Anda di halaman 1dari 4

LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS

RENCANA DAN PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur, yang terdiri dari 4 tahap, yaitu
merencanakan, melakukan tindakan, mengamati, dan melakukan refleksi. Hasil refleksi terhadap
tindakan yang dilakukan akan digunakan kembali untuk merevisi rencana jika ternyata tindakan
yang dilakukan belum berhasil memperbaiki praktik atau belum berhasil memecahkan masalah
yang menjadi kerisauan guru.
Langkah merencanakan merupakan langkah pertama dalam setiap kegiatan. Tanpa rencana,
kegiatan yang kita lakukan tidak akan terarah atau sering disebut sembarangan. Rencana akan
menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan. Melakukan tindakan sebagai langkah yang kedua
merupakan realisasi dari rencana yang kita buat. Tanpa tindakan, rencana hanya merupakan
angan-angan yang tidak pernah menjadi kenyataan. Selanjutnya, agar tindakan yang kita lakukan
dapat kita ketahui kualitasnya (misalnya apakah sudah sesuai dengan rencana), kita perlu
melakukan pengamatan. Berdasarkan pengamatan ini kita akan dapat menentukan apakah ada
hal-hal yang harus segera diperbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan yang kita inginkan.
Jika pengamatan dilakukan selama proses indakan berlangsung, maka refleksi, sebagai langkah
keempat, kita lakukan setelah tindakan berakhir.
Keempat tahap tersebut merupakan satu siklus atau daur, oleh karena itu setiap tahap akan
terulang kembali. Tahap merencanakan dan melakukan tindakan dengan empat langkah utama
adalah sebagai berikut:
1.      Mengidentifikasi masalah
2.      Menganalisa dan merumuskan masalah
3.      Merencanakan PTK
4.      Melaksanakan PTK

Keempat langkah ini merupakan langkah yang berurutan, artinya langkah pertama harus
dikerjakan lebih dahulu sebelum langkah kedua dilaksanakan, demikian seterusnya.
MENGIDENTIFIKASI MASALAH
            Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadari oleh
guru. Guru merasa ada sesuatu yang tidak beres di kelasnya, yang jika dibiarkan akan berdampak
buruk bagi proses dan hasil belajar siswa. Masalah tersebut mungkin masih kabur, sehingga guru
perlu merenung atau melakukan refleksi agar masalah tersebut semakin jelas.
            Guru dituntut jujur pada diri sendiri dan melihat pembelajaran yang dikelolanya sebagai
bagian penting dari dunianya. Guru dapat mengajukan pertanyaan berikut kepada diri sendiri:
1.      Apa yang sedang terjadi di kelas saya?
2.      Masalah apa yang ditimbulkan oleh kejadian itu?
3.      Apa pengaruh masalah tersebut bagi kelas saya?
4.      Apa yang akan terjadi jika masalah tersebut saya biarkan?
5.      Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah tersebut atau memperbaiki situasi
yang ada?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut guru perlu merenung atau melakukan refleksi tentang apa
yang terjadi di dalam kelas. Refleksi akan efektif jika guru mempunyai pemahaman atau
kesadaran yang tinggi akan fungsi pembelajaran dan jujur terhadap diri sendiri. Ada kalanya
guru perlu dibantu untuk mengidentifikasi masalah. Guru dapat dibantu oleh kepala sekolah,
pengawas, atau dosen LPTK yang berkolaborasi dengan sekolah.
Bidang yang layak dijadikan fokus PTK adalah:
a.       Melibatkan kegiatan belajar dan mengajar
b.      Mungkin ditangani oleh guru
c.       Sangat menarik minat guru
d.      Ingin diubah/diperbaiki oleh guru

MENGANALISA DAN MERUMUSKAN MASALAH


            Setelah masalah teridentifikasi, perlu dilakukan analisis sehingga dapat merumuskan
masalah dengan jelas. Sebelum menganalisis masalah, kita mengumpulkan data yang terkait
dengan masalah tersebut, seperti langkah yang terdapat pada langkah dari Mills (2000). Analisis
dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri atau yang disebut refleksi
dan dapat pula dengan mengkaji ulang berbagai dokumen seperti pekerjaan siswa, daftar hadir,
atau daftar nilai, atau bahkan mungkin bahan pelajaran yang kita siapkan.
            Guru perlu memfokuskan perhatiannya pada masalah yang mungkin dapat ditanggulangi
dan memerlukan prioritas untuk ditangani. Masalah perlu dijabarkan atau dirinci secara
operasional agar rencana perbaikannya dapat lebih terarah. Misalnya masalah tugas dan bahan
belajar yang bagaimana yang dapat meningkatkan motivasi siswa dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1.      Bagaimana frekuensi pemberian tugas yang dapat meningkatkan motivasi siswa?
2.      Bagaimana bentuk dan materi tugas yang memotivasi?
3.      Bagaimana syarat bahan belajar yang menarik?
4.      Bagaimana kaitan materi bahan belajar dengan tugas yang diberikan?

Dengan merumuskan masalah secara operasional, maka sudah dimulai rencana perbaikan atau
rencana PTK.

C.        MERENCANAKAN PERBAIKAN
            Langkah-langkah dalam menyusun rencana adalah:
1.         Rumuskan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk hipotesis tindakan
            Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk mengatasi
masalah. Hal ini dibuat berdasarkan kajian berbagai teori, kajian hasil penelitian yang pernah
dilakukan dalam masalah yang serupa, diskusi dengan teman sejawat atau dengan pakar, serta
refleksi pengalaman sendiri sebagai guru.

2.         Analisis Kelayakan Hipotesis Tindakan


            Hipotesis ini masih perlu dikaji kembali kelayakannya. Guru harus bertanya mungkinkah
rencana tindakan tersebut dilaksanakan. Hal ini terutama dikaitkan dengan hal-hal berikut:
a.       Kemampuan dan komitmen guru sebagai actor pelaksana karena pelaksanaan PTK
memang harus tumbuh dari keinginan guru sendiri. Guru harus bertanya pada diri sendiri apakah
ia cukup mampu melaksanakan rencana perbaikan tersebut dan apakah dia cukup tangguh untuk
menyelesaikannya.
b.      Kemampuan dan kondisi fisik siswa dalam mengikuti tindakan tersebut; misalnya jika
diputuskan untuk member tugas setiap minggu, apakah siswa cukup mampu menyelesaikannya.
Apakah malah membuat siswa menjadi bosan.
c.       Ketersediaan sarana/fasilitas yang diperlukan. Apakah sarana/fasilitas yang diperlukan
dalam perbaikan dapat diadakan oleh siswa, sekolah, ataukah oleh guru sendiri?
d.      Iklim belajar dan iklim kerja di sekolah. Iklim belajar berkaitan dengan berbagai kebiasaan
guru, siswa, dan personil lain dalam menyikapi kegiatan belajar atau kegiatan akademik,
sedangkan iklim kerja berkaitan dengan kebiasaan personil sekolah dalam menyikapi tugas-
tugasnya. Dalam hal ini guru perlu mempertimbangkan apakah alternative yang dipilihnya akan
mendapat dukungna dari kepala sekolah dan personil lain di sekolah.

D.        MELAKSANAKAN PTK
            Setelah meyakini bahwa hipotesis tindakan atau rencana perbaikan sudah cukup layak,
kini guru perlu mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perbaikan.
1.         Menyiapkan Pelaksanaan
            Langkah-langkah yang perlu dipersiapkan:
a.       Membuat rencana pembelajaran beserta scenario tindakan yang akan dilaksanakan.
b.      Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang diperlukan.
c.       Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan dengan proses dan hasil
perbaikan.
d.      Mensimulasikan pelaksanaan tindakan.

2.         Melaksanakan Tindakan
            Agar pelaksanaan dapat berlangsung secara terarah, guru perlu memperhatikan beberapa
prinsip/kriteria PTK (Hopkins, 1993) sebagai berikut:
a.       Pekerjaan utama guru adalah mengajar. Oleh karena itu, metodologi penelitian yang
sedang dilaksanakan tidak boleh mengganggu komitmen guru dalam mengajar.
b.      Cara pengumpulan atau perekaman data jangan sampai terlalu menyita waktu guru.
c.       Metodologi yang diterapkan harus reliable atau handal.
d.      Masalah yang ditangani harus sesuai dengan kemampuan dan komitmen guru.
e.       Guru harus memperhatikan berbagai aturan atau etika yang terkait dengan tugas-tugasnya.
f.       PTK harus mendapat dukungan dari seluruh personil sekolah.

Pelaksanaan PTK, observasi dan interpretasi terhadap proses dan hasil tindakan berlangsung
secara bersamaan. Dengan arti guru sebagai actor PTK harus mampu melakukan observasi dan
interpretasi secara cepat, sehingga penyesuaian-penyesuaian dapat dilakukan jika perlu.

Anda mungkin juga menyukai