Anda di halaman 1dari 21

Vision & Mission Business

Porter’s Five-Forces Analysis


THE COCA-COLA COMPANY

DISUSUN OLEH:
AMELIA ARUMSARI 1711070183
KAMILAH SHABRINA 1711070186
DIAN NUR HIDAYATI 1711070205
NATASYA TRY WIRA T.P. 1711070212
METTY PUJI RAHMAWATI 1711070213
KRIDA PUSPITASARI 1711070214
Sejarah The Coca-Cola Company
 Coca-Cola pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun
1962.
 Diproduksi secara lokal sejak tahun 1932.
 Sempat berhenti beroperasi pada tahun 1942.
 Coca-Cola mulai diproduksi kembali oleh Indonesia Bottler Limited
(IBL), perusahaan nasional yang didirikan oleh TH Ticoalu, Tatang
Nana, dan Harry Handoyo.
 Pabrik tersebut memproduksi 1.000-1.500 cases Coca-Cola setiap
harinya, dan mempekerjakan 25 orang yang dibantu oleh 3 - 7 truk
untuk pendistribusian.
 Sejak tahun 1960-an, berbagai produk The Coca-Cola Company
telah diperkenalkan ke pasar Indonesia.
 Dan pada tahun 2000, 10 operasi pembotolan dikonsolidasikan di
bawah Coca-Cola Amatil Indonesia.
Visi

1. Untuk menyegarkan dunia.


2. Untuk menginspirasi momen penuh optimisme
dan kebahagiaan.
3. Untuk menciptakan nilai dan membuat
perbedaan.
Misi
1. SDM: Menjadi tempat kerja yang baik dimana orang dapat terinspirasi untuk
memenuhi potensi mereka.
2. Portofolio: Menghadirkan portofolio merek minuman berkualitas yang mampu
mengantisiasi dan memuaskan keinginan dan kebutuhan orang keseluruh dunia.
3. Mitra: Menjaga jaringan pelanggan dan pemasok yang unggul, bersama
menciptakan nilai bersama yang mampu bertahan lama.
4. Planet: Menjadi warga negara yang bertanggung jawab yang membuat
perbedaan dengan membantu membangun dan mendukung masyarakat yang
berkelanjutan.
5. Keuntungan: Memaksimalkan pengembalian jangka panjang kepada pemilik
saham dengan memperhatikan tanggung jawab secara keseluruhan.
6. Produktivitas: Menjadi organisasi yang sangat efektif, terstruktur, dan bergerak
cepat.
KOMPONEN MISI :

1. Konsumen (Customer)
2. Produk dan jasa (product and service)
KRITERIA VISI : 3. Pasar (Market)
4. Teknologi (technology)
1. Succinct 5. Fokus pada kelangsungan hidup,
pertumbuhan, dan profitabilitas (concern
2. Appealing
for survival, growth, and profitability)
3. Feasible 6. Filosofi (philosophy)
4. Meaningful 7. konsep diri (self consept)
5. Measurable 8. fokus pada citra publik (concern for public
image)
9. fokus pada karyawan (concern for
employees)
Analisa Visi
Kriteria Visi
No Visi Hasil analisa
1 2 3 4 5
Visi yang ditetapkan
belum memenuhi kriteria
Untuk menyegarkan
1      kompenen kriteria visi
dunia
appealing dan
Measurable.

Untuk menginspirasi Visi yang ditetapkan


2 momen penuh optimisme      sudah memenuhi kriteria
dan kebahagiaan visi.

Visi yang ditetapkan


Untuk menciptakan nilai
belum memenuhi kriteria
3 dan membuat     
kompenen kriteria visi
perbedaan
Appealing.
Analisa Misi
Komponen Misi
No Misi Hasil Analisa
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 SDM: Menjadi tempat kerja yang baik 4. Technology


  
dimana orang dapat terinspirasi untuk 6. Philosophy
memenuhi potensi mereka. 9. Concern for employee
2 Portofolia: Menghadirkan portofolio merek 1.Product 2.Market
minuman berkualitas yang mampu 3.Technology 5. survival,
     
mengantisipasi dan memuaskan keinginan growth, profitability
dan kebutuhan orang keseluruh dunia. 7. Self concept 8. Public
image
3 Mitra: menjaga jaringan pelanggan dan 1.Product 2.Market
pemasok yang unggul, bersama     5. survival, growth,
menciptakan nilai bersama yang mampu profitability 8. Public
bertahan lama image
4 Planet: Menjadi warga negara yang 8. Public image
bertanggung jawab yang membuat

perbedaan dengan membantu
membangun dan mendukung masyarakat
yang berkelanjutan.
5 Keuntungan: Memaksimalkan 9. Concern for employees
pengembalian jangka panjang kepada 
pemilik saham dengan memperhatikan
tanggung jawab secara keseluruhan.
6 Produktivitas: Menjadi organisasi yang 5. survival, growth,
   profitability 6. philosophy
sangat efektif, terstruktur, dan bergerak
cepat. 7. Self concept
Porter’s Five-Forces Analysis
1. Persaingan antar perusahaan (Rivalry among competing firms)

