Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian


Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang, baik itu dalam hal
politik maupun perkembangan ekonomi. Sumberdaya alam yang terkandung di
dalamnya cukup banyak dan berpotensi. Termasuk didalamnya bahan galian
industri yang termasuk kedalam sumberdaya alam. Pemanfaatan sumberdaya alam
khususnya bahan galian industri yang berada di berbagai daerah mempengaruhi
perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kegiatan pemanfaatan
sumberdaya alam secara besar-besaran memang berdampak baik terhadap
pertumbuhan ekonomi, namun sebaliknya terhadap efek lingkungan yang
ditimbulkan. Maka dari itu suatu kegiatan yang memanfaatkan unsur alam harus
dibarengi dengan suatu tidakan konservasi atau dengan melakukan kegiatan yang
berwawasan lingkungan agar lingkungan tersebut dapat berkelanjutan.
Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang memenuhi
kebutuhan kita sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan
datang untuk memenuhi kebutuhan mereka (Soemarwotto, 2004:162). Syarat
untuk dapat tercapainya pembangunan berkelanjutan tidak hanya fisik saja, yaitu
tidak terjadinya kerusakan pada ekosistem tempat kita hidup melainkan juga harus
adanya pemerataan hasil dan biaya pembangunan di suatu daerah.
Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumberdaya alam.
Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati,
sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati.
Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian
karena sumberdaya alam bersifat terbatas. Pentingnya pelestarian lingkungan
dilakukan, karena dengan kegiatan pelestarian tersebut terjamin pula keajegan
pasokan bahan baku industri sehingga pertumbuhan ekonomi akan terus
berlangsung.

Neddy Maulani Hidayat, 2013


Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran
Kabupaten Majalengka 1
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2

Masalah lingkungan akan timbul dari adanya interaksi antara aktivitas


ekonomi manusia dan sumberdaya alam, yang berawal dari adanya permintaan
penduduk akan barang dan jasa, selanjutnya mengakibatkan meningkatnya
permintaan sumberdaya alam. Melalui kegiatan ekonomi, sumberdaya alam
tersebut dieksploitasi untuk menghasilkan sebuah produk berupa barang atau jasa.
Jikalau yang terjadi adalah kegiatan eksploitasi sumberdaya alam yang semakin
meningkat dan dilakukan terus-menerus tanpa diikuti oleh usaha lain untuk
melestarikannya maka daya dukung lingkungan akan menjadi berkurang.
Hasil endapan sungai bisa menghasilkan berbagai jenis material,
diantaranya pasir dan kerikil. Sedimentasi pada sungai terjadi apabila daya angkut
sungai sangat berkurang akibat dari berkurangnya kecepatan pengaliran atau
pengaliran terhenti sama sekali, atau bisa karena beban yang harus diangkut
terlalu banyak, hingga melebihi daya angkut sungai yang bersangkutan. Dari hasil
proses sedimentasi itu banyak material yang bisa terendapkan misalnya bahan
galian industri khususnya pasir yang kemudian banyak dimanfaatkan untuk
kegiatan pertambangan pasir.
Kekayaan potensi bahan galian industri di Kecamatan Panyingkiran
merupakan produk dari hasil sedimentasi yang terendapkan di Daerah Aliran
Sungai yang melewati batas administrasi Kecamatan Panyingkiran. Tercatat ada
beberapa perusahaan pertambangan pasir yang memanfaatkan hasil sedimentasi
sungai tersebut, namun seluruhnya tidak memiliki izin atau memiliki surat izin
pertambangan daerah (SIPD).
Bahan galian industri ada beberapa jenis diantaranya pasir kuarsa,
marmer, batu apung, tanah liat dan kerikil, sedangkan bahan galian yang banyak
dimanfaatkan di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka adalah bahan
galian industri berupa pasir pluvial atau pasir sungai. Pasir tersebut tidak hanya
mencukupi untuk kebutuhan bahan galian industri di Kecamatan Panyingkiran
saja melainkan juga untuk daerah lainya bahkan sampai ke luar Kabupaten
Majalengka.

