Abstract – Eksperimen sederhana ini berjudul analisis kemampuan pemecahan masalah fisika peserta
didik pada materi fluida dinamis yang bertujuan menganalisis kemampuan pemecahan masalah fisika
peserta didik pada materi fluida dinamis. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode
deskriptif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah studi kasus. Prosedur penelitian meliputi tahap
persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Subjek dalam penelitian ini yakni peserta didik SMA
Negeri 1 Pangkep kelas XI. MIPA 4 sebanyak 32 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak
terdapat peserta didik yang memperoleh skor kemampuan pemecahan masalah fisika pada kategori
sangat tinggi dan tinggi, peserta didik yang memperoleh skor kategori sedang sebanyak 3 orang, kategori
rendah sebanyak 8 orang dan kategori sangat rendah sebanyak 21 orang. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik SMA Negeri 1
Pangkep kelas XI MIPA 4 masih tergolong rendah. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan
penelitian model pembelajaran yang digunakan sesuai dengan hasil analisis kemampuan pemecahan
masalah yang diperoleh.
Key words: Pemecahan masalah, Kemampuan pemecahan masalah, Pemecahan masalah fisika
Abstrak – A simple experiment discuss about the analysis of students 'physics problems application on
dynamic fluid lesson which aims to analyze students' physics problems in dynamic fluid lesson. This
research uses a qualitative research type with descriptive methods. The approach applied is a case
studies. The research procedure includes the preparation stage, the implementation stage, and the final
stage. The subjects in this study are the students of XI MIPA 4, SMA Negeri 1 Pangkep which are 32
people. The results showed, there are no students who obtained scores of physics problem-solving
abilities in the very high and high categories, 3 students in the moderate category, 8 students in the low
category, and 21 people in the very low category. Based on these results, it can be concluded that the
physics problem-solving ability of students of SMA Negeri 1 Pangkep class XI MIPA 4 is still low. The
next researcher is expected to be able to research the learning model used following the results of the
analysis of the problem-solving abilities obtained.
Kata kunci: Problem solving, problem solving ability, physics problem solving
Data yang diperoleh terlihat bahwa Dari tabel diatas dapat diketahui
peserta didik yang masuk kedalam kategori bahwa indikator tertinggi yang diperoleh
subjek NKS yaitu indikator pemahaman benar dan tepat pada setiap soal yang
masalah dengan perolehan jumlah soal diberikan.
sebanyak 6 soal dan indikator terendah dari 3. Kemampuan pemecahan masalah fisika
subjek NKS yaitu pemeriksaan kembali peserta didik kategori sangat rendah
prosedur dan hasil penyelesaian. Kemampuan pemecahan masalah
2. Kemampuan pemecahan masalah fisika fisika subjek ATU diperoleh bahwa subjek
peserta didik kategori rendah ATU belum mampu melakukan pemecahan
Kemampuan pemecahan masalah masalah berdasarkan langkah polya. Subjek
fisika subjek HSN diketahui bahwa subjek ATU belum mampu memahami masalah,
HSN sudah mampu memahami masalah. merencanakan penyelesaian, menyelesaikan
Namun belum mampu merencanakan masalah sesuai rencana serta melakukan
penyelesaian, menyelesaikan masalah sesuai pemeriksaan kembali prosedur dan hasil
rencana serta melakukan pemeriksaan penyelesaian. Dari ke empat indikator
kembali prosedur dan hasil penyelesaian. pemecahan masalah polya, Subjek ATU tidak
Untuk lebih jelasnya berikut diagram data dapat memenuhi salah satu indikator
kemampuan penyelesaian masalah fisika pemecahan yang dikemuBuan oleh polya.
subjek HSN pada indikator pemecahan Pembahasan
masalah yang dikemukakan oleh Polya. Data kemampuan pemecahan
Tabel 3 Data kemampuan penyelesaian masalah fisika peserta didik pada materi
masalah fisika subjek NKS pada
fluida dinamis diuraikan sebagai berikut.
