ABFII PERBANAS
PENDAHULUAN
Penurunan Nilai Aset (impairment) terjadi apabila jumlah tercatatnya melebihi jumlah
terpulihkan. Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas adalah jumlah yang lebih
tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Pada setiap akhir
periode pelaporan, entitas menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai.
Jika terdapat indikasi tersebut, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
Penurunan nilai didasarkan pada prinsip konservatisme dan kehati-hatian. Aset tak
boleh dicatat overstated, dari nilai dapat diperoleh kembali. Aset harus disajikan sebesar
nilai yang mencerminkan manfaat ekonomi yang akan diperoleh di masa depan. Jika nilai di
masa depan lebih rendah dari nilai tercatat, maka aset harus diturunkan.Pengukuran
penurunan nilai dapat dilakukan untuk satu unit aset tunggal maupun satu kelaompok aset.
Ada aset yang dapat menghasilkan arus kas independen dari aset atau kelompok aset lain.
Jika satu aset dapat menghasilkan arus kas independen maka pengukuran penurunan nilai
dilakukan berdasarkan unit aset tersebut. Namun ada beberapa aset yang dapat
menghasilkan arus kas jika berada dalam kelompok aset, sehingga penurunan nilai
dilakukan untuk satu unit penghasil kas. Contoh unit penghasil kas adalah investasi
asosiasi, investasi di anak perusahaan, suatu unit pabrik.
Aset dapat diperoleh kembali melalui penjualan (value through sales) dan
penggunaan (value through sales). Jika aset dijual, entitas akan mendapatkan nilai wajar
dikurangi dengan biaya penjualan. Dalam penurunan nilai, yang dipilih adalah nilai tertinggi
antara nilai yang dapat diperoleh kembali dan nilai yang digunakan.
Ruang Lingkup
Pernyataan ini diterapkan untuk akuntansi penurunan nilai terhadap semua aset, kecuali :
a. Persediaan (lihat IAS 2: Persediaan);
b. aset yang timbul dari kontrak konstruksi (lihat IAS 11: Akuntansi Kontrak Konstruksi);
c. aset pajak tangguhan (lihat IAS 12: Pajak Penghasilan);
d. aset yang timbul dari imbalan kerja (lihat IAS 19: Imbalan Kerja);
e. aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup IAS 19: Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran;
f. Properti investasi yang diukur pada nilai wajar (lihat IAS 40: Properti Investasi);
g. aset biologis terkait dengan kegiatan pertanian yang diukur pada nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual ( lihat PSAK 41 Pertanian );
h. biaya akuisisi tangguhan, dan aset tidak berwujud, yang timbul dari hak kontraktual
penanggung berdasarkan kontrak asuransi yang termasuk dalam ruang lingkup IFRS
4: Kontrak Asuransi; dan
i. aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifi kasikan sebagai dimiliki
untuk dijual sesuai dengan IFRS 5: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan.
Pengukuran Jumlah Terpulihkan Aset Tidak Berwujud Dengan Masa Manfaat yang
Tidak Terbatas
Paragraf 10 mensyaratkan aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas
untuk diuji penurunan nilainya setiap tahun dengan membandingkan jumlah tercatatnya
dengan jumlah ter pulihkannya, te r lepa s apakah terdapat indikasi penurunan nilai.
Bukti terbaik dari nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual adalah harga dalam
suatu perjanjian penjualan mengikat yang dibuat dalam transaksi wajar, disesuaikan dengan
biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung pada pelepasan aset. Jika tidak terdapat
perjanjian penjualan mengikat namun aset diperdagangkan di pasar aktif, maka nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual adalah harga pasar aset dikurangi biaya pelepasan aset
tersebut. Harga pasar yang sesuai biasanya adalah harga penawaran kini. Jika harga
penawaran kini tidak tersedia, maka harga transaksi terkini dapat menjadi dasar untuk
mengestimasi nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, sepanjang tidak terdapat perubahan
signifikan dalam kondisi ekonomi antara tanggal transaksi dengan tanggal ketika estimasi
dibuat.