Neddy Maulani Hidayat, 2013


Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran
Kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3

Kebutuhan terhadap pasir untuk pembangunan properti mengakibatkan


kerusakan terhadap pola kehidupan masyarakat terutama pada lokasi
pertambangan. Kenyamanan masyarakat sekitar menjadi terganggu, antara lain
oleh lalu lintas angkutan bermuatan pasir yang melebihi ketentuan batas maksimal
sehingga mempercepat proses kerusakan jalan, kebisingan, debu dan perubahan
topografi yang berpengaruh juga kepada kondisi keselamatan lingkungan
kedepanya. Hal tersebut yang menimbulkan sikap pro dan kontra di kalangan
masyarakat setempat.
Di samping banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan
tersebut, kegiatan pertambangan bahan galian pasir di wilayah Kecamatan
Panyingkiran juga memberikan keuntungan berupa lapangan pekerkerjaan bagi
masyarakat setempat seperti keikutsertaan masyarakat menjadi buruh tambang,
membuka warung kecil-kecilan di sekitar daerah pertambangan hingga masuknya
uang kontribusi kepada beberapa pihak tertentu.
Kasus pertambangan pasir yang masuk kedalam bahan galian industri
memiliki situasi yang berbeda di bandingkan kasus pertambangan semisal
batubara dan mineral lainnya. Karena dalam pertambangan pasir biasanya orang
lokal terlibat pada semua kegiatan mulai dari menggali, mengangkut dan sampai
proses penjualan, sedangkan penambangan lainnya pada proses awal dilakukan
oleh orang luar daerah sehingga orang lokal tidak mendapatkan hasil dari
kekayaan alamnya.
Teknik pertambangan pasir yang terdapat di kecamatan Panyingkiran
Kabupaten Majalengka bervariasi, sebagian sudah menggunakan alat modern
seperti Excavator sebagai pengeruk material/bahan galian dan adapula yang masih
menggunakan peralatan tradisional. Kegiatan tersebut memang tidak dapat
dihentikan, namun harus balance antara material yang di ambil dan yang di
endapkan sehingga terwujudnya kegiatan pertambangan yang berwawasan
lingkungan.
Kegiatan pertambangan pasir di Kecamatan Panyingkiran mengakibatkan
berbagai dampak. Baik itu dampak negatif maupun dampak positif yang sebagian
telah diuraikan diatas. Dari permasalahan lingkungan yang timbul sehingga

Neddy Maulani Hidayat, 2013


Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran
Kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4

terjadinya ketikseimbangan lingkungan hingga ke permasalahan sosial yang


terjadi akibat kegiatan petambangan pasir di daerah tersebut. Identifikasi dampak
penting perlu dilakukan sebelum divaluasi, yakni pemberian nilai moneter
terhadap dampak penting tersebut. Dampak penting yang sudah terasa dari
kegiatan pertambangan bahan galian pasir yang ada di Kecamatan Panyingkiran
diantaranya: menurunnya kualitas udara akibat polusi dari kendaraan pengangkut
bahan galian, kerusakan infrastruktur jalan dan penurunan muka air tanah.
Dampak-dampak tersebut kemudian akan dikuantifikasi kedalam bentuk
moneter. Namun tidak semua barang lingkungan dapat dinilai ke dalam bentuk
moneter. Sehingga disini penulis akan menggambarkan sebuah perhitungan
valuasi ekonomi dari dampak kegiatan pertambangan pasir. Sehingga hasilnya
dapat diketahui seberapa besar manfaat dan kerugian yang terjadi dengan adanya
kegiatan pertambangan pasir tersebut. Masyarakat akan tahu nilai cost and benefit
yang diperoleh.
Dengan analisis valuasi ekonomi, suatu kegiatan pemanfaatan sumberdaya
alam akan mempuyai batatasan dalam hal pemanfaatannya sehingga tidak
berlebihan. Termasuk dalam kegiatan pertambangan pasir sungai ini, betapa
pentingnya melakukan analisis valuasi ekonomi terhadap suatu kegiatan proyek
pertambangan. Dalam tulisan ini yang akan diuraikannya adalah kondisi fisik
daerah pertambangan, aktivitas pertambangan, dampak lingkungan yang timbul
dari kegiatan pertambanagan serta perhitungan nilai ekonomi terhadap dampak
lingkungan dalam bentuk moneter.
Dari latar belakang di atas yang telah telah di uraikan, penulis tertarik
untuk kemudian mengkaji masalah dampak dari kegiatan pertambangan bahan
galian industri khususnya pasir sungai yang berada di Kecamatan Panyingkiran,
dengan mengambil judul: “VALUASI EKONOMI DAMPAK KEGIATAN
PERTAMBANGAN GALIAN PASIR SUNGAI DI KECAMATAN
PANYINGKIRAN KABUPATEN MAJALENGKA”

