TAHUN 2018
STUDI KASUS
DISUSUN OLEH :
YENIMAN WARUWU
022015074
MEDAN
3
2018
1
4
LEMBAR PERSETUJUAN
T AHUN 2018
Studi Kasus
Diajukan Oleh
YENIMAN WARUWU
022015074
Oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
TAHUN 2018
Disusun oleh
Yeniman Waruwu
NIM : 022015074
CURICULUM VITAE
7
CURICULUM VITAE
LEMBAR PERNYATAAN
Sayamenyatakan bahwa
di Stu
Kasus aporan
L Tugas Akhir
yang berjudul,
“Asuhan Kebidanan Pada Nn
. E Usia 19 Tahun Dengan Kista Ovarium di
Klinik MisriahGalangTahun 2018
” ini, sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak
ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya
an saya
orang lain d
tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan-cara
dengan
yang
cara
tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Medan,
16Mei 201
8
(Yeniman Waruwu
)
11
12
2 3
Yeniman Waruwu
, Aprilita Sitepu
INTISARI
Latar Belakang:Kista juga penyakit yang ditakuti banyak wanita, selain kejadiannya
yang cukup banyak dan sering tanpa disadari ataustagejala,
juga dikhawatirkan
ki dapat
mengganggu kesuburan. Namun, bukan berarti seorang wanita yang menderita kista tidak
bisa hamil. Selama pertumbuhan kista tersebut tidak menghambat proses pembuahan,
maka kehamilan bisa tetap terjadi
Hasil:Nn. E mengatakan merasa nyeri di simfisis yang menjalar ke pinggang dan merasa
nyeri pada saat
aid,
h setelah dilakukan pemeriksaan penunjang USG pembesaran pada
kista masih berukurang 5 cm dan pemberian therapy dan doxicilin
visane2 x1 1xda1
asuhan kebidanan
yang dilakukan oleh bidan dengan
kolaborasi dengan doktern,SpOG
Nn. E mengatakanrinye
pada simfisis telah berkurang
.
Saran:Ada kesenjangan yang terjadi pada saat mengidentifikasi diagnosa dan tindakan
segera pada teori dan praktek di lapangan.
Kesimpulan:
Dari asuhan yang
diberikan nyeri pada
Nn. Esudah berkurang.
Referensi:
11buku(2000-2015), 4 jurnal (2013
-2015)
1
14
2 3
Yeniman Waruwu
, Aprilita Sitepu
ABSTRAC
Background: Cysts are also a dreaded disease that many women, besides the incidence
of quite a lot and often unwittingly or symptoms, cysts are interfere
also feared
withto
fertility. However, it does not mean a woman suffering from cysts can not get pregnant.
As long as the growth of the cyst does not inhibit the process of fertilization, then the
pregnancy can still occur
Objectives:
To provide midwifery care
to mothers affected by ovarian cysts by applying a
7 step management of Helen Varney and SOAP.
Method: Writing is done by qualitative research by taking case study method with the
aim to see the difference and theory planning with practice onwith
ovarian cyst
midwifery care principles and collaboration with SpOG for immediate action and
therapy.
Results:
Results of care given to Nn. E corresponds to midwifery care in ovarian cysts
who apply midwifery principles in collaboration with physician rovision
SpOG in of
the p
therapy
.
Conclusion:From the care given the pain in the mother has been reduced.
References:
11 book(2000-2015),4 jurnal (2013
-2015)
1
The Title of Case Study
2
Study D
-3 Obstetrics Program STIKes
Santa Elisabeth Medan
3
Dosen STIKes Santa Elisabeth Medan
vii i
15
16
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini
dari awal sampai akhir.Laporan Tugas Akhir ini Berjudul “Asuhan Kebidanan
Pada Nn. E Usia 19 Tahun Dengan Kista Ovarium di Klinik Misriah Galang
Tahun 2018” di susun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan
di STIKes Santa Elisabeth Medan.
Dalam penulisan Laporan Tingkat Akhir ini, penulis menyadari tidak dapat
terlaksana dengan baik apabila tanpa bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari
berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini, perkenankanlah penulis
menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat.
Medan, yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk tinggal dan
2. Mestiana Br Karo, S.Kep, Ns, M.Kep selaku ketua STIKes Santa Elisabeth
Medan yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan
Penelitian dan menyusun Laporan Tugas Akhir.
ix
17
8. Kepada Sr. Avelina FSE dan TIM, selaku Koordinator Asrama yang dengan
sabar membimbing dan memotivasi penulis selama tinggal di Asrama
pendidikan STIKes Santa Elisabeth Medan.
10. Nn.E yang telah bersedia menjadi pasien dan memberikan waktu dalam
pemberian asuhan kebidanan Kista Ovarium.
11. Terimakasih Kepada Orang tua tercinta AyahFombase’o Waruwu dan Ibu
Timeria Gulo yang menjadi motivasi penulis, yang selalu bersedia
mendoakan dan mendukung, baik materi maupun moril serta terima kasih
yang tak terhingga karena telah membesarkan dan membimbing penulis
sehingga penulis menjalani pendidikan di STIKes Santa Elisabeth Medan
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.
12. Terima kasih Kepada Orang tua tercinta Papa Sahki Sokhiaro Waruwu Mama
Sahki Henny Yanti Harefa yang menjadi motivasi penulis, yang selalu
bersedia mendoakan dan mendukung, baik materi maupun moril serta terima
kasih yang tak terhingga karena telah membesarkan dan membimbing penulis
x
18
19
xi DAFTAR ISI
xii
21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
datang pada stadium lanjut. ( Kemenkes, 2015).
