(Anwar Dan Masodah) Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan CSR Dan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Pemoderasi
(Anwar Dan Masodah) Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan CSR Dan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Pemoderasi
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang
menggunakan variabel Return On Asset terhadap nilai perusahaan yang menggunakan
variabel Tobin’s Q serta untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai
perusahaan dengan Corporate Social Responsibility dan Kepemilikan Manajerial sebagai
variabel pemoderasi.
1
2
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of financial performance
using return on assets variables on firm value using Tobin's Q as well as variables to
determine the effect on the value of the company's financial performance with Corporate
Social Responsibility and Managerial Ownership as pemoderasi variable.
This study uses secondary data that LQ 45 29 companies listed in the Indonesia
Stock Exchange in the period 2010 to 2011. Sampling technique using purposive
sampling method. Data were tested using multiple regression analysis and hypothesis
testing.
The results of linear regression analysis showed that ROA significant effect on
firm value (t = 2.019; Sig. = 0.048). While moderating variable analysis showed that the
disclosure of CSR CSR disclosure can not moderate the relationship between ROA on
firm value (t = -0.248; Sig. = 0.805). Managerial ownership is also not a moderating
variable that can moderate the relationship between ROA on firm value (t = -0.718; Sig.
= 0.479). And simultaneously variable ROA, ROA at CSR interaction, and interaction
between the ROA by KM does not affect the value of LQ 45 firms listed on the Indonesia
Stock Exchange (t = 0.921; Sig. 0.483).
I. PENDAHULUAN
bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari asset perusahaan dan
hasil positif menunjukkan bahwa semakin tinggi earning power semakin efisien
perputaran asset dan atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh
perusahaan. Hal ini berdampak pada peningkatan nilai perusahaan. Penelitian
yang dilakukan oleh Ulupui (2007) menemukan hasil bahwa ROA berpengaruh
positif signifikan terhadap return saham satu periode kedepan. Menurut Yuniasih
dan Wirakusuma (2009) menemukan bahwa Return On Asset (ROA) terbukti
berpengaruh positif secara statistis pada nilai perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2005 – 2006, menggunakan
pengungkapan CSR sebagai variabel pemoderasi dan terbukti berpengaruh positif
secara statistic pada hubungan return on asset dan nilai perusahaan. Namun, hasil
yang berbeda diperoleh oleh Rahayu (2010) menemukan bahwa secara parsial
ROE berpengaruh negative secara sinifikan terhadap nilai perusahaan,
pengungkapan CSR sebagai variabel pemoderasi terbukti berpengaruh positif
secara statistic pada hubungan return on equity dan nilai perusahaan. Zuraedah
(2010) menemukan bahwa secara parsial ROE berpengaruh negative secara
sinifikan terhadap nilai perusahaan dan menggunakan pengungkapan CSR
sebagai variabel pemoderasi terbukti berpengaruh positif secara statistic pada
hubungan return on asset dan nilai perusahaan.
Adanya ketidakkonsistenan hubungan antara kinerja keuangan (ROA)
terhadap nilai perusahaan. Menunjukkan bahwa adanya variabel kontingen yang
turut menginteraksi. Sebagaimana penelitian yang telah dilakukan oleh Zuraedah
(2010), Rahayu (2010) dan Yuaningsih dan Wirakusuma (2009) menggunakan
pengungkapan CSR yang berinteraksi antara kinerja keuangan dengan nilai
perusahaan.
Pelaporan akuntansi lebih banyak digunakan sebagai alat pertanggung
jawaban kepada pemilik modal (kaum kapitalis) sehingga mengakibatkan
orientasi perusahaan lebih berpihak kepada pemilik modal yang mengakibatkan
perusahaan melakukan eksploitasi sumber – sumber alam dan masyarakat (social)
secara tidak terkendali sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan alam dan
akhirnya mengganggu kehidupan manusia. Beberapa peristiwa akibat perusahaan
yang tidak mengindahkan tanggung jawab sosial yang mengakibatkan kerusakan
lingkungan masih sering terjadi, sebagai contoh adalah kasus PT FREEPORT
INDONRSIA di papua, kasus PT NEWMONT di buyat, atau bahkan lebih
fenomenal yaitu kasus lumpur panas di lading Migas PT LAPINDO BRANTAS
di sidoarjo. Kasus ini seharusnya dapat membuat perusahaan menyadari bahwa
masyarakat merupakan bagian dari lingkungan perusahaan. Hadirnya perusahaan
ditengah – tengah masyarakat seharusnya tidak memberikan kerugian yang besar,
namun sebaliknya memberikan manfaat yang berarti bagi masyarakat (Chairul :
2011).
