Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi
Manajemen
KOTA SERANG
2021
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya yang tidak
terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Manajemen Berdasarkan Aktivitas ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperoleh banyak informasi mengenai
Manajemen Berdasarkan Aktivitas, yang bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
bagi pembacanya maupun pihak yang terkait didalamnya serta dapat memberikan motivasi atau
dorongan agar memiliki rasa ingin tahu di dalam dunia keuangan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan
maupun materi. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa penulis terima
dengan tangan terbuka. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi kepada saudara-
saudara, bermanfaat untuk pembacanya dan dapat memberikan semangat untuk membawa
sesuatu ke arah yang positif.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT meridhoi segala
usaha dan langkah kita semua. Aamiin.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................3
ii
2.3.5 Pengaruh Penggerak dan Perilaku..............................................................16
2.3.6 Manajemen Kapasitas Aktivitas.................................................................16
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................25
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1. Mendeskripsikan Manajemen Berdasarkan Aktivitas dan menjelaskan hubungannya
dengan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.
2. Menjelaskan analisis nilai proses.
3. Mendeskripsikan ukuran kinerja aktivitas
4. Mendeskripsikan perhitungan biaya pelanggan dan pemasok berdasarkan aktivitas.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Perencanaan Sistem
4
jawab, pembuatan ukuran kinerja, pengevaluasian kinerja, dan pemberian
penghargaan. Akuntansi pertanggungjawaban bertujuan memengaruhi perilaku
dalam cara tertentu sehingga seseorang atau kegiatan perusahaan akan disesuaikan
untuk mencapai tujuan bersama.
Ada tiga metode yang memungkinkan perubahan cara berbagai hal dilakukan,
yaitu perbaikan proses, inovasi proses, dan penciptaan proses. Perbaikan proses
merujuk pada peningkatan bertahap dan konstan dalam efisiensi suatu proses yang
telah ada. Inovasi proses (reakayasa ulang bisnis) merujuk pada kinerja proses dalam
cara baru yang radikal dengan tujuan mencapai perbaikan yang dramatis dalam hal
waktu respon, kualitas dan efisiensi. Penciptaan proses merujuk pada instalasi sebuah
5
proses yang seluruhnya baru dengan maksud memenuhi tujuan pelanggan dan
keuangan.
Penetapan Ukuran Kinerja
Setelah tanggung jawab ditetapkan, ukuran kinerja harus diidentifkasikan dan
standar harus ditetapkan untuk berfungsi sebagai benchmarking untuk ukuran
kinerja. Anggaran dan perhitungan biaya standar adalah tahap penting dalam
aktivitas benchmarking untuk sistem berdasarkan keuangan. Hal ini berarti ukuran
kinerja bersifat objektif dan relatif stabil sepanjang waktu. Pertama, ukuran kinerja
berorientasi pada proses sehingga harus memperhatikan berbagai atribut proses,
seperti waktu proses, kualitas, dan efisiensi. Kedua, standar ukuran kinerja berubah
untuk mencerminkan berbagai kondisi dan tujuan baru, serta membantu
mempertahankan kemajuan apa pun yang telah dicapai. Ketiga, standar optimal
membutuhkan suatu peran penting. Standar ini menentukan pencapaian utama target
sehingga identifikasi potensi digunakan untuk perbaikan. Mengidentifikasi standar
bernilai-tambah untuk tiap aktivitas jauh lebih ambisius daripada sistem
pertanggungjawaban keuangan tradisional.
Evaluasi Kinerja
Dalam kerangka kerja berdasarkan keuangan, kinerja diukur dengan
membandingkan berbagai hasil sesungguhnya dengan hasilyang dianggarkan.
Kinerja keuangan yang diukur melalui kemampuan untuk memenuhi atau
mengalahkan standar keuangan tertentu yang tidak berubah, sangatlah ditekankan.
6
Pemberian Penghargaan
7
orang yang melakukan aktivitas tersebut, (3) waktu dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk melakukan aktivitas, dan (4) penilaian atas aktivitas bagi
perusahaan, termasuk saran untuk memilih dan mempertahankan berbagai aktivitas
yang menambah nilai. Menentukan isi nilai tambah dari aktivitas, berkaitan dengan
pengurangan biaya daripada pembebanan biaya. Oleh karena itu, hal ini merupakan
bagian yang paling penting dalam analisis aktivitas. Berbagai aktivitas tersebut dapat
diklasifikasikan sebagai bernilai-tambah atau tak-bernilai-tambah.
