Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi ALLAH SWT yang telah menolong hambanya
menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan . Karena tanpa pertolongan
nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan
baik .
Dalam proses pengumpulan data-data dan juga proses pembuatan ini kami
berterima kasih kepada :
1.
2.
3.
4.
5.

Ketua Yayasan : Drs. H Darsono


Rektor : Drs. H. Dayat Hidayat , MM
Dr. Budi Hasmanto selaku dekan fakultas Ekonomi
Endang Ruhiyat , SE , MM selaku kaprodi Akuntansi
Angga Hidayat M.Pd selaku dosen pembimbing

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca . Walaupun makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Terimakasih .

Pamulang, 25 November 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI........................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Identifikasi Masalah...........................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................2
D. Manfaat...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
.1. Proses Penelitian untuk Penelitian Terapan dan Dasar....................3
.2........................................................................................................Bi
dang Masalah yang Luas...........................................................................5
.3. Pengumpulan Data Awal..................................................................7
Informasi Latar Belakng mengenai Organisasi.....................................................7
Informasi Faktor Strutural dan Filsofi Manajemen...............................................8
Persepsi, sikap, dan respon perilaku......................................................................9
.4.
Survei Literatur.....................................................................10
.4.1..............................................................................................Al

2.3.1.
2.3.2.
2.3.3.

asan untuk Survei Literatur.......................................................................11


.4.2. Mengadakan Survei Literatur....................................................................12
.4.2.1.............................................................................M
engadakan Sumber Relevan...................................13
Menyarikan Informasi Relevan.................................................................13
Menulis Tinjauan Literatur........................................................................14
.5. Definisi Masalah..............................................................................15
Implikasi Manajerial..............................................................................................16
Isu Etis dalam Tahap Invesigasi Awal...................................................................16

.4.2.2.
.4.2.3.
.6.
.7.

BAB III KESIMPULAN.....................................................................................18


DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Proses Penelitian merupakan kegiatan mengumpulkan data,


mengolah, menyajikan, dan menganalisis suatu data atau peristiwa.
Penelitian juga berarti melakukan kegiatan dengan langkah-langkah yang
sistematis

dan

terencana

sejak

persiapan

atau

perencanaan

penyelenggaraan penelitian sampai dengan tersusunnya sebuah laporan


penelitian sistematis artinya kegiatan penelitian dilakukan secara padu dan
runtut (melalui jalur atau urutan) dari satu aktivitas atau bagian-bagian
kegiatan yang dilakukan agar dicapai hasil yang optimal sedangkan
terencana diksudkan bahwa penelitian yang akan dilakukan harus
dilakukan kegiatan persiapan dan pengkajian awal baik dalam proses
perencanaan dan maupun pengambialn keputusan (Supardi, 2005:37).
Menurut Tatang M. Amirin (dalam Supardi, 1997:9)

Proses

Penelitan adalah proses pengumpulan, pengolah, menyajikan, dan


menganalisis data dengan menggunakan metode - motede ilmiah guna
menemukan atau mengembangkan, maupun menguji ilmu pengetahuan.
Menurut McMillan dan Schumacher (dalam Wiersma, 1991:7)
mendefinisikan proses penelitian sebagai suatu proses sistematik
penumpulan dan penganalisisan informasi (data) utuk berbagai tujuan.
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa proses penelitian
adalah langkah-langkah untuk mengetahui dimana letak masalah yang
muncul dalam organisasi, serta mencari solusi dari permasalahan tersebut
dengan mencari informasi yang diperlukan dalam pemecahan masalah lalu
mengumpulkan data yang didapat, menganalisis, mendefinisikan masalah,
dan menarik kesimpulan dari analisis data yang telah diperoleh untuk
pemecahan masalah.

B. Identifikasi masalah
1.
2.
3.
4.
5.

Bagaimana proses untuk penelitian terapan dan dasar ?


Bagaimana mengidentifikasi bidang masalah yang luas ?
Bagaimana cara mengumpulkan data awal dari proses penelitian ?
Bagaimana mengadakan survei literature ?
Bagaimana mendefiniskan masalah dengan baik ?
3

6. Apa yang dimaksud Implikasi manajerial ?


7. Pengaruh Isu etis dalam tahapan investigasi awal ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai
proses-proses dalam penelitian.
2. Tujuan Khusus
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai mata kuliah
metodologi penelitian.