Dari perspektif ekonomi, perusahaan akan mengungkapkan suatu
informasi, jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan (
Verecchia : 1983 dalam Yuniasih dan Wirakusuma : 2009). Dalam hal ini
4
2. RUMUSAN HIPOTESIS
dibandingkan hanya mencari laba untuk mencari laba untuk pemegang saham (
Gray et. Al., : 1987 dalam Rahayu : 2010).
3. METODE PENELITIAN
Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian (Arikunto, 2002 : 96). Variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :
Variabel
Keterangan NOTASI Pengukuran Riset
Dependen
Variabel
Keterangan NOTASI Pengukuran Riset
Independen
ROA merupakan rasio profitabilitas yang Pendapatan Zuredah (2010) : ROA berpengaruh
dimaksudkan bersih positif
Variabel
Keterangan NOTASI Pengukuran Riset
Moderating
2. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antara antara variabel independen. Dari hasil uji
multikolonieritas mempunyai nilai VIF < 10, artinya data terbebas dari
multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedasitas oleh Ghozali (2005) bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedasitas dan jika
berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedasitas atau tidak terjadi heteroskedasitas. Dari Hasil uji
heteroskedasitas mempunyai nilai data > 0,05, dapat disimpulkan bahwa data
pada Sig. tidak terjadi heteroskedatisitas.
4. Uji Autokorelasi
Penggunaan nilai ini bertujuan untuk menguji apakah ada atau tidak
autokorelasi. Persamaan regresi yang baik hendaknya tidak mengandung
autokorelasi. Dasar pengambilan keputusan autokorelasi. Jika nilai Dubin –
Watson berada pada rentang -2 ≤ Durbin Watson ≤ 2, maka tidak terjadi
autokorelasi. Sedangkan jika tidak pada rentang tersebut terjadi autokorelasi. Dari
hasil uji autokorelasi mempunyai nilai Durbin – Watson sebesar 1,415 maka
tidak terjadi autokorelasi.
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
dan tidak memiliki KM sebanyak 15, sehingga lebih banyak perusahaan yang
tidak memiliki KM daripada perusahaan yang memiliki KM. Dan diduga juga
karena terjadi adanya management entrenchmen, yang menyatakan
kepemilikan insider yang tinggi akan berdampak pada kecenderungan manajer
untuk bertindak demi kepentingannya sendiri, dikarenakan hak voting dan
bargaining power yang semakin tinggi yang dimiliki oleh insider dalam
penentuan kebijakan sehingga mengakibatkan pemilik tidak mampu
menjalankan mekanisme control dengan baik, hal ini akan menyebabkan
turunnya nilai perusahaan karena tidak terjadi ketidaksamaan kepentingan
antara manajer dan pemilik yaitu pemegang saham minoritas dan diduga juga
karena, tingkat kepemilikan manajerial tidak selalu berhubungan linier positif
terhadap nilai perusahaan. Hasil yang tidak signifikan menunjukkan bahwa
pasar tidak menggunakan informasi mengenai kepemilikan manajerial dalam
melakukan penilaian investasi. Hasil ini mendukung penelitian Yuniasih dan
Wirakusuma (2009) yang menemukan bahwa KM tidak mampu memoderasi
kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Namun hasil penelitian ini tidak
sejalan yang dilakukan oleh Rahayu (2010) dan Chairul (2011) yang
menemukan bahwa KM mampu memoderasi kinerja keuangan terhadap nilai
perusahaan.
a
1 Regression 5.738 5 1.148 .921 .483
Total 36.871 30
5. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Downes, J,dan Goodman, JE, 1998, “Dictionary Of Finance and Investment Term
Barrons Educational Series”
Siregar, baldric, 2008, “Seminar Peran Akuntan dalam Pengukuran CSR”, Ina
Garuda Yogyakarta, 11 Desember
15
Smithers, Andrew dan Wright, Stephen, 2008, “Valuing Wall Street”, McGraw Hill
Suta, I Putu Gede Ary, 2007, “Kinerja Pasar Perusahaan Public di Indonesia:
Suatu Analisis Reputasi Perusahaan”, Yayasan SAD Satria Bakti, Jakarta
Suzanti Lizza, 2009, “Menyusun Karya Tulisan Ilmiah Pelatihan Karya Tulis
Ilmiah”,Maha Propesi tanggal 17Oktober, UPI Education
http://www.konsultanstatistik.com/2009/03/regresi-linear-dengan-variabel.html
www.idx.co.id
www.yahoofinance.com
www.saham.us