Anda di halaman 1dari 42

Penyusunan Dokumen UKL – UPL

Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela


Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

BAB III
DAMPAK LINGKUNGAN YANG
DITIMBULKAN
DAN UPAYA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP SERTA
UPAYA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
3.1. Dampak Lingkungan yang Timbul Dari Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

3.1.1. Tahap Pra Konstruksi

A. Sumber Dampak

Kegiatan yang akan menimbulkan dampak pada tahap pra konstruksi bersumber dari
kegiatan perizinan, survei lokasi kegiatan, dan pembebasan lahan.

B. Jenis Dampak

Jenis dampak yang akan dikelola dari kegiatan-kegiatan pada tahap konstruksi
adalah sikap dan persepsi masyarakat dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat yang
memiliki lahan di dalam lokasi rencana pembangunan fasilitas pelabuhan laut Galela.

C. Besaran Dampak

1. Perizinan

a. Sikap dan Persepsi Masyarakat :

Besaran dampak adalah Jumlah penduduk di Desa Pune dan sekitarnya Kecamatan
Galela yang berpersepsi negatif terhadap rencana kegiatan pembangunan fasilitas
pelabuhan laut Galela adalah minimum.

2. Survei Lokasi Kegiatan

III-1
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

a. Sikap dan Persepsi Masyarakat :

Besaran dampak adalah Jumlah penduduk di Desa Pune dan sekitarnya Kecamatan
Galela yang berpersepsi negatif terhadap rencana kegiatan pembangunan fasilitas
pelabuhan laut Galela adalah minimum.

3. Pembebasan Lahan

a. Sikap dan Persepsi Masyarakat :


Besaran dampak yaitu jumlah penduduk di Desa Pune dan sekitarnya Kecamatan
Galela yang berpersepsi negatif terhadap rencana kegiatan pembangunan fasilitas
pelabuhan laut Galela adalah minimum.

b. Peningkatan Pendapatan :
Besaran Dampak yaitu jumlah biaya yang diperoleh dari hasil pembebasan lahan
terhadap rencana Kegiatan Pembangunan fasilitas pelabuhan laut di Desa Pune Kecamatan
Galela Kabupaten Halmahera Utara.

D. Upaya Pengelolaan Lingkungan

1. Perizinan

a) Memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat Kecamatan Galela dan


sekitarnya tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dan manfaat yang dapat
diperoleh dari rencana kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan laut Galela.

b) Membentuk Devisi Pengembangan Masyarakat dalam struktur organisasi kegiatan


pembangunan fasilitas laut Galela yang merencanakan kegiatan-kegiatan
pengembangan masyarakat termasuk bantuan pengadaan sumber air baku/bersih,
listrik, pengembangan lokasi permukiman, pengembangan ekonomi sektor informal,
rumah ibadah, serta aspek pemberdayaan masyarakat.

2. Survei Lokasi Kegiatan

a) Memberikan informasi tentang pelaksanaan kegiatan survei dengan maksud untuk


mengetahui letak sebagai data teknis. Selain pengumpulan data teknis,
pengumpulan data yang terkait dengan flora, satwa liar, dan kepemilikan lahan di
sepanjang lokasi rencana kegiatan diperlukan sebagai dasar pembebasan lahan.

III-2
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

b) Memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat Kecamatan Galela dan


sekitarnya tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dan manfaat yang dapat
diperoleh dari rencana kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan laut Galela.

3. Pembebasan Lahan
a) Memberikan informasi yang benar dan jelas kepada penduduk yang akan
dibebaskan lahannya tentang prosedur pelaksanaan pembebasan lahan yang akan
dilaksanakan dan lokasi yang akan dibebaskan.

b) Pengurusan ganti rugi lahan dilakukan sendiri oleh penduduk yang dibebaskan
lahannya tanpa perantara (pihak ketiga).

c) Besarnya ganti rugi lahan didasarkan atas kesepakatan dengan penduduk yang
akan dibebaskan lahannya.

d) Penduduk yang akan diberi ganti rugi lahan adalah yang memiliki persyaratan
administrasi serta sesuai prosedur hukum yang berlaku.

e) Pemberian ganti rugi lahan diserahkan secara langsung kepada penduduk yang
dibebaskan lahannya.

f) Pembebasan lahan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan instansi terkait,


Camat/Kepala Desa dan PPAT dan masyarakat.

E. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

1. Perizinan

a. Sikap dan Persepsi Masyarakat

a) Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuisioner dan tabulasi


silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif.

b) Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat melalui proses


sosialisasi, diskusi kelompok terarah, dan pertemuan konsultasi masyarakat, untuk
menampung dan mengakomodasi pendapat, sikap dan aspirasi masyarakat yang
terkena dampak.

2. Survei Lokasi Kegiatan

a. Sikap dan Persepsi Masyarakat

III-3
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

a) Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan kuisioner dan tabulasi


silang yang dilanjutkan dengan analisis deskriptif.

b) Pendekatan partisipatif dengan menerapkan curah pendapat melalui proses


sosialisasi, diskusi kelompok terarah, dan pertemuan konsultasi masyarakat, untuk
menampung dan mengakomodasi pendapat, sikap dan aspirasi masyarakat yang
terkena dampak.

3. Pembebasan Lahan

a. Sikap dan Persepsi Masyarakat

a) Melakukan pengamatan langsung dan wawancara dengan pemilik lahan.

b) Menggunakan metode pendekatan melalui survei, indepth interview, Focus Group


Discussion (FGD).

b. Peningkatan Pendapatan

a) Melakukan diskusi dengan masyarakat, wakil masyarakat dan pemilik tanah


setempat.

b) Teliti daftar pengaduan guna mengidentifikasi masalah yang belum terselesaikan.

F. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan Lingkungan Hidup adalah di


sekitar lokasi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut pada Di Desa Pune Kecamatan
Galela dan sekitarnya Kabupaten Halmahera Utara.

G. Periode Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

a) Periode pengelolaan lingkungan hidup dilakukan sebelum kegiatan konstruksi


rencana kegiatan Pembangunan fasilitas pelabuhan laut Galela dilaksanakan.

b) Periode Pemantaun Lingkungan Hidup Dilakukan 1 (satu) kali selama kegiatan pada
tahap pra konstruksi rencana kegiatan Pembangunan fasilitas pelabuhan laut di
Desa Pune Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara.

3.1.2. Tahap Konstruksi

III-4
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

A. Sumber Dampak

Kegiatan yang akan menimbulkan dampak pada tahap konstruksi bersumber dari
kegiatan penerimaan tenaga kerja konstruksi, mobilisasi peralatan dan material konstruksi,
penyiapan lokasi, pekerjaan konstruksi fasilitas pelabuhan laut, pemutusan hubungan kerja
konstruksi, serta demobilisasi peralatan dan material konstruksi.

B. Jenis Dampak

Jenis dampak yang akan dikelola dari penerimaan tenaga kerja konstruksi, mobilisasi
peralatan dan material konstruksi, penyiapan lokasi, pekerjaan konstruksi fasilitas pelabuhan
laut, pemutusan hubungan kerja konstruksi serta demobilisasi peralatan material konstruksi
adalah kesempatan kerja dan berusaha, sikap dan persepsi masyarakat, perubahan fungsi
dan tata guna lahan, perubahan kualitas udara, kebisingan, gangguan flora dan fauna,
peningkatan erosi dan sedimentasi, perubahan pola aliran permukaan, perubahan pola arus,
laut dan garis pantai, perubahan kualitas air, gangguan biota perairan, menurunnya
kesempatan kerja dan berusaha, peningkatan pengangguran, gangguan aksesibilitas, serta
gangguan kesehatan.

C. Besaran Dampak

1. Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi

a. Kesempatan Kerja dan Berusaha :

a) Besaran dampak secara khusus adalah penduduk di Desa Pune Kecamatan Galela.

b) Besaran dampak secara umum adalah masyarakat Kabupaten Halmahera Utara.

b. Sikap dan Persepsi Masyarakat :

Besaran dampak yaitu jumlah penduduk Desa Pune dan sekitarnya Kecamatan
Galela yang berpersepsi negatif terhadap kegiatan konstruksi rencana kegiatan
pembangunan fasilitas pelabuhan laut Galela adalah minimum.

2. Mobilisasi Peralatan dan Material Konstruksi

a. Perubahan Kualitas Udara :

Besaran dampak berdasarkan peningkatan konsentrasi polutan CO, NO2, SO2, dan
TSP (Total Suspend Solid). Baku Mutu Kualitas Udara Ambien sesuai PP 41/1999.

b. Kebisingan

III-5
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

Besaran dampak yaitu peningkatan tingkat kebisingan (noise level). Hal ini
didasarkan pada Kepmen LH No.KEP-48/MENLH/11/96 Tentang Baku Tingkat Kebisingan.

c. Gangguan Kesehatan Masyarakat:

Besaran dampak yaitu gangguan kesehatan penduduk di Desa Pune, Kecamatan


Galela.

d. Gangguan Aksesibilitas :

Besaran dampak yaitu meningkatnya volume kendaraan sehingga berpengaruh


terhadap lalulintas di depan lokasi kegiatan.

