Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH LANGKAH-LANGKAH

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


MODUL 2

DISUSUN OLEH:
Kelompok 2

Yang terdiri dari :

Yerimia NIM. 856766368


Wayan Niki Ardianty NIM. 855779544
Mita Tri Puji Astuti NIM. 856756518
M. Nasihin Nur .P NIM. 855779505

Nama Tutor : H. Filly Hardian,S.pd,MM,M.Pd


Mata Kuliah : Pembelajaran Terpadu di SD

PROGRAM S1 B.I PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam melaksanakan tugas mengajar, seorang guru pasti pernah dihadapkan pada
permasalahan baik yang terjadi dalam proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran
tetapi masih dalam konteks pendidikan di sekolah. Masalah yang berhubungan dengan proses
pembelajaran misalnya motivasi belajar siswa yang rendah, prestasi belajar siswa yang tidak
memuaskan, siswa yang tidak aktif dan sebagainya. Sedangkan masalah di luar proses
pembelajaran seperti perkembangan pribadi siswa, hubungan guru dengan siswa yang kurang
baik dan sebagainya.
Permasalahan - permasalahan tersebut dapat menghambat pencapaian keberhasilan proses
pembelajaran. Oleh karena itu, keadaan ini menuntut para guru untuk melakukan perbaikan atau
mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi karena guru memiliki tanggung jawab yang
paling besar dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Ada berbagai cara yang bisa di tempuh
oleh para guru dalam menyelesaikan masalah pembelajaran. Salah satunya adalah dengan
melakukan penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas merupakan alternatif pengembangan dan perbaikan dalam
proses pembelajaran yang memfokuskan penelitian untuk mencari solusi permasalahan yang
terjadi di dalam proses pembelajaran. Guru di harapkan mampu melakukan penelitian ini dengan
tujuan agar ia dapat melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran yang dikelolanya dan
sebagai salah satu unjuk kerja seorang guru yang profesional. Oleh karena itu, guru harus mampu
menguasai metode dan langkah-langkah dalam melakukan penelitian tindakan kelas.
Keberhasilan guru dalam memperbaiki proses pembelajaran akan membawa dampak
positif bagi siswa, guru itu sendiri, rekan kerja sesama guru bahkan bagi sekolah tempat dia
mengajar juga bagi sekolah – sekolah lain yang setingkat. Dengan keberhasilan perbaikan proses
pembelajaran maka pencapaian prestasi belajar siswa akan meningkat. Keberhasilan ini pun akan
membuat guru yang melakukan penelitian tindakan kelas menjadi lebih percaya diri dan
berkembang secara profesional karena telah mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran
yang dikelolanya. Hasil dari penelitian dapat di berikan kepada rekan sesama guru yang memiliki
permasalahan serupa untuk dijadikan alternatif solusi bagi permasalahan mereka. Kualitas
pendidikan di sekolah pun akan meningkat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Langkah apa saja yang harus ditempuh dalam melakukan penelitian tindakan kelas?
2. Bagaimana cara mengumpulkan dan menganalisis data dalam penelitian tindakan kelas?
1.3 Tujuan Penyusunan Makalah

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaska langkah-langkah yang
harus ditemouh oleh seorang guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas. Selain itu, makalh
ini akan membahas tentang cara mengumpulkan data dalam proses penelitian tindakan kelas
serta cara untuk menganalisis data tersebut.

1.4 Manfaat Makalah

Makalah ini dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan tentang langkah-langkah


yang harus di tempuh dalam proses penelitian tindakan kelas. Selain itu, makalah ini dapat
dijadukan sebagai acuan oleh seorang peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penyusunan Makalah
1.4 Manfaat Makalah
1.5 Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Langkah-langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas
2.1.1 Identifikasi Masalah Penelitian
2.1.2 Analisis dan Perumusan Masalah Penelitian
2.1.3 Merencanakan Perbaikan
2.1.4 Melaksanakan Penelitian
2.2 Pengumpulan dan Analisis Data serta Tindak Lanjut
2.2.1 Pengumpulan Data
2.2.2 Analisis Data dan Refleksi
2.2.3 Perencanaan Tindak Lanjut

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB II
PEMBAHASAN

Penelitian tindakan kelas atau biasa disebut dengan PTK adalah salah satu usaha yang
bisa dilakukan oleh guru dalam memperbaiki proses pembelajaran yang dikelolanya. Adapun arti
dari penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri
melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa
meningkat. Untuk melakukan penelitian ini, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan
kemampuan tentang langkah-langkah melakukan penelitian ini. Dalam makalah ini, langkah-
langkah mengenai penelitian tindakan kelas akan di bahas secara rinci.