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sekitar 21.980 kasus baru kanker ovarium akan didiagnosis dan 14.270 wanita
akan meninggal karena kanker ovarium di Amerika Serikat. Angka kejadian kista
kecuali di Jepang (6,5 per 100.000). insiden di Amerika Selatan (7,7 per 100.000)
(WHO,2010).
Menurut W
orld Health Organization (WHO) pada tahun 2015 angka
kejadian tertinggi
kista ovariumditemukan pada negara maju dengan
-ratarata
Afrika. (WHO,2015).
23.400orang dan meninggal sebanyak 13.900 orang. Angka kematian yang tinggi
diketahui secara jelas karena upaya pencatatan dan pelaporan data masih kurang
baik. Di RS Santa Elisabeth Medan terdapat jumlah penderita kista ovarium tahun
1
4
2008
folik
el
-2012
pecah
sebanyak
atau116
regresi.
orang.
Beberapa
iKsta ovarium
jenis kista
ungsional
banyak
f terdapat
adalah kista
padafolikuler,
wanita yang
masihkorpus
kista haid sebesar
luteum,102
kista
orang
teka(87,9%)
lutein, dan
danluteoma
wanita yang
kehamilan
tidak haid
r (Hadibroto,
14 lagi sebesa
2005).
orangpatologi
Kista (12,1%) dapat
(Dumaris,
bermanifestasi
2013).Di
jinak,
RSUborderline,
Pirngadi tahun
maupun
2010
ganas
. Tumor
terdapat jumlah
penderitayang
ovarium kistabersifat
ovarium ganas
sebanyak
disebut
34dengan
orang (Safitri,
kanker Berdasarkan
m.
2010).
ovariu
Berdasa
rkan
data
Dinkes Provinsi
klasifikasi WHO,
tumor
Jawa ovarium
Barat pada
berasal
tahundari
2012,
salah
yang
satu
berasal
antaradari
tigaRumah
komponen
Sakit dan
Puskesmas,
ovarium yaitu:
kasus
epitel
penderit
permukaan,
a kista ovarium
sel germinativum,
sekitar 5.259 penderita,
dan stromadiantaranya
ovarium (Rezkini,
sisanya
Kista
1.050
juga
orang
penyakit
wanita
yang
usia
ditakuti
dibawahbanyak
20 tahun
wanita,
(Dinas
selain
Kesehatan
kejadiannya
Provinsi
yang
Jawa Barat,
cukup banyak2012).
dan
sering tanpa disadari atau gejala, kista juga dikhawati
rkan
dapatPenelitian
mengganggu yang
kesuburan.
dilakukan
Namun,
ada
p salah
bukansatu
berarti
Rumahseorang
Sakit wanita
di Nepalyang
menunjukkan
menderita kista
bahwa
tidak kista
bisa hamil.
ovarium
Selama
umumnya
pertumbuhan
dijumpai kista
padatersebut
umur
-30 di bawah
tidak 20
102kasus,
(2008), kista87.3%
ovarium
tumor
jugaovarium
seringkali
adalah
ditemukan
jinak dan
pada12.7%
saatdinyatakan
anas
pemeriksaan
Tipe g USG
.
yang paling umum
(Ultrasonografi) rutin
dijumpai
di awaladalah
kehamilan.
kista serosum
Kista ini biasanya
adenomaberasal
(40.2%)dari
kemudian
corpus
kista teratoma
luteum yang berfungsi
(15.7%) untuk
dan kista
menyuplai
korpus luteum
progesteron
untuk
hemoragik
mempertahankan
(13.7%). Berdasarkan
letak ilan.
keham kista,Salah
dijumpai
satupada
fungsiovarium
progesteron
kanandisini
sebanyak
adalah
39mempersiapkan
kasus (38.2%), ovarium
MenarcheStudi
Program yang
3 Kebidanan
Dlebih awalmerupakan
menjadi salah
program
satu faktor
studi yang
resikounggul,
kista ovarium
oleh
5
(Lee, 2011).Merokok, menarche yang lebih awal, dan jumlah paritas yang lebih.
Kista ovarium adalah kantung berisi cairan atau bahan semi-solid yang terdapat di
dan kista patologi. Kista ovarium fisiologis disebabkan oleh karena kegagalan
sebab itu mahasiswi melakukan asuhan kebidanan persalinan normal pada ibu
bersalin dengan asuhan sayang ibu dengan manajemen 7 langkah Helen varney di
Berdasarakan praktek
di Klinik Misriahada
p bulan Mei yaitu sebanyak
Asuhan
menjadi kasus dengan judul “ Kebidanan Nn. E Umur 19 Tahun Dengan
Nn. Pada
kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan E umur 19 tahun dengan
ta Kis
Ovarium Di Klinikisriah
M Tahun
2018”.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk melakukan
tentang asuhan kebidanan pada klienmasalah
dengan
a. Melakukanpengkajian pada
Nn. E dengan Kista Ovariumdi Klinik
MisriahTahun2018.
b. Melakukan
identifikasi diagnos
e, masalah dan kebutuhan pada
n. E N
dengan
Kista Ovarium di Klinik Misriah
Tahun2018.
c. Melakukan
an sipasi masalahtensial
po padan.Ede
N gan Kista Ovarium
ti n
d. Melakukan tindakan segera pada Nn. E dengan Kista Ovarium di Klinik
7
Ovarium di
Klinik Misriah
Tahun2018.
g. Melakukan
evaluasi asuhan kebidanan pada
n. E dengan
N Kista Ovarium
di Klinik Misriah
Tahun2018.
C. Manfaat
1. Teoritis
secara langsung m
dala
memberikan
penanganan
khusus mengenai
Kista Ovarium.
