Anda di halaman 1dari 46

Lampiran Keputusan Kepala Puskesmas Sekip

Nomor : 440/09/MM/ADMEN/I/2021
Tanggal : 12 Januari 2021
Tentang : Manual Mutu Puskesmas Sekip

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional. Sebagai wujud keberhasilan pembangunan kesehatan
adalah meningkatnya mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.
Dalam menghadapi tantangan era globalisasi dan persaingan bebas, maka
diperlukan peningkatan mutu pelayanan agar bisa memenuhi tuntutan masyarakat di
bidang kesehatan. Untuk menjamin mutu, peningkatan kinerja, dan penerapan
manajemen resiko dilaksanakan secara berkesinambungan di Puskesmas, maka
perlu dilakukan penilaian oleh pihak eksternal dengan menggunakan standar yang
ditetapkan yaitu melalui mekanisme akreditasi.
Puskesmas merupakan garda terdepan dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan dasar yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya, serta menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan mutu,
kinerja, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan
program, serta penerapan manajemen resiko. Pendekatan yang dipakai adalah
keselamatan dan hak pasien dan keluarga, dengan tetap memperhatikan hak-hak
petugas kesehatan yang ada di Puskesmas .
Manual Mutu disusun dalam rangka memberikan informasi yang konsisten ke
dalam maupun ke luar gedung tentang sistem manajemen mutu Puskesmas Sekip
dan menjadi pedoman Puskesmas Sekip dalam menyelenggarakan kegiatan
pelayanannya.
1. Profil Puskesmas Sekip
a. Sejarah Singkat
 Sebelah Timur : Kelurahan 20 ilir D III
 Sebelah Barat : kelurahan 9 Ilir
b. Luas Wilayah

 Luas Tanah : 585 m²


 Luas Bangunan : 330 m²

2. Keadaan Demografi
Berdasarkan hasil pendataan dari kelurahan dan kecamatan , jumlah
penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Sekip tahun 2019 berjumlah
40.261 jiwa yang dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel. 2 Data demografi Puskesmas Sekip Tahun 2019

Data Kelurahan
NO
NO
Dua-Puluh
Sekip Jaya Pahlawan
No.
Ilir Dua

1 KK 3030 3796 3827

2 RT 39 30 42

3 RW 11 11 11

4 Jumlah Jiwa 14055 10901 16448

5 Penduduk laki-laki 7033 5130 8199

6 Penduduk perempuan 7022 5771 8249

7 Bayi 131 107 158

8 Balita 845 689 1612

9 Bumil 122 126 126

10 Bulin 117 121 358

11 WUS 1800 1500 2200

3. Sosial Ekonomi
Berdasarkan keadaan sosial ekonominya :
a. Pendidikan : sebagian besar penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sekip
melek huruf, dengan pendidikan mulai tamat SD sampai dengan pasca
sarjana (S2).
b. Mata Pencaharian : sebagian besar adalah pedagang,buruh,dan pegawai
negeri
c. Agama : sebagian besar penduduk yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Sekip memeluk agama Islam

4. Data Umum Puskesmas Sekip


A. Unit Kerja Berbasis Masyarakat (UKBM)
1. Posyandu Balita
Popsyandu Balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sekip berjumlah
28 Posyandu, dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 3. Jumlah Posyandu Balita di Wilayah Kerja Sekip

No Kriteria Jumlah Nama Posyandu Kelurahan


1 Polri Sekip Jaya
2 Bunga Bangsa
3 Annisa
4 Mawar
5 Humairoh
6 Teratai
7 Bhakti Ibu
8 Bougenvile
9 Pepaya Pahlawan
10 Mandiri 14 Jambu
11 DharmaWanita
12 Mangga
13 Melati
14 Bali
15 Flamboyan
16 Dahlia
17 Anggrek
18 Mekar Sari
19 Cempaka Sekip Jaya
20 Berdikari
21 Sriwijaya
22 Delima
23 Sakura
24 Serasan
25 Madiya 14 Cempaka Putih
26 Muttaqin
27 Lebak Mulyo Pahlawan
28 Tiga Serangkai

Sumber : Profil Promkes Puskesmas SekipTahun 2017

2. Posyandu Lansia
Puskesmas Sekip memiliki 4 Posyandu Lansia, dengan kriteria sebagai
berikut :
Tabel 4. Jumlah Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sekip
No. Kriteria Jumlah Nama Posyandu Kelurahan
1. Mandiri Pepaya Pahlawan
2. Mandiri
3. Wijaya Kesuma
4. 3
5.
6.
7. Cempaka Sekip Jaya
8.
9.
10. Madya 1
Sumber : Profil Promkes Puskesmas Sekip Tahun 2017

3. Posbindu PTM
Puskesmas Sekip memiliki 1 (satu) Posbindu PTM, yaitu :
Tabel 5. Jumlah Posbindu PTM di Wilayah Kerja
No. Kriteria Jumlah Nama Posbindu Kelurahan
1. Madya 1 Pahlawan

Sumber : Profil Promkes Puskesmas Sekip Tahun 2017

B. Sarana Fisik Puskesmas


1) Puskesmas Induk : 1 buah
2) Puskesmas Pembantu : 3 buah (Pustu Kebon Semai, IAIN, Cambai Agung )
3) Rumah Dinas : (-)
4) Poskeskel : 3 buah ( Kelurahan 20 Ilir DII,Pahlawan,Sekip
Jaya )
C. Staf dan Tenaga Puskesmas
Tabel.1 Data tenaga di Puskesmas Sekip Tahun 2019

JUMLAH
BLUD/
NO JENIS TENAGA KESEHATAN
PNS PTT KONTR HONDA
AK
1 Dokter Spesialis 0
2 Dokter Umum 3
3 Dokter Gigi 1
4 Perawat 7 4 1
5 Bidan 11 3 3
6 Tenaga Kesmas 4 1 1
-2Adminkes
-2Analis Kesehatan
7 Tenaga Kesling 2
8 Tenaga Gizi 3
-2PNS
-1CPNS
9 Ahli Tekhnologi Laboratorium Medik 3
10 Tenaga Kefarmasian 3
11 Tenaga Administrasi 3 1
Bendahara (Pengeluaran
12 Pembantu) 1
13 Akuntan 0 1
14 Perawat Gigi 1
15 Petugas Rekam Medik 0 0
16 Petugas Keamanan 0 4
17 Sopir Ambulance 0 1
18 Pramu Bakti 0 1

Total 42 0 12 9

D. Sarana dan prasarana kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sekip Tahun 2019
Tabel 7. Jumlah Sarana dan prasarana kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Sekip Tahun 2019

No. Nama Sekolah Jumlah


1 Rumah Sakit 3
2 Puskesmas Pembantu 3
3 Posyandu Balita 28
4 Posyandu Lansia 7
5 Klinik/ Rumah Bersalin 0
6 Laboratorium Daerah 1
7 Bidan Praktek Swasta 9
8 Dokter Umum Praktek Swasta 10
9 Dokter Gigi Praktek Swasta 6
10 Dokter Spesialis 2
11 Balai Pengobatan 2
12 Apotek 5
13 Optik 2
14 Dukun Bayi 0
15 Kader Posyandu 175
16 Pengobatan Tradisional 1
17 Panti Jompo 0
E. Visi dan Misi Puskesmas Sekip Palembang
1. Visi
Tercapainya kesehatan masyarakat yang optimal di wilayah kerja
Puskesmas Sekip dengan bertumpu pada pelayanan prima dan
pemberdayaan masyarakat
2. Misi
1. Mewujudkan pelayanan prima yang sesuai dengan standar profesi
2. Meningkatkan professionalisme SDM
3. Memanfaatkan profesi yang ada dengan kemitraan
4. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan yang bermutu prima
5. Mengembangkan upaya kemandirian masyarakat dalam bidang
kesehatan
F. Motto : “ KESEHATAN ANDA KEBAHAGIAAN KAMI ”.
G. Tata Nilai :
S Senyum = Senantiasa Menampilkan keramahan dalam memberikan
Pelayanan.
E Empati = Menempatkan diri kita seperti pada orang lain (pasien)
K Komunikatif = Memberikan pelayanan oleh tenaga professional
I Integritas = Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas
P Pelayanan = Pelayanan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan dan
Prima Harapan pelanggan sesuai standar prosedur dan Kompetensi

H. Komitmen Petugas Puskesmas Sekip Palembang


1. Memahami dan menerapkan konsep manajemen mutu sebagai landasan
dalam merubah pola fikir dan pola kerja yang berfokus pada mutu
2. Menjalankan tugas pokok dan fungsi masing-masing sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur yang sudah disahkan.

