Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE


SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KEPEMILIKAN
MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Dwi Oktaviani Anwar


Dr. Masodah
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi – Unversitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya 100, Depok – 16424
dwi_oktaviani_a@yahoo.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan yang
menggunakan variabel Return On Asset terhadap nilai perusahaan yang menggunakan
variabel Tobin’s Q serta untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai
perusahaan dengan Corporate Social Responsibility dan Kepemilikan Manajerial sebagai
variabel pemoderasi.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu 29 perusahaan LQ 45 yang


terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu 2010 – 2011. Teknik penentuan
sampel menggunakan metode purposive sampling. Data diuji menggunakan analisis
regresi berganda dan uji hipotesis.

Hasil penelitian dengan analisis regresi linier menunjukkan bahwa ROA


berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (t hitung = 2,019 ; Sig. = 0,048).
Sedangkan analisis variabel moderating dengan pengungkapan CSR menunjukkan bahwa
pengungkapan CSR tidak mampu memoderasi hubungan antara ROA terhadap nilai
perusahaan (t hitung = -0,248 ; Sig. = 0,805). Kepemilikan manajerial juga bukan
merupakan variabel moderating yang mampu memoderasi hubungan antara ROA
terhadap nilai perusahaan (t hitung = -0,718 ; Sig. = 0,479). Dan secara simultan variabel
ROA, interaksi antara ROA dengan CSR, dan interaksi antara ROA dengan KM tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (t
hitung = 0,921 ; Sig. 0,483).

Daftar Pustaka (1998 – 2011)

Kata Kunci : Return On Asset (ROA), Corporate Social Responsibility (CSR),


Kepemilikan Manajerial (KM), Nilai Perusahaan

1
2

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of financial performance
using return on assets variables on firm value using Tobin's Q as well as variables to
determine the effect on the value of the company's financial performance with Corporate
Social Responsibility and Managerial Ownership as pemoderasi variable.

This study uses secondary data that LQ 45 29 companies listed in the Indonesia
Stock Exchange in the period 2010 to 2011. Sampling technique using purposive
sampling method. Data were tested using multiple regression analysis and hypothesis
testing.

The results of linear regression analysis showed that ROA significant effect on
firm value (t = 2.019; Sig. = 0.048). While moderating variable analysis showed that the
disclosure of CSR CSR disclosure can not moderate the relationship between ROA on
firm value (t = -0.248; Sig. = 0.805). Managerial ownership is also not a moderating
variable that can moderate the relationship between ROA on firm value (t = -0.718; Sig.
= 0.479). And simultaneously variable ROA, ROA at CSR interaction, and interaction
between the ROA by KM does not affect the value of LQ 45 firms listed on the Indonesia
Stock Exchange (t = 0.921; Sig. 0.483).

Bibliography (1998 – 2011)

Keyword : ROA, CSR, Managerial Ownership and Tobin’s Q.

I. PENDAHULUAN

Tujuan utama perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan.


Nilai perusahaan yang tinggi dapat meningkatkan kemakmuran bagi para
pemegang saham, sehingga para pemegang saham pun tidak ragu untuk
menginvestasikan modal yang mereka miliki kepada perusahaan tersebut. Naik
turunnya nilai perusahaan salah satunya dipengaruhi oleh kinerja keuangan,
terutama pada profitabilitas dalam menghasilkan laba. Laba perusahaan selain
merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para
penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan
yang menunjukkan prospek perusahaan dimasa yang akan datang ( Rahayu :
2010).
Penelitian mengenai kinerja keuangan dalam hal ini Return On Asset
(ROA) terhadap nilai perusahaan yang menunjukkan hasil yang tidak konsisten.
Modigliani dan Miller dalam Yuniasih dan Wirakusuma (2009) menyatakan
3

bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari asset perusahaan dan
hasil positif menunjukkan bahwa semakin tinggi earning power semakin efisien
perputaran asset dan atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh
perusahaan. Hal ini berdampak pada peningkatan nilai perusahaan. Penelitian
yang dilakukan oleh Ulupui (2007) menemukan hasil bahwa ROA berpengaruh
positif signifikan terhadap return saham satu periode kedepan. Menurut Yuniasih
dan Wirakusuma (2009) menemukan bahwa Return On Asset (ROA) terbukti
berpengaruh positif secara statistis pada nilai perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2005 – 2006, menggunakan
pengungkapan CSR sebagai variabel pemoderasi dan terbukti berpengaruh positif
secara statistic pada hubungan return on asset dan nilai perusahaan. Namun, hasil
yang berbeda diperoleh oleh Rahayu (2010) menemukan bahwa secara parsial
ROE berpengaruh negative secara sinifikan terhadap nilai perusahaan,
pengungkapan CSR sebagai variabel pemoderasi terbukti berpengaruh positif
secara statistic pada hubungan return on equity dan nilai perusahaan. Zuraedah
(2010) menemukan bahwa secara parsial ROE berpengaruh negative secara
sinifikan terhadap nilai perusahaan dan menggunakan pengungkapan CSR
sebagai variabel pemoderasi terbukti berpengaruh positif secara statistic pada
hubungan return on asset dan nilai perusahaan.
Adanya ketidakkonsistenan hubungan antara kinerja keuangan (ROA)
terhadap nilai perusahaan. Menunjukkan bahwa adanya variabel kontingen yang
turut menginteraksi. Sebagaimana penelitian yang telah dilakukan oleh Zuraedah
(2010), Rahayu (2010) dan Yuaningsih dan Wirakusuma (2009) menggunakan
pengungkapan CSR yang berinteraksi antara kinerja keuangan dengan nilai
perusahaan.
Pelaporan akuntansi lebih banyak digunakan sebagai alat pertanggung
jawaban kepada pemilik modal (kaum kapitalis) sehingga mengakibatkan
orientasi perusahaan lebih berpihak kepada pemilik modal yang mengakibatkan
perusahaan melakukan eksploitasi sumber – sumber alam dan masyarakat (social)
secara tidak terkendali sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan alam dan
akhirnya mengganggu kehidupan manusia. Beberapa peristiwa akibat perusahaan
yang tidak mengindahkan tanggung jawab sosial yang mengakibatkan kerusakan
lingkungan masih sering terjadi, sebagai contoh adalah kasus PT FREEPORT
INDONRSIA di papua, kasus PT NEWMONT di buyat, atau bahkan lebih
fenomenal yaitu kasus lumpur panas di lading Migas PT LAPINDO BRANTAS
di sidoarjo. Kasus ini seharusnya dapat membuat perusahaan menyadari bahwa
masyarakat merupakan bagian dari lingkungan perusahaan. Hadirnya perusahaan
ditengah – tengah masyarakat seharusnya tidak memberikan kerugian yang besar,
namun sebaliknya memberikan manfaat yang berarti bagi masyarakat (Chairul :
2011).
Dari perspektif ekonomi, perusahaan akan mengungkapkan suatu
informasi, jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan (
Verecchia : 1983 dalam Yuniasih dan Wirakusuma : 2009). Dalam hal ini
4

penelitian mengenai pengungkapan CSR mampu memoderasi kinerja keuangan


terhadap nilai perusahaan, dengan kata lain CSRI merupakan variabel pemoderasi
dalam kaitannya dengan hubungan return on asset dan nilai perusahaan.
Selain pengungkapan CSR peneliti juga menggunakan Kepemilikan
Manajerial sebagai variabel pemoderasi. Dalam proses memaksimalkan nilai
perusahaan akan muncul konflik kepentingan antara manajer dan pemegang
saham (pemilik perusahaan) yang sering disebut agency ploblem. Tidak jarang
pihak majemen yaitu manager perusahaan mempunyai tujuan dan kepentingan
lain yang bertentangan dengan tujuan utama perusahaan dan sering mengabaikan
kepentingan pemegang saham. Perbedaan kepentingan antara manajer dan
pemegang saham ini mengakibatkan timbulnya konflik yang biasa disebut agency
conflict, hal tersebut terjadi karena manager mengutamakan kepentingan pribadi,
sebaliknya pemegang saham tidak menyukai kepentingan pribadi dari manajer
karena apa yang Maka berdasarkan permasalahan di dilakukan manager tersebut
akan menambah biaya bagi perusahaan sehingga menyebabkan penurunan
keuntungan perusahaan dan berpengaruh terhadap terhadap harga saham
sehingga menurunkan nilai perusahaan ( Jensen dan Meckling : 1976 dalam
Permanasari : 2010).
Dalam kepemilikan saham oleh manajerial, diharapkan manager akan
bertindak sesuai dengan keinginan para principal karena manager akan
termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan nantinya dapat meninggkatkan nilai
perusahaan (Siallagan dan Machfoedz : 2006).
Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan – perusahaan di Bursa
Efek Indonesia yang sahamnya masuk dalam perhitungan Indeks LQ 45 dengan
menggunakan laporan keuangan periode (2009 – 2010). Dipilihnya LQ 45 karena
perusahaan berada di top 95% dari total rata – rata tahunan nilai transaksi saham
dipasar reguler Indeks, merupakan urutan tertinggi yang mewakili sektornya
dalam klasifikasi industry BEI sesuai dengan nilai kapitalisasi pasarnya dan
merupakan urutan tertinggi berdasarkan frekuensi transaksi (Hakim : 2006).
Peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil
judul : “ PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN DENGAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI
VARIABEL PEMODERASI “.

