Improving Thinking, Learning, and Creativity (2nd ed). New York: W.H.
Freeman.
Charli, L., Amin, A., & Agustina, D. (2018). Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan
Soal Fisika pada Materi Suhu dan Kalor di Kelas X SMA Ar-Risalah
Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2016/2017. Journal of Education and
Instruction (JOEAI).
Chen, Y., P. W. Irving., E. C. Sayre. (2013). Epistemic game for answer making in
lerning about hydrostatic. Manhattan: Departemen of Physics, Kansas State
University.
26
27
Rahmad, M., Irianti, M., & Riau, U. (2015). The Application Of Problem Based
Learning To Improve Ability Of Problem Solving Physics In XI IPA Class
At SMA N 2 Teluk Kuantan. Jom-Unri, 2(1), 1–15.