2. Praktis
a. InstitusiProgramStudi D3
Kebidanan STIK
es Elisabeth Medan
pelaksanaan program
di selanjutnya
stu dalam kasus Kista Ovarium.
b. Klinik Misriah
c. Klien
BAB II
PEMBAHASAN
A. Remaja
1.Pengertian Remaja
Remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa, dimana terjadi
adalah 10
-24tahun dan belum menikah. 2015).
(WHO,
2. Tahap-Tahap Remaja
3)logis
berpikir
“kemampuanTampa dan mereaksi
tentang
untuk memenag lebih banya
berbagaisecara
gagasan yang
tepat mem
perhatikan keadaan
si, dan
abstrak.Remaja
terhadap lagi terbatas
realitas tidak situa
sosial,
pada tubuhnya
pengalaman
relasi”.Remaja dan mulai
-pengalaman
dituntut untukberfikir
yang aktual
memilikihyal
dan(abstrak).
konkret penyesuaian
kemampuan sebagai titik tolak
sosial ini,
baik b.
dalam
pemikir Masalingkungan
annya. remaja
Di sampingtengah
keluarga,
-16( 14 abstrak
berpikir sekolah
) danlogis,
dan masyarakat
remaja (Yusuf, 2007).
juga berpikir
tahun
1) Tampak
4. idealistik.Pemikiran
Perkembangan dan meresa
-pemikiran
fisik inginbanyak
remaja mencarimengandung
identitas diriidealisme dan
Pada
2) masa
Ada keinginan
kemungkinan. remaja, pertumbuhan
untuk
berkencan atau
fisik berlangsung
tertari pada lawan
sangatjenis.
pesat.Dalam
perkembangan
3) Timbul
b) Perkembanganseksu
alitas
perasaan
Emosi remaja,
cinta
ditandai
yang mendalam
dengan dua ciri yaitu
-ciri ciri
seks
primer Masa
dan
4) Kemampuan
ciri
-ciri seks merupakan
remaja sekunder.
berfi
kir abstrak
Berikut
(berkhayal)
ini adalahemosi
perkembangan makin
uraian
jut
berkembang.
lebih
mengenai
lan
Pertumbuhan
yang tinggi.
kedua hal5)tersebut:
Berkhayalkmengenai
dan perkembangan fisi -hal
halyang
yang dialami berkaian
remaja dengan seksual.
mempengaruhi perkembangan
a. emosi
Ciri-ciri
c. atau
Masa
seksperasaan
primer
remaja akhir-19
-perasaan (17
dan )dorongan
-dorongan baru yang dialami
tahun
Dalam 1) modul
sebelumnya, Menampakaan
kesehatan
seperti pengungkapan
reproduksi
perasaan cinta, remaja
kebebasan
rindu, (Depkes,
dan diri.
2002)untuk
keinginan hwa
disebutkan ba
berkenalan
ciri-ciriintim
lebih 2)
seks
Dalam
primer
mencari
dengan pada
lawanremaja
teman
jenis. sebaya
adalah:lebih selektif.
1) Remaja
3) Memiliki
Masa laki
-laki Remaja
remaja citra (gambaran,
yang laki
-laki sudah
dinyatakan keadaan,
bisa melakukan
aisebag
masa terhadap
peran)
badai didirnya.
fungsiterutama
emosional reproduksi
bila
pada 4)telah
masa Dapat
mengalami
mewujudkan
remaja mimpi
perasaan
basah.
awal, merupakan cinta
Mimpi
masa basahfluktuasi
di mana biasanyaemosi
terjadi pada
(naik dan
remaja
turun) 5) Memiliki
laki
-laki usia
berlangsung kemampuan
antara
lebih se-15
10tahun.
ring. berfikir khayal
Steinberg atauSantrok,
& Levine( abstrak.2007)
2) Remaja
3. menyatakan
Aspek perempuan
-Aspek ika jremaja
Perkembangan
bahwa, remaja perempuan
Remaja
muda sudah sebagai
dapat merasa mengalami menarche
orang yang paling
Ada
(menstruasi),
bahagia beberapa
di asuu saatmenstruasi
aspek yangadalah
dan kemudiandapat mempengaruhi
peristiwa
merasa
sebagai keluarnya
orang perkembangan
yang cairanmalang
paling darahremaja
dari alat
t
yakni,kelamin
perkembangan
di saat lain. perempuan fisik,berupa
kognitif,luruhnya
emosi, sosial,
lapisanmoral,
kepribadian,
dinding dalamdan
rahim yang
kesadaran
banyak
beragama.
mengandung
c) Perkembangan Namun,
Sosial darah.
dalam kasus ini peneliti lebih menekankan pada
aspek
b. Ciri-ciri
berikut:
Padaseks sekunder
masa ini berkembang sikap “conformity”, yaitu kecenderungan
13
remaja sudah mencapai tahap operasi formal, di mana remaja telah dapat
Sarwono (2003), Ciri-ciri seks sekunder pada masa remaja adalah sebagai
berikut :
1) Remaja laki-laki
b) Petumbuhan rambut disekitar alat kelamin, ketiak, dada, tangan, dan kaki
2) Remaja perempuan
b) Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat, lubang poripori
bertamba
h besar, kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih
aktif.
c) Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan dan
d) Suara menjadi ih
lebpenuh dan semak
in merdu.
5. Karakteristik
Remaja m
enurut (Makmun
2003)karakteristik perilaku dan pribadi pada
sekunder.
idolanya.
16
e Perilaku kognitif
.