2. RUMUSAN HIPOTESIS

Para investor melakukan overview suatu perusahaan dengan melihat profitabilitas


perusahaan. Karena, profitabilitas dapat mengukur seberapa efektif perusahaan
bagi para investor. Dimana, peneliti menggunakan Return On Asset (ROA)
sebagai alat analisis utama dalam indikator penilaiaan kinerja. Karena, ROA
merupakan bentuk rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur
5

kemampuan perusahaan atas keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktivitas


yang digunakan untuk aktivitas operasi perusahaan dengan tujuan menghasilkan
laba ( Ang : 2007 dalam Zuraedah : 2010).

Apabila perusahaan berhasil membukukan tingkat keuntungan yang besar,


maka hal ini akan memotivasi para investor untuk menanamkan modalnya pada
saham, sehingga harga saham dan permintaan akan saham pun meningkat.
Dimana, harga saham dan jumlah saham yang beredar akan mempengaruhi nilai
Tobin’s Q sebagai proksi dari nilai perusahaan, juka harga saham dan jumlah
saham yang beredar naik, maka nilai Tobin’s Q juga akan naik (Kusumadilaga :
2010). Tobin’s Q yang bernilai lebih dari 1, menggambrkan bahwa perusahaan
menghasilkan earning dengan tingkat return yang sesuai dengan harga perolehan
asset – assetnya (Tobins dan Brainard : 1977 dalam Kusumadilaga : 2010). Hal
ini akan berdampak pada nilai perusahaan. Hasil penelitian Ulupui (2007)
menemukan bahwa ROA berpengaruh positif signifikan terhadap return saham
satu periode kedepan. Menurut Yuniasih dan Wirakusuma (2009) menemukan
bahwa ROA terbukti berpengaruh positif secara statistik pada nilai perusahaan
manufaktur. Namun hasil yang berbeda diperoleh oleh Zuraedah (2010)
menemukan bahwa secara parsial ROA berpengaruh negative secara sinifikan
terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan teori dan penelitian tersebut, maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 = Kinerja Keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan

Adanya ketidakkonsistenan hubungan antara kinerja keuangan (ROA)


terhadap nilai perusahaan. Bahwa, terdapat berbagai hasil penelitian yang
mengungkapkan bahwa ROA mempunyai pengaruh positif dan negative terhadap
nilai perusahaan. Hasil penelitian yang tidak konsisten menunjukkan bahwa
adanya variabel kontingen yang turut menginteraksi. Dalam hal ini, variabel
kontingen yang akan digunakan adalah Pengungkapan CSR.

Variabel kontingen CSR akan turut menginteraksi hubungan antara kinerja


keuangan dengan nilai perusahaan pada suatu kondisi tertentu. Desakan
lingkungan perusahaan menurut perusahaan agar menerapkan strategi untuk
memaksimalkan nilai perusahaan. Strategi perusahaan seperti CSR dapat
dilakukan untuk memberikan image perusahaan yang baik kepada pihak
eksternal. Perusahaan dapat memaksimalkan modal pemegang saham, reputasi
perusahaan, dan kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan dengan
menerapkan CSR. Telah disebutkan dalam UU bahwa perusahaan yang
aktivitasnya berhubungan dengan lingkungan alam wajib menerapkan CSR.
Perusahaan tidak hanya memandang laba sebagai satu – satunya tujuan dari
perusahaan tetapi ada tujuan yang lain yaitu kepedulian perusahaan terhadap
lingkungan karena perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas
6

dibandingkan hanya mencari laba untuk mencari laba untuk pemegang saham (
Gray et. Al., : 1987 dalam Rahayu : 2010).