D. Manfaat
Makalah ini dibuat sebagai pembelajaran awal untuk kita para
mahasiswa dan menjadi acuan dalam melakukan proses penelitian.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

Proses Penelitian untuk Penelitian Terapan dan Dasar


Menurut Sekaran (2007:10) Penelitian dasar adalah penelitian
yang terutama dilakukan untuk meningkatkan pemahaman terhadap
masalah tertentu yang kerap terjadi dalam kontek organisasi dan mencari
metode dalam pemecahannya.
Menurut Jujun S. Suriasumantri (dalam Sugiyono, 2010:3)
menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang

bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah


diketahui. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan
hukum-hukum.

Pengetahuan

umum

ini

merupakan

alat

untuk

memecahkan masalah-masalah praktis dan penelitian murni tidak


dibayang-bayangi oleh pertimbangan penggunaan dari penemu tersebut
untuk masyarakat.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian dasar
merupakan penelitian yang dilakukan hanya untuk menambah wawasan
dan pemahaman mengenai permasalahan-permasalahan dalam penelitian.
Menurut Sekaran (2007:10) Penelitian terapan adalah penelitian
yang dilakukan dengan maksud menerapkan hasil temuan untuk
memecahkan masalah yang spesifik yang sedang dialami oleh perusahaan.
Dalam praktiknya, penelitian terapan tidak dapat dilepaskan dari
teori terutama untuk memberikan landasan / berpijak dari sudut mana
pemecahan suatu masalah dibahas atau diungkapkan.
Menurut Nawawi & Martini (1996), ciri-ciri penelitian terapan sebagai
berikut :
1. Penelitian terapan merupakan kegiatan ilmiah untuk menemukan
kebenaran yang objektif dan didukung dengan data empiris.
2. Penelitian terapan memerlukan penggunaan metode yang tepat atau
relevan.
3. Penelitian terapan perlu mempergunakan teori-teori dan pengalaman
yang bersifat terpakai.
4. Data yang terkumpul harus lengkap dan objektif.
5. Penelitian terapan tidak hanya menyajikan data tetapi harus disertai
juga dengan pengolahan data, baik secara kuantitatif maupun
kualitatif.
6. Penelitian terapan perlu dilaporkan secara jelas dan sistematis, dengan
mengikuti pola berfikir ilmiah yang objektif, rasional dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Penelitian terapan memiliki berbagai kekurangan. Jadi dapat


disimpulkan penelitian terapan merupakan penelitian yang dilakukan
untuk mencari jalan keluar terhadap permasalahan yang dialami oleh
suatu organisasi.
Proses penelitian dasar dan terapan merupakan suatu
perencanaan studi actual yang meliputi mengidentifikasikan minat
bidang penelitian yang luas, mengumpulkan data awal melalui
wawancara dan survei literatur, menentukan masalah penelitian,
mengidentifikasi dan menguraikan variabel dengan jelas, serta
penyusunan hipotesis.

2.2.

Bidang Masalah yang Luas


Dalam Setyosari (2012:64) Menyatakan Identifikasi masalah

berarti mengenali masalah dengan cara mendaftarkan faktor-faktor


permasalahan.

Tetapi

identifikasi

masalah

bukan

hanya

sekedar

mendaftarkaan jumlah masalah tetapi kegiatan ini juga lebih dari pada itu
karena masalah yang telah dipilih hendaknya memiliki nilai yang sangat
penting atau signifikansi untuk dipecahkan.
Dalam Usman dan Purnomo (2008) Menyatakan identifikasi
masalah adalah suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah yang
dimana suatu objek tertentu dalam situasi tertentu dapat kita kenali
sebagai suatu masalah. Tujuan identifikasi masalah yaitu agar kita maupun
pembaca mendapat sejumlah masalah yang berhubungan dengan judul
penelitian.
Menurut M. Tahir (2011:19) Identifikasi masalah sebenarnya
dilakukan untuk menemukan ruang lingkup masalah tertentu dalam ruang
lingkup masalah tersebut, misalnya ditentukan bahwa masalah tersebut
dalam bidang pendidikan kemudian dipilih salah satu masalah sesuai
dengan kemampuan peneliti baik dari segi pelaksanaan ataupun
kurikulumnya.

