IAS NO 36
PENURUNAN NILAI ASSET
DISUSUN OLEH:
KRIDA PUSPITASARI
1711070214
Arus kas masa depan diestimasi berdasarkan kondisi aset saat ini. Estimasi arus
kas masa depan tidak mencakup arus kas masuk atau keluar masa depan yang
diharapkan timbul dari:
a. Restrukturisasi masa depan yang mana entitas belum berkomitmen; atau
b. Perbaikan dan peningkatan kinerja aset.
Estimasi arus kas masa depan tidak termasuk:
a. Arus kas masuk atau keluar dari aktivitas pendanaan; dan
b. Penerimaan atau pembayaran pajak penghasilan.
Arus Kas Masa Depan Valuta Asing
Arus kas masa depan diestimasi dalam satuan mata uang ketika akan dihasilkan
dan kemudian di diskonto menggunakan suatu tingkat diskonto yang tepat untuk
satuan mata uang tersebut.
Lebih Tinggi
Antara
Goodwill
Alokasi Goodwill Untuk Unit Penghasil Kas
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperolah dalam suatu kombinasi
bisnis harus, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan pada setiap unit penghasil kas
pihak pengakuisisi, (atau kelompok unit penghasil kas) yang diharapkan
memberikan manfaat dari sinergi kombinasi, terlepas dari apakah aset atau
liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi yang ditetapkan ke unit-unit atau
kelompok unit-unit tersebut. Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh
alokasi goodwill harus:
a. Merupakan tingkat terendah dalam entitas yang goodwillnya dimonitor untuk
tujuan manajemen internal; dan
b. tidak lebih besar dari suatu segmen operasi yang ditentukan sesuai dengan
PSAK 5: Segmen Operasi.
Goodwill yang diakui dalam kombinasi bisnis adalah aset yang mewakili manfaat
ekonomi masa depan yang timbul dari aset lain yang diperoleh dalam kombinasi
bisnis yang tidak teridentifikasi secara individual dan diakui secara terpisah.
Goodwill tidak menghasilkan arus kas secara independen dari aset atau kelompok
aset lain, dan seringkali berkontribusi pada arus kas dari beragam unit penghasil
kas.
Unit penghasil kas yang mana goodwill yang dialokasikan untuk tujuan pengujian
penurunan nilai mungkin tidak serupa dengan tingkat ketika goodwill
dialokasikan dalam hubungannya dengan PSAK 10 (revisi 2009): Pengaruh
Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing untuk tujuan pengukuran keuntungan atau
kerugian valuta asing. Jika alokasi awal goodwill yang diperoleh dalam
kombinasi bisnis tidak dapat diselesaikan sebelum berakhirnya periode tahunan
ketika kombinasi bisnis telah terjadi, alokasi awal tersebut harus diselesaikan
sebelum akhir dari periode tahunan pertama setelah tanggal akuisisi. Jika
goodwill telah dialokasikan pada unit penghasil kas dan entitas menghentikan
suatu operasi tertentu atas unit tersebut, goodwill yang diasosiasikan dengan
operasi yang dihentikan tersebut harus:
a) termasuk dalam jumlah tercatat operasi ketika menentukan keuntungan atau
kerugian dari pelepasan; dan
b) diukur berdasarkan nilai relatif dari operasi yang dihentikan dan porsi dari
unit penghasil kas yang ditahan, kecuali entitas dapat menunjukkan bahwa
beberapa metode lain lebih baik dalam mencerminkan goodwill yang
diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan.