Disamping kinerja keuangan yang akan dilihat investor sebelum


memutuskan untuk berinvestasi dalam suatu perusahaan, adanya pengungkapan
item CSR dalam laporan keuangan diharapkan akan menjadi nilai plus yang akan
menambah kepercayaan para investor, bahwa perusahaan tersebut akan terus
berkembang dan berkelanjutan (sustainable). Para konsumen akan lebih
mengapresiasi perusahaan yang akan mengungkapkan csr dibandibandingkan
dengan perusahaan yang tidak mengungkapkan CSR,mereka akan membeli
produk yang laba produk tersebut disisihkan untuk kepentingan sosial
lingkungan. Hal ini akan berdampak positif terhadap perusahaan selain
membangun image yang baik dimata para stakeholder karena kepedulian
perusahaan terhadap sosial lingkungan, juga akan menaikkan laba perusahaan
melalui peningkatan (Rahayu : 2010). Dengan demikian nilai ROA dan ROE
akan tinggi, dan akan menarik perhatian para investor untuk berinvestasi serta
berpengaruh bagi peningkatan kinerja. Berdasarkan uraian tersebut, maka
hipotesis alternative yang diajukan adalah sebagai berikut.

H2 = Pengungkapan CSR mempengaruhi hubungan antara kinerja keuangan


dengan nilai perusahaan.

Peneliti juga memasukkan variabel kontingen Kepemilikan Manajerial,


yang diharapkan kontingen Kepemilikan Manajerial akan turut menginteraksi
hubungan antara kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Struktur kepemilikan
dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya
berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Hal ini
disebabkan oleh karena adanya control yang mereka miliki. Hubungan antara
kinerja keuangan dan nilai perusahaan akan diperkuat oleh kepemilikan
manajerial karena semakin besar proporsi kepemilikan manajerial pada
perusahaan, maka cenderung lebih giat untuk kepentingan pemegang saham
dimana pemegang saham adalah dirinya sendiri ( Gray et. Al., : 1998 dalam
Rahayu : 2010 ). Jadi, diharapkan kinerja keuangan perusahaan akan meningkat
menjadi lebih baik, dengan meningkatnya harga saham perusahaan diharapkan
juga dapat meningkatkan harga saham perusahaan sebagai indicator dari nilai
perusahaan, sehingga nilai perusahaan meningkat. Berdasarkan uraian tersebut
maka hipotesis alternative yang diajukan adala sebagai berikut.

H3 = Kepemilikan manajerial mempengaruhi hubungan antara kinerja keuangan


dengan nilai perusahaan.

Peneliti juga menguji secara simultan antara kinerja keuangan, corporate


social responsibiliti, kepemilikan manajerial, moderasi csr, dan moderasi km
terhadap nilai perusahaan. Tingginya rasio kinerja keuangan dengan adanya
7

pengungkapan CSR dan Kepemilikan Manajerial akan berakibat pada


meningkatnya nilai perusahaan karena dengan memiliki kinerja keuangan yang
tinggi dan adanya pengungkapan CSR dan Kepemilikan Manajerial maka akan
menarik perhatian investor untuk berinteraksi diperusahaan yang pada akhirnya
akan meningkatkan nilai perusahaan baik dimata investor maupun dimata
masyarakat umum ( Chairul : 2011). Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis
alternative yang diajukan adalah sebagai berikut.

