Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH DETERJEN

Makalah Praktikum IPA di SD


Pengaruh Deterjen terhadap Perkecambahan

A. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecamabahn kacang hijau

B. Landasan Teori
Deterjen adalah campuran berbagai bahan yang digunakan untuk membantu
pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibandingkan dengan
sabun , diterjen lebih mempunyai keunggulan anatara lain mempunyai daya cuci yang
lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Diterjen merupakan garam
Natrium dari asam sulfonat.
Kacang hijau (Vigna Radiata) adalah sejenis palawija yang dikenal luas didaerah
tropikal. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein
nabati tinggi.
C. Alat dan Bahan
1. Neraca analitik/sendok teh 1 buah
2. Gelas kimia 600 ml 10 buah
3. Kertas saring/kertas tissue secukupnya
4. Kertas timah secukupnya
5. Mistar dengan skala 1mm 1 buah
6. Kertas untuk lebel secukupnya
7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8. Air ledeng secukupya
9. Deterjen serbuk 1 gram

D. Cara Kerja
1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10% serta kontrol
yang berupa air ledeng/PDAM. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yag telah
diberi lael sebagai berikut.
a) Label I : 100%
b) Label II : 50%
c) Label III : 25%
d) Label IV : 12,50%
e) Label V : 6,25%
f) Label VI : 3,10%
g) Label Kontrol : (Air Ledeng/PDAM)
2. Cara menyediakan larutan
Cara membuat larutan untuk setiap konsentrasi pada pratikum ini dapat dilihat
pada cara menyediakan larutan pada percobaan I: Pengaruh deterjen terhadap
pertumuhan akar bawang merah (Allium cepa)
3. Sediakan enam gelas kimia lain, beri label kontrol, I, II, III, IV, V, dan VI.
Masing-masing diberi lingkaran kertas saring/kertas tissue.
4. Masukan kacang hijau kedalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung, sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dala
percobaan ini (kacang hijau yang terpilih).
5. Dari kacang hijau yang terpilih, ambil 10 butir lalu rendam kedalam larutan I, 10
butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan IV, dan 10 butir dalam larutan
kontrol (air ledeng/PDAM). Biarkan rendaman selama lima menit.
6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang baik
agar hilum mengarah kebawah.
7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang
berlabel sama, kira-kira 100 ml.
8. Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah hingga tidak ada cahaya yg dapat
masuk.
9. Lakukan penamatan selama 24 jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan, ukurlah
panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh
akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0mm. Jika pada pengamatan dua hari
(48 jam) tidak tumbuh akarnya (0mm). Dianggap kacang hijau mati. Catatlah
hasil pengamatan Anda pada lembar kerja tabel 2.10 (dibelakang modul).
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam da
48 jam (grafik 2.2) dengan menggunakan warna yang berbeda. Misalnya 24 jam
dengan warna merah, 48 jam dengan warna hitam.

E. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan perkecambahan
Tabel 2.10

Konsentrasi Larutan Deterjen


No. Hari ke-1 (24 Jam)
100% 50% 25% 12,50% 6,25% 3,10% Kontrol
1 0 0,5 0,5 0,5 0,5 1 1
2 0 0,5 0,5 0,5 0,5 1 1
3 0 0 0 0,5 0,5 1 1
4 0 0 0 0 0,5 1 1
5 0 0 0 0 0 0,5 1
6 0 0 0 0 0 0,5 1,5
7 0 0 0 0 0 0,5 1,5
8 0 0 0 0 0 0,5 1,5
9 0 0 0 0 0 0,5 1
10 0 0 0 0 0 0,5 1
Jumlah 0 1 1 1,5 2 7 8,5
Rata- 0 0,1 0,1 0,15 0,2 0,7 0,85
rata

Tabel 2.10

Konsentrasi Larutan Deterjen


No. Hari ke-2 (48 Jam)
100% 50% 25% 12,50% 6,25% 3,10% Kontrol
1 0,1 0,7 0,7 0,6 0,6 1,5 1,5
2 0,1 0,6 0,6 0,6 0,7 1,5 1,5
3 0 0,1 0,2 0,6 0,6 1,5 1,5
4 0 0,1 0,1 0,2 0,6 1,5 1,5
5 0 0,1 0,1 0,1 0,2 1 1,5
6 0 0 0,2 0,2 0,2 1 2
7 0 0 0,2 0,1 0,1 1 2
8 0,3 0 0 0,2 0,1 1 2
9 0,2 0 0 0,1 0,2 1 1,5
10 0,2 0 0 0,1 0,1 1 1,5
Jumlah 0,9 1,6 2,1 2,6 3,4 12 16,5
Rata- 0,09 0,16 0,21 0,26 0,34 1,2 1,65
rata

Grafik Rata-rata Pertumbuhan Kecambah Per Konsentrasi Pada 24 Jam


1.6

1.4
Panjang Kecambah Kacang Hijau

1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
Label 1 Label 2 Label 3 Label 4 Label 5 Label 6 Label 7 Label 8 Label 9 Label 10

Grafik 2.2
Grafik
Grafik Rata-rata Pertumbuhan Kecambah Per Konsentrasi Pada 48 Jam
2.5 2.2
panjang kecambah kacang hijau

2
F.
1.5
F.
1
F.
0.5 F.
0 F.
Label 1 Label 2 Label 3 Label 4 Label 5 Label 6 Label 7 Label 8 Label 9 Label 10
F.
F.
F.
F.
F.
F.
F.
Pembahasan
1. Penelitian dengan tidak menggunakan deterjen yaitu menggunakan air
kontrol/PDAM, pertumbuhan kacang hijau pada hari pertama dapat di
jumlahkan secara meneyeluruh dengan panjang akarnya 0,85 mm, sedangkan
pada hari ke dua dengan panjang akar adalah 1,65 mm.
2. Penelitian dengan konsentrasi deterjen 100% , pertumbuhan kacang hijau pada
hari pertama dapat di jumlahkan secara meneyeluruh dengan panjang akarnya 0
mm, sedangkan pada hari ke dua dengan panjang akar adalah 0,09 mm.
3. Penelitian dengan konsentrasi deterjen 50% , pertumbuhan kacang hijau pada
hari pertama dapat di jumlahkan secara meneyeluruh dengan panjang akarnya 0,1
mm, sedangkan pada hari ke dua dengan panjang akar adalah 0,16 mm.
4. Penelitian dengan konsentrasi deterjen 25% , pertumbuhan kacang hijau pada
hari pertama dapat di jumlahkan secara meneyeluruh dengan panjang akarnya 0,1
mm, sedangkan pada hari ke dua dengan panjang akar adalah 0,21 mm.
5. Penelitian dengan konsentrasi deterjen 12,5%, pertumbuhan kacang hijau pada
hari pertama dapat di jumlahkan secara meneyeluruh dengan panjang akarnya
0,15 mm, sedangkan pada hari ke dua dengan panjang akar adalah 0,26 mm.
6. Penelitian dengan konsentrasi deterjen 6,25%, pertumbuhan kacang hijau pada
hari pertama dapat di jumlahkan secara meneyeluruh dengan panjang akarnya 0,2
mm, sedangkan pada hari ke dua dengan panjang akar adalah 0,34 mm.
7. Penelitian dengan konsentrasi deterjen 3,10% , pertumbuhan kacang hijau pada
hari pertama dapat di jumlahkan secara meneyeluruh dengan panjang akarnya
0,7 mm, sedangkan pada hari ke dua dengan panjang akar adalah 1,2 mm.

G. Kesimpulan
Jadi, deterjen dapat berpengaruh dalam proses pertumuhan kacang hijau. Kacang
hijau bisa tumbuh ditempat yang telah tercemar oleh deterjen tetapi dalam
pertumbuhannya itu lambat dan pengaruh sinar matari untuk menentukan pertumbuhan
cepat lambatnya kacang hijau.

H. Pertanyaan dan Jawaban


1. Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?
Jawaban: Fungsi larutan 0 (kontrol) adalah sebagai perbandingan konsentrasi larutan
deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan kontrol merupakan larutan yang paling baik
untuk pertumbuhan perkecamabahn hijau.

2. Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati?
Jawaban: Kesimpulannya adalah jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang
mati, maka itu menandakan bahwa biji/bibt dari kacang hijau tersebut bukanlah
merupakan biji/bibit yang unggul.

3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau didalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah?
Jawaban: Karena, pertumbuhan kacang hijau didalam gelas piala harus ditutup
dengan kertas timah untuk mengurangi intesitas cahaya. Karena intesitas cahaya
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang
mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil , jaringan mesofilnya juga
lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak
mendapat cahaya.

Anda mungkin juga menyukai