Menurut Supardi (2005:53-57) dalam rangka mempersiapkan


kegiatan penelitian, peneliti sering dijumpai berhasil mengumpulkan
masalah-masalah penelitian yang sangat banyak. Namun dengan demikian
tidak semua masalah cocok atau relevan dan dapat memenuhi kreteria
untuk dilakukan penelitian. Banyak persyaratan atau ciri (kreteria) disebut
sebagai masalah yang baik. Sumadi Suryabrata dalam buku metodologi
penelitian menyebutkan bahwa untuk menentukan suatu masalah layak
dan sesuai untuk diteliti dapat dilihat dari dua arah yaitu arah masalahnya
(obyektif) dan arah calon peneliti (subyektif), yang secara garis besar dapat
diuraikan sebagai berikut :
Untuk menentukan masalah yang layak diteliti, dari arah masalahnya;
pertimbangan akan dibuat atas dasar sejauh mana penelitian masalah
tersebut memberi sumbangan kepada pengembangan ilmu dalam

pemecahan masalah masalah praktisnya.


Untuk menentukan masalah yang layak diteliti apakah sesuai dengan
kemampuan (managable) calon peneliti yang dapat ditinjau dari segi
biaya, waktu, alat-alat dan perlengkapan, bekal kemampuan teoritis
dan penguasaan metode yang diperlukan.

Menurut Nazir (1999), ciri-ciri masalah yang baik adalah:


1.
3.

Masalah yang dipilih harus mempunyai nilai penelitian


2. Masalah yang dipilih harus mempunyai fisibilitas
Masalah yang dipilih harus sesuai dengan kualifikasi peneliti
Penentuan topik dan masalah penelitian menurut Sutrisno Hadi
(1998) disarankan memenuhi syarat manageble topic ; obtainable
data; significance of topic dan interest topic.
Dari tiga pendapat penulis tersebut dapat dirumuskan pemahaman
umum secara sederhana bahwa kreteria atau syarat masalah yang baik
(layak) dapa diteliti adalah:

a.
b.

Masalah harus mencerminkan kebutuhan


Masalah penelitian harus asli

c.
d.
e.
f.
g.
h.

Masalah penelitian harus mempunyai kegunaan


Masalah penelitian harus mempunyai alternatif pemecahan
Masalah harus menguntungkan (layak)
Masalah harus sesuai kualifikasi peneliti
Msalah harus tersedia data
Masalah mempunyai kecocokan dengan sponsor
Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa bidang masalah yang
luas merupakan pengidentifikasian masalah yang muncul dalam organisasi
dan perlu mengetahui serta menganalisa secara lebih mendalam apa faktor
penyebab timbulnya masalah tersebut.

.3.

Pengumpulan Data Awal


Sumadi Suryabrata (dalam Supardi, 2005:117) menyatakan bahwa
kualitas data ditentukan alat pengambilan data atau alat pengukurnya.
Sedangkan dalam buku manajemen penelitian karya Arikunto (1990)
membedakan metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, sedangkan instrumen
pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan yang digunakan oleh
peneliti dalam kegiatan mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis

dan

dipermudah.

Nazir

(1999)

menyebutkan

bahwa

pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer
untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data adalah prosedur yang
sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengumpulan data
awal merupakan langkah penting yang perlu dilakukan dalam kegiatan
penelitian sebagai alat pemecahan masalah dalam sebuah perusahaan oleh
karena itu didalam proses penelitian perlu adanya pengumpulan data-data
yang dilakukan oleh para peneliti. Berikut bagian-bagian yang
harus disiapkan dalam pengumpulan data awal :
2.3.1. Informasi Latar belakang mengenai Organisasi