1.1 Langkah-langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas

Langkah-langkah dalam penelitian harus mendapat perhatian yang serius dari peneliti
karena pemahaman akan langkah-langkah tersebut akan sangat membantu dalam menyusun
rencana dan melaksanakan penelitian itu sendiri. Berkenaan dengan itu, dalam pembahasan ini
akan dijelaskan beberapa langkah penting dalam menyusun penelitian tindakan kelas. Adapun
langkah-langkah umum penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut.

1.1.1 Identifikasi Masalah Penelitian

Identifikasi dan perumusan masalah yang akan diteliti merupakan langkah pertama yang
harus dilakukan oleh peneliti karena tanpa identifikasi dan perumusan yang jelas, maka sebuah
penelitian menjadi tidak fokus. Dalam penelitian tindakan kelas, masalah muncul dari kesadaran
guru akan adanya sesuatu yang kurang dalam proses pembelajaran yang dikelolanya. Agar
mampu merasakan dan mengungkapkan adanya masalah, seorang guru dituntut jujur pada diri
sendiri dan melihat pembelajaran yang dikelolanya sebagai bagian penting dari dunianya.
Jika seorang guru telah menyadari dan sampai pada kesimpulan bahwa ia memang
menghadapi masalah dalam bidang tertentu pada proses pembelajaran yang dikelolanya berarti ia
sudah berhasil mengidentifikasi suatu masalah.
Berikut ini merupakan hal-hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan masalah yang
akan dipecahkan melalui PTK.
1. Masalah yang melibatkan kegiatan belajar dan mengajar.
Masalah pembelajaran dapat digolongkan dalam tiga kategori, yaitu pengorganisasian
materi pelajaran, penyampaian materi pelajaran, dan pengelolaan kelas. (dalam
Muslihudin, 2010)
2. Masalah yang berada dibawah kendali guru
3. Masalah yang menarik minat guru
4. Masalah yang ingin diperbaiki oleh guru (dalam Mills, 2000)
1.1.2 Analisis dan Perumusan Masalah Penelitian

Setelah guru sebagai peneliti memperoleh beberapa masalah dari proses identifikasi,
maka selanjutnya guru melakukan analisis terhadap masalah-masalah tersebut sehingga
menemukan masalah yang jelas. Analisis dapat dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan
kepada diri sendiri atau mengkaji ulang berbagai dokumen yang berhubungan dengan
pembelajaran.
Tidak semua masalah memerlukan pemecahan melalui penelitian tindakan kelas. Terdapat
beberapa kriteria yang dapat dijadikan dasar dalam pemilihan masalah, yaitu:
a. Masalah harus benar-benar penting bagi guru yang bersangkutan
b. Masalah harus dalam jangkauan kemampuan guru sebagai peneliti yang akan
berperan serta dalam melaksanakan tindakan kelas.
c. Masalah harus bermakna dan bermanfaat bagi perbaikan dan peningkatan kualitas
pembelajaran.
d. Masalah harus dirumuskan secara jelas agar benar-benar dapat mengungkap faktor
faktor penyebab timbulnya masalah tersebut. Dengan demikian akan memudahkan
untuk mencari pilihan pemecahan atau perbaikannya.

Analisis masalah ini merupakan kegiatan yang harus dilakukan guru sebagai peneliti
yang didalamnya mencakup sejumlah tugas yang harus diselesaikan oleh peneliti. Adapun tugas-
tugas yang dimaksud adalah; 1) menggunakan landasan ilmiah untuk memahami hakikat
masalah yang akan di teliti; 2) mengubah pemikiran dan cara pandang guru itu sendiri walaupun
kadang-kadang hal ini berlawanan dengan kebiasaan beberapa guru yang yang tidak mau
melakukan perubahan.
Setelah guru berhasil melakukan analisis terhadap masalah yang telah ia identifikasi,
maka guru tersebut akan masuk ke tahap perumusan masalah. Perumusan masalah merupakan
tonggak akhir dalam penyususnan komponen masalah penelitian. Masalah hendaknya
dirumuskan secara jelas dan dapat dituangkan dalam kalimat tanya serta dapat diuji secara
empirik. (Kerlinger, 1973: 17-18; Tuckman, 1978: 20; Ary, et ai.,1982: 87; Suryabrata, 1983b:
71; Ardhana, 1987: 62).

