Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn.

S DENGAN GANGGUAN
PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BASIRIH
BANJARMASIN

DOSEN PEMBIMBING : Wahyu Asnuriyati, S.Kep., Ns., M.M

Disusun Oleh :

Kelompok 5
Nama Anggota Kelompok:

Adi Sumarno : 1140971904

Filosyofi Muslimah : 1140971916

Hamisa Emelia Azzahra : 1140971954

Yogi Feby Pebria Bayu P : 1140971975

Zaky Noor Fazri : 1140971978

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI/TANJUNGPURA


BANJARMASIN
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Kelompok : V (lima)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini telah menyelesaikan Asuhan


Keperawatan pada klien Tn. S dengan Penyakit Gangguan Persepsi Sensori:
Halusinasi Pendengaran di wilayah Puskesmas Basirih Baru.

Banjarmasin, November 2021

TTD

Kelompok V

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

Wahyu Asnuriyati, S.Kep., Ns., M.M


NIPDN. 1105068201
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORIK
HALUSINASI PENDENGARAN DI WILAYAH
PUSKESMAS BASIRIH

I. Pengkajian
A. Identitas Klien
1. Nama : Tn.S
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur : 29 thn
4. Status Kawin : Belum kawin
5. Agama : Islam
6. Suku : Banjar
7. Pendidikan : SMP
8. Alamat : jl.ampera kel.basirih
9. Sumber Informasi : Klien

B. Alasan Masuk
Klien mengatakan, “sering mendengar suara – suara yang
memaki saya, dan terlihat klien kadang berbicara sendiri”.
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
pendengaran
- Keluhan Utama
Pasien pernah di rawat di RSJ masuk tanggal 29 Oktober 2019
namun pasien kabur dan pulang ke rumah. Klien mengatakan di
rumah mengamuk dan pada malam hari dan mendengar bisikan yang
mengumpat tentang dirinya, muncul saat berdiam diri, melamun,
pasien masih tampak terlihat bicara sendiri, pasien cukup tenang,
koperatif, emosi saat ini cukup stabil.
MK:gangguan persepsi sensori halusinasi dan pendengaran.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?

( ) Ya ( )Tidak
Klien mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RSJ
pada tanggal 29 Oktober 2019
2. Pengobatan sebelumnya.

( ) Berhasil ( ) kurang berhasil ( ) Tidak berhasil


Karena klien kabur dari RSJ dan saat ini klien putus obat.
Pada saat klien dianjurkan untuk minum obat tidak mau, klien
berkata pusing setelah minum obat dan klien belum bisa
mengontrol halusinasinya dengan baik.
Masalah Keperawatan : - Regimen terapi tidak efektif
Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
3. Aniaya fisik ( )( ) ( )( ) ( )( )
Klien mengatakan, tidak pernah melakukan aniaya
fisik terhadap diri sendiri dan orang lain
4. Aniaya seksual ( )( ) ( )( ) ( )( )
Klien mengatakan, tidak pernah melakukan Aniaya
seksual
5. Penolakan ( )( ) ( )( ) ( )( )
Tidak ada
6. Kekerasan dalam
keluarga ( )( ) ( )( ) ( )( )
Tidak ada
7. Tindakan criminal ( )( ) ( )( ) ( )( )
Klien hanya diam saat ditanya terkait tindakan kriminal
Masalah keperawatan: Penatalaksanaan regiment terapeutik
tidak efektif
8. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

( ) Ya ( ) Tidak
Tn. S mengatakan tidak mempunyai keluarga yang
mengalami gangguan jiwa dan tidak memiliki pengalaman
masa lalu yang tidak menyenangkan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital :
1. TD : 125/75 mmHg
2. N : 69x/menit
3. Spo2 : 98 C
4. RR : 22x/menit
2. Ukur : TB : 160 cm BB : 56 kg

3. Keluhan fisik : ( ) Ya ( ) Tidak


Jelaskan : Saat dilakukan pemeriksaan fisik pada klien tidak
ada keluhan dan dalam batas normal.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Ket :
: Laki-laki : Garis pernikahan

: Perempuan : Garis keturunan


: Klien : Meninggal
: Tinggal serumah

Penjelasan :
a. Klien adalah Laki – laki 28 tahun,belum menikah dan klien
tinggal bersama ibunya.
b. Pola asuh
Pola asuh yang digunakan keluarga klien saat ini
adalah pola asuh demokratis musyawarah bersama,
pengambilan keputusan biasanya diambil oleh ibunya.
c. Pola komunikasi
Pola komunikasi dalam keluarga klien terjalin
dengan baik dalam keluarga maupun di lingkungan
sekitar
d. Pengambilan keputusan
Yang berperan dalam mengambil keputusan di
rumah adalah ibunya
Masalah keperawatan :Tidak ada