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 7


3. Melakukan monitoring, evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan
dalam kegiatan program dan layanan.
4. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan tata nilai yang berlaku di
Puskesmas Sekip.
I. Struktur Organisasi Puskesmas
Struktur Organisasi Puskesmas Sekip disusun berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas dan SK Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Nomor n002
Tahun 2016 Bagan struktur organisasi yang dimaksud sebagaimana dalam
lampiran I dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Buku Manual
Mutu .

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 8


STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS SEKIP

KEPALA PUSKESMAS
dr. Nyayu Farial

Kasubbag Tata Usaha


Dra. Fa’izah

Sistem Informasi Puskesmas


Fitry Kesumawaty, SKM

Kepegawaian
Rusman, S.Psi

Rumah Tangga Dan Keuangan


Nia Fernika, Am.Kep/Nina Kurnia Hartini, S.E
Lili Kosasi, AM.Keb

UKM UKP, KEFARMASIAN, DAN LABORATORIUM JARINGAN PELAYANAN PUSKESMAS


drg. Iin Wongso dr. Hj. Rini Oktavianti, M.Kes

Puskesmas Pembantu Kebon Semai


UKM ESENSIAL UKM KEPERAWATAN UKM PENGEMBANGAN PELAYANAN PEMERIKSAAN UMUM Indrawati, SKM
KESEHATAN MASYARAKAT 1. dr. Erni Aprianti, SpPD 6. Dewi Astuti
2. dr. Hj. Lenawati HS, M.Kes 7. Hj. Rusdiana
3. dr. Selly Alyanti 8. Nurhuda, SKM Puskesmas Pembantu IAIN
Pel. KES. JIWA 4. Novidayani, S.Kep 9. Arlina, Am.Keb Oloria Sagala, Am.Keb
PEL. PROMOSI KESEHATAN PERKESMAS
Novidayani, S.Kep 5. Laila Fitriah, Am.Kep 10 Anita aliasari,SKM 11.Surya
1. Misbayani, SKM Nia Fernika, Am.Kep
2. Yana Aprianti, SKM Ningsih.AM.Kep Puskesmas Cambai Agung
PEL. KES. GIGI MASY Erna Jojor Sitorus, Am. Keb
PELAYANAN TINDAKAN
Nurlatifah, SKM
PEL. KESEHATAN LINGK Novidayani, S.Kep
1. Rofikoh Candra Wijaya, Am.Kep POSKESKEL
2. Darmawan PEL. KES TRAD. Nurhuda, SKM
KOMPLEMENTER
PELAYANAN KIA - KB Fitri, S.Farm, Apt
PEL.KES. GIGI DAN MULUT JEJARING FASILITAS PELAYANAN
1. Ratih A DK, Am.Keb 1. Drg. iin Wongso 1. Bidan Hj. Zus Emi, S.ST
2. Surya Seri Hairani, Am.Keb PEL. KES. OLAHRAGA 2. Nurlatifah, SKM 2. Bidan Erna Jojor Sitorus, Am.Keb
3. Dwi Astuti, S.ST Niken Septiana, S.ST
PELAYANAN KIA - KB
PELAYANAN GIZI 1. dr. Hj. Rini Oktavianti, M.Kes
PEL. KES. INDERA
Nopa Roseta, AMG 2. Ratih A DK, Am.Keb
Novidayani, S.Kep 3. Dwi Astuti, SST
4. Agin Ariyani,
PEL. PENCEGAHAN DAN PEL. KES. LANSIA 5. Surya Seri Haryani, AM.Keb
PENGENDALIAN PENYAKIT Marlina, Am.Keb
Agin Ariyani, Am.Keb PELAYANAN GIZI
PEL. KES. KERJA Nopa Roseta, AMG
Nurhuda, SKM
PELAYANAN KEFARMASIAN
1.Fitri, S.Farm, Apt
2. Mariatol Adna

PELAYANAN LABORATORIUM
1. Ida Yusnita, AMAK
2. Rosnita

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 9


2. Kebijakan Mutu
Kepala Puskesmas Sekip dan seluruh staf bertekad untuk memberikan
pelayanan prima, bermutu dan berkualitas demi kepuasan dan kesehatan serta
keselamatan pasien/pelanggan terjamin.
Adapun Kebijakan Mutu Puskesmas sebagai berikut :
1. Berorientasi pada kepuasan pelanggan.
2. Memberikan pelayanan yang berkualitas dan Profesional.
3. Mengadakan perbaikan dan Meningkatkan mutu pelayanan sacara berksinambu-
ngan dan terus menerus.
4. Mengevaluasi hasil capaian.
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas Sekip memenuhi
kebutuhan tersebut melalui Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan
Kesehatan Perorangan :
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
I. UKM Essensial meliputi :
- Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS
- Pelayanan Kesehatan Lingkungan
- Pelayanan KIA/KB yang bersifat UKM
- Pelayanan gizi yang bersifat UKM
- Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
UKM Essensial harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk
mendukung pencapaian SPM Kota Palembang di bidang kesehatan
II. UKM Pengembangan
Merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya
memerlukan upaya yang sifatnya inovatif, dan atau bersifat ekstensifikasi
dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di
Puskesmas.
UKM Pengembangan terdiri dari :
- Pelayanan kesehatan TB Paru (DOTs)

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 10


Tabel 8. UKM

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

UKM
UKM ESSENSIAL PENGEMBANGAN

Pelayanan Promkes termasuk UKS Penyuluhan Kespro ke KUA


Pemeriksaan gigi dan mulut
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Posyandu

Pelayanan KIA/KB yang bersifat


UKM

Pelayanan Gizi yang bersifat UKM

Pelayanan Pencegahan dan


Pengendalian Penyakit (P2P)
b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) suatu kegiatan atau
rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit pengurangan penderitaan akibat penyakit
dan memulihkan kesehatan perorangan. UKP dilaksanakan dalam bentuk rawat
jalan, tindakan gawat darurat, pelayanan satu hari (one day care), home care.
Kegiatan UKP terdiri dari :
1. Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medik
2. Pelayanan Poli Umum
3. Pelayanan Gigi dan Mulut
4. Pelayanan KIA dan Imunisasi
5. Pelayanan KB
6. Pelayanan Tindakan
7. Pelayanan Pemeriksaan Lansia
8. Pelayanan Pemeriksaan Calon Jemaah Haji
9. Pelayanan TB Paru (Ruang DOTs)
10. Pelayanan Laboratorium
11. Pelayanan Obat
12. Pelayanan Gizi, Sanitasi dan Promkes
13. Pelayanan MTBS/ Anak

Tabel 9. UKP
Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 11
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
(UKP)

Ruang Pendaftaran & Rekam Medik


Ruang Umum
Ruang Gigi dan Mulut
Ruang KIA dan Imunisasi
Ruang KB
Ruang Tindakan
Ruang Gizi, Sanitasi dan Promkes
Ruang Pemeriksaan Calon Jemaah Haji
Ruang TB Paru DOTs
Ruang Laboratorium
Ruang Farmasi
Ruang MTBS / Anak

ALUR PELAYANAN DI PUSKESMAS SEKIP

PASIEN DATANG

RUANG PENDAFTARAN

Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang


Pel. Gigi Mulut Pel. Umum KIA KB, Imunisasi Pel. Anak DOTS

KB,Imunisasi

Ruang Ruang
Tindakan Laboratorium

T
Ruang
Promkes

Rujukan

Ruang
Farmasi

PASIEN PULANG

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 12


Keterangan :
Garis rujukan
Alur pelayanan

B. Ruang Lingkup
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan standar akreditasi
puskesmas yang meliputi persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung
jawab manajemen, manajemen sumber daya (peningkatan SDM), sarana
prasarana, sumber dana, proses pelayanan yang meliputi dari upaya kesehatan
masyarakat yang terdiri dari Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) baik UKM
essensial maupun UKM Pengembangan, dan Upaya Kesehatan Perseorangan
(UKP) /Pelayanan klinis.
Dalam penyelenggaraan UKM dan UKP/pelayanan klinis memperhatikan
keselamatan sasaran / pasien dengan menerapkan manajemen resiko.
C. Tujuan
Manual Mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam membangun
sistem manajemen mutu baik dalam penyelenggaraan UKM maupun untuk
penyelenggaraan pelayanan klinis (UKP) yang akan diberlakukan di Puskesmas
Sekip.

D. Landasan Hukum dan Acuan


a. Landasan Hukum yang digunakan adalah:
1. Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang - Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas);
4. Peraturan Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan
Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik ;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017
Tentang Keselamatan Pasien

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 13


6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017
Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan ;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2018
Tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien ;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2018
Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan ;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2019
tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2019
tentang Puskesmas ;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2019
Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi ;

E. Istilah dan Definisi


a. Pelanggan
Pelanggan adalah seorang individu atau kelompok yang membeli produk
fisik atau jasa dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti harga,
kualitas, tempat pelayanan, dsbnya berdasarkan keputusan mereka sendiri
(Greenberg:2010)
b. Pasien
Pasal 1 Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
menjelaskan definisi pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi
masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau
dokter gigi.
c. Koreksi
Koreksi adalah pembetulan, perbaikan, pemeriksaan: --terhadap diri sendiri
akan menumbuhkan sikap rendah hati dan tidak cepat menyalahkan orang lain;
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)

d. Tindakan Korektif
Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 14
Tindakan Korektif adalah tindakan menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian yang potensial atau situasi potensial lain yang tidak
dikehendaki (klausul 3.6.5 SNI ISO 9001:2008)
e. Tindakan Preventif
Tindakan Preventif adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian yang potensial atau situasi potensial lain yang tidak
dikehendaki (klausul 3.6.4 SNI ISO 9001;2008)
f. Manual Mutu
Manual Mutu adalah acuan seluruh pegawai dalam mengimplementasikan
sistem manajemen mutu dengan penekanan adanya perbaikan berkelanjutan
yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (ISO 9001:2008)
g. Dokumen
Dokumen adalah segala benda yang berbentuk barang, gambar, ataupun
tulisan sebagai bukti dan dapat memberikan keterangan yang penting dan
abash. (G.J Renier :University Collage Londan 1997;104)
h. Rekaman
Rekaman adalah suatu dokumen yang menyatakan bahwa sesuatu hasil
telah dicapai atau suatu bukti kegiatan telah dilaksanakan, (ISO 9001:2008)
i. Efektivitas
Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
(kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar persentase
target yang dicapai, makin tinggiefektivitasnya, (Hidayat; 1986)
j. Efisiensi
Menurut H. Emerson : Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara
input dan output, antara keuntungan dengan biaya, antara hasil pelaksanaan
dengan sumber-sumber yang digunakan dalam pelaksanaan, seperti halnya juga
maksimum yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas, (Drs.
Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilimu Administrasi dan
Manajemen,1990, hal 15)
k. Proses
Proses adalah kumpulan kegiatan saling terkait atau saling interaksi yang
mengubah masukan menjadi keluaran (https://id,m.wikipedia.org)
l. Indikator Mutu
Indikator Mutu adalah target dari masing-masing bagian/departemen yang
ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu (https://sertifikaso.wordpress.com)
Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 15
m. Perencanaan Mutu
Perencanaan Mutu adalah aktivitas pengembangan produk dan proses yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (ISO 9001:2008)
n. Sarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat mencapai
maksud dan tujuan (kbbi.web.id)
o. Prasarana
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (kbbi.web.id)

BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 16


A. Persyaratan Umum
Puskesmas Sekip menetapkan, mendokumentasikan, memelihara sistem
manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas Sistem ini disusun
untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-
proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan
upaya puskesmas maupun pelayanan klinis, yang meliputi kejelasan proses
pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan
penanggung jawab, penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu
sendiri mulai dari perencanaan yang berdasar kebutuhan masyarakat/pelanggan,
verifikasi terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi
terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi
serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian Dokumen
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu yang disusun
meliputi :
Dokumen level 1: kebijakan, dokumen level 2 : pedoman/manual mutu, dokumen
level 3 : standar operasional prosedur, dokumen level 4 : rekaman-rekaman sebagai
catatan akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur.
Pengendalian dokumen di Puskesmas Sekip dibagi menjadi dua yaitu
pengendalian dokumen perkantoran dan pengendalian dokumen akreditasi.
1. Sistem Pengendalian Dokumen Perkantoran
a. Surat Masuk Puskesmas
1) Penomoran Surat Masuk
Surat masuk diterima oleh Unit Tata Usaha Puskesmas yang langsung
dibukukan kedalam buku agenda surat masuk. Kemudian diteruskan ke
Kasubbag Tata Usaha. Surat yang bersifat tindak lanjut segera diberikan
lembaran disposisi yang di beri nomor sesuai nomor agenda diteruskan ke
Kepala Puskesmas Sekip. Setelah Kepala Puskesmas mengisi disposisi
dikembalikan ke Tata Usaha untuk diarsipkan (diagendakan), dan akan
diteruskan ke orang/petugas yang didisposisikan dengan batas waktu
maksimal 1 hari. Sedangkan surat yang bersifat pemberitahuan akan
ditempelkan di papan informasi Puskesmas/disampaikan dalam komunikasi
Internal.
Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 17
b. Surat Keluar Puskesmas
1. Penomoran Surat Keluar
Surat keluar adalah surat yang dibuat oleh Puskesmas baik dalam
berupa undangan, pemberitahuan dan laporan.
“Nomor kode surat/Nomor surat 3 (tiga) digit tanpa spasi/Nama
Puskesmas/Tahun surat”
Contoh Format : 440/ 001/PKM-S/ III/2020
Keterangan
440 : Nomor Kode Surat
001 : Nomor Surat Keluar (No.Urut Agenda)
PKMS : Nama Puskesmas
III : Kode Nama Bulan
2020 : Tahun Surat
Keterangan nomor kode surat :
a) 440 : - Program terkait urusan Umum
-Perlengkapan

-Perencanaan dan pengadaan program dan keuangan

-Program terkait Urusan Sarana dan Prasarana

-Informasi Kesehatan

-Program terkait urusan pelayanan Kesehatan

-Program terkait urusan penanggulangan masalah


kesehatan
-Program terkait urusan farmasi

-Program terkait urusan pelayanan laboratorium


b) 800 : - Program terkait urusan Sumber Daya Manusia
Kesehatan
- Kepegawaian
c) 900 : - Perencanaan dan pengadaan program dan keuangan
- Laporan Keuangan
2. Alur Surat Keluar
Adapun alur surat keluar sebagai berikut :
Konsep surat keluar terlebih dahulu dikoreksi oleh Unit Tata Usaha.
Kemudian dilanjutkan ke Kepala Puskesmas untuk di cek