H4 = Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibiliti, Kepemilikan


Manajerial, Moderasi CSR, dan Moderasi KM secara bersama – sama
berpengaruh terhadap terhadap nilai perusahaan

3. METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini merupakan perusahaan yang masuk didalam kategori


LQ45 pada periode 2010 – 2011 yang terdaftar di BEI.
Adapun kriteria – kriteria yang dalam pengambilan sampel adalah sebagai
berikut:
1. Perusahaan yang bertahan dalam perhitungan LQ-45 pada periode 2010 –
2011 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Emiten memiliki data rasio keuangan yang berkaitan dengan pengukuran
variabel lain yang diperlukan dan mempunyai data keuangan lengkap, yaitu
laporan keuangan audit per 31 Desember.
3. Perusahaan sampel terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 – 2011
yang menerbitkan laporan tahunan (annual report) secara berturut – turut.
4. Perusahaan sampel melakukan pengungkapan CSR dalam laporan tahunan
selama tahun 2010 – 2011.
Perusahaan sampel tidak mengalami kerugian selama tahun 2010 – 2011.

3.2 Jenis Penelitian dan sumber data

Penelitian ini berbentuk penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang


mengungkap besar atau kecilnya suatu pengaruh atau hubungan antar variabel yang
dinyatakan dalam angka-angka, dengan cara mengumpulkan data yang merupakan
faktor pendukung terhadap pengaruh variabel-variabel yang bersangkutan kemudian
menganalisis dengan menggunakan alat analisis yang sesuai dengan variabel –
variabel dalam penelitian. Data yang diperlukan untuk mendukung analisis dan
pengujian hipotesis adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan
auditan perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun
2010 – 2011 yang telah dipublikasikan. Sumber data yang diambil untuk penelitian ini
berasal dari Jakarta Stock Exchange website : www. idx.co.id dan juga website
perusahaan yang menjadi sample penelitian dalam kurung waktu tahun 2010 – 2011.
8

3.3 Variabel yang Digunakan

Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian (Arikunto, 2002 : 96). Variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :

Variabel yang digunakan

Variabel
Keterangan NOTASI Pengukuran Riset
Dependen

Tobin's Q merupakan konsep yang EMV + D


menunjukkan dibagi Zuraedah (2010), Rahayu (2010),

estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai LN_TobinsQ


Tobin's Q
hasil (Y) EBV + D Yuniasih dan Wirakusuma (2009),

pengembalian dari setiap dollar investasi Chairul (2011), dan Kusumadilagan


incremental (2010)

Variabel
Keterangan NOTASI Pengukuran Riset
Independen

ROA merupakan rasio profitabilitas yang Pendapatan Zuredah (2010) : ROA berpengaruh
dimaksudkan bersih positif

untuk mengukur kemampuan perusahaan atas terhadap nilai perusahaan, Zuraedah


keseluruhan dana yang ditanamkan dalam LN_ROA dibagi total (2010) : ROA berpengaruh negative
ROA
aktivitas (X1) asset sinifikan terhadap nilai perusahaan

yang digunakan untuk aktifitas operasi


perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba
dengan memanfaatkan aktifitas yang dimilikinya dikali 100%

Variabel
Keterangan NOTASI Pengukuran Riset
Moderating

Zuraedah (2010), Yuniasih dan


Pengungkapan perusahaan informasi yang LN_CSR Wirakusuma(2009) dan
berkaitan dengan tanggungjawab perusahaan (X2) 78 Kusumadilagan (2010) : CSR mampu
didalam laporan tahunan Pengungkapan memoderasi KK

terhadap nilai perusahaan, Rahayu


CSR
CSR (2010) : CSR tidak mampu
perusahaan memoderasi

KK terhadap nilai perusahaan

Para pemegang saham yang juga berarti dalam


hal ini sebagai pemilik dalam perusahaan dari Rahayu (2010) dan Chairul (2011):
pihak LN_KM (X3) yang memiliki KM mampu memoderasi KK terhadap

menajemen yang secara aktif ikut dalam


pengambilan keputusan pada suatu perusahaan KM : 1 ,Tidak nilai perusahaan, Yuniasih dan
KM
yang bersangkutan :0 Wirakusuma (2009) : KM tidak

mampu memoderasi KK terhadap


nilai perusahaan
9

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data


Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kalau nilai
residual tidak mengikuti distribusi normal, uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil (Ghozali, 2005). Dari hasil uji normalitas, variabel ROA,
Tobin’s Q, CSR dan Moderasi CSR merupakan data yang normal karena nilai
signifikannya > 0,05. Kecuali variabel KM dan Moderasi KM memiliki data yang
tidak terdistribusi dengan normal karena nilai signifikannya < 0,05.

2. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antara antara variabel independen. Dari hasil uji
multikolonieritas mempunyai nilai VIF < 10, artinya data terbebas dari
multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedasitas oleh Ghozali (2005) bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedasitas dan jika
berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedasitas atau tidak terjadi heteroskedasitas. Dari Hasil uji
heteroskedasitas mempunyai nilai data > 0,05, dapat disimpulkan bahwa data
pada Sig. tidak terjadi heteroskedatisitas.

4. Uji Autokorelasi
Penggunaan nilai ini bertujuan untuk menguji apakah ada atau tidak
autokorelasi. Persamaan regresi yang baik hendaknya tidak mengandung
autokorelasi. Dasar pengambilan keputusan autokorelasi. Jika nilai Dubin –
Watson berada pada rentang -2 ≤ Durbin Watson ≤ 2, maka tidak terjadi
autokorelasi. Sedangkan jika tidak pada rentang tersebut terjadi autokorelasi. Dari
hasil uji autokorelasi mempunyai nilai Durbin – Watson sebesar 1,415 maka
tidak terjadi autokorelasi.

4.2 Hasil Pengujian Hipotesis

H1 = Kinerja Keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan Kinerja keuangan


dalam hal ini menggunakan Return On Asset.
10

a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1.602 .256 6.250 .000

LN_ROA (X1) .219 .108 .260 2.019 .048

a. Dependent Variable: LN_TobinsQ

Berdasarkan Uji Hipotesis dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh


antara kinerja keuangan (ROA) terhadap nilai perusahaan dengan tingkat
signifikansi probabilitas ROA sebesar 0,048. Karena tingkat signifikansi
probabilitas ROA lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis pertama (H1)
diterima dengan katalain Kinerja Keuangan (ROA) berpengaruh positif
signifikan terhadap nilai perusahaan. Return On asset semakin tinggi nilai
ROA berarti perusahaan makin efisien. Semakin perusahaan efisien, maka
nilai perusahaan semakin naik. Hal ini mendukung penelitian Yuniasih dan
Wirakusuma (2009) yang menemukan bahwa ROA berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan yang
dilakukan oleh Zuraedah (2010) yang menemukan bahwa ROA berpengaruh
negative terhadap nilai perusahaan.

H2 = Pengungkapan CSR mempengaruhi hubungan antara kinerja keuangan


dengan nilai perusahaan.

a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2.089 .692 3.019 .004

LN_Moderasi_CSR -.031 .126 -.033 -.248 .805

a. Dependent Variable: LN_TobinsQ

Berdasarkan Uji Hipotesis dapat diketahui bahwa Pengungkapan CSR


tidak mempengaruhi hubungan antara kinerja keuangan (ROA) dengan nilai
perusahaan yang memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,805. Karena tingkat
signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis kedua (H2) ditolak dengan
11

katalain Pengungkapan CSR tidak mampu memoderasi kinerja keuangan


dengan nilai perusahaan. Artinya investor tidak merespon atas pengungkapan
CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan. Diduga karena CSR memiliki nilai
deskriptif statistic dengan rentang nihhhhhhhhhhhlai 0,14 hingga 0,78 dan rata
– rata 0,44. Dalam UU Perseroan Terbatas No 40 Tahun 2007 Bab IV mengenai
Tanggung jawab sosial dan lingkungan disebutkan bahwa perseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/atau berkaitan dengan sumber
daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Terdapat
indikasi bahwa para investor tidak perlu melihat pengungkapan CSR yang telah
dilakukan oleh perusahaan, karena terdapat jaminan yang tertera pada UU
Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, bahwa perusahaan pasti melaksanakan
CSR dan pengungkapannya, karena apabila perusahaan tidak melaksanakan
CSR, maka perusahaan akan terkena sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang – undangan. Hal ini mendukung penelitian Rahayu (2010) yang
menemukan bahwa Corporate Social Responsibility tidak mampu memoderasi
kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Namun hasil penelitian ini tidak
sejalan yang dilakukan oleh Yuniasih dan Wirakusuma (2009) dan Zuraedah
(2010) yang menemukan bahwa Corporate Social Responsibility mampu
memoderasi kinerja keuangan dengan nilai perusahaan.