1) Proses berfikir sudah mampu mengoperasikan
-kaidah
kaidah
logika formal
f. Moralitas
pendukungnya.
3) Mengid
entifikasi dengan tokoh moralitas yang dipandang tepat dengan tipe
g. Perilaku Keagamaan
3) Penghayatan kehidupanmaan
keagasehari
-hari dilakukan atas
pertimbangan
1) Lima kebutuhan dasar (fisiologis, rasa aman, kasih sayang, harga diri, dan
aktualisa
si diri) menunjukkan arah kecenderungannya.
kepribadiannnya.
serta peningkatan kadar hormon reproduksi atau hormon seks baik pada laki-laki
organ seksual mempunyai pengaruh kuat dalam minat remaja terhadap lawan
(Santrock, 2003).
20
remaja laki
-laki, demikian pula remaja pria tubuhnya menjadi lebih kekar yang
menarik bagi
remaja perempuan (Rumini dan Sundari, 2004).
Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting
atau percintaan.
Bila ada kesempatan para remaja melakukan sentuhan fisik,
mengadakan pertemuan
ntuk ubercumbu bahkan kadang
-kadang remaja tersebut
Soetjiningsih, 2004).
Meskipun fungsi seksual remaja perempuan lebih cepat matang dari pada
remaja laki
-laki, tetapi pada perkembangann
ya remaja laki
-laki lebih aktif secara
orang yang terlibat saling mencintai ataupun saling terikat. Mereka sering
alasan utama mereka aktif secara seksual adalah karena jatuh cinta (Santrock,
2003).
21
Kesehatan reproduksi ialah suatu kondisi sehat dari sistem, fungsi, dan
proses alatproduksi
re yang dimiliki oleh seseorang, yang tidak sematamata bebas
dari penyakit atau kecacatan, melainkan dalam semua hal yang berkaitan dengan
sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Tujuan dari program kesehatan
ilmu tersebut, sehingga memiliki sikap dan perilaku sehat dan tentu saja
2009).
mons pubis, labia mayora, labia minora, klitoris, vestibulum, bulbus vestibuli,
c. Kesetaraan pria dan wanita (equality and equity for men and women)
anak laki
Adapun -laki lebih
definisi diutamakan
tentang kesekarena
artihatan laki
-laki dianggap
reproduksi yang telahsebagai
diterima
pencari nafkah
secara internasional utama
yaitu dalamkeadaan
: sebagai keluarga. Dalam hal inifisik,
kesejahteraan bukan indikator
mental, sosial
wanita
cepat jugamengawinkan
-cepat berbeda
-beda anaknya agar lepas tanggung jawabnya dan
.
b. Kemiskinan, antara
diserahkan anak lain mengakibatkan:
wanita tersebut kepada suaminya.
Ini berarti wanita
ituPersediaan
resiko tingkat kematian
air yang duasanitasi
kurang, kali lebih besar
yang dari
jelek danwanita yang yang
perumahan
e. Kekuranga
n gizi dan Kesehatan yang buruk.
25
kesehatan dan
banyak dan terbaik dan terakhir sang ibu memakan sisa yang ada.
lebih banyak dari pria untuk mengganti darah yang keluar. Zat yang
pria. Di samping itu wanita juga membutuhkan zat yodium lebih banyak
berbeda dengan pria. Salah satu situasi yang rawan adalah, pekerjaan
memasak, danebagainya.
s Seperti diketahui air adalah media yang
Wanita bekerja jauh lebih lama dari pada pria, berbagai penelitian yang
450 juta wanita tumbuh tidak sempurna karena kurang gizi pada masa
reproduksi.
Reproduksi secara sederhana dapat diartikan sebagai kemampun untuk
Menurut
WHO dan ICPD (International conference on Population and
keadaan sehat yang menyeluru, meliputi aspek fisik, mental dan sosial dan bukan
luas didefinisikan sebagai konstelasi metode, teknik dan pelayanan yang berkaitan
kesehatan reproduksi.
masa kanak
-kanak yang seringkali muncul dalam bentuk kehamilan
c. Tidak terpenuhinyautuhan
keb ber
-KB, biasanya terkait dengan isu aborsi
tidak aman.
lanjut lainnya.
31
Kista ovarium adalah suatu benjolan yang berada di ovarium yang dapat
Kista indung telur adalah rongga berbentuk kantong berisi cairan di dalam
jaringan ovarium. Kista ini disebut juga kista fungsional karena terbentuk setelah
telur dilepaska
n sewaktu ovulasi (Yatim, 2005: 17).
Kista ovarium (kista indung telur) berarti kantung berisi cairan, normalnya
berukuran kecil, yang terletak di indung telur (ovarium) (Nugroho, 2010: 101).
pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise, atau ovarium itu sendiri. Kista
Nugroho, 2010)
.
menstruasi.
gangguan
32
Hormon ini diproduksi oleh otak besar atau hipotalamus. Hormon ini
FSH diproduksi pada kelenjar hipofisis dalam otak. Fungsi dari hormon ini
ialah untu
k membuat telur yang berada dalam ovarium menjadi matang
kelenjar pofisis.
hi
d. Hormonestrogen
kehamilan.
e HormonProgesteron
.
Hormonprogesteron bekerjasama dengan hormon estrogen dalam menjaga
merupakan hal yang normal jika sakit yang terasa masih dalam
Sakit
tahap wajar.
bertujuan untuk mendorong serta mengeluarkan lapisan dinding rahim yang luruh
kadar hormon estrogen dan progesteron, pada fase ini hormon FSH justru
folikel dalam ovarium. Folikel adalah kantong berisi indung telur. Folikel yang
mengalamiperkemba
gan dalam ovarium tidak semuanya
n
berkembang. Hanya ada satu folikel yang akan terus mengalami perkembangan.