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 18


(merubah/menambah jika ada) selanjutnya ditanda tangani oleh Kepala
Puskesmas. Setelah itu dikembalikan ke Tata Usaha untuk
didokumentasikan dengan penomoran dan dikirim ke alamat yang dituju
oleh ekspeditor (pengarsipan dan buku eskpedisi)
c. Penyimpanan Dokumen Perkantoran
1) Dokumen Rekam Medis inaktif wajib disimpan sekurang kurangnya lima
(5) tahun untuk family folder, untuk status RM sementara dua (2) Tahun,
terhitung dari tanggal terakhir pasien berkunjung, setelah batas waktu
sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, dan Pasien Meninggal rekam
medis dapat dimusnahkan, kecuali persetujuan tindakan dan
persetujuan lain harus disimpan dengan jangka waktu (10) tahun,
terhitung dari tanggal kunjungan.
2) Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di puskesmas harus
dipelihara dan disimpan minimal dua (2) tahun.
3) Administrasi dan manajemen (Admen) menyimpan master dokumen
semua kelompok pelayanan dan upaya.
4) Petugas memasukkan dokumen dalam file folder yang ada diantaranya
folder rujukan, folder surat tugas, folder surat masuk, folder surat keluar.
d. Pencarian kembali dilakukan dengan mengidentifikasi penomoran dokumen
perkantoran.
2. Sistem Pengendalian Dokumen Akreditasi
Dokumen akreditasi adalah dokumen yang dibuat oleh Puskesmas didalam
peningkatan mutu Puskesmas dalam mempersiapkan akreditasi. Dokumen
akreditasi dibagi menjadi dua yakni dokumen internal dan dokumen eksternal.
Dokumen internal adalah dokumen yang dibuat oleh Puskesmas yang
meliputi kebijakan pimpinan, pedoman/panduan, kerangka acuan, SOP, dan
bukti-bukti kegiatan.
Dokumen eksternal adalah dokumen pendukung dalam pembuatan
dokumen internal yang bersumber dari Undang-undang, Kebijakan kementerian,
Peraturan-Peraturan yang berlaku.
a. Penomoran Dokumen Akreditasi
Penomoran dokumen dilakukan oleh Sekretariat Akreditasi dibantu pokja-
pokja disesuaikan dengan sistem pengkodean yang telah ditentukan.
1) Penomoran dokumen diurutkan sesuai dengan tanggal mulai berlaku
dokumen .
Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 19
Dengan format :
“Nomor kode surat/Nomor dokumen 3 (tiga) digit tanpa
spasi/Kode kelompok kerja/ Kode jenis dokumen/ Bab instrumen
akreditasi /Tahun dokumen
Contoh Format : 440/001/ SK/ ADMEN /III/2020
Keterangan :
440 : Kode Surat
01 : Nomor Surat
SK : Kode Jenis Dokumen
ADMEN : Kode Kelompok Kerja (Pokja)
III : Kode Bulan dokumen
2020: Tahun dokumen

2) Pengkodean dokumen kelompok pelayanan :


a. ADMEN : Administrasi Manajemen
b. UKM : Upaya Kesehatan Masyarakat
c. UKP : Upaya Pelayanan Klinis

3). Pengkodean dokumen berdasarkan jenis dokumen :


a. SK : Surat Keputusan
b. MM : Manual Mutu
c. PDM : Pedoman
d. KAK : Kerangka Acuan Kegiatan
e. SOP : Standar Operasional Prosedur
f. DT : Daftar Tilik
g. Dok-Eks : Dokumen Eksternal
h. AI : Audit Internal
i. AE : Audit Eksternal
j. SU : Survey
k. TM : Tinjauan Manajemen
l. PKS : Perjanjian Kerjasama
m. CL : Check list
n. IMUT : Indikator Mutu

4). Pengkodean BAB Instrumen akreditasi

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 20


I : Untuk Kode Bab I
II : Untuk Kode Bab II
III : Untuk Kode Bab III
IV : Untuk Kode Bab IV
V : Untuk Kode Bab V
VI : Untuk Kode Bab VI
VII : Untuk Kode Bab VII
VIII : Untuk Kode Bab VIII
IX : Untuk Kode Bab IX
X : Untuk kode dokumen yang tidak ada pada
instrument akreditasi
Apabila dokumen merujuk pada upaya kesehatan/pelayanan tertentu
bisa ditambahkan kode sesuai pelayanannya, antara lain :
KIA : Kesehatan Ibu dan Anak
GZ : Pelayanan Perbaikan Gizi
P2P : Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
PK : Promosi Kesehatan
KL : Kesehatan Lingkungan
PU : Poli Umum
PG : Poli Gigi
PA : Poli Anak
LB : Laboratorium
PDF : Pendaftaran
RT : Ruang Tindakan
RTA : Ruang Teratai
LS : Program Lansia
UF : Unit Farmasi
IM : Imunisasi
KB : Program Keluarga Berencana
PJ : Program Jiwa
POR : Program Olah Raga
UKS : Usaha Kesehatan Sekolah
TU : Tata Usaha

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 21


Untuk dokumen revisi, penomoran sesuai acuan penomoran yang berlaku dan
diurutkan sesuai dokumen terakhir yang tertulis dalam buku nomor kode
dokumen yang telah direvisi, ditarik dari distribusi namun tetap disimpan di
Sekretariat.
2021Pengesahan
Pengesahan dilakukan oleh Kepala Puskesmas setelah dikoreksi oleh tim
akreditasi.
2022Pemberlakuan
Pemberlakuan dokumen setelah ditandatangani oleh Kepala Puskesmas dan
diberi cap “Asli”.
2023Distribusi
Copy dokumen akreditasi didistribusikan oleh Sekretariat dan disimpan pada
masing - masing Pokja dan pelaksanaan pelayanan diberi cap “Terkendali”,
Dokumen yang didistribusikan ke masing - masing Pokja dicatat dalam buku
distribusi dokumen terkendali, yang berisi informasi tentang jenis dokumen,
nomor dokumen, copy ke berapa dan distribusi kemana.

2024Penyimpanan Dokumen Akreditasi


1) ADMEN
Warna Map Dokumen :Merah (disatukan per kriteria dari instrumen
Akreditasi)
Keranjang Dokumen : Merah
2) UKM
Warna Map : Kuning (disatukan perkriteria dari
instrumen Akreditasi)
Keranjang Dokumen : Kuning
3) UKP
Warna Map Dokumen : Biru (disatukan per kriteria dari instrumen
Akreditasi)
Keranjang Dokumen : Biru
4) Menggunakan Sampul Dokumen
2025Dokumen Rekam Medis inaktif wajib disimpan sekurang-kurangnya lima (5) tahun
untuk personal folder, terhitung tanggal terakhir pasien berkunjung, setelah batas
waktu sebagaimana dimaksud diatas dilampaui, dan atau pasien meninggal,

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 22


2026Rekam medis dapat dimusnahkan, kecuali persetujuan tindakan dan persetujuan
lain harus disimpan dengan jangka waktu sepuluh (10) tahun, terhitung dari
tanggal kunjungan
2027Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di puskesmas harus dipelihara
dan disimpan minimal dua (2) tahun
2028Sekretariat menyimpan dokumen asli, semua dokumen akreditasi
2029Pencarian kembali
Pencarian kembali dilakukan dengan mengidentifikasi penomoran dokumen
akreditasi.

C. Pengendalian Rekam Implementasi


Dokumen yang diisyaratkan oleh sistem manajemen mutu harus dikendalikan.
Semua dokumen yang diperlukan dikelompokkan dalam satu buku seperti buku
Notulen Pertemuan, buku Komunikasi Internal, buku Monitoring dan Evaluasi
kegiatan, buku untuk Umpan Balik, buku akses masyarakat, dan dokumen-dokumen
pendukung lainnya (foto, copy ijazah, sertifikat pelatihan , dan sertifikat kalibrasi).

BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas, jajaran Tim Manajemen Mutu dan seluruh karyawan
Puskesmas Sekip berkomitmen untuk melaksanakan Manual Mutu secara
komprehensif dan berkesinambungan.

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 23


B. Fokus pada sasaran/ Pasien
Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas Sekip dilakukan dengan
berorientasi pada pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan
dan harapan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan.
C. Kebijakan Mutu
Kepala Puskesmas Sekip dan seluruh staf bertekad untuk ,memberikan
pelayanan yang prima, bermutu dan berkualitas demi kepuasan pelanggan.
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/Mutu
1. Sasaran Mutu
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar pelayanan
minimal yang mengacu pada standar kinerja/standar pelayanan minimal yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang yang meliputi indikator-
indikator pelayanan klinis dan indikator penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakat.
Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan
pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran
kinerja yang telah ditetapkan. Perencanaan mutu Puskesmas dan keselamatan
pasien berisi program-program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi :
a. Penilaian kinerja UKM dan Kinerja UKP dengan tindak lanjut
b. Penilaian pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien
c. Kinerja dan perilaku SDM pemberi layanan klinis
d. Penyusunan dan monitoring pelaksanaan pedoman praktis klinis
e. Pelaporan dan tindak lanjut jika terjadi insiden keselamatan pasien (KTD, KPC,
KNC)
f. Penyelenggaraan diklat mutu dan keselamatan pasien untuk praktisi klinis
g. Penerapan manajemen risiko klinis pada area prioritas
h. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien laboratorium
i. Peningkatan mutu dan keselamatan obat
j. Evaluasi kontrak kerja klinis (PKS Klinis)

E. Tanggung Jawab, Wewenang dan Komunikasi


Tanggung jawab dan Wewenang Kepala Puskesmas :
1. Menetapkan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu kinerja
2. Mengadakan Tinjauan Manajemen secara berkala