indikator pemecahan masalah
yang dikemukakan oleh Polya 1. Kemampuan pemecahan masalah fisika
Jumlah
No Indikator peserta didik Kategori sedang
Soal
1 Memahami masalah 4 Pada kategori ini Subjek NKS terpilih
2 Merencanakan 2 mewakili 3 peserta didik yang memperoleh
penyelesaian
3 Menyelesaikan masalah 2 skor kategori rendah. Dengan
sesuai rencana membandingkan hasil tes dan wawancara
4 Memeriksa kembali 0
prosedur dan hasil yang dilakukan maka dapat dideskripsikan :
penyelesaian (a) Pada indikator memahami masalah subjek
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat
mampu memahami masalah pada soal dan
diketahui bahwa indikator tertinggi yang
menjelaskan dengan menggunakan kalimat
diperoleh subjek HSN yaitu indikator
sendiri, pemahaman masalah subjek tidak
pemahaman masalah dengan perolehan
langsung diperoleh namun dengan membaca
jumlah soal sebanyak 4 soal dan indikator
soal secara berulang-ulang. Dari keenam
terendah dari subjek HSN yaitu pemeriksaan
masalah yang diberikan subjek sudah mampu
kembali prosedur dan hasil penyelesaian
memhami masalah dari keenam soal tersebut.
dengan tidak melakukan pemeriksaan secara
(b) pada indikator merencanakan
penyelesaian subjek mampu merencanakan masih keliru dikarenakan perencanaan yang
penyelesaian namun ada beberapa pada soal dilakukan sebelumnya masih kurang. (d) pada
yang diberikan perencanaan yang dilakukan indikator memeriksa kembali prosedur dan
masih belum mampu menunjang dalam hasil penyelesaian subjek belum mampu
proses penyelesaian. Dari enam soal yang melakukan pemeriksaan kembali prosedur
diberikan perencanaan masalah yang baik dan hasil penyelesaian. Pada jawaban yang
dilakukan subjek pada nomor satu (1), dua dituliskan, pemeriksaan kembali yang
(2), tiga (3) sedangkan untuk nomor empat dilakukan subjek yang paling teoritis atau
(4) pada penggunaan persamaan asas sesuai dengan teori yakni masalah nomor
Bernoulli subjek salah dalam mengoprasikan satu, sedangkan untuk soal yang lain subjek
persamaan, pada nomor lima (5) subjek hanya memberikan alasan secara umum yakni
melakukan perencanaan menggunakan penggunaan persamaan yang digunakan dan
persamaan kecepatan pipa venturimeter tanpa penjelasan subjek dalam proses wawancara
manometer namun tidak menganalisis lebih juga belum dapat mewakili mengapa subjek
mengenai kecepatan fluida yang akan beranggapan jawaban yang diperoleh sudah
diselesaikan, pada nomor keenam (6) subjek benar.
melakukan perencanaan menggunakan 2. Kemampuan pemecahan masalah fisika
persamaan gaya angkat pesawat terbang peserta didik Kategori rendah
sedangkan pada soal yang akan diselesaikan Subjek penelitian yang terpilih yaitu
yakni gaya total yang dialami pesawat. Secara HSN dari 8 peserta didik yang memperoleh
garis besar subjek sudah mampu dalam skor kategori rendah. Dengan
merencanakan penyelesaian meskipun dari membandingkan hasil tes dan wawancara
keenam soal terdapat tiga soal yang kurang yang dilakukan maka dapat dideskripsikan :
dalam melakukan perencanaan penyelesaian (a) Pada indikator memahami masalah subjek
namun perencanaan yang dilakukan pada tiga mampu memahami masalah pada soal. pada
soal tersebut tidak melenceng dari soal nomor satu, dua, empat dan lima subjek
permasalahan yang akan dicari. (c) pada sudah mampu memahami masalah dan
indikator menyelesaikan masalah sesuai dituliskan secara lengkap. meskipun subjek
rencana subjek sudah mampu dalam tidak menuliskan satuan yang telah dikonversi
menyelesaikan masalah sesuai rencana. Setiap ke satuan standar internasional namun dalam
perencanaan yang dilakukan subjek sesi wawancara subjek menjelaskan secara
digunakan untuk melakukan penyelesaian. lengkap. Untuk soal nomor tiga dan enam,
Dari ke enam soal, soal nomor satu sampai subjek salah dalam memahami masalah pada
dengan tiga diperoleh hasil penyelesaian yang soal. Dari ke enam soal hanya terdapat dua
benar sedangkan untuk nomor 4 sampai nomor soal yang tidak dipahami dengan baik.
dengan 5 hasil akhir akhir yang diperoleh Sehingga dapat disimpulkan subjek sudah
mampu memahami masalah. (b) pada yang diberikan. Penulisan masalah diketahui
indikator merencanakan penyelesaian subjek dan ditanyakan masih belum lengkap serta
belum mampu melakukan perencanaan simbol dan satuan yang digunakan sebagian
penyelesaian. Dari keenam soal yang besar tidak sesuai dengan masalah pada soal.
diberikan subjek melakukan perencanaan (b) pada indikator merencanakan
penyelesaian yang baik pada nomor dua dan penyelesaian subjek belum mampu
tiga. Sedangkan pada keempat nomor lainnya melakukan perencanaan penyelesaian. Dari
perencanaan yang dilakukan subjek masih enam nomor soal yang diberikan, subjek
belum menunjang dalam proses penyelesaian. mengerjakan 5 nomor soal dan melakukan
(c) pada indikator menyelesaikan masalah perencanaan pada nomor dua,empat dan
sesuai rencana subjek melakukan enam. Sedangkan pada nomor satu dan tiga
penyelesaian sesuai dengan perencanaan yang subjek tidak melakukan perencanaan
dilakukan. akan tetapi, perencanaan yang sebelumnya. Perencanaan yang dilakukan
dilakukan belum lengkap atau salah dalam subjek juga masih belum dapat menunjang
memahami masalah yang akan dicari proses penyelesaian atau persamaan yang
sehingga hasil akhir yang diperoleh tidak digunakan tidak sesuai. (c) pada indikator
sesuai. Sehingga dapat diketahui bahwa menyelesaikan masalah sesuai rencana subjek
subjek belum mampu melakukan belum mampu melakukan penyelesaian serta
penyelesaian sesuai rencana. (d) pada perencanaan yang dilakukan tidak sesuai. (d)
indikator memeriksa kembali prosedur dan pada indikator memeriksa kembali prosedur
hasil penyelesaian subjek belum mampu dan hasil penyelesaian subjek tidak
melakukan pemeriksaan kembali prosedur melakukan pemeriksaan kembali prosedur
dan hasil penyelesaian. Subjek tidak dan hasil penyelesaian dan ketika melakukan
melakukan pemeriksaan kembali dan hanya sesi wawancara subjek menyatakan tidak
terdapat tiga nomor soal yaitu nomor satu, yakin dengan hasil penyelesaian yang
dua dan enam yang menuliskan kesimpulan dilakukan. sehingga dapat diketahui bahwa
akhir. subjek belum mampu melakukan pemeriksaan
3. Kemampuan pemecahan masalah fisika kembali prosedur dan hasil penyelesaian.
peserta didik kaegori sangat rendah
V. PENUTUP
Subjek penelitian yang terpilih yaitu
ATU dari 21 peserta didik yang memperoleh A. Kesimpulan
skor kategori rendah. Dengan Berdasarkan hasil analisis data dan
membandingkan hasil tes dan wawancara pembahasan hasil penelitian, dapat
(a) Pada indikator memahami masalah subjek masalah fisika peserta didik SMA Negeri 1
belum mampu memahami masalah pada soal Pangkep kelas XI MIPA 4 tergolong rendah
dengan jumlah peserta didik yang memperlancar jalannya penyusunan jurnal ini
memperoleh skor kategori sedang sebanyak 3 sehingga jurnal ini dapat penulis susun seperti
orang, kategori rendah sebanyak 8 orang dan sekarang ini. Olehnya itu, secara mendalam
kategori sangat rendah sebanyak 21 orang. penulis ucapkan banyak terima kasih atas
B. Saran bantuan dan motivasi yang diberikan
Berdasarkan penelitian yang telah sehingga penulis dapat menyelesaikan jurnal
dilakukan, maka saran-saran yang dapat ini.
direkomendasikan baik untuk pendidik dan
PUSTAKA
peneliti selanjutnya, yaitu:
[1] Rohanum, E. 2013. Pengaruh Authentic-
1. Bagi pendidik, diharapkan dapat Problem Based Learning Terhadap
dijadikan rujukan untuk mengambil Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika
Ditinjau Dari Kemampuan Awal Peserta
langkah yang tepat dalam peningkatan Didik MAN 1 Malang. Tesis Tidak
kemampuan pemecahan masalah fisika diterbitkan. Malang: Pps UM.