3. Penyiapan Lokasi

a. Perubahan Fungsi dan Tata Guna Lahan

Besaran dampak : perubahan fungsi dan tata guna lahan tersebut yang
mengakibatkan perubahan bentang alam. Seperti berkurangnya kawasan lahan basah
berhutan mangrove, pantai berpasir, atau pantai berbatu.

b. Perubahan Kualitas Udara :

Besaran dampak berdasarkan peningkatan konsentrasi polutan CO, NO2, SO2, dan
TSP (Total Suspend Solid). Nilai parameter kualitas udara yaitu Baku Mutu Kualitas Udara
Ambien sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999.

c. Kebisingan

Besaran dampak adalah peningkatan tingkat kebisingan (noise level). Parameter


tingkat kebisingan didasarkan pada Kepmen LH No.KEP-48/MENLH/11/96 Tentang Baku
Tingkat Kebisingan.

d. Perubahan Pola Aliran Permukaan

Besaran dampak terjadi perubahan yang signifikan terhadap pola aliran, sebagai
akibat berkurangnya jumlah flora.

e. Peningkatan Erosi dan Sedimentasi

Besaran dampak yaitu peningkatan erosi dan sedimentasi di tapak proyek.

f. Penurunan Kualitas Tanah

III-6
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

Besaran dampak adalah keberadaan top soil yang tetap terjaga dan minimnya
tingkat erosi. Hal ini disesuaikan dengan Standar umum kesuburan tanah menurut PPT
1982.

g. Gangguan Flora dan Fauna

Besaran dampak adalah berkurangnya jumlah flora akibat kegiatan konstruksi, serta
mengganggu ekosistem fauna di tapak proyek.

f. Gangguan Kesehatan Masyarakat:

Besaran dampak : Gangguan kesehatan penduduk di Desa Pune, Kecamatan


Galela.

4. Pekerjaan Konstruksi Fasilitas Pelabuhan Laut

a. Perubahan Kualitas Udara :

Besaran dampak berdasarkan peningkatan konsentrasi polutan CO,NO2, SO2, dan


TSP (Total Suspend Solid). Nilai parameter kualitas udara yaitu Baku Mutu Kualitas Udara
Ambien sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999.

b. Kebisingan

Besaran dampak : Peningkatan tingkat kebisingan (noise level). Parameter


kebisingan sesuai dengan Kepmen LH No.KEP-48/MENLH/11/96 Tentang Baku Tingkat
Kebisingan.

c. Penurunan Kualitas Air Laut

Besaran dampak : Penurunan kualitas air laut. Parameter kualitas air laut didasarkan
pada Lampiran I Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 tahun 2004 tentang Baku
Mutu Air Laut.

d. Peningkatan Erosi dan Sedimentasi

Besaran dampak yaitu tingkat erosi dan sedimentasi yang tidak melewati ambang
batas kategori aman.

e. Perubahan Pola Arus Laut dan Garis Pantai

III-7
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

Besaran dampak yaitu Kegiatan pembangunan pelabuhan beserta fasilitasnya akan


mempengaruhi terjadinya perubahan batimetri, pola arus laut dan gelombang.

f. Gangguan Biota Perairan

Besaran dampak yaitu penurunan jumlah populasi biota perairan adalah minimal.

g. Gangguan Kesehatan Masyarakat

Besaran dampak yaitu gangguan kesehatan penduduk di Desa Pune, Kecamatan


Galela seperti banyaknya pekerja atau masyarakat sekitar yang menderita penyakit saluran
pernafasan akut (ISPA), conjunctivitis mata, infeksi kulit dan keracunan gas buang seperti
Pb dan CO akibat peningkatan pencemaran udara dan suhu udara.

5. Pemutusan Hubungan Kerja Konstruksi

a. Sikap dan Persepsi Masyarakat

Besaran dampak secara khusus adalah penduduk di Desa Pune Kecamatan Galela.
Besaran dampak secara umum adalah masyarakat Kabupaten Halmahera Utara.

b. Menurunnya Kesempatan Kerja dan Berusaha

Besaran dampak adalah hilangnya kesempatan kerja dan berusaha sebagai akibat
berakhirnya kegiatan konstruksi rencana pembangunan fasilitas pelabuhan laut Galela di
Desa Pune Kecamatan Galela secara khusus dan kabupaten Halmahera Utara pada
umumnya.

c. Peningkatan Pengangguran

Besaran dampak adalah jumlah penduduk Kecamatan Galela yang berubah mata
pencahariannya sebagai akibat berakhirnya kegiatan konstruksi rencana kegiatan
pembangunan fasilitas pelabuhan laut Galela di Desa Pune Kecamatan Galela secara
khusus dan kabupaten Halmahera Utara pada umumnya.

6. Demobilisasi Peralatan dan Material Konstruksi

a. Perubahan Kualitas Udara :

III-8
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

Besaran dampak berdasarkan peningkatan konsentrasi polutan CO, NO2, SO2, dan
TSP (Total Suspended Solid). Nilai parameter kualitas udara yaitu Baku Mutu Kualitas
Udara Ambien sesuai PP 41/1999.

b. Kebisingan

Besaran dampak yaitu peningkatan tingkat kebisingan (noise level) akibat adanya
aktifitas demoblilisasi peraltan dan material. Yang menjadi acuan adalah Kepmen LH
No.KEP-48/MENLH/11/1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan.

c. Gangguan Aksesibilitas

Besaran dampak yaitu meningkatnya volume kendaraan serta meningkatnya


hambatan terhadap lalulintas akibat dari demobilisasi peralatan dan material di lokasi
kegiatan.

d. Gangguan Kesehatan Masyarakat:

Besaran dampak yaitu gangguan kesehatan penduduk di Desa Pune, Kecamatan


Galela, seperti meningkatnya penyakit saluran pernafasan akut (ISPA), conjunctivitis mata,
infeksi kulit dan keracunan gas buang seperti Pb dan CO akibat peningkatan pencemaran
udara dan suhu udara.

D. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi

a. Sikap dan Persepsi

a) Memberi kesempatan yang luas kepada penduduk Kecamatan Galela untuk diterima
sebagai tenaga kerja persiapan kegiatan pembangunan fasilitas laut Galela.

b) Penerimaan dan penempatan tenaga kerja disesuaikan dengan keterampilan yang


dimiliki.

c) Menjalin interaksi sosial yang harmonis antara pihak pemrakarsa dan masyarakat
sekitar.

b. Kesempatan Kerja dan Berusaha

III-9
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

a) Memberi kesempatan yang luas kepada penduduk Kecamatan Galela yang


bermukim di sekitar lokasi rencana pembangunan fasilitas pelabuhan laut Galela
untuk diterima sebagai tenaga kerja konstruksi.

b) Penerimaan dan penempatan tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan dan


keterampilan yang dimiliki.

c) Tidak memberikan perbedaan perlakuan antara tenaga kerja lokal dan tenaga kerja
dari luar lokasi.

d) Memprakarsai pengurusan asuransi kecelakaan kerja kepada tenaga kerja


(Jamsostek).

e) Memberi kesempatan yang luas kepada penduduk yang bermukim disekitar lokasi
rencana pembangunan fasilitas laut Galela untuk berusaha di sektor informal
sepanjang tidak menganggu kegiatan konstruksi.

c. Peningkatan Pendapatan

a) Memberikan upah tenaga kerja minimal sesuai Upah Minimum Kabupaten (UMK)
Kabupaten Halmahera Utara.

b) Koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Halmahera


Utara dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).

2. Mobilisasi Peralatan dan Material

a. Perubahan Kualitas Udara

a) Menggunakan kendaraan yang layak pakai dan sesuai dengan kemampuan tekanan
gandar jalan yang dilalui.

b) Memelihara dan memperbaiki jalan yang mengalami kerusakan.


c) Memasang papan pengumuman di beberapa tempat khususnya di lokasi konsentrasi
tenaga kerja berbunyi ”Kecepatan Maximum 40 Km/Jam”.
d) Memberikan penyuluhan/pengarahan kepada para pengemudi kendaraan agar tetap
memelihara kondisi kendaraan sehingga layak pakai dan muatan kendaraan yang
tidak melampaui batas tonase kendaraan.