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 24


3. Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu
4. Memastikan seluruh persyaratan pelanggan dan peraturan yang terkait dengan
pelayanan telah dipahami oleh pihak terkait
5. Memastikan adanya pengembangan dan perbaikan berkesinambungan dalam
Sistem Manajemen Mutu Puskesmas
6. Mengesahkan Struktur Organisasi, mengangkat Wakil Manajemen Mutu
7. Memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang dikomunikasikan ke
pelaksana terkait di dalam Puskesmas
8. Memeriksa dan meninjau struktur organisasi, tanggung jawab dan wewenang
Koordinator ADMEN, Koordinator UKM dan Koordinator UKP:
1. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan yang ditetapkan
2. Memastikan bahwa personil yang dibawahnya melaksanakan tugas sesuai
dengan tanggung jawab yang telah ditetapkan
3. Mensosialisasikan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja kepada karyawan
terkait. Baik lintas program maupun lintas sektoral
Karyawan :
Tugas, tanggung jawab dan wewenang diatur dengan jelas dan terdokumentasi
khususnya karyawan yang melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan mutu dan
kepuasan pelanggan.
1. Setiap karyawan dipastikan memahami tugas, tanggung jawab dan
wewenangnya.
2. Uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang dibuat Kepala Puskesmas
dibantu oleh Unit Tata Usaha.
3. Dokumen uraian tugas dipegang oleh karyawan yang bersangkutan dan salinan
disimpan oleh Unit Tata Usaha.
4. Dokumen uraian tugas harus dikendalikan, isinya diperbarui bila terjadi
perubahan pekerjaan.
5. Uraian tugas dibuat berdasarkan nama-nama posisi yang ada dalam struktur
organisasi pada masing-masing unit.
6. Penggunaan nama posisi / job title dikoordinasikan oleh Unit Tata Usaha.
F. Wakil manajemen mutu / Penanggung jawab mutu
Wakil manajemen mutu adalah seorang karyawan Puskesmas Sekip yang ditunjuk
oleh Kepala Puskesmas Sekip dan bertanggung jawab menjamin kesesuaian dan
efektivitas implementasi sistem manajemen mutu. Wakil Manajemen Mutu
Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 25
mendapat otoritas yang cukup untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
sbb :
1. Mengembangkan sistem manajemen mutu sesuai persyaratan standar.
2. Menjamin sistem dilaksanakan secara efektif pada semua fungsi.
3. Menjamin sistem manajemen mutu dipertahankan.
4. Melaporkan hasil/kinerja sistem manajemen mutu kepada Kepala Puskesmas.
5. Menjamin system manajemen mutu diperbaiki terus menerus
6. Mengupayakan peningkatan kesadaran/pemahaman karyawan dalam sistem
manajemen mutu.
7. Membina hubungan dengan pihak eksternal untuk hal-hal yang berkaitan dengan
sistem manajemen mutu
8. Menyelenggarakan program pendukung untuk membudayakan kesadaran mutu
keseluruh karyawan.
9. Mengusulkan pelatihan-pelatihan yang diperlukan oleh karyawan.
10. Melakukan komunikasi mengenai mutu kepada seluruh karyawan
11. Mengkoordinasikan kegiatan internal audit.
G. Komunikasi Internal
Komunikasi internal antara Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab Mutu,
Penanggung Jawab Upaya, dan Pelaksana dilakukan dengan cara :
1. Rapat pemegang program dengan pelaksana program
2. Minilokakarya bulanan
3. Rapat Tinjauan Manajemen 3 bulan sekali
4. Diskusi kelompok kerja
5. Pemberitahuan di papan informasi
6. Pemberitahuan lewat media elektronik : telepon, e-mail, BBM group dan WA
group

BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN

A. Umum
Pedoman ini mencakup pelaksanaan Tinjauan Manajemen dalam penerapan
Sistem Manajemen Mutu sesuai standar Akreditasi Puskesmas, Pertemuan tinjauan
manajemen adalah proses evaluasi di Puskesmas Sekip terhadap kesesuaian dan

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 26


efektivitas penerapan sistem manajemen mutu yang dilakukan secara berkala dan
melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan operasional kegiatan organisasi.

B. Masukan Tinjauan Manajemen


Setelah diadakan audit internal maka temuan audit dikumpulkan oleh tim mutu
dan dibuat perencanaan untuk mengadakan rapat tinjauan manajemen untuk
mencarai apakah hambatan dan usulan untuk perbaikan indikator mutu dalam
rangka peningkatan kinerja puskesmas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan,
masukan tinjauan manajemen meliputi :
1. Hasil Audit
2. Umpan balik / keluhan pelanggan
3. Kinerja proses
4. Pencapaian Sasaran Mutu
5. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
6. Tindak lanjut terhadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
7. Perubahan terhadap Kebijakan Mutu
8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu / sistem
pelayanan.

C. Luaran Tinjauan
Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektivitas
sistem manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan
pelanggan, dan identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan sumber
daya yang perlu dilakukan.

BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA

A. Penyediaan Sumber Daya


Kepala Puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelayanan di puskesmas. Penyediaan sumber

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 27


daya meliputi : alat kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan yang dibutuhkan
untuk penyelenggaraan UKM maupun UKP.
1. Alat Kesehatan
Analisa kebutuhan dengan membandingkan antara standar alat kesehatan
yang harus dimiliki oleh Puskesmas sesuai peraturan yang berlaku dengan
ketersediaan yang ada di Puskesmas. Selisih kekurangan alat kesehatan
diusulkan ke Dinas Kesehatan Kota Palembang untuk rencana pengadaan,
sementara untuk pengadaan sendiri oleh Puskesmas dilaksanakan sesuai
peraturan yang berlaku. Alat yang telah dibeli dan diterima oleh Puskesmas
dikelola oleh Bendahara / Pengurus Barang (Buku inventaris, dan Kartu
Inventaris Barang). Alat diserahkan ke petugas Poli/Unit yang membutuhkan,
disertai pelatihan cara penggunaan dan pemeliharaan alat (lengkap dengan SOP
Pemakaian, SOP Pemeliharaan, jadwal pemeliharaan).
2. Obat dan Perbekalan Kesehatan
Perencanaan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan berdasarkan jenis
kegiatan dan besarnya sasaran/target, yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan
UKM maupun UKP. Besarnya kebutuhan diusulkan ke Dinas Kesehatan Kota
Palembang, atau melalui pembelian sendiri dengan anggaran yang ada di
Puskesmas sesuai peraturan yang berlaku.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia


1. Perencanaan
Perencanaan kebutuhan dilakukan dengan melakukan analisis kebutuhan
berdasarkan analisis jabatan dan beban kerja, sehingga muncul pola ketenagaan
yang ada dan kebutuhan tenaga baik secara kuantitatif maupun kualitatif (jenis
pendidikan).
2. Proses pemenuhan kebutuhan
Setelah perencanaan kebutuhan tenaga di analisis maka timbullah berapa
tenaga yang lebih dan yang kurang berdasarkan beban kerja dan kompetensi,
kekurangan tenaga, Puskesmas mengusulkan permintaan ke Dinas Kesehatan
Kota Palembang adan apabila tenaga yang dimaksud belum ada, dengan
peremcanaan Dana BLUD Puskesmas merekrut tenaga kesehatan dimaksud
dengan cara membuatkan Surat Keputusan (SK) dan Surat Perjanjian Kerja (SPK)
tenaga BLUD dan diusulkan ke Dinas Kesehatan untuk mendapatkan Surat
Persetujuan Penempatan sebagai tenaga BLUD Puskesmas.
Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 28
Sementara proses pemenuhan yang menjadi kewenangan Dinas Kesehatan
Kota Palembang meliputi rekruitmen, kredensial, dan pelatihan atau peningkatan
kompetensi.
1. Pengorganisasian
Pengorganisasian dilakukan dengan menetapkan tugas pokok dan fungsi
masing-masing pegawai dengan SK Kepala Puskesmas baik tugas secara
fungsional maupun tugas secara struktural / pemegang program seperti yang
tertuang dalam struktur organisasi Puskesmas yang telah ditetapkan sesuai
dengan Permenkes No. 43 tahun 2019.
2. Pengarahan dan Pengendalian.
Pengarahan dan pengendalian petugas dilakukan melalui kegiatan
monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanan uraian tugas
masing-masing pegawai dalam kegiatan mini lokakarya, dll. Hal ini dilakukan
juga dalam rangka meningkatkan koordinasi dan pengintegrasian kegiatan antar
petugas maupun antar unit kerja/pelayanan.

C. Infrastruktur (Sarana dan Prasarana)


Manajemen infrastruktur dilakukan dengan penjadwalan kegiatan
pemeliharaan / perawatan berkala oleh tenaga inventaris dan kesehatan.
Jadwal dipasang di setiap ruang dan setiap petugas yang telah melakukan
pemeliharaan wajib mengisi jadual tersebut sebagai bukti bahwa pemeliharaan dan
pemeriksaan infrastruktur telah dilakukan.

D. Lingkungan Kerja
Puskesmas Sekip menetapkan dan mengelola lingkungan kerja yang dibutuhkan
mencapai kesesuaian dengan persyaratan pelayanan puskesmas, antara lain :
1. Menetapkan bahwa lingkungan fisik di dalam dan luar gedung Puskesmas
merupakan daerah bebas asap rokok, bersih dan aman.
2. Mengelola lingkungan kerja sesuai Prosedur Kegiatan Tata Graha dengan
menerapkan Prinsip 5R ( Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin).
3. Pemantauan pelaksanaan kegiatan kebersihan dengan monitoring melalui
checklist kegiatan yang harus di isi setiap hari setelah selesai melaksanakan
pekerjaan. Monitoring dapat di lakukan langsung oleh penanggung jawab dengan
melakukan pemeriksaan kondisi kebersihan, ketertiban, dan keamanan lingkungan
Puskesmas.
Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 29
Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 30
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok,
dan masyarakat.
Jenis pelayanan UKM dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu :
1. UKM Essensial, meliputi :
1) Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS
2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3) Pelayanan KIA/KB yang bersifat UKM
4) Pelayanan gizi yang bersifat UKM
5) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
UKM Essensial harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk
mendukung pencapaian SPM Kota Palembang di bidang Kesehatan.
2. UKM Pengembangan
Merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya
yang sifatnya inovatif, dan atau bersifat ekstensifikasi dan insentifikasi
pelayanan, disesuaikan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja
dan potensi sumber daya yang tersedia di Puskesmas.
UKM pengembangan terdiri dari :
a). Pelayanan kesehatan lansia
Sasaran Mutu Admen, UKM, dan UKP terlampir
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran kinerja
Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP).
Perencanaan kegiatan UKM :

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 31


a) Berdasarkan pencapaian indikator kinerja UKM sebelumnya, umpan balik
masyarakat/sasaran, analisis kebutuhan masyarakat, peluang
pengembangan /inovasi, dan kebijakan kota/propinsi.
b) Seluruh data/informasi tersebut dibahas antara Penanggung Jawab UKM
dan pelaksana upaya untuk menyusun usulan kegiatan UKM.
c) Usulan kegiatan UKM disusun dalam format RUK UKM yang memuat 5W1H
(what, who, why, when, where, how).
d) Usulan tersebut menjadi bahan pembahasan Perencanaan Tingkat
Puskesmas oleh Tim PTP.
e) Untuk perencanaan tahun berjalan setelah diketahui persetujuan anggaran,
dilakukan bersama antara PJ UKM dan pelaksana dengan skala prioritas
yang digunakan untuk penentuan/pemilihan kegiatan.
f) Kegiatan terpilih disusun dalam bentuk RPK UKM tahunan yang disertai
RPK UKM bulanan.
Akses UKM :
a) Rencana kegiatan yang telah tertuang dalam RPK disosialisasikan
/komunikasikan ke masyarakat sasaran melalui pertemuan mini lokakarya
bulanan/lintas program, minilokakarya lintas sektor, atau melalui komunikasi
internal.
b) Penyusunan jadual pelaksanaan kegiatan UKM disusun bersama antar
pelaksana Puskesmas dengan sasaran.
c) Kepastian pelaksanaan kegiatan sesuai jadual yang ditetapkan, dan
menginformasikan bila terjadi perubahan jadual kegiatan.
d) Informasi umpan balik (mutu/kinerja, kepuasan sasaran) diperoleh melalui
sms, kotak saran, SMD/MMD, survey kepuasan, atau wawancara langsung
setelah pelaksanaan kegiatan.
Pengukuran Kinerja UKM :
a) Pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan indikator-indikator kinerja yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas, mengacu kepada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Dinas Kesehatan Kota Palembang.
Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 32
b) Penanggungjawab UKM bersama dengan pelaksana menyusun rencana
perbaikan kinerja berdasarkan hasil monitoring dan penilaian kinerja.
Perbaikan kinerja UKM dilaksanakan secara berkesinambungan.
c) Pelaksana monitoring pencapaian kinerja UKM dilakukan setiap bulan oleh
PJ UKM kepada pelaksana melalui pertemuan yang dilaksanakan waktu
pelaksanaan mini lokakarya bulanan
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a). Penetapan persyaratan sasaran
Penetapan sasaran kegiatan UKM dilakukan berdasarkan pedoman program
masing-masing UKM dengan mempertimbangkan peta masalah berbasis
wilayah (by name by address).
b). Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
Pelaksana kegiatan melakukan tinjauan persyaratan sasaran kegiatan sebelum
dan sesudah kegiatan, untuk mengevaluasi ketepatan sasaran kegiatan.
Apabila dimungkinkan terjadi ketidaktepatan sasaran, maka pelaksana segera
melakukan tindakan preventif jika kegiatan belum dilaksanakan dengan
mengubah sasaran. Apabila terjadi ketidaktepatan sasaran maka pelaksana
UKM melakukan tindakan korektif.
c). Komunikasi dengan sasaran
Komunikasi kepastian jadual pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh pelaksana
UKM terhadap mayarakat/sasaran melalui surat resmi, atau kunjungan
koordinasi. Apabila terjadi perubahan jadual dikomunikasikan melalui sms, atau
telpon.
3. Pembelian
Pembelian untuk kegiatan UKM dapat melalui anggaran Dinas Kesehatan dan
juga menggunakan dana Puskesmas bila anggaran di Dinas Kesehatan tidak
tersedia. Untuk pembelian melalui Dinas Kesehatan, Puskesmas mengajukan
daftar alat-alat/bahan-bahan yang dibutuhkan ke Dinas Kesehatan dengan
menggunakan anggaran yang tersedia di Dinas Kesehatan. Apabila alat/bahan-
bahan yang dibutuhkan tidak tersedia di Dinas Kesehatan maka Puskesmas
Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 33
mengadakan pembelian alat-alat/bahan-bahan yang menggunakan dana
Puskesmas untuk keperluan kegiatan UKM mengacu pada SOP pembelian barang
dan peraturan yang ada.
2. Pelaksana kegiatan UKM membuat usulan permintaan barang yang dibutuhkan
kepada Bendahara Inventaris Puskesmas.
3. Bendahara Inventaris merekap kebutuhan barang
4. Bendahara Inventaris mengajukan persetujuan rekap permintaan barang
kepada Kepala Puskesmas untuk diteliti dan disesuaikan dengan keadaan
keuangan Puskesmas.
5. Kepala Puskesmas menyampaikan daftar barang yang disetujui untuk di beli
kepada Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa.
6. Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa membuat surat pesanan barang ke toko
7. Toko menyampaikan surat penawaran harga barang yang dibutuhkan
Puskesmas ke Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa.
8. Setelah sepakat harga, toko mengantar barang pesanan ke Pejabat
Pengadaan Barang dan Jasa, Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa
menerima dan memeriksa keadaan barang pesanan.
9. Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa melaporkan kepada Kepala Puskesmas
tentang kesesuaian pesanan barang dan harga yang dipesan.
10. Kepala Puskesmas memerintahkan bendahara pengeluaran membayarkan
pesanan barang ke toko sesuai dengan kuitansi pembelian.
11. Bendahara Pengeluaran membayarkan pesanan barang ke toko sesuai
dengan kuitansi pembelian
12. Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa menyerahkan barang ke bendahara
inventaris untuk didokumentasikan.
13. Bendahara inventaris mendistribusikan dan mendokumentasikan barang ke
pelaksana program yang membutuhkan.
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 34