Satu folikel tersebut akan memproduksi estrogen. Hal tersebut akan kembali
menstruasi.
Pada fase pra ovulasi, akan terjadi kembali penebalan pada lapisan dinding
rahim yang luruh pada saat menstruasi. Menebalnya dinding rahim ini merupakan
mengeluarkan darah dengan jumlah antara 30 sampai 40 ml. Pada saat menstruasi
akan terus
Masa pra ovulasi dan masa ovulasi merupakan masa subur bagi wanita. Pada masa
ini sperma yang masuk pada dinding rahim akan dapat bertahan hingga beberapa
hari. Namun demikian panjangnya masa ovulasi pada setiap wanita tidaklah sama.
36
c. PraMenstruasi
pre menstruasi. Pada masa ini hormon progesteron akan mengalam penurunan
drastis. Hal tersebut akan kembali membuat lapisan dinding rahim menjadi luruh
2006).
bahan tambang.
Faktor penyebab terjadinya kista antara lain adanya penyumbatan
dioksin dari asap pabrik dan pembakaran gas bermotor yang dapat menurunkan
daya tahan tubuh manusia, dan kemudian akan membantu tumbuhnya kista,
37
Faktor makanan ; lemak berlebih atau lemak yang tidak sehat yang mengakibatkan
zat-zat lemak tidak dapat dipecah dalam proses metabolisme sehingga akan
2013).
baik.
38
Menurut Kurniawati, dkk. (2009) ada beberapa faktor pemicu yang dapat
a. Faktor internal
a. Faktor Genetik
Dimana didalam tubuh manusia terdapat gen pemicu kanker yang disebut
b. Gangguan Hormon
b. Faktor eksternal
Apabila jarang olahraga maka kadar lemak akan tersimpan didalam tubuh
dapat terhambat oleh jaringan lemak yang tidak dapat berfungsi dengan
2) Merokok dan konsumsi alkohol
39
yang tidak sehat pula, selain merokok dan konsumsi alkohol, makanan yang
saluran pencer
naan di dalam peredaran darah atau
-selsel
darah tubuh
terjadi risiko terjadinya kista apabila setiap manusia tidak menjaga pola
hidup se
hat
.
5) Sering stress
Stress salah satu faktor pemicu risiko penyakit kista, karena apabila stress
40
yang dialami oleh setiap manusia. Gaya hidup yang tidak sehat dengan
2003: 603).
41
biasanya memiliki:
3) Perut buncit
5) Sulit hamil
6) Penderita hipotiroid
Suatu kista inklusi serosa terbentuk dari invaginasi pada epitel permukaan
b. Kista fungsional
selanjutnya. Kista dapat kembali kambuh dan sering terjadi pada awal
maupun akhir masa reproduksi. Lima puluh persen kista sembuh dalam
Paling sering terjadi pada wanita muda yang masih menstruasi dan
kista korpus luteum memberi gambaran yang khas. Dinding kista terdiri
dari sel
-sel teka.
3) Kista KorpusLeturn
amen
orea diikuti oleh perdarahan tidak teratur. Adanya kista dapat pula
dalam kista dapat menyebabkan ruptur. Rasa nyeri di dalam perut yang
Menurut Benson dan Pernoll (2008: 574) kista folikel adalah struktur
normal, fisiologis, sementara dan sering kali multiple, yang berasal dari
ovarium.
4) Kista theka
-lutein
Kista theka lutein merupakan kista yang berisi cairan bening dan
dibandingkan kista folikel atau kista korpus luteum. Kista teka lutein
(sindrom Stein
-Laventhel) dan pemberian zat perangsang
ovulasi
10% perempun usia dewasa tua sampai usia menopause, yang timbul
mungkin ini ada kaitannya dengan prevalensi siklus tidak terjadi ovulasi
antara lain:
d. Mandul.
e Berjerawat.
.
4. Manifestasi Klinis Kista Ovarium
ovarium tidak memiliki gejala sampai periode tertentu. Namun beberapa orang
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang
diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang ruptur
berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu jinak. Kista
HCG.
menggunakan gonadotro
pin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate,
pemberian HCG.
49
Kista neoplastik dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak
terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang
ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini,
keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian
besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah
kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari
area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan
dan mesodermal.
Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium
dengan multipe
l kistik berdiameter
-5 mm,
2 seperti terlihat dalam sonogram.
besarnya tumor atau posisinya dalam perut. Apabila tumor mendesak kandung
kemih dan dapat menimbulkan gangguan miksi, sedangkan kista yang lebih besar
Tumor ovarium tidak mengubah pola haid kecuali jika tumor itu sendiri
mengelu
arkan hormon.
1) Perdarahan ke dalam kista
51
banyak akan terjadi distensi yang cepat dari kista yang menimbukan nyeri
di perut.
Torsio atau putaran tangkai terjadi pada tumor bertangkai dengan diameter
dikaitkan dengan kista, karsinoma, TOA, massa yang tidak melekat atau
pada wanita usia reproduksi. Gejalanya meliputi nyeri mendadak dan hebat
di kuadran abdomen bawah, mual dan muntah. Dapat terjadi demam dan
Terjadi pada torsi tangkai, akan tetapi dapat pula sebagai akibat trauma,
seperti jatuh atau pukulan pada perut dan lebih sering pada saat bersetubuh.
Jika robekan kista disertai hemoragi yang timbul secara akut, maka
5) Perubahan keganasan
menjadi penting.
mungkin disarankan :
hangat pada abdomen, dan teknik relaksasi napas dalam (Prawirohardjo, 2011).
b. Pemberian obat anti inflamasi non steroid seperti ibu profen dapat diberikan
kepada pasien dengan penyakit kista untuk mengurangi rasa nyeri (Manuaba,
2009)
a. Anamnesa
Pertanyaan tentang rasa nyeri, lokasi, dan derajat nyeri serta kapan mulai
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaa
n fisik diagnostik yang lengkap dan tertuju pada gejala klinis atau
tanda dari suatu infeksi atau tumor neoplastik sangat diperlukan untuk
1) Ultrasonografi (USG)
bersifatanechoic
, misalnya kista, asites, pembuluh darah
pericardial
besar,
ataupleural effusion
.
USG pada kista ovarium akan terlihat sebagai struktur kistik yang
bulat (kadang
-kadang oval) dan terlihat sangat
echolucent
dengan dinding
-
dinding ya
ng tipis/tegas/licin dan di tepi belakang kista nampak bayangan
echo yang lebih putih dari dinding depannya. Kista ini dapat bersifat
melalui dindingerut
p atau bisa juga dimasukkan melalui vagina dan
b) Endovaginal sonogram
Pemeriksa
an ini dapat menggambarkan atau memperlihatkan
a secar
57
c) Kista endometriosis
d) Polikistik ovarium
2) CT-Scan
dengan CT
-scan, serta ketelitian dalam mengidentifikasi lemak dan produk
darah. CT
-scan dapat memberikan petunjuk tentang organ asal dari massa
yang ada. MR
I tidak terlalu dibutuhkan dalam beberapa/banyak kasus. USG
dan MRI jauh lebih baik dalam mengidentifikasi kista ovarium dan
4) CA-125
a. Observasi
selama -2
1 bulan, karena kista fungsional akan menghilang dengan sendirinya
setelah satu atau dua siklus haid. Tindakan ini diambil jika tidak curiga ganas
(kanker) (Nugroho,
2010: 105).
Bila tumor ovarium disertai gejala akut misalnya torsi, maka tindakan
operasi harus dilakukan pada waktu itu juga, bila tidak ada gejala akut, tindakan
terkena kenker jenis ini. Bila hanya kistanya yang diangkat, maka operasi ini
disebutovarian cystectomy
. Bila pembedahan mengangkat seluruh ovarium
Faktor
-faktor yang menentukan tipe pembed
ahan, antara lain tergantung
pada usia pasien, keinginan pasien untuk memiliki anak, kondisi ovarium dan
61
jenis kista. Kista ovarium yang menyebabkan posisi batang ovarium terlilit
23)yaitu:
BAB III
METODE KASUS
JalanPetumbukan Dusun
I Desa Jaharun
B No. 392 Kec. GalangKab.
Deli Serdang
, dengan terjadinya
kista ovarium pada. Nn
E usia 19 tahun. Pada
tanggal28Maret2018,jam 16:00
Wib.
1. Metod
e
Metode yang dilakukan untuk asuhan kebidanan dalam studi
i kasus in
39
65
40
E. Pengumpulan
Data
1. Data Subjektif
Nn. E mengatakan mengeluh rasa nyeri pada usia 16 tahun, rasa nyeri
terasa pada bagian atas simfisis yang menjalar ke pinggang, ibu mengatakan
menstruasinya tidak teratur dan merasa nyeri sekali pada saat haid, ibu sudah
berobat dinik
kli dan sudah di kan
lakupemeriksaan dengan
. USG
2. Data Objektif
3. Wawancara
data subjektif dan objektif dimana penulis mendapatkan keterangan secara lisan
dari seorang
klien. Wawancara dilaku
kan oleh tenaga medis dengan
E usia
Nn.19
lain:
1. Wawancara
a Buku tulis
.
b Bolpoin + Penggaris
.
c. Observasi
a Stetosko
. p
b Thermomete
. r
c. Timbangan berat
badan
d Alat pengukur tinggi badan
.
e Jam tangan dengan penunjuk detik
.
f. Tensimete
r
3. Alat dan bahan untuk dokumentasi meliputi:
BAB IV
TINJAUAN KASUS
A. Tinjauan Kasus
Tanggal/Jam Pengkajian
: 28 April2018
I. PENGUMPULAN DATA
A. DATA SUBJEKTIF
Umur : 19 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Lama : ±7 hari,TidakBanyak±1-2kali
: ganti doek
Frekuensi : 3 kali
b Pola istirahat
.
Tidur sian
g : ±1 jam
c.Pola eliminasi
d Personal hygiene
.
Mandi :2 kali/hari
e Pola aktivitas
.
Pekerja
an sehari-hari : Tidak Ad
a
f.Kebiasaan hidup
Merokok : Tidak Ad
a
Minum -minuman keras
: Tidak Ad
a
Obatterlaran : Tidak Ad
g a
Minum jamu : Tidak Ad
a
B.DATA OBJEKTIF
2. Tanda
-tanda vital
74
- Suhu : 36,7° C
- Respirasi : 20 kali/menit
Auskultasi : Ada
75
- Berat badan : 56 kg
- LILA : 23 cm
4. Pemeriksaan fisik
a. Postur tubuh :-
b. Kepala
- Mulut/bibir : Bersih
d. Payudara
Bentuk Simetris : Ya
e. Perut
a) Ekstremitas
:82 x/i
77
Bawah : Tidak ada oedema, Tidak ada pucat, Tidak ada Varises
b) Genetalia
5. Pemeriksaan dalam
: Tidak dilakukan
6. Pemeriksan penunjang
DS:
pinggang
Kesadaran : Cm
Tanda-tanda vital
- TD :11080
/ mmHg
o
- T :36,7 C
- P
78
BB dan TB
Beritahu Faktor
-faktor penyebab adanya
kista ovarium:
a. Sterss
b. Faktor keturunan
c. Malas olaraga
d. Polusi udarah
e Pola makana tidak baik
.
bidan mengenai
dalam sebulan.
84
2. Anjurkan Nn. E mengatur pola hidup yang baik dan pola istirahat
yang cukup.
4. Berikan teraphy
85
86
Data Perkembangan
Kunjungan ke 2
Keadaan Umum
: baik
O - Tekanan darah: 120/80mmHg
- Nadi : 82 kali/menit
- Suhu : 36° C
- Respirasi : 22 kali/menit
AntisipasiMasalah: KankerOvarium
yang cukup.
4. Memberikan heraphy
t sesuai resep dokter
B. Pembahasan
Masalah
a. Data Subjektif
Data subjektif adalah data yang didapat dari pasien sebagai suatu pendapat
adalah iodata
b engkajian
p identitas meliputi nama untuk
hindari
mengadanya
matang, mental dan psikisnya belum siap.Sedangkan umum lebih dari 35 tahun
mengetahui
eluhan
k yang dirasakan saat pemeriksaan (Varney,
Pada 2007).
kasus
kista ovarium pasien merasa nyeri pada perut bagian bawah, nyeri saat haid,
sering ingin buang air besar atau kecil dan teraba benjolan pada daerah perut
(Manuaba,
2009).
Nn. E mengatakanrida
umur 16 tahun, dia meraskan nyeri pada bagian
telah di berikan asuhan kebidanan dan tindakan segera serta pemberian therapy
dapatkan.
yaitu menggabungkan
b. Data Pada kasus kista
Objektif danovarium
menghubungkan
kebutuhandata
yangsatu
diberikan
denganyaitu
lainnya
berisehingga
tergambar
dukungan
Datamoral
Objektif
fakta.
Diagnosa
dan
ata
d spiritual
ini
kebidanan
diperoleh
sehingga
adalah
daripasien
hasil
diagnosa
pemeriksaan
lebihyang
tenang
ditegakkan
fisik
2010).
(Prawirohardjo,
pasien
oleh
danbidan
pemeriksaan
dalamDiagnosa
lingkuplaboratorium.
praktik
kebidanan
Pemeri
kebidanan
yang
ksaanditegakkan
dan
umum
keadaan
memenuhi
adalah
umum
menklatur
standar
gangguan
ntuk
u mengetahui
nodiagnosa
reproduksi dengan
keadaan
kebidanan.
kista ovarium
umum pada
ibu
n. E.
N
tampak
Data Subjektif
tidaksehat
pasien
atau
Wiknjosastro,
merasa
lemas (nyeri
2009).Kesadaran
pada perut bagian
untuk Diagnosa
bawah,mengetahui
nyeri saat
kebidanan
haid.
tingkat
Data
kesadaran
adalah
Objektif
Nn.diagnosa
E Keadaan
composmentis
yang
umum
ditegakkan
(kesadaran
: Baik,Kesadaran
dalam
normal),
lingkup
: somnolen
(kesadaran
praktik
Composmentis,
kebidanan
menurun)
TTV,
(Varney,
TD
dan
10
: /70
tis
1apa
2007).
(Wiknjosastro,
Diagnosa
mmHg, N kebidanan
: 82 2009).
x/menit,
Tanda
adalah
R
- :t 20
nda
diagnosa
x/menit,
vital, yang
S:
a
pemeriksaan
ditegakkan
36,7°C , Padadalam
pemeriksaan
fisik dan
lingkungan
pemeriksaan
abdomen
praktek
penunjang
terdapat
kebidananbenjolan
diperlukan
dan memenuhi
danuntuk
nyerimengetahui
standar
perut bagian
pemeriksaan
nomenklatur
bawah, Pemeriksaan
laboratorium
diagnosa
kebidanan
penunjang
(Varney,
yang
: dilakukan
dikemukakan
2007).Pemeriksaan
pemeriksaan
dari hasil
penunjang
USG.Pada
pengkajian
Nn.E meliputi
kasus
atau USG
kista ovarium
yang
yaitu menyertai
pasien merasa
dan diagnosa
pemeriksaan
nyeri(Varney,
sebelum
laboratorium.
2007).
dilakukan pemeriksaan
pemberiandan
therapy.
Kebutuhan
Pada
Diagnosa
yang
kasus
dikebidanan
butuhkan
di lapangan
yang
oleh
pengumpulan
Editegakkan
Nn.
yaitu beri
yang
dukungan
adalah
data
dilakukan
gangguan
keadaan
moral dan
reproduksi
umum
spiritual dengan
Nn. E ovarium
kista
sehingga
tampak
pasien
tidak
pada
lebih
sehat,
Ny.tenang,
X. Data
kesadaran
beri
Subjektif
tahu
pasien
ibu
pasien
mengenai
composmentis,
merasapersonal
-tanda
nyeritanda
pada
vital
hygien,
perutberi
bagian
tahu
ibu
bawah,
mengenai
adalah nyeri
TD :saat
pola
haid,nutrisi
110/70 seringyang
mmhg, inginbaik
nadi :gbuan
airdan
82 besar
x/i, pola
atau
istrirahat.
kecil20dan
pernafasan batera
x/i benjolan
dan suhu 36,7˚c, dan di
lakukan
pada daerah
Pada
pemeriksaan
Interpretasi
perut (Manuaba,
penunjang
aDat
tidak dapat
2009).
seperti
kesenjangan
Pasien
USG merasa
terdapat
pada
nyeri
penebalan
teori
saat
dansenggama
praktek
pada dinding
rahimdi5lakukan
(Nugroho,
yang cm.