H3 = Kepemilikan manajerial mempengaruhi hubungan antara kinerja


keuangan dengan nilai perusahaan.

a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1.802 .236 7.641 .000

LN_Moderasi_KM -.081 .113 -.132 -.718 .479

a. Dependent Variable: LN_TobinsQ

Berdasarkan Rangkuman Uji Hipotesis dapat diketahui bahwa


Kepemilikan Manajerial tidak mempengaruhi hubungan antara kinerja
keuangan (ROA) dengan nilai perusahaan yang memiliki tingkat signifikansi
sebesar 0,479. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05, maka
hipotesis kedua (H3) ditolak dengan katalain Kepemilikan Manajerial tidak
mampu memoderasi kinerja keuangan dengan nilai perusahaan. Diduga karena
struktur kepemilikan manajerial di LQ 45 masih sangat kecil dan didominasi
oleh keluarga yaitu perusahaan yang memiliki KM sebanyak 14 perusahaan
12

dan tidak memiliki KM sebanyak 15, sehingga lebih banyak perusahaan yang
tidak memiliki KM daripada perusahaan yang memiliki KM. Dan diduga juga
karena terjadi adanya management entrenchmen, yang menyatakan
kepemilikan insider yang tinggi akan berdampak pada kecenderungan manajer
untuk bertindak demi kepentingannya sendiri, dikarenakan hak voting dan
bargaining power yang semakin tinggi yang dimiliki oleh insider dalam
penentuan kebijakan sehingga mengakibatkan pemilik tidak mampu
menjalankan mekanisme control dengan baik, hal ini akan menyebabkan
turunnya nilai perusahaan karena tidak terjadi ketidaksamaan kepentingan
antara manajer dan pemilik yaitu pemegang saham minoritas dan diduga juga
karena, tingkat kepemilikan manajerial tidak selalu berhubungan linier positif
terhadap nilai perusahaan. Hasil yang tidak signifikan menunjukkan bahwa
pasar tidak menggunakan informasi mengenai kepemilikan manajerial dalam
melakukan penilaian investasi. Hasil ini mendukung penelitian Yuniasih dan
Wirakusuma (2009) yang menemukan bahwa KM tidak mampu memoderasi
kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Namun hasil penelitian ini tidak
sejalan yang dilakukan oleh Rahayu (2010) dan Chairul (2011) yang
menemukan bahwa KM mampu memoderasi kinerja keuangan terhadap nilai
perusahaan.

H4 = Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibiliti, Kepemilikan


Manajerial, Moderasi CSR, dan Moderasi KM secara bersama – sama
berpengaruh terhadap nilai perusahaan
b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

a
1 Regression 5.738 5 1.148 .921 .483

Residual 31.133 25 1.245

Total 36.871 30

a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_CSR, LN_KM, LN_Moderasi_CSR, LN_Moderasi_KM

b. Dependent Variable: LN_TobinsQ

Berdasarkan Rangkuman Uji Hipotesis dapat diketahui bahwa terdapat


pengaruh antara kinerja keuangan (ROA), corporate social responsibility,
kepemilikan manajerial, moderasi CSR, dan moderasi KM secara bersama –
sama terhadap nilai perusahaan dengan tingkat signifikansi probabilitas ROA
sebesar 0,483. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka
hipotesis keempat (H4) ditolak dengan katalain Kinerja Keuangan (ROA),
corporate social responsibility, kepemilikan manajerial, moderasi CSR, dan
13

moderasi KM secara bersama – sama tidak berpengaruh terhadap nilai


perusahaan.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis terhadap 58 perusahaan sampel dari tahun 2010 –


2011 dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kinerja Keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan

2. Pengungkapan CSR tidak mampu mempengaruhi hubungan antara kinerja


keuangan dengan nilai perusahaan

3. Kepemilikan Manajerial tidak mampu mempengaruhi hubungan antara


kinerja keuangan dengan nilai perusahaan

4. Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibiliti, Kepemilikan


Manajerial, Moderasi CSR, dan Moderasi KM secara bersama – sama tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

Agusyana,Yus dan Islandscript, 2011,”Olah Data Skripsi dan Penelitian dengan


SPSS 19”, PT Elex Media Komputindo, Jakarta

Amin, Widjaya, Tunggal, 2002,”Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah”,


PT. Rineka Cipta, Anggota Ikapi, Jakarta Juni

Arikunto, Suharsimi, 2002, “Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan”, Jakarta: Bumi