[2] Amanah, P. D., Harjono, A., & Gunada,
peserta didik sehingga menghasilkan I. W. 2017. Kemampuan pemecahan
proses pembelajaran yang lebih bermutu. masalah dalam fisika dengan
pembelajaran generatif berbantuan
2. Bagi peneliti selanjutnya, dijadikan scaffolding dan advance organizer.
sebagai rujukan dalam melakukan Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi,
3(1), 84-91.
penelitian lain yang sejenis agar [3] Wijaya, S. A., Medriati, R., & Swistoro,
mendapatkan hasil yang lebih baik. E. 2018. Pengaruh model pembelajaran
berbasis masalah terhadap kemampuan
3. Bagi pengembangan ilmu, diharapkan pemecahan masalah fisika dan sikap
dengan mengetahui kemampuan ilmiah siswa di SMAN 2 Kota Bengkulu.
Jurnal Kumparan Fisika, 1(3 Desember),
pemecahan masalah fisika peserta didik 28-35.
pada setiap tahapan dapat dijadikan salah [4] Makrufi, A. 2016. Analisis kemampuan
pemecahan masalah siswa pada materi
satu pertimbangan untuk mengambil fluida dinamis. Jurnal Pembelajaran
langkah yang tepat dalam proses Fisika, 4(5), 332-340.
[5] Setianingrum, L. (2016). Analisis
pembelajaran. Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika
Siswa SMK. In SEMINAR NASIONAL
UCAPAN TERIMA KASIH JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2016
ISBN 978-602-71279-1 (Vol. 9).
Dengan berakhirnya jurnal ini, penulis [6] Nasution, 2017. Berbagai pendekatan
dalam proses belajar & mengajar.
ingin berterima kasih kepada semua yang
Jakarta: Bumi aksara
terlibat dalam pelaksanaan Penelitian hingga [7] Helmi, F., & Rokhmat, J. 2017.
Pengaruh Pendekatan Berpikir
pembuatan jurnal. Penulis menyadari
Kausalitik Ber-scaffolding Tipe 2b
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan jurnal Termodifikasi Berbantuan Lks Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Fluida
ini tidak lepas dari tantangan dan hambatan.
Dinamis Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika
Namun berkat usaha dan motivasi dari pihak- dan Teknologi, 3(1), 68-75.
[8] Veronica, T., Swistoro, E., & Hamdani,
pihak langsung maupun tidak langsung yang
D. 2018. Pengaruh Pembelajaran
dengan Model Problem Solving Fisika
terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan
Pemecahan Masalah Fisika Siswa Kelas
XI IPA SMAN 1 Lebong. Jurnal
Kumparan Fisika, 1(2 Agustus), 31-39.
[9] Datur, I. S. 2017. Kemampuan
pemecahan masalah materi fluida statis
melalui pembelajaran berbasis masalah
berbantuan thinking map. Jurnal
Inspirasi Pendidikan, 7(2), 118-127.
[10] Azizah, R., Yuliati, L., & Latifa, E. 2017.
Kemampuan pemecahan masalah
melalui pembelajaran interactive
demonstration siswa kelas X SMA pada
materi kalor. Jurnal Pendidikan Fisika
dan Teknologi, 2(2), 55-60.
[11] Sani, Ridwan Abdullah dkk. 2019. Soal
Fisika HOTS Berpikir Kreatif, Kritis,
Problem Solving. Jakarta: Bumi aksara
[12] Widiningtyas, A., & Sudarti, S. 2018.
Analisis Kemampuan Menyelesaikan
Masalah Pada Materi Rangkaian Arus
Searah Berdasarkan Polya Pada Siswa
Kelas Xii Ipa 4 Sma Negeri 4 Jember.
FKIP e-PROCEEDING, 3(1), 268-
272.