Menurut sekaran (2007:77) informasi latar belakang


berguna untuk mengetahui dengan baik latar belakang perusahaan
atau organisasi yang dipelajari. Informasi latar belakang belakang
meliputi faktor kontekstual yang penting. Beberapa panduan jasa
bisnis dan dokumen bisnis lain yang tersedia di organisasi dan
web. Informasi latar belakang mencakup asal usul dan sejarah
perusahaan, kapan berdiri, jenis bisnis, tingkat pertumbuhan,
kepemilikan serta kontrol, ukuran dalam hal karyawan, asset,
piagam, lokasi, sumber daya, hubungan saling ketergantungan
dengan institusi lain, lingkungan eksternal, dan posisi keuangan
selama 5 hingga 10 tahun terakhir.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa informasi
latar belakang mengenai organisasi merupakan tahap awal dari
pengumpulan data yang harus dilakukan peneliti yang akan
berguna dalam menyelidiki persoalan perusahaan. Apabila seorang
peneliti telah mengetahui mengenai informasi latar belakang
perusahaan tersebut maka akan dengan mudah bagi seorang
peneliti untuk mengumpulkan data-data selanjutnya karena aspek
situasi perusahaan sudah dapat diketahui dengan baik.
2.3.2. Informasi mengenai Faktor Struktural dan

Filosofi

Manajemen
Menurut Sekaran (2007:78) Informasi mengenai kebijakan,
struktur, arus kerja, filosofi manajemen dan semacamnya bisa
diperoleh dengan mengajukan pertanyaan langsung ke manajemen.
Pengumpulan informasi semacam ini sangat berguna manakala
sistem, proses prosedur yang baru ditetapkan tidak menunjukan
hasil yang diharapkan .
Teguh (2005:121) menyatakan bahwa kebijakan prosedur
dalam peraturan perusahaan dapat diperoleh dari catatan dokumen
perusahaan, data yang diperoleh melalui sumber yang sudah ada

disebut data sekunder. Data sekunder adalah jenis data yang


diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan pihak kedua dari
hasil penelitian lapangan, baik berupa data kualitatif maupun
kuantitatif data sekunder ini dapat diperoleh dari berbagai sumber
seperti perusahaan swasta, pemerintah, perguruan-perguruan tinggi
swasta, lembaga-lembaga peneliti swasta maupun instansi-instansi
pemerintah baik yang berada ditingkat yang paling bawah yaitu
tingkat desa maupun tingkat pusat.
Menurut Davis dan Filley (dalam Ukas, 2004) Filosofi
manajemen adalah bagian yang terpenting dalam pengetahuan dan
kepercayaan yang memberi dasar luas untuk menetapkan
pemecahan permasalahan manjemerial. Filosofi manajemen
memberikan dasar bagi pekerjaan seorang manajer. Seorang
manajer memerlukan kepercayaan dan nilai yang pokok untuk
memberikan petujuk yang sesuai dan dapat dipercaya guna
menyelesaikan pekerjaan. Filosofi manajer juga memberikan
desain sehingga seorang manajer dapat mulai berpikir, filosofi
manajerial
memperoleh

amat

berguna

bantuan

dan

karena

dapat

pengikut.

digunakan

Filosofi

untuk

manajemen

memberikan pemikiran dan tindakan yang menguntungkan dalam


manajemen dan membantu pada sifatnya yang dinamis dan
memberi tantangan.
.3.3. Persepsi, Sikap, dan Respon Perilaku
Menurut Sekaran (2007:80) Persepsi, sikap, seorang
karyawan dapat diketahui dengan cara berinteraksi dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Dengan berinteraksi yang baik kita
akan mengetahui informasi yang bermanfaat. Pemahaman tentang
sikap dan respon perilaku anggota organisasi sering sangat
membantu dalam mencapai definisi masalah yang tepat.

10

Responden dapat didorong pada tahap wawancara untuk


berbicara mengenai pekerjaan mereka, faktor terkait pekerjaan,
dan tidak terkait pekerjaan lainnya serta sikap, nilai, persepsi, dan
perilaku

mereka,

yang

sebagian

diantaranya

mungkin

memengaruhi kinerja ditempat kerja. Berbicara dengan beberapa


orang dari berbagai level dalam organisasi akan memberi
pewawancara dari gagasan yang baik mengenai dinamika yang
berlaku dalam sistem.