III-10
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

b. Kebisingan

a) Memperlambat kendaraan pada saat melalui lokasi konsentrasi tenaga kerja

b) Memberikan penyuluhan/pengarahan kepada para pengemudi kendaraan agar


memperlambat kendaraan pada saat melalui lokasi konsentrasi tenaga kerja.

c) Memberi pengarahan agar setiap kendaraan menggunakan peredam suara (silincer)


pada knalpot kendaraan angkutan.

d) Memperingati para pekerja agar menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti Ear
Plug.

c. Gangguan Kesehatan Masyarakat

a) Melakukan penyiraman pada jalan yang dilalui, sebelum melaksanakan kegiatan


mobilisasi peralatan dan material khususnya pada lokasi konsentrasi tenaga kerja.

b) Penggunaan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja seperti masker.

c) Memberikan sosialisasi/pengarahan kepada para pengemudi kendaraan dan pekerja


agar tetap memelihara kondisi kendaraan dan melakukan penyiraman pada jalan
yang dilalui, sebelum melaksanakan kegiatan mobilisasi peralatan dan material.

d) Memberikan sosialisasi/pengarahan kepada para pekerja agar tetap menggunakan


peralatan kesehatan dan keselamatan kerja pada saat melaksanakan pekerjaan.

e) Melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pekerja dan penduduk Kecamatan Galela


secara rutin.

d. Gangguan Aksesibilitas

a) Pengaturan secara khusus tentang jalur mobilisasi peralatan dan material ke lokasi
kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan laut Galela.

b) Kegiatan pengangkutan sebaiknya di lakukan di luar jam sibuk lalu lintas

3. Penyiapan Lokasi

a. Perubahan Fungsi dan Tata Guna Lahan

a) Membuat desain kegiatan yang sesuai dengan tata guna lahan eksisting.

b) Pengendalian pembersihan lahan dengan dalam batas-batas yang diizinkan.

c) Membatasi dampak perubahan morfologi sesuai dengan ciri-ciri bentang-alam lokal.

III-11
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

d) Hindari galian dalam, lereng yang curam dan bangunan besar.

b. Perubahan Kualitas Udara

a) Menggunakan kendaraan yang layak pakai dan sesuai dengan kemampuan tekanan
gandar jalan yang dilalui.
b) Memelihara dan memperbaiki jalan yang mengalami kerusakan.

c) Memasang papan pengumuman di beberapa tempat khususnya di lokasi konsentrasi


tenaga kerja berbunyi ”Kecepatan Maximum 40 Km/Jam”.

d) Memberikan penyuluhan/pengarahan kepada para pengemudi kendaraan agar tetap


memelihara kondisi kendaraan sehingga layak pakai dan muatan kendaraan yang
tidak melampaui batas tonase kendaraan.
c. Pola Aliran Permukaan

a) Pengendalian pembersihan lahan dengan dalam batas-batas yang diizinkan.

b) Lakukan studi jangka panjang pada dampak berikutnya, seperti pergantian rezim
arus laut, banjir, erosi dan sebagainya pada lokasi proyek dan sekitarnya

c) Menyediakan parit, gorong-gorong dan cara-cara lain untuk menghambat dan


membatasi aliran, untuk mengawasi permukaan air dan menjaga aliran drainase.

d) Buatkan parit dengan ukuran dan jenis yang memadai.

e) Bangun perangkap/kolam penahan endapan sementara guna mencegah gangguan.

d. Kebisingan

a) Memperlambat kendaraan pada saat melalui lokasi konsentrasi tenaga kerja

b) Memberikan penyuluhan/pengarahan kepada para pengemudi kendaraan agar


memperlambat kendaraan pada saat melalui lokasi konsentrasi tenaga kerja.

c) Memberi pengarahan agar setiap kendaraan menggunakan peredam suara (silincer)


pada knalpot kendaraan angkutan.

d) Memperingati para pekerja agar menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti Ear
Plug.

e. Erosi dan Sedimentasi

Pendekatan Teknologi:

III-12
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

a) Melakukan pembukaan lahan secara bertahap dan tidak membuka lahan yang tidak
akan dibangun.

b) Segera mengangkut material hasil penggalian dan tidak menempatkan material


galian dekat dengan badan air.

c) Untuk pengelolaan dampak berupa sedimen, maka dilakukan upaya pembuatan


kolam pengendap sedimen sebelum masuk ke badan sungai yang secara berkala
dilakukan pengerukan untuk mencegah terjadinya penumpukan sedimen.

d) Menampung/mengalirkan sedimen pada kolam pengendapan sehingga akan


mengurangi sedimen hasil erosi yang langsung mengalir ke badan air.

Pendekatan Sosial Ekonomi Budaya:

a) Memberikan pengarahan kepada para pekerja agar tidak membuka lahan sesuai
luasan yang direncanakan.

b) Melakukan pengarahan kepada para pekerja agar tidak menempatkan tanah hasil
galian dan tanah galian di lokasi dekat badan air seperti mata air dan sungai serta air
laut.

f. Penurunan Kualitas Tanah

a) Pengendalian pembersihan lahan dengan dalam batas-batas yang diizinkan.

b) Simpan lapisan tanah bagian atas pada tempat aman dan gunakan sebagai bahan
pemerata akhir atau lapisan akhir

g. Gangguan Flora dan Fauna

a) Batasi pembersihan lahan sedapat mungkin.

b) Pembukaan atau pembersihan lahan (land clearing) sebaiknya dilaksanakan secara


bertahap, artinya hanya bagian lahan yang akan langsung atau segera dibangun.

c) Tanaman revegetasi yang ditanam dipelihara secara intensif dan teratur seperti
kegiatan pembersihan dari gulma (weeding), pengairan serta pemupukan.

d) Sedapat mungkin batasi pembersihan lahan hutan bakau.

h. Gangguan Kesehatan Masyarakat

a) Penggunaan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja seperti masker.

III-13
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

b) Memberikan sosialisasi/pengarahan kepada para pengemudi kendaraan dan pekerja


agar tetap memelihara kondisi kendaraan dan melakukan penyiraman pada jalan
yang dilalui, sebelum melaksanakan kegiatan mobilisasi peralatan dan material.

c) Memberikan sosialisasi/pengarahan kepada para pekerja agar tetap menggunakan


peralatan kesehatan dan keselamatan kerja pada saat melaksanakan pekerjaan.

d) Melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pekerja dan penduduk Kecamatan Galela


secara rutin.

4. Pekerjaan Konstruksi Fasilitas Pelabuhan Laut

a. Perubahan Kualitas Udara

a) Melakukan pembukaan lahan secara bertahap dan tidak membuka lahan yang tidak
akan dibangun.

b) Melakukan penyiraman lokasi pembangunan terutama pembangunan sarana dan


prasarana pembangunan fasilitas pelabuhan laut sebelum melakukan kegiatan
pembangunan.

c) Menggunakan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja seperti masker.

d) Menggunakan kendaraan yang layak pakai dan sesuai dengan kemampuan tekanan
gandar jalan yang dilalui.

e) Memberikan penyuluhan/pengarahan kepada para pengemudi kendaraan agar tetap


memelihara kondisi kendaraan sehingga layak pakai dan muatan kendaraan yang
tidak melampaui batas tonase kendaraan.

b. Kebisingan

a) Memberi pengarahan agar setiap kendaraan menggunakan peredam suara (silincer)


pada knalpot kendaraan angkutan.

b) Memperingati para pekerja agar menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti Ear
Plug.

c. Penurunan Kualitas Air Laut

a) Menampung/mengalirkan sedimen akibat pembangunan fasilitas pelabuhan dan


jalan pada kolam pengendapan sehingga akan mengurangi sedimen hasil erosi

III-14
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

mengalir ke badan air dan air laut. Kolam pengendapan ini dapat menggunakan
lokasi rendah yang juga dimaksudkan untuk ditimbun.

b) Tidak menempatkan material konstruksi dekat dengan badan air.

c) Pemisahan dan pembersihan air buangan.

d) Daerah pelabuhan dibuatkan drainase dan diatur bertingkat guna menghindari


genangan-genangan air.

e) Setiap saat hindari bahan berminyak, bahan bakar atau bahan berbahaya lainnya
dari memasuki tanah, drainase, dan badan air lokal.

f) Penanaman kembali area vegetasi yang telah dihilangkan/reboisasi.

g) Terapkan mekanisme pembuangan sementara dalam daerah konstruksi, dan buang


limbah padat dengan benar.

h) Bangun fasilitas MCK yang memadai.

i) Terapkan persyaratan pembuangan limbah dan sanitasi yang benar pada kontraktor
dan pekerja.

j) Ketentuan yang memadai untuk fasilitas pengolahan air limbah.

d. Perubahan Pola Arus Laut dan Garis Pantai

a) Pembangunan tembok laut (sea wall) dan revetment yaitu stuktur yang dibangun
pada garis pantai sebagai pembatas antara daratan di satu sisi dan perairan di sisi
lain. Fungsi struktur ini adalah melindungi dan pembertahankan garis pantai dari
serangan gelombang dan menahan tanah dibelakang tembok laut tersebut. Dalam
merencanakan tembok laut harus memperhatikan pendekatan sedimen sel (coastal
cell).

b) Pembangunan groin yaitu bangunan tegak lurus pantai untuk mengamankan pantai
dari gangguan kesetimbangan angkutan sedimen sejajar pantai (longshore
transport).

c) Pembangunan pemecah gelombang sejajar pantai.

III-15
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

e. Gangguan Biota Perairan

a) Melakukan penanaman pohon di sekitar lokasi pembangunan fasilitas pelabuhan laut


untuk mengurangi dampak erosi yang terjadi.

b) Membuat kolam pengendapan, agar mencegah aliran air limpasan (run off) yang
membawa material langsung menuju ke perairan pantai.

c) Pengendalian yang cermat dari daerah kerja serta kedalaman (lokasi pengerukan,
pembersihan untuk jalur pelayaran, pembangungan dermaga) dalam batas-batas
yang diizinkan.

d) Proses pemisahan dan pembersihan air laut yang tercemar (larutan, suspensi).

e) Pencegahan substansi berminyak, bahan bakar atau bahan berbahaya lainnya agar
tidak masuk tanah, daerah drainase, badan-badan air lokal.

f) Buatkan kisi-kisi penahan Lumpur

g) Buatkan tirai penahan Lumpur

h) Lakukan penelitian jangka panjang (khususnya mengenai terumbu karang).

f. Gangguan Kesehatan Masyarakat

a) Penggunaan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja seperti masker.

b) Memberikan sosialisasi/pengarahan kepada para pengemudi kendaraan dan pekerja


agar tetap memelihara kondisi kendaraan dan melakukan penyiraman pada jalan
yang dilalui, sebelum melaksanakan kegiatan mobilisasi peralatan dan material.

c) Memberikan sosialisasi/pengarahan kepada para pekerja agar tetap menggunakan


peralatan kesehatan dan keselamatan kerja pada saat melaksanakan pekerjaan.

d) Melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pekerja dan penduduk Kecamatan Galela


secara rutin.

5. Pemutusan Hubungan Kerja Konstruksi

a. Sikap dan Persepsi Masyarakat

a) Memberikan penjelasan kepada masyarakat Kecamatan Galela bahwa Tenaga kerja


lokal yang telah diberdayakan oleh perusahaan selama ini sudah memiliki

III-16
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

Pengalaman dan skill yang cukup Sehingga bisa mengembangkan keahliannya di


perusahaan yang lain, apabila kegiatan konstruksi pembangunan fasilitas pelabuhan
laut telah berakhir.

b) Memberikan pesangon Kepada Karyawan sesuai dengan keahlian, dan masa


pengabdian.

b. Menurunnya Kesempatan Kerja dan Berusaha

Memberikan pemahaman dan sosialisi kepada masyarakat sekitar sehingga tidak


terjadi Demonstrasi dan terbukanya lahan usaha baru.

c. Peningkatan Pengangguran

Memberikan pemahaman dan sosialisi kepada masyarakat sekitar sehingga tidak


terjadi Demonstrasi dan terbukanya lahan usaha baru.

6. Demobilisasi Peralatan dan Material Konstruksi

a. Perubahan Kualitas Udara


a) Menggunakan kendaraan yang layak pakai dan sesuai dengan kemampuan tekanan
gandar jalan yang dilalui.

b) Memelihara dan memperbaiki jalan yang mengalami kerusakan.


c) Memasang papan pengumuman di beberapa tempat khususnya di lokasi konsentrasi
tenaga kerja berbunyi ”Kecepatan Maximum 40 Km/Jam”.
d) Memberikan penyuluhan/pengarahan kepada para pengemudi kendaraan agar tetap
memelihara kondisi kendaraan sehingga layak pakai dan muatan kendaraan yang
tidak melampaui batas tonase kendaraan.

b. Kebisingan

a) Memperlambat kendaraan pada saat melalui lokasi konsentrasi tenaga kerja

b) Memberikan penyuluhan/pengarahan kepada para pengemudi kendaraan agar


memperlambat kendaraan pada saat melalui lokasi konsentrasi tenaga kerja.

c) Memberi pengarahan agar setiap kendaraan menggunakan peredam suara (silincer)


pada knalpot kendaraan angkutan.

d) Memperingati para pekerja agar menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti Ear
Plug.

III-17
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

c. Gangguan Kesehatan Masyarakat

a) Melakukan penyiraman pada jalan yang dilalui, sebelum melaksanakan kegiatan


mobilisasi peralatan dan material khususnya pada lokasi konsentrasi tenaga kerja.

b) Penggunaan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja seperti masker.

c) Memberikan sosialisasi/pengarahan kepada para pengemudi kendaraan dan pekerja


agar tetap memelihara kondisi kendaraan dan melakukan penyiraman pada jalan
yang dilalui, sebelum melaksanakan kegiatan mobilisasi peralatan dan material.

d) Memberikan sosialisasi/pengarahan kepada para pekerja agar tetap menggunakan


peralatan kesehatan dan keselamatan kerja pada saat melaksanakan pekerjaan.

e) Melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pekerja dan penduduk Kecamatan Galela


secara rutin.

d. Gangguan Aksesibilitas

a) Pengaturan secara khusus tentang jalur mobilisasi peralatan dan material ke lokasi
kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan laut Galela.

b) Kegiatan pengangkutan sebaiknya di lakukan di luar jam sibuk lalu lintas.

E. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

1. Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi

a. Sikap dan Persepsi

Menggunakan metode pendekatan melalui survei, indepth interview, Focus Group


Discussion (FGD).

b. Kesempatan Kerja dan Berusaha

a) Memantau banyaknya anggota masyarakat setempat yang diterima sebagai tenaga


kerja dan berusaha di sektor informal.

b) Melakukan pengamatan langsung, wawancara semi terstruktur. penentuan


responden secara purposive sampling, Jumlah responden yang akan diwawancarai
sebanyak (10–15%) dari populasi masyarakat yang memperoleh manfaat.

2. Mobilisasi Peralatan dan Material

III-18
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

a. Perubahan Kualitas Udara


a) Verifikasi dokumen administrasi: jenis dan tahun pembuatan kendaraan, serta
sertifikat uji emisi.

b) Observasi lapang penyiraman jalan selama tahap mobilisasi peralatan, material, dan
personel.

b. Kebisingan

Melakukan observasi lapangan untuk memantau penggunaan Alat Pelindung Diri


(APD) seperti Ear Plug bagi pekerja.

c. Gangguan Kesehatan

Mengecek hasil analisa penyakit ISPA di puskesmas kecamatan Galela.

d. Gangguan Aksesibilitas

Melakukan observasi lapangan untuk memantau keadaan lalu lintas.

3. Penyiapan Lokasi

a. Perubahan Fungsi dan Tata Guna Lahan

a) Pemantauan tata guna lahan secara berkala untuk memastikan tidak ada perubahan
tata guna lahan.

b) Observasi visual

c) Periksa laporan mengenai daerah bermasalah.

b. Perubahan Kualitas Udara

Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan menggunakan gas sampler


kemudian dianalisa di laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer. Analisis data
dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.
c. Kebisingan

Observasi lapangan Melakukan observasi lapangan untuk memantau penggunaan


Alat Pelindung Diri (APD) seperti Ear Plug bagi pekerja.

d. Perubahan Pola Aliran Permukaan

a) Memantau keadaan Lahan yang sudah dibangun.

b) Memantau tingkat curah hujan yang terjadi khususnya pada puncak musim hujan.

III-19
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

c) Memantau kondisi drainase.

e. Erosi dan Sedimentasi

a) Memantau perubahan/peningkatan TSS dan TDS

b) Pengambilan contoh air secara representatif kemudian dianalisis di laboratorium.

c) Pengukuran langsung di lapangan (insitu) dengan alat TDS meter

f. Penurunan Kualitas Tanah

Laksanakan sampling dan analisa tanah di laboratorium.

g. Gangguan Flora dan Fauna

a) Memantau tingkat keanekaragaman Flora.

b) Pengumpulan data vegetasi (flora) dilakukan dengan metode transek dan sensus
langsung. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menghitung indeks nilai
penting (INP) dan indeks keanekaragaman.

c) Memantau tingkat keanekaragaman Fauna

d) Pengumpulan data fauna dilakukan dengan observasi lapangan. Data yang


diperoleh kemudian dianalisis dengan menghitung indeks nilai penting (INP) dan
indeks keanekaragaman.

h. Gangguan Kesehatan Masyarakat

Melakukan pengamatan langsung dan wawancara selanjutnya data di komparasi


dengan pola penyakit masyarakat pada Puskesmas setempat. Data dianalisis secara
deskriptif kuantitatif.

4. Pekerjaan Konstruksi Fasilitas Pelabuhan Laut

a. Perubahan Kualitas Udara

Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan menggunakan gas sampler


kemudian dianalisa di laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer. Analisis data
dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.

b. Kebisingan

Observasi lapangan Melakukan observasi lapangan untuk memantau penggunaan


Alat Pelindung Diri (APD) seperti Ear Plug bagi pekerja.

III-20
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

c. Penurunan Kualitas Air Laut

Pengambilan sampel air menggunakan botol sampel dianalisa di laboratorium


dengan pH meter, spektrofotometer dan titrasi metode Winkler, sebagian parameter
dianalisis langsung dilapangan seperti pH dan oksigen terlarut (DO).

d. Perubahan Pola Arus Laut dan Garis Pantai

Pemantauan dilakukan secara periodik terhadap perubahan garis pantai dengan


membuat patok awal sebagai titik ikat yang kemudian digunakan sebagai dasar atau acuan
dari perubahan garis pantai.

e. Gangguan Biota Perairan

a) Pengambilan sample plankton, benthos dan nekton pada lokasi yang sama dengan
pemantauan terhadap kualitas air.

b) Melakukan analisis plankton, benthos dan nekton di laboratorium.

f. Gangguan Kesehatan Masyarakat

Melakukan pengamatan langsung dan wawancara selanjutnya data di komparasi


dengan pola penyakit masyarakat pada Puskesmas setempat. Data dianalisis secara
deskriptif kuantitatif.

5. Pemutusan Hubungan Kerja Konstruksi

a. Sikap dan Persepsi

Menggunakan metode pendekatan melalui survei, indepth interview, Focus Group


Discussion (FGD).

b. Menurunnya Kesempatan Kerja dan Berusaha

a) Memantau banyaknya anggota masyarakat setempat yang dikeluarkan sebagai


tenaga kerja dan berusaha di sektor informal.

b) Melakukan pengamatan langsung, wawancara semi terstruktur. penentuan


responden secara purposive sampling, Jumlah responden yang akan diwawancarai
sebanyak (10–15%) dari populasi masyarakat yang memperoleh manfaat.

c. Peningkatan Pengangguran

III-21
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

a) Melakukan survai lapangan dan wawancara dengan warga Desa Pune dan sekitarnya
Kecamatan Galela.

b) Melakukan observasi lapangan mengenai pekerjaan dan aktifitas masyarakat.

6. Demobilisasi Peralatan dan Material Konstruksi

a. Perubahan Kualitas Udara

a) Verifikasi dokumen administrasi: jenis dan tahun pembuatan kendaraan, serta


sertifikat uji emisi.

b) Observasi lapangan penyiraman jalan selama tahap demobilisasi peralatan, material,


dan personel.

b. Kebisingan

Melakukan observasi lapangan untuk memantau penggunaan Alat Pelindung Diri


(APD) seperti Ear Plug bagi pekerja.

c. Gangguan Kesehatan

Mengecek hasil analisa penyakit ISPA di puskesmas kecamatan Galela.

d. Gangguan Aksesibilitas

Melakukan observasi lapangan untuk memantau keadaan lalu lintas.

F. Lokasi Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan lingkungan dan pemantauan Lingkungan Hidup adalah di sekitar


lokasi Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut pada Di Desa Pune Kecamatan Galela dan
sekitarnya Kabupaten Halmahera Utara

G. Periode Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Periode Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan Hidup dilakukan 1


(satu) kali pada setiap kegiatan pada tahap konstruksi rencana kegiatan Pembangunan
fasilitas pelabuhan laut Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera Utara.

3.1.3. Tahap Operasi

A. Sumber Dampak

III-22
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

Kegiatan yang akan menimbulkan dampak pada tahap operasi bersumber dari
kegiatan penerimaan tenaga kerja operasi, mobilisasi peralatan dan material operasi,
operasional pelabuhan laut, dan pengelolaan limbah.

B. Jenis Dampak

Jenis dampak yang akan dikelola dan dipantau dari kegiatan penerimaan tenaga
kerja operasi, mobilisasi peralatan dan material operasi, operasional pelabuhan,
pengelolaan limbah adalah sikap dan persepsi masyarakat, kesempatan kerja dan
berusaha, peningkatan pendapatan, perubahan kualitas udara, kebisingan, perubahan
kualitas air, perubahan kualitas tanah, gangguan biota perairan, gangguan aksesibilitas,
serta gangguan kesehatan masyarakat.

C. Besaran Dampak

1. Penerimaan Tenaga Kerja Operasi

a. Sikap dan Persepsi Masyarakat :

Besaran dampak berdasarkan adalah jumlah penduduk di Kecamatan Galela yang


berpersepsi negatif terhadap penerimaan tenaga kerja operasi rencana kegiatan
pembangunan fasilitas pelabuhan laut Galela adalah minimum.

b. Kesempatan Kerja dan Berusaha

Besaran dampak adalah Jumlah tenaga kerja lokal yang diserap dalam kegiatan
operasi, trend perubahan pendapatan masyarakat sebelum, selama, dan setelah kegiatan
pelabuhan laut.

c. Peningkatan Pendapatan :

Besaran dampak berdasarkan pendapatan tenaga kerja operasi rencana kegiatan


pembangunan fasilitas pelabuhan laut di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten
Halmahera Utara yang sesuai dengan UMP Maluku Utara berdasarkan Keputusan Gubernur
Maluku Utara No. 156.2/Kpts/MU/2009 Tentang Penetapan Besarnya Upah Minimum
Provinsi (UMP).

III-23
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

2. Mobilisasi Peralatan dan Material Operasi

a. Perubahan Kualitas Udara :

Besaran dampak berdasarkan peningkatan konsentrasi polutan CO, NO2, SO2, dan
TSP (Total Suspended Solid). Nilai parameter kualitas udara yaitu Baku Mutu Kualitas
Udara Ambien sesuai PP 41/1999.

b. Kebisingan

Besaran dampak yaitu peningkatan tingkat kebisingan (noise level) akibat adanya
aktifitas moblilisasi peralatan dan material operasi. Parameternya didasarkan pada Kepmen
LH No.KEP-48/MENLH/11/96 Tentang Baku Tingkat Kebisingan.

c. Gangguan Aksesibilitas

Besaran dampak yaitu meningkatnya volume kendaraan serta hambatan terhadap


lalulintas akibat dari demobilisasi peralatan dan material operasi.

d. Gangguan Kesehatan Masyarakat:

Besaran dampak yaitu gangguan kesehatan penduduk di Desa Pune, Kecamatan


Galela, seperti adanya penyakit saluran pernafasan akut (ISPA), conjunctivitis mata, infeksi
kulit dan keracunan gas buang seperti Pb dan CO akibat peningkatan pencemaran udara
dan suhu udara.

3. Operasional Pelabuhan Laut

a. Perubahan Kualitas Udara :

Besaran dampak berdasarkan peningkatan konsentrasi polutan CO,NO2, SO2, dan


TSP (Total Suspend Solid). Nilai parameter kualitas udara yaitu Baku Mutu Kualitas Udara
Ambien sesuai PP 41/1999.

b. Kebisingan

Besaran dampak yaitu peningkatan tingkat kebisingan (noise level). Hal ini
didasarkan pada Kepmen LH No.KEP-48/MENLH/11/96 Tentang Baku Tingkat Kebisingan.

c. Penurunan Kualitas Air Laut

III-24
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

Besaran dampak yaitu penurunan kualitas air laut berdasarkan Lampiran I


Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut.

d. Gangguan Biota Perairan

Besaran dampak yaitu gangguan terhadap biota perairan adalah minimal.

e. Gangguan Kesehatan Masyarakat

Besaran dampak adalah jumlah pekerja dan penduduk Desa Pune Kecamatan
Galela yang terserang penyakit diare dan infeksi kulit.

4. Pengelolaan Limbah

a. Limbah Cair

Besaran dampak adalah peningkatan jumlah limbah cair akibat aktivitas peralatan
pelabuhan laut. Hal ini didasarkan pada Standar Baku Mutu Limbah Cair berdasarkan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No: Kep-51/MENLH/10/1995 BAPEDAL 1999.

b. Penurunan Kualitas Air Laut

Besaran dampak yaitu penurunan kualitas air laut akibat ceceran bahan bakar dan
pelumas dari kapal pengangkut. Hal ini berdasarkan Lampiran I Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut.

c. Penurunan Kualitas Tanah

Besaran dampak yaitu penurunan kualitas tanah akibat ceceran pelumas peralatan.
Hal ini didasarkan pada standar umum kesuburan tanah menurut PPT 1982.

d. Gangguan Biota Perairan

Besaran dampak yaitu gangguan terhadap biota perairan akibat adanya ceceran
minyak dan pelumas kapal yang mempengaruhi jumlah populasi biota perairan adalah
minimal.

D. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Penerimaan Tenaga Kerja Operasi

a. Sikap dan Persepsi Masyarakat

III-25
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

a) Memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat Kecamatan Galela dan


sekitarnya tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dan manfaat yang dapat
diperoleh dari rencana kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan laut Galela.

b) Membentuk Devisi Pengembangan Masyarakat (Community Development) dalam


struktur organisasi rencana kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan laut Galela
yang akan merencanakan kegiatan-kegiatan pengembangan masyarakat termasuk
bantuan pengadaan sumber air baku/bersih, listrik, pengembangan lokasi
permukiman, pengembangan ekonomi sektor informal, rumah ibadah, serta aspek
pemberdayaan masyarakat.

b. Kesempatan Kerja dan Berusaha

a) Mengkomunikasikan rencana penggunaan tenaga kerja kepada Kepala Desa dan


Dinas Ketenagakerjaan setempat

b) Memprioritaskan penggunaan penduduk angkatan kerja setempat sesuai dengan


kualifikasi yang dibutuhkan

c) Pemberian upah sesuai dengan UMR/UMK yang berlaku dan menyertakan dalam
program Jamsostek

d) Memberikan arahan jenis peluang usaha kepada masyarakat sekitar.

e) Membentuk lokalisasi khusus tempat berusaha bagi masyarakat

c. Peningkatan Pendapatan

a) Memberikan upah tenaga kerja minimal sesuai Upah Minimum Kabupaten (UMK)
Kabupaten Halmahera Utara.

b) Koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Halmahera Utara dan
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI).

2. Mobilisasi Peralatan dan Material Operasi

a. Perubahan Kualitas Udara

a) Menggunakan kendaraan yang layak pakai dan sesuai dengan kemampuan tekanan
gandar jalan yang dilalui.

b) Memelihara dan memperbaiki jalan yang mengalami kerusakan.

III-26
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

c) Memasang papan pengumuman di beberapa tempat khususnya di lokasi konsentrasi


tenaga kerja berbunyi ”Kecepatan Maximum 40 Km/Jam”.
d) Memberikan penyuluhan/pengarahan kepada para pengemudi kendaraan agar tetap
memelihara kondisi kendaraan sehingga layak pakai dan muatan kendaraan yang
tidak melampaui batas tonase kendaraan.

b. Kebisingan

a) Memperlambat kendaraan pada saat melalui lokasi konsentrasi tenaga kerja

b) Memberikan penyuluhan/pengarahan kepada para pengemudi kendaraan agar


memperlambat kendaraan pada saat melalui lokasi konsentrasi tenaga kerja.

c) Memberi pengarahan agar setiap kendaraan menggunakan peredam suara (silincer)


pada knalpot kendaraan angkutan.

d) Memperingati para pekerja agar menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti Ear
Plug.

c. Gangguan Kesehatan Masyarakat

a) Melakukan penyiraman pada jalan yang dilalui, sebelum melaksanakan kegiatan


mobilisasi peralatan dan material khususnya pada lokasi konsentrasi tenaga kerja.

b) Penggunaan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja seperti masker.

c) Memberikan sosialisasi/pengarahan kepada para pengemudi kendaraan dan pekerja


agar tetap memelihara kondisi kendaraan dan melakukan penyiraman pada jalan
yang dilalui, sebelum melaksanakan kegiatan mobilisasi peralatan dan material.

d) Memberikan sosialisasi/pengarahan kepada para pekerja agar tetap menggunakan


peralatan kesehatan dan keselamatan kerja pada saat melaksanakan pekerjaan.

e) Melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pekerja dan penduduk Kecamatan Galela


secara rutin.

d. Gangguan Aksesibilitas

a) Pengaturan secara khusus tentang jalur mobilisasi peralatan dan material ke lokasi
kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan laut Galela.

b) Kegiatan pengangkutan sebaiknya di lakukan diluar jam sibuk lalu lintas

3. Operasional Pelabuhan Laut

III-27
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

a. Perubahan Kualitas Udara

a) Menggunakan kendaraan yang layak pakai dan sesuai dengan kemampuan tekanan
gandar jalan yang dilalui.

b) Memelihara dan memperbaiki jalan yang mengalami kerusakan.


c) Memasang papan pengumuman di beberapa tempat khususnya di lokasi konsentrasi
tenaga kerja berbunyi ”Kecepatan Maximum 40 Km/Jam.
d) Memberikan penyuluhan/pengarahan kepada para pengemudi kendaraan agar tetap
memelihara kondisi kendaraan sehingga layak pakai dan muatan kendaraan yang
tidak melampaui batas tonase kendaraan.

e) Menggunakan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja seperti masker.

b. Kebisingan

a) Memberi pengarahan agar setiap kendaraan menggunakan peredam suara (silincer)


pada knalpot kendaraan angkutan.

b) Memperingati para pekerja agar menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti Ear
Plug.

c. Penurunan Kualitas Air Laut

a) Menampung/mengalirkan sedimen akibat pembangunan fasilitas pelabuhan dan


jalan pada kolam pengendapan sehingga akan mengurangi sedimen hasil erosi
mengalir ke badan air dan air laut. Kolam pengendapan ini dapat menggunakan
lokasi rendah yang juga dimaksudkan untuk ditimbun.

b) Lakukan pengolahan teratur pada tangki bahan bakar untuk mencegah kebocoran.

c) Sediakan peralatan untuk mencegah pencemaran tumpahan minyak (oil spill).

d) Mencegah pencampuran minyak bekas dan limbah berbahaya.

e) Menggunakan daerah pembuangan di luar lokasi proyek untuk limbah berbahaya.

f) Pembuangan di luar lokasi proyek untuk lumpur berbahaya.

g) Pengumpulan dan pengolahan air lambung dan pembuangan dari kapal kedalam
instalasi pengolahan air buangan.

h) Persyaratkan para operator kapal agar mengurangi kejadian terkontaminasinya


pembuangan air lambung kapal dengan memasang alat penangkap minyak,

III-28
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

memperbaiki kebocoran, pemisahan oli/air di dalam pompa pembuangan air


lambung dan sebagainya.

i) Terapkan dan laksanakan Rencana Tanggap Darurat Keselamatan.

d. Gangguan Biota Perairan

a) Proses pemisahan dan pembersihan air laut yang tercemar (larutan, suspensi).

b) Pencegahan substansi berminyak, bahan bakar atau bahan berbahaya lainnya agar
tidak masuk tanah, daerah drainase, badan-badan air lokal.

c) Membuat atau meniru habitat biota yang terkena dampak pada daerah lain yang
cocok.

d) Penggunaan instalasi pengolahan air buangan dan tindakan lainnya untuk


menghindari tingkat polusi air yang mengandung racun (toksik).

e. Gangguan Kesehatan Masyarakat

a) Penggunaan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja seperti masker.

b) Memberikan sosialisasi/pengarahan kepada para pekerja agar tetap menggunakan


peralatan kesehatan dan keselamatan kerja pada saat melaksanakan pekerjaan.

4. Pengelolaan Limbah

a. Limbah Cair

a) Limbah cair yang berasal dari pelumas mesin serta gumuk di tampung dalam wadah
(Drum) agar tidak tercecer dan kontak langsung dengan badan Tanah. Drum yang
berisi Limbah cair tersebut kemudian di kumpulkan pada lokasi yang di tentukan
untuk selebihnya dikelola.

b) Outlet pembuangan limbah ke badan air harus memperhatikan keberlanjutan


ekosistem pantai sekitar terutama mangrove, pemukiman, serta aset masyarakat
yang ada.

c) Sediakan peralatan untuk mencegah pencemaran tumpahan minyak (oil spill)

d) Mencegah pencampuran minyak bekas dan limbah berbahaya

e) Menggunakan daerah pembuangan di luar lokasi proyek untuk limbah berbahaya.

b. Penurunan Kualitas Air Laut

III-29
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

a) Pembuangan di luar lokasi proyek untuk lumpur berbahaya

b) Pengumpulan dan pengolahan air lambung dan pembuangan dari kapal ke dalam
instalasi pengolahan air buangan

c) Persyaratkan para operator kapal agar mengurangi kejadian terkontaminasinya


pembuangan air lambung kapal dengan memasang alat penangkap minyak,
memperbaiki kebocoran, pemisahan oli/air di dalam pompa pembuangan air
lambung.

c. Penurunan Kualitas Tanah

a) Membuka lapisan top soil untuk di pindahkan ke daerah rehabilitasi lahan.

b) Mengalirkan air limpasan permukaan dari area kegiatan langsung menuju kolam
sedimen.

c) Membangun penahan sedimen dan bendung pengontrol

d) Tidak Membuang Limbah cair langsung ke badan tanah.

d. Gangguan Biota Perairan

a) Proses pemisahan dan pembersihan air laut yang tercemar (larutan, suspensi).

b) Pencegahan substansi berminyak, bahan bakar atau bahan berbahaya lainnya agar
tidak masuk tanah, daerah drainase, badan-badan air lokal.

c) Membuat atau meniru habitat biota yang terkena dampak pada daerah lain yang
cocok.

d) Penggunaan instalasi pengolahan air buangan dan tindakan lainnya untuk


menghindari tingkat polusi air yang mengandung racun (toksik).

E. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

1. Penerimaan Tenaga Kerja Operasi

a. Sikap dan Persepsi Masyarakat

Menggunakan metode pendekatan melalui survei, indepth interview, Focus Group


Discussion (FGD).
b. Kesempatan Kerja dan Berusaha

III-30
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

a) Memantau banyaknya anggota masyarakat setempat yang diterima sebagai tenaga


kerja dan berusaha di sektor informal.
b) Melakukan pengamatan langsung, wawancara semi terstruktur. penentuan responden
secara purposive sampling, Jumlah responden yang akan diwawancarai sebanyak
(10–15%) dari populasi masyarakat yang memperoleh manfaat.

c. Peningkatan Pendapatan

a) Memantau banyaknya anggota masyarakat setempat yang diterima sebagai tenaga


kerja dan berusaha di sektor informal.
b) Melakukan pengamatan langsung, wawancara semi terstruktur. penentuan responden
secara purposive sampling, Jumlah responden yang akan diwawancarai sebanyak
(10–15%) dari populasi masyarakat yang memperoleh manfaat.

2. Mobilisasi Peralatan dan Material Operasi

a. Perubahan Kualitas Udara

Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan menggunakan gas sampler


kemudian dianalisa di laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer. Analisis data
dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.

b. Kebisingan

Melakukan observasi lapangan untuk memantau penggunaan Alat Pelindung Diri


(APD) seperti Ear Plug bagi pekerja.

c. Gangguan Kesehatan Masyarakat

Melakukan pengamatan langsung dan wawancara selanjutnya data di komparasi


dengan pola penyakit masyarakat pada Puskesmas setempat. Data dianalisis secara
deskriptif kuantitatif

d. Gangguan Aksesibilitas

Observasi lapangan terhadap keadaan lalulintas.

3. Operasional Pelabuhan Laut

a. Perubahan Kualitas Udara

III-31
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

Dilakukan dengan cara pengambilan sampel di lapangan menggunakan gas sampler


kemudian dianalisa di laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer. Analisis data
dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.

b. Kebisingan

Melakukan observasi lapangan untuk memantau penggunaan Alat Pelindung Diri


(APD) seperti Ear Plug bagi pekerja.

c. Penurunan Kualitas Air Laut

Pengambilan sampel air menggunakan botol sampel dianalisa di laboratorium


dengan pH meter, spektrofotometer dan titrasi metode Winkler, sebagian parameter
dianalisis langsung dilapangan seperti pH dan oksigen terlarut (DO).

d. Gangguan Biota Perairan

a) Pengambilan sample plankton, benthos dan nekton pada lokasi yang sama dengan
pemantauan terhadap kualitas air.

b) Melakukan analisis plankton, benthos dan nekton di laboratorium.

e. Gangguan Kesehatan Masyarakat

Melakukan pengamatan langsung dan wawancara selanjutnya data di komparasi


dengan pola penyakit masyarakat pada Puskesmas setempat. Data dianalisis secara
deskriptif kuantitatif.

4. Pengelolaan Limbah

a. Limbah Cair

a) Data hasil pengamatan, pengukuran serta hasil wawancara dengan penduduk


dibandingkan dengan kondisi rona awal.

b) Jika hasil pengukuran kualitas tanah ternyata kualitasnya berada dibawah nilai baku
mutu dan masyarakat setempat tidak merasa terganggu oleh adanya kegiatan, maka
pelaksanaan pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan telah cukup baik dan
perlu dipertahankan. Apabila ternyata sebaliknya maka perlu diupayakan langkah-
langkah penanganannya lebih lanjut. Demikian pula halnya untuk pengelolaan
Limbah cair.

b. Penurunan Kualitas Air Laut

III-32
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

Pengambilan sampel air menggunakan botol sampel dianalisa di laboratorium


dengan pH meter, spektrofotometer dan titrasi metode Winkler, sebagian parameter
dianalisis langsung dilapangan seperti pH dan oksigen terlarut (DO).

c. Penurunan Kualitas Tanah

Laksanakan sampling dan analisa tanah di laboratorium.

d. Gangguan Biota Perairan

a) Pengambilan sample plankton, benthos dan nekton pada lokasi yang sama dengan
pemantauan terhadap kualitas air.

b) Melakukan analisis plankton, benthos dan nekton di laboratorium.

F. Lokasi Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan hidup adalah di Desa


Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera Utara.

G. Periode Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

a) Pengelolaan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan operasi rencana kegiatan


pembangunan fasilitas pelabuhan laut dilaksanakan.

b) Pemantauan Lingkungan hidup dilakukan setiap periode 3 (tiga) bulan selama tahap
operasi rencana kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan laut di Desa Pune
Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara.

3.1.4. Tahap Pasca Operasi

A. Sumber Dampak

Pada tahap pasca operasi dampak yang akan timbul bersumber dari kegiatan
reklamasi dan rehabilitasi lahan, demobilisasi peralatan dan material, pengelolaan aset
perusahaan, serta pemutusan hubungan tenaga kerja.

B. Jenis Dampak

Jenis dampak yang akan dikelola dari kegiatan reklamasi dan rehabilitasi lahan,
demobilisasi peralatan dan material, pengelolaan aset perusahaan, dan pemutusan

III-33
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

hubungan kerja adalah perubahan kualitas udara, kebisingan, gangguan aksesibilitas,


gangguan kesehatan, sikap dan persepsi masyarakat, menurunnya kesempatan kerja dan
berusaha, serta peningkatan pengangguran.

C. Besaran Dampak

1. Reklamasi dan Rehabilitasi Lahan

a. Perubahan Kualitas Udara

Besaran dampak berdasarkan berkurangnya tingkat konsentrasi polutan CO, NO2,


SO2, dan TSP (Total Suspend Solid). Nilai parameter kualitas udara yaitu Baku Mutu
Kualitas Udara Ambien sesuai PP 41/1999.

b. Sikap dan Persepsi Masyarakat

Besaran dampak adalah jumlah penduduk Kecamatan Galela yang berpersepsi


positif terhadap rencana kegiatan reklamasi dan rehabilitasi lahan adalah maksimal.

2. Demobilisasi Peralatan

a. Perubahan Kualitas Udara :

Besaran dampak berdasarkan peningkatan konsentrasi polutan CO, NO2, SO2, dan
TSP (Total Suspended Solid). Nilai parameter kualitas udara yaitu Baku Mutu Kualitas
Udara Ambien sesuai PP 41/1999.

b. Kebisingan

Besaran dampak yaitu peningkatan tingkat kebisingan (noise level) akibat adanya
aktifitas demoblilisasi peralatan dan material. Hal ini didasarkan pada Kepmen LH No.KEP-
48/MENLH/11/96 Tentang Baku Tingkat Kebisingan.

c. Gangguan Aksesibilitas

Besaran dampak yaitu meningkatnya volume kendaraan akibat dari demobilisasi


peralatan dan material.

d. Gangguan Kesehatan Masyarakat:

III-34
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

Besaran dampak yaitu gangguan kesehatan penduduk di Desa Pune Kecamatan


Galela, seperti penyakit saluran pernafasan akut (ISPA), conjunctivitis mata, infeksi kulit dan
keracunan gas buang seperti Pb dan CO akibat peningkatan pencemaran udara dan suhu
udara.

3. Pengelolaan Aset Perusahaan

a. Sikap dan Persepsi Masyarakat

Besaran dampak adalah pertumbuhan ekonomi Kabupaten Halmahera Utara, kinerja


secara agregat PDRB dan Peningkatan PAD Kabupaten Halmahera Utara, PDRB per kapita
Kabupaten Halmahera Utara.

b. Meningkatnya Pelayanan Masyarakat

Besaran dampak adanya peningkatan pelayanan masyarakat Desa Pune Kecamatan


Galela karena adanya fasilitas pelabuhan yang sudah tidak digunakan dialih fungsikan ke
pemerintah daerah setempat.

4. Pemutusan Hubungan Kerja

a. Sikap dan Persepsi Masyarakat

Besaran dampak adalah jumlah penduduk Kecamatan Galela yang berpersepsi


positif dan negatif akibat pelepasan tenaga kerja.

b. Menurunnya Kesempatan Kerja dan Berusaha

Besaran dampak adalah hilangnya kesempatan kerja dan berusaha sebagai akibat
berakhirnya kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan laut Galela.

c. Peningkatan Pengangguran

Besaran dampak adalah jumlah penduduk Kecamatan Galela yang berubah mata
pencahariannya sebagai akibat berakhirnya kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan laut
Galela.

D. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


1. Reklamasi dan Rehabilitasi Lahan
a. Perubahan Kualitas Udara

III-35
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

a) Penanaman kembali tanaman/reboisasi dengan tanam spesies pohon dan tanaman


asli.

b) Hindari dan/atau buka hambatan dalam jalur arus udara segar.

c) Memelihara dan memperbaiki jalan yang mengalami kerusakan.

d) Memasang papan pengumuman di beberapa tempat khususnya di lokasi konsentrasi


tenaga kerja berbunyi ”Kecepatan Maximum 40 Km/Jam”.

e) Memberikan penyuluhan/pengarahan kepada para pengemudi kendaraan agar tetap


memelihara kondisi kendaraan sehingga layak pakai dan muatan kendaraan yang
tidak melampaui batas tonase kendaraan.

b. Erosi dan Sedimentasi

Pendekatan Teknologi:

a) Menampung/mengalirkan sedimen pada kolam pengendapan sehingga akan


mengurangi sedimen hasil erosi mengalir ke badan air/sungai. Kolam pengendapan
ini dapat menggunakan lokasi cekungan-cekungan bekas kegiatan pembangunan
pelabuhan laut.

b) Sesegera mungkin melakukan reklamasi areal bekas tambang pada lokasi akhir
timbunan tanah penutup dan lahan terbuka dengan menggunakan tanaman penutup
(cover crops), jenis-jenis tanaman cepat tumbuh (fast growing plant species), dan
jenis-jenis tanaman lokal dan non lokal.

c) Melindungi lokasi lereng terbuka dari erosi dengan menempatkan jute mat (jaring
penutup untuk kestabilan slope), pemberian mulsa melalui tabur semprot
(hydromulching) dan penanaman tanaman penutup tanah (cover crops) pada lokasi
yang telah ditentukan.

c. Sikap dan Persepsi Masyarakat

Menekankan pendekatan sosial secara partisipatif dengan masyarakat setempat dan


pendekatan kelembagaan dengan kelembagaan lokal yang ada baiknya itu lembaga
penduduk setempat.

2. Demobilisasi Peralatan dan Material

a. Perubahan Kualitas Udara

III-36
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

a) Menggunakan kendaraan yang layak pakai dan sesuai dengan kemampuan tekanan
gandar jalan yang dilalui.

b) Memelihara dan memperbaiki jalan yang mengalami kerusakan.

c) Memasang papan pengumuman di beberapa tempat khususnya di lokasi konsentrasi


tenaga kerja berbunyi ”Kecepatan Maximum 40 Km/Jam”.

d) Memberikan penyuluhan/pengarahan kepada para pengemudi kendaraan agar tetap


memelihara kondisi kendaraan sehingga layak pakai dan muatan kendaraan yang
tidak melampaui batas tonase kendaraan.

f) Menggunakan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja seperti masker.

b. Kebisingan

a) Memberi pengarahan agar setiap kendaraan menggunakan peredam suara (silincer)


pada knalpot kendaraan angkutan.

b) Memperingati para pekerja agar menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti Ear
Plug.

c. Gangguan Aksesibilitas

a) Pengaturan secara khusus tentang jalur demobilisasi peralatan dan material Galela.

b) Kegiatan pengangkutan sebaiknya di lakukan diluar jam sibuk lalu lintas.

d. Gangguan Kesehatan Masyarakat

a) Penggunaan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja seperti masker.

b) Memberikan sosialisasi/pengarahan kepada para pekerja agar tetap menggunakan


peralatan kesehatan dan keselamatan kerja pada saat melaksanakan pekerjaan.

3. Pengelolaan Aset Perusahaan

a. Sikap dan Persepsi Masyarakat

Menekankan pendekatan sosial secara partisipatif dengan masyarakat setempat dan


pendekatan kelembagaan dengan kelembagaan lokal yang ada baiknya itu lembaga
penduduk setempat.
b. Meningkatnya Pelayanan Masyarakat

III-37
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

Menyerahkan aset perusahaan kepada masyarakat setempat untuk dialih fungsikan


oleh pemerintah daerah setempat.

4. Pemutusan Hubungan Kerja

a. Sikap dan Persepsi Masyarakat

a) Memberikan penjelasan kepada masyarakat Kecamatan Galela bahwa tenaga kerja


lokal yang telah diberdayakan oleh perusahaan selama ini sudah memiliki
pengalaman dan skill yang cukup sehingga bisa mengembangkan keahliannya di
tempat yang lain, apabila kegiatan konstruksi pembangunan fasilitas pelabuhan laut
telah berakhir.

b) Memberikan pesangon Kepada Karyawan sesuai dengan keahlian, dan masa


pengabdian.

b. Menurunnya Kesempatan Kerja dan Berusaha

Memberikan pemahaman dan sosialisi kepada masyarakat sekitar sehingga tidak


terjadi Demonstrasi dan terbukanya lahan usaha baru.

c. Peningkatan Pengangguran

Memberikan pemahaman dan sosialisi kepada masyarakat sekitar sehingga tidak


terjadi demonstrasi dan terbukanya lahan usaha baru.

E. Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

1. Reklamasi dan Rehabilitasi Lahan

a. Perubahan Kualitas Udara

Pengambilan sampel di lapangan menggunakan gas sampler kemudian dianalisa di


laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer. Analisis data dilakukan secara
deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.

b. Sikap dan Persepsi


a) Memantau banyaknya anggota masyarakat setempat yang diterima sebagai tenaga
kerja dan berusaha di sektor informal.

III-38
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

b) Melakukan pengamatan langsung, wawancara semi terstruktur. Penentuan


responden secara purposive sampling, Jumlah responden yang akan diwawancarai
sebanyak (10–15%) dari populasi masyarakat yang memperoleh manfaat.

2. Demobilisasi Peralatan dan Material

a. Perubahan Kualitas Udara

Pengambilan sampel di lapangan menggunakan gas sampler kemudian dianalisa di


laboratorium dengan menggunakan spektrofotometer. Analisis data dilakukan secara
deskriptif dengan membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.
b. Kebisingan

Melakukan observasi lapangan untuk memantau penggunaan Alat Pelindung Diri


(APD) seperti Ear Plug bagi pekerja.

c. Gangguan Kesehatan Masyarakat

Melakukan pengamatan langsung dan wawancara selanjutnya data di komparasi


dengan pola penyakit masyarakat pada Puskesmas setempat. Data dianalisis secara
deskriptif kuantitatif.

d. Gangguan Aksesibilitas

Observasi lapangan terhadap kondisi lalulintas.

3. Pengelolaan Aset Perusahaan

a. Sikap dan Persepsi Masyarakat

a) Memantau banyaknya anggota masyarakat setempat yang diterima sebagai tenaga


kerja dan berusaha di sektor informal.

b) Melakukan pengamatan langsung, wawancara semi terstruktur. Penentuan


responden secara purposive sampling, Jumlah responden yang akan diwawancarai
sebanyak (10–15%) dari populasi masyarakat yang memperoleh manfaat.

b. Meningkatnya Pelayanan Masyarakat

III-39
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

a) Monitoring keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan aset berupa sarana dan


prasarana pembangunan fasilitas pelabuhan laut.

b) Mendata seluruh jenis sarana dan prasarana yang sudah di bangun

4. Pemutusan Hubungan Kerja

a. Sikap dan Persepsi Masyarakat

a) Memantau banyaknya anggota masyarakat setempat yang dilepas sebagai tenaga


kerja dan berusaha di sektor informal.

b) Melakukan pengamatan langsung, wawancara semi terstruktur. Penentuan


responden secara purposive sampling, Jumlah responden yang akan diwawancarai
sebanyak (10–15%) dari populasi masyarakat yang memperoleh manfaat.

c. Menurunnya Kesempatan Kerja dan Berusaha

a) Memantau banyaknya anggota masyarakat setempat yang dikeluarkan sebagai


tenaga kerja dan berusaha di sektor informal.

b) Melakukan pengamatan langsung, wawancara semi terstruktur. penentuan


responden secara purposive sampling, Jumlah responden yang akan diwawancarai
sebanyak (10–15%) dari populasi masyarakat yang memperoleh manfaat.

d. Peningkatan Pengangguran

a) Melakukan survei lapangan dan wawancara dengan warga Desa Pune dan
sekitarnya Kecamatan Galela.

b) Melakukan observasi lapangan mengenai pekerjaan dan aktifitas masyarakat.

F. Lokasi Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan hidup yaitu pada lokasi
bekas pembangunan fasilitas pelabuhan laut Galela Di Desa Pune Kecamatan Galela
Kabupaten Halmahera Utara.

G. Periode Pengelolaan Lingkungan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

a) Periode pengelolaan lingkungan hidup selama kegiatan pada tahap pasca operasi
dilakukan.

III-40
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

b) Periode pemantauan lingkungan hidup dilakukan selama kegiatan pada tahap pasca
operasi.

3.2 Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

3.2.1 Pelaksana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Instansi Pelaksana yaitu Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Klas II Tobelo.

3.2.2 Pengawas Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

a) BLH Kabupaten Halmahera Utara

b) Pemerintah Wilayah Kecamatan Galela/Desa Pune

3.2.3 Penerima Laporan Hasil Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan


Lingkungan Hidup

a) BLH Kabupaten Halmahera Utara

b) Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Utara

c) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Halmahera Utara

d) Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Halmahera Utara

e) Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Halmahera Utara

f) Dinas Perhubungan Kabupaten Halmahera Utara

Dampak yang timbul dari kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan laut Galela,
harus dikelola dan dipantau sedemikian rupa sehingga dampak negatif yang timbul dapat
diminimalisasi dan dampak positif lebih ditingkatkan sehingga lebih berdaya guna, baik bagi
pemrakarsa maupun masyarakat di sekitarnya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012


tentang Pedoman Pengisian Formulir UKL dan UPL, maka uraian UKL dan UPL meliputi:
sumber dampak, jenis dampak, besar dampak, bentuk upaya pengelolaan lingkungan
hidup, lokasi pengelolaan lingkungan hidup, periode pengelolaan lingkungan hidup, bentuk
upaya pemantauan lingkungan hidup, lokasi pemantauan lingkungan hidup, periode
pemantauan lingkungan hidup, institusi pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
serta keterangan.

III-41
Penyusunan Dokumen UKL – UPL
Rencana Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Galela
Di Desa Pune Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera
Utara

Penyusunan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan atas berbagai dampak


tersebut digunakan beberapa pendekatan, seperti: pendekatan teknologi, pendekatan sosial
dan pendekatan institusional. Berdasarkan pertimbangan terhadap ketiga pendekatan di
atas, maka disusun upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup atas rencana
Kegiatan Pembangunan fasilitas pelabuhan laut Di Desa Pune Kecamatan Galela
Kabupaten Halmahera Utara yang dirinci menurut tahap kegiatannya masing-masing yaitu
tahap prakonstruksi, tahap konstruksi, tahap operasional dan tahap pasca operasional.

III-42

Anda mungkin juga menyukai