2. Potensi masuknya pesaing baru (Potential entry of new competitors)

3. Potensi pengembangan produk pengganti (Potential development of


substitute products)

4. Tawar-menawar kekuatan pemasok (Bargaining power of suppliers)

5. Tawar-menawar kekuatan konsumen (Bargaining power of consumers)


1. Persaingan antar perusahaan
(Rivalry Among Competing Firms)
 Saat ini, pesaing utama adalah Pepsi yang juga memiliki
berbagai macam produk minuman di bawah mereknya.

 Baik Coca-Cola dan Pepsi adalah minuman berkarbonasi


dominan dan berkomitmen besar untuk mensponsori
acara dan kegiatan luar ruangan.

 Ada merek soda lain di pasar yang menjadi populer,


seperti Dr. Pepper, karena rasanya yang unik.

 Merek-merek lain ini gagal mencapai kesuksesan yang


dinikmati Pepsi atau Coke.
2. Potensi masuknya pesaing baru
(Potential entry of new competitors)
 Rintangan masuk relatif rendah untuk industri minuman:
tidak ada biaya pengalihan konsumen dan persyaratan
modal nol.

 Ada peningkatan jumlah merek baru yang muncul di


pasar dengan harga yang sama dari produk CokeCoca-
Cola dipandang tidak hanya sebagai minuman tetapi
juga sebagai merek.

 Ini telah memegang pangsa pasar yang sangat signifikan


untuk waktu yang lama dan pelanggan setia tidak
mungkin mencoba merek baru.
3. Potensi pengembangan produk pengganti
(Potential development of substitute products)

 Ada banyak jenis minuman energi / soda / jus di


pasaran.

 Coca-cola tidak benar-benar memiliki rasa


yang sepenuhnya unik.

 Dalam tes rasa buta, orang tidak bisa


membedakan antara Coca-Cola dan Pepsi.
4. Tawar-menawar kekuatan pemasok
(Bargaining power of suppliers)

Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok: Tekanan


rendah

Bahan utama untuk minuman ringan termasuk


air berkarbonasi, asam fosfat, pemanis, dan
kafein.

Pemasok tidak terkonsentrasi atau berbeda.

Coca-Cola kemungkinan besar, atau


pelanggan terbesar dari semua pemasok ini.
5. Tawar-menawar kekuatan konsumen
(Bargaining power of consumers)

Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli: Tekanan rendah


Pembeli individu tidak ada tekanan pada Coca-ColaPengecer besar, seperti
Wal-Mart, memiliki daya tawar karena kuantitas pesanan yang besar, tetapi
daya tawar berkurang karena loyalitas merek konsumen akhir.

Saat ini, pesaing utama adalah Pepsi yang juga memiliki berbagai macam
produk minuman di bawah mereknya.

Baik Coca-Cola dan Pepsi adalah minuman berkarbonasi dominan dan


berkomitmen besar untuk mensponsori acara dan kegiatan luar ruangan.

Ada merek soda lain di pasar yang menjadi populer, seperti Dr. Pepper,
karena rasanya yang unik. Merek-merek lain ini gagal mencapai kesuksesan
yang dinikmati Pepsi atau Coke.
Peluang
No Peluang Bobot Rating Nilai
1. Semakin meningkatnya pendapatan disposibel, dan pendapatan
0,18 4 0,72
coca-cola juga meningkat.
2. Konsumsi minuman berbanding terbalik dengan usia seorang. 0,06 2 0,12

3. Industri minuman ringan memiliki potensi yang amat besar 0,15 3 0,45

External 4. Coca-cola sangat mudah di dapat diberbagai tempat. 0,07 3 0,21

Factor
5. Bahan pendukung utama produk coca-cola dapat diganti dengan
0,08 3 0,24
bahan lain yang mudah di dapat.
0,54 1,74

Evaluation
Total
Ancaman

(EFE) Matrix
No Peluang Bobot Rating Nilai
1. Coca-cola mendapatkan pesaing yang kuat dari pepsi dan
0,13 3 0,39
Cadburry.
2. Ada banyak minuman substitusi dari minuman ringan yang
0,12 3 0,36
populer.
3,16
3. Peningkatan biaya per unitt akibat keterbatasan bahan baku. 0,12 2 0,36

4. Minuman berkarbonasi yang tidak baik untuk kesehatan. 0,04 4 0,16

5. Tingginya biaya komoditas seperti gula dan logam yang


0,05 3 0,15
digunakan untuk produksi kaleng.
Total 0,46 1,42
Kekuatan

Internal
No Kekuatan Bobot Rating Nilai
1. Brand image sudah dikenal masyarakat. 0,15 4 0,60
2.

3.
Target memasarkan secara global.

Pabrik terbesar dan pemasar minuman non


0,20 3 0,60
Factor
alkohol lebih dari 200 negara.
0,10 2 0,20
Evaluation
4. Harga yang kompetitif 0,10 3 0,30
Total 0,55 1,70 (IFE) Matrix
Kelemahan
No Kekuatan Bobot Rating Nilai
1. Coca-cola sebagai minuman berkalori
0,15 3 0,45
tinggi dan berbahaya bagi kesehatan.
2. Coca-cola hanya berfokus pada
3,05
memproduksi minuman saja belum 0,20 4 0,80
merambah ke sektor lain.
3. Kemasan produk yang kurang
0,10 1 0,10
menarik/kurang inovasi.
Total 0,45 1,35
ANALISIS VRIO
Metode analisis yang dapat dipergunakan untuk mengetahui apakah
suatu sumber daya memiliki keunggulan kompetitif adalah dengan
menggunakan analisis VRIO (value, rarity, imitability, dan organization).
Value
Jaringan Distribusi Global : Ya, hal ini penting untuk melayani dan
mempertahankan adanya produk Coca cola di pasar global.

Rare - Langka
Dari segi rasa produk unik dan dari segi pesaing kini minuman bersoda
tidak hanya Coca Cola, merek minuman bersoda telah banyak di
pasaran.

Imitability – Sulit untuk ditiru


Tidak mungkin untuk ditiru. Namun, brand image yang kuat dari pesaing
dapat menjadi ancaman.

Organization
Generic Business Strategy
PRODUCT DIFFERENTIATION
COST LEADERSHIP
Coca cola mengeluarkan sejumlah uang dalam iklan untuk membedakan dan
Coca cola sudah menjadi market leader di menciptakan citra unik untuk produknya. Coca cola melakukan perubahan dari
seluruh dunia.Pangsa pasar besar atau luas masake masa. Tahun pertama Coca cola berdiri a “Drink Coca Cola”. Tahun 1904
a “Delicious and Refeshing”. Tahun 1917 a “Three Million a Day”. Tahun 2010 a “
(kurang lebih 95%), sehingga coca cola tidak
Open Happiness”. Tercacat Coca cola sudah melakukan pergantian slogan lebih
perlu menerapkan strategi cost leadership dari 45 kali. Pada tahun 2001 Coca cola mengeluarkan strategi baru “Think Local,
secara keseluruhan. Harga produk tidak Act Local”, diikuti dengan slogan “Life Taste Good” dan membuat iklan yang
perlu lebih murah daripada pesaing untuk berbeda di setiap negaranya. Kemudian Coke juga menjadi sponsor Fiva World
mendapatkan keuntungan, karena brand Cup pada tahun 2002 dan menjadi sponsor film yang mendunia “Harry Potter”.
equity yang dimiliki. Coca cola memiliki Selain itu Coca cola juga melakukan diferensiasi pada produknya yaitu
kurang lebih 400 brand, dan pada tahun menawarkan minuman buah seperti Minute Maid yang dibeli oleh Coca cola
2005 berdasarkan laporan Best Global Brand Company pada tahun 1960. Seiring dengan berkembangnya waktu, The coca Cola
yang diterbitkan oleh Interbrand, Coca cola Company melakukan inovasi dan meluncurkan berbagai rasa dan varian untuk
memiliki brand value sebesar 65.525 juta, merk Minute Maid yaitu, Minute Maid Nutriboost yang pertama kali hadir di
Indonesia sejak Mei 2013. Minuman yang mengandung susu asli dan sari buah
dan ini menujukkan bahwa Coca cola adalah
tersedia dalam 2 rasa yaitu jeruk dan stroberi.
brand termahal di dunia.
Kesimpulan
1. The Coca-Cola Company sebagai perusahaan beverage
merupakan salah satu perusahaan yang sukses
mempertahankan keunggulan kompetitifnya sampai sekarang.
Dalam upaya mempertahankan keunggulan kompetitif ini The
Coca-Cola Company telah mengembangkan visi dan misi.
2. Visi dan misi the Coa-cola Company sudah memenuhi kriteria visi
dan komponen misi yang baik.
3. Berdasarkan analisis EFE (External Factor Evaluation) diperoleh
angka sebesar 3,16 (diantara 1 sampai dengan 4). Hal itu
menunjukkan bahwa prusahaan telah merespon dengan baik
faktor-faktor ekternal. Dan IFE (Internal Factor Evaluation)
memperoleh hasil sebesar 3,05 > (2,50) yang merupakan nilai
standar, maka secara internal perusahaan Coca-cola Company
ini adalah termasuk kategori baik.

Anda mungkin juga menyukai