1.1.3 Merencanakan Perbaikan

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, guru perlu membuat rencana tindakan atau
yang sering disebut rencana perbaikan. Tahap pertama dalam membuat rencana tindakan adalah
dengan merumuskan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk hipotesis tindakan.
Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk mengatasi masalah.
Hipotesis ini dapat dibuat berdasarkan kajian berbagai teori, kajian hasil penelitian yang pernah
dilakukan dalam masalah yang serupa, diskusi dengan teman sejawat atau pakar, serta refleksi
pengalaman sendiri sebagai guru.
Penting juga untuk dipertimbangkan oleh para guru adalah kelayakan tindakan dengan situasi
nyata di kelas. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis tindakan
antara lain sebagai berikut:

a. Rumuskan beberapa alternatif tindakan untuk pemecahan masalah berdasarkan hasil


kajian teori atau hasil penelitian sebelumnya sehingga alternatif yang dirumuskan memiliki
landasan teoretis.

b. Setiap alternatif tindakan yang dirumuskan perlu dikaji ulang dan di evaluasi dari segi
bentuk tindakan dan prosedurnya, kepraktisannya serta cara penilaiannya.

c. Pilih alternatif tindakan dan prosedur yang dinilai paling memungkinkan memperoleh
hasil yang optimal dan dapat dilakukan dalam situasi nyata di sekolah.

d. Tentukan langkah-langkah untuk melaksanakan tindakan serta cara untuk mengukur


hasilnya.

e. Tentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan guna membuktikan bahwa tindakan
tersebut mampu memberikan perbaikan.

Agar menghasilkan perbaikan yang diharapkan maka hipotesis tindakan tersebut harus
dikaji kelayakannya dengan mempertimbangkan kemampuan guru sebagai pelaku tindakan di
kelas, kemampuan siswa, ketersediaan fasilitas dan sarana pendukung serta iklim belajar dan
iklim sekola.

1.1.4 Melaksanakan Penelitian

Setelah meyakini bahwa hipotesis tindakan sudah cukup layak, kini guru perlu
mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perbaikan. Sebelum guru merealisasikan rencana
tindakan, guru sebaiknya melakukan persiapan dengan membuat rencana pelajaran beserta
skenario tindakan yang akan dilaksanakan. Guru juga harus menyiapkan fasilitas atau sarana
pendukung yang diperlukan serta menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang
berkaitan dengan proses dan hasil perbaikan.
Agar pelaksanaan tindakan dapat berlangsung secara terarah, guru perlu memperhatikan
beberapa prinsip yang oleh hopkins (1993) disebut sebagai kriteria PTK yang dilakukan oleh
guru.
1. Metodologi penelitian yang sedang dilaksanakan tidak boleh mengganggu komitmen
guru dalam mengajar.
2. Cara pengumpulan atau perekaman data jangan sampai terlalu menyita waktu guru.

3. Metodologi yang diterapkan haruslah reliabel dan handal.

4. Masalah yang ditangani guru harus sesuai dengan kemampuan dan komitmen guru.
5. Sebagai peneliti, guru harus memperhatikan berbagai aturan atau etika yang terkait
dengan tugas-tugasnya.

6. PTK harus mendapat dukungan dari seluruh personil sekolah.

1.2 Pengumpulan dan Analisis Data serta Tindak Lanjut

1.2.1 Pengumpulan Data

Didalam penelitian tindakan kelas, pengumpulan data dilakukan oleh guru selama proses
pelaksanaan tindakan. Data dapat dikumpulkan dengan berbagai teknik, seperti observasi,
wawancara, catatan harian, angket dan sebagainya. Observasi merupakan salah satu teknik yang
sangat menentukan dalam PTK. Dalam penelitian tindakan kelas biasanya pelaksanaan tindakan
dan observasi berlangsung simultan.
Secara sederhana observasi berarti pengamatan dengan tujuan tertentu. Observasi yang
baik memiliki karakteristik yang harus diperhatikan. Hopkins (1993) menyebutkan ada lima
prinsip dasar observasi yaitu perencanaan bersama, fokus, membangun kriteria, keterampilan
observasi dan balikan (feedback).
Dilihat dari cara melakukannya, observasi dapat dibedakan menjadi observasi terbuka,
observasi tertutup, observasi terstruktur, dan observasi sistematik. Penggunaan jenis observasi
tersebut disesuaikan dengan jenis data yang ingin dikumpulkan oleh guru sebagai peneliti.
Dalam PTK, observasi bertujuan untuk memantau proses dan dampak dari perbaikan yang
direncanakan. Adapun langkah yang ditempuh dalam melakukan observasi terdiri dari tiga tahap.
Pertama, pertemuan pendahuluan yang bertujuan untuk menyepakati berbagai hal yang berkaitan
dengan pelajaran yang akan diamati dan observasi yang akan dilakukan. Kedua, pelaksanaan
observasi yang dilakukan dengan cara merekam atau menginterpretasikan data sesuai dengan
kesepakatan. Ketiga, diskusi balikan dimana guru dan pengamat berbagi informasi serta
menginterpretasikan informasi tersebut.Selain observasi, guru juga bisa menggunakan catatan
harian, rekaman, angket dan wawancara dalam mengumpulkan data untuk penelitiannya.

1.2.2 Analisis Data dan Refleksi

a. Analisis Data

Analisis data adalah proses menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan,


mengorganisasikan data secara urut/sistematis untuk memnampilkan bahan-bahan yang dapat
digunakan untuk menyusun jawaban terhadap tujuan penelitian tindakan kelas. Data tersebut
dapat ditampilkan dalam bentuk narasi, tabel atau grafik serta menyimpulkan dalam bentuk
pernyataan.

Analisis data dapat dilakukan secara bertahap, pertama dengan menyeleksi dan
mengelompokkan, kedua dengan memaparkan atau mendeskripsikan data dan terakhir
menyimpulkan data. Berdasarkan deskripsi yang telah dibuat ditarik kesimpulan dalam bentuk
pernyataan atau formula singkat.

b. Refleksi

Dalam penelitian tindakan kelas, refleksi merupakan upaya untuk mengkaji apa yang
telah terjadi, apa yang tidak terjadi, apa yang telah dihasilkan atau belum dituntaskan melalui
tindakan perbaikan yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi, guru melakukan
perencanaan tindak lanjut yang dapat berupa revisi dari rencana lama atau bahkan membuat
perencanaan tindakan yang baru.
Dengan kata lain refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan dan kegagalan
dalam mencapai tujuan sementara dan untuk menetukan tindak lanjut dalam rangka mencapai
tujuan akhir penelitian.

1.2.3 Perencanaan Tindak Lanjut

Hasil analisis dan refleksi akan menemukan apakah tindakan yang telah dilaksanakan
telah dapat mengatasi masalah dalam penelitian tindakan kelas ini atau belum. Jika ternyata
tindakan perbaikan belum berhasil menyelesaikan masalah maka hasil analisis data dan refleksi
digunakan untuk merencanakan kembali tindakan perbaikan, bahkan bila perlu dibuat rencana
baru.
Dengan kata lain, jika siklus pertama belum bisa menyelesaikan masalah, maka
penelitian dilanjutkan pada siklus kedua dengan prosedur yang sama seperti siklus pertama. Jika
pada siklus kedua permasalahan telah terselesaikan atau hasil pembelajaran telah memuaskan,
maka tidak perlu di lanjutkan ke siklus ke tiga. Jumlah siklus dalam penelitian tindakan kelas
tergantung kepada terselesaikannya masalah. Siklus PTK akan berakhir jika perbaikan sudah
berhasil dilakukan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan Saran

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan upaya peningkatan prestasi belajar siswa
yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya. Dalam melakukan penelitian ini, guru harus
memiliki pengetahuan yang baik akan metodologi atau langkah-langkah penelitian tindakan
kelas agar ia mampu melaksanakan penelitiannya sesuai aturan dan hasi penelitian tersebut dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Seorang guru yang hendak melakukan penelitian tindakan kelas harus mampu dan
mengerti cara mengidentifikasi masalah, menganalisis dan merumuskan masalah, merencanakan
perbaikan serta menyiapkan dan melaksanakan penelitian itu sendiri. Selain itu, guru harus
mengerti cara-cara dalam mengumpulkan data beserta prinsip yang melekat pada cara tersebut.
Guru juga diharapkan mampu menganalisis data tersebut dan melakukan refleksi terhadap
penelitian yang dilakukannya. Hasil analisis dan refleksi tersebut digunakan untuk merencanakan
kembali tindakan perbaikan jika tujuan penelitian belum tercapai.
Berdasarkan kesimpulan diatas, disarankan agar guru meningkatkan pengetahuan serta
kemampuannya dalam melakukan penelitian tindakan kelas dengan mempelajari metodologi
PTK atau berdiskusi dengan seorang pakar PTK. Selain guru yang menjadi pelaku PTK,
diharapkan sekolah dan lembaga yang berhubungan dengan PTK bisa mendukung dan
memfasilitasi guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas.
DAFTAR PUSTAKA

Igak, Wardhani dan Kuswaya Wihardit. 2017. Penelitian Tindakan Kelas. Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka.

Muslihuddin. 2009. Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas & Sekolah.
Bandung: RIZQI PRESS.

Asrori, Mohammad. 2017. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Wacana Prima.

https://tijaniaddawami.blogspot.com/2019/02/langkah-langkah-dalam-penelitian.html

Anda mungkin juga menyukai