Anda di halaman 1dari 9

Analisis Penjadwalan Round Robin untuk Manajemen Proses

dalam Single Processor

Novalianty A1, Linda S2, Syachril3


1
Jurusan Teknik Informatika, FT, Jl. Dipati Ukur Bandung
2
Jurusan Teknik Informatika, FT, Jl. Dipati Ukur Bandung
3
Jurusan Teknik Komputer, FT, Jl. Dipati Ukur Bandung

Abstrak
Paper ini membicarakan tentang penjadwalan proses untuk manajemen
proses yang mengelola proses-proses yang datang. Penjadwalan proses ini akan
menentukan proses mana dulu dan berapa lama proses tersebut akan mendapatkan
pelayanan dari CPU. Penjadwalan proses dapat dilakukan dengan beberapa
algoritma penjadwalan, dan setiap algoritma memiliki kaunggulannya masing-
masing. Algoritma yang dibahas dalam paper ini adalah algoritma penjadwalan
Round Robin yang menerapkan strategi Preemptive berdasarkan kwanta. Selain
itu akan dibahas juga algortima penjadwalan FCFS/FIFO sebagai pembanding
dengan algoritma penjadwalan Round Robin. Algoritma penjadwalan Round
Robin ini cocok untuk sistem time sharing dan memenuhi sasaran kinerja yang
diharapkan.

Abstract

This Paper talk about scheduling of process for the management of process
which managing incoming processs. Scheduling of this process will determine
which process first and how long the process will get service of CPU. Scheduling
of process can be conducted with a few scheduling algorithm, and each;every
algorithm have it him each. discussed in algorithm is this paper is algorithm
scheduling of Round Robin applying strategy of Preemptive pursuant to kwanta.
Besides will be studied also algortima scheduling of FCFS / FIFO as comparator
with algorithm scheduling of Round Robin. Algorithm scheduling of this Round
Robin suited for system of time sharing and fulfill expected performance target.
1. Pendahuluan 2. Kriteria Penjadwalan
Sekarang ini, perkembangan Sebelum membahas tentang
computer sudah sangat pesat dan penjadwalan yang digunakan, kita
banyak digunakan dalam bidang harus mengetahui terlebih dahulu
kehidupan. Seringkali pengguna criteria penjadwalan sebagai
computer hanya menggunakan pertimbangan dalam penggunaan
computer untuk menyelesaikan penjadwalan, diantaranya :
persoalan yang mereka hadapi tanpa a. Adil (fairness) adalah dimana
tahu bagaimana computer proses-proses diperlakukan sama
memprosesnya. Seperti halnya yaitu mendapat jatah waktu
tentang sistem operasi yang pemroses yang sama dan tidak
merupakan interface antara pengguna ada proses yang tidak kebagian
dengan perangkat keras computer layanan pemroses sehingga
sehingga kita tidak dirumitkan mengalami starvation. Sasaran
rincian-rincian pengoperasian penjadwalan harus menjamin tiap
perangkat keras. proses mendapat pelayanan dari
Sistem operasi melakukan pemroses yang adil.
beragam tugas, salah satu tugas yang b. Efisiensi atau utilisasi pemroses
paling penting adalah manajemen dihitung dengan perbandingan
proses, dimana mengelola semua (rasio) waktu sibuk pemroses.
proses aktif dan mengalokasikan Sasaran penjadwalan adalah
sumber daya ke proses-proses itu menjaga agar pemroses tetap
sesuai kebijaksanaan yang diambil dalam keadaan sibuk sehingga
untuk memenuhi sasaran kinerja. efisiensi mencapai maksimum.
Untuk memutuskan proses yang c. Waktu tanggap (response time)
harus berjalan, kapan dan selama adalah waktu yang dibutuhkan
berapa lama proses itu berjalan maka oleh suatu proses dari minta
diperlukan suatu teknik penjadwalan dilayani hingga ada respon
yang efektif. pertama yang menanggapi
Ada berbagai macam teknik permintaan tersebut. Sasaran
penjadwalan proses dengan penjadwalan adalah
keunggulannya masing-masing dan meminimalkan waktu tanggap.
yang dibahas adalah penjadwalan Turn arround time adalah waktu
Round Robin yang akan yang dihabiskan dari saat
dibandingkan dengan teknik program atau job mulai masuk ke
penjadwalan yang paling sederhana sistem sampai proses
yaitu penjadwalan FCFS/FIFO. diselesaikan sistem. Sasaran
Tujuan penelitian ini adalah penjadwalan adalah
membahas dan menganalisis lebih meminimalkan turn arround
rinci tentang penjadwalan Round time.
Robin dan perancangan simulasi d. Throughput adalah jumlah kerja
untuk menggambarkan kinerja teknik yang dapat diselesaikan dalam
penjadwalan Round Robin dan satu unit waktu. Lebih tinggi
FCFS. angka throughput, lebih banyak
kerja yang dilakukan sistem.
3. Penjadwalan Proses yang disebut kwanta. Ketentuanya
3.1 Penjadwalan Round Robin adalah jika kwanta habis dan proses
Penjadwalan Round Robin belum selesai maka pemroses
adalah penjadwalan proses yang dialihkan ke proses lain dan jika
menerapkan strategi preemptive, kwanta belum habis tapi proses telah
bukan di preempt oleh proses lain selesai maka proses diakhiri dan
tapi terutama oleh penjadwal pemroses dialihkan ke proses lain.
berdasarkan jatah waktu pemroses

Penyelesaian penjadwalan proses jika menggunakan penjadwalan Round


robin dengan nilai kwanta = 3.
0 5 10 15 20 25
1
E
D
RR,q=3 C
B
A

Proses A B C D E Jumlah Rata-rata

Waktu kedatangan 0 1 2 3 4 - -

Waktu pelayanan (Ts) 4 8 2 6 5 25 5

Waktu selesai 15 25 8 21 23 - -

Response time 0 2 4 5 7 18 3.6

Waktu tunggu 11 16 4 12 14 57 11.4

Turn arround time (Tq) 15 24 6 18 19 82 16.4

W (Tq/Ts) 3.75 3 3 3 3.8 16.55 3.31

Throughput = 0.

3.2 Penjadwalan FCFS


Penjadwalan FCFS merupakan penjadwalan yang menerapkan strategi
non-preemptive, dimana jika suatu proses sedang menggunakan CPU maka proses
lain tidak bisa menggunakan CPU sampai proses tersebut selesai.
Penyelesaian penjadwalan proses jika menggunakan penjadwalan FCFS.
0 5 10 15 20 25
1
E
D
FCFS C
B
A

Proses A B C D E Jumlah Rata-rata

Waktu kedatangan 0 1 2 3 4 - -

Waktu pelayanan (Ts) 4 8 2 6 5 25 5

Waktu selesai 4 12 14 20 25 - -

Response time 0 3 10 11 16 40 8

Waktu tunggu 0 3 10 11 16 40 8

Turn arround time (Tq) 4 11 12 17 21 65 13

W (Tq/Ts) 1 1.375 6 2.83 4.2 15.405 3.081

Throughput = 1.

4. Hasil dan Bahasan 1. Pembuatan diagram konteks


Dalam menggambarkan (Context Diagram)
proses analisis ini menggunakan alat 2. Penurunan proses menjadi
bantu (tools) yang berupa Diagram beberapa tingkatan (level) seperti
Aliran Data (Data Flow DFD level 1, DFD level 2, DFD
Diagram/DFD), dimana urutan level 3 dan seterusnya, sampai
dalam analisis ini terdiri dari tidak ada proses yang diturunkan
beberapa langkah, yaitu : lagi.
- J u m la h P r o s e s
- K w a n ta 0
S im u la s i
P em akai
P e n ja d w a l a n
P ro s e s
- T a h a p a n S im u la s i
- K r i t e r i a P e n ja d w a l a n
- G r a fik H a s il S im u la s i

Diagram konteks simulasi penjadwalan Proses

1
P e n j a d w a la n T a h a p a n s im u la s i
J u m la h p r o s e s R o u n d R o b in k r it e r i a p e n j a d w a l a n
k w a n ta

P em akai P em akai

J u m la h p r o s e s T a h a p a n s im u la s i
2 k r i t e r i a p e n j a d w a la n
P e n j a d w a la n
F IF O /F C F S

DFD level 1 simulasi penjadwalan Proses


1 .1
J u m la h p r o s e s P e m b a n g k it a n
P em akai w a k tu k e d a ta n g a n
d a n w a k tu
p e la y a n a n

K w a n ta
T a h a p a n s im u la s i W a k tu k e d a ta n g a n
K r i t e r ia p e n j a d w a la n w a k t u p e la y a n a n

1 .2
1 .3
P e n g e lo la a n
T a m p il h a s i l
p e n j a d w a la n
s im u la s i D a t a h a s i l s im u la s i R o u n d R o b in

DFD level 2 Proses Penjadwalan Round Robin

2 .1
J u m la h p r o s e s P e m b a n g k it a n
P em akai w a k tu k e d a ta n g a n
d a n w a k tu
p e la y a n a n

T a h a p a n s im u la s i W a k tu k e d a ta n g a n
K r i t e r ia p e n j a d w a la n w a k t u p e la y a n a n

2 .2
2 .3
P e n g e lo la a n
T a m p il h a s i l
p e n j a d w a la n
s im u la s i D a t a h a s i l s im u la s i FC FS

DFD level 2 Proses Penjadwalan FIFO/FCFS


W a k tu K e d a ta n g a n
W a k t u P e la y a n a n W a k tu P e la y a n a n
k w a n ta 1 .2 .1 1 .2 .2
P e n g e lo la a n P e n g e lo la a n
K e d a ta n g a n A n tria n
D a ta A n tr ia n

D a ta A n tr ia n
S is a w a k tu P e la y a n a n

1 .2 .3 1 .2 .4
P e n g e lo la a n D a ta S im u la s i P e n g h itu n g a n D a ta H a s il S im u la s i
P e la y a n a n K r ite r ia
P ro s e s P e n ja d w a l a n

DFD level 3 proses Pengelolaan Penjadwalan Round Robin

1 .3 .2
T a m p i lk a n
k r it e r ia
K r i t e r ia p e n j a d w a la n
p e n j a d w a la n
K r it e r ia p e n j a d w a l a n

1 .3 .1
D a t a h a s il s i m u la s i
T a m p il k a n
P em akai
ta h a p a n
T a h a p a n s i m u la s i
s im u la s i

DFD level 3 proses Tampilkan Hasil Simulasi


J u m la h P ro s e s
W a k tu K e d a ta n g a n
W a k tu P e la y a n a n
W a k tu P e la y a n a n 2 .2 .1 2 .2 .2
P e n g e lo la a n P e n g e lo la a n
K e d a ta n g a n A n tria n
D a ta A n tr ia n

D a ta A n tr ia n

2 .2 .3 2 .2 .4
P e n g e lo la a n D a ta S im u la s i P e n g h itu n g a n D a ta H a s il S im u la s i
P e la y a n a n K r ite r ia
P ro s e s P e n ja d w a l a n

DFD level 3 Proses Pengelolaan Penjadwalan FIFO

2 .3 .2
T a m p i lk a n
k r it e r ia
K r i t e r ia p e n j a d w a la n
p e n j a d w a la n
K r it e r ia p e n j a d w a l a n

2 .3 .1
D a t a h a s il s i m u la s i
T a m p il k a n
P em akai
ta h a p a n
T a h a p a n s i m u la s i
s im u la s i

DFD level 3 proses Tampilkan Hasil Simulasi

5. Kesimpulan c. Waktu tunggu dan turn around


a. Hasil pengujian manunjukan time pada Penjadwalan Round
bahwa simulasi mampu bekerja, Robin cenderung lebih besar
sehingga dapat memberikan dibanding pada penjadwalan
informasi berupa kriteria FIFO.
penjadwalan. d. Response time pada penjadwalan
b. Penggunaan Kwanta jika terlalu Round Robin lebih kecil dari
kecil akan memperbesar Penjadwalan FIFO.
peralihan proses dan jika kwanta
terlalu besar akan mendekati
penjadwalan FCFS.
Daftar Pustaka
M.Agus J. Alam, “Belajar Sendiri Borland Delphi 6.0”, Elex Media Komputindo,
Jakarta, 2002.
Abdul Kadir, “Dasar Pemrograman Delphi 5.0”, Jilid 1, Andi Yogyakarta,
Yogyakarta, 2000.
Inge Martina, “36 Jam Belajar computer Delphi 5.0”,Elex Media Komputindo,
Bandung 2000.
Roger S. Pressman, “Rekayasa Perangkat Lunak”, Andi Yogyakarta, Yogyakarta,
2002.
William Stalling, “Operating Systems second edition”, Prentice Hall International
Editions, USA, 1995.

Anda mungkin juga menyukai