DI SUSUN OLEH :
NAMA : SARDIN
NIM : 859760777
PROGRAM STUDI : S1 PGSD (AKPMM)
POKJAR : MOLAWE
MASA REGISTRASI : 2021.1
1. Mengapa kita harus berdiskusi dengan pakar dan membaca teori untuk mencari cara
pemecahan masalah ?
2. Coba rinci kembali hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum melaksanakan tindakan, dan
beri alasan mengapa hal tersebut perlu dipersiapkan!
3. Dari keenaam kriteria yang dikemukakan oleh Hopkins, yang mana menurut Anda yang
paling penting ? beri alasan, mengapa Anda berpendpat seperti itu!
Jawab :
1. Menurut saya sangat penting bagi kita berdiskusi dengan pakar dan membaca teori untuk
mencari pemecahan masalah sebab kebenaran yang dikandung oleh teori yang sudah
diuji secara empiris dan kemanfaatan pengalaman para pakar yang sudah banyak
berkecimpung dalam bidang yang sama. Untuk mencari cara pemecahan masalah yang
terjadi bisa berdiskusi dengan pakar pembelajaran/ pakar bidang studi yang sudah
banyak berkecimpung dalam bidang yang sama sehingga dapat menambah wawasan
yang terperinci juga dengan mengkaji berbagai teori yang relevan, kita dapat
mengembangkan alternatif tindakan, sehingga guru dapat memperbaiki tindakan guru
dalam usaha perbaikan dalam proses pembelajaran. Kemudian PTK sebagai salah satu
penelitian ilmiah tentu tidak lepas dari landasan teoritis serta pendapat atau pandangan
para ahli.
2. Anda dapat membaca kembali tahap menyiapkan pelaksanaan, dan alasan yang
mendukung penyiapan hal-hal tersebut harus dikaitkan dengan dampak yang muncul jika
hal-hal tersebut tidak dipersiapkan terlebih dahulu. Misalnya, guru akan menjadi
bingung, langkah pelaksanaan tidak terarah, atau perekaman data tidak sesuai dengan
tujuan. Anda tentu dapat mencari alasan yang lebih tajam dan meyakinkan.
Hal yang perlu dipersiapkan sebelum melaksanakan tindakan yaitu:
a. Mengidentifikasi Masalah
Suatu rencana PTK di awali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadari
oleh guru. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik PTK yang telah dipelajari pada
Modul 1, yaitu masalah berasal dari orang yang terlibat praktik, dalam hal ini guru
sebagai pengelola pembelajaran. Guru merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres
dikelasnya, yang jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi proses dan hasil belajar
siswa. Misalnya, ada sekelompok siswa yang secara terus menerus membuat kesalahan
yang sama, ada siswa yang suka membolos, atau hasil belajar siswa menurun secara
drastis. Anda dapat mencari contoh lain dari penglaman anda sendiri. Masalah yang
dirasakan guru mungkin mungkin masih kabur, sehingga guru perlu merenung atau
melakukan refleksi agar masalah tersebut manjadi semakin jelas. Hopkins (1993)
menekankan bahwa pada awalnya guru mungkin bingung untuk mengidentifikasikan
masalah, oleh karena itu, guru tidak selalu harus mulai dengan masalah. Guru dapat
memulai dengan masalah. Guru dapat mulai dengan suatu gagasan untuk melakukan
perbaikan, kemudian mencoba memfokuskan gagasan tersebut.
Dari uraian diatas barangkali dapat Anda cermati bahwa munculnya masalah
memang pertama kali dirasakan oleh guru sebagai sesuatu yang masih kabur, namun
guru memang menyadari bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Tidak semua guru
mampu merasakan adanya masalah, meskiun tidak mustahil semua guru mempunyai
masalah yang berkaitan dengan praktik pembelajaran yang dikelolanya. Bahkan mungkin
ada guru yang mendiamkan saja masalahnya, meskipun ia sendiri merasa bahwa ada
sesuatu yang tidak beres dikelasnya, yang memerluan perbaikan segera. Dampak dari
sikap seperti ini sangat jelas yaitu menurunkan kualitas pembelajaran. Agar mampu
merasakan dan mengungkapkan adanya masalah,seorang guru dituntut jujur pada diri
sendiri dan melihat pembelajaran yang dikelolanya sebagai bagian penting dari dunianya.
Berbekal kejujuran dan kesadaran tersebut.
c. Merencanakan Perbaikan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, guru perlu membuat rencana tindakan
atau yang sering disebut rencana perbaikan, dimana guru menyusun berbagai alternatif
tindakan. Selanjutnya, guru perlu mengkaji setiap alternatif, terutama keterkaitannya
dengan tujuan tindakan (perbaikan) serta kelayakan pelaksanaannya. Akhirnya, dengan
mempertimbangkan hasil kajian, guru memilih alternatif yang paling layak.
layak, kini guru perlu mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perbaikan. Langkah ini
kita sebut sebagai pesiapan pelaksanaan, yang sebenarnya dapat merupakan bagian dari
perencanaan, tetapi dapat pula kita tempatkan sebagai bagian awal pelaksanaan. Setelah
persiapan ini mantap, barulah kita mulai dengan pelaksanaannya di kelas.
3. Dari keenam kriteria yang dikemukakan oleh Hopkins, yang mana menurut Anda paling
penting? Beri alasan, mengapa Anda berpendapat seperti itu!
Jawab :
Berikut kriteria-kriteria PTK yang dilakukan oleh guru yang di kemukakan oleh Hopkins
(1993) :
a. Pekerjaan utama guru adalah mengajar.
b. Cara pengumpulan atau perekaman data jangan sampai terlalu menyita waktu guru,
sehingga guru sampai kehabisan napas. Esensi pelaksanaan PTK memang harus
disertai dengan observasi dan interpretasi, dan pengumpul data yang paling baik
adalah guru. Namun, jika kegiatan ini menyita waktu guru terlampau banyak,
konsentrasi guru dalam mengajar akan terganggu. Untuk mengatasi masalah ini, guru
dapat memanfaatkan alat perekam seperti tape recorder atau minta bantuan teman
sejawat.
c. Metodologi yang diterapkan haruslah reliabel atau handal, sehingga memungkinkan
guru mengembangkan strategi pembelajaran yan sesuai dengan situasi kelasnya.
Dalam kaitan ini perlu diingat bahwa PTK berorientasi praktis dan merupakan
penelitian skala kecil untuk memperbaiki praktik individu.
d. Masalah yang ditangani guru haruslah sesuai dengan kemampuan dan komitmen guru
sebagaimana yang sudah pernah diulas di depan.
e. Sebagai penelti, guru harus memperhatikan berbagai aturan atau etika yang terkait
dengan tugas-tugasnya.
f. PTK harus mendapat dukungan dari seluruh personil warga sekolah.