Nilai tercatat Rp 10 M Rp 27 M Rp 37 M
Penurunan nilai - - Rp 7 M Rp 10 M Rp17 M
Pihak pengendali Rp 8 M Rp 21.6 M Rp 5.6 M Rp 8 M -
Kepemilikan minoritas Rp 2 M Rp 5.4 M Rp 1.4 M Rp 2 M -
Nilai setelah penurunan Rp 10 M Rp 27 M (Rp 7 M) (Rp 10 M) Rp 20 M
M M Rp 17 M
Aset Korporat
Aset korporat termasuk aset kelompok atau divisi seperti bangunan kantor pusat
atau divisi dari entitas, perlengkapan EDP atau pusat penelitian. Struktur suatu
entitas menentukan apakah asset memenuhi definisi Pernyataan ini mengenai aset
korporat untuk suatu unit penghasil kas tertentu. Karena aset korporat tidak
menghasilkan arus kas masuk yang terpisah, jumlah terpulihkan aset korporat
individual tidak dapat ditentukan kecuali manajemen telah memutuskan untuk
melepas aset tersebut. Dalam menguji rugi penurunan nilai suatu unit penghasil
kas, entitas mengidentifikasi semua aset korporat yang terkait dengan unit
penghasil kas yang sedang ditelaah. Jika sebagian dari jumlah tercatat aset
korporat:
a. dapat dialokasikan dengan dasar yang layak dan konsisten terhadap unit
tersebut, entitas membandingkan jumlah tercatat dari unit (termasuk porsi
dari jumlah tercatat aset korporat yang dialokasikan ke unit tersebut) dengan
jumlah terpulihkan.
b. tidak dapat dialokasikan pada suatu dasar yang layak dan konsisten ke unit
itu, entitas harus:
- membandingkan jumlah tercatat unit, diluar aset korporat, dengan jumlah
terpulihkan dan mengakui setiap rugi penurunan nilai
- mengidentifikasi kelompok terkecil dari unit penghasil kas yang
mencakup unit penghasil kas yang ditelaah dan yang sebagian dari
jumlah tercatat aset korporat dapat dialokasikan atas dasar yang layak dan
konsisten; dan
- membandingkan jumlah tercatat dari kelompok unit penghasil kas
tersebut (termasuk bagian dari jumlah tercatat aset korporat yang
dialokasikan ke kelompok dari unit tersebut) dengan jumlah terpulihkan
dari kelompok unit itu.
Kelompok aset adalah kumpulan aset-aset yang mempunyai sifat dan penggunaan
yang serupa dalam operasi suatu entitas. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut
untuk setiap rugi penurunan nilai material yang diakui atau dibalik selama
periode tertentu untuk suatu aset individual, termasuk goodwill, atau suatu unit
penghasil kas:
a. Peristiwa dan kondisi yang mengarah pada pengakuan atau pembalikan rugi
penurunan nilai.
b. Jumlah rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik.
c. Untuk aset individual:
1. Sifat dari aset; dan
2. Jika entitas melaporkan informasi segmen sesuai dengan PSAK 5,
segmen terlaporkan yang mencakup aset tersebut.
d. Untuk unit penghasil kas;
1. Deskripsi unit penghasil kas (seperti apakah unit penghasil kas
merupakan suatu lini produksi, suatu pabrik, suatu operasi bisnis, suatu
wilayah geografifi, atau suatu segmen yang dapat dilaporkan seperti
dijelaskan dalam PSAK 5);
2. Jumlah rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik oleh kelompok aset
dan, jika entitas melaporkan informasi segmen sesuai dengan PSAK 5,
disajikan berdasarkan segmen terlaporkan; dan
3. Jika agregasi dari aset untuk mengindentifikasi unit penghasil kas telah
berubah sejak estimasi sebelumnya dari jumlah terpulihkan dari unit
penghasil kas (jika ada), suatu uraian dari cara agregasi aset saat ini dan
sebelumnya serta alasan perubahan cara unit penghasil kas
diidentififikasi.
e. Apakah jumlah terpulihkan aset (unit penghasil kas) adalah nilai wajarnya
dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakainya.
f. Jika jumlah terpulihkan adalah nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual,
dasar yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual (seperti apakah nilai wajar ditentukan dengan mengacu kepada suatu
pasar aktif).
g. Jika jumlah terpulihkan adalah nilai pakai, tingkat diskonto yang digunakan
pada estimasi saat ini dan estimasi sebelumnya (jika ada) dari nilai pakai.