.4.

Survei Literatur
Setelah mengidentifikasi satu topik yang dapat dan perlu diteliti
barulah peneliti bisa melakukan survei literatur atas topik tersebut. Survei
literatur memiliki beberapa tujuan utama : menginformasikan kepada
pembaca hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan erat dengan penelitian
yang dilakukan saat itu, menghubungkan penelitian dengan literaturliteratur yang ada dan mengisi celah-celah penelitian-penelitian
sebelumnya (Cooper, 1984: Marshall & Rossman, 2006) dalam Creswell
(2013:40) tinjauan ini juga dapat menyediakan kerangka kerja dan tolak
ukur

untuk

mempertegas

pentingnya

penelitian

tersebut,

seraya

membandingkan hasil-hasilnya dengan penemuan-penemuan lain. Semua


atau beberapa alasan ini bisa menjadi dasar bagi penelitian untuk menulis
literatur-literatur yang relevan didalam penelitannya.
Dalam Supardi (2005:61-62) untuk memperoleh berbagai teori,
konsep, variabel, hubungan-hubungan variabel serta data-data sekunder
sebagai langkah awal kegiatan penelitian. Hanya akan diperoleh melalui
usaha atau kegiatan membaca, mencermati, mengenali dan membahas
bahan bacaan. Bahan survey literature merupakan sumber dan gudang
ilmu pengetahuan baik berupa teori, konsep, variabel, hubungan variabel
maupun kenyataan hasil penelitian yang sudah dilakukan penelitian yang
lainnya. Kegiatan membaca, mencermati, mengenali, dan menguraikan

11

bahan bacaan, inilah yang disebut survey literature. Dengan demikian


peneliti memang harus akrab dengan bahan bacaan agar diperoleh bahan
referensi pelaksanaan penelitian secara lengkap.
Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa survei
literatur merupakan tinjauan dari sumber-sumber data yang dikumpulkan
dalam proses penelitian sumber data tersebut diperuntukan sebagai
pembuktian bahwa penulisan karya atau penelitian yang dibuat berasal
dari sumber yang terpercaya. Yang dimaksudkan sumber terpercaya yaitu
seperti buku, jurnal, surat kabar, majalah, laporan konferensi dan lainnya
yang telah diakui kebenarannya.
.4.1.

Alasan untuk Survei Literatur


Dalam Supardi (2005:62) menyatakan alasan survei
literatur adalah untuk mencermati, mengenali dan membahas
rencana penelitian secara teoritik, konseptual, dan menemukan
bebagai variabel penelitian dengan hubungannya serta hasil
penelitian terdahulu. Kesemuanya ini merupakan bahan yang
sangat penting sebagai persiapan untuk melakukan kegiatan
penelitian sebagai sarana untuk memberikan bobot atau kualitas
awal kegiatan penelitian. Bahan bacaan ini sebagai referensi yang
merupakan landasan yang kokoh dalam melaksanaannya suatu
kegiatan penelitian.
Menurut Sekaran (2007:84) survei literatur memastikan bahwa:
1.

Variabel penting yang kemungkinan besar mempengaruhi situasi

2.

masalah tidak terlewatkan dalam studi.


Gagasan yang lebih jelas akan muncul, misalnya variabel apa yang paling
penting untuk mempertimbangkan (sifat hemat), mengapa variabel
tersebut dianggap penting dan bagaimana variabel diinvestigasi untuk
memecahkan masalah. Dengan demikian, survei literatur membantu
penyusun kerangka teoritis dan hipotesis penguji.

12

4.

3. Pernyataan masalah dapat dibaut dengan tepat dan jelas.


Sifat dapat diuji dan dapat ditiru dari temuan penelitian saat ini

5.

meningkat.
Peneliti tidak mengalami risiko menentukan kembali roda yang
memboroskan usaha dengan mencoba menemukan kembali sesuatu yang

6.

sudah diketahui.
Masalah yang diselidiki diterima oleh komunitas ilmiah sebagai relevan
dan penting.
Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa survei
literatur dilakukan untuk mengetahui secara jelas dan logis
mengenai karya penelitian yang dilakukan pada waktu investigasi.
Survei literatur juga dilakukan untuk menginvestigasi dan
menyoroti variabel-variabel penting dari penelitian sebelumnya
dan akan berkonstribusi pada dasar pengetahuan yang kuat dan
telah ada sebelumnya.