2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh
yang tidak disukai, klien menyukai semua
bagian tubuh, Saat di tanya bagian tubuh
yang paling di sukai adalah tangannya.
b. Identitas : Klien dapat menyebutkan nama dan
umur. Klien senang dengan terlahir
sebagai laki-laki
c. Peran : Klien mengatakan tidak mempunyai peran
dalam keluarga, klien hanya bisa
melakukan pekerjaan seperti menyapu,
mencuci piring dan mencuci pakaian.
d. Ideal diri : Klien mengatakan berharap penyakitnya
akan sembuh dan tidak ingin lagi
mendengar suara bisikan.
e. Harga diri : Klien mengatakan merasa malu karena
telah mengamuk dan memukul warga dan
meresahkan warga.
Masalah Keperawatan : Resiko prilaku kekerasan
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Ibu
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
Klien mengatakan kadang kadang ikut serta dalam
kegiatan di masyarakat
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain :
Klien mengatakan tidak ada masalah dalam berhubungan
dengan orang lain
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan, “Menurut saya
gangguan jiwa itu seperti tertawa
sendiri dan mengamuk. Bisa saja
disembuhkan asal diobati, tidak
boleh dikasari”
b. Kegiatan ibadah : Klien mengatakan, “Biasanya sholat
5 waktu karena kewajiban”
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
() Tidak rapi tidak sesuai ( ) Penggunaan pakaian normal
( ) Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : klien menggunakan pakaian dengan benar baju
dan celana sudah sesuai
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

2. Pembicaraan
( ) Cepat ( ) Keras ( ) Gagap ( ) Inkoheren
( ) Apatis ( ) Lambat ( ) Membisu ( ) Tidak mampu
memulai
pembicaraan
Penjelasan : Saat diajak berbicara kondisi klien klien
dapat menjawab pertanyaan dengan koperatif,
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
3. Aktivitas Motorik:
( ) Lesu ( ) Tegang ( ) Gelisah ( ) Agitasi
( ) Tik ( ) Grimasen ( ) Tremor

( ) Kompulsif
Penjelasan : pada saat pengkajian pasien tampak sering
memainkan tangan dan melakukan cuci tangan pakai
handsanitizer
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
4. Alam perasaaan
( ) Sedih ( ) Ketakutan ( ) Putus asa ( ) Khawatir
( ) Gembira berlebihan
Penjelasan : klien mengatakan perasaan nya saat ini baik
baik saja
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
5. Afek

( ) Datar ( ) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai


Penjelasan : pada saat pengkajian emosi klien cepat
berubah ubah sesuai dengan stimulus yang di berikan seperti
pada saat bercanda pasien ikut tertawa
Masalah keperawatan :Resiko perilaku kekerasan
6. lnteraksi selama wawancara
( ) bermusuhan ( ) Tidak kooperatif ( ) Mudah tersinggung
( ) Kontak mata kurang ( ) Defensif ( ) Curiga
Penjelasan : pasien kooperaktif menjawab pertanyaan
yang di berikan oleh perawat, kontak mata padien sesuai
dengan respon pasien, dan kadang pasien masih sering
mengelamun.
Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
7. Persepsi