Neddy Maulani Hidayat, 2013


Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran
Kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana aktivitas pertambangan galian pasir sungai di Kecamatan
Panyingkiran Kabupaten Majalengka?
2. Bagaimana dampak yang ditibulkan dari kegiatan pertambangan galian pasir
sungai di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka?
3. Bagaimana valuasi ekonomi akibat pertambangan galian pasir sungai di
Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini terutama untuk:
1. Mengidentifikasi aktivitas pertambangan pasir sungai di Kecamatan
Panyingkiran Kabuppaten Majalengka.
2. Mengidentifikasi dampak pertambangan galian pasir sungai di Kecamatan
Panyingkiran Kabupaten Majalengka.
3. Menganalisis valuasi ekonomi dampak lingkungan akibat pertambangan
galian pasir sungai di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka.

D. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai, diharapkan sedikit banyaknya dapat
memberikan manfaat, diantaranya untuk:
1. Dapat dijadikan bahan masukan pada pelajaran geografi tingkat sekolah
menengah atas.
2. Dapat menjadi masukan untuk menambah kesadaran masyarakat terhadap
lingkungannya.
3. Menambah wawasan serta meningkatkan pemahaman konsep dan aplikasi
teori geografi bagi peneliti.
4. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah setempat dalam
menentukan kebijakan mengenai masalah pertambangan.
5. Dapat dijadikan sebagai salah satu sumber data bagi penelitian selanjutnya.

Neddy Maulani Hidayat, 2013


Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran
Kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
6

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA


Menguraikan berbagai kajian teori yang berhubungan dengan
permasalahan penelitian yang dikaji, meliputi teori sumberdaya alam,
pengelolaan bahan galian industri, pengelolaan lingkungan hidup, dampak
pertambangan pasir dan teori mengenai ekonomi lingkungan terutama
tentang valuasi ekonomi dampak lingkungan.

BAB III METODE PENELITIAN


Bab metode penelitian mengungkapkan bagaimana suatu proses penelitian
dilakukan yaitu meliputi alat apa dan bagaimana suatu penelitian
dilaksanakan. Berkaitan dengan hal tersebut bab ini meliputi beberapa
penjelasan mengenai lokasi penelitian, metode penelitian, variabel
penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis
data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Bab hasil penelitian dan pembahasan membahas pengolahan atau analisis
data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan penelitian. Di
dalamnya membahas kondisi geografis Kecamatan Panyingkiran baik dari
segi fisik maupun sosial, mengidentifikasi aktivitas pertambangan pasir
sungai di Kecamatan Panyingkiran, mengidentifikasi dampak dari kegiatan
pertambangan pasir sungai serta analisis valuasi ekonomi dampak
pertambangan pasir sungai dengan menggunakan teknik biaya pengganti.

Neddy Maulani Hidayat, 2013


Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran
Kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
7

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Bab kesimpulan dan rekomendasi memaparkan hasil temuan penelitian
secara rangkum dan rekomendasi yang diberikan dari hasil penelitian itu
sendiri.

Neddy Maulani Hidayat, 2013


Valuasi Ekonomi Dampak Pertambangan Galian Pasir Sungai Di Kecamatan Panyingkiran
Kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai