NPM : 194110189
KELAS : AGT 5 B
RINGKASAN : KAKAO
Pengendalian hama, penyakit, dan gulma. Dalam hal ini untuk mencegah
ledakan hama penyakit dan gulma dapat di lakukan dengan cara anatara lain.
Sanitasi, pemangkasan, panen sering, pemupukan dan sarungisasi serta
pengendalian secara biologi.
ASPEK EKONOMIS TANAMAN KAKAO
Mempunyai nilai ekonomi tinggi dengan harga yang berfluktuasi. Hal ini dipengaruhi oleh
produksi dan permintaan konsumen
Di Indonesia Prospek kakao Mempunyai nilai ekonomi tinggi dengan harga yang
berfluktuasi. Hal ini dipengaruhi oleh produksi dan permintaan konsumen Kapasitas
produksi kakao di beberapa negara seperti Papua New Guinea,Vietnam dan Filipina
masih jauh dari Indonesia baik dalam hal luas areal maupun total produksi.
Indonesia memiliki beberapa keunggulan dalam pengembangan kakao
dibandingkan negara produsen kakao lainnya :
1) Ketersediaan lahan yang masih cukup luas
2) Biaya tenaga kerja relatif murah
3) Potensi pasar domestik yang besar
4) Sarana transportasi cukup baik
TEKNIK BUDIDAYA
Persiapan lahanPersiapan lahan yaitu membersihkan lahan dan
menggunakan tanaman penutup tanah seperti tanaman jenis polong-polongan,
serta menggunakan tanaman pelindung seperti Lamtoro, Albazia, dan
Gleresidae,
Persiapan bahan tanam ( bibit ) Bibit yang akan ditanam dapat berupa :
(1) bibit kakao asal benih atau tanaman semai, yaitu bibit yang dihasilkan dari
penyemaian benih unggul yang sudah teruji potensinya seperti misalnya benih
Hibrida F1, (2) bibit kakao klonal yang diperoleh melalui okulasi , sambung
pucuk, stek, dan cangkokan. Perbanyakan bibit melalui stek dan cangkokan
sangat jarang dilakukan sedangkan yang umum dilakukan untuk mendapatkan
bahan tanam yang mudah dan cepat adalah dengan sambung pucuk.
Penanaman pada penanaman kakao terlebih dahulu dibuat ajir yaitu
bisa dari bambu dengan tinggi tinggi 80 – 100 cm. Penanaman tanaman kakao
dilakukan dengan jarak tanam 3 x 3 m, 4 x 2 m, dan 3,5 x 2,5 m dengan ukuran
lubang 60 x 60 x 60 cm. Jarak tanam yang digunakan berdasarkan pada bahan
tanam dan besar pohonnya. Sedangkan jarak tanam pohon pelindungnya adalah
1,5 x 1,5 m tergantung areal yang digunakan.
Pemeliharaan. Pemeliharaan tanaman kakao yang dilakukan adalah
dengan melakukan pemangkasan, penyiangan, penyiraman, pemupukan, serta
pengendalian dari hama dan penyakit.
Panen dan pasca panen Panen dilakukan dengan cara memetik buah
yang masak dengan memotong tangkai buahnya dan menyisakan sepertiga
bagian tangkai buah. Buah kakao yang dipetik berumur 5,5 – 6 bulan sejak
berbunga, dan berwarna kuning atau merah. Buah kakao yang dipetik
kemudian dimasukkan ke dalam karung kemudian dilakukan pemecahan buah
untuk mengumpulkan bijinya. Dan hasilnya bisa diolah dengan melakukan
fermentasi, pengeringan, dan sortasi