.4.2.

Mengadakan Survei Literatur


Dalam

Creswell

(2013:46)

Survei

literatur

berarti

menempatkan dan menyimpulkan kajian-kajian tentang suatu topik


tertentu. Kajian-kajian tersebut sering kali berupa studi-studi
penelitian

(karena anda menang tengah menggarap suatu

penelitian), tetapi kajian-kajian ini bisa juga meliputi artiket-artikel


atau pemikiran-pemikiran yang memberikan kerangka kerja dalam
menjelaskan suatu topik. Ada banyak cara dalam mengadakan
survei literatur, tetapi sebagian besar sarjana melakukannya
dengan cara yang sistematis untuk menangkap, mengevaluasi, dan
menyimpulkan pustaka atau literatur yang ada. Langkah pertama
yang harus dilakukan dalam mengadakan survei literatur adalah
memulainya dengan mengidentifikasi topik persoalan dari sumber
yang

relevan,

langkah

selanjutnya

dilakukan

dengan

mengumpulkan informasi yang sesuai dengan persoalan yang


13

sedang dibahas melalui hasil pembacaan beberapa buku dan


sumber lainnya. Kemudian langkah terakhir yang harus dilakukan
adalah menulis tinjauan literatur.
.4.2.1. Mengidentifikasi Sumber Relevan
Dalam Creswell (2013:47) Langkah awal yang
harus

dilakuakan

dalam

mengidentifikasi

topik

pembahasan dapat ditemukan dalam beberapa referensi


seperti jurnal-jurnal dan buku-buku yang berhubungan
dengan penelitian tersebut. Namun, dengan teknologi
yang semakin modern mencari sumber-sumber topik
permasalahan bisa diakses dengan mudah, kebanyakan
perpustakaan

saat

ini

sudah

memiliki

database

terkomputerisasi untuk mencari informasi mengenai


berbagai hal.
Mengidentifikasi sumber yang relevan berarti
mencari judul-judul hasil penelitian, seperti artikel,
karangan lmiah, dan juga buku serta sumber-sumber lain
yang berkaitan langsung dengan masalah yang akan
diteliti dan sumber-sumber tersebut bisa dipercaya atau
sudah diakui kebenarannya.
.4.2.2. Menyarikan Informasi Relevan
Dalam Creswell (2013:47) Informasi

yang

relevan bisa didapatkan dari sumber-sumber seperti


perpustakaan, jurnal-jurnal, artikel, surat kabar, majalah,
tesis master, ataupun sumber-sumber lain yang sesuai
dengan topik penelitian.

di era saat ini mendapatkan

informasi tersebut dapat dengan mudah didapatkan


melalui sistem online.
Informasi yang dibutuhkan sudah tersedia pada
basis data yang telah di review dan direkomendasikan

14

oleh para peneliti ilmu sosial seperti ERIC, PyscINFO,


Sociofile,

Social Science

Citation Index, Google

Schoolar, ProQuest, dan sebagainya. Database-database


ini sudah bisa diakses secara online, bahkan beberapa
diantaranya sudah tersedia dalam bentuk CD-ROM.
.4.2.3. Menulis Tinjauan Literatur
Ada dua pemahaman berdasarkan konteks yang
berbeda dalam menggunakan konsep ini, pertama dalam
melaksanakan tinjauan literatur berarti meninjau kembali
literatur ilmiah, sedangkan jika menulis tinjauan literatur
berarti menulis ringkasan dari penelitian. Menurut Hart
(dalam Roselle & Spray, 2008:18) mengartikan tinjauan
literatur dalam dua penegertian pertama pemilihan dari
dokumen yang ada, yang berisi informasi, ide, data dan
bukti. Lebih jauh Hart menjelaskan bahwa pemilihan
tersebut ditulis dari bagian khusus untuk memenuhi
tujuan peneliti dan bagaimana menginvestigasi. Selain itu
menurut Hart (1998) tinjauan literatur juga merupakan
evaluasi yang efektif dari dokumen-dokumen yang ada
dan berhubungan dengan penelitian agar lebih berrguna.
Maka dapat disimpulkan bahwa tinjauan literatur
merupakan proses meninjau dan membaca literatur yang
sudah

