Anda di halaman 1dari 2

Porter’s Five-Forces Analysis

1. Persaingan antar perusahaan (Rivalry among competing firms)

Saat ini, pesaing utama adalah Pepsi yang juga memiliki berbagai macam produk
minuman di bawah mereknya. Baik Coca-Cola dan Pepsi adalah minuman
berkarbonasi dominan dan berkomitmen besar untuk mensponsori acara dan kegiatan
luar ruangan.
Ada merek soda lain di pasar yang menjadi populer, seperti Dr. Pepper, karena
rasanya yang unik. Merek-merek lain ini gagal mencapai kesuksesan yang dinikmati
Pepsi atau Coke.

2. Potensi masuknya pesaing baru (Potential entry of new competitors)

Rintangan masuk relatif rendah untuk industri minuman: tidak ada biaya pengalihan
konsumen dan persyaratan modal nol. Ada peningkatan jumlah merek baru yang
muncul di pasar dengan harga yang sama dari produk Coke
Coca-Cola dipandang tidak hanya sebagai minuman tetapi juga sebagai merek. Ini
telah memegang pangsa pasar yang sangat signifikan untuk waktu yang lama dan
pelanggan setia tidak mungkin mencoba merek baru.

3. Potensi pengembangan produk pengganti (Potential development of substitute


products)

Ada banyak jenis minuman energi s / soda / jus di pasaran. Coca-cola tidak benar-
benar memiliki rasa yang sepenuhnya unik. Dalam tes rasa buta, orang tidak bisa
membedakan antara Coca-Cola dan Pepsi.

4. Tawar-menawar kekuatan pemasok (Bargaining power of suppliers)

Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok: Tekanan rendah

Bahan utama untuk minuman ringan termasuk air berkarbonasi, asam fosfat, pemanis,
dan kafein. Pemasok tidak terkonsentrasi atau berbeda.
Coca-Cola kemungkinan besar, atau pelanggan terbesar dari semua pemasok ini.

5. Tawar-menawar kekuatan konsumen (Bargaining power of consumers)

Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli: Tekanan rendah

Pembeli individu tidak ada tekanan pada Coca-Cola


Pengecer besar, seperti Wal-Mart, memiliki daya tawar karena kuantitas pesanan yang
besar, tetapi daya tawar berkurang karena loyalitas merek konsumen akhir.

Anda mungkin juga menyukai