( ) Pendengaran ( ) Penglihatan ( ) Perabaan


( ) Pengecapan ( ) Penghidu
Penjelasan : Klien mengatakan, “ada mendengar suara –
suara memaki dirinya”, dan klien tampak mengibas telinga
seperti ada bisikan. Klien tampak sering melamun dan klien
kurang mampu mempertahankan kontak mata.
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori :
Halusinasi pendengaran
8. Proses Pikir
( ) sirkumtansial ( ) tangensial ( ) kehilangan asosiasi
( ) flight of idea ( ) blocking ( ) pengulangan
pembicaraan/
persevarasi
Penjelasan : pasien langsung bisa menjawab semua
pertanyaan dan dapat langsung mempraktekan atau
mengulang apa yang perawat ajarkan.
Masalah keperawatan :Tidak ada masalah
9. Isi Pikir
( ) Obsesi ( ) Fobia ( ) Hipokondria
( ) depersonalisasi ( ) ide yang terkait ( ) pikiran magis
Waham
( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran
( ) Curiga ( ) nihilistic ( ) sisip pikir
( ) Siar piker ( ) Kontrol pikir
Penjelasan : Selama pengkajian klien tidak menunjukkan
adanya gangguan isi pikir seperti waham atau gangguan
lainnya.
Masalah keperawatan : Tidak ada
10. Tingkat kesadaran
( ) bingung ( ) sedasi ( ) stupor
Disorientasi :
(  ) waktu (  ) tempat (  ) orang
Selama pengkajian tingkat kesadaran klien baik, orientasi
klien terhadap waktu baik, klien bisa menyebutkan waktu
interaksi siang hari. Klien mampu menyebutkan namanya
sendiri. Orientasi klien terhadap orang lain yaitu klien bisa
menyebutkan nama perawat yang sedang mengajaknya bicara
dan bisa menyebutkan sebagian nama perawat
Masalah keperawatan : Tidak ada
11. Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( ) gangguan daya ingat jangka pendek
( ) gangguan daya ingat saat ini
( ) konfabulasi
Saat pengkajian klien mampu mengingat memori jangka
panjang dan jangka pendek.
Memori jangka panjang : Klien mampu mengingat kejadian
lebih dari 24 jam seperti klien mengatakan, “Pernah di rawat di
RSJ sambang lihum”.
Memori jangka pendek : Klien mampu mengingat kejadian
kurang dari 24 jam seperti klien mengatakan, “Pagi tadi saya
mandi bantu ibu membersihkan rumah”.
Masalah keperawatan : Tidak ada
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
( ) mudah beralih
( ) tidak mampu konsentrasi
( ) Tidak mampu berhitung sederhana
Pasien mampu berkonsentrasi dan mampu berhitung
secara sederhana misalnya berhitung dari 1 sampai 10.
Masalah keperawatan : Tidak ada
13. Kemampuan penilaian
( ) Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna
Penjelasan : Klien dapat mengambil keputusan yang
sederhana tentang kegiatan yang dipilih. Klien mengatakan
“Sebelum makan saya harus cuci tangan dan berdo’a”.
Masalah keperawatan: Tidak ada
14. Daya tilik diri
( ) mengingkari penyakit yang diderita
Penjelasan : Kien mengatakan, “Saya merasa saja saya
diantar ke RSJ tetapi saya tidak tau kenapa saya diantar
kesana”
( ) menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Penjelasan : Pada saat ditanya klien hanya menjawab tidak
ada.
Masalah keperawatan : Tidak ada
G. Kebutuhan Activity Daily Living
1. Makan
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Klien mampu makan dengan inisiatif sendiri dan dilakukan
secara mandiri, 3 kali sehari makan nasi ikan sayur. Klien
mampu menyiapkan dan membersihkan alat makan secara
mandiri.
Masalah keperawatan : Tidak ada
2. BAB/BAK
( ) Bantuan minimal ( ) Bantual total
Klien mampu menggunakan WC untuk BAB/BAK dengan
inisiatif sendiri, dilakukan secara mandiri.
Masalah keperawatan : Tidak ada
3. Mandi

( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total


Klien mampu mandi secara mandiri tanpa dibantu.
Masalah keperawatan : Tidak ada
4. Berpakaian/berhias

( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total


Klien mampu berpakaian dengan inisiatif sendiri dan
dilakukan secara mandiri. Penggunaan pakaian sesuai, klien
ganti pakaian 2x sehari.
Masalah keperawatan : Tidak ada
5. Istirahat dan tidur

( ) Tidur siang lama : pukul 14.00 wita sampai dengan 16.00


wita

( ) Tidur malam lama :pukul 21.00 wita sampai dengan 07.00


wita

( ) Kegiatan sebelum / sesudah tidur : Sebelum tidur baca


doa
6. Penggunaan obat
( ) Bantuan minimal ( ) Bantuan total
Klien tidak mengerti nama-nama obat, klien susah untuk
dianjurkan minum obat. Klien bisa berdusta pada saat minum
obat. Klien tidak mempunyai inisiatif sendiri untuk minum obat.
7. Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan ( ) Ya ( ) tidak

Perawatan pendukung ( ) Ya ( ) tidak


Keluarga mengatakan, “Biasanya ke puskesmas atau di
pelayanan kesehatan lainnya “
8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan ( ) Ya ( ) tidak

Menjaga kerapihan rumah ( ) Ya ( ) tidak

Mencuci pakaian ( ) Ya ( ) tidak

Pengaturan keuangan ( ) Ya ( ) tidak


9. Kegiatan di luar rumah

Belanja ( ) Ya ( ) tida

Transportasi ( ) Ya ( ) tidak
Lain-lain ( ) Ya ( ) tidak
penjelaskan : Aktivitas klien sehari-sehari dilakukan
secara mandiri, sehingga tidak ada masalah untuk klien terkait
aktivitas didalam rumah.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
H. Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif

( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum alkohol

( ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) Reaksi lambat/berlebih


( ) Teknik relaksasi ( ) bekerja berlebihan

( ) Aktivitas konstruktif ( ) menghindar


( ) Olahraga ( ) mencederai diri
Lainnya : lainnya :
Penjelasan : Mekanisme koping yang adaptif, klien mampu
bicara dengan orang lain, aktifitas klonstruktif seperti mandi, makan,
berpakaian dan cuci tangan. Maladaptif, reaksi klien lambat, bicara
lambat, berjalan lambat, meyangkal jika dirinya sakit, emosi labil pada
saat ditanya tentang perasaan kadang dengan ekspresi wajah marah.
Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
I. Masalah Psikososial dan Lingkungan:
1. Masalah dengan dukungan kelompok :
Klien mengatakan, “Tidak ada masalah dengan kelompok”.
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan :
Klien mengatakan, “Tidak ada masalah dengan lingkungan
tempat tinggal di luar keluarga saya”.
3. Masalah dengan pendidikan :
Klien mengatakan dirinya lulusan SMP
4. Masalah dengan pekerjaan :
Klien mengatakan, “Dirinya tidak bekerja”.
5. Masalah dengan perumahan :
klien mengatakan “Klien tinggal dirumah bersama ibu dan 2
adiknya.”
6. Masalah ekonomi :
spesifik ekonomi klien berada pada status menengah ke bawah
7. Masalah dengan pelayanan kesehatan :
Klien mengatakan “periksa hanya di puskesmas.”
8. Masalah lainnya :
spesifik tidak ada
Masalah Keperawatan : Tidak ada

J. Pengetahuan Pasien
1. Penyakit jiwa : Klien mengatakan sakit jiwa itu adalah
orang yang deptresi dan mengamuk-
ngamuk
2. Faktor predisposisi : Klien sebelumnya sudah mengalami
gangguan jiwa dan sudah dirawat dirsj
sambang lihum kurang lebih 2 tahun
dan kondisinya sedikit membaik
3. Sistem pendukung : Orang tuanya mendukung untuk
kesembuhan anaknya dengan
membawa anaknya berobat ke rsj
4. Penyakit fisik : Tidak ada
5. Koping : Klien bila mempunyai masalah tidak
mau bercerita dengan orang lain
6. Obat-obatan : Tidak ada mengkonsumsi obat-obatan
7. Lainnnya :-
8. Masalah keperawatan : tidak ada masalah
K. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa medis : F.20.0 Skizofrenia paranoid
2. Terapi medik :
N
Nama Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek samping
o
1 Haloperidol 2x1 Mengatasi -Hipersensitivitas -Otot
5 mg perilaku terhadap obat kaku
gelisah / -Kejang yang -Sakit
perilaku tidak terkontrol kepala
agresif -Sulit
tidur
-Lemas
2 Hexymer 2x1 Mengatasi - Hipersensitivitas -mulut kering
2 mg kejang Obat -Penglihatan
kabur
-Pusing
-Mual ringan
dan Cemas

II. ANALISA DATA

No Data Masalah
1 DS: Gangguan persepsi sensori :
Halusinasi pendengaran
1. Klien mengatakan, “Terkadang mendengar suara
seperti bisikan bisikan’’
DO:
1. klien tampak mengibas telinga seperti ada bisikan.
2. Sering melamun
2. DS: - Resiko Perilaku
DO: Kekerasan

1. Klien ketika di tanya tampak ekspresi wajah


terlihat sedikit marah
2.Pada saat diajak bicara kondisi klien labil tampak
malu dan irama lambat serta klien kadang
menjawab dengan kasar, klien menjawab
pembicaraan dengan dengan singkat saat
ditanya oleh perawat.
3. Kadang klien gelisah bangun kemudian rebahan
lagi atau jalan mondar mandir
4. Emosi klien labil saat pengkajian, kadang terlihat
marah, sedih dan tersenyum saat di ajak bicara.
3 DS : - Penatalaksanaan
DO : regiment terapeutik tidak
1. Data dari rekam medic faktor pencetusnya klien efektif.
putus obat
2. Pada saat klien dianjurkan untuk minum obat,
klien tidak mau. Klien berdusta minum obat.

III. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
2. Risiko perilaku kekerasan
3. Regimen terapi tidak efektif

IV. POHON MASALAH

effect Risiko perilaku kekerasan

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran


core problem

Causa Regimen terapeutik tidak efektif

V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
2. Resiko perilaku kekerasan
3. Regimen terapeutik tidak efektif
VI. INTERVENSI