Jika tidak terdapat perjanjian penjualan mengikat atau pasar aktif untuk aset, maka
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia
untuk menggambarkan jumlah yang dapat diperoleh entitas pada akhir periode pelaporan,
dari pelepasan aset dalam transaksi wajar antara pihak-pihak yang berkeinginan dan
memiliki pengetahuan memadai dalam transaksi wajar setelah dikurangi biaya pelepasan.
Dalam menentukan jumlah tersebut, entitas mempertimbangkan hasil dari transaksi terkini
untuk aset serupa dalam industri yang sama. Nilar wajar dikurangi biaya untuk menjual tidak
menggambarkan suatu penjualan yang dipaksakan, kecuali manajemen terdorong untuk
menjual segera.
Biaya pelepasan aset, selain dari biaya yang telah diakui sebagai liabilitas, adalah
pengurang dalam menentukan mengukur nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
pelepasan. Contoh biaya tersebut adalah biaya hukum, materai dan pajak transaksi sejenis,
biaya pemindahan aset, dan biaya tambahan langsung untuk menjadikan aset dalam kondisi
siap dijual. Namun, imbalan akibat pemutusan kontrak kerja (seperti dijelaskan di PSAK 24:
Imbalan Kerja) dan biaya terkait dengan pengurangan atau reorganisasi bisnis setelah
pelepasan aset bukan merupakan biaya tambahan langsung untuk pelepasan aset.
Nilai Pakai
Elemen-elemen berikut harus diperhitungkan dalam 28 penghitungan nilai pakai aset:
(a) estimasi arus kas masa depan yang diharapkan entitas akan diperoleh
dari aset;
(b) ekspektasi mengenai kemungkinan variasi dari jumlah atau waktu arus
kas masa depan tersebut;
(c) nilai waktu uang, diwakili oleh suku bunga pasar bebas risiko yang
berlaku;
(d) harga untuk menanggung ketidakpastian yang melekat pada aset; dan
(e) f akto r-f akto r lai n , s epe r ti ilik u idita s , ya n g aka n dipertimbangkan
oleh pelaku pasar dalam menilai arus kas masa depan yang diharapkan
entitas akan diperoleh dari aset tersebut.
Arus kas masa depan diestimasi berdasarkan kondisi aset saat ini. Estimasi arus kas masa
depan tidak mencakup arus kas masuk atau keluar masa depan yang diharapkan timbul
dari:
(a) restrukturisasi masa depan yang mana entitas belum berkomitmen; atau
(b) perbaikan dan peningkatan kinerja aset.
Estimasi arus kas masa depan tidak termasuk:
(a) arus kas masuk atau keluar dari aktivitas pendanaan; dan
(b) penerimaan atau pembayaran pajak penghasilan.
Arus Kas Masa Depan Valuta Asing
Arus kas masa depan diestimasi dalam satuan mata uang ketika akan dihasilkan dan kemudian
didiskonto menggunakan suatu tingkat diskonto yang tepat untuk satuan mata uang tersebut.
Tingkat Diskonto
Tin gkat d isko n to ditetapka n ata s das ar ti n gkat diskonto sebelum pajak yang
menggambarkan penilaian pasar kini dari:
(a) nilai waktu uang; dan
(b) risiko spesik atas aset dimana estimasi arus kas masa depan belum
disesuaikan.
Tarif diskonto yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko spesik
atas aset tertentu adalah tingkat pengembalian yang disyaratkan investor jika seandainya
mereka hendak memilih suatu investasi yang menghasilkan arus kas dengan jumlah, waktu dan
prol risiko yang sama dengan yang entitas harapkan akan dihasilkan dari aset tersebut.
P E N G A K U A N D A N P E N G U K U R A N R U G I PE NURUNAN NILAI
Jika, dan hanya jika, nilai terpulihkan aset lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tecatat aset
diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai.
Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi, kecuali aset disajikan pada
jumlah direvaluasi sesuai dengan Pernyataan lain (contoh, sesuai dengan model revaluasi
pada PSAK 16). Setiap rugi penurunan nilai aset reval ua sian diperlak uka n sebagai
pe nurun a n reval u a si sesuai dengan Pernyataan lain.
Ketika jumlah estimasi rugi penurunan nilai lebih besar dari nilai tercatat aset yang
terkait, entitas mengakui laibilitas jika, dan han ya jika, hal i n i dis yaratkan oleh
Pernyataan lain.
