Anda di halaman 1dari 3

Nama: Haura Wulan Nabilah

Nim : 2113017032

STUDI KASUS PHARMACEUTICAL SCIENCES-MANAGEMENT


PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH APOTEKER

Pada kasus ini, apoteker mengalami selisih jumlah obat psikotropika saat melaporkannya.

FAKTOR YANG MENYEBABKAN MASALAH TERSEBUT TERJADI

Pertama, hal tersebut dapat disebabkan karena pendataan obat yang tidak sesuai, baik saat
barang masuk maupun saat barang keluar. Kartu stok obat tidak ditulis, sehingga jumlah obat tidak
sesuai dengan yang terdata.

Kedua, hal tersebut dapat terjadi karena pengelolaan resep psikotropik yang kurang tepat.
Dapat terlihat dari resep dan salinan resep yang berantakan, menandakan pengelolaan resep
khususnya obat psikotropik berantakan dan tidak diatur dengan baik.

Ketiga, hal tersebut dapat terjadi karna kurangnya konfirmasi antar TTK atau antara Aping
dan APJ terkait penjualan obat dan pelayanan resep obat.

Keempat, hal tersebut dapat terjadi karena penyimpanan obat yang kurang tepat sehingga
memungkinkan obat tercecer atau terselip didalam lemari stok

Kelima, hal tersebut dapat terjadi karena adanya penjualan obat psikotropik diluar dari
resep. Obat prikotropik harusnya didampingi dengan resep dokter asli dan tidak boleh diperjual
belikan secara bebas

YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENGATASI MASALAH TERSEBUT

Pertama, apoteker perlu mengecek ulang resep psikotropik yang ada, kemudian
mencocokannya dengan jumlah fisik sediaan agar dapat menemukan selisihnya.

Kedua, menanyakan kepada TTk dan Aping tentang kondisi tersebut, agar dapat menemukan
kesalahannya.

Ketiga, melaporkan jumlah obat berdasarkan dengan jumlah fisik sediaan yang ada.

SOLUSI YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH APOTEKER A AGAR MASALAH TIDAK TERULANG KEMBALI

Pertama, dilakukaan pendataan pada kartustok secara rutin untuk mengetahui keluar
masuknya obat khususnya psikotropik. Mengupdate software khusus untuk dapat melacak penjualan
resep.

Kedua, pemberian pegertian bahwa obat psikotropik tidak diperbolekhan untuk dijual secara
bebas tanpa ada resep dokter, sehingga apabila ada yang ingin membeli obat terebut sebaiknya
tidak perlu dilayani.

Ketiga, melakukan pengelolaan resep yang lebih baik agar tidak ada resep obat yang tercecer
atau hilang,Selain itu obat untuk resep psikotropik sebaiknya diberi tanda khusus dan dipisahkan
dengan resep obat lainnya.
Keempat, dilakukan penyimpanan obat yang baik, khususnya obat psikotropik disimpan
dalam lemari khusus berkaca dan dikunci, yang kuncinya hanya dimiliki oleh Aping dan APJ. Sehingga
tidak bisa sembarangan orang dapat mengaksesnya.

Anda mungkin juga menyukai