No Diagnosa Tujuan Umum Kriteria Hasil Intervensi

1. Gangguan SP 1 Klien :
Persepsi 1.Klien dapat mengindentifikasi 1. Setelah 3x interaksi, 1. Kaji tanda dan gejala halusinasi halusinansi
sensori : halusinansi dengan Klien dapat dengan mendiskusikan jenis, isi, waktu, frekuensi,
halusinasi mendiskusikan jenis, isi, mengindentifikasi situasi respon, dan upaya klien mengatasi
pendengaran waktu, frekuensi, situasi halusinansi dan mengon halusinasinya.
respon, dan upaya. trol gangguan persepsi s 2. Jelaskan proses terjadinya halusinasi
2.Klien dapat mengontrol ensori halusinasi penden 3. Tidak mendukung dan tidak membantah halusinasi
Gangguan persepsi sensori: garan dengan klien
halusinasi pendengaran menghardik, 4. Latih klien melawan halusinasi dengan cara
dengan menghardik mengabaikan/cuek, menghardik
3.Klien dapat mengontrol distraksi (bercakap- 5. Latih klien melawan halusinasi dengan cara
Gangguan persepsi sensori: cakap), distraksi mengabaikan/cuek
halusinasi pendengaran (melakukan kegiatan) da 6. Latih klien melawan halusinasi dengan cara
dengan mengabaikan/cuek n memasukkan kedalam distraksi (bercakap-cakap)
4.Klien dapat mengontrol jadwal kegiatan harian. 7. Latih klien melawan halusinasi dengan cara
Gangguan persepsi sensori: distraksi (melakukan kegiatan)
halusinasi pendengaran 8. Masukan pada jadwal kegiatan harian
dengan distraksi (bercakap- 9. Berikan pujian pada klien saat mampu
cakap) mempraktikkan latihan mengendalikan halusinasi.
5.Klien dapat mengontrol
Gangguan persepsi sensori: Keluarga :
halusinasi pendengaran 1. Jelaskan proses terjadinya halusinasi yang dialami
dengan distraksi (melakukan klien.
kegiatan) 2. Diskusikan cara merawat halusinasi dan
6.Klien dapat memasukan pada memutuskan cara merawat yang sesuai dengan
jadwal kegiatan untuk latihan kondisi pasien
menghardik. 3. Latih keluarga cara merawat halusinasi
7.Klien dapat memasukan pada
a. Membimbing klien melakukan latihan cara
jadwal kegiatan untuk latihan
mengendalikan halusinasi sesuai dengan cara
mengabaikan/cuek
yang dilatihkan perawat ke klien.
8.Klien dapat memasukan pada
b. Membuat jadwal
jadwal kegiatan untuk latihan
c. Memberi pujian atas keberhasilan klien.
bercakap-cakap
4 Melibatkan seluruh anggota keluarga menciptakan
9.Klien dapat memasukan pada
suasana keluarga yang nyaman,mengurangi stres
jadwal kegiatan untuk latihan
dalam keluarga dan memberi motivasi kepada klien
melakukan kegiatan
5. Menjelaskan tanda dan gejala halusinasi yang
memerlukan rujukan segera serta melakukan follow
up ke pelayanan kesehatan secara teratur.
SP 2 Klien :
1.Mengevalusi kegiatan 1. Setelah 3x interaksi 1.Evaluasi kegiatan menghardik, mengabaikan/cuek,
menghardik, memasukan latihan cara bercakap-cakap, melakukan kegiatan dan beri
mengabaikan/cuek, bercakap- menghardik, mengontrol pujian.
cakap, melakukan kegiatan. gangguan persepsi sens 2.Latih cara mengontrol Gangguan persepsisensori:
2.Klien dapat mengontrol ori : Halusinasi pendeng halusinasi pendengaran dengan obat (Jelaskan 8
Gangguan persepsisensori: aran dengan obat dan di benar obat, pasien, dosis, waktu, cara, informasi,
halusinasi pendengaran masukkan kedalam respon dan dokumentasi)
dengan obat. jadwal kegiatan harian. 3.Jelaskan pengtingnya penggunaan obat pada
3.Klien mengetahui pentingnya gangguan jiwa.
penggunaan obat pada 4.Jelaskan mengetahui akibat jika obat tidak diminum
gg.jiwa sesuai program.
4.Klien mengetahui akibat jika 5.Jelaskan akibat putus obat.
obat tidak diminum sesuai 6.Jelaskan cara berobat.
program. 7.Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan
5.Klien mengetahui akibat putus menghardik. Beri pujian.
obat.
6.Klien mengetahui cara Keluarga :
berobat. 4.Jelaskan proses terjadinya halusinasi yang dialami
7.Klien memasukan pada klien.
jadwal kegiatan untuk minum 5.Diskusikan cara merawat halusinasi dan
obat secara teratur. memutuskan cara merawat yang sesuai dengan
kondisi pasien
6.Latih keluarga cara merawat halusinasi

a.Membimbing klien melakukan latihan cara


mengendalikan halusinasi sesuai dengan cara
yang dilatihkan perawat ke klien.
b.Membuat jadwal
c.Memberi pujian atas keberhasilan klien.
4 Melibatkan seluruh anggota keluarga menciptakan
suasana keluarga yang nyaman,mengurangi stres
dalam keluarga dan memberi motivasi kepada klien
5.Menjelaskan tanda dan gejala halusinasi yang
memerlukan rujukan segera serta melakukan
follow up ke pelayanan kesehatan secara teratur.
VIII. IMPLEMENTASI

Hari Diagnosa
Implementasi Evaluasi Paraf
/tanggal Keperawatan

Rabu Gangguan SP 1 S:
10 Persepsi Gangguan persepsi sensori: halusinasi Klien mengatakan, “mendengar suara Pok V
Nopember sensori: pendengaran bisikan memaki dirinya”.
2021 halusinasi O:
1. Mengkaji tanda dan gejala halusinasi
(10.00 wita) pendengaran 1. Klien tampak mengibas telinga seperti
halusinansi dengan mendiskusikan jenis,
ada bisikan.
isi, waktu, frekuensi, situasi respon, dan
2. Sering melamun
upaya klien mengatasi halusinasinya.
3. Klien sering diam tidak mau diajak
2. Menjelaskan proses terjadinya halusinasi
bicara
3. Tidak mendukung dan tidak membantah
A:
halusinasi klien
SP1 Gangguan persepsi sensori:
4. Melatih klien melawan halusinasi dengan
halusinasi pendengaran
cara menghardik
P:
5. Melatih klien melawan halusinasi dengan
Klien :
cara mengabaikan/cuek
Minta klien latihan menghardik,
6. Melatih klien melawan halusinasi dengan
mengabaikan/cuek, distraksi (bercakap-
cara distraksi (bercakap-cakap)
cakap) dan distraksi (melakukan kegiatan)
7. Melatih klien melawan halusinasi dengan
sesuai jadwal atau saat Gangguan
cara distraksi (melakukan kegiatan)
8. Memasukan pada jadwal kegiatan harian persepsisensori: halusinasi pendengaran
9. Memerikan pujian pada klien saat mampu muncul.
mempraktikkan latihan mengendalikan Perawat :
halusinasi. 1. Evaluasi kemampuan klien cara
mengontrol Gangguan persepsisensori:
halusinasi pendengaran dengan cara
menghardik, mengabaikan/cuek,
distraksi (bercakap-cakap) dan distraksi
(melakukan kegiatan).
2. Buat jadwal kegiatan harian
3. Masukkan menghardik,
mengabaikan/cuek, distraksi (bercakap-
cakap) dan distraksi (melakukan
kegiatan) di dalam jadwal kegiatan
harian.
IX CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/ Diagnosa
Implementasi Evaluasi Paraf
tanggal Keperawatan

Kamis, Gangguan SP 1 S:
11 Nopemv Persepsi Gangguan persepsi sensori: 1. Klien mengatakan, ““mendengar suara bisikan Pok V
er 2021 sensori: halusinasi pendengaran memaki dirinya”.
(10.30 wita) halusinasi 2. Klien mengatakan ”Tidak mau melakukan cara
1. Mengkaji tanda dan gejala
pendengaran menghardik, mengabaikan/cuek, distraksi
halusinasi halusinansi dengan
(bercakap-cakap) dan distraksi (melakukan
mendiskusikan jenis, isi, waktu,
kegiatan)”
frekuensi, situasi respon, dan
upaya klien mengatasi
O:
halusinasinya.
1. Klien belum bisa mengungkapkan jenis, isi,
2. Menjelaskan proses terjadinya
waktu, frekuensi, situasi respon, dan upaya
halusinasi
mengatasi halusinasinya saat Gangguan
3. Tidak mendukung dan tidak
persepsisensori: halusinasi pendengaran muncul.
membantah halusinasi klien
2. Klien belum mampu mempraktekkan cara
4. Melatih klien melawan halusinasi
mengontrol Gangguan persepsisensori:
dengan cara menghardik
halusinasi pendengaran dengan menghardik,
5. Melatih klien melawan halusinasi
mengabaikan/cuek, distraksi (bercakap-cakap)
dengan cara mengabaikan/cuek
dan distraksi (melakukan kegiatan).
6. Melatih klien melawan halusinasi
dengan cara distraksi (bercakap- 3. Kontak mata dapat dipertahankan tetapi sebentar
cakap) 4. Klien sering diam tidak mau diajak bicara
7. Melatih klien melawan halusinasi 5. Klien belum bersedia membuat jadwal kegiatan
dengan cara distraksi (melakukan harian.
kegiatan) A:
8. Memasukan pada jadwal kegiatan SP1 Gangguan persepsi sensori: halusinasi
harian pendengaran
9. Memerikan pujian pada klien saat
mampu mempraktikkan latihan P:
mengendalikan halusinasi. Klien :
Minta klien latihan menghardik sesuai jadwal atau saat
Gangguan persepsisensori: halusinasi pendengaran
muncul.
Perawat :
1. Evaluasi kemampuan klien cara mengontrol
Gangguan persepsi sensori: halusinasi
pendengaran dengan cara menghardik
2. Buat jadwal kegiatan harian
3. Masukkan menghardik di dalam jadwal kegiatan
harian.
Selasa, Gangguan SP 1 S:
16 Nopemv Persepsi Gangguan persepsi sensori: 1. Klien mengatakan, ““mendengar suara bisikan
er 2021 sensori: halusinasi pendengaran memaki pada diri nya sedikit berkurang ”.
(13.40 wita) halusinasi 1. Mengkaji tanda dan gejala 2. Klien mengatakan untuk mengatasi halusinasi ”
pendengara halusinasi halusinansi dengan melakukan cara menghardik ( menutup telinga),
mendiskusikan jenis, isi, waktu, (melakukan kegiatan) ”tetapi tidak teratur.
frekuensi, situasi respon, dan
upaya klien mengatasi O:
halusinasinya. 1. Klien mengatakan mendengar bisikan nya hanya
2. Menjelaskan proses terjadinya sedikit berkurang
halusinasi 2. Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol
3. Tidak mendukung dan tidak Gangguan persepsisensori: halusinasi
membantah halusinasi klien pendengaran dengan menghardik (menutup
4. Melatih klien melawan halusinasi telinga), distraksi (melakukan kegiatan cuci
dengan cara menghardik tangan).
5. Melatih klien melawan halusinasi 3. Kontak mata dapat dipertahankan tetapi sebentar
dengan cara mengabaikan/cuek 4. Klien mau diajak bicara
6. Melatih klien melawan halusinasi 5. Klien membuat jadwal kegiatan harian.
dengan cara distraksi (bercakap- 6. Klien tampak gelisah
cakap) 7. Klien tampak menunjuk-nunjuk kearah tertentu
7. Melatih klien melawan halusinasi
dengan cara distraksi (melakukan
A:
kegiatan)
SP1 Gangguan persepsi sensori: halusinasi
8. Memasukan pada jadwal kegiatan
pendengaran teratasi sebagian
harian
9. Memerikan pujian pada klien saat P:
mampu mempraktikkan latihan Klien :
mengendalikan halusinasi. Minta klien latihan menghardik sesuai jadwal atau saat
Gangguan persepsisensori: halusinasi pendengaran
muncul.

Perawat :
1. Evaluasi kemampuan klien cara mengontrol
Gangguan persepsi sensori: halusinasi
pendengaran dengan cara menghardik
2. Mengajarkan klien melawan halusinasi dengan
cara mengabaikan/cuek
3. Mengevaluasi hasil kegiatan yang telah di
jadwalkan
Kamis , Gangguan SP 1 S:
18 Nopemb Persepsi Gangguan persepsi sensori: 1. Klien mengatakan, ““mendengar suara bisikan
er 2021 sensori: halusinasi pendengaran memaki pada diri nya berkurang ”.
(15.30 wita) halusinasi 1. Mengkaji tanda dan gejala 2. Klien mengatakan untuk mengatasi halusinasi ”
pendengara halusinasi halusinansi dengan melakukan cara menghardik (tutup telinga) ,
mendiskusikan jenis, isi, waktu, mengabaikan/cuek, dan distraksi (melakukan
frekuensi, situasi respon, dan kegiatan)”tetapi tidak teratur.
upaya klien mengatasi
halusinasinya. O:
2. Menjelaskan proses terjadinya 1. Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol
halusinasi Gangguan persepsisensori: halusinasi
3. Tidak mendukung dan tidak pendengaran dengan menghardik,
membantah halusinasi klien mengabaikan/cuek, dan distraksi (melakukan
4. Melatih klien melawan halusinasi kegiatan cuci tangan).
dengan cara menghardik 2. Kontak mata dapat dipertahankan
5. Melatih klien melawan halusinasi 4. Klien mau diajak bicara
dengan cara mengabaikan/cuek 5. Klien membuat jadwal kegiatan harian.
6. Melatih klien melawan halusinasi
dengan cara distraksi (bercakap- A:
cakap) SP1 Gangguan persepsi sensori: halusinasi
7. Melatih klien melawan halusinasi pendengaran teratasi sebagian
dengan cara distraksi (melakukan
kegiatan) P:
8. Memasukan pada jadwal kegiatan Klien :
harian Meminta klien untuk mempraktekkan cara
9. Memerikan pujian pada klien saat mengontrol Gangguan persepsisensori: halusinasi
mampu mempraktikkan latihan pendengaran dengan menghardik,
mengendalikan halusinasi. mengabaikan/cuek, dan distraksi (melakukan
kegiatan).
Perawat :
1. Evaluasi kemampuan klien cara mengontrol
Gangguan persepsi sensori: halusinasi
pendengaran dengan cara menghardik (tutup
telinga) dan distraksi (melakukan kegiatan).
2. Mengevaluasi klien melawan halusinasi dengan
cara mengabaikan/cuek
3. Mengevaluasi hasil kegiatan yang telah di
jadwalkan

Rabu 24 Gangguan SP 1 S:
November Persepsi Gangguan persepsi sensori: 1. Klien mengatakan, ““mendengar suara bisikan
2021 sensori: halusinasi pendengaran memaki pada diri nya berkurang ”.
(13.20) halusinasi 1. Mengkaji tanda dan gejala 2. Klien mengatakan untuk mengatasi halusinasi ”
pendengaran halusinasi halusinansi dengan melakukan cara menghardik (tutup telinga) ,
mendiskusikan jenis, isi, waktu, mengabaikan/cuek, dan distraksi (melakukan
frekuensi, situasi respon, dan kegiatan)”tetapi tidak teratur.
upaya klien mengatasi
halusinasinya. O:
2. Menjelaskan proses terjadinya 1. Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol
halusinasi Gangguan persepsisensori: halusinasi
3. Tidak mendukung dan tidak pendengaran dengan menghardik,
membantah halusinasi klien mengabaikan/cuek, dan distraksi (melakukan
4. Melatih klien melawan halusinasi kegiatan cuci tangan).
dengan cara menghardik 2. Kontak mata dapat dipertahankan
5. Melatih klien melawan halusinasi 4. Klien mau diajak bicara
dengan cara mengabaikan/cuek 5. Klien membuat jadwal kegiatan harian.
6. Melatih klien melawan halusinasi
dengan cara distraksi (bercakap- A:
cakap) SP1 Gangguan persepsi sensori: halusinasi
7. Melatih klien melawan halusinasi pendengaran teratasi sebagian
dengan cara distraksi (melakukan
kegiatan) P:
8. Memasukan pada jadwal kegiatan Klien :
harian Meminta klien untuk mempraktekkan cara
9. Memerikan pujian pada klien saat mengontrol Gangguan persepsisensori: halusinasi
mampu mempraktikkan latihan pendengaran dengan menghardik,
mengendalikan halusinasi. mengabaikan/cuek, dan distraksi (melakukan
kegiatan).
Perawat :
1. Evaluasi kemampuan klien cara mengontrol
Gangguan persepsi sensori: halusinasi
pendengaran dengan cara menghardik (tutup
telinga) dan distraksi (melakukan kegiatan).
2. Mengevaluasi klien melawan halusinasi dengan
cara distraksi dengan melakukan kegiatan
3. Mengevaluasi hasil kegiatan yang telah di
jadwalkan
Kamis Gangguan SP 1 S:
25 Persepsi Gangguan persepsi sensori: 1. Klien mengatakan, ““mendengar suara bisikan
november sensori: halusinasi pendengaran memaki pada diri nya berkurang ”.
2021 halusinasi 1.Mengkaji tanda dan gejala 2. Klien mengatakan untuk mengatasi halusinasi ”
(13.45) pendengaran halusinasi halusinansi dengan melakukan cara menghardik (tutup telinga) ,
mendiskusikan jenis, isi, waktu, mengabaikan/cuek, dan distraksi (melakukan
frekuensi, situasi respon, dan upaya kegiatan)”tetapi tidak teratur.
klien mengatasi halusinasinya.
2.Menjelaskan proses terjadinya O:
halusinasi 1. Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol
3.Tidak mendukung dan tidak Gangguan persepsisensori: halusinasi
membantah halusinasi klien pendengaran dengan menghardik,
4.Melatih klien melawan halusinasi mengabaikan/cuek, dan distraksi (melakukan
dengan cara menghardik kegiatan cuci tangan dan menyapu lantai).
5.Melatih klien melawan halusinasi 2. Kontak mata dapat dipertahankan
dengan cara mengabaikan/cuek 4. Klien mau diajak bicara
6.Melatih klien melawan halusinasi 5. Klien membuat jadwal kegiatan harian.
dengan cara distraksi (bercakap-
cakap) A:
7.Melatih klien melawan halusinasi SP1 Gangguan persepsi sensori: halusinasi
dengan cara distraksi (melakukan pendengaran teratasi
kegiatan)
8.Memasukan pada jadwal kegiatan P:
harian Klien :
9.Memerikan pujian pada klien saat Meminta klien untuk mempraktekkan cara
mampu mempraktikkan latihan mengontrol Gangguan persepsisensori: halusinasi
mengendalikan halusinasi. pendengaran dengan menghardik,
mengabaikan/cuek, dan distraksi (melakukan
kegiatan).
Perawat :
1. Evaluasi kemampuan klien cara mengontrol
Gangguan persepsi sensori: halusinasi
pendengaran dengan cara menghardik (tutup
telinga) dan distraksi (melakukan kegiatan).
2. Mengevaluasi klien melawan halusinasi dengan
cara distraksi dengan melakukan kegiatan
3. Mengevaluasi hasil kegiatan yang telah di
jadwalkan

Anda mungkin juga menyukai