Setelah pengakuan rugi penurunan nilai, beban penyusutan (amortisasi) aset
disesuaikan di masa depan untuk mengalokasikan nilai tercatat aset revisian, setelah
dikurangi nilai sisa (jika ada), secara sistematis selama sisa masa manfaatnya.
Ilustrasi Penurunan Nilai 1:
Contoh: PT ABC melakukan uji penurunan nilai terhadap peralatan yang dimilikinya.
Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 200 juta, nilai wajar dikurangi biaya menjual
Rp180 juta dan nilai pakainya 175 juta.
Ilustrasi Pengakuan Penurunan Nilai:
Jika terdapat pasar aktif untuk hasil produk yang diproduksi oleh aset atau kelompok aset,
aset atau kelompok a set te rs eb u t diide nti fika si s ebagai un it pen g h a sil kas , meskipun
jika sebagian atau keseluruhan hasil produksi dig un aka n secar a in tern al. Unit penghasil
kas diidentikasi secara konsisten dari periode ke periode untuk aset atau jenis aset yang
sama, kecuali perubahan dapat dijustikasi.
Goodwill
Alokasi Goodwill Untuk Unit Penghasil Kas
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperolah dalam suatu kombinasi bisnis
harus, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan pada setiap unit penghasil kas pihak pengakuisisi,
(atau kelompok unit penghasil kas) yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi
kombinasi, terlepas dari apakah aset atau laibilitas lain dari pihak yang diakuisisi yang
ditetapkan ke unit-unit atau kelompok unit-unit tersebut. Setiap unit atau kelompok unit yang
memperoleh alokasi goodwill harus:
(a) merupakan tingkat terendah dalam entitas yang goodwillnya dimonitor untuk
tujuan manajemen internal; dan
(b) tidak lebih besar dari suatu segmen operasi yang ditentukan sesuai dengan
PSAK 5: Segmen Operasi.
Goodwill yang diakui dalam kombinasi bisnis adalah aset yang mewakili manfaat ekonomi
masa depan yang timbul dari aset lain yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak
terdentikasi secara individual dan diakui secara terpisah. Goodwill tidak menghasilkan
arus kas secara independen dari aset atau kelompok aset lain, dan seringkali
berkontribusi pada arus kas dari beragam unit penghasil kas.
U nit pengha s il ka s yang mana goodwill yang dialokasikan untuk tujuan pengujian
penurunan nilai mungkin tidak serupa dengan tingkat ketika goodwill dialokasikan dalam
hubungannya dengan PSAK 10 (revisi 2009): Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
untuk tujuan pengukuran keuntungan atau kerugian valuta asing. Jika alokasi awal goodwill
yang diperoleh dalam kombinasi bisnis tidak dapat diselesaikan sebelum berakhirnya
periode tahunan ketika kombinasi bisnis telah terjadi, alokasi awal tersebut harus
diselesaikan sebelum akhir dari periode tahunan pertama setelah tanggal akuisisi. Jika
goodwill telah dialokasikan pada unit penghasil kas dan entitas menghentikan suatu operasi
tertentu atas unit tersebut, goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan
tersebut harus:
(a) termasuk dalam jumlah tercatat operasi ketika menentukan keuntungan atau
kerugian dari pelepasan; dan
(b) diukur berdasarkan nilai relatif dari operasi yang dihentikan dan porsi dari unit
penghasil kas yang ditahan, kecuali entitas dapat menunjukkan bahwa beberapa
metode lain lebih baik dalam mencerminkan goodwill yang diasosiasikan dengan
operasi yang dihentikan.
Pengendali 8M 24 M 32 M
Kepemilikan minoritas 2M 6M 8M
Aset Korporat
Aset korporat termasuk aset kelompok atau divisi s epe r ti bangunan kanto r pu s at atau
divi s i da r i entita s , perlengkapan EDP atau pusat penelitian. Struktur suatu entitas
menentukan apakah asset memenuhi denisi Pernyataan ini mengenai aset korporat untuk
suatu unit penghasil kas tertentu. Karena aset korporat tidak menghasilkan arus kas masuk yang
terpisah, jumlah terpulihkan aset korporat individual tidak dapat ditentukan kecuali manajemen
telah memutuskan untuk melepas aset tersebut. Dalam menguji rugi penurunan nilai suatu
unit penghasil kas, entitas mengidentikasi semua aset korporat yang terkait dengan unit
penghasil kas yang sedang ditelaah. Jika sebagian dari jumlah tercatat aset korporat:
(a) dapat dialokasikan dengan dasar yang layak dan konsisten terhadap unit
tersebut, entitas membandingkan jumlah tercatat dari unit (termasuk porsi dari
jumlah tercatat aset korporat yang dialokasikan ke unit tersebut) dengan jumlah
terpulihkan.
(b) tidak dapat dialokasikan pada suatu dasar yang layak dan konsisten ke unit itu,
entitas harus:
(i) membandingkan jumlah tercatat unit, diluar aset korporat, dengan jumlah
terpulihkan dan mengakui setiap rugi penurunan nilai
(ii) mengidentifikasi kelompok terkecil dari unit penghasil kas yang mencakup unit
penghasil kas yang ditelaah dan yang sebagian dari jumlah tercatat aset korporat
dapat dialokasikan atas dasar yang layak dan konsisten; dan
(iii) membandingkan jumlah tercatat dari kelompok unit penghasil kas tersebut
(termasuk bagian dari jumlah tercatat aset korporat yang dialokasikan ke
kelompok dari unit tersebut) dengan jumlah terpulihkan dari kelompok unit itu.
PENGUNGKAPAN
Untuk setiap kelompok aset, entitas mengungkapkan hal berikut ini:
(a) Jumlah rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi selama periode
tersebut dan unsur laporan laba rugi komprehensif yang didalamnya tercakup
rugi penurunan nilai.
(b) jumlah pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui dalam laporan laba rugi
selama periode tersebut dan unsur laporan laba rugi komprehensif yang
didalamnya tercakup rugi penurunan nilai yang dibalik
(c) jumlah rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif lainnya selama periode itu.
(d) jumlah pembalikan rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif lainnya selama periode tersebut.
Kelompok aset adalah kumpulan aset-aset yang mempunyai sifat dan penggunaan yang
serupa dalam operasi suatu entitas. Entitas mengungkapkan hal-hal berikut untuk setiap rugi
penurunan nilai material yang diakui atau dibalik selama periode tertentu untuk suatu aset
individual, termasuk goodwill, atau suatu unit penghasil kas:
(a) peristiwa dan kondisi yang mengarah pada pengakuan atau pembalikan
rugi penurunan nilai.
(b) jumlah rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik.
(c) untuk aset individual:
i. sifat dari aset; dan
ii. jika entitas melaporkan informasi segmen sesuai dengan PSAK 5,
segmen terlaporkan yang mencakup aset tersebut.
(d) untuk unit penghasil kas;
i. deskripsi unit penghasil kas (seperti apakah unit penghasil kas
merupakan suatu lini produksi, suatu pabrik, suatu operasi bisnis, suatu
wilayah geogra, atau suatu segmen yang dapat dilaporkan seperti
dijelaskan dalam PSAK 5);
ii. jumlah rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik oleh kelompok aset
dan, jika entitas melaporkan informasi segmen sesuai dengan PSAK 5,
disajikan berdasarkan segmen terlaporkan; dan
iii. jika agregasi dari aset untuk mengindentifikasi unit penghasil kas telah
berubah sejak estimasi sebelumnya dari jumlah terpulihkan dari unit
penghasil kas (jika ada), suatu uraian dari cara agregasi aset saat ini
dan sebelumnya serta alasan perubahan cara unit penghasil kas
diidentikasi.
(e) apakah jumlah terpulihkan aset (unit penghasil kas) adalah nilai wajarnya
dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakainya.
(f) jika jumlah terpulihkan adalah nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual, dasar
yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
(seperti apakah nilai wajar ditentukan dengan mengacu kepada suatu pasar aktif).
(g) jika jumlah terpulihkan adalah nilai pakai, tingkat diskonto yang digunakan pada
estimasi saat ini dan estimasi sebelumnya (jika ada) dari nilai pakai.