Aktivitas Bernilai-Tambah
Aktivitas bernilai tambah merupakan berbagai aktivitas yang dibutuhkan untuk
dapat bertahan dalam bisnis. Beberapa aktivitas yang disyaratkan memang
dibutuhkan untuk memenuhi hukum. Berbagai aktivitas lainnya merupakan aktivitas
bernilai tambah berdasarkan peraturan. Aktivitas dalam perusahaan adalah aktivitas
discretionary. Aktivitas discretionary diklasifikasikan sebagai aktivitas yang bernilai
tambah jika secara simultan memenuhi berbagai syarat : ( 1 ) aktivitas yang
menyebabkan perubahan kondisi, ( 2 ) perubahan kondisi yang tidak dapat dicapai
melalui aktivitas melalui sebelumnya dan ( 3 ) aktivitas yang memungkinkan
berbagai aktivitas lainnya dilakukan.
Aktivitas Tak-Bernilai-Tambah
Semua aktivitas selain berbagai aktivitas yang paling penting untuk tetap
bertahan dalam bisnis sehingga dipandang tidak perlu, disebut sebagai aktivitas tak
bernilai tambah. Aktivitas ini dapat di identifikasi melalui ketidakmampuannya
memenuhi salah satu dari tiga syarat yang disebut di atas. Pelanggaran atas dua
syarat pertama adalah conoh umum dari aktivitas tak bernilai tambah. Perubahan
kondisi aktivitas tak bernilai tambah karena merupakan pekerjaan diulang, aktivitas
itu melakukan sesuatu yang seharusnya telah dilakukan oleh sebelumnya. Biaya tak
bernilai tambah adalah berbagai biaya yang disebabkan oleh aktivitas tak berniali
tambah atau kinerja tidak efesien dari akvitas bernilai tambah.
Contoh Aktivitas Tak-Bernilai-Tambah
Pemesanan ulang, suku cadang, pengiriman produksi dan pengerjaan ulang
adalah contoh aktivitas tak bernilai tambah. Dalam operasi produksi, lima aktivitas
utama berikut sering disebut sebagai aktivitas yang sia – sia dan tidak dibutuhkan. :
8
1. Penjadwalan
Suatu aktivitas yang menggunakan waktu dan sumber daya untuk menentukan
kapan produk memiliki akses ke proses serta beberapa banyak yang akan
diproduksi.
2. Perpindahan
Suatu aktivitas menggunakan waktu dan sumber daya unuk memindahkan bahan
baku, barang dalam proses dan barang jadi dari satu departemen ke departemen
lainnya.
3. Waktu Tunggu
Suatu aktivitas dimana bahan baku dan barang dalam proses memerlukan waktu
tunggu untuk menunggu proses selanjutnya.
4. Pemeriksaan
Suatu aktivitas dimana waktu dan sumber daya digunakan untuk memastikan
bahwa produk memenuhi spesifikasinya.
5. Penyimpanan.
Suatu aktivitas yang menggunakan waktu dan sumber daya dimana barang atau
bahan baku terkait tetap berada dalam persediaan.
Pengurangan Biaya
Kondisi persaingan memaksa perusahaan untuk mengirimkan produk yang
diinginkan para konsumen secara tepat waktu dengan biaya serendah mungkin. Hal
ini berarti perusahaan harus terus berusaha keras untuk memperbaiki biayanya.
Analisis aktivitas dapat mengurangi biaya melalui empat cara :
1. Eleminasi aktivitas
2. Pemilihan aktivitas
3. Pengurangan aktivitas
4. Penyatuan aktivitas.
Eliminasi aktivitas berfokus pada berbagai aktivitas yang tidak berniali tambah.
Hal ini dilakukan jika perusahaan gagal menambah nilai maka perusahaan
mengeliminasi aktivitas – aktivitas tersebut. Pemilihan aktivitas melibatkan
pemilihan berbagai rangkaian aktivitas yang ditimbulkan oleh beberapa strategi yang
saling bertentangan. Pengurangan biaya mengurangi waktu dan sumber daya yang
9
dibutuhkan suatu aktivitas sehingga berbagai aktvitas tak bernilai tersebut ditiadakan
untuk emperbaiki efisiensi dari berbagai aktivitas. Penyatuan aktivitas meningkatkan
efesiensi dari berbagai aktivitas yang dibutuhkan dengan menggunakan economic of
scale.
2.2.3. Pengukuran Kinerja Aktivitas
Pengukuran kinerja aktivitas terdapat dalam bentuk keuangan dan non
keuangan. Berbagai ukuran ini didesain untuk menilai seberapa baik suatu aktivitas
dilakukan dan seberapa baik hasil yang dicapai. Ukuran kinerja aktivitas berpusat
pada tiga dimensi utama ; efesiensi, kualitas dan input.
10
tak bernilai tambah. Untuk berbagai aktivitas ini, output optimalnya adalah nol
dengan biayanya nol. Standar bernilai tambah juga membutuhkan eliminasi seluruh
ketidak evisienan berbagai aktivitas yang dibutuhkan, tetapi tidak dilaksasnakan
secara efisien. Jadi, aktivitas bernilai tambah juga memiliki tingkat output optimal.
Oleh sebab itu, standar bernilai tambah mengidentifikasi output aktivitas optimal.
Pengidentifikasian output aktivitas optimal membutuhkan pengukuran output
aktivitas.
11
Untuk sumber daya fleksibel (sumber daya yang diadakan hanya jika
dibutuhkan), AQ adalah kuantitas sesungguhnya dari aktivitas yang
digunakan. Untuk sumber yang terikat (committed resources [sumber daya
yang diadakan di muka sebelum digunakan]), AQ mewakili kuantitas
sesungguhnya kapasitas aktivitas yang diadakan sesuai dengan kapasitas
praktis aktivitas tersebut. Definisi AQ ini memungkinkan perhitungan biaya
tak bernilai tambah untuk biaya variable dan tetap aktivitas.untuk biaya tetap
aktivitas, SP adalah biaya aktivitas yang dianggarkan dibagi dengan AQ,
dimana AQ adalah kapasitas praktis aktivitas.
Contohnya : misalkan ada empat aktivitas produksi yaitu pengelasan,
pengerjaan ulang produk cacat, penyetelan dan penggunaan bahan baku adalah
aktivitas yang dibutuhkan , pengawasan dan pengerjaan ulang adalah aktivitas
yang tidak dibutuhkan.
Aktivitas Penggerak aktivitas SQ AQ SP
Pengelasan Jam pengelasan 10.000 12.000 $40
Pengerjaan ulang Jam pengerjaan ulang 0 10.000 9
Penyetelan Jam penyetelan 0 6.000 60
Pengawasan Jumlah pengawasan 0 4.000 15
12
Pada contoh ini : biaya bernilai-tambah ditambah dengan biaya tak bernilai-
tambah sama dengan biaya actual.
Aktivitas Biaya bernilai- Biaya tak bernilai- Biaya aktual
tambah tambah
Pengelasan $400.000 $80.000 $480.000
Pengerjaan ulang 0 90.000 90.000
Penyetelan 0 360.000 360.000
Pengawasan 0 60.000 60.000
Total $400.000 $590.000 $990.000
13
Pengerjaan ulang 90.000 70.000 20.000
Penyetelan 360.000 200.000 160.000
Pengawasan 60.000 35.000 25.000
total $590.000 $355.000 $235.000
Perbandingan antaara biaya tak bernilai tambah tahun 2008 secara langsung
dengan biaya pada tahun 2007 membutuhkan SQ pada nilai yang sama untuk kedua tahun
tersebut. Jika SQ berubah, paada tahun sebelumnya, biaya tak-bernilai –tambah akan
disesuaikan hanya dengan asumsi ada penyimpangan dalam presentase yang sama dari
standarnya pada tahun ini jika dibandingkan dengan realisasinya pada tahun sebelumnya.
Standar bernilai-tambah , seperti juga lainnya, bukanlah hal yang tetap. Teknologi
baru, desain baru, dan berbagai inovasi lainnya dapat mengubah sifat dari aktivitas yang
dilakukan. Aktivitas bernilai-tambah dapat diubah menjadi aktivitas tak-bernilai-tambah
dan tingkat nilai tambahnya juga dapat berubah. Jadi, ketika berbagai cara baru untuk
perbaikan yang bermunculan, standar bernilai-tambah akan berubah. Sebaiknya para
manajer harus terus mencari cara untuk mencapai efisiensi yang tingkatnya lebih tinggi.
2.3.3 Peran Standar Kaizen
Perhitungan biaya kaizen berkaitan dengan penurunan biaya berbagai produk
dan proses yang telah ada. Dalam istilah operasional, perhitungan biaya ini
mengarah pada penurunan yang tak-bernilai-tambah. Pengendalian berbagai proses
penurunan biaya ini dapat dicapai melalui penggunaan berulang dua subsiklus
utama; (1) kaizen atau perbaikan berkelanjutan dan (2) siklus pemeliharaan.