- Pengendalian proses pelaksanaan UKM dilakukan dengan menetapkan
pedoman / panduan program, kerangka acuan program / kegiatan dan SOP
pelaksanaan kegiatan.
- Penanggung jawab dan pelaksana UKM melaksanakan kegiatan sesuai
dengan pedoman / panduan / kerangka acuan / SOP / rencana kegiatan
yang telah disusun, dan berdasarkan kebutuhan dan harapan
masyarakat/sasaran.
- Penanggung Jawab UKM memastikan jadwal kegiatan dan petugas
pelaksana yang kompeten.
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya

- Pelaksana menyusun laporan pelaksanaan kegiatan UKM kepada


Penanggung Jawab UKM maksimal satu minggu setelah kegiatan.
- Penanggung Jawab UKM memeriksa laporan apakah selaras dengan
kebijakan, pedoman/panduan, kerangka acuan dan SOP kegiatan.
- Secara sampling dan berkala Penanggung Jawab UKM melakukan
observasi pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan checklist (daftar tilik)
dengan target CR SOP minimal 70%.
c. Identifikasi dan mampu telusur
Penanggung jawab dan pelaksana upaya bertanggung jawab atas proses
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut seluruh
kegiatan termasuk pendokumentasian rekaman. Sehingga penanggung jawab
UKM dan pelaksana setiap upaya mampu mengidentifikasi dan mampu telusur
atas seluruh kegiatan masing-masing upaya, baik telusur sistem maupun telusur
dokumen.
d. Hak dan kewajiban sasaran.
Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya akan menetapkan hak dan
kewajiban sasaran setiap upaya yang diselenggarakan. Penetapan hak dan
kewajiban sasaran disusun bersama dan ditetapkan dengan Surat Keputusan
Kepala Puskesmas.
Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 35
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan
Dalam penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Puskesmas tidak menyimpan, memelihara barang milik pelanggan karena Kartu
Menuju Sehat (KMS) milik pelanggan tersebut dikembalikan/dibawa pelanggan
pulang ke rumah masing-masing setelah menerima pelayanan dari pelaksana
program.
f.Manajemen resiko dan keselamatan
Manajemen resiko adalah proses mengenal, mengevaluasi,
mengendalikan, meminimalkan resiko dalam suatu organisasi secara
menyeluruh. Manajemen resiko dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan
terjadinya resiko yang bisa terjadi dalam setiap kegiatan.
Proses manajemen resiko dalam pelayanan UKM meliputi menetapkan lingkup
manajemen dengan kriteria 3H 1P (high risk, high volume, high cost, potensial
problem), kajian resiko/risk assessment (identifikasi resiko, analisis resiko,
evaluasi resiko). Hasil evaluasi resiko untuk menentukan perlu atau tidak
tindakan perbaikan/tindak lanjut. Tindakan perbaikan bisa berupa perbaikan
input, proses atau perbaikan output.
Analisis resiko dilakukan terhadap prosedur pelayanan di area prioritas, dengan
menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) atau Analisis
Modus Kegagalan dan Dampaknya (AMKD).
Resiko yang telah teridentifikasi kemudian ditetapkan tindakan preventif atau
pencegahan agar kegagalan yang dimungkinkan tidak terjadi.

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 36


5 Pengukuran, analisis dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM
a. Umum
Dalam rangka monitoring dan evaluasi mutu dan kinerja UKM, maka perlu
ditetapkan indikator yang bisa diukur dan menggambarkan suatu kondisi
sebenarnya dari hasil proses kegiatan.
b. Pemantauan dan Pengukuran
1) Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan dinilai menggunakan kuesioner terhadap sasaran
setiap UKM secara berkala minimal setiap 6 (enam) bulan sekali. Kepuasan
pelanggan dilakukan untuk mengetahui mutu layanan UKM dari aspek
kepuasan pelanggan. Kuesioner dibagikan kepada pelanggan UKM melalui
pertemuan atau langsung setelah kegiatan usai. Data diolah, dan dianalisis
menjadi informasi tingkat kepuasan pelanggan UKM. Hasil analisis tersebut
diinformasikan kepada pelanggan UKM melalui desinformasi pada saat
pertemuan/kegiatan UKM atau melalui pemasangan di papan informasi.
2) Audit Internal
Untuk mengevaluasi penerapan dan efektivitas sistem manajemen mutu
di Puskesmas Sekip maka dilakukan Audit Internal secara berkala, minimal
dua kali dalam setahun.
Dalam melaksanakan audit internal ini Puskesmas Sekip
mempertimbangkan :
a. Status dan pentingnya proses dan bidang yang diaudit
b. Kriteria, lingkup, dan metode audit
c. Auditor yang independen (tidak meng-audit unit kerja yang menjadi
tanggung jawabnya).
3) Pemantauan dan pengukuran proses
Pemantauan dan pengukuran proses dilakukan sepanjang
kegiatan/proses untuk mengetahui apakah pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan kebijakan , pedoman/panduan, kerangka acuan dan SOP upaya
yang ditetapkan, termasuk ketaatan terhadap jadwal. Jika saat monitoring
Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 37
proses identifikasi penyimpangan atau kecenderungan tidak tercapai tujuan,
maka bisa segera dilakukan perbaikan.
Perbaikan yang bisa segera dilakukan meliputi perbaikan jadwal, perbaikan
metode, sasaran, SOP, dll. Perbaikan ditujukan untuk melakukan tindakan
korektif sehingga tujuan atau kinerja yang ditargetkan akan tetap tercapai.
Pemantauan dilakukan secara berkala dan terintegrasi lintas program,
melalui pertemuan mini lokakarya lintas sektor( 3 bulan sekali ) dengan
menggunakan indikator kinerja proses yang telah ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas pada awal tahun.
4. Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
Pemantauan dan pengukuran hasil layanan dengan menggunakan
indikator kinerja/SPM dilakukan di akhir tahun untuk mengetahui apakah
target tercapai, dan bandingkan kecenderungan dengan pencapaian tahun
sebelumnya (menurun, meningkat, atau tetap).
c. Pengendalian jika hasil tidak sesuai
Apabila terdapat indikator/hasil UKM yang tidak sesuai, maka perlu dilakukan
penetapan ulang target untuk tahun berikutnya dengan memperhatikan rencana
lima tahunan puskesmas.
d. Analisa data
Hasil yang tidak sesuai atau tidak tercapai dilakukan analisis penyebab masalah,
dengan tahapan identifikasi masalah, tetapkan prioritas masalah, tentukan
penyebab masalah, tentukan alternatif pemecahan masalah, buat keputusan
pemecahan masalah yang akan direncanakan untuk tahun depan, melalui
mekanisme penyusunan perencanaan tingkat puskesmas.
e. Peningkatan berkelanjutan
Mekanisme yang harus dilakukan untuk mengendalikan peningkatan
berkelanjutan dengan manajemen mutu dengan tahapan/siklus : perencanaan,
pelaksanaan, analisis, dan tindak lanjut untuk semua penyelenggaraan secara
terus-menerus.
f. Tindakan korektif.
Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 38
Dari hasil analisis masalah tersebut, diidentifikasi penyebab kegagalan tahun
sebelumnya
g. Tindakan Preventif
Pada saat perencanaan perlu ditentukan kegiatan antisipatif agar kegagalan
tidak terulang kembali.
B. Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perorangan)
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) suatu kegiatan atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan perorangan. UKP dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan,
tindakan gawat darurat, pelayanan satu hari (one day care),home care.
Kegiatan UKP terdiri dari :
a. Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medik
b. Pelayanan Poli Umum
c. Pelayanan Gigi dan Mulut
d. Pelayanan KIA dan Imunisasi
e. Pelayanan KB
f. Pelayanan Tindakan
g. Pelayanan Pemeriksaan Lansia
h. Pelayanan TB Paru (Unit Teratai)
i. Pelayanan Laboratorium
j. Pelayanan Obat
k. Pelayanan Promkes
l. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
m. Pelayanan Gizi
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
Tenaga klinis wajib berperan aktif mulai dari identifikasi permasalahan mutu
layanan klinis, melakukan analisis, menyusun rencana perbaikan, dan
melakukan tindak lanjut.

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 39


2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan.
a. Pelanggan melakukan pendaftaran di unit pendaftaran
b. Pelanggan menuju unit pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan
c. Pelanggan menerima pelayanan di poli/unit yang dituju
d. Apabila Apabila dibutuhkan dilakukan pemeriksaan penunjang berupa
pemeriksaan laboratorium
e. Apabila jenis pelayanan yang dibutuhkan pelanggan tidak ada, dan juga
ketiadaan fasilitas kesehatan, maka pelanggan di rujuk ke fasilitas kesehatan
tingkat lanjut
f. Pelanggan menerima obat dari unit farmasi dan pulang
3 Pembelian /Pengadaan Barang Terkait dengan Pelayanan Klinis
a. Proses pembelian
Pembelian untuk kegiatan UKP dapat melalui Dinas Kesehatan. Untuk
pembelian melalui Dinas Kesehatan Puskesmas mengajukan daftar alat-
alat/bahan-bahan yang dibutuhkan ke Dinas Kesehatan dengan
menggunakan anggaran yang tersedia di Dinas Kesehatan. Apabila alat-
alat/bahan-bahan yang dibutuhkan tidak tersedia dari Dinas Kesehatan
maka Puskesmas mengadakan pembelian alat-alat/bahan-bahan yang
menggunakan dana Puskesmas yang mengacu pada SOP Pembelian
Barang dan peraturan yang ada.
Dengan alur belanja barang sebagai berikut :
1. Poli/unit membuat usulan permintaan barang yang dibutuhkan kepada
Bendahara Inventaris Puskesmas.
2. Bendahara Inventaris meneliti dan merekap kebutuhan barang.
3. Bendahara Inventaris mengajukan persetujuan persetujuan rekap
permintaan barang kepada Kepala Puskesmas untuk diteliti dan
disesuaikan dengan keadaan keuangan puskesmas
4. Kepala Puskesmas menyampaikan daftar barang yang disetujui untuk
dibeli kepada Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 40


5. Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa membuat surat pesana barang ke
toko
6. Toko menyampaikan surat penawaran harga barang yang dibutuhkan
puskesmas ke Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa
7. Setelah sepakat harga, toko mengantar barang pesanan ke Pejabat
Pengadaan Barang dan Jasa, Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa
menerima dan memeriksa keadaan barang pesanan
8. Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa melaporkan kepada Kepala
Puskesmas tentang kesesuaian pesenan barang dengan harga barang
yang dipesan
9. Kepala Puskesmas memerintahkan bendahara pengeluaran untuk
membayarkan pesenan barang ke toko sesuai dengan kuitansi
pembelian barang
10. Bendahara pengeluaran membayarkan pesanan barang ke toko sesuai
dengan kuitansi pembelian
11. Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa menyerahkan barang ke
bendahara inventaris untuk didokumentasikan
12. Bendahara Inventaris mendistribusikan dan mendokumentasikan
barang ke pelaksana program yang membutuhkan.
b. Verifikasi barang yang di beli
Memakai Surat Bukti Barang Keluar (SBBK) yang dikeluarkan penanggung
jawab barang/inventaris.
c. Kontrak dengan pihak ketiga
Untuk memenuhi kebutuhan puskesmas baik pengadaan alat tulis kantor,
bahan habis pakai,dan alat-alat kesehatan dilakukan Perjanjian Kerjasama
dengan pihak ketiga dan dilakukan evaluasi secara berkala oleh Puskesmas

4. Penyelenggaraan Proses Pelayanan Klinis


a. Pengendalian proses pelayanan kesehatan perorangan (UKP)

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 41


- Membuat SOP yang baku untuk setiap pelayanan klinis yang diberikan
kepada pelanggan
- Mempunyai buku pedoman petunjuk klinis di tiap poli/unit pelayanan
- Melakukan self assessment terhadap kepatuhan pelaksanaan SOP oleh
tim Audit Internal secara berkala.
b. Validasi proses pelayanan, melihat kembali proses layanan dalam rekam
medis
c. Identifikasi dan ketelusuran
Menggunakan rekam medis pelanggan, buku register tiap poli/unit pelayanan,
inform consent, SOP pelayanan klinis
d. Hak dan Kewajiban Pasien
Hak dan Kewajiban pasien sesuai dengan UU Kesehatan no.36 tahun 2004
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesimen, rekam medis dll)
Menggunakan SOP pemeliharaan barang ; melalui register pelayanan dan
rekam medis pelanggan
f. Manajemen Resiko dan Keselamatan Pasien
Berdasarkan hasil analisis resiko adanya kejadian KTD, KTC, KPC, dan KNC.
Upaya peningkatan keselamatan pasien direncanakan, dilaksanakan,
dievaluasi, dan ditindaklanjuti.

5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien


a. Penilaian Indikator kerja Klinis
dilakukan dengan mengukur/menilai kinerja klinis dengan menilai tergantung
jumlah pasien di puskesmas tersebut. Juga dengan pengumpulan data
kepuasan pelanggan melalui kotak saran dan kuisioner.
Dilakukan pengukuran tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan SOP melalui
pengadaan self assessment oleh Tim Audit Internal.
b. Pengukuran Pencapaian Sasaran Keselamatan Pasien
Melakukan manajemen resiko yaitu mengidentifikasi resiko yang mungkin
terjadi di masing-masing unit layanan dan lingkungan Puskesmas untuk
Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 42
meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja baik terhadap pasien maupun
tenaga medis.
c. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
Membuat pelaporan manajemen resiko
d. Analisis dan Tindak Lanjut
Menganalisis hasil laporan manajemen resiko dan menentukan rencana
tindak lanjut manajemen resiko.
e. Penerapan Manajemen Resiko
Menerapkan sesuai dengan SOP manajemen resiko

6. Pengukuran, Analisis dan Penyempurnaan


1. Umum
Melakukan pengumpulan data kepuasan pelanggan melalui kotak saran dan
kuisioner.
2. Pemantauan dan Pengukuran
a. Kepuasan Pelanggan
Pengumpulan data melalui kotak saran dan kuisioner
b. Audit Internal
- Melakukan Audit Internal terhadap kepatuhan pelaksanaan SOP oleh
tim Audit Internal secara berkala.
- Menggunakan Daftar Tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP
dalam langkah-langkah kegiatan.
- Melakukan pengukuran hasil kinerja kepuasan pelanggan dengan
rumus sebagai berikut.
Compliance Rate (CR) = Σ Ya x 100 %
Σ Ya + Tidak
c. Pemantauan dan Pengukuran Proses, Kinerja
- Melalui tingkat kepatuhan terhadap SOP.
d. Pemantauan dan Pengukuran Hasil Layanan
- Melalui indikator kepuasan pelanggan
Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 43
- Dari hasil pelaporan terjadinya KTD, KTC, KPC, dan KNC.
3. Pengendalian Jika Ada Hasil yang Tidak Sesuai
- Dilakukan pengumpulan data.
- Dilakukan identifikasi permasalahan.

4. Analisis Data
Mencari prioritas permasalahan yang beresiko.
5. Peningkatan Berkelanjutan
Menyelesaikan permasalahan sesuai urutan prioritas
6. Tindakan Korektif.
Melakukan analisis ulang permasalahan sesuai dengan tindakan yang
dilakukan.
7. Tindakan Preventif
Melakukan tindakan preventif untuk mencegah timbulnya masalah.

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 44


BAB VII
PENUTUP

Dengan selesainya Manual Mutu Puskesmas Sekip ini, diharapkan bahwa


proses pelaksanaan sistem manajemen mutu baik dalam penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun untuk penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) yang akan diberlakukan di Puskesmas Sekip dapat berjalan
sesuai ketentuan yang sudah dibuat, bahwa Pelayanan yang disediakan oleh
Puskesmas Sekip dilakukan dengan berorientasi pada pelanggan. Pelanggan
dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan harapan, monitoring dan evaluasi
serta tindak lanjut pelayanan.
Seluruh Staf Puskesmas Sekip diharapkan berkomitmen untuk
menyelenggarakan pelayanan yang berorientasi pada pelanggan, memperhatikan
keselamatan pelanggan, dan melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan.
Akhirnya diharapkan sistem manajemen mutu yang diterapkan di puskesmas
Sekip akan senantiasa dapat terukur, akan selalu dimonitoring , sehingga dapat
mengendalikan berjalannya system ,dapat terpelihara dan akan selalu
disempurnakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Kepala Puskesmas Sekip

Nyayu Farial

Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 45


Manual Mutu Puskesmas Sekip Palembang 46

Anda mungkin juga menyukai