2014).diData
lapangan.
Objektif adalah Keadaan umum : Baik,Kesadaran :
Composmentis,
PadaIIIkasus
Langkah TTV,
inimenunjukan
TD : 120/80
: Mengidentifikasi kesenjangan
mmHg, Potensial
Diagnosa N/menit,
: antara
90 x Rteori
: 24 x/menit,
dan
k yang
prakte
S:
dilakukan
37°C , Padadipemeriksaan
langkah
lapangan
ini pada
kita
abdomen
mengidentifikasikan
pemeriksaan
terdapat
objektif
benjolan
masalah
tidakdan
diatau
lakukan
nyeri
diagnose
perut
pemeriksaan
bagian
potensial
laboratorium.
bawah,
lain berdasarkan
Pada pemeriksaan
rangkaianvagina
masalah
terdapat
dan diagnosa
bercak
sialpoten
darah
lain berdasarkan
yang keluar, Pemeriksaan
rangkaian
penunjang
Langkah IImasalah
:: dilakukan
pemeriksaan
dan diagnose
Interprestasi Data USG
. yang
Masalah
Dasar sudah
adalah
diindentifikasi.
-hal
hal yang berkaitan
Langkah ini
dengan
membutuhkan
Pada
pengalaman
langkah
antisipasi,
inipasien
dilakukan
bila
yang
memungkinkan
identifikasi
ditemukan yang
dari
dilakukan
hasil
benarpengkajian
terhadap
pencegahan,
diagnose
atausambil
yangatau
93
masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data
sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik. Langkah awal dari
perumusan masalah atau diagnosa kebidanan adalah pengelolaan atau analisa data
ovarium masalah yang dihadapi pasien yaitu pasien merasa cemas sebelum
dibutuhkan pasien dan yang belum teridentifikasi dalam diagnosa masalah yang di
mengamati klien bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnose atau masalah
potensial ini benar-benar terjadi. Diagnosa potensial pada kasus kista ovarium
Pada kasus yang didapat di lapangan Nn. E dengan kista ovarium umur 19
dapat se
gera dilakukan tindakan yang sesuai dengan diagnosa potensial yang
Bidan mengidentifikasi
tindakanuntuk segera di
(Setiati,2009).
tangani atau
informasi atau data dasar yang tidak lengkap di lengkapi. Suatu rencana asuhan
harus sama
-sama disetujui oleh bidan maupun wanita itu agar efektif, karena pada
akhirnya wanita itulah yang akan melaksankan rencana itu atau tidak. Oleh karena
dengan wanita itu begitu juga termasuk penegasan akan persetujuannya. Setiap
rencana harus disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu bidan dan pasien agar dapat
beri tentang pola istirahat yang baik, berikan dukungan emosional, kolaborasi
97
dengan dokter SpOG untuk pemberian therapy dan tindakan lanjut. Pada
pada langkah -5
kedilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa
dilakukan selurunya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian
lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Dalam situasi dimana bidan
berkolab
orasi dengan dokter dan keterlibatannya dalam manajemen asuhan bagi
Rencana tindaka
n yang dapat dilakukan pada
E dengan
Nn. kista ovarium
adalah:
lakukan
dan praktek karena pelaksanaan yang di lakukan sesuai dengan teori yang ada dan
Setelah me
mberitahu kondisinya, me
mberikan dukungan emosional,
a) Keadaanmum
u : Baik
b) Kesadaran : Composmetis
c) TTV TD : 110/7mmhg
0
T/P : 36,8 ˚c
RR : 20x/i
d) Thrapy : Doxiciklin 2 x 1
Visane 1 x 1
tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan dalam evaluasi
ada
.
101
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan
yang meliputi:
1. Pengkaj
ian dilakukan dengan cara mengumpulkan data subjektif yaitu data
yang di peroleh dari pasien dan keluarga pasien. Data objektif di peroleh dari
hasil pemeriksaan pada pasien. Data subjektif yang dapat yaitu ibu mengatakan
mangatakan nyeri di atas simpisis yang menjalar kepinggang dan haid yang
2. Dari data yang di peroleh saat melakukan pengkajian dapat ditegakan diagnose
nyeri. Kebutuhan yang diberikan beritahu ibu dan keluarga mengenai keadaan
3. Dari data yang diperoleh didapat beberapa masalah potensial pada kasus Nn. E
ovarium tidak terjadi karna telah di beri penanganan segera dengan baik.
61
4. Pada kasus tindakan segera yang dilakukan kolaborasi dengan dokter SpOG
laparastomi.
penkes untuk mengatasi masalah yang ada dan hal tersebut dapat kita ketahui
tentukan
.
7. Evaluasi di lakukan secara sistemtis untuk melihat
hasil asuhan yang di
berikan. Hasil yang di peroleh keluhan ibu sudah tidak dirasakan kembali,
B. Saran
3. Bagi klien
Yatim, Faisal. (2005). Penyakit Kandungan, Myom, Kista, Indung Telur, Kanker
Rahim/Leher Rahim, serta Gangguan lainnya. Jakarta : Pustaka Populer
Obor
107
DAFTAR PUSTAKA
FandiAhmad(2014).
Jurnal-Kista-Ovarium, https ://
diunduh tanggal 15 Mei 201
8
Manuaba. (2008).
Gawat darurat obsetri ginekologi dan obset
ri ginekologi sosial
untuk profesi bidan
. Jakarta : EGG
Prawiroharjo. (2010).
Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono