Anda di halaman 1dari 6

Analisis Permasalahan dan Merumuskan Masalah

Abdul Latif, Ahmad Istaqim Fatanja, Ahmad Sanusi, Aifin Muhammad Djaelani
Mahasiswa STAI Al Hidayah Bogor

A. PENDAHULUAN
Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai
kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilan pembelajaran
yang berkualitas. Menurut UU nomer 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.

Seorang guru ketika dalam perjalanan untuk menuju target pembelajaran


terkadang menemukan berbagai masalah yang yang terjadi, oleh karena itu seorang
guru harus mengupayakan solusi dari setiap permasalahan-permasalahan yang muncul
untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran dengan langkah-langkah penelitian
tindakan kelas. Setelah masalah pada PTK telah teridentifikasi, seorang guru harus
melakukan analisis tujuannya agar seorang guru dapat dapat merumuskan masalah
dengan jelas. Tentu saja sebelum menganalisis masalah seorang guru harus
mengumpulkan data yang terkait dengen permasalahan yang sedang dihadapi. Tanpa
melakukan analisis, mungkin masalah yang dihadapi masih kabur. (ihsanuddin, 2012)

B. METODE PENULISAN

Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan


menggunakan metode analisis observasi, yaitu dengan teknik pengumpulan data yang
dilakukaan melalui sesuatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan
terhadap keadaan atau prilaku objek sasaran. Mempelajari penelitian keperpustakaan
dikalangan peneliti pemula, khususnya mahasiswa tentunya adalah sebuah kewajiban,
karena ada manfaat yang nyata apabila mahasiswa mampu menguasai atau bahkan
mempraktikan desain penelitian keperpustakaan tersebut pada kegiatan riset mereka.
(Bara, 2023)

C. PEMBAHASAN
1. Pengertian Analisis Permasalahan Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analisis adalah penyelidikan


terhadap suatu peristiwa. Menutut Nana Sudjana (2016:27) analisis merupakan usaha
untuk memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas
urutan atau susunannya. Menganalisi masalah merupakan langkah yang harus
dilakukan guru setelah melakukan identifikasi. Jika melalui identifikasi anda dapat
menemukan beberapa masalah yang terkait dengan kegiatan pembelajaran di kelas,
maka analisis bertujuan agar masalah tersebut menjadi lebih jelas dan dapat menduga
faktor-faktor penyebabnya. Guru sebagai peneliti selanjutnya perlu melakukan analisis
(Ardiham, 2014)

Sebagaimana halnya dalam metode ilmiah, pada penelitian ilmiah juga harus
berangkat dari adanya permasalahan yang ingin dipecahkan. Sebelum melaksanakan
penelitian ilmiah perlu dilakukan identifikasi masalah. Proses identifikasi masalah
penting dilakukan agar rumusan masalah menjadi tajam dan sebagai bentuk data awal
bahwa dalam penelitian ilmiah tersebut memang dibutuhkan pemecahan masalah
melalui penelitian. Identifikasi masalah dirumuskan bersesuaian dengan latar belakang
masalah, berdasarkan fakta dan data yang ada di lapangan. Identifikasi masalah pada
umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif, sementara rumusan masalah
ditulis dalam bentuk kalimat tanya (berbentuk pertanyaan). (Winarto, 2016:23)

Menurut Nanda Saputra Dkk (2021:99) Analisis masalah merupakan bagian


dari tahapan menentukan masalah. Sebelum ditentukan suatu masalah penelitian
tindakan dalam kelas, tentunya melewati proses-proses identifikasi dan analisis
masalah. Analisis masalah tidak serta merta dilakukan begitu saja namun tetap
berpedoman kepada aspek-aspek yang berkaitan dengan perumusan masalah atau
penentuan masalah penelitian tindakan kelas. Aspek-aspek yang dimaksud adalah
aspek substansi, aspek orisinalis, aspek formulasi, dan aspek teknis

2. Tujuan Analisis Masalah

Analisis masalah tindakan kelas bertujuan agar masalah tersebut menjadi lebih
jelas dan dapat menduga faktor-faktor penyebabnya. Guru sebagai peneliti selanjutnya
perlu melakukan analisis.Melalui Brainstorming (secara kolaboratif), analisis
penyebab munculnya masalah dapat dijabarkan dengan mudah. Dengan memahami
berbagai kemungkinan penyebab masalah tersebut, suatu tindakan dapat
dikembangkan. Untuk memastikan akar penyebab masalah tersebut, beberapa teknik
pengumpulan data dapat diterapkan. Misalnya (a) mengembangkan angket, (b)
mewawancarai siswa, dan (c) melakukan observasi langsung dalam kelas. Dari
berbagai kemungkinan penyebab masalah yang dapat ditemukan untuk memastikan
penyebab yang paling mungkin, siswa diminta pendapatnya atau diwawancarai,apa
yang sesungguhnya menjadi penyebab hasil belajar siswa di kelas X masih rendah.
Data dicoba diidentifikasi dan dianalisis untuk menentukan penyebab yang paling
mungkin dan data-data dikumpulkan melalui (a) angket, (b) wawancara, (c) observasi
kelas. Data tersebut kemudian dianalisis secara (kolaboratif) dan disimpulkan.
(Ardiham, 2014)

3. Tahapan Analisis Masalah

Menurut Abimanyu (1995) arahan yang perlu diperhatikan dalam memilih


masalah untuk penelitian tindak kelas adalah sebagai berikut:
1. Pilih permasalahan yang dirasa penting oleh guru sendiri dan muridnya,
atau topik yang melibatkan guru dalam serangkaian aktivitas yang memang
diprogramkan oleh sekolah
2. Jangan memilih masalah yang berada di luar kemempuan atau kekuasaan
guru untuk mengaasinya
3. Pilih dan tetepkan permasalah yang skalanya cukup kecil dan terbatas
4. Usahakan untuk bekerja keras kolaboratif dalam pengembangan fokus
penelitian
5. Kaitkan penelitian tindak kelas yang akan dilakukan dengan prioritas-
prioritas yang ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah

4. Pengertian Merumuskan Masalah Penelitian Tindakan Kelas

Merumuskan rumusan masalah merupakan suatu poin penting dalam


merangkai proposal penelitian, karena rumusan masalah dapat berfungsi sebagai
pengarah, pengerucut dari generalnya sebuah tema penelitian. Rumusan masalah
berfungsi sebagai factor penentu arah penelitian yang hendak dilakukan atau suatu
aspek yang menuntut peneliti untuk mampu menjawab pertanyaan penelitiannya
tersebut dengan baik dan tepat sesuai kaedah dalam ilmu penelitian, karena rumusan
masalah terbentuk dari latar belakang masalah yang dijadikan landasan atau alasan
penelitian dilakukan, atau dengan kata lain sebagai tolak ukur menentukan metode
penelitian. (Indra Nanda dkk, 2021)

Menurut sutono (2021:20) dalam membuat rumusan masalah pada PTK,


peneliti wajib memperhatikan beberapa hal. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan
dalam perumusan masalah, meliputi:

1. Dalam merumuskan masalah, hendaknya menggunakan kalimat tanya.

2. Perumusan masalah hendaknya relevan dengan judul penelitian


5. Fungsi Merumuskan Masalah

Menurut Indra Nanda dkk (2021:88) Ada beberapa fungsi rumusan masalah
dalam penelitian, diantaranya:

1. Sebagai titik sentral penelitian, yaitu rumusan masalah menjadi titik


sentral arah bahasan penelitian, hal ini juga bermakna bahwa rumusan
masalah dapat menjadi sebuah pedoman dalam melaksanakan penelitian,
karena dalam merumuskan suatu rumusan masalah biasanya selalu dengan
menggunakan kalimat
2. Sebagai sebuah solusi, dalam melaksanakan sebuah penelitian rumusan
masalah dapat juga berkedudukan sebagai solusi untuk mempermudah dan
memberikan arah penelitian yang akan dilakukan. Umpamanya seorang
peneliti hendak melakukan penelitian Tindakan yang berangkat dengan
permasalahan motivasi belajar, karena permasalan yang diuraikan
mungkin banyak arah yang bisa dilakukan penelitian, maka rumusan
masalah bisa menjadi sebuah solusi untuk lebih menfokuskan pada tujuan
penelitian yang hendak dilakukan peneliti.
3. Mempermudah pelaksanaan penelitian, dengan adanya rumusan masalah
maka seorang peneliti akan lebih mudah dalam menentukan siapa yang
akan menjadi informan, populasoi dan sampel bahkan mengarahkan pada
metode dalam pelaksanaan penelitian
4. Sebagai penentu arah penelitian, merumuskan suatu rumusan masalah
dalam penelitian dapat menjadi penentui arah penelitian, penentu arah ini
dapat berupa pada jenis data apa yang perlu dikumpulkan peneliti, serta
jenis data apa yang menjadi pendukung serta yang tidak diperlukan atau
harus dibuang dalam pembahasan hasil penelian
D. DAFTAR PUSTAKA
1. Ihsanudin, E. (2012). Menganalisis dan Merumuskan PTK . Diakses 6 Oktober
2023 dari https://www.ekaikhsanudin.net
2. Indonesia. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional. Jakarta
3. Bara, Ariandi B. (2023). Metode Penelitian keperpustakaan.: Get Press Indonesia.
4. Ardiham. (2014). Identifikasi,analisis dan rumusan masalah ptk. Makalah
penelitian tindakan kelas
5. Saputra. N. dkk (2021). Penelitian Tindakan Kelas. Aceh: Yayasan Penerbit
Muhammad Zaini
6. Sutono. (2021). Teknik Penulisan Tindakan Kelas. Banjarsari :UNISRI Press

Anda mungkin juga menyukai