tersedia,

yang

berhubungan

dengan

topik

penelitian, dan mendukung nilai guna dari penelitian


serta bertujuan untuk memperoleh kebenaran ataupun
koreksi dari penelitin yang sedang dilakukan. Tinjauan
literatur dilakukan dengan mengutip penulis dan tahun
studi.
.5.

Definisi Masalah

15

Dalam Usman dan Purnomo (2008) definisi masalah dalam hal ini
menyangkut usaha untuk menyatakan secara tersurat pernyataan penelitian
apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahan masalahnya
atau bisa disebut rumusan masalahnya. Rumusan masalah merupakan
suatu penjabaran dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah.
Dengan kata lain, rumusan masalah ini merupakan pernyataan yang
lengkap dan rincian mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti
didasarkan atas identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Suatu
perumusan masalah yang baik telah menjawab setengah pernyataan dari
masalah, masalah yang telah dirumuskan dengan baik, tidak hanya
membantu memusatkan pikiran, sekaligus juga mengarahkan cara berfikir
kita.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa definisi masalah
merupakan rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan yang akan
dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data, pertanyaan-pertanyaan
tersebut akan menjadi arah kemana sebenarnya penelitian akan dibawa

1.

dan apa saja yang ingin dikaji serta dicari tahu oleh peneliti.
Contoh masalah yang didefinisikan dengan baik :
Bagaimana pengaruh kemasan baru terhadap penjualan produk ?
2. Seberapa besar pengaruh harga dan kualitas pada penilaian konsumen
terhadap produk ?
(Sekaran 2007:94)

.6.

Implikasi Manajerial
Implikasi berfungsi membandingkan antara hasil penelitian yang
lalu dengan hasil penelitian yang baru dilakukan. Implikasi manajerial
menyajikan berbagai implikasi kebijakan yang dapat dihubungkan dengan
temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian. Implikasi manajerial
memberikan kontribusi praksis bagi manajemen.
Manajer sering kali melihat symptons dalam situasi permasalahan
dan memperlakukannya seolah masalah itu nyata, membuatnya frustasi
ketika upaya permasalahannya tidak berhasil. Memahami urutan penyebab

16

masalah konsekuensi dan memiliki informasi relevan menjadi penting


untuk memahami masalah sesungguhnya, masukan manajer akan
membantu peneliti mendefinisikan masalah dan mengkonfirmasi teoriteori tentang faktor-faktor situasional masalah utama. Manajer yang
menyadari definisi masalah dengan benar akan dapat mencari solusi yang
tepat.

.7.

Isu Etis dalam Tahapan Investigasi Awal


Isu adalah pokok yang berkembang dimasyarakat atau disuatu
lingkungan yang belum tentu benar, serta membutuhkan pembuktian, dan
dikemukakan untuk ditanggapi pihak-pihak tertentu. Sedangkan Etika
berasal dari kata Yunani, yaitu

ethos. yang berarti adat istiadat atau

kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada
kelompok masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara atau
aturan hidup yang baik dan segala kebiasaan yang baik (Zimmrere
1996:20). Etika adalah suatu komitmen untuk melakukan apa yang benar
dan menghindari apa yang tidak benar.
Kode etika penelitian adalah acuan moral bagi peneliti dalam
melaksanakan proses penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi. David B. Resnik, J.D, Ph.D dalam what is ethics in
research and why is it important mendifinisikan etika sebagai metode,
prosedur dan presfektif yang digunakan untuk bertindak dan menganalisa
sebuah permasalahan kopleks. Etika penelitian ini juga dapat dikatakan
sebagai suatu sikap dan acuan yang haruslah dijunjung tinggi dalam
melakukan suatu penelitian agar penelitain dapat berjalan dengan lancar.
Etika research mengemukakan sebagai sebuah kajian sejak akhir perang
dunia II dan berlanjut hingga awal 1990. Urgensi etika research berawal
dari isi-isu dalam penelitian kesehatan dan berkelanjut kepada isu-isu
dibidang sosial dan kajian kontenporer lainnya. Internasional review
board (IRB) kemudian menjadi institusi yang melakukan peninjauan