Subsiklus kaizen ditentukan oleh rangkaian.
14
dengan tingkat standar baru ini. jika tidak, tindakan perbaikan harus dilakukan untuk
memulihkan kinerja.
2.3.4 Benchmarking
Pendekatan lain untuk menentukan standar yang digunakan untuk
mengidentifikasi berbagai peluang perbaikan aktivitas disebut sebagai
benchmarking. Benchmarking menggunakan pabrik terbaik sebagai standar untuk
mengevaluasi kinerja aktivitas. Dalam suatu perusahaan,berbagai unit berbeda
(contohnya,berbagai lokasi pabrik yang berbeda)yang melakukan beberapa aktivitas
yang sama akan diperbandingkan.unit dengan kinerja terbaik untuk suatu aktivitas
akan menetapkan standar di perusahaan. Hal ini seperti tingkat aktivitas,biaya per
unit output aktivitas, atau jumlah output aktivitas per unit output proses dapat
digunakan untuk membuat peringkat kinerja aktivitas dan mengidentifikasi unit yang
terbaik.
15
Contoh: asumsikan bahwa output dari aktivitas pembelian di ukur melalui
jumlah pemesanan pembelian,asumsikan juga bahwa biaya aktivita pembelian untuk
suatu pabrik sebesar $90.000 dan output aktivitasnya adalah 4.500 pesanan
pembelian. Melalui pembagian biaya aktivitas pembelian dengan jumlah pesanan
pembelian yang di buat akan menghasilkan biaya per unit sebesar $20 per pesanan.
Kini, jika biaya unit yang terbaik adalah $15 per pesanan, maka pabrik dengan biaya
per unit $20 akan tahu bahwa pabrik tersebut akan mampu memperbaiki efesiensi
aktivitasnya, paling tidak sebesar $5 per unit.dengan mempelajari berbagai pabrik
pembelian dari pabrik yang terbaik , efesiensi aktivitas seharusnya meningkat.
17
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, keakuratan perhitungan harga
pokok produk diperbaiki dengan penelusuran biaya aktivitas pada produk yang memakai
aktivitas. ABC juga dapat digunakan untuk menentukan keakuratan biaya pelanggan dan
pemasok. Pengetahuan biaya pelanggan dan pemasok dapat menjadi informasi penting
untuk memperbaiki profitabilitas suatu perusahaan.
2.4.1. Perhitungan Biaya Pelanggan Berdasarkan Aktivitas
Para pelanggan adalah objek biaya yang cukup berpengaruh. Manajemen atas
pelanggan dapat menghasilkan pendapatan signifikan dalam laba. Memiliki
keanekaragaman pelanggan merupakan hal yang mungkin, sebagaimana
kemungkinan untuk memiliki keanekaragaman produk. Sumber keanekagaman
pelanggan meliputi beberapa hal, seperti frekuensi pesanan, fekuensi pengiriman,
jarak geografis, dukungan penjualan dan promosi, serta kebutuhan dukungan
rekayasa teknik.
18
Pesanan yang dibuat 2 200
Jumlah tindakan penjualan 10 210
Biaya produksi $3.000.000 $3.000.000
Biaya pemenuhan pesanan yang dialokasikan $202.000 $202.000
Biaya tenaga penjualan yang dialokasikan $110.000 $110.000
*Dialokasikan berdasarkan volume penjualan
Pandangan yang lebih tepat adalah biaya ditambahkan pada biaya pembelian,
kemudian, para manajer diminta mengevaluasi para pemasok berdasarkan biaya
total, tidak hanya pada harga pembelian.
19
garansi, diidenifikasikan dan di daftarkan dalam kamus aktivitas. Biaya sumber daya
yang dipakai dibebankan pada aktivitas ini dan biaya aktivitas dibebankan pada
pemasok terkait.
Murray,inc Plata Associates
komponen komponen komponen komponen
A1 B2 A1 B2
Biaya pembelian
$20 x $1.600.000
80.000……………
$52 x $2.080.000
40.000……………
$24 x $240.000
10.000……………
$56 x $560.000
10.000……………
Perbaikan produk:
$400 x 640.000
1.600……………
$400 x 152.000
380……………...
$400 x 4.000
10……………….
$400 x 4.000
10……………….
Percepatan pengiriman
produk:
$2.000 x 120.000
60……………..
$2.000 x 80.000
40……………..
Biaya $2.360.000 $2.312.000 $244.000 $564.000
total………………
Unit………………… + 80.000 + 40.000 + 10.000 + 10.000
…..
Biaya total $ 29.50 $ 57.80 $ 24.40 $ 56.40
unit…………
20
dan plata Associates, sebagai sumber dari dua komponen elektronik yang digunakan
dalam produksi panel elektronik (untuk truk besar). Komponen A1 dan B2. Manajer
pembelian lebih suka menggunakan murray karena memberika harga yang lebih rendah.
Aktivitas Biaya
Perbaikan produk……………………………………………………$800.000
Pengiriman produk………………………………………………….200.000
21
Dengan menggunakan data tarif dan aktivitas ini, total biaya pembelian per unit
setiap komponen dihitung dan ditunjukan pada contoh tabel 1. Hasilnya memperlihatkan
bahwa pemasok “biaya rendah’ sebenarnya memiliki biaya yang lebih tinggi ketika
aktivitas yang berhubungan dengan pemasok, seperti perbaikan produk dan percepatan
pengiriman diperhitungka. Jika semua biaya dipertimbangkan, maka pilihan menjadi jelas
: plata Associates adalah pemasok yang lebih baik dengan kualitas produk yang lebih
tinggi dan pengiriman yang lebih tepat waktu sehingga biaya keseluruhan per unitnya
lebih rendah.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen berdasarkan aktivitas (activity-based-management-ABM) berfokus pada
aktivitas dengan tujuan memperbaiki nilai bagi pelanggan dan meningkatkan profitabilitas
yang kokoh. ABM memiliki sudut pandang biaya dan sudut pandang proses. Sudut pandang
biaya berkaitan dengan pembebanan biaya secara akurat dan sudut pandang proses berkaitan
dengan pengurangan biaya dengan mengeliminasi pemborosan.
Analisis nilai proses menyediakan informasi mengenai alasan suatu pekerjaan
dilakukan dan seberapa baik pekerjaan tersebut dilakukan. Analisis nilai proses melibatkan
analisis penggerak biaya, analisis aktivitas, dan pengukuran kinerja. Dimensi inilah yang
menghubungkan analisis volume proses dengan konsep perbaikan berkelanjutan. Elemen
utama dari pengendalian berdasarkan aktivitas adalah analisis aktivitas-proses identifikasi
dan deskripsi aktivitas perusahaan, penilaian nilai aktivitas terhadap perusahaan, dan
pemilihan aktivitas yang benar-benar bernilai. Pengurangan biaya direalisasikan dengan
penurunan, eliminasi, pemilihan, dan pembagian aktivitas. Penekanan diberikan pada
identifikasi biaya yang tak-bernilai-tambah dan mengeliminasinya. Biaya ini adalah akibat
dari aktivitas yang tidak perlu dan ketidakefisienan yang ditemukan dalam aktivitas yang
perlu dilakukan.
Kinerja aktivitas dievaluasi dengan menggunakan tiga dimensi: efisiensi, kualitas,
dan waktu. Ukuran keuangan dari efisiensi memungkinkan manajer untuk mengidentifikasi
nilai dolar untuk perbaikan yang potensial dan perbaikan yang tercapai. Laporan biaya
bernilai dan tak bernilai-tambah, tren dalam biaya, benchmarking, standar Kaizen,
manajemen kapasitas, dan perhitungan anggaran daur-hidup adalah contoh-contoh dari
ukuran keuangan atas efisiensi aktivitas.
Penelusuran biaya yang digerakkan pelanggan kepada pelanggan dapat menyediakan
informasi penting untuk manajer. Keakuratan biaya pelanggan memungkinkan para manajer
untuk membuat keputusan penentuan harga, keputusan bauran pelanggan, dan keputusan
yang berhubungan dengan pelanggan secara lebih baik sehingga dapat memperbaiki
23
profitabilitasnya. Sama halnya, penelusuran biaya yang digerakkan pemasok kepada
pemasok akan memungkinkan manajer untuk memilih pemasok yang benar-benar berbiaya
rendah sehingga menghasilkan keunggulan bersaing yang lebih tinggi dan meningkatkan
profitabilitas.
24
DAFTAR PUSTAKA
Hansen Don.R, Maryanne M Mowen. 2017. Akuntansi Manajerial Edisi 8. Jakarta: Salemba.
25