Aksara

Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F, 2006,”Dasar – Dasar Manajemen


Keuangan”,Edisi Kesepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Chairul, Amri, 2011, “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan, Corporate Social


Responsibility dan Good Corporate Governance”, Skripsi Universitas
Gunadarma Fakultas Ekonomi

Downes, J,dan Goodman, JE, 1998, “Dictionary Of Finance and Investment Term
Barrons Educational Series”

Ghozali, Imam, 2005, “Applikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”,


BP UNDIP : Semarang

Hakim, Rahman, 2006,” Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan


Metode EVA, ROA, Dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham Pada
14

Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ45 Di Bursa Efek


Jakarta”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

Harahap, Sufyan, Syafri, 2002, “Teori Akuntansi Laporan Keuangan”, Edisi 1,


Cet 3, Bumi Aksara, Jakarta

Horgren, T, Charles, 2007, “Akuntansi di Indonesia”, Penerbit Salemba Empat,


Jakarta

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007,”Standar Akuntansi Keuangan”, Jakarta:


Salemba Empat

IAI, 2009, “Standar Akuntansi Keuangan”, IAI, Jakarta


Kusumadilagan, Rimba 2010,” Pengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas Sebagai Variabel
Moderating ( Studi Empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di bursa efek Indonesia”, Skripsi Universitas Diponegoro Fakultas Ekonomi

Slamet, Sugiri dan Bogat, Agusriyono,2002,” Akuntansi Pengantar 1”, AMP


YKPN, 18 Oktober
Munawir, S, 2006,”Analisa Laporan Keuanga”, Liberty, Yogyakarta

Mulyadi, 2006, “Akuntansi Manajemen”, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat,


Jakarta S, Muwanir,2007,” Analisis Laporan Keuangan”, Edisi 4, Liberty,
Yogyakarta

Permanasari, Wien Ika, 2010,” Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan


Institusional, dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai
perusahaan”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Rahayu, Sri, 2010, “Pengaruh kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan


Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good
Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi”,Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro

Rudianto,2009, “Pengantar Akuntansi”, Erlangga, Jakarta

Riyanto, Bambang, 2001, “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (Edisi


4)”,BPFE : Yogyakarta

Siallagan, Hamonargan dan Machfoedz, Mas’ud, 2006, “ Mekanisme Corporate


Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan ”, Simposium Nasional
Akuntansi IX, Padang

Siregar, baldric, 2008, “Seminar Peran Akuntan dalam Pengukuran CSR”, Ina
Garuda Yogyakarta, 11 Desember
15

Smithers, Andrew dan Wright, Stephen, 2008, “Valuing Wall Street”, McGraw Hill

Sulistiono, 2010, ”Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal dan


Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan
Manufaktur di BEI Tahun 2006 – 2008 ”, Skripsi Universitas Negri
Semarang Fakultas Ekonomi

Suta, I Putu Gede Ary, 2007, “Kinerja Pasar Perusahaan Public di Indonesia:
Suatu Analisis Reputasi Perusahaan”, Yayasan SAD Satria Bakti, Jakarta

Susanto, AB,2003, “Mengembangkan Corporate Social Responsibility Di Indonesia”,


Jurnal Reformasi Ekonomi Vol. 4, No. 1, Edisi Januari-Desember

Suzanti Lizza, 2009, “Menyusun Karya Tulisan Ilmiah Pelatihan Karya Tulis
Ilmiah”,Maha Propesi tanggal 17Oktober, UPI Education

Ulupui, I. G. K. A. 2007, “Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas,


dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan
Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Jakarta)”,
Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol.2

Weston, J,Fred dan Copeland, Thomas E, 2008, “Manajemen Keuangan”, Edisi


Kesembilan, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta

Yuniasih, Ni Wayan., dan Made Gede Wirakusuma, 2009,”Pengaruh kinerja


Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate
Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel
Pemoderasi”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana

Zuraedah, Isnaeni Ken, 2010,” Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai


Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility
Sebagai Variabel Pemoderasi”, Skripsi Universitas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional

http://www.konsultanstatistik.com/2009/03/regresi-linear-dengan-variabel.html

www.idx.co.id

www.yahoofinance.com

www.saham.us

Anda mungkin juga menyukai