17

terhadap proposal dari berbagai riset, menjamin hak seorang peneliti atas
hasil risetnya untuk mencegah adanya pengabaian etika riset dalam
penelitian (resnik, n.d.).
Contoh pelanggaran

etika

adalah

plagiarisme,

mengubah

(manipulasi) data atau informasi, menyalahgunakan data atau informasi,


pengakuan dan mengubah data atau informasi tanapa ijin, publikasi atas
penelitian penugasan tanpa ijin, tidak merahasikan sumber data yang
semestinya dirahasikan, tidak menghormati reponden, dan tidak menyusun
laporan hasil penelitian.
Contoh masalah isu etis dalam tahapan investigasi awal :
Sekaran (2007:94) Johns Hopkins University terlibat dalam
masalah etis karena diduga keras memanfaatkan manusia untuk
eksperimen ilmiah yang berisiko. Pengadilan banding di Maryland
berperkara dengan universitas terkemuka tersebut terkait penelitiannya
ditahun 1990-an ketika mereka menempatkan ratusan bayi dan bocah
miskin dan minoritas ke dalam risiko kesehatan yang besar tanpa
memperingatkan orang tua mereka. Beberapa anak menurut surat kabar,
kini menderita ketidakmampuan belajar dan kerusakan kognitif karena
keracunan.

BAB III
KESIMPULAN
18

Proses penelitian adalah langkah-langkah untuk mengetahui


ataupun mengidentifikasi bidang masalah yang luas , lalu mengumpulkan
data awal seperti informasi mengenai latar belakang organisasi, informasi
faktor struktural dan filosofi manajemen, persepsi, sikap dan respon
perilaku karyawan serta melakukan survei literatur dan menulis tinjauan
literatur. Dalam proses penelitian juga harus dilakukan perumusan
masalah ataupun menguraikan variabel-variabel penelitian dengan jelas
untuk mengetahui kemana sebenarnya penelitian akan dibawa dan apa saja
yang akan dikaji serta dicari tahu oleh peneliti. Setelah masalah
diidentifikasi dan data-data yang dibutuhkan telah terkumpul barulah tiba
pada kesimpulan akhir dengan menginterpretasikan arti dari hasil analisis
data yang telah diperoleh untuk pemecahan masalah yang terjadi di dalam
organisasi

DAFTAR PUSTAKA
Creswell, Jhon W. 2013 . Research Design. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Iskandar. 2004. Peran Etika Bisnis Dalam Pembangunan Akhlak Mulia.
Universitas ARS Internasional Bandung. Diakses 11 November
2015.
19

http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=134825&val=1588&title=peranan%20etika%20bisnis
%20%20dalam%20pembangunan%20ahlak%20mulia
Nawawi, H. Hadawi & Martini, Mini. 1996 . Penelitian Terapan.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Roselle, Laura & Sharon, Spray. 2008 . Scholarly Literature and The
Literature Riview in Research writing in International Relation. New
York: Pearson Longman
Sekaran, Uma. 2007 . Research Methods For Business. Jakarta: Salemba
Empat
Setyosari, Punaji. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan
Pengembangan. Jakarta: Surya Kencana
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta
Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi & Bisnis. Yogyakarta: UII
Press
Tahir, Muh. 2011. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan.
Makassar: Universitas Muhammadiyah
Teguh, Muhammad. 2005. Metode Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi.
Jakarta: PT. Rajagarindo Persada
Ukas, Maman. 2004. Manajemen Konsep, Prinsip dan Aplikasi. Bandung:
Agnini Bandung
Usman, Husaini & Purnomo. 2008. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: PT.
Bumi Aksara
Wiersma, William. 1991. Research Methods in Education: an
Introduction. Boston: Allyn and Bacon

20

Anda mungkin juga menyukai